Anda di halaman 1dari 71

RENCANA STRATEGIS

DINAS LINGKUNGAN HIDUP

KABUPATEN NAGEKEO

TAHUN ANGGARAN 2018 - 2023


KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, karena atas
berkat rahmat dan karunia-Nya, sehingga penyusunan dokumen rencana
strategis (Renstra) Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Nagekeo periode 2018 –
2023 dapat diselesaikan.

Renstra ini secara garis besar menguraikan tentang visi, misi, tujuan,
sasaran, strategi, kebijakan dan program serta target dari Dinas Lingkungan Hidup
selama periode lima (5) tahunan, selain itu juga dibahas tentang bagaimana cara
mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan melalui program dan kegiatan
yang berhubungan langsung dengan tujuan strategis yang ingin dicapai.

Diharapkan dengan Renstra ini, semua kebijakan, program dan kegiatan


yang disusun dapat dijadikan pedoman dalam mengarahkan semua kegiatan yang
dilakukan oleh Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Nagekeo sesuai dengan
peraturan perundang – undangan yang berlaku.

Dalam penyusunan Rencana Strategis ini, kami menyadari masih belum


sempurna, untuk itu kami sangat mengharapkan masukan-masukan positif dari
semua pihak, akhirnya kami berharap semoga Renstra Tahun 2018 – 2023 dapat
bermanfaat, khususnya bagi Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Nagekeo.

RENSTRA DLH 2018 - 2023 | 1


BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Undang-Undang Nomor : 25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional (SPPN) dan Undang-Undang Nomor : 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah mengamanatkan bahwa dalam rangka penyelenggaraan
Pemerintahan, Pemerintah Daerah berkewajiban menyusun perencanaan pembangunan
daerah sebagai satu kesatuan sistem perencanaan pembangunan nasional.
Perencanaan pembangunan daerah tersebut meliputi Rencana Pembangunan Jangka
Panjang Daerah (RPJPD) untuk jangka waktu 20 tahun, Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah (RPJMD) untuk jangka waktu 5 tahun, Rencana Strategis Perangkat
Daerah (Renstra PD) jangka waktu 5 tahun dan Rencana Kerja Pembangunan Daerah
(RKPD) untuk jangka waktu 1 tahunan.
Dalam rangka mewujudkan sasaran pembangunan sesuai visi yang dituju yang
dalam konteks strategis, penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah di bidang
lingkungan hidup, disamping tugas tersebut, maka Dinas Lingkungan Hidup juga memiliki
beberapa fungsi antara lain perumusan kebijakan teknis dibidang lingkungan hidup,
pemberian dukungan atas penyelenggaraan pemerintahan daerah dibidang lingkungan
hidup, pembinaan dan pelaksanaan tugas dibidang Lingkungan Hidup, Pelaksanaan tata
usaha, kepegawaian, keuangan, perlengkapan, sarana dan prasarana serta rumah
tangga dan pelaksanaan tugas lainnya yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas
dan fungsinya.
Terkait dengan hal tersebut maka perlu dilakukan penyusunan Rencana Strategis
Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Nagekeo periode 2018-2023 yang mengacu pada
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Nagekeo
periode 2018-2023 dan dijabarkan ke dalam struktur program dan anggaran melalui
penetapan dan pelaksanaan program prioritas.
Rencana strategis (Renstra) Perangkat Daerah merupakan dokumen perencanaan
perangkat daerah untuk periode 5 (lima) tahun yang berisi tujuan, sasaran, strategi,
kebijakan, program dan kegiatan sesuai dengan tugas dan fungsi perangkat daerah
berpedoman pada RPJMD dan bersifat indikatif. Proses penyusunan renstra perangkat
daerah meliputi: (1) Persiapan Penyusunan Renstra Perangkat Daerah; (2) Penyusunan

RENSTRA DLH 2018 - 2023 | 2


rancangan Renstra Perangkat Daerah; (3) Penyusunan Rancangan Akhir Renstra
Perangkat Daerah; dan (4) penetapan Renstra Perangkat Daerah.
Renstra perangkat daerah memiliki keterkaitan dengan dokumen perencanaan baik
ditingkat nasional, provinsi maupun Kabupaten. Keterkaitan Renstra perangkat daerah
dengan RPJMD, Renstra K/L dan Renstra Perangkat Daerah Provinsi, dan dengan Renja
perangkat daerah diuraikan sebagai berikut. Penyusunan Renstra Perangkat Daerah
mengacu pada tugas dan fungsi perangkat daerah sesuai dengan Peraturan Daerah
tentang Perangkat Daerah Kabupaten, Peraturan Kepala Daerah Kabupaten tentang
Tugas dan Fungsi Perangkat Daerah, RPJMD Kabupaten, dan memperhatikan Renstra
Kementerian/Lembaga, Renstra Perangkat Daerah Provinsi, Rencana Tata Ruang
Wilayah Kabupaten, dan Hasil Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) RPJMD
Kabupaten.
Tahapan penyusunan rancangan Renstra Perangkat Daerah Kabupaten dapat
digambarkan dalam bagan alir sebagai berikut:
Gambar 1.1
Bagan Alir Penyusunan Rancangan Renstra Perangkat Daerah

Renstra-KL
Renstra-KL
Renstra-KL
dan
danRenstra
Renstra
danProvinsi
SKPD Renstra
Kabupaten/
Kabupaten/
Kota
Kota Perumusan
visi dan misi Rancangan Renstra-SKPD
SKPD
Perumusan Nota Dinas Pengantar Kepala
Strategi dan SKPD perihal penyampaian
kebijakan Rancangan Renstra-SKPD
kepada Bappeda

Perumusan
Tujuan Perumusan
Penelaahan Perumusan rencana kegiatan,
RTRW Isu-isu indikator kinerja,
strategis kelompok sasaran
berdasarkan dan pendanaan
Penelaahan indikatif
KLHS tusi
berdasarkan
rencana program Rancangan
Perumusan prioritas RPJMD Renstra-SKPD
sasaran
· Pendahuluan
Analisis · Gambaran pelayanan SKPD
Gambaran Perumusan
pelayanan indikator kinerja · isu-isu strategis berdasarkan
SKPD SKPD yang tugas pokok dan fungsi
mengacu pada · visi, misi, tujuan dan sasaran,
tujuan dan sasaran strategi dan kebijakan
RPJMD · rencana program, kegiatan,
indikator kinerja, kelompok
sasaran dan pendanaan indikatif
· indikator kinerja SKPD yang
SPM mengacu pada tujuan dan
sasaran RPJMD.

Pengolahan
data dan
informasi

RENSTRA DLH 2018 - 2023 | 3


Renstra Perangkat Daerah memiliki kedudukan dan fungsi yang sangat strategis.
Renstra Perangkat Daerah menjadi pedoman dalam penyusunan Rencana Kerja (Renja)
Perangkat Daerah yang disusun setiap tahun selama kurun waktu lima tahun. Selain itu
Renstra Perangkat Daerah menjadi acuan dalam pengendalian dan evaluasi
pembangunan pada Perangkat Daerah, baik evaluasi Renstra maupun evaluasi Renja
Perangkat Daerah.
1.2 Landasan Hukum
Penyusunan rencana strategis Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Nagekeo ini
mengacu kepada :
1. Undang-Undang Nomor : 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara;
2. Undang-Undang Nomor : 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan
Nasional;
3. Undang-Undang Nomor : 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana
telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Undang-Undang Nomor : 12 Tahun 2008;
4. Undang-Undang Nomor : 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara
Pemerintah Pusat dan Daerah;
5. Undang-undang Nomor : 2 Tahun 2007 tentang Pembentukan Kabupaten Nagekeo
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 4, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4678);
6. Undang-Undang Nomor : 29 Tahun 2007 tentang Pemerintahan Provinsi DKI Jakarta
sebagai Ibukota Negara Kesatuan Republik Indonesia;
7. Undang-Undang Nomor : 32 Tahun 2008 tentang Perlindungan dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup;
8. Peraturan Pemerintah Nomor : 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah;
9. Peraturan Pemerintah Nomor : 65 Tahun 2005 tentang Pedoman Penyusunan dan
Penerapan Standar Pelayanan Minimal Daerah;
10. Peraturan Pemerintah Nomor : 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan
Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi dan Pemerintahan
Daerah Kabupaten/Kota;
11. Peraturan Pemerintah Nomor : 41 tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah;
12. Peraturan Pemerintah Nomor : 6 tahun 2008 tentang Pedoman Evaluasi
Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah;

RENSTRA DLH 2018 - 2023 | 4


13. Peraturan Pemerintah Nomor : 7 Tahun 2008 tentang Dekonsentrasi dan Tugas
Pembantuan;
14. Peraturan Pemerintah Nomor : 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan,
Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah;
15. Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Republik Indonesia Nomor : 10 Tahun
2011 tentang Perubahan atas peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor : 11
Tahun 2010 tentang Rencana Strategis Kementerian Lingkungan Hidup Tahun 2010-
2014;
16. Peraturan Daerah Kabupaten Nagekeo Nomor : Tahun 2009 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Nagekeo Tahun 2009 – 2028;
17. Peraturan Daerah Kabupaten Nagekeo Nomor : 8 Tahun 2009 tentang Perubahan atas
Peraturan Daerah Kabupaten Nagekeo Nomor : 3 Tahun 2008 tentang Pembentukan
Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Nagekeo;
18. Peraturan Daerah Kabupaten Nagekeo Nomor : 6 Tahun 2016 tentang Perubahan atas
Peraturan Daerah Kabupaten Nagekeo Nomor : 8 Tahun 2014 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Nagekeo Tahun 2013 – 2018;
19. Peraturan Daerah Kabupaten Nagekeo Nomor : 3 Tahun 2008 tentang Pembentukan
Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Nagekeo;
20. Peraturan Daerah Nomor : 3 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan
Perangkat Daerah Kabupaten Nagekeo;
21. Peraturan Daerah Kabupaten Nagekeo Nomor : 5 Tahun 2017 tentang Penjabaran
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Nagekeo tahun anggaran 2018;
22. Peraturan Bupati Nagekeo Nomor : 23 Tahun 2013 tentang Tata Cara Pengendalian
dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
Kabupaten Nagekeo.
1.3 Maksud dan Tujuan
Maksud penyusunan Renstra Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Nagekeo
Tahun 2018–2023 adalah sebagai penjabaran secara operasional visi, misi dan program
Kepala Daerah Terpilih yang digambarkan dalam bentuk program dan kegiatan selama
5 (lima) tahun sesuai periode kepemimpinan Kepala Daerah.
Tujuan penyusunan Renstra Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Nagekeo
Tahun 2018-2023 adalah :

RENSTRA DLH 2018 - 2023 | 5


1) Merumuskan gambaran umum kondisi pelayanan yang akan dilaksanakan oleh
Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Nagekeo sebagai penjabaran visi misi kepala
daerah terpilih selama 5 (lima) tahun;
2) Merumuskan gambaran ketersediaan anggaran yang dapat dibelanjakan dalam
rangka pelaksanaan program dan kegiatan disertai sasaran dan lokus
program/kegiatan selama 5 (lima) tahun kedepan;
3) Menerjemahkan visi dan misi kepala daerah ke dalam tujuan dan sasaran
pembangunan daerah selama 5 (lima) tahun sesuai dengan tugas dan fungsi Dinas
Lingkungan Hidup Kabupaten Nagekeo;
4) Menetapkan berbagai program dan kegiatan prioritas yang disertai dengan indikasi
pagu anggaran dan target indikator kinerja yang akan dilaksanakan.

1.4 Sistematika Penulisan


Rencana Strategis Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Nagekeo Tahun 2018-2023
disusun dengan sistematika penulisan sebagai berikut:
BAB I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
1.2. Landasan Hukum
1.3. Maksud dan Tujuan
1.4 Sistematika Penulisan
BAB II. GAMBARAN PELAYANAN DINAS LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN
NAGEKEO
2.1 Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi Dinas Lingkungan Hidup
2.2. Sumber Daya Dinas Lingkungan Hidup
2.3. Kinerja Pelayanan Dinas Lingkungan Hidup
2.4. Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan Dinas Lingkungan
Hidup
BAB III. ISU – ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI
3.1. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan
Perangkat Daerah
3.2. Telahaan Visi, Misi, dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala
Daerah Terpilih;
3.3. Telahaan Renstra Kementerian Negara Lingkungan Hidup dan
Kehutanan dan Renstra Propinsi Nusa Tenggara Timur;
3.4. Telahaan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup
Strategis (KLHS);
3.5. Penentuan Isu-isu Strategis
BAB IV. Tujuan dan Sasaran, Strategi dan Kebijakan
4.1. Visi dan Misi Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Nagekeo
4.2. Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Dinas Lingkungan Hidup
Kabupaten Nagekeo
4.3. Strategi dan Kebijakan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Nagekeo
BAB V. RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA KELOMPOK
SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF

RENSTRA DLH 2018 - 2023 | 6


BAB VI. INDIKATOR KINERJA SKPD YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN
SASARAN
BAB VII PENUTUP
7.1. Pedoman Transisi
7.2. Kaidah Pelaksanaan

RENSTRA DLH 2018 - 2023 | 7


BAB II
GAMBARAN PELAYANAN DINAS LINGKUNGAN HIDUP

2.1 Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi


2.1.1. Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Nagekeo
Berdasarkan Peraturan Daerah Nomor : 8 tahun 2009 tentang
Perubahan atas Peraturan Daerah Kabupaten Nagekeo Nomor : 3 Tahun 2008
tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah
Kabupaten Nagekeo dan Peraturan Daerah Nomor : 3 Tahun 2016 tentang
Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten Nagekeo, maka Dinas
Lingkungan Hidup Daerah Kabupaten Nagekeo mempunyai Tugas pokok adalah
Membantu Bupati dalam melaksanakan urusan rumah tangga Daerah
Kabupaten Nagekeo dibidang Lingkungan Hidup.
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana tersebut di atas Dinas
Lingkungan Hidup menyelenggarakan Fungsi antara lain :
1) Kepala Dinas mempunyai tugas membantu Bupati melaksanakan urusan
lingkungan hidup yang menjadi kewenangan daerah dan tugas pembantuan yang
diberikan kepada pemerintah daerah.
2) Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud Kepala Dinas
mempunyai fungsi :
a. Perumusan kebijakan bidang lingkungan hidup;
b. Pelaksanaan kebijakan di bidang lingkungan hidup;
c. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang lingkungan hidup;
d. Pelaksanaan administrasi Dinas Lingkungan Hidup; dan
e. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Bupati terkait dengan tugas dan
fungsinya :
1) Sekretariat mempunyai tugas melaksanakan koordinasi penyusunan
program, pelaksanaan tugas, pembinaan dan pemberian dukungan
administrasi kepada seluruh unsur organisasi di lingkungan Dinas
Lingkungan Hidup dan pengelolaan barang milik daerah yang menjadi
tanggung jawab Dinas Lingkungan Hidup.
2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud Sekretariat
menyelenggarakan fungsi :
a. Pengkoordinasian penyusunan rencana program dan kegiatan dinas;
RENSTRA DLH 2018 - 2023 | 8
b. Penyelenggaraan urusan ketatausahaan, kearsipan dan dokumentasi;
c. Pengkoordinaasian perencanaan, penatausahaan keuangan, kepegawaian
dan umum;
d. Pengelolaan urusan rumah tangga, perlengkapan dan inventaris;
e. Penyelenggaraan kehumasan dan keprotokolan;
f. Pengkoordinasian bidang-bidang di lingkup dinas;
g. Pengkoordinaasian dan penyusunan laporan hasil pelaksanaan program
dan kegiatan; dan
h. Pelaksanaan tugas lainnya yang diberikan oleh atasan / pimpinan sesuai
dengan peraturan yang berlaku.
1) Sub Bagian Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan sebagaimana dimaksud
mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan rencana,
program dan anggaran serta pemantauan, evaluasi dan pelaporan
pelaksanaan kegiatan.
2. Sub Bagian Keuangan sebagaimana dimaksud mempunyai tugas
melakukan penyiapan bahan penyusunan serta penataan usaha
administrasi keuangan serta pemantauan, evaluasi dan pelaporan
keuangan.
3. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian sebagaimana dimaksud mempunyai
tugas melaksanakan evaluasi dan penyusunan organisasi, tatalaksana,
urusan kepegawaian serta urusan tata usaha lainnya.
BIDANG TATA LINGKUNGAN :
1) Bidang Tata Lingkungan mempunyai tugas melaksanakan penyusunan dan
pelaksanaan kebijakan, pemberian pendampingan serta pemantauan dan
evaluasi inventarisasi, rencana perlindungan dan pengelolaan lingkungan
hidup, kajian dampak lingkungan dan pemeliharaan lingkungan hidup
bidang tata lingkungan.
2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud Bidang Tata
Lingkungan menyelenggarakan fungsi :
a. Penyiapan penyusunan kebijakan inventarisasi rencana perlindungan
dan pengelolaan lingkungan hidup, kajian dampak lingkungan dan
pemeliharaan lingkungan hidup;

RENSTRA DLH 2018 - 2023 | 9


b. Pelaksanaan kebijakan inventarisasi rencana perlindungan dan
pengelolaan lingkungan hidup, kajian dampak lingkungan dan
pemeliharaan lingkungan hidup;
c. Inventarisasi data dan informasi sumberdaya alam;
d. Penyelenggaraan penyusunan dokumen rencana perlindungan dan
pengelolaan lingkungan hidup;
e. Pemantauan dan evaluasi pelaksanaan rencana perlindungan dan
pengelolaan lingkungan hidup;
f. Koordinasi penyusunan tata ruang yang berbasis daya dukung dan daya
tampung lingkungan;
g. Kajian lingkungan hidup strategis Daerah;
h. Fasilitasi keterlibatan masyarakat dalam pelaksanaan kajian lingkungan
hidup strategis;
i. Koordinasi penyusunan instrument pencegahan, pencemaran dan / atau
kerusakan lingkungan hidup (Amdal, UKL-UPL, Audit lingkungan hidup
dan Analisis resiko lingkungan hidup);
j. Perencanaan konservasi keanekaragaman hayati;
k. Penetapan kebijakan dan pelaksanaan konservasi, pemanfaatan
berkelanjutan dan pengendalian kerusakan keanekaragaman hayati;
l. Pemantauan dan pengawasan pelaksanaan konservasi
keanekaragaman hayati;
m. Pengembangan sistem informasi dan pengelolaan data base
keaanekaragaman hayati; dan Pelaksanaan tugas lain yang diberikan
oleh atasan / pimpinan sesuai dengan tugas dan fungsinya.
3) Seksi inventaris, Rencana Perlindungan Pengelolaan Lingkungan Hidup
dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis sebagaimana dimaksud mempunyai
tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan kebijakan, pemberian
bimbingan teknis, dan pemantauan serta evaluasi inventarisasi rencana
perlindungan pengelolaan lingkungan hidup serta kajian lingkungan hidup
strategis.
4) Seksi Pemeliharaan Lingkungan Hidup sebagaimana dimaksud
mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan dan
pelaksanaan kebijakan, pemberian bimbingan teknis dan pemantauan serta
evaluasi pemeliharaan lingkungan hidup.
RENSTRA DLH 2018 - 2023 | 10
BIDANG PENGELOLAAN SAMPAH DAN LIMBAH B3
1) Bidang Pengelolaan Sampah dan Limbah B3 mempunyai tugas
melaksanakan penyusunan, pelaksanaan kebijakan dan pemberian
bimbingan teknis serta pemantauan dan evaluasi penanganan sampah dan
pengelolaan limbah bahan berbahaya dan beracun bidang pengelolaan
sampah dan limbah.
2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud Bidang Pengelolaan
Sampah dan Limbah mempunyai fungsi :
a. Penyiapan penyusunan kebijakan penanganan sampah dan
pengelolaan limbah bahan berbahaya dan beracun;
b. Pelaksanaan kebijakan penanganan sampah dan pengelolaan limbah
bahan berbahaya dan beracun;
c. Penetapan target pengurangan sampah dan prioritas jenis sampah untuk
setiap kurun waktu tertentu;
d. Pelaksanaan pembinaan dan ijin pendaur ulangan sampah;
e. Pelaksanaan penyusunan kebijakan perizinan penyimpanan sementara
limbah bahan berbahaya dan beracun (pengajuan, perpanjangan,
perubahan dan pencabutan) dalam satu daerah Kabupaten;
f. Pelaksanaan perizinan penyimpanan sementara limbah B3 dalam satu
daerah Kabupaten;
g. Pelaksanaan pemantauan dan pengawasan penyimpanan sementara
limbah B3 dalam satu daerah Kabupaten;
h. Penyusunan kebijakan perizinan pengumpulan dan pengangkutan
limbah B3 (pengajuan, perpanjangan, perubahan dan pencabutan)
dalam satu daerah Kabupaten; dan
i. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan / pimpinan sesuai
dengan tugas dan fungsinya.
3) Seksi Penanganan Sampah sebagaimana dimaksud mempunyai tugas
melakukan penyiapan bahan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan,
pemberian bimbingan teknis dan pemantauan serta evaluasi terhadap
penanganan sampah.
4) Seksi Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun sebagaimana
dimaksud mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan dan

RENSTRA DLH 2018 - 2023 | 11


pelaksanaan kebijakan, pemberian bimbingan teknis dan pemantauan serta
evaluasi pengelolaan limbah bahan berbahaya dan beracun.
BIDANG PENGENDALIAN PENCEMARAN DAN KERUSAKAN
LINGKUNGAN HIDUP
1) Bidang Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Hidup
mempunyai tugas melaksanakan penyusunan, pelaksanaan kebijakan dan
pemberian bimbingan teknis serta pemantauan dan evaluasi pengendalian
pencemaran dan kerusakan lingkungan hidup.
2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud Bidang Pengendalian
Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Hidup mempunyai fungsi :
a. Penyiapan penyusunan kebijakan pemantauan lingkungan dan
pengendalian pencemaran serta kerusakan lingkungan hidup;
b. Pelaksanaan kebijakan pemantauan lingkungan dan pengendalian
pencemaran lingkungan hidup;
c. Pelaksanaan pemantauan kualitas air, udara dan tanah serta pesisir dan
laut;
d. Pelaksanaan kajian dan penetuan baku mutu lingkungan;
e. Pelaksanaan penanggulangan pencemaran (pemberian informasi,
pengisolasian serta penghentian);
f. Pelaksanaan pemulihan pencemaran (pembersihan, remidiasi,
rehabilitasi dan restorasi); dan
g. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan / pimpinan sesuai
dengan tugas dan fungsinya.
3) Seksi Pemantauan Lingkungan Hidup sebagaimana dimaksud mempunyai
tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan dan pelaksanaan
kebijakan, pemberian bimbingan teknis dan pemantauan serta evaluasi
pemantauan lingkungan hidup.
4) Seksi Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Hidup
sebagaimana dimaksud mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan
penyusunan dan pelaksanaan kebijakan, pemberian bimbingan teknis dan
pemantauan serta evaluasi pengendalian pencemaran dan kerusakan
lingkungan hidup.

RENSTRA DLH 2018 - 2023 | 12


BIDANG PENATAAN DAN PENINGKATAN KAPASITAS LINGKUNGAN
HIDUP
1) Bidang Penataan dan Peningkatan Kapasitas Lingkungan Hidup
mempunyai tugas melaksanakan penyusunan, pelaksanaan kebijakan dan
pemberian bimbingan teknis serta pemantauan dan evaluasi penataan dan
peningkatan kapasitas lingkungan hidup.
2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud Bidang Penataan dan
Peningkatan Kapasitas Lingkungan Hidup mempunyai fungsi :
a. Penyusunan kebijakan tentang tata cara pelayanan pengaduan dan
penyelesaian pengaduan masyarakat;
b. Fasilitasi penerimaan pengaduan atas usaha atau kegiatan yang tidak
sesuai dengan izin perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup;
c. Penyusunan rekomendasi tindaklanjut hasil verifikasi pengaduan;
d. Pelaksanaan bimbingan teknis, monitoring dan pelaporan atas hasil
tindak lanjut pengaduan;
e. Pengembangan sistem informasi penerimaan pengaduan masyarakat
atas usaha atau kegiatan yang tidak sesuai dengan izin perlindungan
dan pengelolaan lingkungan hidup;
f. Penyusunan kebijakan pengawasan terhadap usaha atau kegiatan yang
memiliki izin lingkungan dan izin perlindungan dan pengelolaan
lingkungan;
g. Pelaksanaan pengawasan terhadap penerima izin lingkungan dan izin
perlindungan dan pengelolaan lingkungan;
h. Pelaksanaan pengawasan tindak lanjut rekomendasi hasil evaluasi
penerima izin lingkungan dan izin perlindungan dan pengelolaan
lingkungan;
i. Pembinaan dan pengawasan terhaadap petugas pengawas lingkungan
hidup daerah;
j. Penyusunan kebijakan pengakuan keberadaan masyarakat hukum adat,
kearifan lokal atau pengetahuan tradisional dan hak MHA terkait dengan
perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup;
k. Identifikasi, verifikasi dan validasi serta penetapan pengakuan
keberadaan masyarakat hukum adat, kearifan lokal atau pengetahuan

RENSTRA DLH 2018 - 2023 | 13


tadisional dan hak kearifan lokal atau pengetahuan tradisional dan hak
MHA terkait dengan perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup;
l. Pembentukan tim koordinasi dan monitoring penegakan hukum
lingkungan;
m. Pelaksanaan penegekan hukum atas pelanggaran perlindungan dan
pengelolaan lingkungan hidup;
n. Penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan, pengembangan dan
pendampingan terhadap MHA, kearifan lokal atau pengetahuan
tradisional terkait PPLH;
o. Pelaksanaan fasilitasi kerjasama dan pemberdayaan MHA, kearifan lokal
atau pengetahuan tradisional terkait PPLH;
p. Penyiapan model peningkatan kapasitas dan peningkatan kerjasama
MHA, kearifan lokal atau pengetahuan tradisional terkait PPLH;
q. Pengembangan materi dan metode diklat dan penyuluhan LH;
r. Peningkatan kapasitas instruktur dan penyuluh LH;
s. Pengembangan kelembagaan kelompok masyarakat peduli LH;
t. Penyusunan kebijakan tata cara dan pengembangan pemberian
penghargaan LH; dan
u. Pelaksanaan tugas lainnya yang diberikan oleh atasan / pimpinan sesuai
dengan peraturan yang berlaku.
3) Seksi Pengaduan dan Penegakan Hukum Lingkungan Hidup sebagaimana
dimaksud mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan
kebijakan, pelaksanaan dan pemberian bimbingan teknis serta pemantauan
dan evaluasi pengaduan dan penegakan hukum lingkungan hidup.
4) Seksi Peningkatan Kapasitas Lingkungan Hidup sebagaimana dimaksud
mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan kebijakan,
pelaksanaan dan pemberian bimbingan teknis serta pemantauan dan
evaluasi peningkatan kapasitas lingkungan hidup.

i. Struktur Organisasi
Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Nagekeo dibentuk dengan Peraturan
Daerah Nomor : 3 Tahun 2008 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja
Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Nagekeo sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Daerah kabupaten Nagekeo Nomor : 8 Tahun 2009 tentang Perubahan
Atas Peraturan Daerah Kabupaten Nagekeo Nomor : 3 Tahun 2008 tentang

RENSTRA DLH 2018 - 2023 | 14


Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah Kabupaten
Nagekeo dan Peraturan Daerah Kabupaten Nagekeo Nomor : 3 Tahun 2016
tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten Nagekeo yang
kemudian di jabarkan dengan Peraturan Bupati Nomor : 55 Tahun 2016 tentang
Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Dinas Lingkungan
Hidup Kabupaten Nagekeo yang mengalami perkembangan menjadi 1 Sekretariat
dan 4 bidang dengan masing-masing 3 kepala sub bagian pada Sekretariat dan 8
kepala seksi pada bidang.
1. Kepala Dinas
2. Sekretaris
Sekretariat terdiri dari :

a. Sub Bagian Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan;


b. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian;
c. Sub Bagian Keuangan.
1. Bidang Tata Lingkungan
a. Seksi Inventaris, Rencana Perlindungan Pengelolaan Lingkungan Hidup dan
Kajian Lingkungan Hidup Strategis;
b. Seksi Pemeliharaan Lingkungan Hidup.
2. Bidang Pengelolaan Sampah dan Limbah B3
a. Seksi Penanganan Sampah;
b. Seksi Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun.
3. Bidang Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Hidup
a. Seksi Pemantauan Lingkungan Hidup;
b. Seksi Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Hidup
4. Bidang Penataan dan Peningkatan Kapasitas Lingkungan Hidup
a. Seksi Pengaduan dan Penegakan Hukum Lingkungan Hidup;
b. Seksi Peningkatan Kapasitas Lingkungan Hidup.
Dapat dilihat melalui bagan struktur organisasi Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten
Nagekeo sebagai berikut :

RENSTRA DLH 2018 - 2023 | 15


RENSTRA DINAS LINGKUNAN HIDUP 2018-2023

2.1 STRUKTUR ORGANISASI DINAS LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN NAGEKEO

KEPALA

KEL. JAB

FUNGSIONAL SEKRETARIAT

SUB BAGIAN PERENCANAAN , SUB BAGIAN SUB BAGIAN UMUM DAN


EVALUASI DAN PELAPORAN KEUANGAN KEPEGAWAIAN

BIDANG BIDANG BIDANG


BIDANG
PENATAAN DAN PENINGKATAN KAPASITAS
TATA LINGKUNGAN PENGELOLAAN SAMPAH DAN LIMBAH PENGENDALIAN PENCEMARAN DAN
LINGKUNGAN HIDUP
B3 KERUSAKAN LINGKUNGAN HIDUP

SEKSI SEKSI
SEKSI
SEKSI PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP PENGADUAN DAN PENEGAKAN HUKUM
INVENTARIS RPPLH DAN KLHS LINGKUNGAN HIDUP
PENANGANAN SAMPAH

SEKSI SEKSI SEKSI SEKSI


PEMELIHARAAN LINGKUNGAN HIDUP PENGENDALIAN PENCEMARAN DAN PENINGKATAN KAPASITAS
PENGELOLAAN LIMBAH B3
KERUSAKAN LINGKUNGAN HIDUP LINGKUNGAN HIDUP

UPTD

16
Page 17

1.2 Sumber Daya Dinas Lingkungan Hidup


2.1.2. Sumber Daya Manusia
Pegawai Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Nagekeo berjumlah 20 orang
Pegawai Negeri Sipil, adapun komposisi Pegawai menurut Jabatan secara
terperinci dapat dilihat padaTabel 2.1. berikut ini :

Tabel 2.1.
Struktur Kepegawaian Dinas Lingkungan Hidup
Keterangan
No Jabatan Jumlah
Defenitif PLT Lowong
1. Kepala Dinas 1 1 - -
2. Sekretaris 1 1 - -
3. Kepala Bidang 4 3 - 1
4. Kepala Sub Bagian 3 3 - -
5. Kepala Seksi 8 8 - -
6. Staf 4 4
Jumlah 20 20
Sumber : DLH Kab. Nagekeo, Tahun 2018

Berdasarkan tabel 2.1. dapat digambarkan bahwa Kepala Dinas membawahi 1


Sekretaris dengan 4 bidang. Sekretaris membawahi 3 sub bagian dengan 4
orang staf, 4 bidang membawahi masing-masingnya 2 Seksi dengan jumlah staf
ke-4 bidang adalah 0 orang. Jumlah pegawai yang ada masih belum cukup
karena ada beberapa sub bagian yang belum memiliki staf antara lain; Sub
bagian Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan, Sub Bagian Keuangan, Sub
Bagian Kepegawaian, Seksi Inventaris, Rencana Perlindungan Pengelolaan
Lingkungan Hidup dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis, Seksi Pemeliharaan
Lingkungan Hidup, Seksi Penanganan Sampah, Seksi Pengelolaan Limbah
Bahan Berbahaya dan Beracun, Seksi Pemantauan Lingkungan Hidup, Seksi
Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Hidup, Seksi Pengaduan
dan Penegakan Hukum Lingkungan Hidup dan Seksi Peningkatan Kapasitas
Lingkungan Hidup.

RENSTRA DLH 2018 - 2023 | 17


Page 18

Tabel 2.2. :
Komposisi Pegawai menurut Tingkat Pendidikan
No Tingkat Pendidikan Jumlah

1. Stara 2 (S-2) 1 orang


2. Strata 1 (S-1)
- Hukum 2 orang
- Ilmu Pemerintahan - orang
- Pertanian - orang
- Sains Kimia 3 orang

- Sains Fisika - orang

- Biologi lingkungan - orang

- Teknik Lingkungan 8 orang

- Teknik Kimia 2 orang


- orang
- Teknik Fisika
- orang
- Akutansi
3. Sarjana Muda
- D3 Akutansi 2 orang
- D3 Poli teknik - orang
- D3 Kesling - orang
- D1 Sanitasi - orang

4. SLTA 2 orang
Jumlah 20 orang
Sumber : DLH Kab. Nagekeo Tahun 2018

Komposisi pegawai berdasarkan tingkat pendidikan menunjukan bahwa


Kualifikasi S2 satu (1) orang, S1 Enam Belas (15) orang, Sarjana Muda Dua (2)
orang dan SLTA Satu (2) orang. Dari jumlah pegawai yang ada masih belum cukup
untuk mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi Dinas Lingkungan Hidup terutama
pegawai yang mendukung pelaksanaan kegiatan Laboratorium lingkungan yakni
pegawai yang memiliki analisis laboratorium lingkungan.

RENSTRA DLH 2018 - 2023 | 18


Page 19

Tabel 2.3. :
Komposisi Pegawai Yang Mengikuti Diklat
Teknis Dinas Lingkungan Hidup

No Jenis Diklat Teknis Jumlah

1. AMDAL A 1 orang
2. AMDAL C 1 orang
3. Penyusunan UKL-UPL - orang
4. Pengelolaan Air LImbah 2 orang
5. Pengendalian Pencemaran Lingkungan -
6. Pemantauan Kualitas Lingkungan 4 orang
7. Pelatihan Teknologi Pengelolaan Limbah - orang
8. Bimbingan Teknis Laboratirium Kualitas Air 7 orang
9. Bimtek Pemantauan Udara 2 orang
Jumlah 17 orang
Sumber : DLH Kab. Nagekeo Tahun 2018

Berdasarkan diklat teknis bidang lingkungan hidup yang diikuti, menunjukan bahwa
masih belum cukup pegawai yang mengikuti diklat teknis bidang lingkungan hidup,
yaitu 17 orang dari 20 orang pegawai yang ada, terutama tenaga teknis di bidang
AMDAL, Pengelolaan Ruang Terbuka Hijau, Pengelolaan wilayah pesisir pantai dan
Tenaga analisis laboratorium.
Kabupaten Nagekeo, yaitu :

Jumlah Pegawai Berdasarkan Pangkat, Golongan dan eselon


di Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Nagekeo

No Pangkat/Golongan/Eselon L P Jumlah

Pembina Utama Muda, IV/c


1 1 1
Eseslon IIb
Pembina Tingkat I, IV/b 1 - 1
2
Eselon IIIa
Pembina, IV/a 2 - 2
3
Eselon IIIb
Penata Tk.I, III/d 1 - 1
4
Eselon IIIb
5 Penata Tk.I, III/d 1 5 6
RENSTRA DLH 2018 - 2023 | 19
Page 20

Eselon IVa
Penata, III/c 1 4 5
6
Eselon IVa
Penata Muda Tk.I, III/b - 1 1
7
Non eselon
Penata Muda III/a - 2 2
8
Non eselon
Pengatur Tk.I, II/d 1 - 1
9
Pelaksana
Pengatur II/c - - -
10
Pelaksana

2.1.1. Sarana Prasarana


Sarana Prasarana yang dimiliki dalam mendukung pelaksanaan tugas pokok dan
fungsi adalah sebagai berikut :

Tabel 2.4. :
Sarana dan Prasarana Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Nagekeo
No Nama Barang Jumlah
1. Gedung Kantor sementara 1 Unit
2. Gedung Laboratorium 1 Unit
3. Sepeda Motor 7 unit
4. Motor Sampah roda tiga 3 unit
5. Motor Tengki roda tiga 1 unit
6. Mobil Dinas 1 unit
7. Mobil Laboratorium -
8. Lap Top 12 unit
9. Komputer 6 unit
10. Printer 11 buah
11. EC Meter 1 bh
12. Kamera film 3 buah
13. Mesin Pengolah Sampah 1 unit
14. Meja Biro 6 buah
15. Meja ½ Biro 7 buah
16. Lemari Kayu 7 buah
17. Lemari Kaca atau rak Lab 1 buah

RENSTRA DLH 2018 - 2023 | 20


Page 21

No Nama Barang Jumlah


18. Lemari Buku 3 pintu 2 bh
19. Kursi lipat 36 buah
20. Kursi putar 4 buah
21. Kursi Sofa 1 set
22. Mesin potong rumput 4 bh
23. Lemari Es 1 bh
24. Kipas angin 1 bh
25. Computer compatable 1 unit
26. Scanner 1 bh
27. Water Bath 1 bh
28. Colony counter 1 bh
29. Sound level meter 1 bh
30. Incubator 1 bh
31. Alat Pemantauan Kualitas Air 1 Paket
32. Mesin komputer sistem jaringan 1 paket
33. Papan Rambu-rambu Lingkungan 73 buah
34. Papan Himbauan 33 buah
35. Laminer Airflow 1 unit
36. Alat Spektrofotometer UV-VIS 1 unit
37. Alat Mikrobiologi 1 unit
38. AC 7 unit
39. Genset 1 unit
40. Mensin Pompa Air (Sanyo) 2 unit
41. Profil Tank 3 unit
42. Heating Blok 1 unit
43. Magnetic Stirer 10 cm 1 pcs
44. pH Meter Portabel 1 unit
45. Corong Buchner 1 buah
46. Kuvet Kaca 2 buah
47. Petridish Disposible 10 buah
48. Salinitas Portable 1 unit
49. Kultur Tube Borosilikat 72 buah

RENSTRA DLH 2018 - 2023 | 21


Page 22

No Nama Barang Jumlah


50. Oven untuk Mikrobiologi 1 unit
51. Inkubator untuk Mikrobiologi 1 unit
52. Mikroskop Binokuler For Mikrobiologi 1 unit
53. Pompa Vakum 1 unit
54. Cool Box Besar + Tali 1 unit
55. Ice Pack Cooling Gel 1 unit
56. Jas Lab 6 buah
57. Timbangan Analitik 1 unit
58. Alat Pengolah Limbah AnOrganik 1 unit
59. Gedung Pengolah Sampah 3R 1 unit
60. Rak Alat Laboratorium 1 buah
Sumber : DLH Kab. Nagekeo Tahun 2016 – 2017 – 2018 – 2019

Berdasarkan Table 2.4 dapat digambarkan bahwa keadaan sarana dan


prasarana Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Nagekeo sebagaimana tersebut pada
tabel rata-rata masih kondisi baik, sebagian peralatan yang rusak direncanakan akan
diagendakan pada lima tahun kedepan bersama fasilitas yang dibutuhkan pada
pelayanan Dinas Lingkungan Hidup lima tahun kedepan antara lain: Gedung kantor,
Mobil Dinas, Mobil, Laboratorium, Motor Dinas, Peralatan Laboratorium berupa
Penambahan Alat pemantauan Kualitas Air, Udara, tanah dan peralatan gelas,
Peralatan Meubeler dll.

RENSTRA DLH 2018 - 2023 | 22


Page 23

2.2. KINERJA PELAYANAN DINAS LINGKUNGAN HIDUP


Kinerja Pelayanan Dinas Lingkungn Hidup dalam kurun waktu tahun
2013-2018, dapat dilihat melalui capaian kinerja RENSTRA Dinas Lingkungan
Hidup Kabupaten Nagekeo Tahun 2013-2018. Permasalahan-permasalahan
lingkungan hidup sejalan dengan Undang-undang Nomor : 32 Tahun 2009
tentang perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup yang berupa
perlindungan dan konservasi sumber daya alam, Pengendalian pencemaran
dan Perusakan lingkungan, peningkatan akses informasi SDA dan
Lingkungan Hidup. Pencapaian kinerja pelayanan Dinas Lingkungan Hidup
ditampilkan melalui Tabel 2.5. (Terlampir) di bawah ini :

RENSTRA DLH 2018 - 2023 | 23


Page 24

Tabel 2.5
Pencapaian Kinerja Pelayanan Dinas Lingkungan Hidup
Kabupaten Nagekeo

Target Target Lima Tahun (2013-


Target Target Realisasi Rasio Capaian
NO Indikator Kinerja Indikator 2018)
SPM IKK
Lainnya 09 10 11 12 13 09 10 11 12 13 09 10 11 12 13

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20)

Prosentase cakupan Desa yang mengikuti


1. 35 20 20 20 20 100 100
lomba lingkungan Desa Sehat (Target 35 Desa)

2. Luas Daerah Konservasi Pesisir Pantai 35 19 16 7 19 16 35 100 100 500

3. Luas Daerah Konservasi Lahan Kritis 16,2 22,5 15 12 16,2 22,5 15 12 100 100 100 100

4. Luas RTH di Civic Center 2 1,7 2 1,7 100 0

Prosentase Sumber Mata Air yang dikonservasi


5. 290 4 2 3 2 1 4 2 3 2 100 100 100 100 0
(Target mata air)

Prosentase ketersediaan fasilitas penanganan


6. 397 1 1 3 24 63 1 1 3 24 397 100 100 100 100 601
sampah sementara

Prosentase ketersediaan fasilitas penanganan


2 50 50 100
sampah akhir (TPST target 2)

Prosentase ketaatan pengusaha yang memliki


7. 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 0
dokumen UKL-UPL

RENSTRA DLH 2018 - 2023 | 24


Page 25

Target Target Lima Tahun (2013-


Target Target Realisasi Rasio Capaian
NO Indikator Kinerja Indikator 2018)
SPM IKK
Lainnya 09 10 11 12 13 09 10 11 12 13 09 10 11 12 13

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20)

Prosentase ketersediaan dokumen pengelolaan


8. 100 67 33 100 33 58 67 33 100 50 100 100 100 0 86
lingkungan

Jumlah sumberdaya aparatur yang mengikuti


9. 7 4 1 2 7 4 1 2 7 100 100 100 0 100
bimtek dibidang lingkungan hidup

10. Jumlah Pengaduan yang ditindaklanjuti 100% 3 4 4 3 4 4 100 100 100

Jumlah Usaha/Kegiatan yang mentaati


11. persyarat administrasi dan teknis pencemaran 36% 3 4 4 1 1 2 33 25 50
air

Jumlah Usaha/Kegiatan yang mentaati


12. persyarat administrasi dan teknis pencemaran 80% 5 5 4 4 80 80
udara
Sumber : DLH Kab. Nagekeo

RENSTRA DLH 2018 - 2023 | 25


Page 26

Berdasarkan hasil tabel 2.5. di atas diketahui bahwa ada beberapa pelayanan yang
tercapai secara baik adalah indikator prosentase sumber mata air yang dikonservasi;
prosentase ketaatan pengusaha yang memiliki dokumen UKL-UPL dan indikator
persentase ketersediaan fasilitas penanganan sampah, ketiga indikator ini mencapai
persentase sesuai yang ditargetkan. Adapun data ketiga indikator tersebut terlampir pada
tabel 2.6, 2.7, 2.8. Sedangkan indikator yang mengalami kesenjangan atau kurang
tertangani adalah Pemantauan kualitas air, dan udara yakni pada indikator SPM. Faktor
yang mempengaruhi kesenjangan tersebut adalah :
1. Terbatasnya pembiayaan untuk mendukung capaian target SPM
2. Kurangnya tenaga teknis pengelola lingkungan hidup dalam penerapan SPM
sehingga program/kegiatan yang dilaksanakan tidak optimal
3. Kurangnya sarana dan prasarana pendukung dalam pencapaian target indikator
kinerja
4. Kurangnya koordinasi antara semua pihak yang terlibat dalam pelaksanaan
pencapaian SPM

Berkenaan dengan pencapaian pelayanan kinerja di atas, selanjutnya dilakukan


analisis pengelolaan pendanaan pada pelayanan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten
Nagekeo melalui pelaksanaan Renstra periode perencanaan sebelumnya untuk
mengidentifikasi potensi dan permasalahan khusus pada aspek pendanaan pelayanan
dengan cara mengisi, dapat dilihat melalui tabel 2.8 di bawah ini :

RENSTRA DLH 2018 - 2023 | 26


Page 27

Tabel 2.8
Anggaran dan Realisasi Pendanaan Pelayanan Dinas Lingkungan Hidup
Kabupaten Nagekeo

Rasio antara Realisasi dan Rata-rata


Anggaran pada Tahun2013-2018 Realisasi Anggaran pada Tahun ke-
Uraian Anggaran Tahun ke- Pertumbuhan
***) Anggara Realisas
14 15 16 17 18 14 15 16 17 18 14 15 16 17 18
n i
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18)
Belanj 4.12 4.47
6.731. 4.018. 4.203. 2.231. 2.401. 3.219. 3.757. 3.593. 23.565 20.691
a 3.13 5.53 83, 88, 88, 93, 85,
224.09 982.00 656.00 667.66 845.18 112.04 066.83 982.18 .689.8 .642.8
Daera 9.77 7.00 10 77 10 48 50
5 0 0 2 5 8 6 1 68 98
h 3 0
Belanj
1.36 1.53
a 1.222. 1.336. 1.440. 1.361. 1.295. 1.203. 1.287. 1.313. 99, 6.462.
6.86 7.57 84, 98, 96, 91,1 6.904.10
Tidak 376.00 469.00 827.00 971.79 828.57 943.55 663.73 246.18 64 653.84
3.00 2.00 28 49 35 5 7.000
Langs 0 0 0 9 0 8 6 1 4
0 0
ung
Belanj 1.36 1.53
1.222. 1.336. 1.440. 1.361. 1.295. 1.203. 1.287. 1.313. 99, 6.462.
a 6.86 7.57 84, 98, 96, 91,1 6.904.10
376.00 469.00 827.00 971.79 828.57 943.55 663.73 246.18 64 653.84
Pega 3.00 2.00 28 49 35 5 7.000
0 0 0 9 0 8 6 1 4
wai 0 0
Belanj 2.76 2.93 9
5.508. 2.682. 2.762. 1.106. 2.015. 2.469. 2.280. 14.228
a 9.42 7.96 869.69 74,9 91, 85,8 2, 82, 16.661.5
848.09 513.00 829.00 016.61 168.49 403.10 736.00 .989.0
Langs 7.77 5.00 5.863 3 12 0 0 55 82.868
5 0 0 5 0 0 0 54
ung 3 0 6
Belanj 184. 252. 295.41 310.52 528.37 182.97 242.32 294.13 310.52 520.57 99,1 95, 99,5 1 98, 1.571.71 1.550.
RENSTRA DLH 2018 - 2023 | 27
Page 28

Rasio antara Realisasi dan Rata-rata


Anggaran pada Tahun2013-2018 Realisasi Anggaran pada Tahun ke-
Uraian Anggaran Tahun ke- Pertumbuhan
***) Anggara Realisas
14 15 16 17 18 14 15 16 17 18 14 15 16 17 18
n i
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18)
a 520. 880. 8.000 4.000 0.000 2.500 0.000 8.000 4.000 0.000 6 82 7 0 52 2.000 524.50
Pega 000 000 0 0
wai
Belanj
1.72 1.71 8
a 3.711. 2.089. 1.585. 1.422. 1.719. 3.472. 1.879. 1.505. 10.000
8.22 9.75 82,3 10 93,5 9, 94, 10.834.6
Baran 903.50 227.00 563.00 502.55 753.50 654.70 705.10 496.00 .111.8
7.00 3.50 1 0 5 9 95 74.005
g dan 0 0 0 0 5 0 0 0 55
0 5 7
Jasa
9
Belanj 856. 965. 1.501. 2.678.
282.76 648.89 469.78 714.92 959.79 279.17 254.67 54,8 74, 63,9 8, 39, 4.255.19
a 680. 331. 526.59 352.69
2.000 6.000 4.204 9.000 5.495 4.000 0.000 4 06 2 7 25 6.863
Modal 773 495 5 9
3
4.12 4.47
6.731. 4.018. 4.203. 2.231. 2.401. 3.219. 3.757. 3.593. 23.565 20.691
3.13 5.53 83, 88, 88, 93, 85,
Total 224.09 982.00 656.00 667.66 845.18 112.04 066.83 982.18 .689.8 .642.8
9.77 7.00 10 77 10 48 50
5 0 0 2 5 8 6 1 68 98
3 0
Sumber : DPA Dinas Lingkungan Hidup Tahun 2014-2018

RENSTRA DLH 2018 - 2023 | 28


Page 29

Berdasarkan hasil tabel 2.8. di atas diketahui bahwa Dinas Lingkungan Hidup
Kabupaten Nagekeo dalam kurun waktu lima tahun (2013-2018) telah
menggunakan anggaran belanja baik belanja langsung maupun belanja tidak
langsung. dari tampilan tabel terlihat ada perbedaan antara rencana anggaran
belanja dan realisasi anggaran belanja. Belanja Pegawai mencapai 94,54 % baik
belanja langsung maupun belanja tidak langsung. Sedangkan untuk belanja
barang dan jasa serta belanja modal antara perencanaan dengan realisasi
mencapai 84,02%. Beberapa faktor-faktor yang mempengaruhi kesenjangan
antara rencana anggaran dan realisasi anggaran adalah :
1. Kurangnya kemampuan aparatur Pengelola lingkungan hidup dalam
merencanakan program/kegiatan, sehingga tidak terakomodir secara baik
pencapaian target kinerja
2. Penyampaian Draft Petunjuk Teknis Dana Alokasi Khusus tidak sesuai
Petunjuk Teknis Dana Alokasi Khusus definitif sehingga menghambat
pelaksanaan kegiatan yang dibiayai oleh dana alokasi khusus (DAK).
3. Kurangnya koordinasi lintas sektor terkait yang terlibat dalam pelaksanaan
program kegiatan.
2.3. Tantangan dan peluang pelayanan Dinas Lingkungan Hidup
Bagian ini mengemukakan hasil analisis terhadap Renstra K/L dan
Renstra Perangkat Daerah kabupaten/kota (untuk provinsi) dan Renstra
Perangkat Daerah provinsi (untuk kabupaten/kota), hasil telaahan
terhadap RTRW, dan hasil analisis terhadap KLHS yang berimplikasi
sebagai tantangan dan peluang bagi pengembangan pelayanan
Perangkat Daerah pada lima tahun mendatang. Bagian ini
mengemukakan macam pelayanan, perkiraan besaran kebutuhan
pelayanan, dan arahan lokasi pengembangan pelayanan yang
dibutuhkan.
Hasil reviau ini ditujukan untuk mengidentifikasi potensi, peluang dan
tantangan pelayanan sebagai masukan penting dalam perumusan isu-isu
strategis dalam Renstra Dinas Lingkungan Hidup kabupaten Nagekeo,
sehingga adanya keselarasan antara Renstra Kementerian Lingkungan
Hidup, Renstra DLHD Propinsi NTT dan Renstra Dinas Lingkungan
Hidup Kabupaten Nagekeo. Adapun Tantangan dan Peluang pelayanan
Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Nagekeo lima tahun kedepan adalah
:

RENSTRA DLH 2018 - 2023| 29


Page 30

2.3.1. Tantangan
Beberapa tantangan (threats) yang perlu diantisipasi, antara
lain:
1. Isu lingkungan hidup belum ditempatkan sebagai prioritas
dalam pembangunan;
2. Implementasi dalam perencanaan dan pelaksanaan
pengelolaan lingkungan hidup di berbagai tingkatan;
3. Kebijakan sektor yang kurang berwawasan lingkungan;
4. Menurunnya daya dukung, fungsi dan kualitas lingkungan
hidup kota akibat laju pembangunan yang meningkat,
jumlah penduduk yang semakin bertambah;
5. Kurangnya kesadaran hukum masyarakat terhadap
pentingnya lingkungan hidup;
6. Kepedulian masyarakat dan dunia usaha yang masih
harus ditingkatkan;
7. Masih rendahnya pengetahuan dan kesadaran masyarakat
terhadap pengelolaan lingkungan hidup.

2.3.2. Peluang
Beberapa peluang (opportunities) yang dapat dimanfaatkan antara
lain :
1. Penerapan ecolabeling dalam produk unggulan Kabupaten
Nagekeo;
2. Potensi Sumber Daya Alam yang belum dikelola secara optimal;
3. Adanya Undang-undang Nomor : 32 Tahun 2009 yang mengatur
tentang Undang-undang Perlindungan dan Pengelolaan
Lingkungan;
4. Adanya PERDA RTRW yang telah memetakan kawasan sesuai
dengan fungsinya;
5. Adanya organisasi masayarakat dan organisasi non pemerintah
yang bergerak di bidang lingkungan hidup;
6. Meningkatnya tuntutan masyarakat terhadap kondisi lingkungan
yang baik dan tata kelola kepemerintahan yang baik;
7. Kearifan lokal yang pro lingkungan;
8. Penerapan Otonomi Daerah.

RENSTRA DLH 2018 - 2023| 30


Page 31

BAB III
ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN
FUNGSI

3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi


Pada bagian ini dikemukakan permasalahan-permasalahan
pelayanan Dinas Lingkungan Hidup beserta faktor-faktor yang
mempengaruhinya. Identifikasi permasalahan didasarkan pada hasil
analisis gambaran pelayanan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten
Nagekeo.

RENSTRA DLH 2018 - 2023| 31


Page 32

RENSTRA DLH 2018 - 2023| 32


Page 33

Tabel 3.1.
Identifikasi permasalahan berdasarkan Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Nagekeo
Aspek Kajian Capaian/kondisi Standar Faktor yang mempengaruhi Permasalahan Pelayanan Dinas Lingkungan Hidup
saat ini yang INTERNAL EXTERNAL
digunakan (kewenangan (diluar
DLH) kewenangan
DLH)
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
Gambaran Masih adanya SPM,  Manajemen  Alokasi  Masih kurangnya partisipasi masyarakat dalam pengelolaan
Pelayanan kesenjangan indikator  Kualitas SDM anggaran sampah
DLH Kab. capaian diantara lainnya  Ketersediaan  Kebijakan  Masih kurangnya kesadaran masyarakat dalam perlindungan
Nagekeo, beberapa sarana dan  Koordinasi dan pelestarian lingkungan
kajian indikator kinerja prasarana lintas  Masih rendahnya akses masyarakat terhadap data dan
terhadap sektoral informasi lingkungan
Renstra  Masih kurangnya pengetahuan masyarakat dalam melestarikan
Kementerian wilayah pesisir pantai
Lingkungan  Masih kurangnya koordinasi lintas sektor dalam mendukung
Hidup,  pelaksanaan kegiatan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten
Renstra DLHD Nagekeo
Prop. NTT,  Masih kurangnya ketaatan pemrakarsa terhadap penyusunan
Kajian dokumen pengelola lingkungan
terhadap  Masih kurangnya pengetahuan dan partisipasi pengelola
RTRW dan usaha/kegiatan dalam pengelolaan sumber pencemar
kajian  Masih kurangnya pembinaan dan sosialisasi kepada berbagai
terhadap pihak terutama masyarakat terhadap berbagai manfaat program
KLHS dan kegiatan yang dilakukan oleh Dinas Lingkungan Hidup
Kabupaten Nagekeo
 Masih kurang optimalnya kinerja di Dinas Lingkungan Hidup
Kabupaten Nagekeo terkait dengan Tupoksi

RENSTRA DLH 2018 - 2023| 33


Page 34

3.1. TELAAHAN VISI, MISI DAN PROGRAM KEPALA DAERAH DAN


WAKIL KEPALA DAERAH TERPILIH

Bagian ini mengemukakan apa saja tugas dan fungsi Dinas


Lingkungan Hidup yang terkait dengan visi, misi, serta program kepala
daerah dan wakil kepala daerah terpilih. Berikut ini Telaan Visi, Misi dan
Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah berkenaan dengan
Tugas Pokok Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Nagekeo :
Visi Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Kabupaten
Nagekeo adalah Nagekeo “SMART” (Sejahtera, Nyaman,
Bermartabat) melalui pembangunan sektor pertanian dan
pariwisata.
Memaknai visi kepala daerah dan wakil Kepala daerah tersebut,
pelaksanaan pembangunan lima tahun kedepan diharapkan dapat
mewujudkan masyarakat Nagekeo Sejahtera, Nyaman, Bermartabat
melalui pembangunan sektor pertanian dan pariwisata.
Adapun Misi Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah sebagai
acuan dalam penyiapan kerangka kerja pembangunan adalah :

1. Mewujudkan masyarakat Nagekeo yang cukup pangan dan


sandang, memiliki rumah layak huni dengan sanitasi yang baik
serta memiliki pendapatan untuk menghidupi keluarganya secara
layak;

2. Mewujudkan masyarakat Nagekeo yang sehat jiwa raga dan


spiritual, Rakyat yang mendapatkan akses pelayanan kesehatan;

3. Mewujudkan masyarakat Nagekeo yang cerdas dan mendapatkan


akses pendidikan;

4. Mewujudkan Nagekeo yang nyaman : Lingkungan tempat tinggal


yang damai, asri dan lestari. Kondisi ini tercipta melalui sikap batin
masyarakat yang sadar akan pentingnya perlindungan dan
pengelolaan sumber daya alam dan penanggulangan bencana
serta lingkungan sosial yang tertib, berkeadilan dan hidup saling
menghargai berdasarkan pengalaman nilai-nilai luhur budaya;

5. Mewujudkan masyarakat Nagekeo yang bermartabat, berkarakter,


mandiri dan memiliki kebanggaan;

6. Mewujudkan Nagekeo sebagai Lumbung Pangan NTT;

7. Mewujudkan Nagekeo sebagai tempat kunjungan / singgah para


wisatawan dan memperkuat sinergitas sektor Pariwisata dengan
sektor Pertanian, Perkebunan, Peternakan, Perikanan, Kehutanan,
Lingkungan Hidup, UMKM;

RENSTRA DLH 2018 – 2023 |34


Page 35

8. Mewujudkan mutu sumber daya manusia dan infasruktur wilayah


yang mendukung peningkatan daya saing daerah;

9. Mewujudkan tata kelola pemerintahan dan kualitas pelayanan


publik yang baik, bersih dan bebas Korupsi, Kolusi dan Nepotisme
(KKN) melalui peningkatan etos kerja, kapasitas manajemen
aparatur dan penerapan teknologi informasi dan komunikasi.

Sebagai bahan telaahan terhadap visi, misi dan Pogram Kepala


Daerah dan Wakil Kepala Daerah tahun 2013-2018 dilakukan
identifikasi beberapa permasalahan, beserta faktor penghambat dan
pendorong pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Dinas Lingkungan
Hidup Kabupaten Nagekeo. Adapun Faktor penghambat dan pendorong
pelayanan Perangkat Daerah yang mempengaruhi pencapaian visi dan
misi KDH dapat dilihat melalui tabel 3.3. di bawah ini :

Tabel 3.3.
Faktor penghambat dan pendorong Pelayanan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten
Nagekeo
Terhadap pencapaian Visi, Misi dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala
Daerah tahun 2018-2023

Visi: Terwujudnya Nagekeo “SMART” (Sejahtera, Nyaman, Bermartabat) melalui


pembangunan sektor pertanian dan pariwisata.

No Misi dan Program Permasalahan Faktor


Kepala Daerah dan Pelayanan Perangkat
Penghambat Pendorong
Wakil Kepala Daerah
Daerah
(1) (2) (3) (4) (5)

Misi 4 : · Masih kurangnya · Belum Tim Kerja


partisipasi masyarakat tersedianya TPA
/kemitraan
Mewujudkan dalam pengelolaan dan fasilitas
Nagekeo yang sampah pengelolah
nyaman : sampah
Lingkungan
tempat tinggal
yang damai, asri
dan lestari

1. Program · Masih kurangnya · Perlunya Tim/Kerja


Pengembangan kesadaran masyarakat meningkatkan Kemitraan
Kinerja dalam perlindungan dan ketersediaan
Pengelolaan pelestarian lingkungan BANK POHON
Persampahan · Masih rendahnya akses · Belum Tim Kerja
2. Program masyarakat terhadap tersedianya /kemitraan
Pengendalian data dan informasi database sarana
Pencemaran dan lingkungan prasarana
pengelola
RENSTRA DLH 2018 – 2023 |35
Page 36

Perusakan lingkungan
Lingkungan
Hidup. · Masih kurangnya · Belum adanya Tim
3. Program pengetahuan forum komunikasi
Kerja/Kemitraan
Perlindungan masyarakat dalam masyarakat
dan Konservasi melestarikan wilayah pesisir
Sumber Daya pesisir pantai
Alam · Masih kurangnya · Tumpang tindih · Jejaring kerja
4. Program koordinasi lintas sektor kewenangan dengan
Peningkatan dalam mendukung antar sektor stakeholders
Kualitas dan pelaksanaan kegiatan meliputi
Akses Informasi Dinas Lingkungan Hidup Lembaga
Sumber Daya Kabupaten Nagekeo Swadaya
Alam Masyarakat,
5. Program Perguruan
Pengelolaan dan Tinggi,
Rehabilitasi Kelompok
Ekosistem Masyarakat,
Pesisir dan Laut Pemuka Agama
6. Program dan Lainnya
Pengelolaan · Masih kurangnya · Kurangnya · Surat Teguran,
Ruang Terbuka ketaatan pihak pemahaman sanksi
Hijau pemrakarsa terhadap tentang sitem
dokumen-dokumen yang perijinan
disusun lingkungan
· Masih kurangnya · Kurangnya · Dana, SDM,
pengetahuan dan Bimtek/Pelatihan
Laboratorium
partisipasi pengelola pengelolaan
usaha/kegiatan dalam lingkungan hidup
pengelolaan sumber-
sumber pencemar
· Masih kurangnya · Belum ada Tim · Tim kerja
pembinaan dan
Terpadu, /kemitraan
sosialisasi kepada
berbagai pihak terutama anggaran yang
masyarakat mengenai
belum
manfaat dari program
dan kegiatan yang
dilakukan oleh Dinas
Lingkungan Hidup
Kabupaten Nagekeo
· Kurang optimalnya · keterbatasan · Dana, SDM dan
kinerja Dinas pembiayaan,
Laboratorium
Lingkungan Hidup SDM,
Kabupaten Nagekeo sarana/prasarana
terkait dengan Tupoksi. dan koordinasi
antara berbagai
pihak

3.2. TELAAHAN RENSTRA KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN


RENSTRA DINAS LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN NAGEKEO

Bagian ini mengemukakan apa saja faktor-faktor penghambat


ataupun faktor-faktor pendorong dari pelayanan Dinas Lingkungan
Hidup yang mempengaruhi permasalahan pelayanan Dinas Lingkungan
Hidup ditinjau dari sasaran jangka menengah Renstra K/L ataupun
Renstra DLHD provinsi NTT. Identifikasi faktor tersebut dapat dilihat
melalui tabel 3.4 berikut ini:

RENSTRA DLH 2018 – 2023 |36


Page 37

Tabel 3.4.
Permasalahan Pelayanan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Nagekeo
berdasarkan Sasaran Renstra Kementerian Lingkungan Hidup beserta
Faktor Penghambat dan Pendorong Keberhasilan penanganannya

Sasaran Permasalahan Sebagai Faktor


Jangka Pelayanan PD
No
Menengah Provinsi/Kabupaten/ Penghambat Pendorong
Renstra K/L Kota
(1) (2) (3) (4) (5)
· Masih kurangnya · Belum · Tim Kerja
partisipasi tersedianya /kemitraan
Penurunan masyarakat TPA dan
1 beban
dalam fasilitas
pencemaran
pengelolaan pengelolah
sampah sampah
· Masih kurangnya · Belum · Tim/Kerja
kesadaran tersedianya Kemitraan
masyarakat bank pohon
dalam
perlindungan dan
pelestarian
lingkungan
· Masih rendahnya · Belum · Tim
akses tersedianya Kerja/kemitraa
masyarakat database n
terhadap data sarana
dan informasi prasarana
lingkungan pengelola
lingkungan
· Masih kurangnya · Belum · Tim
pengetahuan adanya forum Kerja/Kemitra
masyarakat komunikasi
an
dalam masyarakat
melestarikan pesisir
wilayah pesisir
pantai
· Masih kurangnya · Tumpang · Jejaring kerja
koordinasi lintas tindih dengan
sektor dalam kewenangan stakeholders
mendukung antar sektor meliputi
pelaksanaan Lembaga
kegiatan Dinas Swadaya
Lingkungan Masyarakat,
Hidup Kabupaten Perguruan
Nagekeo Tinggi,
Kelompok
Masyarakat,
Pemuka
Agama dan
Lainnya

RENSTRA DLH 2018 – 2023 |37


Page 38

· Masih kurangnya · Kurangnya · Surat teguran,


ketaatan pihak pemahaman sanksi
pemrakarsa tentang sitem
terhadap perijinan
dokumen- lingkungan
dokumen yang
disusun
· Masih kurangnya · Kurangnya · Dana, SDM,
pengetahuan dan Bimtek/Pelatiha Laboratorium
partisipasi n pengelolaan
pengelola
lingkungan
usaha/kegiatan
dalam hidup
pengelolaan
sumber-sumber
pencemar
· Masih kurangnya · Belum ada Tim · Tim kerja
pembinaan dan
Terpadu, /kemitraan
sosialisasi
kepada berbagai anggaran yang
pihak terutama
belum
masyarakat
mengenai
manfaat dari
program dan
kegiatan yang
dilakukan oleh
Dinas
Lingkungan
Hidup Kabupaten
Nagekeo
· Kurang · keterbatasan · Dana, SDM dan
optimalnya kinerja pembiayaan, Laboratorium
Dinas Lingkungan SDM,
Hidup Kabupaten sarana/prasara
Nagekeo terkait na dan
dengan Tupoksi. koordinasi
antara
berbagai
pihak

· Masih kurangnya · Belum · Tim Kerja


partisipasi tersedianya /kemitraan
masyarakat dalam TPA dan
pengelolaan fasilitas
sampah pengelolah
sampah
· Masih kurangnya · Perlunya · Tim/Kerja
kesadaran peningkatan Kemitraan
Pengendalian masyarakat dalam ketersediaan
Kerusakan perlindungan dan Bank pohon
2.
Lingkungan
pelestarian
Hidup
lingkungan
· Masih rendahnya · Belum · Tim Kerja
akses masyarakat tersedianya /kemitraan
terhadap data dan database
informasi sarana
lingkungan prasarana
pengelola
lingkungan

RENSTRA DLH 2018 – 2023 |38


Page 39

· Masih kurangnya · Belum adanya · Tim


pengetahuan forum Kerja/Kemitraan
masyarakat dalam komunikasi
melestarikan masyarakat
wilayah pesisir pesisir
pantai
· Masih kurangnya · Tumpang · Jejaring kerja
koordinasi lintas tindih dengan
sektor dalam kewenangan stakeholders
mendukung antar sektor meliputi
pelaksanaan Lembaga
kegiatan Dinas Swadaya
Lingkungan Hidup Masyarakat,
Kabupaten Perguruan
Nagekeo Tinggi,
Kelompok
Masyarakat,
Pemuka Agama
dan Lainnya

· Masih kurangnya · Kurangnya · Dana, SDM dan


pengetahuan dan Bimtek/Pelatih Laboratorium
partisipasi an
pengelola pengelolaan
usaha/kegiatan lingkungan
dalam pengelolaan hidup
sumber-sumber
pencemar
· Masih kurangnya · Belum ada · Tim kerja
pembinaan dan Tim Terpadu, /kemitraan
sosialisasi kepada anggaran yang
berbagai pihak belum
terutama
masyarakat
mengenai manfaat
dari program dan
kegiatan yang
dilakukan oleh
Dinas Lingkungan
Hidup Kabupaten
Nagekeo
· Masih kurangnya · Tumpang · Jejaring kerja
koordinasi lintas tindih dengan
sektor dalam kewenangan stakeholders
Peningkatan mendukung antar sektor meliputi
Kapasitas pelaksanaan Lembaga
pengelolaan kegiatan Dinas Swadaya
3 Sumber daya Lingkungan Hidup Masyarakat,
Alam dan Kabupaten Perguruan
Lingkungan Nagekeo Tinggi,
Hidup Kelompok
Masyarakat,
Pemuka Agama
dan Lainnya

RENSTRA DLH 2018 – 2023 |39


Page 40

· Masih kurangnya · Kurangnya · Dana ,SDM dan


pengetahuan dan Bimtek/Pelatih Laboratorium
partisipasi an
pengelola pengelolaan
usaha/kegiatan lingkungan
dalam pengelolaan hidup
sumber-sumber
pencemar
· Kurang optimalnya · keterbatasan · Dana, SDM
kinerja Dinas pembiayaan,
Lingkungan Hidup SDM,
Kabupaten sarana/prasara
Nagekeo terkait na dan
dengan Tupoksi. koordinasi
antara
berbagai pihak

1.4. TELAAHAN RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW) DAN


KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)

Pada bagian ini dikemukakan apa saja faktor-faktor penghambat dan


pendorong dari pelayanan Perangkat Daerah (PD) yang mempengaruhi
permasalahan pelayanan PD ditinjau dari implikasi RTRW dan KLHS.

Tabel. 3.5.
Permasalahan Pelayanan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Nagekeo
berdasarkan Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah beserta Faktor Penghambat
dan Pendorong Keberhasilan Penanganannya

Rencana Tata Ruang Faktor


Permasalahan
No. Wilayah terkait Tugas
Pelayanan PD Penghambat Pendorong
dan Fungsi PD
(1) (2) (3) (4) (5)
Pengembangan kinerja · Masih Kurangnya · Belum tersedinya · Tim kerja/
1 pengelolaan sisitem partisipasi masyarakat TPA dan fasilitas kemitraan
prasarana lingkungan dalam pengelolaan sampah lainnya · Tim Kerja/
Perwujudan sampah · Perlunya kemitraan
2
pemeliharaan/rehabilita · Masih kurangnya peningkatan · Tim
si sistem prasarana kesadaran masyarakat ketersediaan Kerja/kemitr
lingkungan dalam perlindungan dan Bank Pohon aan
Pengendalian pelestarian lingkunga · Belum · Tim
3 Pencemaran dan · Masih rendahnya akses tersedianya Kerja/kemitr
Perusakan Lingkungan masyarakat terhadap database sarana aan
4
Pengelolaan Ruang data dan informasi prasarana · Jejaring
Terbuka Hijau lingkungan pengelola kerja
5
Pengendalian kawasan · Masih kurangnya lingkungan dengan
lindung pengetahuan · Belum stakeholders
Pengembangan sistem masyarakat dalam Tersedianya meliputi
6 data/informasi kawasan melestarikan wilayah forum komunikasi Lembaga
lindung pesisir pantai masyarakat Swadaya
Perwujudan master · Masih kurangnya pesisir Masyarakat,
plan kawasan lindung koordinasi lintas sektor · Tumpang tindih Perguruan
yang berfungsi sebagai dalam mendukung kewenangan Tinggi,
7
ekowisata (kawasan pelaksanaan kegiatan antar sektor Kelompok
wisata yang berbasis Dinas Lingkungan Hidup · Kurangnya Masyarakat,
konservasi alam)

RENSTRA DLH 2018 – 2023 |40


Page 41

Perwujudan Kabupaten Nagekeo pemahaman Pemuka


pengembangan · Masih kurangnya tentang sitem Agama dan
8 kawasan strategis ketaatan pemrakarsa perijinan Lainnya
lingkungan darat dan terhadap penyusunan lingkungan · Surat
laut dokumen pengelola · Kurangnya Teguran,
Perwujudan lingkungan Bimtek/Pelatihan Sanksi
9 peningkatan kualitas · Masih kurangnya pengelolaan
lingkungan hidup pengetahuan dan lingkungan hidup
Perlindungan partisipasi pengelola · Belum ada Tim · Dana, SDM,
10 pelestarian usaha/kegiatan dalam Terpadu, Laboratoriu
keanekaragaman hayati pengelolaan sumber anggaran belum m
Penataan kawasan pencemar tersedia
11 strategis berbasis · Masih kurangnya · keterbatasan
mitigasi bencana pembinaan dan pembiayaan,
Perwujudan sosialisasi kepada SDM, · Tim Kerka/
pengembangan LH berbagai pihak terutama Kemitraan
12 sarana/prasarana
dengan fungsi masyarakat terhadap
ekowisata berbagai manfaat dan koordinasi
program dan kegiatan antara berbagai · Dana, SDM,
yang dilakukan oleh dan
Dinas Lingkungan laboratorium
Hidup Kabupaten
Perwujudan Nagekeo
pengendalian · Masih kurang
13
pemanfaatan kawasan optimalnya kinerja di
strategis LH Dinas Lingkungan
Hidup Kabupaten
Nagekeo terkait dengan
Tupoksi

Tabel.3.6
Permasalahan Pelayanan Perangkat Daerah berdasarkan Analisis KLHS beserta
Faktor Penghambat dan Pendorong Keberhasilan Penanganannya

Hasil KLHS terkait Permasalahan Faktor


No.
Tugas dan Fungsi PD Pelayanan PD Penghambat Pendorong

(1) (2) (3) (4) (5)


1 Peningkatan · Masih Kurangnya · Belum · Tim
pengendalian partisipasi masyarakat Tersedianya Kerja/kemitraan
pemanfaatan Sumber dalam pengelolaan TPA dan · Tim
Daya Alam sampah Fasilitas Kerja/kemitraan
· Masih kurangnya sampah lainnya · Tim Kerja
2 Kondisi sosial budaya kesadaran masyarakat · Perlunya /kemitraan
masyarkaat dalam perlindungan dan peningkatan · Tim
kabupaten Nagekeo pelestarian lingkunga ketersediaan Kerja/kemitraan
· Masih rendahnya akses Bank Pohon · Jejaring kerja
masyarakat terhadap · Belum dengan
3 Faktor ekonomi data dan informasi tersedianya stakeholders
masyarakat lingkungan database meliputi
· Masih kurangnya sarana Lembaga
pengetahuan prasarana Swadaya
masyarakat dalam pengelola Masyarakat,
melestarikan wilayah lingkungan Perguruan
pesisir pantai · Belum adanya Tinggi,
· Masih kurangnya forum Kelompok

RENSTRA DLH 2018 – 2023 |41


Page 42

koordinasi lintas sektor komunikasi Masyarakat,


dalam mendukung masyarakat Pemuka Agama
pelaksanaan kegiatan wilayah pesisir dan Lainnya
Dinas Lingkungan Hidup · Tumpang tindih · Surat Teguran,
Kabupaten Nagekeo kewenangan Sanksi
· Masih kurangnya antar sektor · Dana, SDM,
ketaatan pemrakarsa · Kurangnya Laboratorium
terhadap penyusunan pemahaman · Tim Kerka/
dokumen pengelola tentang sitem Kemitraan
lingkungan perijinan
· Masih kurangnya lingkungan · Dana, SDM,
pengetahuan dan · Kurangnya dan
partisipasi pengelola Bimtek/Pelatiha laboratorium
usaha/kegiatan dalam n pengelolaan
pengelolaan sumber lingkungan
pencemar hidup
· Masih kurangnya · Belum ada Tim
pembinaan dan Terpadu,
sosialisasi kepada anggaran belum
berbagai pihak terutama tersedia
masyarakat terhadap · keterbatasan
berbagai manfaat pembiayaan,
program dan kegiatan SDM, sarana/
yang dilakukan oleh
Dinas Lingkungan Hidup prasarana dan
Kabupaten Nagekeo koordinasi
· Masih kurang antara berbagai
optimalnya kinerja di
Dinas Lingkungan Hidup
Kabupaten Nagekeo
terkait dengan Tupoksi

3.5 PENENTUAN ISU-ISU STRATEGIS

Pada bagian ini dikemukan isu-isu strategis yang merupakan bagian penting
dan sangat menentukan dalam proses penyusunan rencana pembangunan
daerah untuk melengkapi tahapan-tahapan yang telah dilakukan
sebelumnya. Pelayanan pembangunan antara lain dimaksudkan agar
layanan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Nagekeo senantiasa selaras
dengan daya dukung lingkungan dan aspirasi penggunan layanan.
Berikut ini isu-isu strategis Dinas Lingkungan hidup yang diangkat adalah:
1. Peningkatan Pengelolaan Persampahan
Seiring dengan pertumbuhan penduduk dan kegiatan perekonomian,
masalah persampahan menjadi masalah yang serius yang perlu
mendapat perhatian khusus untuk menciptakan lingkungan yang bersih,
dan nyaman. Dua hal yang harus dilakukan berkenaan dengan sampah
ini yakni penertiban dan pemanfaatan kembali sampah. Pengurangan
sampah meliputi Reduse (pembatasan), Reuse (penggunaan kembali)
dan Recycle (pendauran ulang) yang sering disingkat dengan 3R,
sedangkan kegiatan penanganan sampah meliputi pengumpulan,
pengangkutan, pengolahan dan pemrosesan akhir. Paradigma
pengolahan sampah ini belum diterapkan di Kabupaten Nagekeo,
sehingga sampai saat ini sampah belum tertangani secara baik.

RENSTRA DLH 2018 – 2023 |42


Page 43

Dinas Lingkungan Hidup kedepan mempunyai tugas untuk mengajak


seluruh lapisan masyarakat agar mengurangi produksi sampah yang
dihasilkan melalui penerapan 3R sehingga semua sampah tidak
terkumpul pada TPS. Dengan demikian kedepan permasalahan sampah
tidak menjadi masalah bagi Dinas Lingkungan Hidup di Kabupaten
Nagekeo.

2. Pengendalian Pencemaran Lingkungan (Air, udara dan kerusakan


tanah)
Pencemaran lingkungan melalui media air, udara dan tanah
menjadikan kualitas lingkungan hidup semakin menurun. Pencemaran
ini bersumber dari kegiatan usaha/industri, rumah tangga maupun
transportasi, harus dapat ditanggulangi dengan pencegahan,
pengendalian, pengawasan dan pemulihan kualitas lingkungan.
Berdasarkan hasil Pemantauan lapangan terhadap 24 tempat
usaha/kegiatan yang ada di Kabupaten Nagekeo belum ada satupun
baik usaha perhotelan, rumah makan, industri, galian gol C, yang
mengelolah limbahnya melalui Instalasi Pengelolah Limbah (IPAL),
penanganan limbah selama ini banyak yang ditampung di septic tang,
dibuang pada saluran drainase selain itu juga ditimbun dalam drum/ bak
penampung yang selanjutnya dimanfaatkan kembali oleh masyarakat
(misalnya oli). Belum adanya penanganan limbah secara sungguh-
sungguh hal ini dikhwatirkan ke depan akan berpengaruh pada
terjadinya pencemaran lingkungan. Dampak pencemaran yang bersifat
akut dan kronis perlu segera diantisipasi agar sumber daya yang ada
dapat dimanfaatkan secara optimal dan berkelanjutan.

3. Peningkatan pemulihan keruasakan lingkungan

a. Mencegah Kekeringan

Kabupaten Nagekeo beriklim tropis, dengan variasi suhu dan


penyinaran matahari efektif rata-rata 8 jam per hari. Musim hujan
berlangsung antara bulan Desember hingga Maret dan musim
kemarau antara bulan April hingga November. Curah hujan yang
rendah ini berdampak pada kekeringan di Kabupaten Nagekeo.
Berdasarkan penelitian Lembaga Penelitian (Lemlit) Undana
Kupang (2011), kekeringan yang melanda Wilayah Nusa Tenggara
Timur (NTT) akibat curah hujan yang sangat minim, merupakan
dampak dari pemanasan global.
Upaya yang harus dilakukan adalah menekan panas bumi
adalah dengan melaksanakan kegiatan–kegiatan konservasi hutan
dan lahan serta mengawasi dan mengendalikan kegiatan-kegiatan

RENSTRA DLH 2018 – 2023 |43


Page 44

yang berpotensi menaikkan emisi gas rumah kaca. Selain itu upaya
pemantauan terhadap kualitas dan kuantitas sumber-sumber air
sehingga dapat diketahui indikasi dampak terjadinya kekeringan.

b. Membatasi Penambangan Liar


Aktivitas penambangan pasir dan/atau batu memiliki potensi
untuk merusak lingkungan yang hampir sama dengan bahan galian
yang lain, hal ini dikarenakan penambangan pasir dan/atau kerikil
adalah penambangan yang secara teknis mudah dilakukan karena
dapat digunakan dengan menggunakan peralatan sederhana
(manual) maupun menggunakan alat berat (mekanik). Begitu pula
jika ditinjau dari luas area tambang yang dapat dilakukan dari skala
perorangan (<100 m2) hingga industri (>1.000 Ha). Batu /pasir
Sumber daya alam yang melimpah dan dapat dieksploitasi dengan
mudah sehingga tidak diperlukan modal besar untuk dapat
melakukan kegiatan penambangan dimaksud dan kegiatan
penambangan ini banyak diminati dan berkembang luas di
Kabupaten Nagekeo, baik yang memilki izin (legal) maupun yang
tanpa izin (illegal). Sehingga seringkali menyulitkan dalam
pengawasan. Masalah lain yang dapat timbul adalah ketika
penambang hanya meninggalkan kawasan penambangan tersebut
begitu saja, atau hanya melakukan pemulihan sekedarnya, dan
pada akhirnya dampak kerusakan lingkungan akan menjadi beban
dan ditanggung oleh masyarakat dan Pemerintah Daerah.
Rendahnya kesadaran dan pengatahuan masyarakat tentang
penggolongan batu pasir sebagai bahan galian C yang dikuasai
oleh Negara untuk kesejahteraan masyarakat mempengaruhi sering
terjadinya penambangan tanpa ijin termasuk penambangan di
daerah jalur hijau yakni Daerah Aliran Sungai (DAS) dan Pesisir.

c. Mencegah Ilegal Loging


Seiring dengan meningkatnya kebutuhan kayu untuk
keperluan pembangunan, sebagai bahan baku oleh perusahaan
pengolahan kayu, dan pemenuhan kebutuhan harian sebagai kayu
bakar, mempengruhi meningkatnya akses masuk hutan dan
pencurian kayu terjadi di mana-mana. Rendahya penegakan hukum
terhadap pelaku illegal loging serta keterlibatan oknum pejabat,
menyebabkan illegal loging kian hari kian semarak. Kasus illegal
loging di Kabupaten Nagekeo, memang belum termasuk kasus
yang luar biasa karena penggunaan kayu masih sebatas untuk
keperluan kayu bakar.

RENSTRA DLH 2018 – 2023 |44


Page 45

Untuk itu perlu digalakan penanaman hutan rakyat untuk


kebutuhan bahan bangunan maupun kayu bakar.

d. Menghijaukan Lahan Kritis


Lahan kritis adalah lahan yang secara fisis-teknis kritis, tidak
memungkinkan produksi pertanian dan atau memungkinkan
produksi pertanian tetapi tidak menguntungkan secara sosial
ekonomi. Dengan kata lain dapat dinyatakan bahwa lahan kritis
adalah lahan yang secara potensial tidak mampu berperan dalam
salah satu atau beberapa fungsi, yaitu sebagai (1) unsur produksi
pertanian, (2) media pengatur air (fungsi hidrologi), (3) media
perlindungan alam lingkungan (fungsi orologis).
Kebijakan alokasi perhatian pemulihan lahan kritis adalah pada
lahan bekas kebun masyarakat, tanah suku bebas yang belum
diolah, padang penggembalaan, daerah aliran sungai yang
umumnya di luar kawasan hutan (di Kabupaten Nagekeo terdapat 7
kawasan hutan antaranya: Mbay, Kemabolen, Ndora, Koto,
Keokelituka).

e. Mencegah Abrasi pantai dan daerah pesisir


Efek Pemanasan global menyebabkan naiknya permukaan
air laut, kondisi ini dapat mengancam pemukiman daerah pesisir.
Naiknya permukaan laut dapat menimbulkan erosi wilayah pesisir,
kerusakan hutan bakau dan terumbu karang, naiknya salinitas di
wilayah estuaria dan wilayah pesisir lainnya, perubahan wilayah
sedimentasi, berkurangnya intensitas cahaya di dasar laut serta
naiknya tinggi gelombang. Wilayah pesisir merupakan salah satu
sumber daya alam yang mempunyai potensi dan sumbangan yang
sangat besar dalam pembangunan dewasa ini.
Permasalahan kerusakan pesisir dan laut di Kabupaten
Nagekeo pada umumnya disebabkan oleh aktifitas manusia mulai
dari gunung sampai aktifitas manusia di laut itu sendiri. Aktifitas
manusia yang dapat menimbulkan kerusakan dan pencemaran laut
adalah penangkapan ikan ilegal dengan menggunakan bahan
peledak, potasium dll. Aktivitas ini berpotensi merusaka terumbu
karang, penebangan bakau, alih fungsi hutan mangrove serta
pembuangan sampah dan limbah lainnya ke laut akan menambah
tekanan terhadap laut. Kerusakan terumbu karang dan hutan
mangrove akan berakibat pada terjadinya abrasi pantai karena tidak
adanya pemecah gelombang, sehinggga gelombang langsung
menghempas pada pantai. Selain itu kerusakan juga dapat
menyebabkan penurunan hasil tangkap nelayan.

RENSTRA DLH 2018 – 2023 |45


Page 46

f. Peningkatan Akses Terhadap Air Bersih


Air bersih merupakan kebutuhan yang sangat penting bagi
rumah tangga dalam kehidupan sehari-hari. Ketersediaan dalam
jumlah cukup terutama untuk keperluan minum dan masak
merupakan tujuan dari program penyediaan air bersih yang terus-
menerus diupayakan pemerintah.
Sumber air bersih yang digunakan rumah tangga dibedakan
menurut air kemasan, air isi ulang, air ledeng (meteran dan eceran),
sumur, pompa tangan, Mata air, air sungai dll.

Pemerintah Kabupaten Nagekeo melalui BLU-SPAM


secara langsung berupaya menyediakan air bersih kepada
masyarakat. Dari debit air yang ada pada setiap kecamatan,
cakupan pelayanan BLU-SPAM terhadap total penduduk di setiap
kecamatan mencapai 20,25% pada Kecamatan Aesesa, 4,21%
pada Kecamatan Mauponggo, 12,20% pada Kecamatan Boawae,
dan 10,01% pada Kecamatan Nangaroro. Sedangkan masyarakat
yang tidak terlayani oleh BLU-SPAM menyediakan air bersih untuk
keperluan sehari-hari secara swadaya melalui pembangunan
sumur, mengambil dari sungai/mata air, atau membangun jaringan
air bersih melalui program PNPM atau program pemberdayaan
masyarakat lainnya.

4. Peningkatan Pengelolaan Ruang Terbuka Hijau (RTH)


RTH kota adalah bagian dari ruang-ruang terbuka suatu
wilayah perkotaan (urban spaces) yang diisi oleh vegetasi guna
mendukung manfaat langsung dan/atau tidak langsung yang dihasilkan
oleh RTH dalam kota tersebut yaitu keamanan, kenyamanan,
kesejahteraan, dan keindahan wilayah perkotaan tersebut.

Pengembangan sistem RTH di perkotan didasari atas beberapa


pemikiran, antara lain:

(1) Keterbatasan luasan kota versus kemajuan pembangunan kota.


Permintaan akan pemanfaatan lahan kota yang terus tumbuh dan
bersifat akseleratif untuk pembangunan berbagai fasilitas
perkotaan, termasuk kemajuan teknologi, industri dan transportasi,
selain sering mengubah konfigurasi alami lahan/bentang alam
perkotaan juga menyita lahan-lahan tersebut dan berbagai
bentukan ruang terbuka lainnya. Untuk mengatasi kondisi
lingkungan kota seperti ini sangat diperlukan RTH sebagai suatu
teknik bioengineering dan bentukan biofilter yang relatif lebih
murah, aman, sehat, dan menyamankan.
RENSTRA DLH 2018 – 2023 |46
Page 47

(2) RTH perkotaan mempunyai manfaat kehidupan yang tinggi.


Berbagai fungsi yang terkait dengan keberadaannya (fungsi
ekologis, sosial, ekonomi, dan arsitektural) dan nilai estetika yang
dimilikinya (obyek dan lingkungan) tidak hanya dapat, dalam
meningkatkan kualitas lingkungan dan untuk kelangsungan
kehidupan perkotaan tetapi juga dapat menjadi nilai kebanggaan
dan identitas kota. Untuk mendapatkan RTH yang fungsional dan
estetik dalam suatu sistem perkotaan, maka luas minimal, pola dan
struktur, serta bentuk dan distribusinya harus menjadi pertimbangan
dalam membangun dan mengembangkannya. (3) Kelestarian RTH
suatu wilayah perkotaan harus disertai dengan ketersediaan dan
seleksi tanaman yang sesuai dengan arah rencana dan
rancangannya.

5. Peningkatan kapasitas sumber daya aparatur

Sumber Daya Aparatur yang berperan dalam pengelolaan lingkungan


hidup terdiri dari 21 orang Pegawai Negeri Sipil. Dari 21 orang Aparatur
ini yang memiliki kemampuan teknis dalam pengelolaan lingkungan
masih belum cukup. Oleh karena pada lima tahun kedepan sumbangsih
terhadap peningakatan mutu Aparatur Dinas Lingkungan Hidup menjadi
agenda utama.

6. Peningkatan ketersediaan data yang akurat dan valid

a. Akses data yang akurat dan Penyebaran sistem informasi


lingkungan (SIL) dan Regulasi Bidang Lingkungan Masih perlu
ditingkatkan dalam rangka melestarikan fungsi lingkungan hidup
dan mencegah terjadinya pencemaran dan/atau kerusakan
lingkungan yang meliputi Perencanaan, pemanfaatan,
pengendalian, pemeliharaan, pengawasan dan penegakkan hukum.
b. Penguatan implementasi perundang-undangan bidang lingkungan
hidup sehingga terciptanya upaya sadar untuk memadukan aspek
lingkungan hidup, sosial dan ekonomi ke dalam strategi
pembangunan untuk menjamin keutuhan lingkungan hidup serta
keselamatan, dan kesejahteraan generasi yang akan datang.

7. Peningkatan koordinasi lintas sektor dalam pengelolaan sumber


daya alam dan lingkungan
Dalam rangka mewujudkan pembangunan berkelanjutan yang
berwawasan lingkungan melalui perencanaan, penataan dan pengkajian
lingkungan, dapat terlaksana secara baik dan maksimal apabila
didukung dengan kerjasama lintas sektor. Pembangunan berkelanjutan

RENSTRA DLH 2018 – 2023 |47


Page 48

bukanlah sebuah hayalan atau sekedar mimpi, tapi pembangunan yang


tidak meninggalkan duka bagi rakyat kecil. Bidang Lingkungan Hidup
pada lima tahun kedepan mencoba untuk membangun kemitraan dan
keterpaduan lintas sektor dalam pengelolaan lingkungan, sehingga
pembangunan berwawasan lingkungan dapat tercapai.

8. Peningkatan sarana dan prasarana pengelolaan lingkungan hidup


Dinas Lingkungan Hidup bertugas membantu Bupati dalam menjalankan
urusan dibidang Lingkungan Hidup, memiliki peran penting dalam
menyelamatkan lingkungan. Dalam memerankan tugas dan fungsi
tersebut Dinas Lingkungan Hidup harus didukung dengan sarana dan
prasarana yang memadai, antara lain memiliki gedung yang memadai,
Dinas Lingkungan Hidup Kabupten Nagekeo selama ini belum memiliki
gedung kantor, gedung yang ada merupakan gedung laboratorium
lingkungan yang sampai sekarang belum dimanfaatkan secara optimal.
Kedua pengembangan laboratorium menuju terekditasi, ketiga lokasi
pengolahan sampah akhir, keempat sarana dan prasaranan sumber-
sumber air dalam rangka menangkap debit air.

RENSTRA DLH 2018 – 2023 |48


Page 49

BAB IV
TUJUAN DAN SASARAN
4.1 Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Dinas Lingkungan Hidup
4.1.1. Tujuan Jangka Menengah Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten
Nagekeo
Tujuan adalah pernyataan-pernyataan tentang hal-hal yang perlu
dilakukan untuk mencapai visi, melaksanakan misi, memecahkan
permasalahan, dan menangani isu strategis daerah yang dihadapi.
Melalui perumusan tujuan, maka Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten
Nagekeo secara tepat dapat mengetahui apa yang harus
dilaksanakan dalam kurun waktu lima tahun kedepan dengan
mempertimbangkan sumber daya dan kemampuan yang ada.
Adapun beberapa tujuan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten
Nagekeo.
1. Meningkatkan pengendalian dampak Lingkungan dan
pengawasan lingkungan;
2. Meningkatkan Pemulihan dan perbaikan kualitas lingkungan
hidup;
3. Meningkatkan pembangunan berkelanjutan yang berwawasan
lingkungan;
4. Meningkatkan Penataan Ruang Terbuka Hijau;
5. Meningkatkan Kapasitas kelembagaan dan Sumber Daya
Manusia Pengelola Lingkungan Hidup Daerah.
4.1.2. Sasaran Jangka Menengah Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten
Nagekeo
Sasaran merupakan hasil yang diharapkan dari suatu tujuan
yang diformulasikan secara terukur, spesifik, mudah dicapai, rasional,
untuk dapat dilaksanakan dalam jangka waktu 5 (lima) tahun ke
depan. Adapun sasaran yang ingin dicapai oleh Dinas Lingkungan
Hidup adalah sebagai berikut :
1. Meningkatnya kerja sama antar lembaga dan masyarakat dalam
pengelolaan lingkungan;
2. Meningkatnya Konservasi Sumber Daya Alam dan Lingkungan;
3. Meningkatnya Pemulihan dan Perbaikan ekosistem pesisir dan
laut;
4. Meningkatnya pembangunan berkelanjutan yang berwawasan
lingkungan;
5. Meningkatnya Pemanfaatan Ruang Terbuka Hijau;
6. Meningkatnya kapasitas kelembagaan dan Sumber Daya
Manusia Pengelola Lingkungan Hidup Daerah.

RENSTRA DLH 2018 – 2023 |49


Page 50

Adapun misi, tujuan dan sasaran yang dicapai oleh Dinas


Lingkungan Hidup Kabupaten Nagekeo dapat dilihat pada tabel
4.1. berikut ini :

Tabel 4.1
Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Pelayanan Perangkat Daerah

TARGET KINERJA PADA TAHUN


INDIKATOR
NO. TUJUAN SASARAN KE-
SASARAN
1 2 3 4 5
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
Persentase
100% 100% 100% 100% 100%
Meningkatkan Meningkatnya penanganan sampah
pengendalian kerja sama Prosentase
dampak antar lembaga pengendalian dampak
1
Lingkungan dan dan Masyarakat lingkungan dan
100% 100% 100% 100% 100%
pengawasan dalam pengawasan
lingkungan lingkungan pengelolaan
lingkungan
Meningkatnya
Prosentase pemulihan
konservasi SDA
dan perbaikan kualitas 20% 40% 60% 80% 100%
Meningkatkan dan Lingkungan
lingkungan hidup
Pemulihan dan Hidup
2 perbaikan Meningkatnya
kualitas pemulihan dan Prosentase
lingkungan hidup perbaikan Rehabilitasi ekosistem 20% 40% 60% 80% 100%
ekosistem pesisir dan laut
pesisir dan laut
Meningkatkan Meningkatnya
pembangunan pembangunan
Prosentase
berkelanjutan berkelanjutan
3 ketersediaan data dan 20% 40% 60% 80% 100%
yang yang
informasi lingkungan
berwawasan berwawasan
lingkungan lingkungan
Meningkatkan Meningkatnya Prosentase
Penataan Ruang Pemanfaatan Pemanfaatan Ruang
4 20% 40% 60% 80% 100%
Terbuka Hijau Ruang Terbuka Terbuka Hijau (RTH)
(RTH) Hijau (RTH)
Meningkatkan Meningkatnya Persentase
kapasitas kapasitas Meningkatnya
5 100% 100% 100% 100% 100%
kelembagaan kelembagaan kapasitas
dan SDM di dan SDM di kelembagaan dan

RENSTRA DLH 2018 – 2023 |50


Page 51

TARGET KINERJA PADA TAHUN


INDIKATOR
NO. TUJUAN SASARAN KE-
SASARAN
1 2 3 4 5
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
bidang bidang SDM pengelola
lingkungan hidup. lingkungan lingkungan
hidup.

4.2. STRATEGI DAN KEBIJAKAN DINAS LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN


NAGEKEO

VISI : “Mewujudkan Nagekeo yang sejahtera, nyaman, dan bermartabat melalui


pembangunan sektor pertanian dan pariwisata”.

MISI 4 : Mewujudkan Nagekeo yang nyaman, lingkungan tempat tinggal yang damai, asri
dan lestari.

Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan


Melakukan Peningkatan upaya
Meningkatkan
Meningkatnya pengendalian pengendalian dan fungsi
pengendalian
kerja sama antar dan pengawasan
dampak
lembaga dan Pengawasan
Lingkungan dan
Masyarakat yang
pengawasan
dalam berkelanjutan
lingkungan
lingkungan

Misi 7 : Mewujudkan Nagekeo sebagai tempat kunjungan/singgah para wisatawan dan


memperkuat sinergitas sektor pariwisata dengan sektor pertanian, perkebunan,
peternakan, perikanan, kehutanan, lingkungan hidup, UMKM.

Meningkatnya Percepatan Peningkatan upaya


konservasi SDA pemulihan dan konservasi Lingkungan
Meningkatkan dan Lingkungan perbaikan
Pemulihan dan Hidup kerusakan
perbaikan Meningkatnya lingkungan
kualitas pemulihan dan
lingkungan hidup perbaikan
ekosistem
pesisir dan laut

Meningkatkan Meningkatnya Percepatan Peningkatan kesadaran

pembangunan pembangunan pembangunan semua elemen

berkelanjutan berkelanjutan berkelanjutan masyarakat dalam

RENSTRA DLH 2018 – 2023 |51


Page 52

yang yang pembangunan yang


berwawasan berwawasan berwawasan lingkungan
lingkungan lingkungan

Meningkatkan Meningkatnya Percepatan Peningkatan Koordinasi


Penataan Ruang Pemanfaatan penataan RTH
Terbuka Hijau Ruang Terbuka
(RTH) Hijau (RTH)
Mewujudkan Meningkatnya Percepatan Mengikuti
kapasitas kapasitas pelatihan Bimtek/Pelatihan
kelembagaan kelembagaan
dan SDM di dan SDM
bidang dibidang
lingkungan hidup lingkungan hidup

RENSTRA DLH 2018 – 2023 |52


Page 53

BAB V
STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

5.1. Strategi

Untuk mencapai tujuan dan sasaran, dilakukan melalui berbagai


strategi, kebijakan dan program. Strategi merupakan cara mencapai
seluruh tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan. Strategi dimaksud
merupakan pemilihan langkah-langkah yang menyeluruh dan terpadu
dalam implementasi perencanaan strategik, yang meliputi penetapan
program dan serangkaian kegiatan dengan memperhatikan segala sumber
daya dan lingkungan yang ada.

Adapun strategi yang akan dilaksanakan dalam mencapai visi,


misi, tujuan dan sasaran Dinas Lingkungan Hidup masa pelayanan 2018 –
2023 adalah sebagai berikut :

1. Melakukan pengendalian dan Pengawasan yang


berkelanjutan;
2. Percepatan pemulihan dan perbaikan kerusakan lingkungan;
3. Percepatan pembangunan berkelanjutan;
4. Percepatan penataan RTH;
5. Percepatan pelatihan.
1.2. Kebijakan
Kebijakan pada dasarnya merupakan ketentuan yang telah
ditetapkan oleh yang berwenang untuk dijadikan pedoman, pegangan atau
petunjuk dalam mengembangkan ataupun pelaksanaan program/kegiatan
guna tercapainya kelancaran dan sinergisitas dalam mewujudkan sasaran,
tujuan serta visi dan misi organisasi.
Arah Kebijakan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Nagekeo
periode 2018 – 2023 adalah sebagai berikut :
1. Peningkatan upaya pengendalian dan fungsi pengawasan;
2. Peningkatan upaya konservasi Lingkungan;
3. Peningkatan kesadaran semua elemen masyarakat dalam
pembangunan yang berwawasan lingkungan;
4. Peningkatan Koordinasi;
5. Mengikuti Bimtek/Pelatihan.

RENSTRA DLH 2018 – 2023 |53


Page 54

Tabel V
Hubungan antara , Misi, Tujuan dengan Sasaran, Strategi dan Arah kebijakan
Visi : “Mewujudkan Nagekeo yang sejahtera, nyaman, dan bermartabat
melalui pembangunan sektor pertanian dan pariwisata”.
MISI 4 : Mewujudkan Nagekeo yang nyaman, lingkungan tempat tinggal yang damai, asri dan
lestari.
Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan

Meningkatnya Melakukan Peningkatan upaya


Meningkatkan kerja sama antar pengendalian, pengendalian, fungsi
pengendalian lembaga, Pengawasan pengawasan dan
dampak Masyarakat dan dan Pembinaan pembinaan
Lingkungan dan pelaku usaha / yang
pengawasan kegiatan dalam berkelanjutan
lingkungan pengelolaan
lingkungan hidup
Peningkatan Melaksanakan Meningkatkan
upaya informasi kegiatan pemahaman dan
Terciptanya
dan edukasi sosialisasi kesadaran masyarakat
lingkungan yang
mengenai sistem mengenai akan pentingnya
bersih, rapi dan
penenganan dan pengelolaan lingkungan yang bersih,
indah serta
pengelolaan sampah dan rapih dan indah
terbebas dari
sampah dengan limbah B3
sampah dan
3R serta
limbah B3
pengelolaan
limbah B3
Meningkatnya Percepatan Peningkatan upaya
konservasi SDA pemulihan dan konservasi Lingkungan
Meningkatkan dan Lingkungan perbaikan
Pemulihan dan Hidup kerusakan
perbaikan Meningkatnya lingkungan
kualitas pemulihan dan
lingkungan hidup perbaikan
ekosistem
pesisir dan laut

Misi 7 : Mewujudkan Nagekeo sebagai tempat kunjungan/singgah para wisatawan dan


memperkuat sinergitas sektor pariwisata dengan sektor pertanian, perkebunan,
peternakan, perikanan, kehutanan, lingkungan hidup, UMKM.

Meningkatkan Meningkatnya Percepatan Peningkatan kesadaran


pembangunan pembangunan pembangunan semua elemen
berkelanjutan berkelanjutan berkelanjutan masyarakat dalam
yang yang pembangunan yang

RENSTRA DLH 2018 – 2023 |54


Page 55

berwawasan berwawasan berwawasan lingkungan


lingkungan lingkungan

Meningkatkan Meningkatnya Percepatan Peningkatan Koordinasi


Penataan Ruang Pemanfaatan penataan RTH
Terbuka Hijau Ruang Terbuka
(RTH) Hijau (RTH)
Mewujudkan Meningkatnya Percepatan Mengikuti kegiatan
kapasitas kapasitas peningkatan Bimtek, Pelatihan,
kelembagaan kelembagaan sumber daya sosialisasi dan magang
dan SDM di dan SDM manusia
bidang dibidang
lingkungan hidup lingkungan hidup

RENSTRA DLH 2018 – 2023 |55


Page 56

BAB VI
RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR
KINERJA,
KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF

Pada bagian ini dikemukakan rencana program dan kegiatan,


indikator kinerja, kelompok sasaran, dan pendanaan indikatif (Perumusan
rencana program, kegiatan, indikator kinerja, kelompok sasaran, dan
pendanaan indikatif).
Program Dinas lingkungan hidup merupakan program prioritas
RPJMD yang sesuai dengan tugas pokok dan fungsi Dinas Lingkungan
Hidup Kabupaten Nagekeo. Rencana program prioritas beserta indikator
keluaran program dan pagu per Perangkat Daerah sebagaimana tercantum
dalam rancangan awal RPJMD, selanjutnya dijabarkan Perangkat Daerah
kedalam kegiatan untuk setiap program prioritas tersebut. Pemilihan
kegiatan untuk masing-masing program prioritas ini didasarkan strategis dan
kebijakan jangka menengah dapat dilihat melalui tabel 5.1. berikut ini :

RENSTRA DLH 2018 – 2023 |56


Page 57

Tabel 5.1
Rencana Program, Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran, dan Pendanaan Indikatif Dinas Lingkungan Hdup Kabupaten Nagekeo
Unit Kerja
Perangkat
Indikator Data Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Daerah Lokasi
Capaian Penang-
pada gung-jawab
Indikator Program dan
Tujuan Sasaran Kode Tahun Kondisi Kinerja pada akhir
Sasaran Kegiatan
Kinerja Program Awal Tahu 2019 Tahun 2020 Tahun 2021 Tahun 2022 Tahun 2023 periode Renstra Perangkat
Perenca Daerah
naan
(outcome) dan
target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp
Kegiatan (output)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20) (21)

URUSAN UMUM

Meningkatk Prosentase
Meningkatnya Terlaksananya
an Meningkatnya Pelayanan
Pelayanan 0 0 pelayanan
Pelayanan Pelayanan 2 Administrasi 100% 100% 291.748.000 100% 340.427.000 100% 390.747.000 100% 390.747.000 100% 390.747.000 100% 1.804.416.000 Sekretariat DLH
Administrasi 5 1 Administrasi
Administrasi Administrasi Perkantoran
Perkantoran Perkantoran
Perkantoran Perkantoran

0 0 0 Penyediaan Jasa Tersedianya jasa 21.512.000


2 12 12 3.013.000 12 3.478.000 12 5.007.000 12 5.007.000 12 5.007.000 12
5 1 1 Surat Menyurat surat menyurat

Penyediaan jasa
Tersedianya Jasa
0 0 0 komunikasi
2 Komunikasi Sumber 12 12 13.200.000 12 15.000.000 12 22.800.000 12 22.800.000 12 22.800.000 12 96.600.000
5 1 2 sumber daya air
Daya Air dan Listrik
dan listrik

Penyediaan Jasa
Tersedianya jasa
Pemeliharaan dan
0 0 0 pemeliharaan dan
2 perizinan 12 12 38.610.000 12 28.940.000 12 28.940.000 12 28.940.000 12 28.940.000 12 154.370.000
5 1 6 perizinan kendaraan
kendaraan
dinas/operasional
dinas/operasional

Penyediaan Jasa Tersedianya Jasa


0 0 0
2 Administrasi Administrasi 12 12 70.913.000 12 61.151.000 12 62.671.000 12 62.671.000 12 62.671.000 12 320.077.000
5 1 7
Keuangan Keuangan

0 0 0 Penyediaan Jasa Tersedianya jasa


2 12 12 833.000 12 2.149.000 12 2.500.000 12 2.500.000 12 2.500.000 12 10.482.000
5 1 8 Kebersihan Kantor kebersihan kantor

RENSTRA DLH 2018 – 2023 |57


Page 58

0 0 1 Penyediaan Alat Tersedianya Alat Tulis


2 12 12 7.351.000 12 7.954.000 12 10.592.000 12 10.592.000 12 10.592.000 12 47.081.000
5 1 0 Tulis Kantor Kantor

Tersedianya barang
Penyediaan
0 0 1 cetakan dan
2 Barang Cetakan 12 12 740.000 12 1.000.000 12 1.500.000 12 1.500.000 12 1.500.000 12 6.240.000
5 1 1 pengandaan
dan Penggandaan

Penyediaan
Tersedianya
0 0 1 Peralatan
2 peralatan dan 12 12 21.723.000 12 13.065.000 12 15.997.000 12 15.997.000 12 15.997.000 12 82.779.000
5 1 3 Perlengkapan
perlengkapan kantor
Kantor

Penyediaan Bahan
Bacaan dan Tersedianya bahan
0 0 1
2 Peraturan bacaan dan 12 12 840.000 12 840.000 12 840.000 12 840.000 12 840.000 12 4.200.000
5 1 5
Perundang- perundang-undangan
undangan

Penyediaan
0 0 1 Tersedianya makanan
2 Makanan dan 12 12 - 12 - 12 - 12 - 12 - 12 -
5 1 7 dan minuman
Minuman

Rapat-rapat
0 0 1 koordinasi dan Terlaksananya rapat- Luar
2 12 92.300.000 12 170.950.000 12 170.950.000 12 170.950.000 12 170.950.000 12 776.100.000
5 1 8 konsultasi keluar rapat ke luar daerah Daerah
Daerah
Rapat-rapat
0 0 1 Koordinasi dan Terlaksananya rapat- Dalam
2 12 42.225.000 12 35.900.000 12 68.950.000 12 68.950.000 12 68.950.000 12 284.975.000
5 1 9 Konsultasi rapat dalam daerah Daerah
kedalam Daerah
Peningkatan
Tersedianya sarana
0 0 Sarana dan
2 dan prasarana 100% 100% 21.795.000 100% - 100% 785.000.000 1 Pkt 15.000.000 - - 100% 821.795.000 Sekretariat DLH
5 2 Prasarana
aparatur
Aparatur
Meningkatk Prosentase
Meningkatnya
an sarana Meningkatnya Pengadaan Tersedianya
sarana dan 0 0 0
dan sarana dan 2 Kendaraan kendaraan dinas roda 5 - - - - 2 750.000.000 - - - - 2 750.000.000
prasarana 5 2 5
prasarana prasarana Dinas/Operasional 2 dan 4
Aparatur
Aparatur Aparatur

0 0 1 Pengadaan Tersedianya
2 - 2 21.795.000 - - 4 20.000.000 - - - - 6 41.795.000
5 2 0 Mebelar Mebeler

RENSTRA DLH 2018 – 2023 |58


Page 59

0 0 1 Pengadaan Tersedianya kain


2 1 Pkt - - - - 1 Pkt 15.000.000 1 Pkt 15.000.000 - - 2 Pkt 30.000.000
5 2 1 Kain Gorden Gorden

Pembangunan Trsedianya
0 0
2 Gedung Gedung 1 Pkt - - 1 Pkt - - - - - - - 1 Pkt 2.000.000.000
5 2
Laboratorium Laboratorium

Peningkatan Tersedianya
0 0 kapasitas aparatur teknis 3 3 3 3 12
2 3 org - - - 93.200.000 93.200.000 93.200.000 372.800.000
5 5 sumber daya bidang org org org org org
aparatur lingkungan

Jumlah Aparatur
Pendidikan dan
0 0 0 yang mengikuti 12 Sekretaria
2 pelatihan 3 org - - 3 org - 3 org 93.200.000 3 org 93.200.000 3 org 93.200.000 372.800.000 DLH
5 5 1 (Diklat, Magang, org t
formal
Bimtek)
Peningkatan
Pengembanga
n Sistem Adanya dokumen
Pelaporan pelaporancapaian
0 0 Sekretaria
2 Capaian kinerja dan 7 7 15.132.000 7 8.229.950 7 17.282.000 7 17.282.000 7 17.282.000 7 75.207.950 DLH
5 6 t
Kinerja dan ikhtisar kinerja
Ikhtisar SKPD
Realisasi
Kinerja SKPD
Meningka
tkan Meningkatn
Pengemb ya Prosentase
angan Pengemba Pengembanga Penyusunan
Sistem ngan n Sistem Laporan Tersedianya
Pelapora Sistem Pelaporan Capaian Laporan Capaian
0 0 0
n Pelaporan Capaian 2 Kinerja dan Kinerja dan 7 7 15.132.000 7 8.229.950 7 17.282.000 7 17.282.000 7 17.282.000 7 75..207.950
5 6 1
Capaian Capaian Kinerja dan Ikhtisar Ikhtisar Realisasi
Kinerja Kinerja dan Ikhtisar Realisasi Kinerja PD
dan Ikhtisar Realisasi Kinerja PD
Ikhtisar Realisasi Kinerja PD
Realisasi Kinerja PD
Kinerja

RENSTRA DLH 2018 – 2023 |59


Page 60

PD

URUSAN WAJIB LINGKUNGAN HIDUP

Bidang
Persentase
Program Penangan
ketersediaan
Pengembanga an
0 1 sarana 100 100 2.035.000.00 100 100 100
2 n Kinerja 100% 100% 454.824.000 617.112.000 1.985.000.000 1.885.000.000 6.976.936.000 Sampah
5 5 persampahan % % 0 % % %
Pengelolaan dan
sesuai target
Persampahan Limbah
Meningka tahunan
B3
tkan
Pengend Meningkatn
Penyusunan
alian ya
Kebijakan Adanya Dokumen
dampak kerjasama 0 1 0 2 1 3
2 Manajeman pengelolaan 1 Dok - - - - 400.000.000 100.000.000 - - 500.000.000
lingkunga antar 5 5 1 Dok Dok Dok
Pengelolaan sampah
n dan lembaga
Sampah
pengawa dan
san masyarakat
pengeloa dalam Jumlah Lokasi 1 2
2 Lks 2 Lks 1 Lks - -
an pengelolaa TPA Lks Lks Kec.
lingkunga n Dalam
persentase
n lingkungan Jumlah TPS 3R / kota
penanganan 1 - 1 - - 2
Bank Sampah
sampah

Jumlah Tong Bidang

Sampah / Bak 9 25 25 - - 59 Penangan

Sampah an
Sampah
Kegiatan Jumlah
dan
Penyediaan Prasarana dan
1.000.000.00 Limbah B3
0 1 0 prsarana dan Sarana
2 - 454.824.000 - 590.584.000 2 0 2 1.000.000.000 1 1.000.000.000 5 4.045.408.000
5 5 2 sarana Persampahan
pengelolaan (Mobil Sampah /
sampah Motor Sampah)

Bak Arm Roll - - 3 1 - 4

Mobil Arm Roll - - 1 1 - 2

Peralatan
Pengolahan
1 1 1 - - 3
Limbah an
Organik

RENSTRA DLH 2018 – 2023 |60


Page 61

Rumah Kompos - - 1 1 - 2

Biodigester - - 2 2 - 4

Incenerator - - 1 - - 1

Peningakatan Jmlah Tenaga


Kemampuan Teknis
0 1 0
2 aparat Pengelolaan - - - - 4 85.000.000 5 85.000.000 5 85.000.000 14 255.000.000
5 5 7
pemgelolaan sampah yang
persampahan dilatih

Terlaksananya
Kerjasama antara
Pemerintah
1 1
dengan Badan - - - -
Dok Dok
Usaha melalui
MOU (Daur
Kerjasama
0 1 0 Ulang Sampah)
2 Pengelolaan - - 200.000.000 600.000.000
5 5 8 Pelatihan Daur
Persampahan - - 4 org 4 org - 200.000.000 - 200.000.000 8 org
Ulang Sampah
Jumlah Badan
Usaha yang
menggunakan - 4 4 4 4 16
Produk Ramah
Lingkungan
Terlaksananya
Sosialisasi kegiatan
Kebijakan Sosialisasi
0 1 1 - 7 7 7 7
2 Manajemen Kebijakan - - - - 50.000.000 50.000.000 50.000.000 150.000.000
5 5 0 Kec Kec Kec Kec
Pengelolaan Manajemen
Persampahan Pengelolaan
Persampahan
Adanya Aparat
Pengelolah - - - 3 org - - 3 org
Sampah di TPA
Peningkatan
Jumlah Lembaga
Peran Serta 1 1
/ Unit Kerja - - - - -
0 1 1 Masyarakat unit Unit
2 Pengelolah TPA - 26.528.000 250.000.000 500.000.000 500.000.000 1.276.528.000
5 5 1 dalam
Adanya
Pengelolaan
Masyarakat /
Persampahan 7 7 7 7 7
Kader yang - -
Kec Kec Kec Kec Kec
Peduli
Lingkungan

RENSTRA DLH 2018 – 2023 |61


Page 62

Adanya BANK 10
- - 3 3 2 2
Sampah Unit
Adanya Dok
Monitoring, Monev dan
0 1 1 1
2 Evaluasi dan Pelaporan - - - 1 - 1 50.000.000 1 50.000.000 1 50.000.000 150.000.000
5 5 2 Lap
Pelaporan tentang
Persampahan
Persentase
jumlah
usaha/kegiatan
Proram
yang mentaati
Pengendalian
0 1 persyaratan 100 100 1.719.808.00 100 100 100
2 pencemaran 100% 100% 619.135.000 169.925.000 1.606.892.000 1.510.000.000 5.625.760.000
5 6 administrasi dan % % 0 % % %
dan perusakan
teknis
lingkungan
pencegahan
pencemaran
liingkungan
Bidang
Penataan
dan
Jumlah Penerima Peningkat
Penghargaan - - 2 2 2 2 8 an
Kalpataru Kapasitas
Lingkung
an Hidup
Prosentase
Pengendalian Kegiatan
Jumlah Penerima
dampak 0 1 0 Koordinasi
2 Penghargaan 39.859.000 60.000.000 60.000.000 60.000.000 237.912.000 7 Kec
lingkungan dan 5 6 1 penilaian kota
Kampung
pengawasan sehat 18.053.000
Adipura (RT,
lingkungan - 2 2 2 2 8
Dusun,
Lingkungan
Wilayah Pesisir,
Fasilitas Publik)
jumlah Penerima
3
Penghargaan
- Sekol 3 3 3 3 12
Sekolah Berbasis
ah
Adiwiyata

Bidang
Pemantauan
0 1 0 Jumlah Sumber 3 3 3 3 Pengenda
2 kualitas - 3 Lks 312.880.000 93.159.000 3 Lks 750.000.000 750.000.000 750.000.000 2.656.039.000 DLH
5 6 3 air yang dipantau Lks Lks Lks Lks lian
Lingkungan
Pencemar

RENSTRA DLH 2018 – 2023 |62


Page 63

an dan
Jumlah Sumber Kerusaka
5 5 5 5 5 5
Pencemar Udara n
Titik Titik Titik Titik Titik Titik
yang dipantau Lingkung
an Hidup

Jumlah Sarana
dan Prasarana 1 Pkt 1 Pkt 1 Pkt 1 Pkt 1 Pkt 1 Pkt
Laboratorium

Pembinaan dan
Pengawasan
terkait ketaatan
penanggungjawa
b usaha/ kegiatan Bidang
50 50 50 50 50 250
yang diawasi Penataan
Pengawasan
terhadap izin dan
pelakasanaan
lingkungan, izin Peningkat
0 1 0 kebijakan
2 RPPLH dan 7 Kec 162.892.000 24.309.000 99.808.000 186.892.000 90.000.000 563.901.000 an
5 6 4 bidang
PUULH Kapasitas
lingkungan
Lingkung
hidup Pengaduan
an Hidup
masyarakat
terkait izin
10 10 10 10 10 50
lingkungan, izin
RPPLH dan
PUULH

Jumlah Usaha
yang Bidang
100 100 100 100 100 100
menghasilkan Pengelola
Limbah B3 an
0 1 0 Pengelolaan B3 32.599.000
2 Jumlah Usaha - 15.926.000 60.000.000 60.000.000 60.000.000 2288.525.000 Sampah
Meningkatn 5 6 6 dan Limbah B3
yang dan
ya
melaksanakan - 60 70 80 100 310 Limbah
konservasi
Pengelolaan B3
sda dan
Limbah B3
lingkungan
Bidang
Pengenda
lian
Koordinasi Terlaksananya
Pencemar
0 1 1 Pengelolaan Koordinasi 2 2 2 8
2 - - - - 2 Lks 100.000.000 100.000.000 100.000.000 300.000.000 an dan
5 6 0 Prokasih / Pengelolaan Lks Lks Lks Lks
Kerusaka
Superkasih Prokasih
n
Lingkung
an Hidup

RENSTRA DLH 2018 – 2023 |63


Page 64

Bidang
Penyusunan
Adanya Dokumen Pengelola
Kebijakan 4
izin penyimpanan 1 an
Pengendalian Dok
0 1 1 sementara dan 1 Perb 1 1 Sampah
2 Pencemaran - - - - 250.000.000 50.000.000 50.000.000 / 350,000.000
5 6 2 izin pengumpulan Dok ub Dok Dok dan
dan Perusakan Perb
Limbah B3 skala B3 Limbah
Lingkungan ub
Kabupaten B3
Hidup

85 50 50 50 50 285
Jumlah
izin izin izin izin izin izin Bidang
Koordinasi usaha/keg. yg
0 1 1 SPPL SPP SPP SPP SPP SPP Tata
2 Penyusunan mengajukan ijin 7 Kec 70.905.000 18.478.000 100.000.000 100.000.000 100.000.000 389.383.000
5 6 3 / L/ L/ L/ L/ L/ Lingkung
AMDAL kelayakan
UKL- UKL- UKL- UKL- UKL- UKL- an
lingkungan
UPL UPL UPL UPL UPL UPL

Bidang
Peningkatan Terlaksananya
Pengenda
Peranserta Pembuatan
lian
Masyarakat Penjernihan Air 7 Kec - - 2 2 2 2
0 1 1 - 300.000.000 300.000.000 300.000.000 8 Pencemar
2 dalam PAH dan unit unit unit unit 900.000.000
5 6 4 Unit an dan
Pengendalian Embung
Kerusaka
Lingkungan
n
Hidup
Lingkung
an Hidup

Program Adanya kriteria


Perlindungan teknis baku
0 1 dan kerusakan 100 100 3.000.000.00 100 100 100 10.225.827.00
2 100% 100 684.968.250 3.000.000.000 3.000.000.000
5 7 konservasi lingkungan 540.859.000 % % 0 % % % 0
sumber daya hidup skala
alam kabupaten

Meningka 20.0
5000 5000 5000 5000
tkan 00
Cakupan 20 Anak Anak Anak Anak
pemuliha Anak
penghijauan Mata - an an an an
n dan an
Kegiatan sumber mata air Air Gay Gaya Gay Gay
perbaikan Gay
Prosentase konservasi am m am am
kualitas am Bidang
pemulihan dan sumber daya air
lingkunga 0 1 0 Jumlah sarana Tata
perbaikan 2 dan 479.640.250 1.000.000.00 12
n hidup 5 7 1 sumber-sumber 3 Kec - - 3 Bh 3 Bh 3 Bh 1.000.000.000 3 Bh 1.000.000.000 3.479.640.250 Lingkung 7 Kec
kualitas pengendalian 0 Bh
air (SR) an
lingkungan kerusakan
hidup sumber-sumber Pembuatan 12
6 Kec - 3 Bh 3 Bh 3 Bh 3 Bh
air Embung Bh

Pembuatan 100 100 100 100 400


7 Kec -
Biopori Lb Lb Lb Lb Lb

RENSTRA DLH 2018 – 2023 |64


Page 65

12 12
Kampung Iklim - 3 Ds 3 Ds 3 Ds 3 Ds
Desa Ds

Kegiatan Jumlah Turap


0 1 0 Pengendalian Ramah 15
2 7 Kec 3 bh 450.000.000 3 Bh - 3 Bh 750.000.000 3 Bh 750.000.000 3 Bh 750.000.000 2.700.000.000
5 7 5 dampak Lingkungan yang Bh
perubahan iklim dibangun / dibuat

Jumlah
Komponen
Pengendalian
Pengendalian
Kerusakan Hutan
0 1 0 Kerusakan 500 500 1.000.000.00 500 500 2000
2 dan Lahan yang 7 Kec - - - 1.000.000.000 1.000.000.000 3.000.000.000
5 7 6 Hutan dan Lb Lb 0 Lb Lb Lb
dikendalikan (
lahan
Penanaman
Pohon, Jebakan
Air)

Pengelolaan 12.00 25.0 25.0 25.0 25.0 112.


0 1 1 keanekaragama Tersedianya bank 0 00 00 00 00 000
2 - 90.859.000 205.328.000 250.000.000 250.000.000 250.000.000 1.046.187.000
5 7 0 n hayati dan pohon Anak Anak Anak Anak Anak Anak
ekosistem an an an an an an

Program
Peningkatan
kualitas dan Persentase
akses ketersediaan
0 1 100 100 100 100 100
2 informasi data dan - - 76.866.000 625.000.000 625.000.000 625.000.000 1.951.866.000
5 9 % % % % %
sumber daya informasi
alam dan lingkungan
lingkungan
Hidup
Bidang
Peningkatan Penataan
Meningka Edukasi dan
Meningkatn Klmp
tkan 0 1 0 Masyarakat di Jumlah MHA 315 350 350 350 1.36 Peningkat
ya 2 Masya - - 50.888.000 75.000.000 75.000.000 75.000.000 275.888.000
pembang 5 9 1 Bidang yang didampingi org org org org 5 org an
pembangu Persentase rakat
unan Lingkungan Kapasitas
nan ketersediaan
berkelanj Hidup Lingkung
berkelanjut data dan DLH
utan yang an Hidup
an yang infomasi
berwawas
berwawasa lingkungan
an Pengembangan 1 1 1 1
n Adanya Dokumen
lingkunga 0 1 0 Data dan Dok Dok Dok Dok 3
lingkungan 2 KLHS dan DDDT 1 Dok - - - 450.000.000 450.000.000 450.000.000 1.350.000.000 Bidang
n 5 9 2 Informasi DDD DDD RPP KLH Dok
serta RPPLH Tata
Lingkungan T T LH S
Lingkung
an
Penyusunan Adanya Dokumen
0 1 0 1 1 1 1 4
2 Data dan / Buku SLHD / 1 Dok - - 25.978.000 100.000.000 100.000.000 100.000.000 325.978.000
5 9 3 Dok Dok Dok Dok Dok
Neraca NSHD / NSHD / IKLHD

RENSTRA DLH 2018 – 2023 |65


Page 66

SLHD / IKLHD

Program Persentase
pengelolaan tertanamnya
Pantu
dan mangrove
0 2 ra dan 2 100 100 100 100 Wilayah
2 Rehabilitasi vegatasi di 3 Lks 145.222.000 145.210.000 280.000.000 280.000.000 280.000.000 1.130.432.000
5 3 Selata Lks % % % % pesisir
ekosistem daerah pesisir
n
pesisir dan sesuai target
laut tahunan
Luas Wilayah
Kegiatan Pesisir dan Hutan
Pantur 10.5 10.5 10.5 10.5 51.5
Pengelolaan yang 9.500
0 2 0 a dan 00 00 00 00 00
2 dan Rehabilitasi direhabilitasi atau Anak 145.222.000 - 150.000.000 150.000.000 150.000.000 595.222.000
5 3 1 Selata Anak Anak Anak Anak Anak Bidang
ekosistem yang ditanami an
n an an an an an Pengendal
Pesisir dan Laut mangrove /
ian
vegetasi lainnya
Pencemar
Pengembangan Terlaksananya DLH
an dan
Sistem Kajian Sistem
0 2 0 20 Kerusakan
2 Manajemen Manajemen 5 Kec - - 5 Klp 145.210.000 5 Klp 100.000.000 5 Klp 100.000.000 5 Klp 100.000.000 445.210.000
5 3 2 Klp Lingkunga
Pengelolaan Pengelolaan
n Hidup
Pesisir dan Laut Pesisir dan Laut
Monitoring, Terlaksananya
0 2 1 5 5 5 5
2 Evaluasi dan kegiatan Monev - - - - 5 Lks 30.000.000 30.000.000 30.000.000 90.000.000
5 3 0 Lks Lks Lks Kec
Pelaporan dan Pelaporan
Program
Adanya taman 1.500
0 2 Pengelolaan 100 100 100 100 100
2 di ruang terbuka Mbay Anak 66.689.000 691.281.000 400.000.000 400.000.000 400.000.000 1.957.970.000
5 4 ruang terbuka % % % % %
hijau an
hijau

Penataan
0 2 0 Jumlah RTH
2 Ruang Terbuka Mbay 1 66.689.000 2 691.281.000 2 150.000.000 2 150.000.000 2 150.000.000 2 1.207.970.000
Meningka Meningkatn 5 4 5 yang ditata
Hijau (RTH)
tnkan ya Bidang
persentase
penataan Pemanfaat Tata Dalam
Pemanfaatan
Ruang an Ruang Lingkung KOta
Ruang Terbuka Luas Ruang
Terbuka Terbuka Pengembangan an
Hijau (RTH) 0 2 0 Terbuka Hijau 25 25 25 25 100
Hijau Hijau 2 Ruang Terbuka Mbay - - - 250.000.000 250.000.000 250.000.000 750.000.000
5 4 7 yang Ha Ha Ha Ha Ha
(RTH) (RTH) Hijau (RTH)
dikembangkan

RENSTRA DLH 2018 – 2023 |66


Page 67

BAB VII

INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN


PENDANAAN INDIKATIF DINAS LINGKUNGAN HIDUP YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN
SASARAN RPJMD
Indikator Kinerja Dinas Lingkungan Hidup yang mngacu pada tujuan dan sasaran RPJMD adalah indikator kinerja yang
secara langsung menunjukkan kinerja yang akan dicapai dalam lima tahun mendatang. Sebagai komitmen untuk mendukung
pencapaian tujuan dan sasaran RPJMD. Adapun Indikator Kinerja Dinas Lingkungan Hidup Tahun 2018-2023 yang mengacu pada
tujuan dan sasaran RPJMD dapat dilihat melalui Tabel 6.1 (Terlampir).

RENSTRA DLH 2018 – 2023 |67


Page 68

Tabel 6.1.
Indikator Kinerja Dinas Lingkungan Hidup yang Mengacu pada Tujuan dan Sasaran RPJMD

Kondisi
Kinerja Kondisi
pada awal Target Capaian Setiap Tahun Kinerja
periode pada
NO Indikator
RPJMD akhir
periode
Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun RPJMD
Tahun 0
1 2 3 4 5
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
Persentase ketersediaaan sarana persamapahan sesuai target
1 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
tahunan

RENSTRA DLH 2018 – 2023 |68


Page 69

Prosentase jumlah usaha/kegiatan yang mentaati persyaratan


2 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
administrasi dan teknis pencegahan pencemaran lingkungan
Adanya kriteria teknis baku kerusakan lingkungan hidup skala
3 0 0 0 1 1 1 3
kabupaten (dok)
4 Prosentase ketersediaan data dan informasi lingkungan 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
Prosentase tertanamnya mangrove dan vegetasi di daerah
5 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
pesisir sesuai target tahunan
6 Adanya taman pada ruang terbuka 1 3 1 1 1 1 7

RENSTRA DLH 2018 – 2023 |69


Page 70

BAB VIII
PENUTUP

Perencanaan Strategis (Renstra) Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Nagekeo


tahun 2018 - 2023 merupakan suatu proses dan merupakan penjabaran dari RPJMD
Kabupaten Nagekeo Tahun 2018 - 2023 dan menjadi pedoman dalam penyusunan
Renja Dinas Lingkungan Hidup yang menjadi dokumen perencanaan tahunan dalam
melaksanakan tugas penyelenggaraan kewenangan di bidang Lingkungan Hidup.
Pelaksanaan Renstra Dinas Lingkungan Hidup ini sangat memerlukan
partisipasi, semangat, dan komitmen dari seluruh aparatur Dinas Lingkungan Hidup,
karena akan menentukan keberhasilan pencapaian kinerja program dan kegiatan
yang telah disusun. Dengan demikian, Renstra ini tidak hanya menjadi dokumen
administrasi saja, karena secara substansial merupakan pencerminan aspirasi
pembangunan yang memang dibutuhkan oleh stakeholders sesuai dengan visi dan
misi yang ingin dicapai.
Demikian Rencana Strategis (Renstra) Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten
Nagekeo Tahun 2018 - 2023 yang merupakan komitmen perencanaan yang berfungsi
sebagai alat bantu dan tolok ukur dalam melaksanakan pencapaian kinerja.
Untuk mencapai sasaran Rencana Strategis (Renstra) Dinas Lingkungan Hidup
Kabupaten Nagekeo Tahun 2018 - 2023 yang telah ditetapkan, dan mengharuskan
setiap bidang di lingkup Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Nagekeo
melaksanakan program dan kegiatan prioritas sesuai dengan tugas dan fungsinya.

RENSTRA DLH 2018 – 2023 |70

Anda mungkin juga menyukai