Anda di halaman 1dari 5

Sekilas Indikator Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) Indikator adalah Lembaga Otonom di lingkungan Fakultas Ekonomi, Universitas Brawijaya

(FE Unibraw), Malang, Jawa Timur. Lahir pada tanggal 10 Oktober 1986. Hingga saat ini Indikator masih eksis berkecimpung di bidang pers dan jurnalistik mahasiswa. Sebagai salah satu elemen kemahasiswaan, Indikator berusaha turut mendidik dan menctak insan=insan tangguh berwawasan luas yang mampu menuangkan nafas dan nuansa ekonomi dalam setiap aktivitasnya. Indikator juga menuntut dirinya peka, kritis dan tanggap terhadap segenap perubahan peristiwa yang ada di sekitar. Berbagi pelatihan sumber daya manusia (SDM) internal maupun eksternal organisasi senantiasa berusaha dilaksanakan dan diikuti. Hubungan baik dengan berbagai pihak dan institusi juga senantiasa dijalin, demi perluasan SDM Indikator. Kesemuanya bertujuan untuk turut membangun personel Indikator yang ulet dan dinamis sebagai bagian dari masyarakat dan bangsa Indonesia yang harus kontinyu membangun diri dan meningkatkan prestasi. Visi Indikator adalah mengungkapkan kebenaran dengan obyektivitas masalahmasalah rakyat guna mendorong lahirnya kesadaran demokrasi yang bertanggung jawab. Misi Indiator adalah memberdayakan masyarakat kampus dan masyarakat umum melalui segala bentuk kegiatan yang tidak bertentangan dengan visi Indikator. LPM Indikator tidaka hanya bergelut dalam penerbitan belaka. Indikator juga aktif dalam penyelenggaraan berbgai aktivitas edukatif, seperti perhelatan semacam workshop, pendidikan dan pelatihan jurnalistik, seminar regional dan nasional, penelitian-penelitian, bursa buku dan berbagai kegiatan lain. Ada tiga produk utama organisasi. Pertama, Majalah Indikator sebagai Neraca Demolrasi Ekonomi Indonesia. Melalui media ini kami berusaha memanifestasikan visi dan misi dalam media cetak untuk konsumsi civitas akademika FE Unibraw maupun eksternal fakultas masyarakat umum. Kedua, Majalah Dinding Indihooi sebagai Media Onani Nurani Merdeka. Melalui media ini kami berusaha mengkritisi berbagai fenomena dan pristiwa aktual yang terjadi, baik di lingkup kampus maupun luar kampus. Ketiga, adalah buletin Indimolor. Buletin ini kami terbitkan secara insidental mengiringi digelarnya peristiwa-pristiwa penting yang dipentaskan di kampus biru Unibraw, khususnya FE. Beberapa aktivitas dan prestasi yang pernah dilaksanakan Indikator antara lain Sewindu Indikator 1994: Workshop Fotografi; Majalah Mahasiswa Terbaik Nasional, Dirjen Dikti, 1994; Peringkat VI Majalah Mahasiswa Terbaik Nasional, Dirjen Dikti, 1996. Dasawarsa Indikator 1996: Simposium Pembangunan Desa; Gelar Sebelas Warsa Indikator (GESAWI): Workshop II Fotografi, Pameran Foto, dan Pentas Seni; Majalah Mahasiswa Terbaik VII, Institut Studi Arus Informasi (ISAI) Award 1997; Peringkat V Gatra Award, 1997; Majalah Mahasiswa Terbaik III, ISAI Award, 1998; Indikator October Fair 1998: Pendidikan Singkat Penulisan Jurnalistik Nasional, Bedah Buku, Bursa Buku; Indikator Millenium Fair 1999: Sarasehan Pers Mahasiswa

Nasional, Bursa Buku, Pameran Komputer; Indikator October Fair 2000: Lomba Menulis untuk SLTPLB, Workshop Grafis dan Desain Indikator (Gradasi), Pentas Seni bersama WS Rendra; Majalah Mahasiswa Terbaik III, ISAI Award, 1998; Indikator October Fair 2001: Bursa Buku dan Bedah Buku; Indikator October Fair 2003: Bursa Buku dan Pameran Seni, Bedah Buku; Indikator October Fair 2004: Bursa Buku, Balap Becak, dan Bedah Buku; dan berbagai aktivitas pengembangan diri lain yang masih tetap dilakukan sampai saat ini. Unique system Setiap institusi (formal) tentu memiliki perangkat organisasi. Salah satunya adalah struktur organisasi. Umumnya, sebuah institusi. Lembaga dipimpin oleh seorang pemimpin dengan didampingi Para pembantunya. Lain dengan terapan di Indikator. Indikator dipimpin oleh sekelompok pimpinan. Ada 4 pemimpin yang berdiri sejajar mengepalai laju organisasi. Pertama, Pemimpin Umum. Secara pokok tugas pemimpin umum adalah mengkoordinasi jalannya organisasi secara umum dan mewakili interaksi keluar Indikator. Kedua, Pemimpin Penelitian dan Pengembangan (Litbang). Secara umum tugas Pemimpin Litbang adalah mengepalai aktivitas Litbang Indikator. Di internal organisasi, Indikator berusaha mengembangkan Litbang untuk mendukung prestasi dan peningkatan kinerja untuk senantiasa menyelimutkan efektivitas dan efisiensi untuk produktivitas. Ketiga, Pemimpin Redaksi (Pimred). Tugas utama Pimred adalah sebagai kepala produksi Majalah Indikator. Keempat, Pemimpin Usaha. Tugas pokok Pemimpin Usaha adalah mengepalai aktivitas organisasi dipandang sebagai sebuah perusahaan. Keempat pemimpin tersebut mempunyai wewenang internal dan senantiasa bersinergi dalam menjalankan kebijakan eksternal masing-masing. Tidaka banayak yang mengetahui keunikan sistem kepemimpinan di Indikator. Boleh jadi di Indonesia cuma kami yang menerapakan sistem seperti ini. kalau memang benar adanya, tak berlebihan bila kita merasa bangga atas keunikan yang kami tetapkan. ***** alasan utama ditetapkannya presidium pemimpin di tubuh Indikator adalah untuk mengedepankan dan menjunjung tinggi demokrasi sebgai salah satu elemen pondasi kinerja organisasi. Dengan di-devide-nya organisasi menjadi 4 bagian, Indikator berharap mampu menelurkan produktivitas paling optimal yang dapat dicapai. Hal ini juga mengacu pada konsep otonomi yang terbukti memang lebih efektif dan efidien serta lebih produktif dalam berkinerja. Desentralisasi pengemudian organisasi dipandang Indikator sebagai sesuatu yang produktif daripada sentralisasi.

Pengawasan tertinggi kepada 4 pemimpin Indikator tetap berada langsung di tangan anggoata organisasi. Hal ini sangat mungkin dijalankan mengingat Indikator hanya merupakan organisasi kecil yang tidak menemui hambatan dalam aplikasi demokrasi langsung. ***** Inti dari komitmen Indikator menggabungkan dan mengembangkan aktivitas jurnalistik dan organisasional merupakan salah satu manifestasi fungsi Indikator sebagai salah satu instrumen pembelajaran komplementatif dengan pendidikan di dalam kelas kuliah. Muara dari semua itu tak lebih dari satu hal utama: Indikator mampu melayani kebutuhan civitas FE Unibraw pada khususnya dan masyarakat pada umumnya dengan tetap mengedepankan lembar-lembar idealisme. JUST A JOKE Ketika mendapat undangan jamuan makan-makan, Indikator datang dengan 4 orang dengan selembar undangan. Sebab di undangan tersebut tertulis kepada Yth. Pemimpin Indikator. Struktur Pengurus :

MUSYAWARAH ANGGOTA TAHUNAN INDIKATOR (MATI) PEMIMPIN UMUM PEMIMPIN LITBANG PEMIMPIN MAJALAH PEMIMPIN USAHA

STAF-STAF

STAF-STAF

STAF-STAF

GARIS INSTRUKSI DAN PERTANGGUNGJAWABAN GARIS KOORDINATIF ANTAR PEMIMPIN GARIS KHUSUS INSTRUKSI PU KEPADA PEMIMPIN LITBANG, REDAKSI, DAN USAHA

Struktur Organisasi
Sebagai salah satu lembaga otonom di lingkungan FE Unibraw, LPM Indikator tetap berdiri di bawah Musyawarah Umum Mahasiswa Fakultas Ekonomi-Universitas Brawijaya (MUMFE-UB). Namun begitu, Indikator berhak mengatur rumah tangganya sendiri. Empat orang pimpinan di Indikator bertanggung jawab langsung kepada MATI. Semua staf di bawah setiap pimpinan bertanggung jawab kepada pimpinan masingmasing. Namun begitu, khusus untuk Pemimpin Umum dibekali dengan garis wewenang instruktif kepada tiga pimpinan lainnya tanpa berhak meminta pertanggungjawaban. Staffing di Indikator disusun berdasar kebutuhan organisasi dengan mengedepankan prinsip efisiensi dan efektivitas. Namun begitu, tidak ada iklim bongkar-pasang pada macam-macam staf atau susunannya. Perhitungan yang cermat telah membentuk pembentukan staff organisasi yang berjangka panjang.

Berproduksi=Melayani Anda
Produk Indikator adalah media informasi. Saat ini ada tiga media cetak yang telah kami rilis: majalah caturwulanan Indikator, buletin indimolor, dan majalah dinding Indihoi. Majalah Indikator kami konsumsikan ke dalam dan luar kampus. Ini kami maksudkan sebagai pewujudan komitmen Indikator kepada civitas akademika FE Unibraw tercinta. Jadi, meski tidak banya publik di luar kampus mengetahui, produk LPM Indikator bukan sekedar majalah. Bagaimana Majalah Indikator Diterbitkan ? Satu dari tiga produk LPM Indikator adalah majalah Indikator. Indikator sendiri berarti penunjuk. Dengan slogannya Neraca Demokrasi Ekonomi Indonesia, majalah ini berusaha turut menjadi penunjuk komndisi atas pelaksanaan demokrasi di negeri tercinta ini. Baik itu di bidang ekonomi maupun budaya dan humanisme. Bukan sekedar menunjukkan adanya kekurangan atas pelaksanaan sistem, tetapi juga turut berusaha menunjukkan alternatif-alternatif solusi yang mungkin untuk diimplementasikan. Terbit pada bulan Januari, Mei, dan September. Obyektivitas adalah kata yang kami junjung tinggi dalam penulisan berita. Penelusuran narasumber berkualitas dan penggalian harta karun pemikiran terpendam adalah bagian dari proses produksi informasi. Melalui tulisan-tulisan yang kami produksi, Indikator senantiasa menyorongkan satu hal: bahwa pembacalah yang lebih berhak menyimpulkan. Indikator benar-benar menyadari adanya satu kewajiban dan komitmen yang mesti kami tunaikan; bahwa memproduksi media di Indikator intinya adalah melayani Anda. Kami (dan Anda) memiliki idealisme, Anda memiliki kebutuhan akan informasi yang obyektif dan tidak menyesatkan. Indikator adalah sinergi keduanya. Kami benar-benar begitu bangga dengan kewajiban dan komitmet tersebut, benarbenar begitu bangga bila berhasil melayani Anda. ***

Setiap edisi senantiasa memiliki tema untuk lima laporan besarnya: Laporan Utama, Laporan Khusus, Investigasi, Neraca Budaya, dan Diskusi Ahli Indikator. Masukan tema dapat berasal dari berbagai sumber, entah masukan dari luar maupun dari awak redaksi sendiri. Selanjutnya tema-tema yang masuk akan digodok hahis-habisan, dikupas, dikaji, dan dicari tema terbaik yang layak diangkat. Indikator telah mempakemkan tipikal tema untuk masing-masing laporan besar. Laporan Utama senantiasa mengangkat permasalahan ekonomi kerakyatan. Seperti kesenjangan harga produk marmer Tulungagung di titik pengrajin dengan broker yanng disebabkan terbentuknya garis distribusi sedemikian rupa sehingga para broker dapat menjual marmer dengan harga sekian (puluh) kali lipat. (Indikator No. 30/Tahun XI/1998). Kondisi yang ada, para pengrajin telah puas begitu saja dangan hasil yang mereka dapat. Melalui laporan tersebut Indikator berusaha menyajikan kondisi sebenarnya yang mungkin bisa diambil tindakan lebih lanjut. Regionalitas kadang kami depankan dalam pengambilan scoobe tema. Alasan kami sederhana, seperti saat kami berdialog dengan kawan dari Jakaarta yang mengomentari kami saat hangat-hangatnya reformasi, Kok Indikator ngikut ngupas hangat-hangatnya reformasi.? Maksud dia, aktivitas di Jakarta. Lantas kami jawab Bukannya kami tak peduli masalah bangsa. Tetapi kalau kami latah ngurus Jakarta , apakah Anda juga aktif mengurus kami (daerah)?. Laporan khususadalah

Anda mungkin juga menyukai