DAN PEMANTAUAN
SERTA EVALUASI
KINERJA
ANGGARAN
© 2023
2022 Direktorat Jenderal Perbendaharaan
Outline
1. Pendahuluan: Latar Belakang, Historis, dan Tujuan Omnibus Bab
Monev
2. Overview IKPA
3. Formula dan Bobot Nilai IKPA
4. Proyeksi Capaian Output
INDONESIAN TREASURY 5
PENGATURAN PMK 62 TAHUN 2023
EVALUASI KINERJA ANGGARAN
Pelaksanaan
Anggaran Salah satu dasar untuk:
(IKPA) a. Penyusunan tema,
sasara, arah kebijakan,
• Pengukuran secara kuantitatif dalam rangka
dan prioritas
peningkatan tata kelola pelaksanan anggaran
Pembangunan
dan peningkatan kualitas belanja pemerintah.
b. Reviu angka dasar
• Penilaian untuk KL dilaksanakan terhadap
c. Penyusunan alokasi
kinerja anggaran tingkat KL, Eselon I dan
anggaran dan/atau
Satker Hasil
Evaluasi 3 Aspek yang diukur: penyesuaian anggaran
Kinerja 1. Kualitas perencaan kesesuaian antara Evaluas berjalan
Anggaran pelaksanaan anggaran dengan alokasi anggaran i
dan RPD yang ditetapkan dalam DIPA Menghasilkan Nilai
2. Kualitas implementasi kemampuan satker Kinerja Anggaran dengan
dalam merealisasikan anggaran yang telah komposisi 50% IKPA dan
ditetapkan dalam DIPA 50% EKA
3. Kualitas hasil kemampuan satker dalam
pencapaian Keluaran
Perencanaan
Anggaran Dasar pemberian reward
and punishment
(EKA)
Dilaksanakan
oleh DJA INDONESIAN TREASURY 6
OVERVIEW IKPA
Definisi
“ mengukur kualitas kinerja pelaksanaan anggaran belanja Kementerian Negara/Lembaga dari sisi
IKPA adalah indikator yang ditetapkan oleh Kementerian Keuangan selaku BUN untuk
kualitas implementasi perencanaan anggaran, kualitas pelaksanaan anggaran, dan kualitas hasil
pelaksanaan anggaran.
“
Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor PER-5/PB/2022.
Ruang Lingkup
IKPA merupakan alat penilaian kinerja pelaksanaan anggaran belanja K/L atas pelaksanaan
1
DIPA.
Penilaian kinerja pelaksanaan anggaran dilakukan secara periodik dengan memperhatikan
2 aspek evaluasi dan perbaikan kinerja pelaksanaan anggaran yang transparan dan akuntabel
sesuai dengan ketentuan di bidang pelaksanaan anggaran.
INDONESIAN TREASURY 8
Kerangka Konseptual Kinerja Pelaksanaan Anggaran
Belanja APBN melalui DIPA ditujukan untuk pencapaian output dan outcome bagi kesejahteraan masyarakat.
Kinerja pelaksanaan anggaran ditentukan oleh kualitas perencanaan-penganggaran dan tata kelola pelaksanaan anggaran.
ANGGARAN
KUALITAS BELANJA
Proyeksi Capaian
CAPAIAN OUTPUT
Output
MANFAAT/OUTCOME
TARGET OUTPUT
Value for Money:
Ekonomis, Efektif, Efisien
INDONESIAN TREASURY 9
Penguatan Value for Money melalui
Kerangka Pengukuran IKPA Pelaksanaan Anggaran yang berkualitas
INDONESIAN TREASURY 12
Pembobotan Nilai IKPA dan Sasaran Kinerja
8 Sasaran Peningkatan Kualitas Kinerja
𝑵𝒊𝒍𝒂𝒊𝑰𝑲𝑷𝑨= ∑ ( 𝑵𝒊𝒍𝒂𝒊𝑰𝒏𝒅𝒊𝒌𝒂𝒕𝒐𝒓 𝒏 𝒙𝑩𝒐𝒃𝒐𝒕 𝑰𝒏𝒅𝒊𝒌𝒂𝒕𝒐𝒓 𝒏) :𝑲𝒐𝒏𝒗𝒆𝒓𝒔𝒊𝑩𝒐𝒃𝒐𝒕 Revisi DIPA (10%)
Meningkatkan kualitas perencanaan anggaran
melalui pengendalian revisi DIPA pagu tetap
Kualitas
𝒏=1 secara triwulanan
Perencanaan
No. ASPEK KUALITAS PERENCANAAN ANGGARAN 20% Anggaran Deviasi Hal III DIPA Meningkatkan akurasi/ketepatan realisasi
(20%) (10%) pencairan dana per Jeni Belanja per bulan
1. Revisi DIPA (10%)
INDONESIAN TREASURY 14
PROYEKSI CAPAIAN OUTPUT
Modul
menyusun Anggaran
Anggaran RPD Hal III
5
1 2
Rencana keuangan
SATKER
DIPA Modul
Tujuan: New!
• Meningkatkan fairness 4 Komitmen
treatment penilaian IKPA
menyusun Proyeksi
Target RO
• Penguatan kaidah Let’s the Caput
manager manage 3
Rencana kegiatan
1 Satker menyusun RPD pada Halaman III DIPA 4 Satker dapat memutakhirkan proyeksi target capaian
output pada SAKTI (triwulanan) atau pada saat terdapat
2 Satker memutakhirkan RPD Hal III DIPA pada SAKTI (triwulanan) Revisi yang mengubah Target RO
RPD dan Proyeksi Caput menjadi dasar penilaian kinerja
3 Satker menyusun rencana kegiatan yang diproyeksikan sebagai 5 pada OMSPAN
Target Capaian Output dalam satu tahun anggaran sejak DIPA
berlaku efektif -> minimal 1x setahun anggaran
INDONESIAN TREASURY 16
Perubahan Probis Penilaian Indikator Kinerja Capaian Output
Bobot Memperhitungkan aspek
25% 1) Ketepatan waktu pelaporan
Nilai Kinerja Komponen Nilai Kinerja Komponen Capaian RO: (5 hari kerja pada bulan berikutnya)
Ketepatan Waktu:
( )
𝑛 Tepat waktu 100 (seratus).
∑ 𝐶𝑎𝑝𝑎𝑖𝑎𝑛 𝑅𝑂
𝑛
𝑖 =1
𝑥 100 Terlambat 0 (nol).
∑ 𝑅𝑂𝐾𝑊 𝑇𝑎𝑟𝑔𝑒𝑡 𝑅𝑂
𝑁𝐾 − 𝑅𝑂𝐾𝑊 = 𝑖 =1 𝑁𝐾 − 𝐶𝑅𝑂=
𝑛 2) Ketercapaian Output
𝑛
Sebelum Sesudah
1. Target Capaian Output dihitung Triwulanan. 1. Target Capaian Output diproyeksikan secara Bulanan.
2. Target Capaian Output sama dengan Target Penyerapan 2. Target Capaian Output ditentukan berdasarkan Proyeksi Satker.
Anggaran. 3. Target Capaian Output diinput Satker pada SAKTI.
3. Target Capaian Output dihitung secara otomatis pada OMSPAN. 4. Target Capaian Output dapat berbeda antar-RO pada DIPA
4. Target Capaian Output sama untuk seluruh RO pada DIPA Satker. Satker.
5. Nilai IKPA Capaian Output berdasarkan Target Triwulanan. 5. Nilai IKPA Capaian Output berdasarkan Target Bulanan.
INDONESIAN TREASURY 17
Proses Bisnis Kinerja & Proyeksi Capaian Output SAKTI
Sebelum Sesudah
Target Penyerapan Anggaran = Target Capaian Output Target Penyerapan Anggaran ≠ Target Capaian Output
INDONESIAN TREASURY 18
Perubahan Probis Penilaian Indikator Kinerja Capaian Output
INDONESIAN TREASURY 19
Komponen Data Proyeksi Target Capaian Ouput
4 2
Target Realisasi Volume Rincian Output (TRVRO)
TRVRO Bulanan -> Target kumulatif sesuai Target RO pada DIPA
Komponen
Data
3 Polarisasi Capaian
4 Polarisasi Waktu
INDONESIAN TREASURY 20
POLARISASI KINERJA CRO
Parameter untuk menunjukkan ekspektasi arah nilai realisasi output (RO) terhadap targetnya. Setiap output
harus diidentifikasi karakteristik polarisasinya.
1. Polarisasi Capaian aspek capaian: seberapa besar PCRO/RVRO yang akan dihasilkan Satker
• Maximize: Semakin tinggi realisasi output/RVRO terhadap target RO, diindikasikan semakin baik
kinerjanya. Sebagian besar output memiliki karakteristik seperti ini.
• Minimize: Semakin rendah realisasi output terhadap target, diindikasikan semakin baik kinerjanya.
Contoh output: perkara, bencana, tahanan, kasus.
2. Polarisasi Waktu aspek waktu: kapan PCRO/RVRO akan tereksekusi di bulan apa
• Stabilized: Semakin akurat output dieksekusi sesuai targetnya, diindikasikan semakin baik kinerjanya.
Contoh: RO kontraktual, RO penyaluran dana, RO yang memiliki penjadwalan kegiatan rutin/operasional
(mis: dukman layanan)
• Time Efficiency: Semakin cepat output dieksekusi dibandingkan targetnya, diindikasikan semakin baik
kinerjanya. Contoh: RO pengadaan barang/jasa
Polarisasi digunakan untuk pemetaan karakteristik output, analisis data, ketepatan penerimaan
manfaat output, serta dapat menjadi basis penilaian kinerja yang lebih relevan.
INDONESIAN TREASURY 21
TERIMA KASIH