Anda di halaman 1dari 8

P a g e |1

Lampiran II Nota Dinas Direktur Pelaksanaan Anggaran


Nomor ND- /Pb.2/2023 Hal Petunjuk Teknis Penyusunan Laporan Reviu
Pelaksanaan Anggaran Wilayah Semester I TA 2023.

Petunjuk Teknis Penyusunan Laporan RPA KPPN S I 2023

1) Penyusunan Laporan RPA KPPN S I 2023 agar mengikuti struktur yang diatur dalam lampiran Nota Dinas
Direktur Pelaksanaan Hal Petunjuk Teknis Penyusunan Laporan Reviu Pelaksanaan Anggaran KPPN
Semester I TA 2023 ini.
2) Dalam rangka kemudahan agregasi di tingkat Pusat, struktur laporan agar mengikuti urutan sebagaimana
petunjuk teknis ini.
3) KPPN menyusun Laporan RPA KPPN Semester I Tahun 2023 dengan jumlah halaman ideal 10 halaman
(maksimal 15).
4) Penajaman RPA.
Dalam rangka efektivitas pelaksanaan Monev PA, dilakukan penataan ulang pada ketiga output Monev PA,
yaitu EPA, RPA, dan Spending Review. Reviu Pelaksanaan Anggaran (RPA) perlu dipertajam dari sisi
tujuannya yaitu reviu yang dilakukan dalam rangka untuk penyelesaian berbagai permasalahan struktural
dan kebijakan (regulasi) dalam rangka perbaikan pelaksanaan anggaran dan percepatan belanja. Atas hal
tersebut, dalam penyusunan RPA agar dilakukan penajaman pada:
a. Pendalaman lebih lanjut untuk permasalahan struktural.
b. Penajaman untuk analisis regulasi, yaitu masukan untuk perbaikan kebijakan/regulasi.

1
P a g e |2

Cover Laporan RPA


Cover Muka Laporan RPA KPPN Semester I 2023, dengan desain yang fleksibel sesuai pilihan layout masing-masing KPPN.
Memuat:
• Judul Laporan
• Logo Kemenkeu dan Tulisan Nama KPPN, Kanwil DJPb, DJPb, Kementerian Keuangan
• Gambar atau hal lain sesuai kebutuhan

Halaman 1 :

Pengantar Kepala KPPN DJPb


Pengantar Kepala KPPN. Memuat:
• Sekapur sirih kata pengantar dari Kepala KPPN.
• Tugas KPPN secara umum, dan tugas penyusunan Laporan Reviu.
• Tujuan/harapan kemanfaatan laporan.
• Ucapan terima kasih.

Halaman 2 :

Tugas dan Fungsi KPPN


Berisi:
• Gambaran tugas dan fungsi KPPN dalam penyaluran belanja.
• Sekilas Organisasi dan Resource KPPN.
• Jumlah Satuan Kerja Mitra Kerja KPPN.
• Inisiatif dan Inovasi Pelayanan KPPN Tahun 2023.
• Kebijakan Pelaksanaan Anggaran Khusus 2023

Halaman 3 :

Sekilas APBN 2023


Berisi :
• Postur APBN (Nasional) 2023. Silahkan diambil dari buku Informasi APBN 2023 (terlampir).
• Pagu Belanja K/L (Nasional).
• Pagu Belanja K/L (Lingkup KPPN)
• Beberapa Belanja Besar yang disalurkan di KPPN. Sajikan beberapa contoh belanja besar (pagu 2023) di Lingkup
KPPN. Dapat dipilih pagu infrastruktur yang besar, atau pagu Bansos Banpem yang pagu nya besar, atau pagu
Belanja kesehatan besar, atau pagu belanja pendidikan yang besar, atau pilihan lainnya (sesuai pertimbangan dari
KPPN).

2
P a g e |3

Halaman 4 :

Kinerja Realisasi Belanja K/L


Berisi:
• Pagu Realisasi Belanja K/L Pada KPPN Tahun 2023. Grafik atau Tabel
• Pagu Realisasi Bulanan Belanja K/L Pada KPPN Tahun 2023. Grafik atau Tabel
• Pagu Realisasi Per Jenis Belanja. Grafik atau Tabel.
• Pagu Realisasi 10 K/L Pagu Terbesar Lingkup KPPN.

Halaman 5 :

Capaian Kinerja Pelaksanaan Anggaran (IKPA)


Berisi:

• Nilai IKPA Tahun 2023 Lingkup KPPN


• 3 Indikator Yang Nilainya Masih Rendah (Terendah) dan Perlu Menjadi Perhatian
• Sekilas Lebih Lanjut 3 Indikator IKPA Nilai Rendah: Kondisi& Penyebab Untuk Masing-Masing
• Rekomendasi dan Arahan untuk Satker Untuk Perbaikan Nilai IKPA Tahun 2023.

Halaman 6-7 – 8 – 9 :

Tantangan Struktural Eksekusi Belanja


Tantangan Penyesuaian Rencana Belanja

1) Pesan Utama: Perubahan adalah pasti, utamanya dalam kondisi pandemi dan ketidakpastian global. Respon Satker
dalam menghadapi dan menindaklanjuti perubahan sangat penting untuk kelancaran belanja.
2) Tantangan untuk proses penyelesaian Revisi dan Blokir, serta untuk Perbaikan Perencanaan Kegiatan dan Belanja
(Halaman III DIPA) yang dihadapi di wilayah kerja KPPN.
3) Rekomendasi dan Arahan KPPN untuk Satker. (Rekomendasi agar jelas, implementatif, dan punya timeline waktu
jelas).

Tantangan Pengadaan Barang dan Jasa

1) Pesan Utama: Pengadan barang dan Jasa membutuhkan waktu dan persiapan yang cukup besar. Untuk Satker
yang tidak melakukan kontrak pra DIPA, sudah proses lelang namun masih terkendala, atau sampai akhir tahun
baru mulai proses lelang, agar segera dilakukan.
2) Tantangan untuk pengadaan barang dan jasa yang dihadapi Satker Satker lingkup wilayah kerja KPPN.
3) Rekomendasi dan Arahan KPPN untuk Satker. (Rekomendasi agar jelas, implementatif, dan punya timeline waktu
jelas).

Tantangan Eksekusi Kegiatan

1) Pesan Utama: Setiap Jenis aktivitas Satker mempunyai karakteristik dan tingkat kesulitan yang berbeda. Seluruh
Satker perlu memetakan administrasi dan kelengkapan yang dibutuhkan untuk pencairan belanja sesuai jenis
aktivitas belanja.
2) Tantangan untuk belanja berkarakter aktivitas rutin (pembayaran gaji pegawai dan operasional) dan

3
P a g e |4

rekomendasi/arahan KPPN untuk Satkernya.


3) Tantangan untuk belanja berkarakter aktivitas pembangunan infrastruktur dan aktivitas yang membutuhkan
proses Pengadaan Barang dan Jasa, beserta rekomendasi/arahan KPPN untuk Satkernya.
4) Tantangan untuk belanja berkarakter aktivitas penyaluran Belanja Bansos (Khusus Kanwil DJPb DKI Jakarta) dan
Banpem, beserta rekomendasi/arahan KPPN untuk Satkernya.
5) Tantangan untuk belanja berkarakter aktivitas pelayanan dan pelaksanaan tugas fungsi, beserta beserta
rekomendasi/arahan KPPN untuk Satkernya.

Tantangan/Hambatan Regulasi Pelaksanaan Anggaran

1) Diharapkan dapat memotret regulasi pelaksanaan anggaran yang menurut Satker, KPPN, dan/ Kanwil DJPb masih
menjadi hambatan/tantangan/sulit dilaksanakan
2) Pesan Utama: Penyaluran belanja dari BUN ke Satuan Kerja (atau penerima yang berhak) dilakukan melalui
mekanisme dan ketentuan yang sudah ditetapkan, dengan sistem (aplikasi) dan administrasi baku, serta
melibatkan berbagai unit baik Kemengterian Keuangan sebagai BUN, Satuan Kerja sebagai Pengguna Anggaran,
dan masyarakat/pihak ketiga, serta Bank dan pihak lain.
3) Atas hal tersebut, adakah tantangan yang dihadapi Kementerian Keuangan sebagai BUN dalam menyalurkan
belanja.
4) Atas hal tersebut, adakah tantangan yang dihadapi Satuan Kerja (K/L) dalam penyeluran belanja.
5) Rekomendasi dan Arahan KPPN untuk Satker, dan juga masukan untuk Kantor Pusat (untuk perbaikan regulasi).
Rekomendasi agar jelas, implementatif, dan punya timeline waktu jelas.

4
P a g e |5

F n Q Penyusunan Laporan RPA KPPN


Tema Isu/Tantangan Penjelasan
Ruang Dalam penyusunan RPA, data diawali Data APBN secara lengkap/umum yang perlu disajikan
Lingkup dengan penyajian data APBN, yaitu belanja dibagian awal dapat diambil pada infografis Informasi
Penyusunan secara keseluruhan (nasional, belanja K/L APBN yang dirilis resmi oleh Kementerian Keuangan
RPA adalah dan TKDD). pada laman berikut:
Belanja K/L Namun dalam reviu selanjutnya, cakupan https://media.kemenkeu.go.id/getmedia/6439fa59-
reviu dibatasi untuk belanja K/L saja. b28e-412d-adf5-e02fdd9e7f68/Informasi-APBN-TA-
2023.pdf?ext=.pdf
Untuk reviu selanjutnya, mohon untuk tetap di lingkup
Belanja K/L.
Data dan Beberapa KPPN belum mengetahui bahwa Pengambilan data dari Aplikasi Mebe dapat
Penyajian masing-masing KPPN mempunyai user mempermudah pelaksanaan pengolahan data (data
Data Mebe sehingga mengambil data dan dapat langsung dipilih sesuai kebutuhan).
mengolah sendiri dari OMSPAN/SPAN.
Untuk alternatif lain, Direktorat PA akan menyediakan
data dalam bentuk Excell yang mempermudah. Data
dari Direktorat PA akan sekaligus diusahakan dalam
bentuk semi grafik dan tabel sehingga dapat langsung
digunakan.
KPPN dapat secara khusus mengolah sendiri dan
membuat grafik grafik berbeda (sesuai kebutuhan
masing-masing KPPN), berbeda dengan yang akan
disediakan Direktorat PA. Namun diharapkan agar
grafik/tabel tersebut lebih baik/lebih rapi/lebih menarik.
Penugasan Pada saat ini penunjukan penyusun Sesuai dengan SE-28/2015 tentang Petunjuk Teknis
Tim Laporan RPA sangat beragam antar KPPN. Pelaksanaan dan Penyusunan Laporan RPA,
Sebagaimana disampaikan dalam Nota disampaikan bahwa penyusunan Laporan RPA dilakukan
Dinas bahwa penunjukan penyusunan secara Tim dengan penyusunan SK Tim, dengan diketuai
Laporan RPA merujuk pada keputusan (lead) oleh pejabat fungsional PTPN/Kepala Seksi
Kepala KPPN, atau merujuk ke Shadow PDMS/MSKI dan Kepala KPPN selakuk penanggung
Organization. jawab. Atas hal tersebut, dapat dilakukan penyusunan
SK Tim.
Sesuai dengan perkembangan penajaman
organisasi KPPN saat ini, penyusunan RPA di Untuk itu, penyusunan Laporan RPA dapat dilakukan
KPPN diarahkan ke CSO KPPN. Namun pembentukan tim penyusunan Laporan RPA secara
dapat disampaikan beberapa kondisi yang khusus (SK Tim), atau dapat mengikuti pola kerja
eksisting: sebagaimana dalam pengaturan shadow organization
▪ Seksi Manajamen Satker terkadang KPPN.
memiliki kendala atas terbatasnya
Apabila Tim atau para penyusun yang telah ditetapkan
informasi detail permasalahan yang ada
ternyata masih mempunyai kesulitan dalam
pada satker;
keterampilan pengolahan data/analisa, maka dapat
▪ Petugas penyusun Laporan RPA yang
berkoordinasi untuk sharing knowledge dengan Bidang
terkadang berubah dan tidak
PPA I Kanwil.
mempunyai informasi secara lengkap
(CSO pada KPPN dapat lebih dari satu) Penunjukan Jafung yang juga sekaligus sebagai CSO (dan
▪ Petugas CSO perlu menunggu data dan atau CSOnon-Jafung apabila tidak ada Jafung) sebagai
kebutuhan lain dari Seksi PD dan tidak bagian/PIC dari Tim Penyusunan RPA akan sangat
dapat langsung membuat laporan. membantu mengingat tusi pembinaannya dan frekuensi
koordinasi dengan Satker yang cukup tinggi.

Content/Isi Berdasarkan evaluasi atas RPA KPPN, dapat Penyusunan Laporan RPA KPPN memang masih di tahap
RPA disampaikan bahwa rata rata identifikasi awal dan belum diwajibkan untuk dilakukan secara
masalah yang dilakukan KPPN belum menyeluruh sebagaimana di tingkat KPPN. Namun
menyentuh akar masalahnya, sehingga demikian, KPPN agar dapat meningkatkan penggalian

5
P a g e |6

masalah yang ditampilkan cenderung masih akar masalahnya dan menampilkan masalah yang
umum, dan masih merupakan memang menjadi sebab dan bukan gambaran data/
symptom/indikasi, bukan akarnya. keadaan yang terjadi/symptom/indikasi. Penggunaan
Disamping itu, permasalahan untuk setiap metode sederhana seperti logic tree/fishbone dapat
topik cenderung sama. dilakukan bila dibutuhkan.
Sementara, dari sisi rekomendasi dan Untuk memperkaya isi, berbagai survei yang dibuat di
arahan KPPN untuk Satker belum jelas, Kanwil atau informasi lain dari Kanwil dapat digunakan
implementatif, dan memiliki timeline. untuk mendukung penyusunan RPA KPPN. Sebagai
contoh penambahan keterangan dari hasil survei yang
dibuat Kanwil.
Untuk bagian rekomendasi, agar dirambahkan
komponen checklist timeline pelaksanaan rekomendasi
atau target pelaksanaan/ penyelesaian rekomendasi
(cutoff satu semester) yang dilaporkan pada RPA
periode berikutnya. Komponen ini akan diperhitungkan
sebagai pengukuran hasil tindaklanjut rekomendasi
dalam penilaian RPA KPPN

Perkembangan Peran CSO


Surat Edaran Direktorat Prosedur penyusunan RPA dibagi dalam empat tahapan yaitu:
Jenderal Perbendaharaan a. Persiapan
Nomor SE-28/PB/2015 b. Pengumpulan data/informasi
c. Analisis
d. Penyusunan laporan
Pada tahap persiapan dijelaskan bahwa dimulai dengan penyusunan tim,
penentuan tugas dan peran masing-masing orang dalam tim
Keputusan Direktur Jenderal SOP MSKI Nomor SOP: KP.13 010 Costumer Service Officer (CSO) memiliki tugas
Perbendaharaan Nomor KEP- untuk melakukan Penyusunan Laporan Layanan Costumer Service Officer (CSO).
287/PB/2015 Tentang Standar Layanan yang dimaksud dalam SOP ini adalah antara lain:
Operasional Prosedur Pada a. Menerima pertanyaan, permintaan, dan/atau masukan dari satuan kerja
Kantor Pelayanan secara langsung di meja layanan front office KPPN dan sarana komunikasi
Perbendaharaan Negara lainnya;
b. Menjawab pertanyaan dan layanan helpdesk aplikasi;
c. Melakukan monitoring proses pengajuan pencairan dana melalui aplikasi
Online Monitoring SPAN;
Menyusun rencana pelaksanaan pembinaan, bimbingan teknis, serta monitoring
dan evaluasi;
Peraturan MENPAN RB Jabatan Fungsional PTPN pada KPPN bertugas sebagai CSO
Republik Indonesia Nomor 51
Tahun 2018
KEP-57/PB/2023 tentang CSO memiliki kewajiban untuk melakukan pelayanan kepada stakeholders berupa
Standar Pelayanan di Pertanyaan/kebutuhan konsultasi dari Stakeholder yang disampaikan secara
Lingkungan Direktorat langsung (tatap muka di KPPN);
Jenderal Perbendaharaan

6
P a g e |7

Petunjuk Tambahan : Penajaman RPA 2023

PENAJAMAN RPA 2023


Berdasarkan rekomendasi Itjen Kemenkeu (hasil dari pemeriksaan kinerja efektifitas Monev PA 2022), dan
arahan pimpinan, maka dilakukan penataan ulang pada ketiga output Monev PA K/L. RPA perlu dipertajam
pada tujuannya dalam menyelesaikan berbagai permasalahan struktural dan kebijakan (regulasi) dalam rangka
perbaikan pelaksanaan anggaran dan percepatan belanja. Penajaman ini perlu disampaikan, serta didorong
pelaksanaannya pada penyusunan laporan periode ini, utamanya dalam penggalian permasalahan struktural
dan regulasi yang terkait.

Terdapat dua pengelompokan permasalahan, yaitu:


• Permasalahan teknikal ialah masalah yang terjadi seasonal (sekali waktu), bersifat teknis operasional,
dan apabila diusahakan di tingkat daerah (satker/KPPN/Kanwil) dapat kemungkinan sudah dapat
diselesaikan dalam satu tahun anggaran.
• Permasalahan struktural ialah masalah yang terjadi berulang selama bertahun-tahun, bersifat
manajerial/ regulasi, penyelesaiannya hanya dapat diselesaikan di pusat atau dalam kurun waktu lebih
dari satu tahun anggaran, dll.

EVALUASI KEBIJAKAN
Evaluasi kebijakan menerapkan prinsip dan metode evaluasi untuk memeriksa isi, implementasi atau
dampaknya dari suatu kebijakan. Evaluasi adalah kegiatan di mana kita mengembangkan pemahaman tentang
manfaat, nilai, dan kegunaan suatu kebijakan.

Proses perubahan sering dikonseptualisasikan dalam beberapa tahap kunci seperti yang digambarkan pada
baris atas, yaitu identifikasi masalah, kemudian analisis atas kebijakan yang berlaku, dan dilanjutkan dengan
penyusunan strategi dan kebijakan yang akan dilanjutkan dengan pemberlakuan kebijakan dan implementasi
kebijakan.

7
P a g e |8

Terdapat tiga jenis evaluasi utama, yaitu:

1) Evaluasi Isi Kebijakan


Mengevaluasi Konten Kebijakan, yaitu apakah konten dengan jelas mengartikulasikan tujuan kebijakan,
implementasinya dan logika yang mendasari mengapa kebijakan tersebut akan menghasilkan perubahan
yang diinginkan? Mengevaluasi perkembangan kebijakan dapat membantu untuk memahami konteks, isi,
dan implementasi.
2) Evaluasi Implementasi Kebijakan
Mengevaluasi Implementasi Kebijakan, yaitu apakah kebijakan tersebut diterapkan sebagaimana dimaksud?
Pelaksanaan kebijakan merupakan komponen penting dalam memahami efektivitasnya. Evaluasi
implementasi kebijakan dapat memberikan informasi penting tentang hambatan dan fasilitator
implementasi dan pembanding antara berbagai komponen atau intensitas implementasi.
3) Evaluasi Dampak Kebijakan
Mengevaluasi Dampak Kebijakan, yaitu apakah kebijakan menghasilkan hasil dan dampak yang diharapkan?
Dalam cedera pencegahan, dampak yang dimaksudkan dapat berupa pengurangan cedera atau tingkat
keparahan cedera. Namun, itu benar penting untuk mengevaluasi hasil jangka pendek dan menengah juga.

Anda mungkin juga menyukai