PENGELOLAAN PERENCANAAN
KEGIATAN BOK PUSKESMAS
TAHUN ANGGARAN 2023
Disampaikan Oleh:
Anis Zusdi P, S.Sos, MMRS
PERENCANA DINAS KESEHATAN PROVINSI JAW BARAT
1
2
Landasan Hukum
Dua landasan hukum yang menjadi dasar untuk penyusunan perencanaan pembangunan
pusat
dan daerah adalah :
1. Undang-undang No.25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan
Nasional (SPPN) dan
2. Undang-undang No.23 Tahun 2-14 tentang Pemerintahan Daerah.
Undang-undang No. 25 Tahun 2004 tentang SPPN Bab II pasal 2 menjelaskan mengenai
tujuan SPPN adala untuk menjamin terciptanya integrase, sinkronisasi, dan sinergi baik
antar daerah, antarruang, antarwaktu, antarfungsi pemerintah maupun antara pusat dan
daerah. Ditegaskan kemudian pada pasal 5 yang berbunyi bahwa RPJMD harus
memperhatikan RPJP Daerah dan RPJMN
Undang-undang no.23 tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah Pada bagian Kedua
mengenai Perencanaan Pembangunan Daerah di Pasal 263 menyatakan bahwa
Penyusunan RPJMD harus berpedoman pada RPJPD dan RPJMN. Disusul pasal 264
menyatakan tentang RPJMD dapat disesuaikan dengan terhadap kebijakan yang
ditetapkan oleh pemerintah pusat.
3
HIERARKI PERENCANAAN
4
ALUR PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN
5
Rangkaian Proses Penyusunan RKP dan Renja K/L
T–2 T–1 T
Rangkaian Rakorbangpus
dan Musrenbangnas
Rancangan
RKP
Tema, Sasaran, Arah
Pembicaraan
Kebijakan, dan Prioritas
Pendahuluan
Pembangunan Nasional
dengan DPR
Alokasi
Sidang Kabinet Anggaran
Rancangan dan Pemutakhiran
Perpres RKP Closing
Awal RKP APBN 31 Des
Draft Rancangan RKP
Oleh DPR
Awal RKP
SB Pagu SB Pagu APBN-P
Indikatif DIPA
Workshop Anggaran Pembahasan
Internal dgn DPR
NOV DES JAN FEB MAR APRIL MEI JUNI JULI AGS SEPT OKT NOV DES JAN MAR JUNI AGS DES
Rancangan Awal
Renja Perubahan Renja K/L
Trilateral Trilateral
Bilateral Meeting (BM) Meeting 1 Meeting 2 Trilateral Meeting
Renja K/L perubahan Renja K/L
Pembahasan Program
Lintas K/L
Pemutakhiran
Rancangan Renja
Rancangan
Renja
Penyampaian
Rancangan Renja
Tahapan Penyusunan RKP
7
2
ARAH KEBIJAKAN PERENCANAAN
KEMENTERIAN KESEHATAN TAHUN 2023
8
PEMBANGUNAN KESEHATAN 2020-2024 YANG DIARAHKAN RPJMN
Sasaran pokok bidang yang dikelola oleh Kementerian Kesehatan
Visi
Meningkatkan pelayanan kesehatan melalui jaminan kesehatan nasional, khususnya penguatan pelayanan kesehatan primer dengan
peningkatan upaya promotif dan preventif yang didukung oleh inovasi dan pemanfaatan teknologi.
A. Meningkatkan B. Mempercepat C. Meningkatkan D. Gerakan Masyarakat E. Memperkuat sistem
kesehatan ibu, anak, perbaikan gizi pengendalian penyakit Hidup Sehat (GERMAS) kesehatan &
keluarga berencana dan masyarakat pengendalian obat dan
kesehatan reproduksi makanan
1. Angka kematian ibu (AKI) 4. Prevalensi stunting (pendek 6. Insidensi HIV (per 1.000 9. Persentase merokok 11. Persentase fasilitas
(per100.000 kelahiran dan sangat pendek) pada penduduk yang tidak penduduk usia 10-18 tahun kesehatan tingkat pertama
hidup) balita (%) terinfeksi HIV) terakreditasi
10. Prevalensi obesitas pada
2. Angka kematian bayi (AKB) 5. Prevalensi wasting (kurus 7. Insidensi tuberkulosis (per penduduk usia > 18 tahun 12. Persentase rumah sakit
(per 1000 kelahiran hidup) dan sangat kurus) pada 100.000 penduduk) (persen)* terakreditasi
balita (%)
3. Persentase imunisasi dasar 8. Eliminasi malaria (kab/kota) 13. Persentase puskesmas
lengkap pada anak usia 12- dengan jenis tenaga
23 bulan kesehatan sesuai standar
14. Persentase puskesmas
tanpa dokter
15. Persentase puskesmas
dengan ketersediaan obat
esensial
Keterkaitan RPJMN, RKP &
Renja 2023
ACUAN UTAMA
RPJMN 2020- RKP 2023 RENJA K/L
2024 2023
23
Transformasi Sistem Kesehatan
5 RPJMN dan 6 Pilar Transformasi
Visi
Sejalan dengan visi Presiden untuk mewujudkan masyarakat yangsehat, produktif, mandiri dan berkeadilan
24
4
KEBIJAKAN DANA ALOKASI KHUSUS
TAHUNN 2023
25
Prasyarat Bidang
DAK
Berdasarkan PP 55 tahun
Dana Pusat yang bersumber dari pendapatan APBN 2005 tentang Dana
yang dialokasikan kepada daerah tertentu dengan Perimbangan
•Pasal 51 | Merupakan urusan yang
tujuan untuk membantu mendanai kegiatan khusus menjadi kewenangan daerah
yang merupakan urusan daerah dan sesuai dengan
Prioritas Nasional
(Sumber: UU No.33 Tahun 2004) Pasal 50,52 | Mendukung prioritas nasional
sesuai dengan Rencana Kerja Pemerintah
29
TREN ALOKASI DAK BIDANG KESEHATAN
TAHUN 2016 - 2022
35
30
25
20
Total
15
10 Fisik
5
Nonfisik
-
20 161 20 17
2 20 183 4 5 6 7
Nonfisik 4.351.301.684.900 6.617.200.000.000 8.551.232.700.000 10.258.632.745.000 9.650.420.121.000 10.528.193.000.000 9.933.130.000.000
Fisik 15.769.908.004.000 16.603.785.382.000 17.454.114.999.000 19.243.411.000.000 20.161.000.000.000 20.106.200.000.000 15.175.909.555.000
Total 20.121.209.688.900 23.220.985.382.000 26.005.347.699.000 29.502.043.745.000 29.811.420.121.000 30.634.393.000.000 25.109.039.555.000
• DAK Bidang Kesehatan cenderung meningkat dari tahun 2016 sebesar Rp 20,1 trilyun menjadi 30,6 Triyun di tahun
2021.
• Tren peningkatan ini untuk memenuhi alokasi anggaran sebesar 5% sesuai amanat UU Nomor 36 Tahun 2009 tentang
Kesehatan.
• Terdapat penurunan alokasi Tahun 2022 disesuaikan dengan kondisi keuangan negara akibat pandemi Covid-19
30
Tahapan Perencanaan dan Penganggaran DAK
Berdasarkan PerMen PPN/Bappenas Nomor 4/2019 Tentang Tata Cara Perencanaan Dana Transfer Khusus
Pemerintah Daerah
Provinsi Jawa Barat
5
MONITORING DAN EVALUASI DAK 2021
61
Pemerintah Daerah
Provinsi Jawa Barat
Pelaksanaan kegiatan DAK Fisik Bidang Kesehatan per Ketepatan waktu dalam
subbidang sesuai dengan dokumen rencana kegiatan laporan penyampaian
penyerapan dana dan
yang telah disetujui oleh Kemenkes; capaian keluaran;
Hasil pelaksanaan kegiatan DAK Fisik sesuai dengan Realisasi penyerapan anggaran
dokumen kontrak dan spesifikasi teknis yang ditetapkan; setiap kegiatan DAK Nonfisik;
Realisasi penyerapan DAK Fisik per bidang/subbidang; Kesesuaian DPA APBD dengan
Kesesuaian antara realisasi dana dan capaian antara
rencana kegiatan yang telah disetujui oleh
keluaran kegiatan setiap subbidang DAK Fisik Bidang Kementerian Kesehatan;
Kesehatan; Kesesuaian realisasi dana dan
Pencapaian keluaran, serta dampak dan manfaat antara keluaran (sasaran) kegiatan DAK
capaian
pelaksanaan kegiatan setiap subbidang DAK Fisik yang Non Fisik Bidang Kesehatan;
menjadi prioritas nasional di bidang kesehatan; Pencapaian keluaran, serta dampak dan
Kesesuaian pelaksanaan kegiatan dengan manfaat pelaksanaan kegiatan DAK Non
lokasi
dokumen rencana kegiatan; Fisik yang menjadi prioritas nasional di bidang
Ketepatan waktu dalam penyampaian kesehatan;
laporan penyerapan dana dan capaian keluaran; Kendala dan permasalahan yang dihadapi
Kendala dan permasalahan yang dihadapi dan tindak dan tindak lanjut yang diperlukan.
lanjut yang diperlukan.
Pemerintah Daerah
Provinsi Jawa Barat
66
Pemerintah Daerah
Provinsi Jawa Barat
Capaian hasil jangka pendek sebagaimana dimaksud pada ayat(1) huruf d, menjadi
Ayat 3 pertimbangan penilaian DAK Fisik Tahun 2023
Ayat 7 Laporan capaian hasil jangka pendek sebagaimana dimaksud pada ayat(1) huruf d disampaikan
paling lambat Bulan Maret tahun 2022
Laporan sebagaimana dimaksud pada ayat (3) disampaikan melalui aplikasi dan dilakukan
berbagi pakai data antara Kementerian Keuangan, Kementerian Perencanaan Pembangunan
Ayat 8
Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional, Kementerian Dalam Negeri,
Kementerian Negara Lembaga, dan gubernur.
68
Pemerintah Daerah
MEKANISME PELAPORAN Provinsi Jawa Barat
72
Pemerintah Daerah
REALISASI DAK BIDANG KESEHATAN TA 2021 PER SUBBIDANG Provinsi Jawa Barat
DAK Fisik
Sub Bidang Pagu Alokasi Realisasi %
Pelayanan Dasar 4.550.507.286.300 2.079.275.286.968 45,69%
Pelayanan Kefarmasian dan Bahan Habis Pakai 2.192.087.333.330 1.031.039.616.973 47,03%
Pelayanan Rujukan 6.122.566.960.746 3.041.333.876.348 49,67%
Penguatan Intervensi Stunting (Major Project) 599.691.922.748 273.637.778.640 45,63%
Penguatan Penurunan Angka Kematian Ibu dan Bayi 4.070.546.554.395 1.994.556.815.088 49,00%
Peningkatan Kesiapan Sistem Kesehatan 1.053.406.514.668 598.834.085.793 56,85%
Total 18.588.806.572.187 9.018.677.459.810 48,52%
DAK NonFisik
Sub Bidang Pagu Alokasi Realisasi %
BOK Kabupaten/Kota 987.581.534.867 410.313.380.749 41,55%
BOK Kefarmasian Dan Alat Kesehatan 109.219.615.883 56.435.985.042 51,67%
BOK Provinsi 198.419.495.980 87.877.820.646 44,29%
BOK Puskesmas 7.230.674.357.178 3.024.759.708.266 41,83%
BOK Stunting 266.648.628.821 118.467.362.215 44,43%
Dukungan Akreditasi Laboratorium Kesehatan Daerah 10.049.442.400 1.002.816.158 9,98%
Dukungan Akreditasi Puskesmas 553.205.427.262 110.096.830.750 19,90%
Jampersal 996.454.778.467 494.952.288.294 49,67%
TOTAL 10.352.253.280.858 4.303.906.192.121 41,57%
Sumber: E-renggar per 11 Maret 2022
Pemerintah Daerah
PERSENTASE PENYERAPAN DAK FISIK PER PROVINSI Provinsi Jawa Barat
Keterangan:
Keterangan:
Jawa Tengah 1.394.718.956.690 1.048.250.779.302 75,16% Kab. Kebumen 33.625.427.250 32.791.703.645 97,52%
DKI JAKARTA 19.562.371.000 4.565.885.286 23,34% KAB. PIDIE 27.903.612.000 254.153.700 0,91%
Sumber: E-renggar per 11 Maret 2022 KOTA BANDA ACEH 8.285.697.000 93.443.010 1,13%
EVALUASI
KETAATAN PELAPORAN
78
Pemerintah Daerah
DAERAH YANG TIDAK MELAPORKAN DAK FISIK TA 2021 Provinsi Jawa Barat
51
Pemerintah Daerah
Ketepatan waktu dan realisasi penyerapan anggaran dalam penyampaian laporan penyerapan
dana dan capaian keluaran akan menjadi pertimbangan perhitungan alokasi tahun anggaran
berikutnya;
Kesesuaian antara DPA APBD dengan rencana kegiatan yang telah disetujui oleh Kementerian
Kesehatan;
Kesesuaian antara realisasi dana dan capaian keluaran (sasaran) kegiatan DAK Bidang
Kesehatan;
Pencapaian keluaran, serta dampak dan manfaat pelaksanaan kegiatan DAK Bidang Kesehatan
yang menjadi prioritas nasional di bidang kesehatan;
Khusus untuk BOK Puskesmas terdapat 4 indikator nasional (KN1, PF, IDL, SR-TB) yang menjadi
reward kinerja dalam perhitungan penentuan alokasi DAK NonFisik, agar diperhatikan kinerja
capaiannya dan kepatuhan pelaporannya.
52
Pemerintah Daerah
Provinsi Jawa Barat
TERIMA KASIH
Dinkes Provinsi Jawa Barat “Kerja Ikhlas dan Bahagia”
diskes.jabarprov.go.id