Anda di halaman 1dari 21

Kebijakan Belanja TA 2022

Dalam Rangka
Persiapan Perencanaan Dan Penganggaran 2022

6/4/2021 1
11
6/4/2021 2
22
2
Siklus Penyusunan APBN
KONSEP KEBIJAKAN RAPBN
PELAKSANAAN
ANGGARAN Arah Kebijakan dan Prioritas
Pembangunan Nasional
JAN- JAN
DES
SURAT MENTERI KEUANGAN KE
DIPA MENTERI PERENCANAAN
DIPA K/L dan Non-K/L DES MAR
Kapasitas Fiskal (Resource
Envelope)

KEPUTUSAN
PRESIDEN
Rincian Alokasi NOV
SIKLUS MAR
SURAT BERSAMA
Pagu Indikatif

PENYUSUNAN
Anggaran Belanja
Pemerintah Pusat

APBN PERATURAN PRESIDEN


MENGENAI RKP
UNDANG-UNDANG OKT MEI
APBN KEM PPKF, RKP Perumusan
Kebijakan

RUU DAN SURAT MENKEU


AGUST JUN
NOTA KEUANGAN & BAPPENAS
Pagu Anggaran

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA 3


Pendahuluan Layanan Utama Sumberdaya Postur Anggaran Lampiran

Proses Penyusunan Pagu Indikatif

Identifikasi Kebutuhan #01 Assessment #02


• Usulan Angka Dasar MA sebesar 01 • Penyiapan metode dan parameter (inflasi,
Rp16.680,4 miliar (surat Ketua MA No accress)
74/KMAOT.01/2/2021) • Analisis kinerja layanan utama
• Identifikasi long-list kebutuhan yang • Reviu kondisi/permasalahan existing dan
disampaikan MA target kinerja kedepan
04 02 • Menyusun sort-list kebutuhan meliputi
kegiatan bergulir dan kebutuhan tambahan
yang dituangkan kedalam cluster
Sinkronisasi dan Konsolidasi #04 kebutuhan
• Penyampaian rekomendasi hasil 03 Strategi Pendanaan #03
assessment
• Konsolidasi dan sinkronisasi internal DJA • Konsolidasi target dan pagu penggunaan
• Konsolidasi dan sinkronisasi internal DJA- PNBP dengan mempertimbangkan data
Bappenas (level strategis maupun teknis) dari Dit PNBP
• Serangkaian pembahasan di Menkeu • Exercise komposisi RM, PNBP

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA 4


Kebijakan Belanja TA 2022
Tema Kebijakan Fiskal TA 2022 adalah Pemulihan Ekonomi dan Reformasi Struktural

Kebijakan Fiskal dan Kebijakan Belanja KL TA 2022 difokuskan untuk mencapai sasaran prioritas pembangunan
yang tertuang dalam RKP Tahun 2022, melalui belanja KL yang diarahkan untuk mendukung reformasi di bidang
sumber daya manusia meliputi: bidang pendidikan, kesehatan, dan perlindungan sosial, transformasi ekonomi
unluk mendorong pertumbuhan (antara lain infraslruktur konektivitas dan produktivitas), birokrasi yang
profesional dan berintegritas, serta penguatan di bidang penganggaran dan penyediaan data yang akurat

Belanja Pegawai Belanja Barang Belanja Modal


Mendukung pendanaan dalam
Pengendalian belanja Efisiensi belanja barang operasional dan
rangka pembangunan dan
pegawai dengan tetap belanja barang non prioritas sejalan
penyelesaian proyek strategis
memperlahankan daya beli dengan pola kerja baru dan optimalisasi
nasional prioritas untuk
dan konsumsi aparatur negara pemanfaatan lT
pelayanan dasar dan
meningkatkan produktivitas
secara selektif
Mendukung reformasi birokrasi Penyediaan belanja pemeliharaan
sejalan dengan pola kerja untuk menjaga nilai aset dengan efisien Mendukung transformasi digital
baru yang lebih efisien dengan dan prioritas nasional yang
tetap mempertahankan mempercepat pemulihan
produktivitas dan Efisiensi belanja barang yang ekonomi
meningkatnya kualitas diserahkan kepada Pemda/Masyarakat
pelayanan kepada publik (lebih fokus dan sinergi dengan Pengembangan infrastruktur
program bantuan Pemerintah lainnya) dasar pada kawasan perbatasan,
tertinggal, terluar, dan terdepan
(3T) serta permukiman kumuh
perkotaan
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA 5
PAGU INDIKATIF BELANJA K/L TAHUN 2022 Rp955,0 T
menunjang pencapaian target prioritas dalam meningkatkan pelayanan publik serta mengakselerasi pemulihan ekonomi

Pengalokasiannya Mempertimbangkan:

1
Komitmen Untuk
Dipenuhi
a. Anggaran Pendidikan 2
b. Anggaran Kesehatan
Penyelenggaraan
Minimum Pemerintahan
a. Belanja Operasional 3
b. Dukungan Operasional
Infrastruktur dan Kegiatan Prioritas
a. Multi Years Contract
b. Penyelenggaraan Proyek Strategis Nasional
c. Major Project untuk pencapaian sasaran RPJMN 2020-2024
d. Prioritas Lainnya

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA 6


PAGU INDIKATIF MA TAHUN 2022 Rp11.570,1 Miliar

Dukungan Manajemen Belanja Pegawai Belanja Barang Operasional


Penegakan dan Pelayanan Hukum Belanja Non Operasional

2%
17%

18%
65%
98%

Program Pagu Indikatif Jenis Belanja Pagu Indikatif

Dukungan Manajemen 11.378.386.650 Belanja Pegawai 7.486.002.321


Penegakan dan Pelayanan 191.746.750 Belanja Barang Operasional 2.088.582.402
Hukum
Belanja Non Operasional 1.995.548.677

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA 7


Alokasi Dalam Pagu Indikatif 2022 MA

Belanja Pegawai Rp7.486,0 Miliar Belanja Barang Ops Rp2.088,6 Miliar


telah memperhitungkan:
telah memperhitungkan: • Pemenuhan pemeliharaan BMN menjadi 80% dari SBM (sebelumnya
• Gaji ke 13 dan THR beserta tunjangan untuk pemeliharaan gedung hanya dialokasikan 42% dari SBM,
kinerjanya pemeliharaan kendaraan hanya 70% dari SBM dan untuk peralatan dan
• 2.055 Pegawai Baru rekrutmen 2019 - 2020 mesin hanya 68% dari SBM)
yang menjadi CPNS di 2021 • Kebutuhan untuk 2.055 CPNS baru rekrutmen 2019 dan 75 Hakim ad
• 75 Hakim adhoc baru TMT 1 April 2021 hoc (keperluan perkantoran dan seragam CPNS sesuai SBM)
• Acress 3,1% • Jaminan kesehatan untuk 75 hakim ad hoc baru
• Antisipasi kenaikan tarif langganan daya dan jasa (Inflasi 3%)
• Pemenuhan honor PPNPN

Belanja Modal Rp1.503,4 Miliar


Belanja Barang Non Ops Rp492,1 Miliar
telah memperhitungkan:
telah memperhitungkan:
• Pembangunan 26 Gedung Satker Baru
• TUSI Berlanjut diantaranya penanganan perkara, audit internal dan • Pengadaan tanah pada Pengadilan Tinggi Agama Medan,
diklat hakim/jurusita/panitera Pengadilan Tinggi Agama Semarang dan Pengadilan Agama Cimahi
• Prioritas Nasional berlanjut diantaranya Bimtek Penanganan Perkara • Alat Pengolah Data Pendukung Ecourt
berbasis Keadilan Restoratif, Perkara Peradilan Umum dan agama • Meubelair untuk 12 satker baru
yang Diselesaikan Melalui Pembebasan Biaya Perkara, Pos Bantuan • Pengadaan kendaraan bermotor, penggantian kendaraan yang
Hukum, Diklat SPPA Terpadu, Diklat Sertikasi Lingkungan Terpadu, telah dihapuskan
Diklat Sertikasi Hakim Niaga dan Mediator, Peningkatan Fungsi SPPT TI • Pengadaan sarana disabilitas
di Pengadilan, Perkara Peradilan Tata Usaha Negar, Perkara di • Renovasi gedung kantor sebanyak 73 unit dan rumah dinas
Lingkungan Peradilan Agama yang diselesaikan melalui sidang terpadu sebanyak 98 unit
• Pagu PNBP
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA 8
Alokasi Pagu PNBP

Surat Menkeu Nomor S-


446/MK.02/2020
Tanggal 29 Mei 2020
21% dari Target PNBP Pagu PNBP yang telah tertulis dalam DIPA, tidak
(Fungsional) dapat langsung direalisasikan, harus ada
1. Membiayai kegiatan pelayanan realisasi penerimaan PNBP terlebih dahulu, dan
peradilan
menunggu ketentuan dari Ditjen
2. Pengelolaan PNBP
perbendaharaan (Kepdirjen Perbendaharaan)
terkait Maksimal Pencairan per triwulan
Kegiatan-kegiatan yang dibiayai dari
PNBP dituangkan kedalam RKA-KL
Satker dengan mengacu pada ketentuan
mengenai penyusunan dan penelaahan
RKA-KL dan DIPA

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA 9


Perkembangan Pagu Mahkamah Agung RI
(miliar rupiah) SBPI 2022
Pagu 2021
Pagu 2019 Pagu 2020
11.570,1
Pagu 2018 11.242,5
Pagu 2016 Pagu 2017
Pagu 2015 9.855,0
9.045,8

Realisasi per 1
8.796,4 8.181,9 8.478,2 Juni 2021
9.406,5
8.576,1
8.871,4 (95,4%)
4.281,0
(98,1%)
8.423,4 (38,1%)
7.946,0 8.262,1
7.931,9 (99,4%)
■ Realisasi : (92,7%) (93,9%)
(96,9%)

Sumber 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022


Dana
PAGU REALISASI PAGU REALISASI PAGU REALISASI PAGU REALISASI PAGU REALISASI PAGU REALISASI PAGU REALISASI SE PI

RM 8.575,7 7.946,0 8.795,7 8.261,5 8.181,3 7.931,3 8.478,1 8.423,3 9.043,6 8.869,2 9.854,9 9.406,4 11.238,9 4.280,1 11.555,1

PNBP 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 15,1

HIBAH 0,3 0 0,6 0,6 0,6 0,6 0.08 0.08 2,2 2,2 0,1 0,1 3,5 80,6 0

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA 10


Perkembangan Belanja Bahan, Perjadin, Honor Kegiatan dan Paket
Meeting

Range Akun Pencermatan pada Mahkamah Agung RI


TA 2018 dan TA 2021

Prosentase Akun Pencermatan thd Beelanja Ops (diluar BP) Prosentasi Akun Pencermatan thd Belanja Non Ops
Honor
Perjadin Paket Meeting Bahan Honor Kegiatan Perjadin Paket Meeting Bahan
Kegiatan
1,97% - 14,76% 0,10% – 0,08% 0,77% - 0,35% 0,04% - 0,01% 20,81% - 7,73% 5,55% - 4,25% 6,53% - 2,36% 0,20% - 0,04%

1. Alokasi Perjadin pada Belanja Operasional mengalami peningkatan sampai dengan 14,76% di 2021 yang digunakan antara lain
untuk:
• Fasilitas transportasi untuk 7.012 Hakim dari 8.544 Hakim, sesuai SBML
• Mutasi untuk Calon Hakim dan ASN Kesekretariatan (BUA)
• Mutasi hakim dan panitera (Ditjen Badilum, Ditjen Badilag dan Ditjen Badilmiltun)
• Koordinasi dan konsultasi
2. Sedangkan alokasi perjadin pada Belanja Non Operasional, akun paket meeting, belanja bahan dan honor kegiatan memiliki
trend yang menurun dari 2018-2021.

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA 11


Pengalokasian Dalam RKAKL

Pelaksanaan Program/kegiatan
sesuai dengan peraturan
perundangan

RMP, Multi Year

Keg Prioritas Nasional,Bidang,K/L


sesuai RKP

Tugas dan Fungsi KL

Biaya Operasional : 001,002

Program dan kegiatan harus dalam kerangka: Tugas Fungsi KL,


Prioritas Pembangunan Nasional, Prioritas Bidang
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA 12
Pengalokasian Dalam RKAKL

Yang dibatasi:
1. Penyelenggaraan rapat, rapat dinas, seminar, pertemuan, lokakarya, peresmian kantor/proyek dan
sejenisnya, dibatasi pada hal-hal yang sangat penting dan dilakukan sesederhana mungkin.
2. Pembangunan gedung baru yang sifatnya tidak langsung menunjang untuk pelaksanaan tugas dan
fungsi satker (antara lain: mess, wisma, rumah dinas/rumah jabatan, gedung pertemuan).
3. Pengadaan kendaraan bermotor, kecuali:
• Kendaraan fungsional ,seperti: Ambulan, Cell wagon, dan Kendaraan roda dua untuk petugas
lapangan;
• Kendaraan untuk satker baru;
• Penggantian kendaraan dinas yang secara teknis tidak dapat dimanfaatkan lagi atau
membutuhkan pemeliharaan yang besar
• Kendaraan roda 4 dan atau roda 6 untuk keperluan antar jemput pegawai dapat dialokasikan
secara sangat selektif.
4. Mengutamakan produksi dalam negeri

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA 13


Hal-Hal Yang Harus Diperhatikan

1. Menyusun informasi kinerja dalam Krisna dengan dilampiri TOR dan RAB. Informasi kinerja tersebut akan menjadi referensi
dalam RKAKL DIPA (SAKTI)
2. Melanjutkan efisiensi pada belanja barang terutama pada belanja perjalanan dinas, paket meeting, belanja bahan,
honorarium dan jumlah tenaga honorer
3. Optimalisasi pemanfaatan sarana IT untuk pertemuan yang diadakan untuk konsultasi berbagai bidang, sehingga
anggaran perjalanan dinas bisa diefisienkan
4. Anggaran pengadaan kendaraan bermotor merupakan belanja yang dibatasi dan harus diberikan catatan halaman IV
DIPA berupa catatan akun. Catatan akun berisi volume dan anggaran yang dialokasikan
5. Konsumsi rapat hanya diberikan untuk rapat yang melibatkan eselon II lainnya, masyarakat atau instansi lain.
6. Hindari penggunaan Special Character, contoh: & <> ‘ karena akan mengakibatkan gagal upload SPAN
7. Periksa Kode IB (Baseline/Output Baru), Sumber dana, target PNBP, tahun akhir output beserta volume output sampai
dengan output berakhir, periksa sifat biaya (komponen utama/pendukung), pastikan komponen dicentang sampai
dengan tahun 2025 apabila berlanjut sampai dengan 2025
8. Alokasi untuk Diklat Dasar CPNS, Diklat Pim III/IV, Penyusunan RKAKL dan Penyusunan Lakin agar mempedomani SBKU
(Khusus satker unit eselon I)
9. Akun dalam komponen 002 hanya diperuntukkan untuk akun yang berkarakteristik operasional
10. Terdapat akun belanja barang operasional lainnya dalam komponen 002 yang diperuntukkan membiayai BBM kendaraan
dinas dari sewa. Sesuai Bagan Akun Standar, BBM kendaraan dinas dari sewa menggunakan akun pemeliharaan
11. Terdapat akun paket meeting yang terdapat dalam komponen 002 operasional perkantoran. Paket meeting bukan
merupakan kebutuhan dasar kantor

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA 14


Redesain Sistem Perencanaan dan Penganggaran

SEB Menkeu dan Menteri PPN No S-122/MK.02/2020 dan B-


517/M.PPN/D.8/PP.04.03/05/2020

Tindak lanjut hasil Rapat Terbatas tentang Kerangka Ekonomi Makro


dan Pokok-Pokok Kebijakan Fiskal dan RKP 2021, RSPP berlaku efektif
tahun 2021

Perdirjen Anggaran No PER-5/AG/2020

Pasal 3 Ayat (3), Penyusunan RKA-K/L sebagaimana dimaksud pada ayat


(1) mengacu pada Surat Edaran Bersama mengenai Pedoman Redesain
Sistem Perencanaan dan Penganggaran

Surat Direktur Alokasi Pendanaan Bappenas Nomor


05920/PP.04.03/Dt.8.2/B/05/2021 21 Mei 2021

Update KRO dan RO Generik dalam Group KRO E (Administrasi


Pemerintahan Internal K/L)

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA 15


Penyusunan KRO dan RO

Perbandingan KRO dan RO


DEFINISI
1. Barang atau jasa
KRO: Kumpulan atas RO yang disusun dengan 2. Kelompok Output
mengelompokkan atau mengklasifikasikan RO yang 3. Bukan Output Riil
sejenis/serumpun berdasarkan sector/bidang/jenis 4. Bersifat Umum
tertentu secara sitematis 5. Digunakan oleh banyak K/L 1. Barang atau jasa
6. Mempunyai Volume dan Satuan 2. Mencakup Fokus
7. Standar dan Tertutup dan Lokus
RO: Output riil yang sangat spesifik yang dihasilkan
8. Comparable 3. Output Riil
oleh unit kerja K/L yang berfokus pada isu dan/atau
lokasi tertentu serta berkaitan langsung dengan TUSI 4. Sangat Spesifik
KRO RO
unit kerja tersebut dalam mendukung pencapaian 5. Mencerminkan Tusi
sasaran kegiatan pelaksana kegiatan
6. Mempunyai Volume
dan Satuan
7. Terbuka

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA 16


TERIMA
KASIH

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA


LAMPIRAN

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA


Capaian Output Mahkamah Agung RI

Beberapa Output Unggulan pada Mahkamah Agung RI


2016 2017 2018 2019 2020
Output Unggulan
Target Realisasi Satuan % Target Realisasi Satuan % Target Realisasi Satuan % Target Realisasi Satuan % Target Realisasi Satuan %
1. Pos Bantuan Hukum di Lingkungan Peradilan Umum 112.926 112.926 Jam Layanan 100% 101.940 101.940 Jam Layanan 100% 109.661 109.661 Jam Layanan 100% 118.766 120.511 Jam Layanan 101% 111.656 122.864 Jam Layanan 110%
2. Pos Bantuan Hukum di Lingkungan Peradilan Agama 103.387 103.387 Jam Layanan 100% 88.223 88.223 Jam Layanan 100% 139.823 139.823 Jam Layanan 100% 126.440 137.300 Jam Layanan 109% 128.232 155.042 Jam Layanan 121%
3. Pos Bantuan Hukum di Lingkungan Peradilan TUN 5.376 5.376 Jam Layanan 100% 5.376 5.376 Jam Layanan 100% 8.064 8.064 Jam Layanan 100% 8.650 9.420 Jam Layanan 109% 8.640 9.338 Jam Layanan 108%
4. Perkara Peradilan TUN yang Diselesaikan melalui Pembebasan 79 79 Perkara 100% 56 56 Perkara 100% 34 34 Perkara 100% 41 40 Perkara 98% 44 75 Perkara 170%
Biaya Perkara
5. Diklat Sertifikasi Hakim SPPA Terpadu - 0 Orang - 0 Orang 80 80 Orang 100% 160 200 Orang 125% 160 512 Orang 320%
6. Perkara Peradilan umum yang diselesaikan melalui sidang 26.728 27.229 Perkara 102% 52.446 54.218 Perkara 103% 3.607 5.751 Perkara 159% 3.184 3.312 Perkara 104% 3.856 6.336 Perkara 164%
diluar gedung pengadilan
7. Perkara Peradilan Umum yang diselesaikan melalui 2.274 1.214 Perkara 53% 1.059 580 Perkara 55% 873 1.502 Perkara 172% 89 84 Perkara 94% 86 97 Perkara 113%
pembebasan biaya perkara
8. Perkara Peradilan Agama yang diselesaikan melalui 10.192 10.447 Perkara 103% 8.645 9.022 Perkara 104% 11.131 15.733 Perkara 141% 11.332 12.217 Perkara 108% 11.703 17.578 Perkara 150%
Pembebasan Biaya Perkara
9. Perkara Peradilan Agama yang diselesaikan melalui Sidang 63.984 55.657 Perkara 87% 30.702 31.345 Perkara 102% 32.071 48.009 Perkara 150% 26.481 28.947 Perkara 109% 24.870 35.041 Perkara 141%
Diluar Gedung Pengadilan
10. Perkara Peradilan Umum yang diselesaikan ditingkat Pertama 110.835 117.539 Perkara 106% 112.690 120.365 Perkara 107% 124.069 145.468 Perkara 117% 125.501 128.675 Perkara 103% 125.143 196.378 Perkara 157%
dan Banding yang Tepat Waktu

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA 19


Hal Baru Dalam KRO dan RO…1)
KRO GENERIK
Group KRO E (Administrasi Pemerintahan Internal K/L)
SEMULA MENJADI

EAA Layanan Perkantoran EBA Layanan Manajemen Dukungan Internal


EAB Layanan Perencanaan dan Penganggaran Internal EBB Layanan Sarana dan Prasarana Internal
EAC Layanan Umum EBC Layanan Manajemen SDM Internal
EAD Layanan Sarana Internal EBD Layanan Manajemen Kinerja Internal
EAE Layanan Prasarana Internal
EAF Layanan SDM
EAG Layanan Hukum
EAH Layanan Organisasi dan Tata Kelola Internal
EAI Layanan Kehumasan dan Protokoler
EAJ Layanan Data dan Informasi
EAK Layanan Pengawasan Internal

EAL Layanan Monitoring dan Evaluasi Internal

EAM Layanan Pendidikan dan Pelatihan Internal

EAN Pengelolaan Keuangan dan Kinerja Internal

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA 20


Hal Baru Dalam KRO dan RO…2)
RO GENERIK

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA 21

Anda mungkin juga menyukai