SURAT EDARAN
SEKRETARIS UTAMA
LEMBAGA KEBIJAKAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH
SELAKU KUASA PENGGUNA BARANG
REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 7 TAHUN 2022
TENTANG
PEDOMAN PENGELOLAAN BARANG MILIK NEGARA DI LINGKUNGAN
LEMBAGA KEBIJAKAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH
A. Latar Belakang
Dalam rangka melaksanakan dan memberikan penjelasan pengelolaan
Barang Milik Negara sebagaimana ketentuan dalam Pasal 6 ayat (2) huruf
a1 Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 2020 tentang Perubahan atas
Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Barang
Milik Negara/Daerah, melakukan penatausahaan Barang Milik Negara
sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor
181/PMK.06/2016 tentang Penatausahaan Barang milik Negara, dan untuk
mewujudkan pengelolaan Barang Milik Negara yang efektif, efisien dan
akuntabel, serta untuk memberikan kemudahan bagi para pelaku
pengelolaan Barang Milik Negara, perlu menyusun Pedoman Pengelolaan
Barang Milik Negara di Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah yang sesuai dengan kondisi organisasi.
Paraf
jdih.lkpp.go.id
-2-
C. Ruang Lingkup
Ruang Lingkup dalam Surat Edaran ini adalah sebagai berikut:
1. Siklus Pengelolaan BMN; dan
2. Standar Kebutuhan Sarana Kerja Teknologi Informasi dan Komunikasi
(TIK).
D. Dasar
1. Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 2014 tentang Pengelolaan
Barang Milik Negara/Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2014 Nomor 92, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5533) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Pemerintah Nomor 28 Tahun 2020 tentang Perubahan Atas Peraturan
Pemerintah Nomor 27 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Barang Milik
Negara/Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2020
Nomor 142, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
6523);
2. Peraturan Presiden Nomor 106 Tahun 2007 tentang Lembaga
Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah sebagaimana telah
beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 93
Tahun 2022 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Presiden Nomor
106 Tahun 2007 tentang Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2022 Nomor
144);
3. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 181/PMK.06/2016 tentang
Penatausahaan Barang milik Negara (Berita Negara Republik Indonesia
Tahun 2016 Nomor 1817);
4. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 172/PMK.06/2020 tentang
Standar Barang dan Standar Kebutuhan Barang Milik Negara (Berita
Negara Republik Indonesia Tahun 2020 Nomor 1242); dan
5. Peraturan Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
Nomor 1 Tahun 2021 tentang Organisasi dan Tata Kerja Lembaga
Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2021 Nomor 77).
Paraf
jdih.lkpp.go.id
-3-
2. Pengadaan
a. Tim Pengelolaan BMN menyampaikan rekomendasi berupa
persetujuan atas RKBMN kepada Kuasa Pengguna Anggaran (KPA)
dengan tembusan kepada Aparat Pengawas Internal Pemerintah
(APIP).
Paraf
jdih.lkpp.go.id
-4-
Paraf
jdih.lkpp.go.id
-5-
Paraf
jdih.lkpp.go.id
-6-
4. Pengamanan
a. Pengamanan BMN meliputi pengamanan fisik, pengamanan
administrasi, dan pengamanan hukum.
b. Pengamanan administrasi dilakukan baik secara fisik maupun
secara digital dalam aplikasi SIMAN.
c. Pengaturan lebih lanjut terkait ketentuan pengamanan BMN
diatur dalam aturan lebih lanjut berupa SOP.
5. Pemeliharaan
a. Pemeliharaan dilakukan terhadap BMN tanpa mengubah,
menambah atau mengurangi bentuk ataupun konstruksi asal,
sehingga dapat dicapai pendayagunaan barang yang memenuhi
persyaratan, baik dari segi unit pemakaian maupun dari segi
keindahan.
b. Pemeliharaan sebagaimana dimaksud pada huruf a:
1) berdasarkan kebutuhan pemeliharaan setiap satuan unit
BMN; dan
2) besaran biayanya mengacu pada standar biaya masukan
yang ditetapkan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
c. Pemeliharaan BMN sebagaimana dimaksud pada huruf a
dilakukan terhadap BMN yang berada dalam kondisi baik atau
rusak ringan.
d. Kriteria kondisi BMN yaitu sebagai berikut:
1) Baik yaitu apabila kondisi barang tersebut masih dalam
keadaan utuh dan berfungsi dengan baik;
2) Rusak Ringan yaitu apabila barang tersebut masih dalam
keadaan utuh tetapi kurang berfungsi dengan baik. Untuk
berfungsi dengan baik memerlukan perbaikan ringan dan
tidak memerlukan penggantian bagian utama/komponen
pokok; dan
3) Rusak Berat yaitu apabila kondisi barang tersebut tidak utuh
dan tidak berfungsi lagi atau memerlukan perbaikan
besat/penggantian bagian utama/komponen pokok, sehingga
tidak ekonomis lagi untuk diadakan perbaikan/rehabilitasi.
Paraf
jdih.lkpp.go.id
-7-
8. Pemindahtanganan
a. Setiap BMN dalam kondisi Rusak Berat/usang/hilang dan/atau
yang akan dihapuskan akan ditindaklanjuti dengan penerbitan
dokumen berupa Surat Keterangan Perubahan Kondisi Aset
(SKPKA), untuk selanjutnya dihentikan status penggunaannya
sebelum akhirnya dilakukan proses pemindahtanganan.
Paraf
jdih.lkpp.go.id
-8-
Paraf
jdih.lkpp.go.id
-9-
Paraf
jdih.lkpp.go.id
- 10 -
G. Penutup
Berdasarkan ketentuan yang telah diuraikan diatas, unit organisasi di LKPP
diharapkan dapat menyesuaikan serta menerapkan ketentuan pengeolaan
BMN tersebut. Hal ini menjadi landasan bagi unit organisasi dalam
mengajukan usulan RKBMN sehingga Pengelolaan BMN di LKPP dapat
dipertanggungjawabkan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
Paraf
jdih.lkpp.go.id
- 11 -
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 26 Oktober 2022
SEKRETARIS UTAMA
LEMBAGA KEBIJAKAN PENGADAAN
BARANG/JASA PEMERINTAH SELAKU
KUASA PENGGUNA BARANG,
ttd
Paraf
jdih.lkpp.go.id
- 12 -
Paraf
jdih.lkpp.go.id
- 13 -
Paraf
jdih.lkpp.go.id
- 14 -
Paraf
jdih.lkpp.go.id
- 15 -
ttd
Paraf
jdih.lkpp.go.id