Anda di halaman 1dari 60

TAHAPAN DAN TATA CARA PENYUSUNAN

RENJA PERANGKAT DAERAH DAN RKA


PERANGKAT DAERAH

Direktorat Perencanaan, Evaluasi dan Informasi Pembangunan Daerah Direktorat Jenderal Bina
Pembangunan Daerah Kementerian Dalam Negeri
ALUR DATA DALAM PENYUSUNAN RENSTRA SKPD
RENJA PD

Rencana Kerja Perangkat Daerah adalah dokumen


perencanaan Perangkat Daerah untuk periode 1 (satu) tahun.

Renja Perangkat Daerah memuat program, kegiatan, lokasi,


dan kelompok sasaran yang disertai indikator kinerja dan
pendanaan sesuai dengan tugas dan fungsi setiap Perangkat
Daerah, yang disusun berpedoman kepada Renstra Perangkat
Daerah dan RKPD
KETERHUBUNGAN
RENSTRA PD dan RENJA PD

VISI & MISI KEPALA DAERAH 5 TAHUN

T U J U A N & S A S A R A N 5 TAHUN
Sasaran Tahun Sasaran Tahun Sasaran Tahun Sasaran Tahun Sasaran Tahun
I II III IV V

Strategi & Strategi & Strategi & Strategi & Strategi &
Kebijakan Kebijakan Kebijakan Kebijakan Kebijakan

RKPD Program & Kegiatan


Prioritas
Program & Kegiatan
Prioritas
Program & Kegiatan
Prioritas
Program & Kegiatan
Prioritas
Program & Kegiatan
Prioritas

Program
Prioritas
RKPD KUA PPAS RAPBD

Pembahasan & Kesepakaan


Penetapan RKPD setelah Penetapan RKP (Juni)
KUA antara KDH dgn DPRD (Juni)
Penyelesaian rankhir RKPD 6 Pembahasan dan Kesepakatan PPAS
(Mei) antara KDH dgn DPRD (Juni)
5 7
Musrenbang Kab/Kota Penyusunan RKA-PD & RAPBD
4 8
(Maret) (Juli-September)

Forum PD Pembahasan dan persetujuan


Penyusunan Renja PD 3 9 Rancangan APBD dgn DPRD
Kab/Kota (Maret) (Oktober-November)

Musrenbang Kecamatan 2 10 Evaluasi Rancangan


(Februari) Perda APBD (Desember)

Musrenbang Desa Penetapan Perda APBD


1 11
(Januari) (Desember)

13 12 Penyusunan DPA PD
Pelaksanaan APBD (Desember)
Januari thn berikutnya
PENYUSUNAN
RENCANA KERJA PERANGKAT DAERAH

• PERSIAPAN PENYUSUNAN
1
• PENYUSUNAN RANCANGAN AWAL
2
• PENYUSUNAN RANCANGAN
3
• PELAKSANAAN FORUM PERANGKAT DAERAH/LINTAS PERANGKAT
4 DAERAH

• PERUMUSAN RANCANGAN AKHIR


5
• PENETAPAN
6
Prinsip Teknis Penyusunan Renja-PD

Renstra PD

Analisis/
Evaluasi

RKPD Renja

Renja-PD disusun dengan berpedoman pada RKPD selaras dengan


Renstra PD
TAHAPAN DAN TATACARA PENYUSUNAN RENJA PD KABUPATEN/KOTA
Pasal 125 – 143 Permendagri 86/2017
SE KDH
perihal penyampaian
Persiapan
Penyusunan
1 rancangan awal RKPD sebagai
bahan penyusunan rancangan
Renja-PD kab/kota Per KDH
Renja PD Perumusan Ranc. RKPD
akhir RKPD kab/kota
Sinkronisasi Kebijakan
Nasional dan Provinsi

hasil evaluasi Telaahan Rancangan Musrenbang


5 Perumusan
Pengolahan
data dan
capaian Renstra PD
kab/kota
Awal RKPD daerah
lainnya
2 Rancangan Awal
RKPD Rancangan
Akhir PD
informasi Renja-PD
Penyusunan
Rancangan RKPD Pengesahan Renja-
Perumusan PD oleh KDH
Tujuan
Isu-isu penting
Analisis
Gambaran
Pelayanan PD
penyelenggaraan
tugas dan fungsi
Penyesuaian
Rancangan
6 Penetapan
PD Perumusan Renja PD Renja-PD oleh
Sasaran Kepala PD
Perumusan program
dan kegiatan,
3 4
indikator kinerja, Perumusan Rancangan Pembahasan
hasil evaluasi pelaksanaan dana indikatif, lokasi Renja PD Rancangan Renja PD RKA-OPD
Renja-PD kab/kota tahun dan kelompok pada Forum PD
lalu sasaran
Musrenbang
Kecamatan
Usulan program &
kegiatan dari
masyarakat Musrenbang Desa
SISTEMATIKA RENJA PD

• PENDAHULUAN
1
• HASIL EVALUASI RENJA-PD TAHUN LALU
2
• TUJUAN DAN SASARAN PD
3
• RENCANA KERJA DAN PENDANAAN PD
4

• PENUTUP
5
MATERI PENYUSUNAN RENJA PD

PERUMUSAN PENYAJIAN

• Pengolahan data & informasi


• Analisis gambaran pelayanan PD BAB I •Pendahuluan

• Mereview hasil evaluasi pelaksanaan Renja PD tahun


lalu berdasarkan Renstra PD •Evaluasi pelaksanaan
BAB II Renja PD tahun lalu
• Isu-isu penting penyelenggaraan tugas dan fungsi PD
• Telaahan terhadap rancangan awal RKPD
•Tujuan, sasaran,
• Perumusan tujuan dan sasaran BAB III Program dan Kegiatan
• Penelaahan usulan program dan kegiatan dari
masyarakat
BAB IV • Penutup
• Perumusan kegiatan prioritas

“Working Paper” Perumusan RENJA


Renja
PENYAJIAN SISTEMATIKA RENJA PD
Sekurang-kurangnya memuat:
BAB I. PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
2. Landasan Hukum
3. Maksud Dan Tujuan
4. Sistematika

BAB II. EVALUASI PELAKSANAAN RENJA PD TAHUN LALU


1. Evaluasi Pelaksanaan Renja Tahun Lalu dan Capaian Renstra PD
2. Analisis Kinerja Pelayanan Perangkat Daerah
3. Isu-Isu Penting Penyelenggaraan Tugas dan Fungsi Perangkat Daerah
4. Review terhadap Rancangan Awal RKPD
5. Penelahaan Usulan Program dan Kegiatan Masyarakat

BAB III. TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN


1. Telaahan terhadap Kebijakan Nasional
2. Tujuan dan Sasaran Renja PD

BAB IV. RENCANA KERJA DAN PENDANAAN

BAB V. PENUTUP
MUATAN RENJA PD
Program/Kegiatan/Sub Kegiatan
1. Sedang Berjalan
PROGRAM/KEGIATAN/S
UB KEGIATAN Program/Kegiatan/Sub Kegiatan
Alternatif/Baru

2. LOKASI Lokasi /tempat kegiatan, seperti


KEGIATAN Desa/Keluarahan dan Kecamatan
Indikator Kinerja Program Yang Memuat
Ukuran Spesifik Secara Kuantitatif Dan/Atau
RENJA PD 3. Kualitatif Hasil Yang Akan Dicapai Dari
INDIKATOR Program
Indikator Kinerja Kegiatan/Sub Kegiatan
KINERJA Yang Memuat Ukuran Spesifik Secara
Kuantitatif Dan/Atau Kualitatif Masukan,
Keluaran Yang Akan Dicapai Dari Kegiatan
4. Karakteristik kelompok sasaran yang
KELOMPOK memperoleh manfaat langsung dari
SASARAN hasil kegiatan
5. Kebutuhan dana untuk tahun
PRAKIRAAN berikutnya dari tahun anggaran yang
MAJU direncanakan
Muatan Renja PD (Lanjutan)
• Program/kegiatan/sub kegiatan yg sedang berjalan = tercantum dan sesuai tahun
pelaksanaan dalam Renstra PD
• Program/kegiatan/sub kegiatan alternatif = tercantum dalam Renstra PD, tahun
pelaksanaannya dipercepat atas pertimbangan mempunyai dampak mempercepat
pencapaian sasaran pembangunan daerah
• Program/kegiatan/sub kegiatan baru = tidak tercantum dalam Renstra PD, namun perlu
dilaksanakan karena kondisi/kriteria sbb :
a. Tidak bisa ditunda karena dapat menimbulkan kerugian yang lebih besar bagi
pemerintah maupun masyarakat;
b. Dalam rangka mempercepat capaian target sasaran Renstra PD
c. Adanya kebijakan pemerintah yang menjadi prioritas nasional yang mendukung
percepatan pembangunan daerah; dan atau
d. Dilakukan jika kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan sebelumnya belum memberikan
keluaran dan hasil yang sesuai dengan sasaran Renstra PD.
1 • PERSIAPAN PENYUSUNAN

a. Pembentukan tim penyusun renja PD -> perwakilan setiap bidang


pd masings PD.
b. Orientasi mengenai Renja PD -> penyamaan persepsi, regulasi,
hub renja dgn dok lainnya.
c. Penyusunan agenda kerja tim penyusun Renstra PD
d. Penyiapan data dan informasi perencanaan pembangunan daerah.
2 • PENYUSUNAN RANCANGAN AWAL

▪ Paling lambat minggu pertama Bulan Desember


▪ Berpedoman pada Renstra Perangkat Daerah, hasil evaluasi hasil Renja
Perangkat Daerah tahun lalu, dan hasil evaluasi hasil Renja Perangkat
Daerah tahun berjalan, mencakup:
a. analisis gambaran pelayanan Perangkat Daerah; dan
b. hasil evaluasi Renja Perangkat Daerah tahun lalu
• PENYUSUNAN RANCANGAN
3
a. Pengolahan data & informasi
b. Analisis gambaran pelayanan PD
c. Reviu hasil evaluasi Renja tahun yang lalu berdasarkan Renstra PD
d. Isu-isu penting penyelenggaraan tugas dan fungsi PD
e. Penelaahan Rancangan awal RKPD
f. Perumusan tujuan dan sasaran
g. Penelahaan usulan program dan kegiatan dari masyarakat
h. Perumusan kegiatan prioritas
i. Penyajian rancangan awal Renja PD
j. Penyempurnaan rancangan Renja PD
k. Pembahasan forum PD
l. Penyesuaian dokumen rancangan Renja PD
PENYUSUNAN RANCANGAN RENJA

❑ Mengacu pada rancangan awal RKPD


❑ Mengacu pada Renstra PD
❑ Mengacu pada hasil evaluasi pelaksanaan program/kegiatan/sub
kegiatan periode sebelumnya
❑ Untuk memecahkan masalah yang dihadapi; dan
❑ Berdasarkan usulan program/kegiatan/sub kegiatan yang berasal
dari masyarakat.
A. PENGOLAHAN DATA DAN INFORMASI
1. Peraturan perundangan
2. Kebijakan nasional
3. Dokumen-dokumen : RKPD kab/kota, hasil evaluasi Renja PD periode lalu
4. Dokumen RKPD dan hasil evaluasi pelaksanaan RKPD tahun sebelumnya
5. Dokumen APBD tahun berjalan dan realisasi APBD tahun sebelumnya
6. Data pokok statistik daerah sd versi terakhir
7. Data lainnya sesuai dgn kebutuhan setiap PD
B. ANALISIS GAMBARAN PELAYANAN PD
• Memuat informasi tentang peran (tugas dan fungsi) Perangkat Daerah dalam penyelenggaraan urusan
pemerintahan daerah, mengulas secara ringkas apa saja sumber daya yang dimiliki Perangkat Daerah
dalam penyelenggaraan tugas dan fungsinya, mengemukakan capaian-capaian penting yang telah
dihasilkan melalui pelaksanaan Renstra Perangkat Daerah periode sebelumnya, mengemukakan
capaian program prioritas Perangkat Daerah yang telah dihasilkan melalui pelaksanaan RPJMD periode
sebelumnya, dan mengulas hambatan-hambatan utama yang masih dihadapi dan dinilai perlu diatasi
melalui Renstra Perangkat Daerah ini.

Analisis kinerja pelayanan PD :


Pengkajian terhadap capaian kinerja pelayanan PD dengan kinerja yang dibutuhkan sesuai dan dampak yang
ditimbulkan atas kinerja pelayanan tersebut serta mengidentifikasi permasalahan yang dihadapi untuk
penyusunan program dan kegiatan dalam rangka peningkatan pelayanan PD sesuai dengan tugas dan fungsi.

Untuk menganalisis kinerja pelayanan PD digunakan beberapa indikator, antara lain mengacu
pada Standar Pelayanan Minimal (SPM) dan Indikator Kinerja Kunci (IKK) berdasarkan PP No.
6/2008, dengan sasaran target sesuai dengan Renstra PD dan/atau berdasarkan atas hasil
analisis standar kebutuhan pelayanan.
ANALISIS GAMBARAN PELAYANAN PD (lanjutan)

Untuk menunjukkan :
1. Peran PD dalam penyelenggaraan urusan pemerintahan
2. Sumberdaya PD dalam penyelenggaraan tugas dan fungsi
3. Capaian kinerja melalui pelaksanaan Renstra sebelumnya
4. Hambatan dan permasalahan yang perlu diantisipasi
PENERAPAN SPM DALAM PENYUSUNAN RANCANGAN RENJA-PD

Perumusan
Tujuan

hasil evaluasi capaian Perumusan


Renstra PD kab/kota Sasaran

Analisis Gambaran
KINERJA PELAYANAN Isu-isu penting
PD BERDASARKAN SPM Perumusan program dan kegiatan, indikator
PelayananPD penyelenggaraan tugas kinerja, dana indikatif
dan fungsi PD

PAGU PROG
TINGGI STANDAR =(SPM X
SESUAI PROGRAM OUTCOME (SPM) STANDAR
hasil evaluasi BELANJA
RENDAH BELANJA)
pelaksanaan Renja-PD
kab/kota tahun lalu 1 tahun
PAGU KEG (SPM
KEGIATAN OUTPUT STANDAR HARGA X STANDAR
STANDAR INTERNASIONAL/ HARGA)
NASIONAL/
PROVINSI/KAB/KOTA/
DAERAH LAINNYA

Rancangan RENJA
PD
C. Reviu hasil evaluasi Renja tahun lalu berdasarkan Renstra PD

▪ Reviu didasarkan atas laporan hasil evaluasi pelaksanaan Renja PD tahun-tahun


sebelumnya, laporan evaluasi pelaksanaan Renstra PD (kalau sudah tersedia),
dan perkiraan pelaksanaan DPA-PD (dokumen pelaksanaan anggaran perangkat
daerah) tahun berjalan yang baru disahkan

▪ Bila laporan evaluasi pelaksanaan Renstra PD belum disusun, maka dapat dibuat
rekapitulasi berdasarkan laporan evaluasi pelaksanaan Renja PD tahun-tahun
sebelumnya sejak tahun pertama periode Renstra PD, dibandingkan dengan
rencana program dan kegiatan yang tertuang dalam dokumen Renstra PD
CAKUPAN TELAHAAN/REVIU HASIL EVALUASI
PELAKSANAAN RENJA PD TAHUN LALU
1. Realisasi program/kegiatan yang tidak memenuhi target kinerja hasil/keluaran
yang direncanakan.
2. Realisasi program/kegiatan yang telah memenuhi target kinerja hasil/keluaran
yang direncanakan.
3. Realisasi program/kegiatan yang melebihi target kinerja hasil/keluaran yang
direncanakan.
4. Faktor-faktor penyebab tidak tercapainya, terpenuhinya atau melebihi target
kinerja program/kegiatan.
5. Implikasi yang timbul terhadap target capaian program Renstra PD dan kinerja
pelayanan PD kebijakan/tindakan perencanaan dan penganggaran yang perlu
diambil untuk mengatasi faktor-faktor penyebab tersebut.
D. ISU-ISU PENTING PENYELENGGARAAN TUGAS DAN FUNGSI PD
▪ Maksud perumusan isu penting adalah untuk menentukan permasalahan, hambatan atas pelaksanaan program dan kegiatan
penyelenggaraan tugas dan fungsi PD berdasarkan hasil evaluasi pelaksanaan Renja PD tahun sebelumnya
▪ Isu-isu penting yang dimaksud, mencakup:
1. Sejauh mana tingkat kinerja pelayanan PD dan hal kritis yang terkait dengan pelayanan PD.
2. Permasalahan dan hambatan yang dihadapi dalam menyelenggarakan tugas dan fungsi PD.
3. Dampaknya terhadap pencapaian visi dan misi kepala daerah, terhadap capaian program nasional dan internasional, seperti SPM
dan IKK.
4. Tantangan dan peluang dalam meningkatkan pelayanan PD.
5. Formulasi isu-isu penting berupa rekomendasi dan catatan yang strategis untuk ditindaklanjuti dalam perumusan program dan
kegiatan prioritas tahun yang direncanakan.
D. REVIU TERHADAP RANCANGAN AWAL RKPD
Berisi uraian mengenai:
1. Proses yang dilakukan yaitu membandingkan antara rancangan awal RKPD dengan hasil analisis kebutuhan
2. Penjelasan mengenai alasan proses tersebut dilakukan
3. Penjelasan mengenai temuan-temuan setelah proses tersebut dan catatan penting terhadap perbedaan dengan
rancangan awal RKPD, misalnya terdapat rumusan program dan kegiatan baru yang tidak terdapat di rancangan
awal RKPD atau program dan kegiatan cocok namun besarannya berbeda
4. Lampirkan tabel T-C.31.
F. PERUMUSAN TUJUAN DAN SASARAN

Langkah-Langkah Perumusan Tujuan :


1. Identifikasi pernyataan tujuan dalam Renstra PD;
2. Bandingkan rumusan tujuan tersebut dengan hasil evaluasi kinerja pelayanan PD, apakah masih
sesuai dengan kondisi nyata dan realita kebutuhan;
3. Identifikasi kebijakan nasional dan terkait tugas dan pokok PD, misalnya dalam rangka
pencapaian SPM dan IKK;
4. Untuk PD kabupaten/kota perlu mengidentifikasi kebijakan provinsi;
5. Rumuskan pernyataan tujuan dengan mempertimbangkan langkah-langkah sebelumnya
PERUMUSAN TUJUAN DAN SASARAN
Lanjutan...
Langkah-langkah Perumusan Sasaran:
1. Rumuskan sasaran-sasaran yang hendak dicapai berdasarkan rumusan tujuan sebelumnya;
2. Untuk pernyataan tujuan yang masih sesuai dengan tujuan di dalam Renstra PD, cuplik rumusan
sasaran di dalam Renstra PD tersebut dan/atau sasaran target pelayanan kinerja menurut hasil
perumusan kebutuhan program dan kegiatan;
3. Untuk rumusan tujuan yang baru (tidak sama dengan Renstra PD), jabarkan secara tersendiri apa
yang menjadi sasaran dari rumusan tujuan tersebut;
4. Rumusan sasaran tersebut, sajikan dalam bentuk pernyataan.
G. PENELAHAAN USULAN PROGRAM DAN KEGIATAN DARI MASYARAKAT
▪ Kajian usulan program dan kegiatan dari masyarakat merupakan bagian dari kegiatan jaring aspirasi terkait
kebutuhan dan harapan pemangku kepentingan, terhadap prioritas dan sasaran pelayanan serta kebutuhan
pembangunan tahun yang direncanakan, sesuai dengan tugas dan fungsi PD.
▪ Kajian usulan program dan kegiatan pada tahap ini adalah berasal dari usulan para pemangku kepentingan, baik dari
kelompok masyarakat terkait langsung dengan pelayanan provinsi, LSM, asosiasi-asosiasi, perguruan tinggi maupun
dari PD yang langsung ditujukan kepada PD maupun berdasarkan hasil pengumpulan informasi PD dari penelitian
lapangan dan pengamatan pelaksanaan musrenbang (bila sudah dilakukan).
Merupakan bagian dari kegiatan jaring aspirasi terkait kebutuhan dan harapan pemangku kepentingan,
terhadap prioritas dan sasaran pelayanan serta kebutuhan pembangunan tahun yang direncanakan, serta
sesuai dengan tugas dan fungsi PD.

Langkah-langkah Penelaahan Usulan Program dan Kegiatan dari Masyarakat


1. Inventarisasi usulan-usulan program/kegiatan dari masyarakat;
2. Sesuaikan dengan nomenklatur program/kegiatan yang berlaku;
3. Teliti kelengkapan informasi dari usulan, bila belum lengkap terutama mengenai jenis kegiatan,
indikator kinerja, lokasi, dan besaran volume kegiatan;
4. Bila belum lengkap lakukan konfirmasi (kalau memungkinkan), atau beri catatan untuk
dikonfirmasikan dengan hasil analisis kebutuhan oleh PD kabupaten/kota;
5. Periksa apakah usulan program/kegiatan tersebut sesuai dengan isu-isu penting
penyelenggaraan tugas dan fungsi PD kabupaten/kota;
6. Buat rekapitulasi usulan program/kegiatan yang sesuai dengan isu-isu penting penyelenggaraan
tugas dan fungsi PD kabupaten/kota.
TELAAHAN TERHADAP KEBIJAKAN NASIONAL

▪ Menguraikan kebijakan nasional berupa arah kebijakan pembangunan nasional (yang


dapat dilihat dari lampiran pedoman Permendagri tentang RKPD terkait prioritas
bidang urusan). Disamping itu juga penelaahan mengenai pengaruhnya terhadap
penyusunan RKPD yang direncanakan.
▪ Yang perlu dicermati adalah prioritas dan sasaran pembangunan nasional untuk tahun
rencana yang terkait dengan pembangunan daerah provinsi, seperti reformasi birokrasi
dan tata kelola, bidang pendidikan, kesehatan, penanggulangan kemiskinan, ketahanan
pangan, infrastruktur, iklim investasi dan iklim usaha, energi, lingkungan hidup dan
pengelolaan bencana, daerah tertinggal, terdepan, terluar dan pasca konflik,
kebudayaan, kreatifitas, dan inovasi teknologi, politik, hukum dan keamanan
TELAAHAN TERHADAP KEBIJAKAN PROVINSI

▪ Dalam penyusunan Renja PD kabupaten/kota, yang perlu dicermati adalah


prioritas dan sasaran pembangunan nasional dan provinsi untuk tahun
rencana, yang terkait dengan pembangunan daerah kabupaten/kota.
▪ Untuk penyusunan RKPD kabupaten/kota perlu melakukan telaahan atas
kebijakan provinsi. Tahap ini menguraikan kebijakan provinsi berupa arah
kebijakan dan fokus pembangunan di wilayah provinsi. Kesemuanya itu
tertuang dalam RPJMD provinsi maupun yang dirumuskan dalam RKPD
provinsi (rancangan awal) dan penelaahan pengaruhnya terhadap
penyusunan RKPD kabupaten/ kota yang direncanakan.
H. PERUMUSAN KEGIATAN PRIORITAS
1. Lihat rumusan kebutuhan program dan kegiatan hasil reviu terhadap rancangan awal RKPD;
2. Teliti kembali kecocokan sumber pendanaan dari rumusan program dan kegiatan yang
direncanakan sesuai dengan telaahan arah kebijakan nasional dan kebijakan provinsi bagi
kabupaten/kota, bila masih ada kebutuhan program dan kegiatan yang tidak sesuai dengan
kewenangan masing-masing, maka perlu disesuaikan kembali;
3. Identifikasi kebutuhan program dan kegiatan untuk prakiraan maju pada tahun sesudah tahun
rencana;
4. Hitung kebutuhan dana atau pagu indikatif untuk prakiraan maju dengan mempertimbangkan
kemungkinan angka inflasi;
5. Identifikasi sumber-sumber dana untuk melaksanakan program/kegiatan, baik pada tahun rencana
maupun untuk prakiraan maju;
6. Berikan catatan penting untuk jenis program/kegiatan yang direncanakan untuk kelengkapan
informasi bagi penentu kebijakan anggaran;
7. Sesuaikan rumusan program dan kegiatan sesuai format;
8. Lengkapi dengan peta lokasi program/kegiatan.
PERUMUSAN KEGIATAN PRIORITAS
Berdasarkan penyesuaian antara identifikasi kebutuhan program dan kegiatan berdasarkan hasil
analisis dengan arahan prioritas program dan kegiatan PD menurut rancangan awal RKPD, serta
mempertimbangkan hasil telaahan kebijakan nasional, dan kebijakan provinsi.

PROSES PERUMUSAN/PEMBAHASAN USULAN KEGIATAN


▪ Dilakukan pada tahap:
• Pembahasan Rancangan Awal RKPD
• Pembahasan Rancangan Awal Renja-SKPD
• Pembahasan Rancangan Akhir RKPD
▪ Pembahasan untuk menentukan prioritas, melalui:
o Forum Group Discussion (FGD): untuk menyaring berbagai usulan prioritas menjadi lebih rasional
sesuai kebijakan/pedoman kepala daerah/Kepala Bappeda/PD
o Rating: untuk mengurutkan berbagai usulan prioritas yang telah dirasionalisasi oleh FGD sesuai
tingkat prioritasnya berdasarkan kriteria
HAL-HAL DALAM PERUMUSAN KEGIATAN PRIORITAS
1. Lihat rumusan kebutuhan programdan kegiatan hasil reviu terhadap rancangan awal RKPD;
2. Teliti kembali kecocokan sumber pendanaan dari rumusan program dan kegiatan yang
direncanakan sesuai dengan telaahan arah kebijakan nasional, bila masih ada kebutuhan
program dan kegiatan yang tidak sesuai dengan kewenangan masing-masing, maka perlu
disesuaikan kembali;
3. Identifikasi kebutuhan program dan kegiatan untuk prakiraan maju pada tahun sesudah tahun
rencana;
4. Hitung kebutuhan dana atau pagu indikatif untuk prakiraan maju dengan mempertimbangkan
kemungkinan angka inflasi;
5. Identifikasi sumber-sumber dana untuk melaksanakan program/kegiatan, baik pada tahun
rencana maupun untuk prakiraan maju;
6. Berikan catatan penting untuk jenis program/kegiatan yang direncanakan untuk kelengkapan
informasi bagi penentu kebijakan anggaran;
7. Sesuaikan rumusan program dan kegiatan sesuai format;
8. Lengkapi dengan peta lokasi program/kegiatan.
PERUMUSAN TUJUAN DAN SASARAN RENJA PD
Kebijakan
Nasional dan/
Provinsi

Rumusan Rumusan
Rumusan Tujuan
Tujuan Renja Sasaran Renja
dalam Renstra PD
PD PD

Hasil Evaluasi
Kinerja Pelayanan
PD

Rumusan
Sasaran Renstra
PD
PENDEKATAN PARTISIPATIF DLM PENYUSUNAN RENJA PD & RKPD

FORUM MUSRENBANG
TUJUAN 1. Membahas dan menyepakati usulan rencana kegiatan pembangunan desa/kelurahan yang menjadi
kegiatan prioritas pembangunan di wilayah kecamatan yang bersangkutan.
2. Membahas dan menyepakati kegiatan prioritas pembangunan di wilayah kecamatan yang belum tercakup
dalam prioritas kegiatan pembangunan desa.
3. Menyepakati pengelompokan kegiatan prioritas pembangunan di wilayah kecamatan berdasarkan tugas
dan fungsi PD prov, kab/kota.

PESERTA para kepala desa dan lurah, delegasi musrenbang desa, delegasi kelurahan, pimpinan dan anggota DPRD
kab/kota asal daerah pemilihan kecamatan bersangkutan, perwakilan PD, tokoh masyarakat, keterwakilan
perempuan dan kelompok masyarakat rentan termarginalkan dan pemangku kepentingan lainnya skala
kab/kota dan atau kecamatan
MATERI Daftar kegiatan prioritas pembangunan daerah kab/kota di kecamatan sesuai dengan prioritas dan sasaran
BAHASAN pembangunan daerah yang dikelompokkan menurut PD sesuai dengan tugas dan fungsi masing-masing

HASIL Berita Acara Kesepakatan Hasil Musrenbang RKPD prov, kab/kota, mencakup Rumusan Kegiatan Prioritas di
Kecamatan menurut PD dan Daftar Hadir Forum PD
4 • PELAKSANAAN FORUM PERANGKAT DAERAH/LINTAS PERANGKAT DAERAH

• Rancangan Renja PD Provinsi dibahas dalam Forum PD provinsi


• Rancangan Renja PD kabupaten/kota dibahas dalam Forum PD kabupaten/kota
• wadah penampungan dan penjaringan aspirasi masyarakat, dan dunia usaha (pemangku kepentingan),
untuk penyempurnaan rancangan kebijakan penyusunan Renja Perangkat Daerah.
• wahana antar pihak-pihak yang langsung atau tidak langsung mendapatkan manfaat atau dampak dari
program dan kegiatan Perangkat Daerah sebagai perwujudan dari pendekatan partisipastif
perencanaan pembangunan daerah.
• menggunakan prioritas program dan kegiatan yang dihasilkan dari musrenbang RKPD
TUJUAN FORUM PD
Adalah Untuk membahas Rancangan Renja PD, yang dikoordinir oleh Bappeda,
mencakup :
1. Penyelarasan program dan kegiatan sesuai dengan tugas dan fungsi PD
berdasarkan usulan program dan kegiatan hasil musrenbang RKPD Kab/Kota;
2. Penajaman indikator dan target kinerja program dan kegiatan sesuai dengan
tugas dan fungsi;
3. Penyelarasan program dan kegiatan antar PD dalam rangka sinergi pelaksanaan
dan optimalisasi pencapaian sasaran sesuai dengan tugas dan fungsi masing-
masing PD; dan
4. Penyesuaian pendanaan program dan kegiatan prioritas berdasarkan pagu
indikatif untuk masing-masing PD, sesuai dengan surat edaran kepala daerah
PESERTA, WAKTU PELAKSANAAN, DAN HASIL FORUM PD
• Peserta forum PD terdiri dari PD provinsi dan atau kabupaten/kota, dan pihak-pihak yang
langsung atau tidak langsung mendapatkan manfaat atau dampak dari program dan kegiatan
sesuai dengan tugas dan fungsi PD.
• Pimpinan atau anggota komisi DPRD yang terkait dengan tugas dan fungsi PD, dapat diundang
menjadi narasumber dalam pembahasan forum PD.
• Forum PD dapat dilaksanakan dengan menggabungkan beberapa PD sekaligus dalam satu forum
dengan mempertimbangkan tingkat urgensi, efisiensi dan efektifitas penyelenggaraan.
• Penyelenggaraan forum PD dilaksanakan paling lama minggu terakhir bulan Februari.
• Hasil kesepakatan pembahasan forum PD dirumuskan ke dalam berita acara kesepakatan hasil
forum PD, dan ditandatangani oleh yang mewakili setiap unsur yang menghadiri forum PD.
PENYEMPURNAAN RANCANGAN RENJA PD

• Berita acara kesepakatan hasil forum PD provinsi dan kabupaten/kota


menjadi bahan penyempurnaan Rancangan Renja PD
Provinsi/Kabupaten/Kota;
• Kepala PD provinsi/kab/kota menyampaikan rancangan Renja PD
Provinsi /kab/kota kepada Kepala Bappeda sebagai bahan
penyempurnaan rancangan awal RKPD provinsi/kab/kota menjadi
Rancangan RKPD provinsi/kab/kota;
• Penyampaian Rancangan Renja PD Provinsi paling lambat minggu
pertama bulan April, sedangkan penyampaian Rancangan Renja PD
Kabupaten/Kota paling lambat minggu pertama bulan Maret.
PENYEMPURNAAN RANCANGAN RENJA PD

KAB/KOTA

Penyempurnaan dilakukan berdasarkan masukan yang diperoleh dari:


1. Kecamatan, berupa berita acara kesepakatan hasil musrenbang RKPD kabupaten/kota di
kecamatan yang memuat daftar prioritas program/kegiatan pembangunan di wilayah kecamatan
terkait dengan tugas pokok dan fungsi PD yang bersangkutan.
2. DPRD kabupaten/kota, berupa hasil kajian permasalahan pembangunan daerah yang
diperoleh dari DPRD kabupaten/kota (sesuai komisi DPRD sebagai mitra masing-masing PD)
berdasarkan hasil rapat-rapat dengan DPRD, seperti rapat dengar pendapat dan/atau hasil
penyerapan aspirasi melalui reses sebagai bahan masukan.
VERIFIKASI RANCANGAN RENJA PD DENGAN RKPD

▪ Kepala PD menyempurnakan rancangan Renja PD dengan berpedoman


pada RKPD yang telah ditetapkan
▪ Rancangan Renja PD yang telah disempurnakan disampaikan kepada
kepala Bappeda untuk diverifikasi
▪ Verifikasi memastikan rancangan Renja PD telah sesuai dengan RKPD
▪ Kepala Bappeda menyampaikan rancangan Renja PD yang telah sesuai
dengan RKPD untuk memperoleh pengesahan
5 • PERUMUSAN RANCANGAN AKHIR

▪ penyempurnaan rancangan Renja Perangkat Daerah menjadi rancangan akhir


Renja Perangkat Daerah berdasarkan Perkada tentang RKPD
▪ Dilakukan untuk mempertajam program, kegiatan dan pagu indikatif Perangkat
Daerah berdasarkan program, kegiatan dan pagu indikatif yang ditetapkan
dalam Perkada tentang RKPD
▪ paling lambat 1 (satu) minggu setelah Perkada tentang RKPD ditetapkan
disampaikan oleh PD kepada Ka Bappeda ke untuk diverifikasi
▪ Verifikasi seluruh rancangan akhir Renja-PD paling lambat 2 (dua) minggu
setelah penyampaian rancangan akhir Renja-PD
• PENETAPAN
6 (Pasal 139)

• Ditetapkan dengan Perkada


• Paling lambat 1 (satu) bulan setelah Perkada tentang RKPD
ditetapkan
• Menjadi pedoman Perangkat Daerah dalam menyusun RKA
Perangkat Daerah
• PENETAPAN
6 (Pasal 139)

• Ditetapkan dengan Perkada


• Paling lambat 1 (satu) bulan setelah Perkada tentang RKPD
ditetapkan
• Menjadi pedoman Perangkat Daerah dalam menyusun RKA
Perangkat Daerah
RENCANA KERJA ANGGARAN (RKA) PERANGKAT DAERAH
KABUPATEN/KOTA

1. Mengacu pada Pasal 93 sampai dengan Pasal 97 Peraturan Pemerintah Nomor 12 tahun 2019 tentang
Pengelolaan Keuangan Daerah, Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 77 Tahun 2020 tentang
Pedoman Teknis Pengelolaan Keuangan Daerah, membuat ketentuan terkait RKA SKPD sebagai berikut:

a. Surat Edaran Kepala Daerah perihal Pedoman Penyusunan RKA-SKPD diterbitkan paling lambat 1
(satu) minggu setelah rancangan KUA dan rancangan PPAS disepakati.
b. Surat Edaran Kepala Daerah paling sedikit memuat:
1) prioritas pembangunan daerah, program, kegiatan dan sub kegiatan yang terkait;
2) alokasi plafon anggaran sementara untuk setiap program, kegiatan dan sub kegiatan SKPD
berikut rencana pendapatan dan penerimaan pembiayaan;
3) batas waktu penyampaian RKA-SKPD kepada PPKD; dan
4) dokumen lain sebagai lampiran meliputi KUA, PPAS, kode rekening APBD, format RKA-SKPD,
analisis standar belanja, standar satuan harga, RKBMD dan kebijakan penyusunan APBD.
c. Rencana pendapatan dan penerimaan pembiayaan yaitu hubungan anggaran belanja dengan sumber
pendanaan pendapatan dan penerimaan pembiayaannya, antara lain:
1) belanja yang dianggarkan untuk pelaksanaan program, kegiatan, dan sub kegiatan terkait layanan
retribusi sumber pendanaannya berasal dari pendapatan retribusi;
2) belanja yang dianggarkan untuk pelaksanaan program, kegiatan, dan sub kegiatan terkait dana
transfer khusus sumber pendanaannya berasal dari pendapatan transfer khusus berkenaan;
3) belanja yang dianggarkan untuk pelaksanaan program, kegiatan, dan sub kegiatan terkait sarana
dan prasarana jalan sumber pendanaannya berasal dari pendapatan pajak kendaraan
bermotor/pendapatan bagi hasil berkenaan.
4) belanja yang dianggarkan untuk pelaksanaan program, kegiatan, dan sub kegiatan terkait penunjang
urusan pemerintah daerah sumber pendanaannya berasal dari pendapatan dana alokasi umum.
d. Kepala SKPD menyusun RKA-SKPD berdasarkan KUA dan PPAS, serta mengacu pada Surat Edaran
Kepala Daerah tentang Pedoman Penyusunan RKA-SKPD.
e. Untuk kesinambungan penyusunan RKA SKPD, kepala SKPD mengevaluasi hasil pelaksanaan program,
kegiatan, dan sub kegiatan 2 (dua) tahun anggaran sebelumnya sampai dengan semester pertama tahun
anggaran berjalan.
d. Proses penyusunan RKA-SKPD mengandung informasi, aliran data, serta penggunaan dan penyajian
dokumen yang dilakukan secara elektronik.
e. RKA-SKPD disampaikan kepada PPKD sebagai bahan penyusunan rancangan Peraturan Daerah tentang
APBD sesuai dengan jadwal dan tahapan yang diatur dalam Peraturan Menteri tentang pedoman
penyusunan APBD yang ditetapkan setiap tahun.
f. RKA-SKPD sebagaimana disusun dengan menggunakan pendekatan:
1) Kerangka Pengeluaran Jangka Menengah Daerah dilaksanakan dengan menyusun prakiraan maju
secara bertahap disesuaikan dengan kebutuhan. Prakiraan maju berisi perkiraan kebutuhan
anggaran untuk program, kegiatan dan sub kegiatan yang direncanakan dalam tahun anggaran
berikutnya dari tahun anggaran yang direncanakan.
2) Penganggaran Terpadu dilakukan dengan memadukan seluruh proses perencanaan dan
penganggaran di lingkungan SKPD untuk menghasilkan dokumen rencana kerja dan anggaran.
3) Penganggaran berdasarkan kinerja dengan memperhatikan:
a) Keterkaitan antara pendanaan dengan keluaran yang diharapkan dari sub kegiatan;
b) Hasil dan manfaat yang diharapkan; dan
c) Efisiensi dalam pencapaian Hasil dan Keluaran.
i) Penyusunan RKA-SKPD dengan menggunakan pendekatan penganggaran berdasarkan kinerja
berpedoman pada:
1) Indikator kinerja merupakan ukuran keberhasilan yang akan dicapai dari program, kegiatan dan sub
kegiatan yang direncanakan meliputi masukan, keluaran, dan hasil;
2) Tolok ukur kinerja merupakan ukuran prestasi kerja yang akan dicapai dari keadaan semula dengan
mempertimbangkan faktor kualitas, kuantitas, efisiensi, dan efektivitas pelaksanaan dari setiap
program, kegiatan dan sub kegiatan;
3) Sasaran kinerja merupakan hasil yang diharapkan dari suatu kegiatan atau keluaran yang diharapkan
dari suatu sub kegiatan yang akan atau telah dicapai sehubungan dengan penggunaan anggaran
dengan kuantitas dan kualitas yang terukur;
4) Analisis standar belanja merupakan penilaian kewajaran atas beban kerja dan biaya yang digunakan
untuk melaksanakan suatu sub kegiatan;
5) Standar harga satuan merupakan harga satuan barang dan jasa yang ditetapkan dengan keputusan
kepala daerah dengan mempertimbangkan standar harga satuan regional;
6) RKBMD merupakan dokumen perencanaan kebutuhan barang milik daerah untuk periode 1 (satu)
tahun yang paling kurang berisi informasi mengenai kebutuhan pengadaan BMD dan pemeliharaan
BMD; dan
7) Standar Pelayanan Minimal merupakan tolok ukur kinerja dalam menentukan capaian jenis dan mutu
pelayanan dasar yang merupakan urusan pemerintahan wajib yang berhak diperoleh setiap warga
negara secara minimal.
j. Untuk terlaksananya penyusunan RKA-SKPD berdasarkan pendekatan kerangka pengeluaran jangka
menengah daerah, penganggaran terpadu dan penganggaran berdasarkan kinerja serta terciptanya
kesinambungan RKA-SKPD, Kepala SKPD mengevaluasi hasil pelaksanaan program, kegiatan, dan sub
kegiatan 2 (dua) tahun anggaran sebelumnya sampai dengan semester pertama tahun anggaran
berjalan.
k. Evaluasi bertujuan untuk menilai program, kegiatan dan sub kegiatan yang belum dapat dilaksanakan
atau belum diselesaikan tahun sebelumnya untuk dilaksanakan atau diselesaikan pada tahun yang
direncanakan atau 1 (satu) tahun berikutnya dari tahun yang direncanakan.
l. Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara penyusunan RKASKPD diatur dalam Peraturan Daerah
mengenai Pengelolaan Keuangan Daerah yang ditetapkan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
m. Belanja pegawai, belanja barang dan jasa, belanja subsidi, belanja hibah, belanja bantuan sosial,
belanja modal, dianggarkan dalam RKA-SKPD sesuai dengan tugas dan fungsi pada masing-masing
SKPD.
n. Belanja bunga, belanja tidak terduga dan belanja transfer dianggarkan dalam RKA-SKPD pada SKPKD.
o. Penerimaan pembiayaan dan pengeluaran pembiayaan daerah dianggarkan dalam RKA-SKPD pada:
1) SKPKD;
2) SKPD/Unit SKPD terkait yang melaksanakan pola pengelolaan keuangan BLUD;
2. Ketentuan Dokumen RKA SKPD
Mengacu pada Pasal 98 dan Pasal 99 Pemerintah Nomor 12 tahun 2019, Peraturan Menteri Dalam
Negeri ini membuat ketentuan terkait dokumen RKA-SKPD sebagai berikut:
a. Proses penyusunan RKA-SKPD mengandung informasi, aliran data, serta penggunaan dan penyajian
dokumen yang dilakukan secara elektronik.
b. RKA-SKPD memuat rencana pendapatan, belanja, dan pembiayaan untuk tahun yang direncanakan
serta prakiraan maju untuk tahun berikutnya.
c. Rencana pendapatan memuat urusan pemerintahan daerah, organisasi, akun, kelompok, jenis,
objek, rincian objek, dan sub rincian objek pendapatan daerah. Rencana pendapatan diterima oleh
SKPD sesuai dengan tugas dan fungsinya serta ditetapkan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
d. Rencana belanja memuat informasi mengenai:
1) urusan pemerintahan daerah memuat urusan pemerintahan daerah yang dikelola sesuai dengan
tugas dan fungsi SKPD.
2) organisasi memuat nama SKPD selaku PA,
3) standar harga satuan,
4) RKBMD,
5) kinerja yang hendak dicapai terdiri dari indikator kinerja, tolok ukur kinerja, dan sasaran kinerja
yang akan dicapai dari program, kegiatan dan sub kegiatan.
6) Sub kegiatan memuat nama sub kegiatan yang akan dilaksanakan SKPD dalam tahun anggaran
berkenaan.
7) Akun, kelompok belanja yang masing-masing diuraikan menurut jenis, objek, rincian objek
belanja, dan sub rincian objek.
e. Rencana Pembiayaan memuat kelompok:
1) Penerimaan pembiayaan yang dapat digunakan untuk menutup defisit APBD, yang masing-
masing diuraikan menurut jenis, objek, rincian objek, dan sub rincian objek penerimaan
pembiayaan.
2) Pengeluaran pembiayaan yang dapat digunakan untuk memanfaatkan surplus APBD, yang
masing-masing diuraikan menurut jenis, objek, rincian objek, dan sub rincian objek pengeluaran
pembiayaan.
3. Ketentuan Lain Terkait RKA SKPD
Mengacu pada Pasal 93 sampai dengan Pasal 100 Pemerintah Nomor 12 tahun 2019, Peraturan Menteri
ini membuat ketentuan lainnya terkait RKA-SKPD sebagai berikut:
a. Dalam hal terdapat penambahan kebutuhan pengeluaran akibat keadaan darurat termasuk belanja
untuk keperluan mendesak, kepala SKPD dapat menyusun RKA-SKPD di luar KUA dan PPAS yang
telah disepakati Kepala Daerah bersama DPRD.
b. Dalam hal program, kegiatan, dan sub kegiatan merupakan tahun terakhir untuk pencapaian
prestasi kerja yang ditetapkan, kebutuhan dananya harus dianggarkan pada tahun yan
direncanakan.
c. Dalam hal terjadi perubahan struktur organisasi dan tata kerja (SOTK), dalam masa transisi
penyusunan RKA-SKPD disusun oleh TAPD atau TAPD menunjuk SKPD terkait.
d. Dalam hal penyusunan RKA-SKPD, bagi SKPD/Unit SKPD yang melaksanakan pola keuangan
BLUD, menggunakan kode rekening APBD.
4. Ketentuan Pelaksanaan
a. TAPD menyusun rancangan Surat Edaran tentang Pedoman Penyusunan RKA-SKPD.
b. TAPD menyerahkan rancangan Surat Edaran tentang Pedoman Penyusunan RKA-SKPD ke Kepala
Daerah untuk diotorisasi.
c. Kepala Daerah menerbitkan Surat Edaran tentang Pedoman Penyusunan RKA-SKPD sebagai acuan
Kepala SKPD dalam menyusun RKA-SKPD.
d. Kepala SKPD menyusun RKA-SKPD berdasarkan KUA dan PPAS serta SE KDH tentang Pedoman
Penyusunan RKA-SKPD mengikuti ketentuan umum RKA-SKPD dan Ketentuan terkait Dokumen
RKA-SKPD di atas.
e. Kepala SKPD menyampaikan RKA-SKPD kepada PPKD sebagai bahan penyusunan rancangan
Peraturan Daerah tentang APBD
ILUSTRASI DOKUMEN PADA TAHAPAN PENYUSUNAN RKA SKPD
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai