PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
agama memberikan pengaruh yang tak dapat diabaikan dalam perekonomian. Agama
perilaku ekonomi. Meskipun ilmu pengetahuan dan teknologi, investasi, serta sumber
Menurut Max Weber, kemajuan ekonomi yang pesat dibawah sistem kapitalisme
yang terjadi di Amerika Serikat salah satu penyebab utamanya adalah apa yang
disebutnya sebagai etika protestan. Etika protestan adalah sebuah konsep dan teori
dalam teologi, sosiologi, ekonomi, dan sejarah yang mempersoalkan masalah manusia
1 | P E M B A N G U N A N M A S YA RA K AT
B. RUMUSAN MASALAH
C. TUJUAN PENULISAN
D. MANFAAT PENULISAN
E. RUANG LINGKUP
Ada pun batasan pembahasan makalah ini yaitu pada peran nilai agama dalam
2 | P E M B A N G U N A N M A S YA RA K AT
BAB II
PEMBANGUNAN
A. PENGERTIAN
Nilai
Pengertian Nilai menurut Spranger adalah suatu tatanan yang dijadikan
panduan oleh individu untuk menimbang dan memilih alternatif keputusan dalam
individu atau kelompok sosial membuat keputusan mengenai apa yang ingin dicapai
3 | P E M B A N G U N A N M A S YA RA K AT
Jadi agama merupakan ajaran yang mengatur tata keimanan dan tata kaidah
kepada Tuhan Yang Maha Esa yang berhubungan dengan pergaulan manusia dan
Pembangunan
Pengertian Pembangunan menurut Rogers adalah suatu proses perubahan
sosial dengan partisipatori yang luas dalam suatu masyarakat yang dimaksudkan
keadilan dan kualitas lainnya yang dihargai) untuk mayoritas rakyat melalui kontrol
B. NILAI-NILAI AGAMA
Nilai agama ialah salah satu dari macam-macam nilai yang mendasari perbuatan
seseorang atas dasar pertimbangan kepercayaan bahwa sesuatu itu dipandang benar menurut
ajaran agama.
4 | P E M B A N G U N A N M A S YA RA K AT
1. Secara filosofis, kebenaran yang sebenarnya adalah satu, tunggal, dan tidak majemuk.
Yaitu sesuai dengan realitas. Dalam konteks agama, semua agama ingin mencapai
realitas tertinggi (the ultimate reality). Islam dan Kristen menerjemahkan realitas
tertinggi itu sebagai Allah (dengan pengucapan sedikit berbeda), Yahudi menyebutnya
Yehova, ini berarti bahwa yang dikejar sebagai realitas tertinggi itu adalah
satu. Prithjof Schoun mengatakan, bahwa semua agama itu sama pada alam
1. Nilai spiritual yang tetap menjaga agar masyarakat tetap konsisten dalam menjaga
stabilitas lingkungan.
sejati terletak pada relasi dengan Allah dari pada pengetahuan tentang Allah. Calvin
juga menegaskan bahwa menguasai teologi secara baik dan sistematis sangat berbeda
dengan mengenal Allah secara pribadi. Di satu sisi Calvin sangat menekankan
aspek praktis dalam spiritualitas, di sisi lain ia menekankan bahwa pusat dari
spiritualitas Kristen adalah Allah sendiri dengan kehadirannya di dalam diri setiap
5 | P E M B A N G U N A N M A S YA RA K AT
Spiritualitas sejati tidak berpusat pada kegiatan keagamaan yang superfisial,
dan spiritualitas sejati tidak didasari pada tatanan nilai moral serta kewajiban-
menghindari dan menjauhi praktek-praktek keagamaan yang sia-sia (Matius 6). Lebih
keras lagi teguran Tuhan terhadap jemaat di Efesus dalam Wahyu 2, Tuhan memuji
kerajinan dan komitmen mereka dalam beribadah dan dalam melayani namun
kehilangan kasih yang semula (spiritualitas yang kosong). Aktivitas rohani yang hebat
nilai dasar, gaya hidup, dan praktika rohani mencerminkan pemahaman tentang
Tuhan, identitas manusia, dan dunia materi sebagai konteks dari transformasi
manusia. Tema sentral dalam Spiritualitas Kristen bersumber dari kepercayaan bahwa
manusia memiliki kemampuan untuk memasuki suatu hubungan dengan Tuhan yang
bersifat transenden dan pada saat yang sama bersifat imanen. Hubungan ini dihidupi
bukan dalam kesendirian yang terisolir, namun dalam suatu komunitas bersama dari
kehadiran yang aktif dari Roh Kudus dalam kehidupan pribadi dan kebersamaan
dalam Kitab Suci dan Kristus yang adalah inkarnasi dari Tuhan itu sendiri. Yang
kedua pengalaman dengan Tuhan melalui keterbukaan terhadap karya dan kehadiran
6 | P E M B A N G U N A N M A S YA RA K AT
Roh Kudus baik secara pribadi maupun dalam kehidupan bersama sebagai umat. Yang
ketiga perubahan kehidupan oleh karena pengenalan dan pengalaman bersama dengan
Tuhan. Dan yang keempat adalah dampak dari relasi dengan Tuhan dalam dalam
dalam dunia kerja, dalam dunia berumah tangga, juga dalam dunia politik dan budaya.
2. Nilai kemanusiaan yang mengajarkan manusia agar dapat saling mengerti satu sama
merupakan landasan esensial nilai-nilai baru, dan doktrin takdir (predestination) yang
kesungguhan dan rasa tanggung jawab yang sama sebagaimana pendeta katolik
terdorong untuk melaksanakan tugas panggilan khusus mereka. Bekerja adalah nilai
intrinsik,bukan sekedar konsekuensi dari tuntutan hukum atas diri adam. Max Weber
bahwa agama-agama yang seharusnya membawa damai didalam dunia nyata ternyata
telah membuat dunia semakin tidak damai membuat orang bersikap semakin curiga
terhadap agama formal. Dalam situasi yang demikian itulah, orang mulai memuja
dinding-dinding keagamaan.
Weber menemukan bahwa Calvinisme meskipun lebih mengutamakan iman
meringankan penderitaan.
7 | P E M B A N G U N A N M A S YA RA K AT
3. Nilai kewajiban untuk bekerja dengan rajin (kerja keras), menghasilkan keuntungan
hidup, namun bekerja dilihat sebagai suatu kewajiban moral yang dijalankan demi
dirinya sendiri: Sebaliknya, kerja harus dijalankan seolah-olah ia pada dirinya sendiri
adalah suatu tujuan absolut, suatu panggilan. Etika protestan menafsirkan aktifitas-
aktifitas etis bukan sebagai asketisme monastik yang menolak kehidupan ini,
sukses. Mereka bekerja tanpa pamrih artinya mereka bekerja bukan untuk mencari
disebut sebagai etika protestan oleh Weber, yakni cara bekerja yang keras dan
menjadi kaya karena keberhasilannya, tapi ini adalah produk sampingan yang tidak
disengaja. Mereka bekerja keras sebagai pengabdian untuk agama mereka, bukan
untuk mengumpulkan harta. Tetapi Weber sendiri mengakui bahwa hal ini kemudian
semangat berusaha, dan ketekunan merupakan fondasi budaya utama bagi pasar dan
demikian juga ketepatan waktu, kerja keras, kesederhanaan dan itulah alasan mengapa
8 | P E M B A N G U N A N M A S YA RA K AT
Setiap pihak baik sebagai pengusaha, manajer atau buruh, menurut pendapat
Weber, sama sekali bukan orang yang menyimpang dari tradisi yang menghalangi
pengumpulan kekayaan yang baru, dia adalah orang yang percaya akan adanya etika
untuk mendapatkan produksi dan perdagangan yang lebih besar, pengetatan dalam
konsumsi pribadi, dan perlunya tanggung jawab individual, bukan kelompok, dalam
kehidupan ekonomi.
justifikasi utama. Jika orang kaya mengeluarkan kekayaan mereka untuk kesenangan
mereka sendiri, dunia ini tidak akan tahan terhadap hal seperti itu. Tetapi mereka
komunitas karena mereka sendiri mempersempi tujuan diri mereka sendiri. Kelas
dan tujuan agama sesungguhnya adalah memperbanyak roti. Individu tidak terlalu
diminta untuk berpantang dan menangguhkan, tetapi juga tidak terlalu diminta untuk
bersenang-senang.
doktrin Calvinis dan Puritan tentang kerja untuk mempromosikan kejayaan Tuhan
(Engkau boleh bekerja agar kaya demi Tuhan, bukan demi daging dan dosa), dan
orang kristen yang taat dapat mendengar khotbah John Wesley tentang kekayaan:
(Weber 1930:175-176).
9 | P E M B A N G U N A N M A S YA RA K AT
4. Nilai kewajiban untuk berdisplin waktu dan penghematan serta bertangung jawab.
Disiplin adalah sesuatu yang kita lakukan dengan tujuan agar terjadi
perubahan. Seperti yang dikatakan oleh Dallas Willard: "Disiplin adalah setiap
aktivitas yang ada di bawah kuasa kita untuk kita lakukan, yang memampukan kita
untuk melakukan apa yang tidak dapat kita lakukan tanpa "usaha terarah". Disiplin
yang baik membutuhkan keterlibatan intelektual yang serius yaitu membuat rencana,
pengikut Kristus biasanya dipanggil disciple (murid), yang berarti di dalam hidupnya
Kristus (Flp. 3:9). Jadi kata disiplin (Ing. discipline) memiliki akar kata yang sama
dengan murid (Ing. disciple), yang artinya adalah kesediaan untuk diajar atau dilatih
memberikan banyak contoh kehidupan orang yang berdisiplin, seperti: Musa, Yosua,
menolong kita bertumbuh dalam kasih kepada-Nya dan kepada sesama kita. Sarana-
sarana yang berharga ini doa, Firman Tuhan, penyembahan, waktu sendiri bersama
Tuhan (solitude), memberi persembahan, berpuasa, diam di hadirat Tuhan, dan lain-
lain membawa kita masuk ke dalam hadirat-Nya, dengan cara yang tidak bisa
kita untuk melihat sekilas kemuliaan-Nya dan masuk ke dalam kuasa-Nya yang dapat
10 | P E M B A N G U N A N M A S Y A R A K A T
Weber menjelaskan bahwa Kristen memproklamasikan penyangkalan diri dan
mengambil banyak kutipan dari buku Franklin, seperti Ingat, waktu adalah uang
dan Uang dapat melahirkan uang, dan keturunannya bisa melahirkan lebih banyak
lagi. Menurut Weber, nilai-nilai displin waktu dan penghematan dalam diri Franklin
Tujuan Agama
dapat mencapai kesejahterahan hidup, lahir dan batin, dunia dan akhirat.
komunitas. Karena suatu agama atau kepercayaan akan tetap langgeng jika terus
11 | P E M B A N G U N A N M A S Y A R A K A T
diamalkan oleh masyarakat secara kontiniu. Sumbangan atau fungsi agama dalam
Sebagai usaha-usaha aktif yang berjalan terus menerus, maka dengan adanya agama maka
kerja kreatif
1. Agama memiliki fungsi yang vital, yakni sebagai salah satu sumber hukum atau
2. Agama mengatur bagaimana gambaran kehidupan sosial yang ideal, yang sesuai
12 | P E M B A N G U N A N M A S Y A R A K A T
3. Agama memberikan contoh yang konkret mengenai kisah-kisah kehidupan sosio-
kultural manusia pada masa silam, yang dapat dijadikan contoh yang sangat baik bagi
4. Kita dapat mengambil hikmah dari dalamnya. Meskipun tidak ada relevansinya
dijadikan pelajaran yang berharga, misalnya agar tidak terjadi tragedi yang sama di
memiliki peranan yang sangat penting dalam kehidupan manusia dan masyarakat, karena
agama memberikan sebuah sistem nilai yang memiliki derivasi pada norma-norma
perilaku manusia, baik di level individu dan masyarakat. Agama menjadi sebuah
pedoman hidup. Dalam aspek nilai, dapat dilihat dari dua sudut pandang. Pertama, nilai
agama dilihat dari sudut intelektual yang menjadikan nilai agama sebagai norma atau
prinsip. Kedua, nilai agama dirasakan di sudut pandang emosional yang menyebabkan
adanya sebuah dorongan rasa dalam diri yang disebut mistisme dan menjadi motivasi
adanya displin moral dan kesetian terhadap kerja keras, serta menghasilkan investasi
jangka panjang dan manajemen perusahaan yang lebih maju. Hal ini bersumber dari
13 | P E M B A N G U N A N M A S Y A R A K A T
agama, agama menggerakan orang untuk selalu berperilaku moral. Adanya nilai etik dan
keagamaan yang positif dalam pekerjaan serta kemakmuran yang diperoleh adalah rahmat
dari Tuhan atas cara hidup masyarakat. Dalam agama protestan yang dikembangkan oleh
Calvin ada ajaran bahwa seorang manusia sudah ditakdirkan sebelumnya masuk surga
atau neraka. Hal ini ditentukan oleh keberhasilan kerja didunia. Adanya kepercayaan ini
membuat penganut agama protestan Calvin bekerja keras untuk meraih sukses. Bekerja
Sebagai warga negara yang bertanggung jawab, orang Kristen tetap berusaha
memelihara iman dan berjuang dengan gigih menegakkan kebenaran dan keadilan seperti
yang dimandatkan oleh Yesus Kristus. Statusnya sebagai warga Kerajaan Allah telah
dibuktikan dalam kehadirannya sebagai pelaku firman yang tidak berkompromi dengan
kejahatan.
Maka sebagai murid Yesus, orang Kristen berusaha keras menjadi garam dan terang.
Mereka bertanggung jawab terhadap maju dan mundurnya negara. Mereka tidak hanya
revolusi intelektual agar seluruh masyarakat bisa memiliki kemampuan intelektual dalam
semua disiplin ilmu. Dengan ini, mereka berperan serta dalam membangun masyarakat
baru, sebagai wujud Kerajaan Allah di bumi yang berasaskan kebenaran, keadilan,
14 | P E M B A N G U N A N M A S Y A R A K A T
B. ULASAN KRITIS
menyetujui pendapat ini. Namun yang menjadi permasalahannya adalah cara yang
dipakai oleh agamawan untuk membangun masyarakat melalui agama. Banyak pendapat
mengatakan bahwa agama terlalu memfokuskan dirinya terhadap pikiran tentang ilahi
melulu. Agama memiliki suatu fundamentalisme yang menganggap dirinya tidak dapat
diganggu gugat dan selalu benar adanya baik melalui sikap dan tindakan agama tersebut.
dalam masyarakat itu sendiri. Semua dikarenakan objek yang sebenarnya agama harus
tangani adalah manusia yang mengalami penderitaan. Tiap agama baik itu Kristen,
Katolik, Hindu, Buddha mau pun agama lainnya memiliki peran aktif baik secara
langsung mau pun tak langsung dalam keberhasilan pembangunan. Pembangunan yang
bersifat manusiawi secara psikis kemudian berkembang dalam kepribadian manusia dan
misalnya mereka menerapkan nilai-nilai agamanya dalam aspek pembangunan tata kota.
Keindahan kota Bali yang ramai dengan patung para Dewa, menjadi salah satu objek
wisata yang paling di minati oleh kaum wisatawan domestik maupun wisatawan asing.
Dari segi ekonomi, Bali yang menjadi tempat wisata dapat menjadi salah satu aset negara
Selain itu pemerintah memberikan perhatian khusus bagi terlibatnya agama dalam
Bappenas mengenai peran nilai-nilai agama dan tokoh agama guna reorientasi
15 | P E M B A N G U N A N M A S Y A R A K A T
pembangunan ekonomi. Hai ini dikutip dalam sebuah berita siaran pers pada bulan Juni
lalu di Jakarta.
bahwa Agama secara tekstual memiliki nilai, sumber makna, dan prinsip yang dapat
menjadi pegangan dan rujukan bagi manusia untuk menghadapi globalisasi dan
modernisasi, dimana nilai tersebut diinternalisasikan dalam aktivitas kehidupan sosial dan
ekonomi. Dalam konteks Indonesia, peran nilai agama yang disebarkan oleh tokoh agama
bentuk kebijakan dan strategi pembangunan di berbagai bidang, Untuk terus maju dan
termasuk daya dukung dari ajaran nilai agama, antara lain, bagaimana peran agama
melalui nilai agama dan tokoh agama ikut serta dalam pembangunan ekonomi yang
Rencana tindak lanjut dari seminar awal ini adalah penyelenggaraan Focus Group
Discussion (FGD) dengan mengundang para pakar dan tokoh sesuai dengan bidangnya
masing-masing, antara lain, dari kalangan akademisi, praktisi ekonomi, dan tokoh agama,
baik di pusat maupun di daerah. Dari kajian Pragis 2015 ini, diharapkan dapat disusun
rekomendasi kebijakan lintas sektoral untuk penguatan dan peran semua sektor dalam
internalisasi dan transformasi nilai-nilai agama dan peran tokoh agama dalam Gerakan
luas. Hal ini jelas bahwa agama memiliki peran yang sangat penting dalam pembangunan
16 | P E M B A N G U N A N M A S Y A R A K A T
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Nilai agama ialah salah satu dari macam-macam nilai yang mendasari
berjalan terus menerus, maka dengan adanya agama maka stabilitas suatu masyarakat
komunitas. Karena suatu agama atau kepercayaan akan tetap langgeng jika terus
17 | P E M B A N G U N A N M A S Y A R A K A T