Anda di halaman 1dari 4

Lampiran

MODEL KERANGKA BERPIKIR (ANALISIS SOSIAL)1

Struktur Sosial
Manusia hidup saling berinteraksi. Interaksi ini didasari dan terus diarahkan oleh nilainilai bersama, norma-norma yaitu standar tingkah laku yang mengatur interaksi yang menunjukkan hak dan kewajiban tiap-tiap individu, sebagai sarana penting agar tujuan bersama tercapai, dan akhirnya oleh sangsi baik negatif maupun positif. Dasar dan arah umum interaksi inilah yang disebut sebagai kultur. Interaksi antar individu juga diatur sesuai dengan tujuan-tujuannya. Interaksi dengan tujuan memenuhi kebutuhan kehidupan keakraban diatur dalam institusi keluarga. Interaksi dengan tujuan memenuhi kebutuhan hidup diatur dalam institusi ekonomi. Interaksi dalam hubungannya dengan yang illahi diatur dalam institusi agama. Keseluruhan interaksi dalam masyarakat umumnya supaya bisa terjamin dan pasti diadakanlah institusi politik. Keseluruhan institusi serta saling berhubungannya satu sama lain itulah yang disebut struktur sosial. Atau dengan kata lain, struktur sosial adalah interaksi manusia yang sudah berpola dalam institusi-institusi ekonomi, politik, agama, keluarga, budaya. Dengan kata lain lagi, struktur sosial adalah pengorganisasian masyarakat yang ada atau keseluruhan aturan permainan dalam berinteraksi. Analisis situasi dalam hal ini merupakan suatu usaha untuk mempelajari struktur sosial yang ada, mendalami institusi ekonomi, politik, agama, budaya dan keluarga sehingga kita tahu sejauh mana dan bagaimana institusi-institusi itu menyebabkan ketidakadilan. Ada berbagai jenis atau model dalam menganalisis situasi. Di bawah ini akan ditampilkan sedikitnya 2 jenis / model analisis (Konsensus dan konflik) dalam melihat situasi khususnya tentang kemiskinan. Pemetaan tentang model analisis sesungguhnya tidak
1 Tulisan ini disarikan oleh Ayi Bunyamin untuk Praxis, dari buku : KEMISKINAN DAN PEMBEBASAN, Oleh J.B. Banawiratma (Edtior), Kanisius 1987 1

sesederhana seperti yang nantinya akan digambarkan di bawah. Karena bagian-bagian dari masing-masing model sangat beragam. Oleh karena itu, penggambaran model di bawah ini, merupakan model analisis yang meliputi garis besarnya saja, dan sangat terbuka untuk dikembangkan lebih lanjut. Setiap jenis / model analisis tersebut berakar pada ideologi tertentu, yang secara sederhana akan diuraikan singkat di bawah ini.

Ideologi Konservatif
Berakar pada kapitalisme leberal abad 19. Pasar bebas dianggap oleh idologi ini sebagai dasar bagi kebebasan ekonomi dan politik, sehingga dapat menjamin adanya desentralisasi kekuasaan. Ideologi ini menjunjung tinggi sturktur sosial termasuk stratifikasi sosial. Perbedaan tingkat sosial disebabkan karena perbedaan antara individu dengan bakatbakat yang berbeda. Setiap orang harus berkembang sesuai dengan bakat dan pembawaannya. Kemiskinan menurut ideologi konservatif Kemiskinan sebagai kesalahan orang miskin sendiri. Orang miskin dinilai bodoh, malas, tidak punya motivasi berprestasi tinggi, tidak punya keterampilan. Oleh karena itu, kaum konservatif biasanya bicara mengenai kultur dan mentalitas. Orang miskin adalah orangorang yang gagal menyesuaikan diri dalam tata sosial yang ada atau bahkan menyimpang dari ketentuan-ketentuan yang diharapkan dan sudah disetujui oleh masyarakat. Kaum ini percaya bahwa dalam jangka panjang proses natural akan berjalan dan menguntungkan semua anggota masyarakat. Oleh karena itu kaum ini menentang pemberian jaminan sosial bagi penganggur, karena hal ini akan membuat orang miskin semakin malas dan akan mengurangi daya rangsang bagi kelompok lain.

Ideologi Liberal
Memandang manusia sebagai yang digerakkan oleh motivasi kepentingan ekonomi pribadi.
2

Ideologi ini mempertahankan hak manusia untuk mencapai semaksimal mungkin cita-cita pribadinya. Ideologi ini percaya akan evektifitas pasar bebas dan hak atas milik pribadi. Hak-hak, kebebasan individu sangat ditekankan dan diperjuangkan demi untuk melindungi individu terhadap kesewenangan-wenangan negara. Kemiskinan menurut ideologi Liberal Kemiskinan dipandang sebagai masalah serius dan harus dipecahkan. Masalah kemiskinan karena kesempatan orang. Apabila orang miskin diberi kesempatan berusaha yang memadai maka dia akan dapat mengatasi kemiskinannya. Untuk mengatasinya perlu dibuat pelayanan-pelayanan bagi kaum miskin, membuka kesempatan-kesempatan kerja baru, membangun perumahan dan menyebarluaskan pendidikan. Tetapi kaum ini sama dengan kaum konservatif yakni tidak mempermasalahkan struktur sosial. Sehubungan dengan kultur kaum ini lebih optimis dibanding kaum konservatif. Menurut kaum ini agar orang miskin terbebaskan perlu diadakan perubahan-perubahan terhadap lingkungan dan situasi hidup mereka seperti dihapuskannya diskriminasi dalam mencari kerja, perumahan dan pendidikan; perlu juga diciptakan lapangan kerja dan latihan keterampilan dan diperbaikinya pelayanan lainnya.

Model Konflik
Memandang struktur sosial seperti yang sudah diuraikan di atas, sangat dinamis dan ditentukan oleh berbagai pergulatan kepentingan antara berbagai pihak. Realitas sosial senyata-nyatanya merupakan realitas pergulatan kepentingan. Permasalahan ketidakadilan sosial dalam pola hubungan yang ada, itu disebabkan oleh tidak berimbangnya kuasa dalam pergulatan kepentingan tersebut.

Model Konsensus atau Konflik ? Dua model ini merupakan dua sisi pandangan tentang masyarakat. Dengan kata lain model yang satu bukan menghapus atau mengabaikan sama sekali model yang lain. Model ini saling melengkapi dan bukan merupakan alternatif. Konsensus dan konflik merupakan aspek-aspek struktur masyarakat. Masyarakat hanya dapat dimengerti kalau kita
3

menyadari adanya dialektika antara stabilitas dan perubahan, konsensus dan konflik. Kita memilih model hanya untuk mencoba menerangkan masalah sosial yang ada. Dengan kata lain masalah sosiallah yang menentukan pemilihan model. Mengingat sebagian besar penduduk baik di tingkat lokal, nasional, regional maupun internasional miskin, sedang sebagian kecil penduduk kaya, modl konfliklah yang lebih mengena untuk menerangkan kemiskinan.

MODEL KONSENSUS DAN KONFLIK

MODEL KONSENSUS Ideologi Konservatif


STRUKTUR SOSIAL Hasil Konsensus, tidak dimasalahkan, bahkan dipertahankan Kesalahan para pelaku sebagai sebab

MODEL KONFLIK

Ideologi Liberal
Hasil Konsensus, Tidak dimasalahkan, bahkan dipertahankan Kurangnya kesempatan berusaha bagi pelaku sebagai sebab Menyediakan dan Memperluas Kesempatan Hasil Pemaksaan, Selalu Dimasalahkan

KEMISKINAN

Struktur Sosial yang Tidak Adil sebagai sebab Mengubah Struktur, Demokrasi kekuasaan sungguh ditangan orang-orang kecil Aktor utama adalah orang-orang miskin sendiri

USAHA MENGATASI KEMISKINAN

Membiarkan, Menentang segala usaha pemerintah, menganggapnya akan counter productive Pelaku yang bersangkutan sendiri

AKTOR PERUBAHAN DEMI MENGATASI KEMISKINAN

Pemerintah, Elite

Anda mungkin juga menyukai