1
Agenda Pertemuan
2
Pendahuluan
Waktu Kegiatan
9 Mei 2017 Pembahasan Bersama DSAK IAI dan Tim Teknis dengan ditindaklanjuti Surat No.S-40/PB.113/2017
15 Feb 2018 Pembahasan bersama DSAK IAI dengan DPNP dan perwakilan BPR beserta Perbarindo
28 Nov 2018 Pembahasan Ketua DSAK IAI dengan DPNP
28 Maret 2019 Pembahasan DPNP dengan Perbarindo
12 April 2019 Pembahasan IAI dengan Perbarindo
13 November 2020 Pembahasan DPNP dengan Tim Teknis IAI
7 Desember 2020 Sosialisasi SAK EP oleh DSAK IAI kepada seluruh pengawas KR/KOJK
10 Februari 2021 Sosialisasi SAK EP oleh DSAK IAI kepada industri BPR/S dan asosiasi BPR/S
7 Oktober 2021 FGD Persiapan Teknologi Informasi BPR Dalam Rangka Implementasi SAK EP
25 November 2021 FGD Persiapan Kebijakan dan Prosedur BPR Dalam Rangka Implementasi SAK EP
17 Maret 2022 Pilot Project Tahap 1 Perhitungan Impairment
6 Juli 2022 Pembahasan Hasil Pilot Project Tahap 1 Perhitungan Penurunan Nilai Aset Keuangan
15 Agustus 2022 Pelaksanaan Uji Coba Penurunan Nilai Aset Keuangan Dalam Rangka Kajian SAK EP bagi BPR
24 November 2022 Pembahasan PA BPR dan SAK EP
4
1
Overview Hasil Uji Coba
5
Overview Hasil Uji Coba
Dalam Rp Miliar
Tambahan CAR • Berdasarkan data uji Hasil evaluasi uji coba:
BPR BPRKU Kredit PPAP Labul Total CKPN* Modal CAR coba, 4 BPR dari 7 BPR • Terdapat beberapa BPR yang:
CKPN simulasi
memerlukan tambahan • Belum memisahkan kriteria risiko kredit serupa dalam
A KU2 344.81 2.06 3.95 1.89 43.82 26% 25% pencadangan atas PPAP perhitungan collective assessment
B KU2 297.72 11.15 8.98 - 24.91 15% 15% yang telah dibentuk saat • Belum konsisten dalam menetapkan kriteria kredit yang
C KU3 323.64 10.48 11.15 0.67 95.87 51% 51% ini. harus dinilai secara individual assessment
• Penambahan CKPN • Diperlukan technical assistance yang lebih intensif kepada
D KU3 1,214.80 12.57 30.03 17.46 215.65 37% 34%
bervariasi dari range 6% BPR dan pengawas terkait teknis perhitungan CKPN sampai
E KU2 221.37 8.94 8.03 - 35.06 21% 21% s.d. 139% dan dengan SAK berlaku secara penuh.
F KU3 916.32 43.88 36.56 - 161.27 29% 29% berpotensi menurunkan • Diperlukan upaya untuk memastikan BPR telah memiliki
G KU2 113.81 2.34 3.72 1.38 21.30 29% 27% CAR namun tidak kebijakan dan pedoman perhitungan CKPN yang memadai
siginifikan. sebelum implementasi penuh, untuk menjaga konsistensi
*CKPN diambil mana yg lebih rendah antara metode NF atau MA perhitungan
Individual Assessment
Kriteria signifikansi Uji Coba:
Collective Assessment
Collective Assessment
1. Range plafon: 300 juta – 1 Miliar Klasifikasi berdasarkan: PD x LGD X EAD
2. Plafon: di atas 1 Miliar 1. Jenis penggunaan: modal kerja, konsumtif, investasi
3. Range plafon: 12 Miliar – 19 Miliar 2. Skala usaha: mikro, kecil, menengah dan non UMKM Probability of Default*
3. Produk: KPR, potong gaji • Net Flow/Roll Rate
• Migration Analysis
Usulan Individual Assessment
7
Pokok Pembahasan
1. Klasifikasi Instrumen Keuangan
Kredit adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan
atau kesepakatan pinjam-meminjam antara BPR dan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam (debitur)
untuk melunasi utangnya setelah jangka waktu tertentu dengan pemberian bunga
2020 2020
2021 2021
2022 2022
9
Pokok Pembahasan
2. Kredit
Debitur dengan kualitas DPK dengan tunggakan 2 periode angsuran Debitur dengan kualitas KL dengan tunggakan 3 periode angsuran
Periode Tunggakan Pokok Tunggakan Bunga Periode Tunggakan Pokok Tunggakan Bunga
12
Pokok Pembahasan
Restrukturisasi Kredit
No. Topik Usulan/Pembahasan
2. SAK EP Bab 11- Paragraf 11.20 • Dalam hal BPR memenuhi syarat restrukturisasi sbgmn Par 11.20, BPR mengakui penyesuaian
Jika entitas merevisi estimasi pembayaran atau dalam penghasilan atau beban pada laba rugi.
penerimaannya, entitas menyesuaikan jumlah • Restrukturisasi di PA BPR apakah masih relevan dengan paragraph 11.20?
tercatat aset keuangan atau liabilitas keuangan
Modifikasi persyaratan kredit: Penambahan fasilitas kredit dengan
(atau kelompok instrumen keuangan) untuk • Pembayaran yang akan diterima di masa depan (arus mengonversi tunggakan bunga
merefleksikan arus kas aktual dan estimasi arus kas kas masa depan) berdasarkan persyaratan yang baru • Penambahan nilai tercatat kredit diakui
yang direvisi. Entitas menghitung ulang jumlah diukur sebesar nilai tunai. sebagai pendapatan bunga yang
tercatat dengan menghitung nilai kini estimasi arus • Nilai tunai dihitung dengan menggunakan suku ditangguhkan.
kas masa depan berdasarkan suku bunga efektif bunga kontraktual yang ditentukan pada awal • Pendapatan bunga yang ditangguhkan
pemberian kredit. diamortisasi sbgmn angka 7)
orisinal instrumen keuangan. Entitas mengakui
• Apabila nilai tunai lebih rendah dibandingkan nilai
penyesuaian tersebut sebagai penghasilan atau tercatat kredit pada saat direstrukturisasi, maka BPAK: Restrukturisasi Substantif dan Non
beban dalam laba rugi pada tanggal revisi. selisihnya diakui sebagai kerugian. Substantif
1. Restrukturisasi kredit –Amortisasi pendapatan • Mempertegas kriteria amortisasi pendapatan bunga yang ditangguhkan:
bunga yg ditangguhkan 1. Diamortisasi pada saat kredit kategori performing (Lancar dan DPK)
PA BPR: 2. Diamortisasi pada saat terdapat realisasi pembayaran angsuran oleh debitur
• Pendapatan bunga yg ditangguhkan, diamortisasi
dan diakui sbg pendapatan bunga apabila kredit
termasuk kategori performing
• Tidak diamortisasi dan tidak diakui sbg
pendapatan bunga apabila kredit termasuk kredit
non performing
14
Pokok Pembahasan
3. Sewa
15
Pokok Pembahasan
4. Modal Sumbangan
Modal Sumbangan
No. PA BPR SAK EP Usulan/Pembahasan
1. Aset tetap dan inventaris yang diperoleh: Tidak diatur secara khusus • Aset tetap dan inventaris yang diperoleh dari
a. dari sumbangan pemilik diakui sebagai sumbangan pemegang saham dapat diakui
bagian modal sumbangan. sebagai modal sumbangan dan menjadi
b. bukan dari sumbangan pemilik diakui bagian dari tambahan modal disetor
sebagai Pendapatan Non-operasional.
SAK ETAP
16
Pokok Pembahasan
5. Revaluasi Aset Tetap
(+) Penghasilan
Model biaya komprehensif
Nilai meningkat lain*
a) Aset Tetap dicatat sebesar biaya perolehan Model Revaluasi
dikurangi akumulasi depresiasi dan akumulasi Revaluasi Aset
a) Aset Tetap dicatat sebesar
rugi penurunan nilai aset. (-)
jumlah revaluasian. Laba Rugi**
b) Depresiasi diakui sebagai beban pada periode b) Peningkatan jumlah tercatat Nilai menurun
yang bersangkutan. aset diakui secara langsung
c) Biaya setelah perolehan: dalam ekuitas pada bagian * Jika sebelumnya terdapat rugi penurunan nilai akibat revaluasi maka surplus revaluasi
1) Biaya yang menambah manfaat ekonomik di surplus revaluasi dan diakui terlebih dahulu dalam laba rugi, yaitu maksimal sebesar rugi penurunan nilai
masa depan atas Aset Tetap dikapitalisasi. penurunan jumlah tercatat tersebut, dan sisanya diakui dalam ekuitas sebagai surplus revaluasi.
2) Biaya yang tidak menambah manfaat aset diakui dalam laba rugi. **Jika sebelumnya terdapat surplus revaluasi dalam ekuitas maka penurunan nilai akibat
ekonomik di masa depan atas Aset Tetap revaluasi langsung diakui sebagai pengurang surplus revaluasi dalam ekuitas, yaitu
dicatat sebagai beban. maksimal sebesar saldo surplus revaluasi, dan sisanya diakui dalam laba rugi 17
3 Rencana Tindak Lanjut
18
Rencana Tindak Lanjut
2023 (Bulan ke-) 2024 (Bulan ke-) 2025
No Rencana Tindak BPR Dokumen yang dilampirkan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1
Tahap I : Persiapan awal
1 Diskusi dengan Dewan Komisaris, Direksi dan Komite Risalah Pertemuan
Audit serta Satuan Kerja Terkait
2 Menyiapkan Task Force dan program kerja secara detil SK Direksi dan detail action plan
termasuk waktu dan target
3 Penyusunan RBB (Rencana Bisnis Bank) dengan RBB
mempertimbangkan biaya tambahan untuk
implementasi SAK EP
19
Rencana Tindak Lanjut
2023 (Bulan ke-) 2024 (Bulan ke-) 2025
No Rencana Tindak BPR Dokumen yang dilampirkan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1
Tahap III: Development Penurunan Nilai
1 Pembuatan model: Model dari PD, LGD, EAD yang
a. Individual assessment diusulkan dan disetujui oleh Direksi
b. Probability of Default (PD)
c. Loss Given Default (LGD)
d. Exposure at Default (EAD)
2 Pengembangan sistem informasi pendukung: 1) Usulan dan persetujuan perubahan
a. Penyusunan design system MIS
2) User requirement
b. Procurement system
3) Laporan perkembangan (progress
c. Development system report) pengembangan MIS
3 Pengujian sistem Laporan hasil pengujian sistem
4 Penyesuaian kebijakan terkait implementasi SAK
EP termasuk kontrak-kontrak jangka menengah Draft perubahan kontrak
dan panjang dengan pihak ketiga
5 Mengembangkan sumberdaya (manusia, dana, 1) Draft Kebijakan dan Realisasi
infrastruktur, kebijakan dan prosedur) Pelatihan
6 Penyediaan data/informasi untuk pengungkapan Draft pengungkapan di laporan
sesuai dengan SAK EP keuangan
21