BP4S GMIT
Gereja: Organisasi & Organsime
• Kata "Gereja" merupakan kata ambilan dari bahasa Portugis: igreja,
yang berasal dari bahasa Yunani: εκκλησία (ekklêsia) yang berarti
dipanggil keluar (ek= keluar; klesia dari kata kaleo= memanggil);
kumpulan orang yang dipanggil ke luar dari dunia;
1. Arti pertama ialah 'umat', atau lebih tepat, 'persekutuan' orang Kristen. Jadi, gereja pertama-tama
bukanlah sebuah gedung.
2. Arti kedua adalah sebuah perhimpunan atau pertemuan ibadah umat Kristen. Bisa bertempat di
gedung gereja, rumah kediaman, lapangan, ruangan di hotel, maupun tempat rekreasi.
3. Arti ketiga ialah mazhab (aliran) atau denominasi dalam agama Kristen. Gereja Katolik, Gereja
Protestan, pantekosta, advent dan lain-lain.
4. Arti keempat ialah lembaga (administratif) daripada sebuah mazhab Kristen. GMIT, GMIM, GKS, GPIB
dst.
5. Arti terakhir dan juga arti umum adalah sebuah “rumah ibadah” umat Kristen, di mana umat bisa
berdoa atau bersembahyang. Gedung Gereja GMIT Paulus, Kupang dll
Ketegangan antara Gereja Sebagai
Organisme dan Sebagai Organisasi
• Gereja adalah koinonia, persekutuan, yang saling mengisi dan saling
berbagi. Tuhan Yesus adalah Sang Kepala Gereja . Pemilik Gereja.
Sebagai tubuh organis, anggota-anggota gereja diikat oleh Roh Kudus,
yang membuat kita bisa saling merasa. Menangis dengan yang
menangis, tertawa dengan yan g berbagia.
• Sebagai koinonia atau organisme yang hidup, Gereja diajak untuk
peduli, berbagi, menyembuhkan, menguatkan. Karena itu, yang cepat
mesti bertenggang rasa dengan yang tidak cepat atau yang lambat.
Yang cepat tidak boleh berlari sendirian. Berdisiplin yang ditegakan
melalui Pastoral.
• Di sisi lain, gereja juga adalah organisasi. Gereja ditata dengan aturan. Gereja
dituntun oleh visi dan misi. Gereja juga mesti dibuat menjadi organisasi yang
efektif, efisien, dan transformatif. Strategi dan program-programnya mesti
terukur dan harus selalu dievaluasi.
• Demikian juga dengan para pelayannya. Orang-orangnya mesti terbuka untuk
dikembangkan dan diperbaharui. Sebab, dunia terus berubah dengan cepat.
Karena itu, orang-orang yang memimpin dan melayani gereja harus pula
berubah dan berbesar hati untuk dievaluasi serta diperbarui. Disiplin dan
ditopang oleh law enforcements.
• Jadi, antara organisme dan organisasi tidak perlu dipertentangkan.
Gereja adalah persekutuan yang hidup, karena itu gereja juga
harus ditata dan terus diperbarui. Hal ini sesuai dengan semboyan
Reformasi: “Ecclesia reformata semper reformanda”
Apakah Gereja juga sebuah Organisasi?
• organisasi adalah bentuk setiap Yohanes 15:5 Akulah pokok anggur dan
kamulah ranting-rantingnya. Barangsiapa
perserikatan manusia untuk mewujudkan
tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia, ia
tujuan bersama (James D. Mooney) atau
berbuah banyak, sebab di luar Aku, kamu
suatu sistem aktivitas kerja sama yang tidak dapat berbuat apa-apa. ada pihak-
dilakukan oleh dua orang atau lebih pihak yang bekerjasama untuk tujuan yang
(Chester I. Bernard) sama (berbuah) dan ada struktur dan fungsi
• organisasi adalah suatu kerangka (Pokok dan ranting-ranting);
hubungan terstruktur yang di dalamnya Kisah Para Rasul 6:1-7 ketika terjadi
terdapat wewenang, dan tanggung jawab ketimpangan pelayanan maka Para Rasul
serta pembagian kerja menjalankan meminta 7 orang (Stefanus dkk.) untuk
sesuatu fungsi tertentu (Max Weber) bertindak selaku pelayan meja sementara
para rasul fokus pada doa dan pelayanan
Firman. Jumlah jemaat bertambah-tambah.
ada pembagian kerja dalam mengerjakan
tugas bersama.
Unsur organisasi dan ini ada di dalam Gereja
1.Personil (Man) + jemaat, presbyer, leadership
Ini adalah unsur terpenting di dalam sebuah organisasi dimana masing-masing personil memiliki tingkatan
dan fungsi tersendiri.
2. Kerjasama (Team Work) structure, function, procedures
Organisasi hanya bisa mencapai tujuan bersama bila para anggotanya melakukan tugas dan tanggungjawab
secara bersama-sama. sistim kerja dalam struktur organisai jks dll
3. Tujuan Bersama vision-mission
Ini adalah sasaran yang ingin dicapai oleh sebuah organisasi, baik dari sisi prosedur, program, pola, hingga
hasil akhir dari pekerjaan organisasi tersebut.
4. Peralatan (Equipment) + Money & material, hardwre, software
Untuk mencapai tujuan diperlukan sarana dan prasarana berupa kelengkapan sebuah organisasi, seperti;
kantor/ gedung, material, uang, dan lainnya.
5. Lingkungan (Environment)
Faktor lingkungan juga sangat berpengaruh pada sebuah organisasi. Misalnya sosial budaya, kebijakan,
anggaran, peraturan, dan kondisi ekonomi.
6. Sumber Daya Alam
Selain lingkungan, sumber daya alam juga merupakan unsur penting yang harus terpenuhi agar organisasi
berjalan dengan baik. Beberapa contohnya adalah; air, keadaan iklim, kondisi tanah, cuaca, flora dan fauna.
Manajemen Organisasi
• Organizational management adalah aktivitas perencanaan
(Planning), pengorganisasian (Organizing), penggerakan
(Actuating), dan pengawasan (Controlling), dimana semua
aktivitas tersebut bertujuan untuk mencapai target organisasi
(George R. Terry)
• manajemen organisasi adalah segala hal yang berhubungan
dengan perencanaan (Planning), mengorganisir (Organizing),
pelengkapan Tenaga Kerja (Staffing), mengarahkan
(Directing), menyelaraskan/ mengkoordinir (Coordinating),
melaporkan (Reporting), dan menyusun anggaran (Budgeting)
(Luther M. Gulick)
Apa itu Perencanaan?
Proses yang mendefinisikan tujuan organisasi①, membuat strategi②
yang digunakan untuk mencapai tujuan organisasi, serta mengembangkan aktivitas
kerja③ organisasi.
Ps 5, organisasi lingkup
GMIT (sinode)
melaksanakan Program
Ps 2, huruf b dan c: GMIT
(pelayanan)
melaksanakan pelayanan
Ps 12, angka 4: GMIT melaksanakan Amanat
Kerasulan dalam bentuk, antara lain, pelaksanaan
(program) panca pelayanan (KMLDO)
Pasal 10
Program Pelayanan
Peraturan Pokok (sinode)
(1) Program pelayanan lingkup Sinode dapat diusulkan oleh Majelis Jemaat, Majelis Klasis
dan Majelis Sinode.
(2) Usul program pelayanan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disampaikan dan
Pasal 9 ditetapkan dalam Persidangan Sinode.
(3) Usul program pelayanan sebagaimana pada ayat (1) terdiri dari:
(1) Sinode menerima kewenangan dari Allah untuk terlibat dalam misi Allah di dunia. a. Program pelayanan jangka panjang (20 tahun);
b. Program pelayanan jangka menengah (4 tahun).
(4) Usul program pelayanan jangka panjang sebagaimana dimaksud pada ayat (3) huruf a,
(2) Sinode bertugas untuk melaksanakan program pelayanan GMIT dan membentuk dikelompokkan dalam tiga bagian yaitu:
Badan Pelayanan lingkup Sinode. a. Bagian pertama memuat program rintisan yang disusun dalam program
pelayanan 2 (dua) periode kepemimpinan;
b. Bagian kedua memuat program penguatan yang disusun dalam program
(3) Sinode mempertanggungjawabkan pelayanannya kepada Tuhan melalui dalam Persidangan pelayanan 2 (dua) periode kepemimpinan;
c. Bagian ketiga memuat program pengembangan yang disusun dalam program
Sinode. pelayanan 1 (satu) periode kepemimpinan.
(5) Program Pelayanan jangka menengah sebagaimana dimaksud pada ayat (3) huruf b
disusun berdasarkan program pelayanan sebagaimana dimaksud pada ayat (4) huruf c.
Ayat (3) : Yang dimaksud dengan butir a adalah Rencana Induk Pelayanan (RIP)
dan butir b adalah Haluan Kebijaksanaan Umum pelayanan (HKUP).
Ayat (4) : Pentahapan dimaksud tidak bersifat kaku dan dikaitkan dengan perkembangan
internal maupun eksternal GMIT.
Program Pelayanan kebersamaan diusulkan jemaat- jemaat dalam lingkup Klasis. Program Pelayanan
(1) Usulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan berdasarkan penetapan Persidangan
Jemaat yang diadakan sebelumnya.
(2) Program Pelayanan kebersamaan pada lingkup Klasis mencakup: (1) Program Pelayanan Jemaat ditetapkan dalam Persidangan Jemaat.
a. pelaksanaan Panca Pelayanan GMIT yang mengacu pada Rencana Induk (2) Program Pelayanan Jemaat mengacu kepada Rencana Induk Pelayanan (RIP) dan
Pelayanan (RIP) dan Haluan Kebijaksanaan Umum Pelayanan (HKUP) GMIT; Haluan Kebijaksanaan Umum Pelayanan (HKUP) GMIT.
b. memfasilitasi kebersamaan untuk saling menopang dalam pelaksanaan Panca
Pelayanan;
c. pengelolaan perbendaharaan lingkup Klasis;