PERENCANAAN KEBUTUHAN
BMN
#BELAJARTANPABATAS – pknstan.ac.id
POLITEKNIK KEUANGAN NEGARA STAN
2022
ppkn2_bm@2020
PROSES PENYUSUNAN
DAN PENELITIAN RKBMN
?
PROSES
SAAT
PEMENUHAN
INI
BMN
MATERI
U M U M
N T U A N DAN
K E TE U N AN
1. P EN Y U S
E S
2. PROS N R K B M N
N E L I TI A
PE
KMK 105/KM.6/2022
PMK 153/PMK.06/2021
PM 0//K
450
KMKK15 PM MK. 066/
K.0 /220
01414
PM 451/
KMKK250 /PMKMK. K.0
06
0 06/2
/2
3 01
011 4
PP No . .2
1 77/ 2
/ 20 14
KMKU
PM U452
K248 o
N /P/KMK MK.0 .06 6/
/2
4 20 14
011
DASAR HUKUM 1/ 2 0 0
PP 90/
N o .201 0
KMKU12
(PM U 7/KM
7/PM K.0K.0
6/20 16)15
6/20
Per pr es 73 /2 01 1014
PM 4/M
13/P
KMKK76 KM K.0 6/6/2
K.0 2015
KMK 642/KMK.01/2015
KMK 577/KMK.06/2017
(PP 27 2014)
(Perpres 73 2011)
1. Perencanaan Kebutuhan merupakan
Persiapan Pembangunan bangunan
salah
gedung (PP
satu dasar 90 2010)
bagi
negara K/L/SKPD
meliputidalam a.l.
pengusulan
Sasaran Kinerja
Penyusunan penyediaan
K/L yang
Rencana anggaran
keluarannya
Kebutuhan
untuk
2.berbentukkebutuhan
Rencana BMN baru (new
mengacu
Kebutuhan padainitiative)
tsbRencana
yang
dan angka dasar
Kebutuhan
pendanaannya (baseline)
Pengadaan
bersumber BMN serta
dari APBN,
penyusunan
harus mendapat rencana kerja dan
persetujuan dari
anggaran.
Menteri Keuangan
Pengertian
Kegiatan merumuskan rincian
kebutuhan BMN/D untuk
menghubungkan pengadaan barang
yang telah lalu dengan keadaan
yang sedang berjalan sebagai
dasar dalam melakukan tindakan
yang akan datang PP 27/2014
Pengertian
Kegiatan merumuskan rincian
kebutuhan BMN untuk
menghubungkan pengadaan barang
yang telah lalu dengan keadaan
yang sedang berjalan sebagai
dasar dalam melakukan tindakan
yang akan datang PMK 153/2021
dalam rangkamewujudkan
efisiensi, efektifitas dan
optimalisasi APBN melalui
perencanaan kebutuhan BMN yang
mencerminkan kebutuhan
riil BMN pada
Kementerian/Lembaga
Tujuan
Terselenggaranya Perencanaan
Kebutuhan BMN yang
terintegrasi, tertib, terarah, dan
akuntabel guna mewujudkan
pengelolaan BMN yang efisien,
efektif, dan optimal.
Tujuan
PMK 153/2021
Urgensi Asset
Planning
Standardisasi BMN guna
meningkatkan Quality Assurance
Belanja Modal
n g gu n a
Me
kan
?
RKBMN
Pengadaan
OBJE
K
1.Tanah
2.Gedung dan Bangunan
3.Peralatan dan Mesin
4.Aset Tetap Lainnya
KPB/PENGGUNA
1. Mengajukan RKBMN kepada PB
1. Melakukan penelitian atas RKBMN KPB
2. Menyampaikan RKBMN K/L
3. Memberikan penjelasan, klarifikasi,
dan/atau keterangan
4. Menandatangani RKBMN/P-RKBMN
5. Bertanggung jawab atas kebenaran,
kelengkapan, dan kepatuhan
Perencanaan Kebutuhan BMN
PENGELOLA
Menelaah
Menandatangani
Menyampaikan
RKBMN/P
Perencanaan pengadaan dibuat
dengan mempertimbangkan
PENGANGGARAN
Penyediaan BMN yang berdampak
pada pembebanan APBN
dilaksanakan dengan
mempertimbangkan prinsip
efisiensi, efektifitas, dan
ketersediaan alokasi
anggaran melalui proses
pengusulan RKAKL sesuai ketentuan
yang berlaku.
?
PROSES
KEDEPA
PEMENUHAN
N
BMN
KEWENANGAN
PROSES PENGUSULAN
1. KPB menyampaikan RKBMN untuk
Pemeliharaan secara berjenjang yaitu
kepada PPB-W/Koordinator Wilayah
2. Penyampaian usulan ke PPB-W/Koordinator
Wilayah dari KPB dilengkapi dengan :
1. RKBMN Hard dan Soft copy
2. SPTJM
SBSK
• Standar Barang
spesifikasi barang yang ditetapkan
sebagai acuan perhitungan pengadaan
BMN dalam perencanaan kebutuhan
K/L
• Standar Kebutuhan
satuan jumlah barang yang
dibutuhkan sebagai acuan perhitungan
pengadaan dan penggunaan BMN
dalam perencanaan kebutuhan
LINGKUP
SBSK
tabel
NO
SBSK
KETERANGAN Tinggi Lantai
A. Gedung Negara Luas dan Ketinggian
1 Type A dan B 20
2 Yype C dan D 8
3 E1 4
4 E2 2
tabel
NO
SBSK KETERANGAN LUAS TOTAL (M2)
A. Ruang Kerja/Ruang Rapat/Ruang Pertemuan (aula)
10 E3 (Non KaKantor) 21
10 E4 (KaKantor) 31
11 E4 (Non KaKantor/Pejabat 11/17
Fungsional)
12 Pelaksana/Pejabat Fungsional 5/11
Gol. III ke bawah
B. Ruang Penunjang
1 Ruang Arsip 0,4 * Jumlah Pelaksana
2 Ruang Fungsional 4 * 20% * Jumlah Pelaksana
tabel
NO SBSK KETERANGAN LUAS TOTAL (M2)
B. Ruang Penunjang
4 Ruang Server 0,2 * 10% * Jumlah
Pelaksana Yang Dilayani
Minimal 2 M2
5 Lobby (20/1000) *
(A+B1+B2+B3+B4) LRN
6 Ruang Pelayanan
a.Diatas 200 Sesuai analisis
b Pelayanan untuk 101-200 150
c. Pelayanan utk 25 s.d 100 75
d, Pelayanan utk <25 25
Orang/hari
tabel
NO
SBSK KETERANGAN LUAS TOTAL (M2)
RUMAH DINAS
1 Menteri/Pimpinan Lembaga 400/1000
(Khusus)
2 Wakil Menteri/Eselon I A 250/600
3 Eselon 2 (PNS Gol. IV/d dan 120/350
IV/e) B
4 Eselon 2 (PNS Gol. IV/d dan 70/200
IV/e) C
5 Eselon 3 (PNS Gol. IV/a dan 50/120
TOLERANSI MAKSIMUM
SBSK AADB
Alat Angkutan Darat Bermotor Dinas
Operasional Jabatan Di Dalam Negeri,
adalah kendaraan
bermotor yang digunakan oleh
pejabat pemerintah dalam
rangka menunjang
D B
S K AAKualifikasi Jumlah Jenis
Kapasitas
Mesin Silinder SBM
SB A (Menteri/setingkat) 2 Sedan
SUV
3.500 cc 6 -
Sedan
A (Wamen/Setingkat) 1 SUV 3.500 cc 6 -
1 Sedan 2.500 cc 4
B (Esl. I a/Setingkat)
SUV 3.000 cc 6
702.970
C (Esl. I b/Setingkat) 1 Sedan 2.000 cc 4
N N
T /B PS
Angkt N N
. DOP
Y Berm Y
otor Dima
Nilai N
Y n N
>100 Y
Juta faatka
n
Y Pengaju
Y
an Non
RKBMN
Kondi N Tidak
si Diusulkan
Diusulkan
B, RR Proses
Penghapusa
Y n
INTEGRASI SISTEM PENGELOLAAN ASET DAN
SISTEM PENGANGGARAN
Dalam hal terdapat revisi
anggaran yang berdampak
pada perubahan
kebutuhan pengadaan
dan/atau pemeliharaan BMN,
Pengguna Barang dapat
mengajukan Usulan
Perubahan Hasil Penelaahan
RKBMN
Sanksi
PB yang tidak
penyampaian RKBMN
tidak dapat mengusulkan
penyediaan anggaran (new initiative) dan
(baseline) dalam rangka rencana pengadaan
dan/atau pemeliharaan BMN dalam Rencana
Kerja K/L bersangkutan.
TERIMAKASIH