Anda di halaman 1dari 28

KEMENTERIAN PERHUBUNGAN

REPUBLIK INDONESIA

RENCANA KEBUTUHAN
BARANG MILIK NEGARA (RKBMN)
DILINGKUNGAN SEKRETARIAT JENDERAL
KEMENTERIAN PERHUBUNGAN
RENCANA KEBUTUHAN
BARANG MILIK NEGARA (RKBMN)

 Sesuai amanat Peraturan Menteri Keuangan


Nomor 150/PMK.06/2014 tentang Perencanaan
Kebutuhan Barang Milik Negara;
 Diktum PERTAMA huruf b Keputusan Menteri
Keuangan Nomor 127/KM.6/2015 Tentang
Tahapan Pelaksanaan Penyusunan dan
Penelaahan RKBMN pada
Kementerian/Lembaga yaitu mengenai tahapan
Peraturan Menteri Keuangan Nomor pelaksanaan penyusunan dan penelaahan
150/PMK.06/2014 RKBMN pada seluruh Kementerian/Lembaga;
serta
 Dalam rangka memastikan kualitas dan
menjamin ketepatan waktu penyampaian
RKBMN untuk RKA-K/L Tahun Anggaran 2021,
maka Kementerian Perhubungan dijadwalkan
menyampaikan RKBMN sampai dengan tanggal
22 November 2019.
DASAR HUKUM

1. PMK Nomor 150/PMK.06/2014 tentang Perencanaan Kebutuhan


Barang Milik Negara;
2. PMK Nomor 7/PMK.06/2016 tentang Perubahan Atas PMK Nomor
248/PMK.06/2011 tentang SBSK BMN Berupa Tanah Dan/Atau
Bangunan;
3. KMK Nomor 127/KM.6/2015 tentang Tahapan Pelaksanaan
Penyusunan dan Penelaahan RKBMN Pada K/L;
4. KMK Nomor 311/KM.6/2015 tentang Modul Penyusunan RKBMN
AADB;
5. KMK Nomor 174 /KM.6/2016 tentang Modul Penyusunan RKBMN;
6. Surat Direktur Jenderal Kekayaan Negara Nomor S-1012/KN/2019
tanggal 13 Mei 2019 perihal Pemberitahuan Jadwal Penyampaian
Rencana Kebutuhan Barang Milik Negara (RKBMN) untuk Rencana
Kerja Anggaran Kementerian/Lembaga (RKA-K/L) Tahun Anggaran
2021.
RUANG LINGKUP PENYUSUNAN RKBMN

1. Pengadaan Barang Milik Negara


Penyusunan RKBMN untuk pengadaan dan
optimaliasi BMN yang telah terdapat Standar Barang
dan Standar Kebutuhan, berupa:
a. Tanah untuk Bangunan Gedung Kantor;
b. Tanah untuk Bangunan Rumah Negara;
c. Bangunan Gedung Kantor;
d. Bangunan Rumah Negara; dan
e. Alat Angkutan Darat Bermotor (AADB) Dinas
Operasional Jabatan di Dalam Negeri.
RUANG LINGKUP PENYUSUNAN RKBMN

2. Pemeliharaan Barang Milik Negara.


Penyusunan RKBMN untuk pemeliharaan BMN, berupa:
a. Tanah dan/atau Bangunan;
b. Selain Tanah dan/atau Bangunan, untuk:
1) BMN berupa alat angkutan bermotor
2) BMN selain alat angkutan bermotor dengan nilai perolehan persatuan
paling sedikit sebesar Rp100.000.000,00 (seratus juta rupiah).
c. Pemeliharaan BMN berupa tanah telah termasuk dalam pemeliharaan
bangunan di atasnya.
d. RKBMN Untuk Pemeliharaan disusun atas BMN berupa tanah dan/atau
bangunan dan selain tanah dan/atau bangunan sesuai status BMN dalam
tahun yang direncanakan. Dalam hal BMN termasuk dalam status yang
direncanakan untuk dihentikan penggunaannya, dipindahtangankan,
dimanfaatkan, dihapuskan, dan dimusnahkan serta BMN berupa Konstruksi
Dalam Pengerjaan maupun Aset Tak Berwujud Dalam Pengerjaan
dalamtahun yang direncanakan tidak dapat diusulkan pemeliharaannya.
e. Untuk BMN selain tersebut di atas, mekanisme pengajuan kebutuhan
pemeliharaannya berdasarkan mekanisme penganggaran sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
KEWENANGAN DAN TANGGUNG JAWAB
DALAM PENYUSUNAN RKBMN

Unit Akuntansi Kuasa Pengguna Barang (UAKPB)


Kewenangan : 1. Melakukan persiapan penyusunan usulan RKBMN untuk pengadaan dan
pemeliharaan BMN, meliputi kegiatan:
2. Menginventarisasi data SIMAK Semester I Tahun Berjalan (KIB/Kondisi
BMN/Gol. Rumah Negara);
3. Menyiapkan kelengkapan data dukung antara lain : Renstra, Data Pegawai;
4. Klarifikasi data kendaraan dinas (pemakai, kondisi, jumlah);
5. Klarifikasi Golongan Rumah Negara sesuai dengan tingkatan kegunaannya;
6. Klarifikasi tingkat hunian dan komposisi pegawai untuk kantor yang akan
memperluas gedung kantor/ akan membangun gedung baru;
7. Klarifikasi pemanfaatan atas sebagian atau keseluruhan pada suatu BMN
khususnya untuk tanah / bangunan;
RKBMN 8. Klarifikasi rencana penghapusan, rencana perubahan kendaraan jabatan
menjadi kendaraan operasional, rencana pengalihan, rencana penggunaan
BMN idle dan optimalisasi BMN status tetap khususnya AADB/kendaraan
jabatan;
9. Updating data SIMAK BMN sesuai hasil inventarisasi dan klarifkasi;
10. Melakukan pencocokan antara data KIB di SIMAK BMN dengan Master Aset
di SIMAN.
11. Menyusun usulan RKBMN untuk pengadaan dan pemeliharaan BMN.
12. Menyampaikan usulan RKBMN kepada UAPPB-E1 melalui UAPPB-W.
KEWENANGAN DAN TANGGUNG JAWAB
DALAM PENYUSUNAN RKBMN

Unit Akuntansi Kuasa Pengguna Barang (UAKPB)


Tanggung Jawab :
1. Kebenaran dan kelengkapan dari usulan
RKBMN yang diusulkannya.
2. Kepatuhan terhadap penerapan ketentuan
perencanaan kebutuhan BMN.

Unit Akuntansi Pembantu Pengguna Barang Wilayah (UAPPB-W)


Kewenangan :
1. Melakukan konsolidasi atas RKBMN yang disampaikan oleh
UAKPB.
2. Menyampaikan RKBMN kepada UAPPB-E1.
Tanggung Jawab :
1. Kebenaran dan kelengkapan dari usulan RKBMN yang
disampaikannya.
2. Kepatuhan terhadap penerapan ketentuan perencanaan
kebutuhan BMN.
KEWENANGAN DAN TANGGUNG JAWAB
DALAM PENYUSUNAN RKBMN
Unit Akuntansi Pembantu Pengguna Barang Eselon I (UAPPB-E1)
Kewenangan :
1. Melakukan penelitian dan konsolidasi atas RKBMN yang
disampaikan oleh UAKPB melalui UAPPB-W.
2. Menyampaikan RKBMN kepada UAPB.
3. Memberikan penjelasan, klarifikasi, dan/atau keterangan lain
yang diperlukan oleh UAPB terkait dengan RKBMN yang
diusulkan.
Tanggung Jawab :
1. Kebenaran dan kelengkapan dari usulan RKBMN yang
disampaikannya.
2. Kepatuhan terhadap penerapan ketentuan perencanaan
kebutuhan BMN.
KEWENANGAN DAN TANGGUNG JAWAB
DALAM PENYUSUNAN RKBMN
Unit Akuntansi Pengguna Barang (UAPB)
KEWENANGAN :
1. Melakukan penelitian atas RKBMN yang disampaikan oleh UAKPB
melalui UAPPB-E1.
2. Menyusun usulan RKBMN tingkat UAPB.
3. Meminta Inspektorat Jenderal untuk melakukan reviu atas usulan
RKBMN UAPB.
4. Menyampaikan usulan RKBMN yang telah direviu oleh Inspektorat
Jenderal kepada Pengelola Barang.
5. Memberikan penjelasan, klarifikasi, dan/atau keterangan lain yang
diperlukan oleh Pengelola Barang terkait dengan RKBMN yang
diusulkan.
6. Menandatangani hasil penelaahan RKBMN.
7. Menandatangani perubahan hasil penelaahan RKBMN.
TANGGUNG JAWAB :
1. Kebenaran dan kelengkapan dari usulan RKBMN yang disampaikannya.
2. Kepatuhan terhadap penerapan ketentuan perencanaan kebutuhan
BMN.
ALUR KERJA PENYUSUNAN RKBMN
ALUR KERJA PENYUSUNAN RKBMN
DOKUMEN PENDUKUNG

• Surat Pengantar RKBMN


• Dokumen Pengadaan RKBMN
• Dokumen Pemeliharaan RKBMN
• Surat Pernyataan Tanggung Jawab Mutlak (SPTJM)
• Surat Keterangan dari Instansi Teknis untuk Pengadaan Rumah
Negara (Dinas PUPR setempat)
• Surat Keterangan Lainnya  sedang atau akan dilaksanakan di
2018-2019 (Kontrak, POK), memelihara aset milik pihak lain
(bukti pemanfaatannya), sebagian/seluruh aset dimanfaatkan
pihak lain (bukti perjanjian pemanfaatan), rencana akan
menerima hibah (bukti/surat2 terkait hibah tsb)
JADWAL PENYUSUNAN RKBMN

No Unit Organisasi Batas Waktu Penyampaian

1 UAKPB -

Paling lambat
2 UAPPB-W
17 September 2019

Paling lambat
3 UAPPB-E1
24 September 2019
UAPB
Paling lambat
4
11 Oktober 2019
APIP
5 Menteri Keuangan 22 November 2019
DATA DUKUNG YANG HARUS DILENGKAPI

RKBMN Pengadaan:
 Surat Pengantar
 RKBMN Pengadaan
 SPTJM
 Surat Rekomendasi dr Dinas PU (Pengadaan Tanah dan Rumah Negara)
 Perda Koefisien Dasar Bangunan (Pengadaan Tanah dan Gedung Kantor)
 Proyeksi Jumlah Pegawai (Pengadaan Tanah dan Gedung Kantor)

RKBMN Pemeliharaan:
 Surat Pengantar
 RKBMN Pemeliharaan
 SPTJM
 Surat Ket. Alat Angkutan Darat Bermotor (Pemeliharaan Kendaraan Bermotor)
KEMENTERIAN PERHUBUNGAN
REPUBLIK INDONESIA

PENETAPAN STATUS PENGGUNAAN


BARANG MILIK NEGARA (PSP BMN)
DASAR HUKUM

1. Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 2014 tentang Pengelolaan


Barang Milik Negara/Daerah.

2. Peraturan Menteri Nomor 87/PMK.06/2016 tentang Perubahan atas


Peraturan Menteri Keuangan Nomor 246/PMK.06/2014 tentang Tata
Cara Pelaksanaan Penggunaan Barang Milik Negara.

3. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 4/PMK.06/2015 tentang


Pendelegasian Kewenangan dan Tanggung Jawab Tertentu dari
Pengelola Barang Kepada Pengguna Barang.

4. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 13 Tahun 2019 tentang


Perubahan atas Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 71
Tahun 2018 tentang Pelimpahan Sebagian Wewenang dan Tanggung
Jawab Pengelolan Barang Milik Negara di Lingkungan Kementerian
Perhubungan
OBJEK PSP BARANG MILIK NEGARA

Objek Penetapan Status Penggunaan BMN meliputi seluruh BMN.

BMN yang dikecualikan Penetapan statusnya:


1. Barang Persediaan;
2. Konstruksi Dalam Pengerjaan (KDP);
3. Barang yang dari awal pengadaannya direncanakan untuk dihibahkan;
4. Barang yang berasal dari dana dekonsentrasi dan dana penunjang
tugas pembantuan, yang direncanakan untuk diserahkan;
5. Bantuan Pemerintah Yang Belum Ditetapkan Statusnya (BPYBDS); dan
6. Aset Tetap Renovasi (ATR).
PERSYARATAN PERMOHONAN PSP BMN
KEPADA PENGELOLA BARANG

Tanah dan Bangunan Selain Tanah dan/atau Bangunan


• Fotokopi Sertipikat • Fotokopi dokumen kepemilikan,
• Fotokopi IMB seperti Bukti Pemilikan Kendaraan
Bermotor (BPKB), bukti pemilikan
• Fotokopi Dokumen Perolehan pesawat terbang, bukti pemilikan
• Fotokopi dokumen lainnya (mis. BAST) kapal laut, atau dokumen lain yang
setara dengan bukti kepemilikan.
• Untuk BMN yang belum memiliki
sertipikat, IMB, dokumen perolehan • Fotokopi dokumen lainnya, seperti
dan BAST tidak dimiliki, dapat diganti Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK)
dengan: atau Berita Acara Serah Terima (BAST)
terkait perolehan barang;
o Fotokopi AJB,Girik, Letter C, dll.
• Fotokopi Berita Acara Serah Terima
o Surat keterangan dari lurah/camat (BAST) perolehan barang dan dokumen
(jika ada) lainnya
o Surat permohonan pendaftaran hak • Dalam hal dokumen tidak dimiliki,
atas tanah (jika ada) dapat diganti dengan SPTJM yang
o SPTJM yang menyatakan BMN menyatakan BMN digunakan dalam
digunakan dalam penyelenggaraan penyelenggaraan tusi.
tusi
PERSYARATAN PERMOHONAN PSP BMN
KEPADA PENGELOLA BARANG

Selain Tanah dan/atau Bangunan Yang Tidak Mempunyai Bukti


Kepemilikan, dengan Nilai Perolehan sampai dengan Rp100.000.000,-
perunit dan Alutsista (Alat Utama Sistem Pertahanan)
 Fotokopi Berita Acara Serah Terima (BAST) perolehan barang
 Printout SIMAK BMN (KIB)
 Dalam hal dokumen tidak dimiliki, dapat diganti dengan SPTJM yang
menyatakan BMN digunakan dalam penyelenggaraan tusi.
PELIMPAHAN PENGAJUAN USUL PENETAPAN
STATUS PENGGUNAAN BMN
PROGRES PSP KEMENTERIAN PERHUBUNGAN

UNIT ESELON I TOTAL BMN SUDAH PSP PERSENTASE BELUM PSP PERSENTASE
Sekretaris Jenderal 3.123.336.448.723 2.317.503.944.991 74,20% 805.832.503.732 25,80%
Inspektorat Jenderal 27.352.318.423 22.270.907.233 81,42% 5.081.411.190 18,58%
Direktorat Jenderal Perhubungan Darat 34.070.880.911.033 4.381.301.011.448 12,86% 29.689.579.884.662 87,14%
Direktorat Jenderal Perhubungan Laut 51.478.686.436.644 10.314.478.050.873 20,04% 41.164.208.385.771 79,96%
Direktorat Jenderal Perhubungan Udara 180.544.594.447.097 82.112.562.698.518 45,48% 98.432.031.748.579 54,52%
Direktorat Jenderal Perkeretaapian 240.739.825.544.262 152.051.770.726.009 63,16% 88.688.054.818.253 36,84%
Badan Litbang Perhubungan 519.502.796.839 37.187.693.608 7,16% 482.315.103.231 92,84%
Badan Pengembangan SDM Perhubungan 23.966.168.978.114 7.145.522.599.754 29,82% 16.820.646.378.360 70,18%
Badan Pengelola Transportasi JABODETABEK 489.756.408.000 176.386.800.967 36,02% 313.369.607.033 63,98%
POSISI PSP SEKRETARIAT JENDERAL KEMENHUB

NO CLUSTER JUMLAH SATKER


1 0%-10% 6
2 >11%-25% 4
3 >25%-50% 2
4 >50%-75% 1
5 >75%-100% 9

Sumber: Sistem Informasi Manajemen Aset Negara


POSISI PSP SEKRETARIAT JENDERAL CLUSTER 0% - 1%

NO URAIAN SATKER KUANTITAS NILAI PEROLEHAN KUANTITAS NILAI PEROLEHAN PERSENTASE KUANTITAS NILAI PEROLEHAN PERSENTASE
1 PUSAT PENGELOLAAN TRANSPORTASI BERKELANJUTAN 329 59.354.802.260 245 4.854.937.320 8,18% 84 54.499.864.940 91,82%
2 Atase Perhubungan RI di Den Haag 102 23.139.604.640 97 264.045.040 1,14% 5 22.875.559.600 98,86%
3 Atase Perhubungan RI di Tokyo 47 633.021.679 45 13.185.000 2,08% 2 619.836.679 97,92%
4 Atase Perhubungan RI di Washington DC 115 2.543.973.045 82 189.238.982 7,44% 33 2.354.734.063 92,56%
5 MUSEUM TRANSPORTASI TAMAN MINI INDONESIA INDAH 2.100 87.841.245.946 0 0 0,00% 2.100 87.841.245.946 100,00%
6 KANTOR ARSIP BANDUNG 795 93.720.477.904 0 0 0,00% 795 93.720.477.904 100,00%

Sumber: Sistem Informasi Manajemen Aset Negara


POSISI PSP SEKRETARIAT JENDERAL CLUSTER >11% - 25%

NO URAIAN SATKER KUANTITAS NILAI PEROLEHAN KUANTITAS NILAI PEROLEHAN PERSENTASE KUANTITAS NILAI PEROLEHAN PERSENTASE
1 Atase Perhubungan RI di Singapura 66 1.073.670.157 61 135.551.011 12,63% 5 938.119.146 87,37%
2 Atase Perhubungan RI di Kuala Lumpur 61 1.178.411.324 58 210.668.463 17,88% 3 967.742.861 82,12%
3 Atase Perhubungan RI di Jeddah 33 1.283.260.694 28 140.265.114 10,93% 5 1.142.995.580 89,07%
4 Atase Perhubungan RI di IMCO - London 57 1.222.087.720 54 217.899.248 17,83% 3 1.004.188.472 82,17%

Sumber: Sistem Informasi Manajemen Aset Negara


POSISI PSP SEKRETARIAT JENDERAL CLUSTER >25% - 50%

NO URAIAN SATKER KUANTITAS NILAI PEROLEHAN KUANTITAS NILAI PEROLEHAN PERSENTASE KUANTITAS NILAI PEROLEHAN PERSENTASE
1 MAHKAMAH PELAYARAN 962 88.466.960.827 917 22.188.220.551 25,08% 45 66.278.740.276 74,92%
2 Atase Perhubungan RI di ICAO - Montreal 46 571.675.101 45 218.566.884 38,23% 1 353.108.217 61,77%

Sumber: Sistem Informasi Manajemen Aset Negara


POSISI PSP SEKRETARIAT JENDERAL CLUSTER >50% - 75%

NO URAIAN SATKER KUANTITAS NILAI PEROLEHAN KUANTITAS NILAI PEROLEHAN PERSENTASE KUANTITAS NILAI PEROLEHAN PERSENTASE
1 Pusat Fasilitasi Kemitraan dan Kelembagaan Internasional 253 4.791.615.220 238 3.216.100.800 67,12% 15 1.575.514.420 32,88%

Sumber: Sistem Informasi Manajemen Aset Negara


POSISI PSP SEKRETARIAT JENDERAL CLUSTER >75% - 100%

NO URAIAN SATKER KUANTITAS NILAI PEROLEHAN KUANTITAS NILAI PEROLEHAN PERSENTASE KUANTITAS NILAI PEROLEHAN PERSENTASE
1 BIRO UMUM SETJEN KEMENHUB 68.440 2.346.532.411.637 46.439 1.918.020.705.001 81,74% 22.001 428.511.706.636 18,26%
2 PUSAT TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI KEMENHUB 7.280 233.375.195.874 7.180 202.423.654.320 86,74% 100 30.951.541.554 13,26%
3 BIRO PERENCANAAN 695 77.502.829.122 631 72.459.059.872 93,49% 64 5.043.769.250 6,51%
4 BIRO KEPEGAWAIAN DAN ORGANISASI 570 4.978.351.294 517 4.309.068.306 86,56% 53 669.282.988 13,44%
5 SATKER BIRO KEUANGAN DAN PERLENGKAPAN 550 6.115.312.218 550 6.115.312.218 100,00% 0 0 0,00%
6 KOMITE NATIONAL KESELAMATAN TRANSPORTASI 3.052 65.419.427.884 2.983 64.992.261.884 99,35% 69 427.166.000 0,65%
7 BIRO KOMUNIKASI DAN INFORMASI PUBLIK 952 11.264.753.962 952 11.264.753.962 100,00% 0 0 0,00%
8 BIRO HUKUM KEMENHUB 338 6.101.962.125 292 5.617.581.625 92,06% 46 484.380.500 7,94%
9 BIRO LAYANAN PENGADAAN DAN PENGELOLAAN BMN 438 5.741.176.390 438 5.741.176.390 100,00% 387 0 0,00%

Sumber: Sistem Informasi Manajemen Aset Negara


TERIMAKASIH

- BIRO LAYANAN PENGADAAN DAN PENGELOLAAN BMN -


- SEKRETARIAT JENDERAL -
- KEMENTERIAN PERHUBUNGAN -

Anda mungkin juga menyukai