Anda di halaman 1dari 47

KE MEN T ER I A N KEUA N GA N

DI R EK TO R AT JE N DER A L AN GG AR AN

POKOK-POKOK
PETUNJUK PENYUSUNAN DAN
PENELAAHAN RKA-KL DAN
PENGESAHAN DIPA

JAKARTA, JULI 2017

1
PENDAHULUAN
 Dalam rangka perencanaan anggaran, setiap tahun Menteri/Pimpinan
Lembaga menyusun RKA-K/L, yang selanjutnya setelah ditelaah, menjadi
dasar penyusunan DIPA.
 Pedoman penyusunan dan penelaahan RKA-K/L dan pengesahan DIPA,
diatur dengan Peraturan Menteri Keuangan.
 PMK tentang Petunjuk Penyusunan dan Penelaahan RKA-K/L dan
Pengesahan DIPA disusun berdasarkan amanat PP No. 90 Tahun 2010
tentang Penyusunan RKA-K/L.
 Dengan ditetapkannya Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2017
tentang Sinkronisasi Proses Perencanaan dan Penganggaran Pembangunan
Nasional, hal tersebut membawa implikasi terhadap ketentuan
penganggaran ke depan.
 Selain itu, terdapat kebijakan penganggaran terkini, yang perlu diakomodir
dalam Petunjuk Penyusunan dan Penelaahan RKA-K/L dan Pengesahan
DIPA, sebagai panduan dalam penyusunan RKA-KL Pagu Anggaran dan
Alokasi Anggaran TA 2018.

2
PERBAIKAN KETENTUAN
PENGANGGARAN …(1/2)
Perbaikan ketentuan dalam PMK Petunjuk Penyusunan dan Penelaahan RKA-K/L
dan Pengesahan DIPA, antara lain:
a) Dilakukannya penggabungan aplikasi Renja (Bappenas) dan aplikasi ADIK (DJA)
menjadi aplikasi KRISNA dalam penyusunan Renja-K/L dan informasi kinerja
anggaran. Selanjutnya, referensi dalam aplikasi KRISNA akan digunakan sebagai
referensi dalam aplikasi RKA-K/L, dalam rangka sinkronisasi proses perencanaan
dan penganggaran (Pasal 3 ayat (2));
b) Dilakukan penyederhanaan penataan ADIK dengan melakukan penyeragaman
struktur data antara aplikasi KRISNA dengan aplikasi RKA-K/L, yaitu dengan
menghilangkan output strategis pada level K/L (Pasal 6 huruf b);
c) Adanya kewajiban pendanaan anggaran terhadap Nawacita, prioritas nasional,
janji Presiden, dan anggaran tematik oleh unit Eselon I (Pasal 6 huruf f), yang
harus diteliti oleh Biro Perencanaan (Pasal 9 ayat (2) huruf d), direviu oleh APIP
K/L (Pasal 10 ayat (2)), ditelaah oleh mitra kerja K/L (Pasal 15 ayat (1));

3
PERBAIKAN KETENTUAN
PENGANGGARAN …(2/2)
d) Adanya penyempurnaan penganggaran kendaraan dinas dan penganggaran
kegiatan yang dibiayai PHLN (Lampiran I);
e) Adanya penyempurnaan ketentuan mengenai KPJM, sesuai dengan hasil
evaluasi terhadap pelaksanaan reviu angka dasar tahun anggaran 2018,
dan implikasi dari PP No. 17 Tahun 2017 (Lampiran II);
f) Perbaikan format RKA-K/L sesuai dengan aplikasi KRISNA, termasuk adanya
tambahan format Tabel Rekap Penandaan Anggaran (Lampiran III);
g) Perbaikan urutan pelaksanaan reviu APIP K/L sesuai dengan masukan Itjen
Kemenkeu (Lampiran IV);
h) Perbaikan ketentuan dan substansi penelaahan, disesuaikan dengan PP
Nomor 17 Tahun 2017 tentang Sinkronisasi Proses Perencanaan dan
Penganggaran Pembangunan Nasional (Lampiran V); dan
i) Perbaikan format DIPA sesuai dengan penataan informasi kinerja dalam
RKA-K/L (Lampiran VI).

4
PENYUSUNAN RKA-K/L PAGU ANGGARAN

 Menyusun Renja –K/L dan informasi kinerja anggaran dalam aplikasi KRISNA
 Melakukan penandaan anggaran pada level Keluaran dalam aplikasi KRISNA

2 Eselon I
• Menghimpun KK Satker & RKA Satker dalam lingkup unit
eselon I berkenaan;
1 • Me-restore ADK yang disampaikan satker dalam aplikasi
Satker
RKA-K/L DIPA;
• Menyusun Kertas Kerja • Memvalidasi kinerja & anggaran program;
Satker (KK Satker); • Meneliti & menyaring relevansi komponen dengan output;
• Menyusun RKA-Satker; dan • Mengisi informasi pada formulir 2 dan formulir 3 RKA-K/L;
• Menyusun dan melengkapi • Mencetak RKA-K/L unit eselon I (formulir 2 dan 3);
data/dokumen dukung. • Menyampaikan RKA-K/L unit eselon I beserta data dukung
KK Satker, RKA Satker & data dukung
kepada Biro Perencanaan/Unit Perencanaan K/L untuk
diteliti dan APIP K/L untuk direviu.
Surat Pengantar Eselon I, Daftar Rincian Pagu Anggaran Per Satker,
RKA-K/L Eselon I, RKA Satker, KK Satker, TOR/RAB beserta
4 data/dokumen pendukung.
Reviu RKA-KL oleh APIP K/L
3
Penelitian RKA-KL oleh Unit Perencanaan K/L
.

PENELAAHAN RKA-KL
5
SINKRONISASI PERENCANAAN DAN
PENGANGGARAN PEMBANGUNAN NASIONAL

Penyusunan informasi kinerja yang


menjadi referensi dalam RKA-K/L
dilakukan melalui aplikasi KRISNA
(Catatan: tidak termasuk nominal,
volume, lokasi, dsb)

6
PENYUSUNAN INFORMASI KINERJA
DENGAN APLIKASI KRISNA
Informasi rumusan kinerja anggaran yang sebelumnya disusun dengan aplikasi
ADIK setelah proses penyusunan Renja, namun untuk RKA-K/L 2018 dan
seterusnya, informasi kinerja anggaran disusun lebih awal berbarengan dengan
penyusunan Renja K/L dengan menggunakan aplikasi KRISNA. Hasil penyusunan
dari aplikasi KRISNA dibahas dalam pertemuan tiga pihak dan akan menjadi
referensi RKA-K/L. Proses tersebut digambarkan dengan bagan berikut:

Aplikasi Aplikasi
KRISNA RKA-K/L DIPA

Renja K/L RKA-K/L

Referensi
Informasi
Informasi
Kinerja dan
Kinerja
Alokasi

7
PENYESUAIAN ‘”ADIK” DALAM APLIKASI KRISNA

APLIKASI ADIK APLIKASI KRISNA


FORM I REKAP 1: K/L
Sasaran Strategis • Sasaran Strategis
Output Strategis • -
Aktivitas • Nama Program dan Pagu per Program

FORM II REKAP 2: PROGRAM


• Sasaran Program • Sasaran Program
• Output Program • Output Program
• Aktivitas • Nama Kegiatan dan Pagu per Kegiatan

FORM III FORM 3: KEGIATAN


• Sasaran Kegiatan = • Sasaran Kegiatan
Output Kegiatan • Output Kegiatan
• Sub Output • Sub Output
• Komponen • Komponen
PENANDAAN ANGGARAN (BUDGET TAGGING)

a. Penandaan atau pencantuman anggaran tematik dilakukan pada level


Output Kegiatan oleh Eselon I;
b. Sebuah Output dapat ditandai dengan lebih dari 1 (satu) tematik;
c. Pengisian dan penandaaan anggaran tematik bersifat wajib dan dilakukan
melalui aplikasi KRISNA (Kolaborasi Renja-K/L dan Informasi Kinerja
Anggaran);
d. Anggaran tematik meliputi 4 (empat) kategori sebagai berikut:
1. Anggaran NAWACITA;
2. Anggaran PRIORITAS;
3. Anggaran JANJI PRESIDEN;
4. Anggaran TEMATIK APBN.
e. Setiap Eselon I diminta menyampaikan Tabel Rekap Penandaan Anggaran,
yang akan menjadi bahan penelaahan.

9
Perbandingan FORMAT RKA-K/L (1)
10

Semula Menjadi

10
Perbandingan FORMAT RKA-K/L (2)

Semula Menjadi

11
Perbandingan FORMAT RKA-K/L (3)
Semula Menjadi

12
Dokumen Pendukung Penandaan
Anggaran (Budget Tagging)
Informasi Penandaan Anggaran ditampilkan dalam formulir per Program dan
per Kegiatan sebagai laporan tambahan yang digunakan untuk proses
penelaahan RKA-K/L.

13
PERBAIKAN PEDOMAN UMUM
PENYUSUNAN RKA-KL
PENETAPAN BAGIAN ANGGARAN & SATKER
SEBAGAI KPA

PENGALOKASIAN ANGGARAN PEMBANGUNAN


BANGUNAN/GEDUNG

KETENTUAN PENGGANTIAN KENDARAAN DINAS

PENGALOKASIKAN SUMBER DANA PHLN

14
PERTIMBANGAN DALAM PENETAPAN BAGIAN
ANGGARAN (1/2)

Pengelolaan Keuangan Kementerian/Lembaga (K/L):


1. Menteri/Pimpinan Lembaga adalah Pengguna Anggaran/Pengguna Barang bagi K/L
yang dipimpinnya;
2. Presiden selaku pemegang kekuasan pengelolaan keuangan negara menguasakan
pengelolaan keuangan negara tersebut kepada menteri/pimpinan lembaga selaku
Pengguna Anggaran/Penggguna Barang K/L yang dipimpinnya;
3. Lembaga adalah Lembaga Negara dan Lembaga Pemerintah Non Kementerian
Negara (LPNK);
4. Di lingkungan Lembaga Negara, yang dimaksud dengan Pimpinan Lembaga adalah
Pejabat yang bertanggungjawab atas pengelolaan keuangan lembaga yang
bersangkutan;
5. Menteri/Pimpinan Lembaga selaku Pengguna Anggaran wajib menyusun RKA-K/L
atas Bagian Anggaran yang dikuasainya;
6. Bagian Anggaran merupakan kelompok anggaran menurut nomenklatur K/L,
oleh karenanya setiap K/L mempunyai kode bagian anggaran tersendiri.

15
PERTIMBANGAN DALAM PENETAPAN BAGIAN
ANGGARAN (2/2)

Pengelolaan Keuangan Lembaga Non Struktural (LNS):


1. Lembaga selain LPNK disebut LNS;
2. Pengelolaan keuangan LNS dapat diselenggarakan sebagai bagian
anggaran yang mandiri atau sebagai satuan kerja dari K/L;
3. Untuk menentukan status pengelolaan keuangan suatu lembaga
Pemerintah yang baru maka perlu dilakukan:
a. penelitian landasan hukum pembentukannya, berupa Peraturan
Pemerintah (PP) atau Peraturan Presiden (Perpres). PP atau Perpres
dimaksud menyatakan bahwa pimpinan lembaga bertanggungjawab
kepada Presiden; dan status lembaga sebagai LPNK atau bukan;
b. Apabila butir 3.a diatas terpenuhi maka lembaga tersebut termasuk
LPNK sehingga berhak diberikan bagian anggaran dengan kode
tersendiri; atau Apabila tidak menyebutkan sebagai LPNK maka
lembaga tersebut dapat diberikan: Kode Satuan Kerja, atau Kode
Bagian Anggaran sepanjang pada dokumen pembentukannya telah
dicantumkan sebagai Pengguna Anggaran.

16
SATUAN KERJA (SATKER)
Satker K/L adalah Satker kantor pusat/daerah, atau satker yang
mendapat penugasan dari unit organisasi K/L.

Kriteria satker sebagai KPA :


1. Diberikan penugasan dan tanggung jawab untuk mengelola
kegiatan dan alokasi kegiatan.
2. Harus memiliki unit-unit yang lengkap sebagai entitas pengelola

Wajib
anggaran (fungsi perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, pelaporan
dan akuntasi).
3. Bagian dari struktur organisasi K/L dan/atau melaksanakan tusi K/L
4. Karakteristik tugas/kegiatan yang ditangani kompleks/spesifik

Tambahan
5. Ada penugasan khusus dari PA/KPA eselon I satker ybs.
6. Lokasi satker berada pada Propinsi/Kabupaten/Kota yang berbeda
dengan kantor induknya.

17
TATA CARA PENGUSULAN/PENETAPAN BA DAN
SATKER K/L

DJA cq. Dit. Abid mitra K/L


Analisis berdasarkan
K/L pertimbangan peraturan Nota +
perundang-undangan, Update
Kode BA,
efisiensi dan efektivitas Satker
anggaran
Dit.Sistem
Penganggaran

Tidak Ya
Rekomendasi
Nota + Minta Kode
BA, Satker

18
PENGALOKASIAN ANGGARAN
PEMBANGUNAN BANGUNAN/GEDUNG (1/2)

 Dasar perhitungan alokasi anggarannya dalam RKA-K/L adalah sbb:


a. Untuk pekerjaan pembangunan (baru) bangunan/gedung negara atau
pekerjaan renovasi bangunan/gedung negara yang berlokasi di dalam
negeri, dasar alokasinya adalah perhitungan kebutuhan biaya
pembangunan/renovasi bangunan/gedung negara atau yang sejenis
dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat atau
Dinas Pekerjaan Umum setempat;
b. Untuk pekerjaan renovasi bangunan/gedung negara yang berlokasi di
luar negeri (kantor perwakilan) yang mengubah struktur bangunan
dari sebelumnya, dasar alokasinya adalah perhitungan kebutuhan
biaya pembangunan/renovasi bangunan/gedung negara atau yang
sejenis dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.
Dokumen analisis perhitungan kebutuhan biaya pembangunan/
renovasi bangunan/gedung negara atau yang sejenis dari
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat dapat disusun
berdasarkan perhitungan dari konsultan perencana negara setempat;

19
PENGALOKASIAN ANGGARAN
PEMBANGUNAN BANGUNAN/GEDUNG (2/2)

c. Untuk pekerjaan renovasi bangunan/gedung negara yang berlokasi


di luar negeri (kantor perwakilan) yang tidak mengubah struktur
bangunan dari sebelumnya adalah perhitungan kebutuhan biaya
pembangunan/renovasi bangunan/gedung negara atau yang sejenis
dari konsultan perencana negara setempat.

 Dalam hal satker mengusulkan pembangunan/renovasi bangunan/


gedung, besaran volumenya harus mendapatkan persetujuan
pejabat eselon I.
 Sehubungan dengan masih berlakunya kebijakan Pemerintah terkait
dengan moratorium bagi pembangunan gedung kantor, untuk K/L yang
memerlukan gedung kantor agar berkoordinasi dengan Ditjen Kekayaan
Negara Kementerian Keuangan.

20
KETENTUAN PENGGANTIAN
KENDARAAN DINAS
Untuk kendaraan dinas yang secara teknis tidak dapat dimanfaatkan lagi atau yang
memerlukan biaya pemeliharaan yang tinggi dapat dilakukan penggantian dengan
ketentuan bahwa pengadaan kendaraan yang merupakan penggantian kendaraan harus
sama jenis (misal: kendaraan roda dua, kendaraan roda empat) dan fungsinya (misal:
kendaraan operasional, mobil dinas pejabat) dengan kendaraan yang digantikan.
Alokasinya dapat dimasukkan ke dalam RKA-K/L dengan syarat:
1. K/L telah menyampaikan perencanaan kebutuhan BMN ke Direktorat Jenderal
Kekayaan Negara, Kementerian Keuangan sesuai dengan Standar Barang dan Standar
Kebutuhan (SBSK)-nya (untuk K/L yang sudah diwajibkan menyusun SBSK),
2. Untuk kendaraan bermotor yang tidak ada SBSK-nya, kondisi kendaraan bermotor
dikategorikan rusak berat dalam laporan penatausahaan BMN (SIMAK-BMN);
3. Untuk kendaraan bermotor pada Perwakilan RI di luar negeri disesuaikan dengan
ketentuan yang berlaku di negara setempat.
Catatan:
Pengalokasian anggaran untuk penggantian kendaraan dinas yang secara teknis tidak dapat
dimanfaatkan lagi atau yang memerlukan biaya pemeliharaan yang tinggi dalam RKA-K/L
dilakukan tanpa menunggu selesainya proses penghapusan/lelang kendaraan dinas yang sudah
tidak dapat dipergunakan lagi (dapat dilakukan bersamaan).
21
PENGALOKASIAN ANGGARAN SUMBER DANA PHLN
(PINJAMAN HIBAH LUAR NEGERI) …1/2

1. Mengacu pada Peraturan Pemerintah tentang Tata Cara Pengadaan Pinjaman Luar Negeri dan
Penerimaan Hibah dan ketentuan yang tercantum dalam Naskah Perjanjian Pinjaman Hibah
Luar Negeri (NPPHLN).
2. Hal-hal yang harus diperhatikan :
a) Rupiah Murni Pendamping(RMP): Rupiah murni yang harus dianggarkan sesuai porsi
yang diatur dalam Loan Agreement atau Minutes of Negotiation.
b) Local Cost atau sharing kegiatan: alokasi anggaran yang mendukung tercapainya nilai
ekonomis/manfaat proyek/kegiatan yang dibiayai dengan Pinjaman Luar Negeri
(PLN) yang tercantum dalam dokumen perencanaan (DRPLN/blue book, DRPPLN/green
book dan daftar kegiatan),tidak dikategorikan sebagai RMP.
c) Mencantumkan akun belanja sesuai dengan transaksi dan kategori yang disetujui
Lender.
d) Mencantumkan kode kantor bayar sesuai lokasi dan tata cara penarikannya.
e) Mencantumkan sumber dana sesuai dengan NPPHLN.
f) Mencantumkan tata cara penarikan PHLN (Reksus,Direct Payment,L/C).
g) Mencantumkan kode register PHLN.
h) Mencantumkan persentase/porsi pembiayaan yang dibiayai lender.
i) Mencantumkan cara menghitung besarnya porsi PHLN yang dibiayai oleh lender.

22
PENGALOKASIAN ANGGARAN SUMBER DANA PHLN
(PINJAMAN HIBAH LUAR NEGERI) …2/2

3. Hal-hal lain yang perlu diperhatikan:


1) Mencantumkan dana pendamping yang bersumber dari luar APBN (kode
“E” pada KK RKA-K/L).
2) Dalam hal terdapat kegiatan yang dilanjutkan pada tahun berikutnya, maka
penyediaan dana PHLN dan pendampingnya menjadi prioritas. *)
3) Penyediaan pagu PLN dan dana pendampingnya, dalam pengalokasian
dananya harus menjadi prioritas.
4) Perhatikan closing date, fully paid/fully disbursment sisa pagu pinjaman,
kategori dan persentase/ porsi pembiayaan atas kegiatan-kegiatan yang
dibiayai dengan PHLN, untuk menghindari terjadinya penolakan oleh lender
pada saat pengajuan aplikasi penarikan dana.
5) Pembiayaan output kegiatan yang bersumber dari PHLN mengacu pada
Standar Biaya dan billing rate, atau Surat Pernyataan.
6) Monitoring PHLN melalui Kartu Pengawasan Alokasi Pagu PHLN, untuk
menghindari terjadinya kelebihan penarikan pada satu kategori.

*) Catatan: dalam pengalokasian anggaran yang dibiayai dari PHLN tidak mensyaratkan
adanya annual work plan yang ditandatangani oleh lender.

23
PENELITIAN & REVIU RKA-K/L
2 Eselon I
1
Satker

KK Satker, RKA Satker & data dukung Surat Pengantar Eselon I, Daftar Rincian Pagu Anggaran Per Satker,
RKA-K/L Eselon I, RKA Satker, KK Satker, TOR/RAB beserta
data/dokumen pendukung.
4
APIP K/L
3
Reviu RKA-K/L difokuskan pada: Unit Perencanaan K/L
1. Kelayakan Anggaran utk 1. Melakukan penelitian RKA-K/L
menghasilkan sebuah • konsistensi pencantuman sasaran Kinerja meliputi volume Keluaran dan
Keluaran; indikator Kinerja kegiatan dalam RKA-K/L sesuai dengan sasaran Kinerja
2. kepatuhan dlm penerapan dalam Renja K/L & RKP;
kaidah-kaidah perencanaan; • kesesuaian total pagu dalam RKA-K/L dengan Pagu Anggaran K/L;
3. kelengkapan dokumen • kesesuaian sumber dana dalam RKA-K/L dengan sumber dana yang
pendukung RKA-K/L; ditetapkan dalam Pagu Anggaran K/L;
4. rincian anggaran yang • kepatuhan dalam pencantuman penandaaan anggaran pada level
digunakan untuk mendanai Keluaran; dan
inisiatif baru dan/atau • kelengkapan dokumen pendukung RKA-K/L
rincian anggaran angka dasar
yg mengalami perubahan pd 2. Menghimpun RKA-K/L unit eselon I & dokumen penelaahan lainnya;
level komponen. 3. Menyampaikan RKA-K/L beserta dokumen penelaahan lainnya kepada DJA
dan Bappenas untuk ditelaah.
Surat Pengantar RKA-K/L, RKA-K/L Es. I, Daftar
Di samping itu, pereviu dapat melakukan reviu untuk memastikan: rincian Pagu Anggaran Per Satker, RKA Satker, ADK
5) konsistensi pencantuman sasaran Kinerja meliputi volume Keluaran dan RKA-K/L. 24
indikator Kinerja kegiatan dalam RKA-K/L sesuai dengan sasaran Kinerja dalam
Renja K/L dan RKP;
6) kesesuaian total pagu dalam RKA-K/L dengan Pagu Anggaran/Alokasi Anggaran
K/L;
7) kesesuaian sumber dana dalam RKA-K/L dengan sumber dana yang ditetapkan
dalam Pagu Anggaran/Alokasi Anggaran K/L; dan
8) kepatuhan dalam pencantuman penandaan anggaran pada level Keluaran.
SINERGI ANTARA APIP K/L DENGAN
BIRO PERENCANAAN K/L

Kemenkeu
Biro c.q. DJA:
Itjen Perencanaan Penelaahan
Reviu RKA-K/L Penelitian
RKA-K/L
RKA-K/L

Unit Eselon I
Penyusun
RKA-E1 Menghasilkan
RKA-K/L yang
berkualitas

Pasal 10 ayat (5) & Lampiran IV PMK Juksunlah RKA-KL dan Pengesahan DIPA:
reviu RKA-K/L oleh APIP K/L dapat dilakukan secara paralel dengan penelitian oleh
Biro/Unit Perencanaan K/L

25
HASIL PENELITIAN DAN HASIL REVIU RKA-K/L

RKA-K/L dan data


dukung

Reviu oleh Penelitian oleh


APIP K/L Biro Perencanaan

Biro
Rekomnedasi
Perencanaan APIP K/L
Policy Recommendation
Catatan
Unit
CHR Hasil
penyusun E-1 Unit penyusun E-1
LHR Penelitian
PENELAAHAN RKA-KL
(PP No. 17 Tahun 2017)

27
MEKANISME PENELAAHAN RKA-K/L
BERDASARKAN PAGU ANGGARAN K/L
1 2
K/L Kemen PPN/Bappenas Instrumen
Penelaahan

3
Dokumen RKA-K/L Validasi ADK
Penelaahan Kemenkeu c.q DJA Instrumen
RKA-K/L Penelaahan

5
Forum Penelaahan
Tindak Lanjut Penelaahan 1. Penelaahan kriteria adminstratif
2. Penelaahan kriteria subtantif.
a. Kementerian Keuangan c.q. DJA
Himpunan 1) kebijakan Efisiensi dan efektivitas belanja Kementerian/Lembaga;
2) kesesuaian pencapaian sasaran RKA-KL dengan Renja K/L dan
RKA-KL RKP;
Catlah
3) pencantuman penandaan anggaran (pada level Keluaran)
4) konsistensi pencantuman prakiraan maju untuk 3 (tiga) tahun ke
depan.
b. Kementerian Perencanaan/Bappenas
5) konsistensi sasaran kinerja K/L dengan Renja K/L dan RKP
Nota Keuangan 6) Meneliti ketepatan penandaan anggaran (pada level Keluaran),
dan RAPBN 7) Meneliti kualitas GBS (jika ada).

28
PENELAAHAN TERHADAP KEBIJAKAN
EFISIENSI & EFEKTIVITAS BELANJA K/L

 Penelaahan/reviu terhadap kebijakan Efisiensi belanja K/L, meliputi:


1) Relevansi antara Kegiatan, Keluaran, dan Komponen dengan anggarannya;
2) Komparasi antara anggaran Keluaran (output) tahun yang direncanakan
dengan realisasi anggaran untuk keluaran yang sama tahun sebelumnya.
Untuk Keluaran baru, komparasi dilakukan terhadap realisasi anggaran
untuk Keluaran yang sejenis tahun sebelumnya.
3) Memastikan bahwa untuk Keluaran jasa layanan non-regulasi besarnya
biaya pendukung setinggi-tingginya sebesar 45%. Untuk Keluaran jenis lain,
besaran biaya pendukung dapat disesuaikan/dibandingkan dengan realisasi
biaya pendukung tahun sebelumnya.
 Penelaahan/reviu terhadap kebijakan Efektivitas belanja K/L, meliputi:
1) Relevansi komponen/tahapan dengan Keluaran sesuai dengan kerangka
berpikir logis.
2) Relevansi antara Keluaran Kegiatan dengan Sasaran Kegiatan dan Sasaran
Program.

29
HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN
DALAM PENELAAHAN RKA-K/L

a. ADK RKA-K/L yang diserahkan terlebih dahulu divalidasi oleh


DJA.
b. Kelengkapan dan kebenaran dokumen penelaahan merupakan
tanggung jawab Eselon I K/L dan Satker.
c. Kementerian Keuangan c.q DJA melakukan penelaahan hanya
sampai level komponen/tahapan.
d. Alokasi anggaran yang masih belum jelas peruntukkannya
akan dimasukkan sebagai Keluaran/Output Cadangan,
sedangkan yang belum memenuhi persyaratan akan diberikan
tanda “@” dan diberikan catatan dalam DHP RKA-K/L.

Dalam hal petugas penelaah dari Kemen PPN/Bappenas tidak hadir,


penelaahan tetap dapat dilanjutkan, dan petugas penelaah dari Kemen
PPN/Bappenas dianggap menyetujui hasil penelaahan.

30
MEKANISME PENELAAHAN RKA-K/L ONLINE
Unit Eselon I K/L Sistem Penelaahan Online Unit Teknis DJA (AI, AII, AIII) Bappenas

Upload ADK Baca Data Resume


Menyusun RKAKL
RKAKL RKAKL

Download ADK Restore Data RKAKL Restore Data RKAKL

· Create Forum
Penelaahan
· Kirim e-mail notifikasi

· Menelaah ADK
Add User Satker · Menelaah ADK · Analisa ADK
· Analisa ADK · Memberi Catatan
· Memberi Catatan

· Pemberitahuan Hasil
Analisa
· Instruksi Perbaikan
N
Perbaiki Data RKAKL · Upload Screenshoot Cek Data
Notes
N
Cek Data

· Konfirmasi Hasil Y
Perbaikan ADK
Y
· Tanggapan Hasil
Upload ADK
Analisa
RKAKL Hasil
· Upload Screenshoot Memberi Catatan
Perbaikan
Notes
Upload ke Aplikasi
DSW DJA

Persetujuan Catatan
Penelaahan, Limit
Tanggapan, Tombol
Upload Catatan Simpan Catatan
Approval oleh Unit
Penelaahan (pdf) Penelaahan
Eselon I K/L

Catlah OK
Y

Tutup Forum Penelaahan


Oleh Unit Teknis DJA
(Penelaah)

31
HAL-HAL KHUSUS DALAM PENELAAHAN RKA-K/L..(1/3)
Perubahan Akibat Penelaahan

1. Telah disepakati dalam proses penelaahan;


2. Tidak mengubah Keluaran Kegiatan Prioritas Nasional;
Rumusan 3. Relevan dengan Kegiatan dan Indikator Kinerja Kegiatan yang
Keluaran (Jenis ditetapkan;
dan Satuan) 4. Adanya perubahan tugas dan fungsi pada unit yang
bersangkutan;
5. Adanya tambahan penugasan.

1. Adanya reorganisasi yang mengakibatkan perubahan tugas


dan fungsi serta struktur organisasi;
Rumusan di luar 2. Reorganisasi tersebut sudah memiliki dasar hukum yang pasti
Keluaran (Perpres, Persetujuan Menpan dan RB, Keputusan
Menteri/Pimpinan Lembaga yang bersangkutan);
3. Perubahan yang diusulkan telah disepakati dalam Trilateral
Meeting;
4. Telah mendapat persetujuan dari Komisi terkait di DPR.

32
HAL-HAL KHUSUS DALAM PENELAAHAN RKA-K/L ..(2/3)

Keluaran/Output Cadangan
Keluaran (Output) cadangan digunakan untuk menampung hal-hal sebagai berikut:
a. Alokasi anggaran untuk Kegiatan/Keluaran yang bukan merupakan tugas fungsi
unit dan belum ada dasar hukumnya;
b. Alokasi anggaran untuk Kegiatan/Keluaran yang sama dengan TA-1 (tahun
sebelumnya) namun alokasi anggarannya berlebih;
c. Alokasi anggaran untuk Kegiatan/Keluaran Inisiatif Baru yang sejenis dengan
Kegiatan/Keluaran yang sudah ada, namun alokasi anggarannya berlebih;
d. Alokasi anggaran untuk Komponen yang tidak berkaitan langsung dengan
pencapaian Keluaran;
e. Alokasi anggaran untuk Komponen yang alokasinya berlebih;
f. Alokasi anggaran yang belum jelas peruntukkannya dan/atau kegiatan yang belum
pernah dianggarkan sebelumnya (unallocated).
Alokasi anggaran pada Keluaran (Output) cadangan baru dapat dilaksanakan/
dicairkan setelah dilakukan revisi dengan berpedoman pada ketentuan
mengenai tata cara revisi anggaran.

33
HAL-HAL KHUSUS DALAM PENELAAHAN RKA-K/L..(3/3)
Pencantuman tanda “@” dan Catatan dalam DHP RKA-K/L

Pencantuman tanda “@” dilakukan sebagai tindak lanjut dari hasil


penelaahan berdasarkan Alokasi Anggaran K/L, terhadap alokasi yang
sudah jelas peruntukannya, namun :
a. Belum ada dasar hukum pengalokasiannya;
b. Belum ada naskah perjanjian (PHLN/PHDN) dan nomor register;
c. Masih terpusat dan belum didistribusikan ke satker-satker daerah;
d. Masih memerlukan hasil reviu dan persetujuan dari Bappenas;
e. Masih memerlukan hasil reviu dari BPKP; dan/atau
f. Belum mendapatkan lembar persetujuan dari DPR.

Pemberian catatan diberikan terhadap:


g. Volume komponen layanan internal
h. Tunggakan pembayaran tahun sebelumnya

34
PERBAIKAN FORMAT DIPA
Dalam rangka penyusunan DIPA yang lebih informatif, format DIPA
dilakukan perbaikan sebagai berikut:
1. Selain mencantumkan keluaran (Output), dalam DIPA ditambahkan
informasi mengenai sasaran program dan sasaran kegiatan, sesuai
dengan penaatan informasi kinerja dalam RKA-K/L;
2. Halaman IV DIPA dibagi menjadi dua formulir yaitu:
a. Formulir IV.A untuk alokasi yang diblokir.
b. Formulir IV.B untuk catatan.

35
PERBANDINGAN FORMAT DIPA (1/3)

Semula (DIPA Induk Halaman 1) Menjadi (DIPA Induk Halaman 1)


Tabel VI.5
DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN INDUK DIGITAL STAMP
TAHUN ANGGARAN 2XXX
NOMOR : DIPA - aaa.bb-c/2XXX
I. INFORMASI KINERJA DAN ANGGARAN PROGRAM
C. RINCIAN KINERJA PROGRAM DAN KEGIATAN
(Ribuan Rupiah)
KODE PROGRAM/OUTCOME/INDIKATOR KINERJA UTAMA/KEGIATAN/INDIKATOR KINERJA KEGIATAN/OUTPUT
xxx.xx.xx nama Program Rp.999.999.999
outcome
01. uraian IKU 1
02. uraian IKU 2
xxxx uraian Kegiatan 1 Rp.999.999.999
01 uraian IKK 1
02. uraian IKK 2
xxxx.xxx uraian Output 1 N01 99 Rp.999.999
xxxx.xxx uraian Output 2 99 Rp.999.999
xxxx uraian Kegiatan 2 Rp.999.999.999
01 uraian IKK 1
02. uraian IKK 2
xxxx.xxx uraian Output 1 99 Rp.999.999
xxxx.xxx uraian Output 2 N04 99 Rp.999.999
KETENTUAN :
- DIPA Induk ini dituangkan lebih lanjut ke dalam DIPA Petikan dan DIPA Petikan dimaksud berlaku XXXXXXXX, DD-MM-YY
sebagai dokumen pelaksanaan kegiatan Satker.
a.n. Menteri/Ketua …….
XXXXXXXXXXXXXXXXXXXXX

AAAAAAAAAAAA
NIP.

36
PERBANDINGAN FORMAT DIPA (2/3)
Semula (DIPA Petikan Halaman 1A) Menjadi (DIPA Petikan Halaman 1A)
Tabel VI.9 DIPA Petikan Halaman IA Informasi Kinerja
DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN PETIKAN
DIPA Petikan Halaman IA Informasi Kinerja
DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN PETIKAN TAHUN ANGGARAN 20XX
NOMOR : DIPA- aaa.bb.c.dddddd/2XXX
TAHUN ANGGARAN 20XX
DIGITAL STAMP IA. INFORMASI KINERJA
NOMOR : DIPA- aaa.bb.c.dddddd/2XXX
IA. INFORMASI KINERJA
Kementerian Negara/Lembaga : (XXX) XXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXX Kuasa Pengguna Anggaran
Unit Organisasi : (XX) XXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXX Bendahara Pengeluaran
Kementerian Negara/Lembaga : (XXX) XXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXX Kuasa Pengguna Anggaran Provinsi : xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
: (XX) XXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXX Pejabat Penandatangan SPM
Unit Organisasi : (XX) XXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXX Bendahara Pengeluaran Kode/Nama : xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
Satker : (XXXXXX) XXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXX
Provinsi : (XX) XXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXX Pejabat Penandatangan SPM : xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
Kode/Nama Satker : (XXXXXX) XXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXX Informasi BLU :
1. Status BLU : (Penuh)/(Bertahap) dengan persentase penggunaan langsung PNBP sebesar xx% 3
Informasi BLU : 2. Besaran Persentase Ambang Batas : xx % dari PNBP 4
1. Status BLU : (Penuh)/(Bertahap) dengan persentase penggunaan langsung PNBP sebesar xx% 3. Saldo Awal Kas BLU : Rp 999.999.999
2. Besaran Persentase Ambang Batas : xx % dari PNBP 4. Saldo Akhir Kas BLU : Rp 999.999.999

1. Fungsi : xx Halamanxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
: I A.xx
Sub Fungsi : xx.xx xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
1. Fungsi : xx xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx Sub Fungsi : xx.xx
Rp. xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
999.999.999.999.999.999
Sub Fungsi : xx.xx xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx Rp. 999.999.999.999.999.999
Sub Fungsi : xx.xx xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx Fungsi : xx
Rp. xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
999.999.999.999.999.999
Sub Fungsi : xx.xx xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
Fungsi : xx xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx Sub Fungsi : xx.xx
Rp. xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
999.999.999.999.999.999
Sub Fungsi : xx.xx xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx Rp. 999.999.999.999.999.999
Sub Fungsi : xx.xx xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx 2. Program Rp. 999.999.999.999.999.999
: xxx.xx.xx xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
Sasaran Program : xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
2. Program : xxx.xx.xx xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
Rp. 999.999.999.999.999.999
Indikator Kinerja Program : 1. xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
Hasil (Outcome) : xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
2. xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
Output Program : xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
IKU Program xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx Indikator Output Program : 1. xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx 2. xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

Kegiatan : xxxx xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx Kegiatan Rp. 999.999.999.999.999.999


: xxxx xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
Indikator Kinerja Kegiatan : 1. xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx Sasaran Kegiatan : xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
2. xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx Indikator Kinerja Kegiatan : 1. xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
Keluaran (Output) 1 : 1.xxxx.xxx xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx 999.999,99 xxxxxx Rp. 2. xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
999.999.999.999.999.999
: 2.xxxx.xxx xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx 999.999,99 xxxxxx Rp. 999.999.999.999.999.999
: 3.xxxx.xxx xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx Output Kegiatan
999.999,99 xxxxxx : 1.
Rp. xxxx.xxx xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
999.999.999.999.999.999
: 2. xxxx.xxx xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
: 3. xxxx.xxx xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxx, DD-MM-YY
Indikator Output Kegiatan : 1. xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
2. xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

37
PERBANDINGAN FORMAT DIPA (3/3)
Semula (DIPA Petikan Halaman 4 ) Menjadi (DIPA Petikan Halaman 4)
DIPA Petikan Halaman IV.A
DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN PETIKAN
Tabel VI.15
DIPA Petikan Halaman IV TAHUN ANGGARAN 20XX
NOMOR : DIPA- aaa.bb.c.dddddd/2XXX
DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN PETIKAN
IV.A BLOKIR
TAHUN ANGGARAN 20XX DIGITAL STAMP
Kementerian Negara/Lembaga : (XXX) XXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXX
NOMOR : DIPA- aaa.bb.c.dddddd/2XXX Unit Organisasi : (XX) XXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXX
IV. C A T A T A N Provinsi : (XX) XXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXX
Kementerian Negara/Lembaga : (XXX) XXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXX Kode/Nama Satker : (XXXXXX) XXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXX
Unit Organisasi : (XX) XXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXX
Provinsi : (XX) XXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXX KODE URA IA N KODE
Kode/Nama Satker : (XXXXXX) XXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXX

kode satker uraian satker


KODE URA IA N KODE URAIAN
kode K/L uraian program

kode satker uraian satker


kode kegiatan uraian kegiatan

kode program uraian program


kode keg dan output uraian output dan/atau Sub Output

kode kegiatan uraian kegiatan


Penjelasan anggaran yang diblokir Rp. 999.999.999

kode keg dan output uraian output

catatan output Rp. 999.999.999

DIPA Petikan Halaman IV.B


kode keg dan output uraian output
DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN PETIKAN
kode akun yang
dicatat/tunggakan uraian akun yang diberi catatan/tunggakan
TAHUN ANGGARAN 20XX
keterangan jumlah dana akun yang diberi catatan/tunggakan
NOMOR : DIPA- aaa.bb.c.dddddd/2XXX
catatan dapat dilaksanakan setelah mendapat persetujuan Rp jumlah uang
IV.B CATATAN
Kementerian Negara/Lembaga : (XXX) XXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXX
Ditjen Anggaran atau Kanwil Ditjen Perbendaharaan
Unit Organisasi : (XX) XXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXX
Provinsi : (XX) XXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXX
Kode/Nama Satker : (XXXXXX) XXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXX

KODE xxxxxxxxxx, DD-MM-YY URAIAN KODE


A.N. ………….. ……………………………….
………………………………………………….
kode satker uraian satker

kode K/L uraian program


ttd.
………………………………………………….
kode kegiatan uraian kegiatan
NIP. …………………………………………….

kode keg dan output uraian output Rp. 999.999.999


kode akun yang
dicatat/tunggakan uraian akun yang diberi catatan/tunggakan
keterangan jumlah dana akun yang diberi catatan/tunggakan Rp. 999.999.999

38
REVIU ANGKA DASAR BELANJA K/L
(PP No. 17 Tahun 2017 )

39
Alur Proses Penyusunan Prakiraan Maju
dan Reviu Angka Dasar
ALOKASI ANGGARAN PAGU INDIKATIF PAGU ANGGARAN
(t-1) (t) (t)

• Menyusun RKA-K/L • Menyusun RKA-K/L Pagu


Alokasi Anggaran Anggaran

Aplikasi RKAKLDIPA

Review Angka Dasar:


Menyusun Prakiraan Maju: • Pengguliran Menyusun Prakiraan Maju:
• Validasi • Kinerja Realisasi • Validasi
• Penyusunan Prakiraan • Penyesuaian Parameter • Penyusunan Prakiraan
Maju • Perbaikan & Kebijakan Maju
• Perbaikan Baru • Perbaikan
Aplikasi KPJM • Penyesuaian Parameter • Penyesuaian Parameter
• Resource Envelope

• Upload data Prakiraan • Upload data Angka Dasar • Upload data Prakiraan
Maju Maju

Aplikasi DSW-CS

Lampiran III
Pagu Himpunan
Perpres tentang
Indikatif RKA-K/L
Rincian APBN

40
PERANAN UNIT PERENCANA/BIRO
PERENCANAAN K/L
Menyusun prakiraan maju 3 tahunan dengan menggunakan aplikasi KPJM dan menyampaikannya ke
Kementerian Keuangan cq Direktorat Jenderal Anggaran, bersamaan dengan penyampaian RKA-K/L
Pagu Anggaran atau Pagu Alokasi;

Melakukan pemutakhiran prakiraan maju sesuai dengan tahapan penganggaran;

Menggulirkan prakiraan maju tahun pertama menjadi angka dasar tahun yang direncanakan dan
menyusun prakiraan maju yang baru;

Menyampaikan angka dasar yang telah dimutakhirkan kepada Direktorat Jenderal Anggaran dalam
rangka penyusunan Pagu Indikatif Tahun yang direncanakan; dan

Menyampaikan usulan output/kebijakan baru (jika ada) kepada Direktorat Anggaran serta dalam hal
usulan output/kebijakan baru merupakan prioritas nasional, usulan output/kebijakan baru
disampaikan juga kepada Kementerian PPN/Bappenas. Usulan output/kebijakan baru digunakan 41
sebagai bahan penyusunan Pagu Indikatif tahun yang direncanakan.
PERANAN DITJEN ANGGARAN, KEMENKEU

Dalam proses penyusunan prakiraan maju dan reviu angka dasar,


Direktorat Anggaran Bidang Ekontim, Direktorat Anggaran Bidang
PMK, dan Direktorat Anggaran Bidang Polhukhankam dan BA BUN
mempunyai tugas:
Membantu K/L mitranya menyusun, menggulirkan, dan memutakhirkan prakiraan maju 3 tahun
dengan menggunakan aplikasi KPJM, dalam hal dibutuhkan;

Menelaah/mereviu angka dasar yang telah disusun dan dimutakhirkan oleh unit perencana K/L
mitranya dalam rangka penyusunan Pagu Indikatif tahun yang direncanakan; dan

Menyesuaikan alokasi usulan angka dasar yang telah disusun dan dimuktahirkan oleh unit perencana
K/L mitranya dalam hal usulan angka dasar melebihi resource envelope yang tersedia pada tingkat
pemerintah pusat dengan menggunakan aplikasi KPJM; dan

Menelaah/mereviu prakiraan maju yang disampaikan oleh unit perencana K/L mitranya bersamaan
dengan penyampaian RKA-K/L Pagu Anggaran atau Alokasi Anggaran.

42
PERANAN KEMENTERIAN PPN/BAPPENAS

Dalam proses reviu angka dasar, Unit Perencana/Biro Perencanaan


K/L mempunyai tugas*:

Evaluasi pencapaian program/kegiatan/proyek terkait pencapaian sasaran program


pembangunan;

Menelaah/mereviu usulan output/kebijakan baru yang merupakan prioritas nasional.

43
Penyusunan dan Penelaahan RKA-K/L
dan Prakiraan Maju

Setelah menerima pagu/alokasi anggaran, K/L segera menyusun RKA-K/L Pagu


1 Anggaran/Alokasi Anggaran dengan aplikasi RKA-K/L DIPA. Selanjutnya, K/L
melakukan backup data RKA-K/L yang telah disusun.

Berdasarkan RKA-K/L Pagu Anggaran/Alokasi Anggaran yang telah disusun pada


2 poin 1, K/L melakukan penyusunan prakiraan maju dengan aplikasi KPJM.
Selanjutnya, K/L melakukan backup data prakiraan maju yang telah disusun.

Setelah melakukan penyusunan RKA-K/L Pagu Anggaran/Alokasi Anggaran dan

3 Prakiraan Maju, K/L menyampaikan backup data RKA-K/L dan backup data
prakiraan maju kepada Mitra Kerja di DJA.

4
RKA-K/L dan Prakiraan Maju ditelaah secara bersama-sama di Direktorat Jenderal
Anggaran.

44
44
LAPORAN REVIU ANGKA DASAR
BA: KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA
Tanggal Update : DD-MM-YYYY
(dalam ribu rupiah)
PM 1 TA 2018 sesuai Pemuktahiran/Reviu Angka Dasar
Kementerian Lampiran Perpres
Angka Dasar TA 2018
Negara/Lembaga/Program/Kegiatan/Out tentang Rincian APBN TA Kinerja Kebijakan Selisih Penjelasan
Parameter Perbaikan
put/Komponen 2017 Realisasi Baru
volume Alokasi volume Alokasi
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)=(3)+(4)+(5)+(6)+(7) (10)=(9)-(3) (11)
001 Kementerian Negara/Lembaga
01 Program I
0001 Kegiatan I.A
001 Output I.A.1
051 Komponen
I.A.1.1
002 Output I.A.2
051 Komponen
I.A.2.1
052 Komponen
I.A.2.2
0002 Kegiatan I.B
001 Output I.B.1
051 Komponen
I.B.1.1

PEJABAT/PETUGAS PENELAAH:
KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA:
NAMA JABATAN Tanda Tangan
1. Kepala Seksi/Eselon IV 1.
2. Kepala Sub Direktorat/Eselon III 2.
3. Kepala Biro Perencanaan 3.

KEMENTERIAN KEUANGAN:

NAMA JABATAN Tanda Tangan


1. Kepala Seksi/Eselon IV 1.
2. Kepala Sub Direktorat/Eselon III 2.
3. Direktur Anggaran 3.

KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/BAPPENAS:


NAMA JABATAN Tanda Tangan
1. Staf 1.
2. Kepala Sub Direktorat/Eselon III 2.
3. Direktur....... 3.

45
LAPORAN HASIL PENYUSUNAN KPJM DALAM
LAMPIRAN PERATURAN PRESIDEN MENGENAI
RINCIAN APBN

RINCIAN ANGGARAN BELANJA PEMERINTAH PUSAT MENURUT ORGANISASI/BAGIAN ANGGARAN, UNIT ORGANISASI,
FUNGSI, SUBFUNGSI, PROGRAM, KEGIATAN, JENIS BELANJA, SUMBER DANA, DAN PRAKIRAAN MAJU

BAGIAN ANGGARAN : 000 (Kode BA)

KEMENTERIAN/LEMBAGA : XXX (Nama K/L)


(dalam ribu rupiah)

RINCIAN JENIS BELANJA PRAKIRAAN MAJU


URAIAN KEMENTERIAN
NEGARA/LEMBAGA/UNIT
KODE ORGANISASI/ 53 57 BELANJA
51 BELANJA 52 BELANJA TAHUN TAHUN TAHUN
FUNGSI/SUBFUNGSI/PROGRAM BELANJA BANTUAN JUMLAH
PEGAWAI BARANG 2019 2020 2021
/KEGIATAN MODAL SOSIAL

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)=(3)+(4)+(5)+(6) (8) (9) (10)

KDBA NAMA KEMENTERIAN/LEMBAGA

KDBA
KDUNIT NAMA UNIT ORGANISASI

KDBA
KDUNIT KDFUNGSI NAMA FUNGSI

KDBA KDFUNGSI
KDUNIT KDSUBFUNGSI NAMA SUBFUNGSI

KDBA KDFUNGSI KDSUBFUNGSI


KDUNIT KDPROGRAM NAMA PROGRAM

KDBA KDFUNGSI KDSUBFUNGSI


KDUNIT KDPROGRAM KDKEGIATAN NAMA KEGIATAN

JUMLAH RM 1111

JUMLAH PNBP / BLU 1111

JUMLAH PHLN / PHDN 1111

JUMLAH SBSN 1111

JUMLAH TOTAL 4444

46
K EME N TE R I AN KE UAN GA N
D I RE KTO R AT JEN DE R AL AN G GAR A N

Terima kasih
Email: tsp.dsp@kemenkeu.go.id

47

Anda mungkin juga menyukai