Anda di halaman 1dari 13

PENERAPAN SAK

ENTITAS PRIVAT (PSAK


55) DAN CKPN PADA BPR

Ahmad Try Handoko.,SE.,M.Ak


SAK EP dan PSAK 55
Instrumen: Pengakuan dan
Pengukuran

Cadangan Kerugian
FOKUS MATERI
Penurunan Nilai

Diskusi
Pelaksanaan
SAK EP PSAK 55

SAK EP
penerapan impairment
DAN Efektif 1 Jan 2025 Penerapan menggunakan incurred
Komparatif loss concept atau biasa
PSAK 55 dikenal dengan konsep
INSTRUMEN: Terdiri dari:
cadangan kerugian
penurunan nilai
PENGAKUAN DAN Laporan Posisi
Keuangan,
(CKPN)
PENGUKURAN Laporan
Penghasilan
Komprehensif,
Laporan Perubahan
Ekuitas, Laporan Halaman
Arus Kas, CALK 15
https://m
obile-api.
iaiglobal.
or.id/Port Bab 11 d
Halaman
al an 12
15 https://m
obile-api.
https://m iaiglobal.
obile-api. or.id/Port
iaiglobal. al
PENERAPAN
IMPAIRMENT
Penurunan
MENGGUNAKAN Nilai
INCURRED LOSS (impairment)
CONCEPT ATAU Penurunan Nilai
secara Individual
BIASA DIKENAL Penurunan Nilai
DENGAN KONSEP secara Kolektif
CADANGAN
KERUGIAN
PENURUNAN
NILAI (CKPN)
NASABAH KREDIT DIKETAHUI TERDAPAT BUKTI
A. PENURUNAN NILAI SIGNIFIKAN OBJEKTIF
SECARA INDIVIDUAL Data Kredit individual yang Bukti Objektif terjadi penurunan
nilainya signifikan (signifikansi nilai (misal data kualitas kredit/hari
ditetapkan oleh BPR atau sesuai tunggakan)
ketentuan OJK)
BUKTI OBJEKTIF BAHWA ASET KEUANGAN ATAU KELOMPOK ASET
MENGALAMI PENURUNAN NILAI MENCAKUP DATA OBSERVASIAN,
Kriteria signifikansi dalamPA BPR: YANG MENJADI PERHATIAN PEMEGANG ASET, MENGENAI PERISTIWA
KERUGIAN BERIKUT:
1.Diatur secara principle based sesuai dengan ANALISIS ARUS KAS
A) KESULITAN KEUANGAN SIGNIFIKAN DARI PENERBIT ATAU OBLIGOR;
risk management masing-masing BPR NASABAH KREDIT
2.Diberikan contohk Kriteria signifikansi kredit SIGNIFIKAN
B) PELANGGARAN KONTRAK, SEPERTI GAGAL BAYAR ATAU
KETERLAMBATAN DALAM PEMBAYARAN BUNGA ATAU POKOK;
antara lain: Data kondisi keuangan debitur dan C) KREDITOR MEMBERIKAN KONSESI KEPADA DEBITUR, YANG TIDAK
•Kredit termasuk 10 debitur terbesar prospek pembayaran debitur (misal
AKAN DIPERTIMBANGKAN OLEH KREDITUR JIKA BUKAN, KARENA
ALASAN EKONOMIK ATAU LEGAL YANG TERKAIT DENGAN KESULITAN
•Kredit dengan plafon tertentu, misalnya kredit proyeksi arus kas di masa depan KEUANGAN DEBITUR;
di atas1 Miliar atau5 Miliar sampai dengan kredit jatuh tempo) D) TERDAPAT KEMUNGKINAN BESAR DEBITUR AKAN MENGALAMI
3.Kriteria penurunan nilai mengacu kriteria KEBANGKRUTAN ATAU MELAKUKAN REORGANISASI KEUANGAN
LAINNYA; ATAU
sebagaimana SAK EP dengan tambahan contoh
E) DATA OBSERVASIAN MENGINDIKASIKAN ADANYA PENURUNAN
antara lain: YANG DAPAT DIUKUR DALAM ESTIMASI ARUS KAS MASA DEPAN DARI
•Kredit dengan tunggakan lebih dari 90 hari KELOMPOK ASET KEUANGAN SEJAK PENGAKUAN AWAL ASET
TERSEBUT, WALAUPUN PENURUNAN BELUM DAPAT
•Kredit yang direstrukturisasi DIIDENTIFIKASIKAN DENGAN ASET KEUANGAN INDIVIDUAL DALAM
KELOMPOK, SEPERTI KONDISI EKONOMIK NASIONAL ATAU LOKAL YANG
MEMBURUK ATAU PERUBAHAN YANG MEMBURUK DALAM KONDISI
INDUSTRI.
E VAL U A S I P E N U R UN A N N I L AI S E CA R A
I N DI V I D U AL

BPR melakukan evaluasi terhadap kredit yang dikategorikan sebagai individual untuk memastikan ada atau
tidaknya bukti obyektif yang dapat menyebabkan terjadinya penurunan nilai dengan memperhatikan data dan
informasi yang mengindikasikan terjadinya penurunan arus kas masa datang antara lain sebagai berikut:
 Informasi mengenai kinerja debitur: rentabilitas, likuiditas dan solvabilitas
 eksposur risiko usaha dan risiko keuangan pihak debitur
 tingkat atau tren terjadinya tunggakan (delinquencies) untuk aset keuangan serupa
 tren dan kondisi ekonomi nasional dan lokal
 prospek usaha debitur
T E K N I K E VA L U A S I P E N U R UN A N N I L AI S E CA R A
I N DI V I D U AL

Kredit yang telah mengalami penurunan nilai dicatat


1. DISCOUNTED CASH berdasarkan jumlah yang didiskonto (discounted
value) dan bukan berdasarkan nilai buku, karena bank
FLOW tidak akan dapat memperoleh kembali seluruh jumlah
kredit yang telah diberikan kepada debitur. Jumlah
yang didiskonto (discounted value) diperoleh dengan
mengestimasi arus kas masa datang (mencakup
pembayaran pokok dan bunga) yang didiskonto
menggunakan suku bunga efektif awal dari kredit.
T E K N I K E VA L U A S I P E N U R UN A N N I L AI S E CA R A
I N DI V I D U AL

Kredit yang telah mengalami penurunan nilai juga


dapat dicatat berdasarkan jumlah yang dapat
2. FAIR VALUE OF diperoleh kembali (recoverable value). Dalam
menentukan recoverable value, entitas dapat
COLLATERAL memperhitungkan arus kas masa datang dari
pengambilalihan agunan, yaitu jika memenuhi salah
satu kondisi sebagai berikut:
 Kredit bersifat collateral dependent, yaitu apabila
pelunasan kredit hanya bersumber dari agunan;
 Sulit untuk menentukan jumlah dan saat
penerimaan arus kas masa datang yang berasal dari
pokok kredit dan/atau bunga dengan andal; dan/atau
 Pengambilalihan agunan kemungkinan besar terjadi
yang didukung dengan aspek legal pengikatan agunan.
Untuk debitur yang jumlah
baki debetnya signfikan
B. PENURUNAN NILAI namun tidak mengalami
SECARA KOLEKTIF penurunan nilai secara
individu, maka perhitungan
CKPN selanjutnya dapat
dilakukan secara kolektif
Collective Assessment

NASABAH KREDIT
SIGNIFIKAN
Dipisahkan berdasarkan kriteria risiko kredit serupa dalam perhitungan collective assessment.
Klasifikasi kredit:
1.Diatur secara principle based sesuai dengan kesamaan risk category dari produk BPR.
2.Diberikan contoh klasifikasi collective assessment antara lain:
•Kredit berdasarkan jenis penggunaan: modal kerja, konsumtif, investasi
•Kredit berdasarkan produk: KPR, non KPR
•Kredit berdasarkan sektor ekonomi: perdagangan, pertanian, konstruksi, etc
•Kredit berdasarkanskalausaha: mikro, kecil, menengah, dan besar
T E K N I K E VA L U A S I P E N U R UN A N N I L AI S E C AR A
KOLEKTIF

STATISCAL MODEL
ANALYSIS
CKPN= PD * LGD * EAD

Probability of Default (PD) Loss Given Default (LGD) Exposure at Default (EAD)
• Merupakan tingkat kemungkinan • Merupakan besarnya tingkat kerugian • Merupakan estimasi besarnya
kegagalan Debitur dalam memenuhi yang diakibatkan kegagalan debitur eksposur kredit pada saat terjadi
kewajibannya yang dapat diukur memenuhi kewajiban, yang dapat wanprestasi.
dengan beberapa pendekatan yaitu diukur berdasarkan pendekatan,
antara lain Migration Analysis, Roll antara lain Expected Recoveries atau
Rate/Net Flow, atau Vintage Analysis. Collateral Shortfall.
D : \ M A T E R I \ P E R B A N K A N \ S A K E P B P R \ K E R T A S K E R J A P E R H I T U N G A N I M P A I R M E N T - U J I C O B A - V 2 . X L S X

P R A K T I K D A N D I S K U S I . . . . . . . . . . . . . . . . . C O M PA N Y O V E RV I E W
Pitch deck title 11
HAL-HAL YANG PERLU DIDISKUSIKAN

1. Audit menyesuaikan Kesiapan BPR dalam mempersiapkan Ketentuan perubahan PA BPR sesuai SAK EP oleh OJK
2. PPAP dan CKPN keduanya kemungkinan sama-sama membentuk (Menunggu perubahan PA BPR sesuai SAK EP)
3. Konsep LR Komprehensif sesuai dengan PSAK dimana terdapat pengakuan dan pengukuran transaksi OCI (misal selisih lebih/kurang dari perhitungan
Imbalan Kerja Aktuaris, Selisih Lebih Revaluasi Aset Tetap)
4. BPR wajib menyajikan LK Komparatif atas perubahan Kebijakan Akuntansi sesuai penyajian dan pengukuran SAK EP sehingga untuk Audit TB 2025
maka terdapat penyesuaian atas penyajian komparatif TB 2024 yang dikoreksi menggunakan akun Laba Di tahan)
5. Dampak diterapkannya CKPN pada SAK EP akan mengurangi laba tahun berjalan sehingga berdampak pada perhitungan Pajak Penghasilan Badan
6. Akun-akun yang perlu diperhatikan dan dipelajari pada BPR selain Akun Kredit dan Provisi sesuai SAK EP antara lain:
- Properti Investasi
- Aset Tetap
- Aset Tidak Berwujud selain Goodwill
- Sewa
- Hibah Pemerintah
- Pembayaran Berbasis Saham
- Penurunan Nilai Aset
- Imbalan Kerja
- Pajak Penghasilan (Pajak Tangguhan)
- Hiperinvlasi
- Aktivitas Khusus (Agrikultur, Eksplorasi, dan Evaluasi Sumber Daya Mineral, Perjanjian Konsesi Jasa)
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai