PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Saat ini, media massa tidak bisa lagi dipisahkan dari kehidupan manusia,
karena media massa, baik cetak maupun elektronik sudah menjadi kebutuhan
hidup. Mulai dari masyarakat kota hingga pedesaan memanfaatkan media massa
mendapatkan beragam hiburan dan informasi terbaru tentang berbagai hal yang
yang belum menikmati media massa, mungkin hanya bagi masyarakat suku
(2004:6) “Jika penyajian pers tidak sesuai dengan kebutuhannya, jangankan untuk
membaca, membeli pun tidak. Minat baca masyarakat terhadap suatu produk pers
dengan misi tertentu. Maka dari itu, sebuah perusahaan media harus memiliki
Setiap personil yang ada didalamya, diwajibkan mengikuti suatu sistem kerja
1
Untuk itu, masing–masing personil di bidang redaksi harus memiliki rasa
tanggung jawab, peran dan tujuan yang sama terhadap perusahaan. Sehingga,
manajemen redaksi bisa menciptakan suasana kerja yang tertata dan terorganisir
(Djuroto, 2004:15).
media cetak antara lain dapat dilihat dari kualitas tampilan visual dan kualitas
informasi yang disajikan. Hal tersebut merupakan hasil akhir dari serangkaian
Pengelolaan tersebut kemudian bermuara ke tujuan paling akhir dari setiap upaya
Rondang, 2000:160).
sosial budaya. Dalam konteks politik, pers merupakan salah satu dari soko dari
pilar demokrasi dengan tindakan kontrol sosialnya. Sedangkan fungsi pers sosial
budaya adalah pers bertugas untuk menghibur, mendidik, serta pemberi informasi.
Sehingga, pers dapat membentuk pola pikir, sikap, serta perilaku masyarakat
menyatakan bahwa yang dimkasud dengan penerbitan pers adalah Surat kabar
harian, surat kabar mingguan, majalah, tabloid, dan buletin berkala lainnya yang
2
diselenggarakan oleh perusahaan pers dan penerbitan kantor berita (Djuroto, 2004
: 04). Pers menurut jenis dan wilayah sirkulasi, segmentasi dan pangsa pasarnya,
Terfokus pada pers lokal, yakni pers yang hanya beredar di sebuah kota
dan sekitarnya. Seperti di kota Malang yang memiliki beberapa media lokal cetak
dan elektronik seperti Harian Radar Malang, Malang Post, Malang TV dan
sebagainya. Bahkan, Malang memiliki sebuah media cetak berupa tabloid yang
mengingat pendidikan merupakan hal yang umum dan juga menjadi kebutuhan
lebih tertarik mengonsumsi informasi lain. Hasil survey sebuah radio Prima FM di
berita favorit. Dari sepuluh jenis berita, berita pendidikan mendapatkan peringkat
kedelapan sebagai jenis berita favorit atau lebih tepatnya mendapat skala tiga dari
lain, berita pendidikan bisa jadi yang paling tidak menarik. Biasanya koran
bersama berita lain. Tapi di kota pendidikan seperti Malang, berita pendidikan
ditempatkan pada sebuah rubrik khusus dengan halaman tersendiri. Selain terkait
3
dengan banyaknya lembaga pendidikan yang diikuti aktivitasnya, rubrik
aktivitas yang dibuat. Saat menjelang ujian dan tahun ajaran baru adalah saat
sebagainya.
Maka, pembagian tugas masing–masing anggota harus dibagi secara merata, serta
hanya untuk melayani publik. Walaupun publik sebagian besar lebih suka
mengonsumsi informasi diluar berita yang disajikan Koran Pendidikan, media ini
bisa bertahan selama delapan tahun. Selama itu pula, media ini juga mengalami
bergantung pada kondisi internal media itu sendiri. Media yang baik dan
prospektif untuk maju dan besar harus memperhatikan tiga kerangka dasar sebuah
4
a. Sehat SDM yakni tenaga-tenaga pengeloaan media tersebut berkualitas
bagi mereka.
Sistem kerja yang dituntut serba cepat membutuhkan manajemen yang sesuai
redaksi, pers harus bisa menyesuaikan diri serta mencoba menguasai situasi untuk
di kota Malang yang berisikan liputan berita pendidikan. Keberadaan media ini
berdiri secara independen dan tidak bekerja sama dengan lembaga pendidikan di
Kota Malang.
5
Media ini merupakan perusahaan media kecil, tidak sebesar media lokal
yang dibawah naungan perusahaan penerbitan pers yang besar. Sisi aktualitas
yang disajikan media ini juga berbeda dengan media lokal biasanya, berita utama
secara mendalam selama sepekan. Begitu pula berita lainnya yang merupakan
kejadian atau peristiwa yang terjadi dalam pecan lalu. Walaupun demikian,
eksistensi media ini tidak kalah dengan media lokal lain. Bahkan akhir–akhir ini
mengetahui upaya–upaya apa saja yang dilakukan pihak redaksi Mingguan Koran
B. Rumusan Masalah
yaitusebagai berikut:
C. Tujuan Penelitian
pendidikan.
6
2. Untuk mengetahui upaya–upaya yang dilakukan pihak redaksi
redaksinya.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Praktis
2. Manfaat akademis
E. Tinjauan Pustaka
konsep umum manajemen, “as the process of getting done through and
7
anggota organisasi atau perusahaan dalam menjalankan fungsi-fungsi
di lain pihak. Dengan kata lain manajemen komunikasi adalah alat, bukan
nilai berita, yang kemudian disajikan kepada khalayak. Dalam hal ini
8
ruang lingkup jurnalistik meliputi jurnalistik cetak dan elektronik, yang
yang telah diolah tersebut akan disajikan kepada khalayak baik dalam
9
tetapi juga ketika mempersiapkan perangkat pemberitaan sejak media itu
perusahaan. Hal ini karena ada perusahaan pers yang meletakkan bagian
(2008:123).
10
pemilik perusahaan itu sendiri atau orang lain yang dipercaya
yang dibutuhkannya.
dan pelaporan berita. Maka, bagian ini disibukkan oleh proses rapat
yang ditangguhkan.
11
3. Bidang Cetak
untuk menyeleksi naskah, apakah naskah berita tersebut layak cetak atau
12
keredaksian, bagian yang penting mendapat perhatian adalah bagaimana
dengan pencarian dan pelaporan berita. Maka, jajaran ini disibukkan oleh
proses rapat redaksi yang memutuskan peristiwa apa yang diangkat dan
mana yang ditangguhkan. Selain itu, bidang redaksi dituntut secara cepat
waktu tengat naskah berita dicetak dan diterima pada waktu–waktu yang
telah ditetapkan atau waktu siaran tertentu dimana pemirsa telah mendapat
yaitu bidang redaksi (wakil pimpinan redaksi dan redaktur) dan bidang
13
mengizinkan (menyeleksi) pemuatan suatu tulisan atau berita serta
14
masing wartawan, pengeditorialan berita, penyusunan layout,
produksi.
(Asep,2006:3).
cukup?
15
3. Evaluasi : yang menentukan apa yang penting dimasukkan dalam
berita?
yang besar dan dimuat di halaman depan, tulisan mana yang mau
disebut pula meliput bahan berita sebagai salah satu tahap proses
berita (news planning), proses penulisan naskah (news writing), dan proses
a. Reportase
16
seminar, dan peristiwa yang tidak terduga kejadiannya, misalnya
dilakukan dengan dua cara, yaitu beat system dan follow up system.
b. Wawancara
c. Riset Kepustakaan
17
Seteleh materi berita hasil liputan terkumpul,wartawan menulisnya
disunting dari segi redaksional (bahasa) dan substensi (isi). Hal ini
(menyunting naskah).
logis, mudah dipahami, dan tidak rancu (benar ejaan, punya arti, dan enak
fakta agar tetap akurat dan benar. Isi tulisan mudah dimengerti.
bersangkutan.
18
6. Menghindari dari unsure-unsur penghinaan, arti ganda, dan
judul/subjudul).
(Asep,2006:67).
pada proses berikutnya, yakni proses pracetak berupa desain grafis, lay out
(tata letak), artistik, pemberian ilustrasi atau foto, desain cover, dan
(Santana K,2005:197).
19
E.2.3 Fungsi Manajemen Redaksi
kegiatan atau tugas dalam rangka pencapaian tujuan organisasi yang telah
perusahaan.
20
5. Coordinating: menyatukan, menghubungkan, menyelaraskan
rekaman, film dan web. Kebanyakan ahli teori menganggap media sebagai
Pers mengandung dua arti, arti sempit dan arti luas. Dalam arti
sempit pers hanya menunjuk pada media cetak berkala surat kabar, tabloid,
dan majalah. Sedangkan dalam arti luas, pers hanya menunjuk pada media
21
Menurut Onong U. Effendi (2009:154), pers memiliki ciri yang
1. Periodesitas
setiap hari, seminggu sekali, dua minggu sekali, sebulan sekali atau
2. Publisitas
umum yang sangat heterogen. Maka dari itu, isi dari surat kabar
3. Universalitas
4. Aktualitas
22
5. Objektivitas
hal yang faktual apa adanya, sehingga kebenaran isi berita yang
Selain itu, media masa juga memiliki beberapa fungsi yang dapat
b. Fungsi mendidik
bentuk berita, dapat juga secara eksplisit dalam bentuk artikel atau
23
c. Fungsi menghibur
berbobot. Isi surat kabar atau majalah yang bersifat hiburan bisa
d. Fungsi mempengaruhi
24
peranan penting dalam keseluruhan berita, mampu memberi
berita mana yang dapat diterima dan berita mana yang tidak,
E.3.1 Tabloid
bentuk, yakni surat kabar, majalah, tabloid buku, dan sebagainya. Untuk
periodesitasnya.
1. Surat kabar terbit setiap hari, tercetak dalam kertas ukuran plano.
dicetak dalam kertas ukuran broadsheet (lebih kecil dari plano) dan dilipat
25
seperti surat kabar. Tabloid biasanya terbit secara teratur, seminggu sekali,
tidak hanya memproduksi kerja berupa berita. Tapi juga mencakup pekerjaan
iklan.
tentang media massa. Pertama, sebagai produk dari suatu perusahaan. Media
merupakan hasil dari proses jurnalistik. Proses jurnalistik yang dilakukan itu
secara sadar atau tidak juga menggunakan fungsi manajemen. Kedua, sebagai
suatu perusahaan atau organisasi. Seperti pemaparan diatas, media massa juga
manajemen.
26
E.5 Newsroom Study
semua berita yang masuk ke ruang redaksi, yaitu suatu berita yang potensial
yang layak untuk disiarkan ke seluruh penjuru dunia, baik lokal maupun
yang berfungsi sebagai ruang kontrol media, dimana kontrol media tersebut
berita tentang peristiwa yang terjadi sehari-hari secara indah dalam rangka
untuk menyesuaikan diri dari dalam ruang redaksi adalah sebagai berikut:
27
pers juga mempunyai kekuasaan untuk memberhentikan ataupun
3. Kebebasan beraspirasi
reputasi buruk dan timbul rasa ingin bekerja ditempat lain. Hal ini
28
5. Lingkungan yang nyaman
diskusi.
(Oliver Boyd,1995:277).
berita diantaranya:
29
b. Kedekatan (Proximity), Khalayak akan tertarik dengan
nilai konflik.
masyarakat.
30
berita artis hiburan banyk dibumbui dengan elemen
31
khususnya pada rincian fakta kejadiannya beserta
K,2005:18).
F. Fokus Penelitian
P O A C
Peliputan berita
Pengolahan berita
Penerbitan berita
32
Dengan demikian, terdapat 12 poin yang digunakan peneliti sebagai
a. Planning (Perencanaan)
sebagainya.
b. Organizing (Pengorganisasian)
wartawan.
jurnalistik.
33
c. Actuating (Pelaksanaan)
d. Controlling (Pengawasan)
G. Metode Penelitian
1. Pendekatan Penelitian
34
Strauss dan Corbin, yang dimaksud dengan pendekatan kualitatif adalah
oleh subjek penelitian dan peneliti bertindak sebagai aktivis yang ikut
memberi makna secara kritis pada realitas yang dikontruksi oleh media
35
Dasar penelitian yang digunakan adalah naturalistik yakni
dengan sengaja.
3. Lokasi Penelitian
4. Subyek Penelitian
tentang apa yang diharapkan atau mungkin dia sebagai penguasa sehingga
36
Mingguan Koran Pendidikan), dalam penelitian ini peneliti
fotografer,layouter).
penelitian.
Dari empat belas orang tersebut terseleksi lima orang awak redaksi yang
pemilihan informan.
37
Tabel 1.2 Penentuan Informan
Supardal √ √ X X
Heru Lianto √ √ X X
Nurul √ √ X X
Hamdalah
Ponco √ √ X X
Rahmad
Rahmad √ √ X X
Basuki
38
Maftuh √ √ √ X
Junaedi
Sumber: Data Primer Diolah
Keterangan :
√ = Memenuhi kategori
1. Noordin Djihad
sejak media ini berdiri atau lebih tepatnya pada tahun 2004. Tugasnya
3. Mas Bukhin
Sama halnya dengan Bagyo, ia bergabung di media ini juga pada tahun
39
2004. Saat ini Mas Bukhin menjabat sebagai redaktur sekaligus wakil
4. Choirul Amin
menyeleksi untuk dipilih mana yang layak dimuat, ia juga bertugas untuk
Kabupaten Malang.
5. Sri Kurnia
40
5. Teknik Pengumpulan Data
1. Observasi
2. Wawancara
41
lebih terbuka, di mana pihak yang diajak wawancara diminta pendapat
3. Dokumentasi
Pendidikan.
42
Aktifitas dalam analisis data , yaitu data reduction, data display,
Pengumpulan Penyajian
Data Data
banyak, maka perlu dicatat secara teliti dan rinci. Semakin lama
43
dalam Sugiyono (2011:249) menyatakan “the most frequent from of
display data for qualitative research data in the past has been
data dengan memanfaatkan sesuatu yang lain diluar data itu untuk
Dengan cara ini peneliti mampu menarik kesimpulan tidak hanya dari satu
44
Dalam prakteknya, peneliti menggunakan triangulasi sumber dan
Wawancara
mendalam
B
(Sugiyono, 2010:83)
metode yang lainnya, yaitu di antara data hasil metode observasi dengan
45
Observasi
Dokumentasi
(Sugiyono, 2010:83)
46