02/2015
Petunjuk Penyusunan dan
Penelaahan RKA-K/L dan
Pengesahan DIPA
1
PENYUSUNAN RKA-K/L
2
SIKLUS ANGGARAN
3
PAGU INDIKATIF
Pa g u Ind ik a t if
Presiden
• Arah kebijakan dan
Prioritas Anggaran
4
Kemenkeu KOORDINASI Bappenas
K/L
Memutakhirkan angka dasar 1. Mengevaluasi pelaksanaan Program
berdasarkan: dan Kegiatan yang sedang berjalan;
• Kebijakan tahun berjalan
2. Mengkaji usulan Inisiatif Baru;
• Evaluasi kinerja tahun sebelumnya
• Proyeksi asumsi dasar ekonomi 3. Penyesuaian baseline;
makro
Menysun Inisiatif Baru 4. Memperhatikan kapasitas fiskal.
Pagu Indikatif
5
PAGU ANGGARAN
Pa g u Ang g a r a
n
Kementerian
Bappenas Presiden/Pemerintah
Keuangan
K/
Trilateral Meeting:
• Koordinasi terkait pencapaian prioritas pembangunan dalam
RKP
1 • Menjaga konsistensi kebiajkan dalam dokumen perencanaan RKP
dan pengangganran
• Komitmen bersama atas penyempurnaan terhadap rancangan
awal RKP 4
Menyempurnakan
Renja 2 rancangan awal RKP
Pagu
RKA-K/L Anggaran 5
6
Alok a si a ngga ra
n
K/L DPR Kementerian Keuangan
Disusun berdasarkan
1. Pagu Alokasi K/L
2. RKP dan Renja K/L
3. Kesepakatan K/L dan Himpunan RKA-K/L
DPR
4. Standar Biaya
Digunakan sebagai:
1. Bahan lampiran
Perpres Rincian APBN
2. Bahan Penyusunan
DIPA
KEWAJIBAN MENTERI/PIMPINAN LEMBAGA
Satker :
KK Satker,
RKA Satker,
Dok. Pendukung
MEKANISME PENYUSUNAN
BERDASARKAN PAGU ANGGARAN
Tingkat Satker :
a. Penyusunan anggaran belanja dengan Menuangkan alokasi Angka
Dasar dan Anggaran Inisiatif Baru;
b. Penyusunan anggaran pendapatan dengan menuangkan target
pendapatan setiap kegiatan yang dilaksanakan oleh Satker dan
menuangkan angka prakiraan maju setiap kegiatan dan setiap
jenis penerimaan (PNBP dan/atau penerimaan fungsional);
c. Menyampaikan/melengkapi data dukung RKA-K/L;
d. Menyampaikan KK RKA-K/L yang telah ditandatangani KPA
berserta data pendukung terkait kepada Unit Eselon I.
MEKANISME PENYUSUNAN
BERDASARKAN PAGU ANGGARAN
Tingkat Eselon I :
a. Menghimpun/kompilasi KK RKA-K/L dalam lingkup Unit Eselon I berkenaan;
b. Menyusun RKA-K/L Unit Eselon I berdasarkan KK RKA-K/L;
c. Memvalidasi kinerja dan anggaran program yang menjadi tanggung jawab unit
Eselon I berkenaan dengan total pagu anggaran, sumber dana dan sasaran kinerja
(jenis barang/jasa dan volume output);
d. Meneliti dan menyaring relevansi Komponen dengan Output kegiatan pada
masing-masing KK RKA-K/L;
e. Apabila terdapat ketidaksesuaian, Unit Eselon I melakukan koordinasi dengan
Satker untuk perbaikan pada KK RKA-K/L;
f. Mengisi informasi pada bagian L. formulir 2 RKA-K/L, tentang Strategi Pencapaian
Hasil;
g. Mengisi Bagian I, Formulir 3 RKA-K/L tentang Operasionalisasi Kegiatan;
h. RKA-K/L Unit Eselon I ditandatangani oleh Pejabat Eselon I atau setingkat Eselon
I, selaku KPA sebagai penanggungjawab Program;
i. Menyampaikan RKA-K/L Unit Eselon I dan data dukung kepada K/L.
MEKANISME PENYUSUNAN
BERDASARKAN PAGU ANGGARAN
Tingkat K/L :
a. Menghimpun/kompilasi RKA-K/L Unit Eselon I dalam lingkup K/L;
b. Menyusun RKA-K/L secara utuh untuk lingkup K/L berdasarkan RKA-K/L Unit
Eselon I;
c. Memvalidasi alokasi anggaran K/L meliputi: total pagu anggaran; sumber dana
dan sasaran kinerja;
d. Apabila terdapat ketidaksesuaian atas alokasi anggaran K/L sebagaimana butir c,
K/L melakukan koordinasi dengan Unit Eselon I untuk perbaikan pada RKA-K/L
Unit Eselon I berkenaan;
e. Mengisi informasi pada Bagian J, Formulir 1 RKA-K/L, tentang Strategi Pencapaian
Sasaran Strategis;
f. RKA-K/L diteliti kembali kesesuaiannya dengan Pagu Anggaran K/L;
g. Menyampaikan RKA-K/L beserta dokemen penelaahan terkait kepada
Kementerian Keuangan c.q. Ditjen Anggaran dan Kementeriaan Perencanaan.
PENYUSUNAN RKA-K/L …1/2)
2 Eselon I
• Menghimpun KK Satker & RKA Satker dalam lingkup unit
eselon I berkenaan;
1 • Me-restore ADK yg disampaikan satker dalam aplikasi RKA-
Satker K/L DIPA;
• Menyusun Kertas Kerja • Memvalidasi kinerja & anggaran program;
Satker (KK Satker); • Meneliti & menyaring relevansi komponen dengan output;
• Menyusun RKA-Satker; dan • Mengisi informasi pada formulir 2 dan formulir 3 RKA-K/L;
• Menyusun dan melengkapi • Mencetak RKA-K/L unit eselon I (formulir 2 dan 3);
data/dokumen dukung. • Menyampaikan RKA-K/L unit eselon I beserta data dukung
kepada Biro Perencanaan/Unit Perencanaan K/L untuk
KK Satker, RKA Satker & data dukung
diteliti dan APIP K/L untuk direviu.
Surat Pengantar Eselon I, Daftar Rincian Pagu Anggaran Per
Satker, RKA-K/L Eselon I, RKA Satker, KK Satker, TOR/RAB
4 beserta data/dokumen pendukung.
APIP K/L
3
Reviu RKA-K/L difokuskan pada: Unit Perencanaan K/L
1. Kelayakan Anggaran utk 1. Melakukan penelitian RKA-K/L
menghasilkan sebuah • konsistensi pencantuman sasaran Kinerja meliputi volume Keluaran dan
Keluaran; indikator Kinerja kegiatan dalam RKA-K/L sesuai dengan sasaran Kinerja
2. kepatuhan dlm penerapan dalam Renja K/L & RKP;
kaidah-kaidah perencanaan; • kesesuaian total pagu dalam RKA-K/L dengan Pagu Anggaran K/L;
3. kelengkapan dokumen • kesesuaian sumber dana dalam RKA-K/L dengan sumber dana yang
pendukung RKA-K/L; ditetapkan dalam Pagu Anggaran K/L;
4. rincian anggaran yang • kepatuhan dalam pencantuman tematik APBN pada level Keluaran; dan
digunakan untuk mendanai • kelengkapan dokumen pendukung RKA-K/L
inisiatif baru dan/atau
rincian anggaran angka dasar 2. Menghimpun RKA-K/L unit eselon I & dokumen penelaahan lainnya;
yg mengalami perubahan pd 3. Menyampaikan RKA-K/L beserta dokumen penelaahan lainnya kepada DJA
level komponen. dan Bappenas untuk ditelaah. Surat Pengantar RKA-K/L, RKA-K/L Es. I, Daftar
rincian Pagu Anggaran Per Satker, RKA Satker, ADK
RKA-K/L.
PENYUSUNAN RKA-K/L …2/2)
2
1 Eselon I
Satker • Menghimpun KK Satker dan RKA Satker dalam lingkup
• Login aplikasi RKA-K/L DIPA; unit eselon I berkenaan yang telah disesuaikan;
• Mengidentifikasi & meneliti perubahan • Menyesuaikan RKA-K/L unit Eselon I berdasarkan KK
belanja sesuai dgn alokasi anggaran; Satker & RKA Satker melalui aplikasi RKA-K/L-DIPA;
• Memvalidasi kinerja dan anggaran program;
• Melakukan penyesuaian pd KK Satker &
• Meneliti & menyaring relevansi komponen dgn output;
RKA Satker sesuai dgn alokasi anggaran • Menyampaikan RKA-K/L unit eselon I beserta data
(jika berubah); dukung kepada Biro Perencanaan dan APIP K/L untuk
• Mencetak & Menyampaikan KK Satker & diteliti.
RKA Satker beserta data dukung kpd es. I. Surat Pengantar Eselon I, Daftar Rincian Pagu Anggaran Per
KK Satker, RKA Satker & Data Dukung Satker, RKA-k/L Eselon I, RKA Satker, KK Satker, TOR/RAB
beserta data/dokumen pendukung.
4
3
APIP K/L Unit Perencanaan K/L
Reviu RKA-K/L difokuskan pada: 1. Meneliti RKA-K/L & dokumen pendukung
1. Kelayakan Anggaran utk menghasilkan yang mengalami perubahan/penyesuaian.
sebuah Keluaran;
2. Menghimpun RKA-K/L unit eselon I dan
2. kepatuhan dlm penerapan kaidah-kaidah
perencanaan; dokumen pendukung lainnya;
3. kelengkapan dokumen pendukung RKA- 3. Menyampaikan RKA-K/L beserta dokumen
K/L; penelaahan lainnya kepada Komisi terkait
4. rincian anggaran yg digunakan utk DPR untuk mendapat persetujuan.
mendanai inisiatif baru dan/atau rincian
anggaran angka dasar yg mengalami Surat Pengantar RKA-K/L, Persetujuan RKA-K/L
perubahan pd level komponen. oleh DPR, RKA-K/L Eselon I, Daftar rincian Alokasi
Anggaran Per Satker, RKA Satker, ADK RKA-K/L.
FORMAT-FORMAT DALAM PENYUSUNAN RKA-K/L (1/3)
Terdiri Menteri/ Pimpinan Lembaga selaku
atas: Pengguna Anggaran);
KK Formulir 2 – Rencana Pencapaian Hasil
Sat Formuli Unit Organisasi TA direncanakan
RKA ker r 1 – (ditandatangani oleh Eselon I/Penanggung
-K/L Rencana Jawab);
Pencapa Formulir 3 – Rincian Biaya Pencapaian
ian Hasil Unit Organisasi
Strategis TA direncanakan (ditandatangani oleh
Pada Pejabat Eselon I)
Kement
erian Terdiri atas:
Negara/ Bagian A – Rencana Kinerja Satuan Kerja TA
Lembag direncanakan;
RK a TA Bagian B – Rincian Belanja Satuan Kerja TA
A direncan direncanakan (s.d
Sat akan level Komponen);
ker (ditanda Bagian C – Target Pendapatan Satker TA
tangani direncanakan;
oleh Bagian D – Prakiraan Maju Belanja dan
T an Anggaran
a Kerja Direncana
r Tahun kan”
g Anggar sampai
e an dengan
t 20XX+ level detil.
1,
P 20XX+
e 2,
n 20XX+
d 3.
a
p KK
a Satker
t merupak
a an
n “Rincian
S Belanja
a Satuan
t Kerja
u Tahun
FORMAT-FORMAT DALAM PENYUSUNAN RKA-K/L (2/3)
Kerangka Acuan Kerja/Term Of Reference (TOR)
digunakan untuk menjelaskan perlunya output,
sasaran, waktu dan mekanisme pelaksanaan,
KAK/TOR
kebutuhan uang serta dampak output (angka dasar);
KAK/TOR ditandatangani oleh Penanggungjawab
Kegiatan.
Dokumen Rincian Anggaran Biaya (RAB) merupakan
dokumen pendukung KAK/TOR yang menjelaskan
RAB besaran total biaya tiap komponen yang merupakan
tahapan pencapaian output kegiatan;
RAB ditandatangani oleh Penanggungjawab Kegiatan.
Gender/Gender Budget Statement (GBS), disusun
GBS apabila output dimaksud dikategorikan sebagai output
yang Responsif Gender (ARG);
GBS ditandatangani oleh Penanggungjawab Kegiatan.
22
FORMAT-FORMAT DALAM PENYUSUNAN RKA-K/L (3/3)
Merupakan daftar yang menunjukan alokasi anggaran
Daftar Pagu dari Eselon I kepada Satker-satker yang ada
Anggaran dibawahnya;
Per Satker Daftar Pagu Anggaran Per Satker ditandatangani oleh
Eselon I K/L.
Persetujuan Persetujuan RKA-K/L oleh DPR merupakan persetujuan
RKA-K/L oleh komisi terkait di DPR atas alokasi anggaran
oleh DPR menurut unit organisasi, dungsi, dan program.
23
PENYELESAIAN RKA-K/L
24
PENGALOKASIAN DALAM RKA-K/L
Belanja Operasional:
Komponen 001 (Belanja Pegawai), meliputi:
Gaji pokok, tunjangan yang melekat dengan gaji termasuk uang makan PNS (mengacu
pada GPP); Tunjangan kinerja (Remunerasi); Tambahan pegawai baru;
Lembur; Honor Non PNS; dan Tunjangan lain yg sah.
Komponen 002 (Belanja Barang Penyelenggaraan Satker), meliputi:
Belanja barang kebutuhan sehari-hari perkantoran; Belanja barang Operasional
kantor; Belanja langganan daya dan jasa; Belanja Sewa; Belanja pemeliharaan sarana
dan prasarana kantor; dan Belanja perjalanan dinas biasa/tetap.
Yang dibatasi:
1. Penyelenggaraan rapat, (seperti: rapat dinas, seminar, pertemuan, lokakarya),
peresmian kantor/proyek dan sejenisnya, dibatasi pada hal-hal yang sangat penting
dan dilakukan sesederhana mungkin.
2. Pembangunan gedung baru yang sifatnya tidak langsung menunjang untuk
pelaksanaan tugas dan fungsi satker, antara lain: mess, wisma, rumah dinas/rumah
jabatan, gedung pertemuan. Kecuali bersifat pelayanan umum seperti rumah sakit,
rumah tahanan, pos penjagaan dan gedung/bangunan khusus (laboratorium).
3. Pengadaan kendaraan bermotor, kecuali:
• Kendaraan fungsional, seperti: Ambulan untuk RS, Cell wagon untuk rumah
tahanan, dan Kendaraan roda dua untuk petugas lapangan;
• Pengadaan kendaraan bermotor untuk Satker baru (setelah ditetapkan Menpan
RB), dilakukan secara bertahap sesuai dana yang tersedia;
• Penggantian kendaraan operasional yang rusak berat sehingga secara teknis tidak
dapat dimanfaatkan lagi, dan/atau tidak ekonomis (biaya pemeliharaan yang
tinggi). Pengganti kendaraannya harus sama jenis dan fungsinya;
• Kendaraan roda 4 dan atau roda 6 untuk antar jemput pegawai dapat dialokasikan
secara sangat selektif (asas efisiensi dan kepatutan).
4. Penggunaan barang produksi impor.
TEMATIK APBN DALAM RKA-K/L
• Gender adalah perbedaan sifat, peran, fungsi, dan status antara laki-
laki dan perempuan yang bukan berdasarkan pada perbedaan biologis,
tetapi berdasarkan relasi sosial budaya yang dipengaruhi oleh struktur
masyarakat yang lebih luas;
30
PENGERTIAN ARG
31
PRINSIP DASAR ARG
32
KATEGORI ARG
33
PENERAPAN ARG DALAM PENGANGGARAN
34
DOKUMEN TERKAIT PENERAPAN ARG
Gender Budget Statement (GBS)
adal
ah
dokumen yang menginformasikan suatu output kegiatan
telah responsif terhadap isu gender yang ada, dan/atau
suatu biaya telah dialokasikan pada output kegiatan untuk
menangani permasalahan kesenjangan gender.
35
KOMPONEN GBS
37
CARA PENGISIAN BUDGET TAGGING
• Buka aplikasi tematik APBN;
• Pilih unit eselon I, tekan tombol ‘list’;
• Kemudian daftar output akan muncul secara otomatis;
• Tekan tombol ‘…..’ pada kolom PILIH, kemudian pilih jenis tema yang
relevan dengan output;
• Aplikasi Tema APBN akan menyimpan secara otomatis untuk data yang
sudah dipilih (jadi tidak terdapat tombol SIMPAN);
• Jika akan melakukan perubahan, tekan tombol ‘…..’ pada kolom pilih;
• Setelah pengisian selesai, tekan tombol ‘BACKUP UNTUK DJA’;
• Kirim ADK backup dimaksud ke alamat: rkakldipa@depkeu.go.id,
dengan subject ‘DATA TEMATIK K/L:….. Unit:…..’;
• Selanjutnya, proses untuk menyatukan data tema APBN ke dalam
RKA- K/L dilakukan oleh Direktorat Jenderal Anggaran.
38
ALOKASI ANGGARAN SUMBER DANA PHLN
1. Mengacu pada Peraturan Pemerintah tentang Tata Cara
Pengadaan Pinjaman Luar Negeri dan Penerimaan Hibah dan
ketentuan yang tercantum dalam Naskah Perjanjian Pinjaman Hibah
Luar Negeri (NPPHLN).
2. Hal-hal yang harus diperhatikan :
a) Rupiah Murni Pendamping(RMP): Rupiah murni yang harus
dianggarkan sesuai porsi yang diatur dalam Loan Agreement atau
Minutes of Negotiation.
b) Local Cost atau sharing kegiatan: alokasi anggaran yang
mendukung tercapainya nilai ekonomis/manfaat
proyek/kegiatan yang dibiayai dengan Pinjaman Luar Negeri
(PLN) yang tercantum dalam dokumen perencanaan
(DRPLN/blue book, DRPPLN/green book dan daftar
kegiatan),tidak dikategorikan sebagai RMP.
c) Mencantumkan akun belanja sesuai dengan transaksi dan
kategori yang disetujui Lender.
d) Mencantumkan kode kantor bayar sesuai lokasi dan tata cara
penarikannya.
e) Mencantumkan sumber dana sesuai dengan NPPHLN.
39
ALOKASI ANGGARAN SUMBER DANA PHLN
2. Hal-hal yang harus diperhatikan :
40
ALOKASI ANGGARAN SUMBER DANA PHLN
3. Hal-hal lain yang perlu diperhatikan:
1) Mencantumkan dana pendamping yang bersumber dari luar
APBN (kode “E” pada KK RKA-K/L).
2) Dalam hal terdapat kegiatan yang dilanjutkan pada tahun
berikutnya, maka penyediaan dana PHLN dan pendampingnya
menjadi prioritas sesuai dengan Annual Work Plan yang
ditandatangani oleh donor/lender.
3) Penyediaan pagu PLN dan dana pendampingnya, dalam
pengalokasian dananya harus menjadi prioritas.
4) Perhatikan closing date, fully paid/fully disbursment sisa pagu
pinjaman, kategori dan persentase/ porsi pembiayaan atas
kegiatan-kegiatan yang dibiayai dengan PHLN, untuk menghindari
terjadinya penolakan oleh lender pada saat pengajuan aplikasi
penarikan dana.
5) Pembiayaan output kegiatan yang bersumber dari PHLN mengacu
pada Standar Biaya dan billing rate, atau Surat Pernyataan.
6) Monitoring PHLN melalui Kartu Pengawasan Alokasi Pagu PHLN,
untuk menghindari terjadinya kelebihan penarikan pada satu
kategori.
41
KARTU PENGAWASAN ALOKASI PHLN
42
CONTOH BENTUK KARTU PENGAWASAN PLN.
:
Loan Number IP – 535
:
Loan Project Proffesional Human Resource
Development Project III
:
Dated 29 Maret 2006
:
Lender JBIC
:
Executing Agency Kementerian Kesehatan
:
Nomor Register 21572601
:
Effective Date 26 Juli 2006
:
Closing Date 26 Juli 2015
:
Jumlah PHLN JPY 9.717.000.000
:
Mekanisme Penarikan Rekening Khusus
Pagu Pagu Realisasi Sisa
Total Tahun Tahun
Kategori dan persentase : ke.. ke..
(million japanese yen)
(1) (2) (3) (4)=(2-3)
:
1). Overseas Program (96%) 5.782
:
2). Domestic Program (58%) 2.276
:
3). Planner Development Center 447
Enhancement (84%)
:
4). Incremental Training Cost (100%) 921
:
5). Contingencies 291
43
Pemahaman NPPHLN
Untuk menghindari terjadinya ineligible, perlu dipahami hal-hal seperti :
1. Isi/materi dari NPPHLN;
2. Staff Appraisal Report (SAR);
Saat ini disebut Project Appraisal Document (PAD), yaitu dokumen yang
dikeluarkan oleh Bank Dunia yang memuat laporan hasil appraisal yang
dilakukan oleh appraisal mission Bank Dunia, yang antara lain memuat :
a. latar belakang, tujuan, komponen-komponen, rencana kegiatan, dan
target proyek.
b. Perhitungan biaya dan pendanaan proyek, dan
c. Organisasi dan menejemen proyek, dll.
Dokumen ini digunakan sebagai dasar untuk negosiasi loan/grant agreement
dan sebagai acuan dalam pelaksanaan proyek. Dengan demikian, jika ada
perubahan kegiatan dan biaya harus dibicarakan bersama.
3. Project Administration Memorandum (PAM);
4. Ketentuan lainnya yang terkait dengan NPPHLN dan
pelaksanaan kegiatan yang dananya bersumber dari PHLN.
44
Alokasi Anggaran Sumber Dana Pinjaman DN (1/2)
45
ALOKASI ANGGARAN SUMBER DANA PINJAMAN DN (2/2)
46
ALOKASI ANGGARAN SUMBER DANA HIBAH DN (1/2)
1. Kegiatan-kegiatan yang sumber dananya dari Hibah Dalam Negeri, tata cara
penuangannya dalam RKA-K/L mengikuti ketentuan dalam peraturan
perundangan tentang Hibah Dalam Negeri yang berlaku
2. Hal-hal yang harus diperhatikan:
1) Dana yang berasal dari Hibah digunakan untuk:
• Mendukung program pembangunan nasional, dan/atau
• Mendukung penanggulangan bencana alam dan bantuan kemanusiaan;
2) K/L menyusun Rencana Kerja dan Anggaran Hibah sebagai bagian dari RKA-
K/L untuk dicantumkan dalam dokumen pelaksanaan anggaran;
3. Perencanaan penerimaan untuk hibah yang direncanakan, disusun oleh Menteri
Perencanaan melalui Rencana Kegiatan Jangka Menengah dan Tahunan yang
bersumber dari hibah dengan berpedoman pada RPJM, termasuk didalamnya
mencakup rencana pemanfaatan hibah, serta Daftar Rencana Kegiatan Hibah
(dasar mengalokasikan kegiatan K/L dalam RKA-K/L);
47
ALOKASI ANGGARAN SUMBER DANA HIBAH DN (2/2)
48
ALOKASI ANGGARAN SUMBER DANA PNBP
• Non BLU
a. Nomenklatur kegiatan sesuai referensi aplikasi RKA-K/L
b. Penuangan dalam RKA-K/L mengacu pada:
1. PP tentang TC penggunaan PNBP;
2. KMK/Surat MK ttg Persetujuan Penggunaan Dana PNBP;
3. Pagu dari Dit.PNBP.
c. Fokus peningkatan pelayanan publik dan/atau sesuai
ketentuan persetujuan penggunaan.
d. Honor pengelola kegiatan PNBP terkait dengan akun operasional
satker, sedangkan honor kegiatan non operasional terkait dengan
akun kegiatan
49
ALOKASI ANGGARAN SUMBER DANA PNBP
• BLU
a. Mengacu pada peraturan mengenai Rencana Bisnis Anggaran
(RBA) dan Pelaksanaan anggaran BLU
b. Hal-hal yang perlu diperhatikan:
1. Program/kegiatan BLU bagian dari program/kegiatan K/L induk;
2. Output-output sesuai tercantum dalam referensi Aplikasi RKA-K/L;
3. Pencantuman saldo awal dan ambang batas pada KK RKA-K/L.
c. Fokus peningkatan pelayanan publik dan/atau sesuai
ketentuan persetujuan penggunaan.
d. Honor pengelola kegiatan PNBP terkait dengan akun operasional
satker, sedangkan honor kegiatan non operasional terkait dengan
akun kegiatan
e. Penerapan standar biaya dan rincian biaya mengacu pada
peraturan tentang RBA BLU.
50
PENELAAHAN RKA-K/L
51
RUANG LINGKUP PENELAAHAN RKA-K/L
• Kriteria Administratif
Kriteria Administratif bertujuan untuk meneliti kelengkapan dari
dokumen yang digunakan dalam penelaahan RKA-K/L. Penelaahan
kriteria administratif antara lain surat pengantar RKA-K/L, surat
pernyataan pejabat eselon I atau pejabat lain yang memiliki alokasi.
• Kriteria Subtantif
Kriteria subtantif bertujuan untuk meneliti kesesuaian, relevansi,
dan/atau konsistensi dari setiap bagian RKA-K/L. Penelaahan
kriteria subtantif antara lain kesesuaian data dalam RKA-K/L dengan
Pagu Anggaran/Alokasi Anggaran K/L, kesesuaian antara kegiatan,
keluaran dan anggarannya, relevansi komponen/tahapan dengan
keluaran (untuk keluaran yang belum ditetapkan Menteri Keuangan
sebagai SBK).
52
PERSIAPAN PENELAAHAN RKA-K/L..(1/3)
53
PERSIAPAN PENELAAHAN RKA-K/L..(2/3)
Pihak Yang Terlibat Beserta Tugas Fungsinya :
54
a. Menyusun jadwal dan menyampaikan undangan penelaahan.
b. Mengunggah ADK RKA-K/L untuk divalidasi (by System).
c. Dalam proses penelaahan, DJA meneliti :
Kemenkeu 1) kelengkapan dokumen penelaahan;
c.q DJA 2) kesesuaian data dalam RKA-K/L dengan Pagu Anggaran K/L;
3) kesesuaian antara Kegiatan, Keluaran dan anggarannya;
4) relevansi Komponen/tahapan dengan Keluaran;
5) prakiraan maju untuk 3 (tiga) tahun ke depan.
55
PERSIAPAN PENELAAHAN RKA-K/L..(3/3)
Dokumen Dalam Penelaahan RKA-K/L:
1. Keputusan Menteri Keuangan tentang Pagu Anggaran K/L;
2. PMKPetunjuk Penyusunan dan Penelaahan RKA-K/L;
3. RKA-K/L yang disampaikan K/L;
4. Hasil reviu angka dasar;
Kemenkeu 5. Peraturan-peraturan terkait pengalokasian anggaran;
Cq. DJA 6. Renja K/L dan RKP tahun yang direncanakan;
7. Hasil kesepakatan Trilateral Meeting;
8. Standar Biaya Keluaran (SBK).
57
1 2
Setjen K/L Instrumen
Bappenas Penelaahan
3
Dokumen RKA-K/L yg Validasi ADK Instrumen
Penelaahan disetujui Kemenkeu c.q DJA RKA-K/L Penelaahan
DPR
4
Forum Penelaahan
5 1. Memeriksa kelengkapan dokumen penelaahan.
2. Jika Alokasi Anggaran K/L tidak mengalami perubahan
Tindak Lanjut Penelaahan (sama dengan Pagu Anggaran K/L) maka K/L tetap
menyampaikan RKA-K/L dan ADK utk ditelaah dan
ditetapkan
3. Jika Pagu Alokasi Anggaran K/L lebih besar dari Pagu
DHP RKA- Catatan Anggaran K/L maka penelaahan difokuskan pada
K/L Penelaahan penambahan:
Perpres a. Jenis Keluaran (jenis dan volumenya bertambah);
RAPBN b. Komponen yang relevan untuk menghasilkan
Keluaran.
3. Jika Pagu Alokasi Anggaran K/L lebih kecil dari Pagu
Anggaran K/L maka penelahaan difokuskan pada
pengurangan :
a. Keluaran (jenis dan volumenya berkurang) selain
Keluaran dalam rangka penugasan;
DIPA b. Komponen untuk menghasilkan Keluaran yang
sudah ada selain Komponen Gaji dan Operasional
Perkantoran.
58
HAL-HAL KHUSUS DALAM PENELAAHAN RKA-K/L..(1/3)
Keluaran/Output Cadangan
62
DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (DIPA)
63
DASAR PENYUSUNAN DIPA
2. DHP RKA-K/L;
64
STRUKTUR DIPA
65
FUNGSI DIPA
66
JENIS DIPA
67
PENANDATANGAN DAN PENGESAHAN DIPA
68
REVIU ANGKA DASAR
(BASELINE REVIEW)
69
ANGKA MANA YANG MENJADI ACUAN?
K/L DJPB
Juni-Juli 2015 Okt – Nov 2015 Jan 2016 Jan – Feb 2016
Pagu Pagu APBN (Alokasi Realisasi Pagu APBNP 2016; 3
Anggaran Anggaran) 2016; APBNP 2015 Update Prakiraan
2016; Update Prakiraan Maju
2 Maju 2017 (update
Prakiraan 2017 baseline + real APBNP
Maju 2017 (update baseline + hasil 2015) 1
(baseline + pembahasan APBN Prakiraan Maju 2018
inisiatif baru) dengan DPR) Prakiraan Maju 2019
Prakiraan Maju Prakiraan Maju 2018
2018 Prakiraan Maju 2019
Prakiraan Maju
2019
Khusus belanja pegawai, untuk meningkatkan akurasi perhitungan, angka acuan reviu
70
2016 = Pagu harian 2016
APA YANG DIREVIU? OLEH SIAPA?
BLU
Dit A-1
PNBP Dit A-2
PDN
RM
SBSN
71
KERTAS KERJA?
72
KAPAN DILAKSANAKAN?
UNIT ALUR PROSES PENYUSUNAN ANGKA DASAR
TERKAIT Tahap I Tahap II Tahap III Tahap IV Tahap V Tahap VI
Realisasi APBNP
DJPB
2015
Realisasi PHLN, PDN,
DJPPR
SBSN 2014 & Outlook
2016-2017
Realisasi PNBP 2015
Dit PNBP & Outlook 2016-2017
Bappenas
73
DOKUMEN YANG DIPERLUKAN? (1)
a) Data RKA-K/L APBN/APBNP tahun anggaran berjalan yang memuat alokasi anggaran
program, menurut sumber dana, dan menurut komponen (belanja operasional dan belanja
non operasional);
b) Data realisasi tahun anggaran sebelumnya, antara lain:
– Realisasi Anggaran K/L tahun anggaran 2015 per jenis belanja, per program, dan per
sumber dana;
– Realisasi Output/Outcome;
– Kebijakan remunerasi, termasuk SK penetapan pemberian tunjangan dan Perpres
penetapan Remunerasi;
– Database kepegawaian (antara lain: jumlah pegawai, status pegawai, pangkat/golongan,
gaji pokok);
– Persetujuan kontrak tahun jamak dan dokumen kontrak lainnya dalam rangka
operasional kantor, seperti cleaning service, Satpam, sopir atau out sourcing, sewa
mesin foto copy atau kendaraan oprasional; kontrak dalam rangka sewa kantor, khusus
bagi Satker yang belum punya gedung kantor;
– Daftar inventaris BMN meliputi gedung bangunan, peralatan, kendaraan bermotor dan
yang sejenis yang perlu pemeliharaan;
– Dokumen tagihan langganan daya dan jasa.
Catatan:
a) Dalam hal data APBNP tidak tersedia dapat menggunakan data pagu harian
b) Dalam hal data real komponen tidak tersedia Komponen 001 dan 002 menggunakan data
pagu harian per ouput pada output Layanan Perkantoran (994 akun 51 dan 52).
74
DOKUMEN YANG DIPERLUKAN? (2)
75
DOKUMENTASI PEMUTAKHIRAN KPJM
Sebelum dilakukan reviu, angka prakiraan maju yang disusun oleh K/L perlu
dimutakhirkan.
Dalam hal angka prakiraan maju yang dimutakhirkan tersebut berbeda dengan angka
prakiraan maju awal yang tercantum dalam Perpres tentang Rincian APBN, perlu
diberikan penjelasan mengenai perbedaan tersebut dan didokumentasikan dalam
tabel sebagai berikut:
KPJM AWAL KPJM VERSI K/L KPJM HASIL PENJELASAN
(PEMUTAKHIRAN) RAPAT
(data diambil dari (data diambil dari (data diambil dari hasil (menjelaskan
Perpres Rincian APBN informasi/data yang rapat antara DJA dengan perbedaan angka
2016) diberikan oleh K/L, K/L dan analytical KPJM dan angka yang
menanggapi surat Dirjen judgement oleh masing- menjadi dasar untuk
Anggaran no. 118/AG/2016 masing pereviu) reviu angka dasar)
tanggal 26 Januari 2016)
a) Realisasi Anggaran tahun anggaran 2015 dan realisasi kinerja (output) untuk
masing-masing Program dan Kegiatan, termasuk pelaksanaan Penerima
Bantuan Iuran (PBI);
b) Kebijakan Pemerintah yang ditetapkan tahun anggaran 2016 dan masih
berlanjut di tahun 2017;
c) Rencana target kinerja untuk tahun anggaran 2017 (kegiatan ongoing)
berdasarkan prakiraan maju dalam database RKA-K/L APBNP 2016;
d) Kebijakan dan sasaran untuk tahun anggaran 2017 yang ditetapkan dalam
RPJMN 2015-2019;
e) Hasil laporan evaluasi kinerja penganggaran tahun anggaran 2015;
f) Tambahan anggaran hasil pembahasan APBN/APBNP tahun anggaran berjalan
dengan DPR, alokasi anggaran dalam rangka penugasan tahun anggaran
sebelumnya, belanja transito, output cadangan, pengalihan belanja K/L tahun
anggaran 2015 ke BA BUN, alokasi anggaran untuk multiyears project, dan
alokasi anggaran untuk pembayaran tunggakan.
77
CARANYA?
78
Review Program, Kegiatan dan
APBNP 2015 1 On/Off
2 Output/Komponen (ON)
Program
3
Kegiatan
• running Cost;
Output • pelayanan dasar;
Costing
• multi years;
Process
Komponen • tunggakan;
• penyelesaian keg.
Prakiraan Maju
• hasil costing;
Baseline (Existing
5 • penyesuaian
policy)
parameter;
2016 2017 2018
79
PENYESUAIAN ANGKA DASAR
Tambahan pegawai baru;
Penyesuaian SBM;
Penyesuaian Reviu BO Indeks inflasi;
Angka Dasar Prakiraan thd Tambahan aset;
Maju
BO Tambahan Satker Baru;
Tambahan biaya
operasional untuk pegawai
baru;
Penyesuaian untuk
Output SBK;
Total Angka Penyesuaian Reviu Penyesuaian untuk
Dasar Angka Dasar BNO
thd
Output Non SBK;
Prakiraan Koreksi volume
Belanja K/L BNO Output;
Maju
Penyesuaian
cost table
multiyears;
1) Komponen 001 :
Tambahan dari BA 999.08 unt
pembayaran gaji;
Tambahan thd
Tambahan dari BA 999.08 unt
pembayaran remunerasi;
Alokasi BO
2) Komponen 002 :
Tambahan dari BA 999.08 unt
operasional Satker; 79
REVIU ANGKA DASAR BELANJA PEGAWAI
ACUAN: PAGU HARIAN 2015
80
REVIU ANGKA DASAR DI LUAR
BELANJA
PEGAWAI: PRAKIRAAN MAJU
o Untuk Komponen 002, menggunakan realisasi per Output 994 akun 52;
o Untuk komponen 003, 004, 005, dst.. menggunakan pagu belanja non-operasional 2016 diproporsikan ke
realisasi belanja non-operasional (RM) 2015;
o untuk Komponen 003,004 dan 005 dapat juga digunakan melalui monitoring realisasi masing-masing K/L
atau Aplikasi PERAN DJPB. 81
PENYESUAIAN ANGKA DASAR:
PARAMETER EKONOMI DAN NON EKONOMI
Penyesuaian Parameter Ekonomi:
Tingkat inflasi *);
Nilai tukar Rupiah thd US$;
*)
Penyesuaian inflasi berlaku untuk:
o belanja operasional pegawai khusus tunjangan beras
o belanja operasional non pegawai diluar honorarium dan perjalanan dinas.
82
(PRA) TRILATERAL MEETING
Hasil reviu angka dasar menjadi bahan pertemuan tiga pihak antara K/L,
Kementerian Keuangan, dan Kementerian PPN/Bappenas dalam rangka
memproyeksikan Pagu Indikatif Belanja Kementerian Negara/Lembaga
2017.
Pertemuan tiga pihak dikoordinasikan oleh Kementerian Keuangan.
PAGU INDIKATIF
ANGKA DASAR INISIATIF
BARU
BELANJA BELANJA NON BELANJA NON
OPERASIONAL OPERASIONAL OPERASIONAL
(komponen 001, BERKARAKTERISTIK (di luar komponen
002) OPERASIONAL 003, 004, 005)
(komponen 003, 004, 005)
Agar DJA mampu mengalokasikan Pagu Indikatif per program per K/L, monev menjadi sangat penting untuk
dilakuk8a4n.
Penataan Arsitektur dan
Informasi Kinerja (ADIK)
Dalam RKA-K/L
85
POKOK BAHASAN
86
LATAR BELAKANG
87
UPAYA PERBAIKAN
89
emper 1. Output
A baiki Struktur 3. Standardisasi Komponen
D redaks Anggaran
I i Penerapa
sasara
K n PBK :
d n
i kinerja
g (outpu
u t-
n outcom
a e) dan
k melihat
a hubung
n an logis
u antara
n input-
t output-
u oucom 2.
k e.
Standardi
m sasi
90
Penganggaran Aplikasi RKA-K/L
Berbasis Kinerja Monev APBN
• Pagu
Standar • Komponen Rp
• Sub-komponen
Biaya • Detil Belanja
Indikator
• Output Satker
Kinerja • Vol Output
• Satuan Output
Evaluasi
• Outcome & Output Fungsi Kinerja
(K/L)
• Outcome & Output Program
(Eselon I)
• Output Kegiatan (Satker)
• Indikator Outcome & Output
• Aktivitas
Aplikasi ADIK 90
TANTANGAN: PENGEMBANGAN APLIKASI ADIK
91
Kebutuhan untuk
memperbaiki format dan v Aplikasi RKA-KL SPAN tidak
diperkenankan berubah
substansi Form RKA-K/L s
Dijembatani dengan Aplikasi Tambahan ADIK
FORM I: RKA
level Fungsi
(K/L)
FORM II:
RKA level
Program
(Eselon I)
FORM IIi:
RKA level
Kegiatan
(Eselon II/
Satker)
92
KONSEP ADIK DALAM
RKA-K/L
KONSEP LOGIC MODEL DALAM PENATAAN ADIK
Segala
YOU/WE
sesuatu pasti
mempunyai INPUT AKTIVITAS OUTPUT COSTUMER/
OUTCOME
fungsi BENEFICIARY
Mengubah
Yang Sumber
daya yang
Proses
yang
Produk
akhir yang kesadaran
Mengubah
kebiasaan
Mengubah
kondisi
mempunyai tersedia dlakukan dihasilkan
Bisa Status
fungsi pasti Sadar
Paham
Biasa
Mau
mempunyai Tahu
pasangan Perspektif
Eksternal
Hubungan
pasangan Level Strategis
tersebut & Perspektif
membentuk Eksternal
pola standar
Konsep dasar Logic Model (LM) digunakan untuk melihat
(universal)
sebagai
benang merah:
“hubungan • keterkaitan antara input-output-outcome
sebab-akibat” • keterkaitan kinerja antar level unit organisasi
93
CONTOH KONSEP LOGIC MODEL SEDERHANA:
“LIBURAN KELUARGA”
94
CONTOH KONSEP LOGIC MODEL SEDERHANA:
“LIBURAN KELUARGA”
95
Mobil Kendaraan
Peralatan Dinas
Kemah Bangunan
INPUT*
96
KONSEP DASAR PENATAAN ADIK
Logic Model
Input Aktivitas Output Outcome
Existing ADIK
Nasional Sas. Stra Nasional Input Aktivitas Output Outcome
d
i
d
i
s
t
r
i
b
u
PERBANDINGAN STRUKTUR KINERJA
“Suatu outcome akan dicapai apabila telah tersedia atau diproduksi output yang
diperlukan. Untuk menghasilkan suatu output diperlukan serangkaian aktivitas dimana
dalam melaksanakan berbagai aktivitas dimaksud diperlukan berbagai sumber daya
(input)”.
PENATAAN ADIK DALAM PROSES PERENCANAAN DAN
PENGANGGARAN
RENSTRA-RENJA K/L
PENATAAN ADIK PADA RKA-K/L
Sasaran
Pembangunan NASIONAL
Nasional (Impact)
Sasaran
Sasaran Strategis Strategis
KEMENTERIAN/ Input Aktivitas Output
(Outcome/Impact) (Outcome/Imp
LEMBAGA (K/L)
Indikator Indikator
Sasaran Program
(Outcome)
Indikator Indikator
Proses/Aktivitas Keterangan:
(Activity) Informasi kinerja dan indikator kinerja dalam penataan ADIK
konsisten dengan Renstra/Renja K/L yang disusun dengan
pendekatan Logic Model.
Input
Sasaran Program
UNIT ESELON I Input Aktivitas Output
(Outcome)
HUBUNGAN RENSTRA/RENJA K/L ADIK RKA-K/L
Output+Indikator
Hubungkan dengan ditentukan oleh K/L Outcome+Indikator
nomenklatur Program Esl. I Tidak terdapat dlm (Renstra K/L)
Aktivitas dapat dilakukan Renstra/Renja K/L Strategis dan
FORM I apabila ada input dari Esl. I Perspektif eksternal perspektif eksternal
Output+Indikator
Hubungkan dengan ditentukan unit Esl. I
nomenklatur Tidak terdapat dalam
Kegiatan Esl. II/Satker Renstra/Renja K/L
Aktivitas dapat Perspektif eksternal
Outcome+Indikator
dilakukan apabila Output Esl. I menjadi
(Renstra K/L)
ada input dari Esl. Input pada Aktivitas
FORM II perspektif eksternal
II/Satker K/L
Sasaran Program
UNIT ESELON I Input Aktivitas Output
(Outcome)
Indikator Indikator
Output:
Kebijakan Fiskal
SETJEN ITJEN
Unit
Eselon I
DJP DJBC DJA DJPBN DJKN DJPK DJPPR BKF BPPK
Unit
Eselon II
Salah satu fungsinya: Salah satu fungsinya:
Output: Output:
pengelolaan urusan penyiapan perumusan
Layanan Internal Organisasi Draf PMK/Kebijakan
organisasi dan kebijakan di bidang sistem
ketatalaksanaan DJA penganggaran;
Masing-masing entitas dalam setiap jenjang mempunyai fungsi tertentu, sehingga masing-masing o
mempunyai output tertentu. u
Dalam konteks ini, sangat tidak logis apabila output jenjang yang di bawahnya dinyatakan sebagai t
102
PEDOMAN PENELITIAN
DAN PENELAAHAN
ADIK
PER-3/AG/2015
103
PENELITIAN DAN PENELAAHAN ADIK K/L
104
MEKANISME PELAKSANAAN PENELITIAN DAN PENELAAHAN HASIL PENATAAN
ADIK K/L
105
k
i
*
n
d
e
r
j K/L Pusat Dit. AI/AII/AIII
a
Dit. SP Layanan
A
D Menyerahkan Mulai 3
Hasil Penataan Menerima 4
I Upload Update
K 10
rumusan 1 surat dan
referensi Kinerja ADIK memberi data ke
yang Menerima DSW
arahan
data dan
RKA-K/L
dan SPAN dilampiri:
1. Surat surat usulan
usulan 5
hasil Melakukan
penataan
Penelitian
ADIK;
2. ADK ADIK; 2
Ya
3. Hasil Lengk
Cetakan ap? Publish 11
ADK ADIK. Tidak Lengka 6
Instaler
Tidak p?
Aplikasi RKA-
K/L
Ya
Memperbaiki 7
Melakuka n
/ melengkapi
Penelaaha
dokumen n
Selesai
Memperbaiki
rumusan 9
Telah 8
Nota dinas usulan perubahan referensi
RKA-K/L dan permintaan instaler aplikasi
RKA-K/L yang dilampiri “Daftar Sandingan
Data Output” yang telah ditandatangani
106
PENELITIAN HASIL PENATAAN ADIK
107
Format target); Rumusan
Rumusan Input (hanya
Kertas Kerja Keterangan: Output rumusan
Penelitian a. Penelitian (hanya Input, tidak
ADIK: dilakukan untuk rumusan termasuk
meneliti output, nominal
kelengkapan tidak pagu).
pengisian Form termasuk
ADIK I, Form ADIK Pasal 3 ay. (1) &
nominal (2) PER-
II, dan Form ADIK pagu);
III. 3/AG/2015
b. Meneliti Rumusa
kelengkapan pengisian n
form ADIK Indikat
berupa or
kelengkapan: Output
Rumusan (rumus
Outcome (hanya an
rumusan indikat
outcome, tidak or dan
termasuk target);
nominal pagu); Rumusan
Rumusan Aktivitas (hanya
Indikator Outcome rumusan aktivitas,
(rumusan tidak termasuk
indikator dan nominal pagu);
108
PENELAAHAN HASIL PENATAAN ADIK…(1)
109
Format Kertas Kerja c. Guna mempermudah
Penelaahan Form ADIK Keterangan: pengisian form
I: a. Penelaahan dilakukan penelaahan ADIK,
dengan melihat sebelumnya dapat
keterkaitan antara mengisi matriks
Form ADIK I, Form kriteria penelaahan
ADIK II, dan Form ADIK sebagai tools
ADIK III (sesuai (opsional).
dengan konsep logic
model). Pasal 3 ayat
(3) PER-3/AG/2015;
b. Dalam melakukan
penelahaan ADIK,
perlu memperhatikan:
Rencana Strategis
K/L 2015-2019, dan
Rencana Kerja K/L
Tahun 2016;
Tugas dan
fungsi K/L dan
unit-unit
organisasi di
bawahnya.
(Pasal 3 ayat (3) PER-
3/AG/2015)
110
PENELAAHAN HASIL PENATAAN ADIK…(2)
111
Format Kertas Kerja Penelaahan Form ADIK
II: Keterangan:
a. Penelaahan dilakukan dengan melihat
keterkaitan antara Form ADIK I, Form ADIK
II, dan Form ADIK III (sesuai dengan konsep
logic model). Pasal 3 ayat (3) PER-
3/AG/2015;
112
PENELAAHAN HASIL PENATAAN ADIK…(3)
Format Kertas Kerja Tugas dan
Penelaahan Form ADIK Keterangan: fungsi K/L
III: a. Penelaahan dan unit-
dilakukan dengan unit
melihat organisasi
keterkaitan di
antara Form ADIK bawahnya.
I, Form ADIK II, (Pasal 3 ayat
dan Form ADIK III (3) PER-
(sesuai dengan 3/AG/2015)
konsep logic
c. Guna
model). Pasal
mempermudah
3 ayat (3) PER-
pengisian form
3/AG/2015;
penelaahan
b. Dalam melakukan ADIK,
penelahaan ADIK, sebelumnya
perlu dapat mengisi
memperhatikan: matriks kriteria
Rencana penelaahan
Strategis K/L ADIK sebagai
2015-2019, tools (opsional).
dan Rencana
Kerja K/L
Tahun
2016;
TOOLS PENELAAHAN
KEDALAMAN MATERI: OUTCOME
OUTCOME (HASIL)
NO. ASPEK KETERANGAN
1. Kejelasan Pernyataannya mencerminkan “kondisi” yang diharapkan terjadi pada customer atau dampak
lanjutan apabila kondisi dimaksud terwujud
2. Kejelasan Bersifat perspektif eksternal organisasi
3. Kejelasan Ketercapaiannya tidak sepenuhnya dalam kontrol organisasi (not necessarily controllable)
4. Kejelasan Secara redaksional bermakna suatu capaian dan umumnya diawali kata seperti: “Meningkatnya......,
Terwujudnya..........”, dan sejenisnya [Opsional]
5. Kejelasan Mudah dipahami (minim singkatan, istilah yang tidak familiar, dsb)
7. Relevansi Terdapat dukungan data yang mendasari perlunya pencapaian outcome dimaksud
8. Relevansi Khusus untuk rumusan outcome Eselon I, ada keterkaitan yang sangat erat dengan rumusan
outcome K/L
9. Relevansi Sejalan dengan tusi organisasi
110
TOOLS PENELAAHAN
KEDALAMAN MATERI: INDIKATOR OUTCOME
INDIKATOR OUTCOME
N ASPEK KETERANGAN
O.
1. Keterukuran Indikator dimaksud relevan menjelaskan ketercapaian outcome
111
TOOLS PENELAAHAN
KEDALAMAN MATERI: OUTPUT
OUTPUT (KELUARAN)
NO. ASPEK KETERANGAN
1. Kejelasan Pernyataannya mencerminkan “produk (akhr)” organisasi
2. Kejelasan Berbentuk barang atau jasa
3. Kejelasan Ketercapaiannya dalam kontrol organisasi (controllable)
4. Kejelasan Mudah dipahami (minim singkatan, istilah yang tidak familiar, dsb)
5. Kejelasan Secara redaksional merupakan kata benda
6. Relevansi Jelas customer-nya (kpd siapa produk tsbt ditujukan). Bisa jadi customer tdk secara
eksplisit disebutkan, namun paling tdk sudah ada identifikasi kpd siapa produk
dimaksud akan ditujukan mengingat setiap produk pasti ada yg memproduksi dan ada yg
menerima/menggunakannya
7. Relevansi Output tersebut mencerminkan “kebutuhan/kepentingan customer”
8. Relevansi Berdasarkan hasil evaluasi dan/atau best-practices dan/atau teori menunjukkan
bahwa output tersebut mempunyai kaitan yang sangat erat pada pencapaian outcome
9. Relevansi Khusus utk rumusan output Esl. I dan Esl. II/Kegiatan, ada keterkaitan yg erat dengan
output-output antar tingkatan (lihat cascading output)
112
TOOLS PENELAAHAN
KEDALAMAN MATERI: INDIKATOR OUTPUT
INDIKATOR OUTPUT
NO. ASPEK KETERANGAN
113
DOKUMEN HASIL PENELAAHAN ADIK
114
KERTAS Form checklist penelaahan atas Form ADIK
KERJA I, II, dan III;
PENELAAHAN Tidak ditandatangani.
115
PENTING
116