KEBUTUHAN
BARANG MILIK
NEGARA
2. Dasar Hukum
3. Definisi
4. Bentuk RKBMN
1
Pendahuluan
Pengadaan
Penganggaran
Pembinaan Perencanaan
Pengawasan Kebutuhan Penggunaan
Pengendalian
Penghapusan Pemanfaatan
Siklus Pengelolaan
Asas Fungsional Barang Milik Negara
Asas Efisiensi
Pemindah- Pengamanan
tanganan
Asas Akuntabilitas
Penatausahaan Pemeliharaan
Asas Kepastian Nilai
DASAR HUKUM
PP 27/2014
PP 90/2010
sebagaimana diubah (Pasal 6 & Perpres 73/2011
PP 28/2020 Penjelasannya) (Pasal 12)
Pasal 9 (3)
PP 27/2014
“Perencanaan Kebutuhan BMN
adalah kegiatan merumuskan
rincian kebutuhan BMN/Daerah
untuk menghubungkan
pengadaan barang yang telah lalu
dengan keadaan yang sedang
berjalan sebagai dasar dalam
melakukan tindakan yang akan
datang”
2
Bentuk RKBMN
2
Proses Bisnis
Penyusunan
Konsolidasi Persiapan : PENGGUNA BARANG/ APIP KL
RKBMN oleh
oleh Korwil Analisis administratif dan analisis substantif • Dasar penyusunan RKA-KL (Belanja Modal dan
Satker/KPB
Belanja Barang)
Pelaksanaan : • Proses Pengelolaan BMN
Forum Penelaahan dan Optimalisasi BMN di
• Proses reviu RKA-KL
Pengelola Barang
Penelitian Penelitian PENGELOLA BARANG
oleh UAPB oleh Eselon 1 Tindak Lanjut : Proses Pengelolaan BMN
Hasil Penelaahan dan Konsep Surat Pengantar Serta Pengawasan dan Pengendalian BMN
Pengiriman Hasil Penelaahan RKBMN
DJA
Pengiriman
Review APIP dari UAPB ke Dasar Reviu Baseline
Pengelola Penelaahan RKA-KL
• Untuk KPB/ instansi vertikal dengan pejabat tertinggi eselon III/ eselon IV hanya dapat memiliki bangunan
Pengadaan gedung kantor masing-masing sebanyak 1 unit
• Standar luas bangunan gedung kantor salah satunya sangat dipengaruhi oleh komposisi jumlah dan
struktur pegawai yang akan menempati bangunan. KPB agar mempertimbangkan rencana pengembangan
tipologi organisasi yang berdampak pada perubahan jumlah dan struktur pegawai.
• RKBMN pengadaan tanah untuk bangunan gedung kantor/ rumah negara hanya dapat diajukan bersamaan
dengan rencana bangunan di atasnya.
• Untuk existing AADB adalah berdasarkan rencana penggunaan existing AADB (tetap digunakan pejabat
yang bersangkutan saat ini, dialihkan ke pejabat lain, alih fungsi menjadi kendaraan dinas operasional, atau
alih status penggunaan); atau terdapat rencana pemindahtanganan/penghapusan dengan memperhatikan
ketentuan yang berlaku dan didukung dengan dokumen yang memadai.
• Pengguna Barang melakukan optimalisasi AADB dengan pertimbangan sebagaimana halnya yang dilakukan
oleh KPB dengan penyesuaian untuk lingkup yang lebih luas K/L. Sebagai contoh, rencana penggunaan
AADB untuk pejabat lain antar KPB
• Pengguna Barang dapat menyatukan usulan kebutuhan BMN beberapa satuan kerja berdasarkan RKBMN
KPB. Sebagai contoh: Gedung Keuangan Negara untuk memenuhi kebutuhan bangunan gedung kantor
beberapa satuan kerja yang karena pertimbangan keterbatasan lahan, akan disatukan dalam 1 area
4
SBSK
Kendaraan fungsional merupakan alat angkutan darat bermotor yang digunakan untuk mendukung
tugas dan fungsi tertentu Kementerian/Lembaga.
Pada umumnya, kendaraan fungsional digunakan terbatas untuk fungsi khusus tertentu saja,
misalnya mobil ambulance, mobil patroli, mobil pemadam kebakaran, bus, dll.
SBSK Kendaraan Fungsional ditetapkan oleh Pengelola Barang berdasarkan usulan dari
Menteri/Pimpinan Lembaga
TERIMA KASIH
\