Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

STRUKTUR KELEMBAGAAN MEDIA MASSA, PENGELOLAAN


JURNALISTIK, DAN KODE ETIK JUNALISTIK

Dosen Pengampu: Mahin Ainun Naim, M.Pd

DISUSUN OLEH: KELOMPOK 3

Ach. Minanul Barri


M. Farid
Muflihatul Hasanah
Sultonur Rohman

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

STKIP PGRI SAMPANG

PRONGRAM STUDY S-1 PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA


INDONESIA

2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas rahmat Allah SWT, berkat rahmat dan hidayah-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah dengan judul “Struktur
Kelembagaan Media Massa, Pengelolaan Jurnalistik, Dan Kode Etik Junalistik”
Makalah ini dibuat dengan tujuan memenuhi tugas Presentasi pada mata kuliah
Jurnalistik dan Kepewaraan.

Media massa merupakan salah satu pilar penting dalam sistem demokrasi
sebuah negara. Kemampuannya dalam menyampaikan informasi kepada
masyarakat luas menjadikan media massa sebagai kekuatan yang mempengaruhi
opini publik, membentuk pandangan masyarakat, serta mengawasi dan
mengkritisi berbagai aspek kehidupan. Untuk menjalankan peran tersebut secara
efektif, struktur kelembagaan media massa, pengelolaan jurnalistik, dan penerapan
kode etik jurnalistik menjadi aspek yang sangat krusial.

Kami menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesarnya kepada semua


pihak yang membantu dalam proses penyusunan makalah ini. kami menyadari
bahwa dalam penyusunan dan penulisan masih melakukan banyak kesalahan.
Oleh karena itu penulis memohon maaf atas kesalahan dan ketaksempurnaan yang
pembaca temukan dalam makalah ini. Kami juga mengharap adanya kritik serta
saran dari pembaca apabila menemukan kesalahan dalam makalah ini.

Sampang,21 September 2023

Kelompok 3
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL..................................................................................

KATA PENGANTAR................................................................................

DAFTAR ISI...............................................................................................

BAB I PENDAHULUAN...........................................................................

A. Latar Beelakang ..............................................................................


B. Rumusan Masalah............................................................................
C. Tujuan..............................................................................................

BAB II PEMBAHASAN............................................................................

A. Kelembagaan Media Massa.............................................................


B. Pengelolaan Jurnalistik....................................................................
C. Kode Etik Jurnalistik........................................................................

BAB III PENUTUP...................................................................................

A. Kesimpulan......................................................................................

DAFTAR PUSTAKA.................................................................................

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Media massa merupakan salah satu instrumen penting dalam
kehidupan masyarakat modern. Peran media massa tidak hanya sebagai
penyampai informasi, tetapi juga sebagai penyebar pandangan, pemersatu
opini, dan pengawas kekuasaan. media adalah cara yang umum dilakukan
oleh media massa dalam menyampaikan informasi dan berita kepada
khalayak yang tentu diikuti dengan tujuan tertentu, baik politis maupun
sosial. Konsep representasi di dalam media yang merupakan hasil dari
pengaruh realitas sosial yang lalu dikembalikan dan disajikan kepada
publik untuk dikonsumsi lagi. Media massa dapat dikatakan sebagai sarana
yang menjadi tempat penyampaian hasil kerja aktifitas jurnalistik. Media
massa merupakan istilah yang digunakan oleh publik dalam mereferensi
tempat dipublikasikannya suatu berita. Hasil kerja jurnalistik para
wartawan dipublikasikan melalui media massa. Setiap berita dalam
jurnalistik menjadi tidak bermakana tanpa mendapat dukungan atau
dipublikasikan melalui media. Jadi, media massa merupakan tempat untuk
menyampaikan berita. ( Saragih, M. Y. 2019).
Keberadaan media massa yang independen, etis, dan efektif dalam
menyampaikan informasi sangatlah vital dalam menjaga demokrasi,
mendorong perubahan positif, dan membentuk masyarakat yang kritis dan
terinformasi. Dalam era digital yang terus berkembang, peran media massa
semakin kompleks dan mendalam. Struktur kelembagaan media massa,
pengelolaan jurnalistik, dan penerapan kode etik jurnalistik menjadi topik
yang relevan dan penting untuk dipahami. Terdapat perubahan dramatis
dalam model bisnis media, penyebaran berita, serta tuntutan masyarakat
terhadap kejujuran, ketepatan, dan pluralitas dalam liputan media.
Dalam konteks Indonesia, media massa telah mengalami
perkembangan yang signifikan seiring dengan perubahan sosial, ekonomi,
dan politik yang terjadi. Pertumbuhan media online, keberagaman media
massa, serta isu-isu etika dalam jurnalisme menjadi perhatian penting
dalam menjaga kualitas informasi yang disampaikan kepada masyarakat.
Oleh karena itu, memahami secara mendalam mengenai struktur
kelembagaan media massa, pengelolaan jurnalistik, dan penerapan kode
etik jurnalistik menjadi landasan yang krusial dalam mengkaji peran media
massa dalam masyarakat.
Makalah ini bertujuan untuk menguraikan dengan lebih mendalam
tentang struktur kelembagaan media massa, praktik pengelolaan jurnalistik
yang efektif, serta pentingnya penerapan kode etik jurnalistik dalam
konteks media massa. Dengan memahami aspek-aspek ini, diharapkan
pembaca dapat memiliki pemahaman yang lebih baik tentang peran media
massa dalam pembentukan opini publik, menjaga demokrasi, dan
mempromosikan keadilan sosial dalam masyarakat.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana struktur kelembagaan media massa yang ideal ?
2. Bagaimana praktik pengelolaan jurnalistik yang baik dapat
memengaruhi kualitas dan integritas berita yang disampaikan oleh
media massa ?
3. Bagaimana penerapan kode etik jurnalistik dalam menjaga kredibilitas
media massa, dan bagaimana kode etik ini dapat diterapkan secara
efektif ?
4. Bagaimana peran dan tanggung jawab yang harus dipahami oleh para
pengelola media dalam mengelola redaksi dan tim jurnalis secara
efektif ?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui struktur kelembagaan media massa yang ideal.
2. Untuk mengetahui praktik pengelolaan jurnalistik yang baik dapat
memengaruhi kualitas dan integritas berita yang disampaikan oleh
media massa.
3. Untuk mengetahui penerapan kode etik jurnalistik dalam menjaga
kredibilitas media massa, dan bagaimana kode etik ini dapat diterapkan
secara efektif.
4. Untuk mengetahui peran dan tanggung jawab yang harus dipahami
oleh para pengelola media dalam mengelola redaksi dan tim jurnalis
secara efektif.

BAB II
PEMBAHASAN
A. Kelembagaan Media Massa
Media massa adalah sebuah bentuk komunikasi massa yang
digunakan untuk menyampaikan informasi, berita, hiburan, dan pesan-
pesan lainnya kepada audiens yang luas. Media massa memiliki beragam
bentuk dan platform, termasuk surat kabar, majalah, radio, televisi, situs
web berita, media sosial, dan platform digital lainnya. Media massa
mempunyai arti penting bagi organisasi terutama sebagai saluran untuk
menyampaikan publikasi pada masyarakat luas secara umum dan publik
(stakeholder) secara umum. Selain kemampuan dalam membangun
wacana mupun membentuk opini, media juga banyak digunakan untuk
membangun citra perusahaan maupun citra produk (Raharjo, R. S. 2017).
Kelembagaan media massa adalah struktur, organisasi, dan entitas yang
bertanggung jawab untuk menghasilkan, mendistribusikan, dan mengelola
konten media massa seperti surat kabar, majalah, radio, televisi, dan
platform media digital. Ini adalah komponen penting dalam industri media
yang memainkan peran kunci dalam menyediakan informasi, hiburan, dan
komunikasi ke masyarakat luas. Untuk memberikan pemahaman lebih
mendalam tentang kelembagaan media massa, berikut adalah beberapa
poin kunci yang perlu dipahami:
1. Pemilik Media
Media massa sering dimiliki oleh perusahaan besar atau konglomerat
media. Pemilik ini memainkan peran penting dalam menentukan arah
editorial dan strategi bisnis media. Hal ini bisa memiliki dampak
signifikan terhadap independensi redaksi dan konten yang diproduksi.
2. Redaksi dan Jurnalis
Redaksi adalah bagian penting dalam media massa yang bertanggung
jawab atas pemilihan, penyuntingan, dan publikasi konten. Jurnalis adalah
individu yang menciptakan berita, laporan, dan artikel yang diterbitkan.
Mereka harus mematuhi etika jurnalistik dan prinsip objektivitas.
3. Departemen Produksi dan Teknis
Stasiun televisi dan radio memiliki departemen produksi dan teknis yang
bertanggung jawab atas produksi program, pengeditan, dan penyiaran.
Mereka juga memastikan bahwa peralatan teknis berfungsi dengan baik
untuk menghasilkan konten berkualitas
4. Departemen Pemasaran dan Iklan
Keberhasilan media massa dalam mendapatkan pendapatan seringkali
bergantung pada departemen pemasaran dan iklan. Mereka menjual ruang
iklan kepada perusahaan dan menciptakan strategi pemasaran untuk
menarik pemirsa dan pembaca.
5. Regulasi dan Kepatuhan
Media massa sering kali tunduk pada regulasi pemerintah yang mengatur
isu seperti keberagaman konten, privasi, dan peraturan komunikasi.
Mereka harus mematuhi undang-undang dan peraturan ini.
6. Sumber Daya Manusia
Kelembagaan media massa membutuhkan sejumlah besar sumber daya
manusia, termasuk jurnalis, editor, produser, presenter, dan teknisi.
Mereka bekerja sama untuk menciptakan, mengedit, dan mengirimkan
konten media.
7. Peran Sosial dan Politik
Media massa memiliki peran penting dalam membentuk opini publik,
mempengaruhi kebijakan, dan memungkinkan partisipasi warga dalam
proses politik. Oleh karena itu, mereka memiliki tanggung jawab sosial
dan politik yang signifikan.
8. Perkembangan Teknologi
Kelembagaan media massa terus beradaptasi dengan perkembangan
teknologi. Perkembangan internet dan platform media sosial telah
mengubah cara media bekerja dan berinteraksi dengan audiensnya.
9. Kontroversi dan Etika
Media massa sering kali menjadi subjek kontroversi terkait dengan isu
seperti bias media, privasi, dan penyalahgunaan informasi. Oleh karena
itu, mereka harus mematuhi standar etika jurnalistik dan mengatasi
masalah yang muncul.
10. Peran Pendidikan dan Hiburan:
Selain memberikan berita dan informasi, media massa juga berfungsi
sebagai sumber hiburan dan pendidikan. Mereka menciptakan program-
program yang menghibur, menginspirasi, dan memberikan wawasan
kepada pemirsa.

Dalam masyarakat modern, kelembagaan media massa memiliki


dampak besar pada cara orang berpikir, berinteraksi, dan mengakses
informasi. Pemahaman yang baik tentang struktur dan peran kelembagaan.
Media massa adalah kunci untuk menghargai pengaruhnya dalam
kehidupan sehari-hari kita dan dalam masyarakat secara keseluruhan, dan
juga dalam struktur media massa yang ideal. Struktur media massa yang
ideal merupakan struktur yang memungkinkan media untuk beroperasi
secara independen, menjaga integritas jurnalistik, menyediakan informasi
yang akurat, berimbang, dan bermanfaat bagi masyarakat.

B. Pengelolaan Jurnalistik
Pengelolaan jurnalistik merujuk pada proses dan praktik yang
diterapkan oleh media massa dalam menghasilkan, mengedit, dan
menyampaikan berita dan konten jurnalistik kepada audiens. Pengelolaan
jurnalistik melibatkan berbagai tahap dan aspek yang mencakup proses
penyusunan berita, etika jurnalistik, serta manajemen sumber daya dan
redaksi.
1. Proses Penyusunan Berita
Proses penyusunan berita melibatkan pengumpulan informasi,
verifikasi, pemilihan sumber, penulisan, dan penyuntingan. Jurnalis
harus menjaga integritas berita dan memastikan kebenaran fakta-fakta
yang disajikan.
2. Penyajian Berita
Cara berita disajikan memiliki dampak besar pada persepsi pemirsa.
Pengelolaan jurnalistik mencakup pemilihan kata, gambar, dan suara
untuk mengkomunikasikan berita secara efektif.
3. Independensi Jurnalis
Independensi jurnalis adalah prinsip penting dalam jurnalisme. Jurnalis
harus bebas dari tekanan eksternal atau kepentingan politik atau
komersial yang dapat memengaruhi objektivitas mereka.
4. Manajemen Sumber Daya.
Manajemen sumber daya melibatkan pengelolaan anggaran, personel,
dan peralatan yang diperlukan untuk operasi media massa. Ini
termasuk alokasi sumber daya untuk meliput berita, riset, dan
pengembangan konten.
5. Pemilihan dan Pelatihan Staf.
Pengelolaan jurnalistik mencakup pemilihan dan pelatihan staf
jurnalis. Memilih staf yang kompeten dan berkomitmen serta
memberikan pelatihan yang terus-menerus adalah kunci untuk
menghasilkan konten berkualitas tinggi.
6. Pengambilan Keputusan Editorial.
Pengelolaan jurnalistik juga melibatkan pengambilan keputusan
editorial tentang apa yang akan diberitakan, bagaimana
melaporkannya, dan bagaimana konten akan disajikan kepada pemirsa.
Keputusan ini harus berdasarkan nilai-nilai jurnalisme dan kepentingan
publik.
7. Penggunaan Teknologi.
Pengelolaan jurnalistik harus mencakup penggunaan teknologi yang
relevan dan canggih untuk memfasilitasi proses penyusunan berita,
pengeditan, dan distribusi konten kepada audiens.
8. Penyajian Berita yang Berkualitas.
Bagian penting dari pengelolaan jurnalistik adalah penyajian berita
yang berkualitas. Ini melibatkan pemilihan kata, gambar, dan suara
yang efektif untuk mengkomunikasikan berita secara jelas dan
mendalam kepada audiens.
9. Evaluasi dan Pembelajaran.
Media massa harus melakukan evaluasi terhadap kinerja mereka, baik
dari segi editorial maupun bisnis. Pembelajaran dari pengalaman dan
peningkatan berkelanjutan adalah aspek penting dalam pengelolaan
jurnalistik.
Pengelolaan jurnalistik yang baik merupakan kunci untuk menjaga
integritas media massa, memberikan informasi yang akurat, dan
menjalankan fungsi media sebagai pilar penting dalam masyarakat
demokratis dan berinformasi. Hal ini juga membantu memastikan bahwa
media massa dapat memenuhi tanggung jawab etisnya terhadap publik.

C. Kode Etik Jurnalistik


Kode etik jurnalistik adalah seperangkat prinsip dan pedoman yang
digunakan oleh jurnalis untuk mengatur perilaku mereka dalam
melaksanakan tugas jurnalistik. Kode etik ini bertujuan untuk memastikan
bahwa jurnalisme dilakukan dengan integritas, kejujuran, dan
pertimbangan atas kepentingan publik. Meskipun kode etik jurnalistik
dapat bervariasi dari satu negara atau organisasi media ke negara atau
organisasi lainnya, terdapat prinsip-prinsip umum yang sering muncul
dalam berbagai kode etik jurnalistik di seluruh dunia. Berikut adalah
beberapa prinsip umum yang sering ada dalam kode etik jurnalistik:
1. Prinsip-prinsip Etika Jurnalistik
Kode etik jurnalistik mengikat jurnalis dalam menjalankan tugas
mereka. Prinsip-prinsip etika jurnalistik meliputi kejujuran,
objektivitas, keadilan, privasi, dan pertimbangan atas kepentingan
publik.
2. Tanggung Jawab kepada Masyarakat
Jurnalis memiliki tanggung jawab kepada masyarakat untuk
menyediakan informasi yang akurat, relevan, dan berguna. Mereka
juga harus memerangi penyebaran informasi palsu atau tendensius.
3. Sanksi terhadap Pelanggaran Etika
Kode etik jurnalistik seringkali disusun oleh organisasi profesi seperti
Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) dan Asosiasi Jurnalis Amerika
(SPJ). Pelanggaran etika dapat mengakibatkan sanksi seperti
pemecatan atau pencabutan izin jurnalis.
Kode etik jurnalistik adalah panduan yang penting bagi jurnalis untuk
menjalankan tugas mereka dengan integritas dan profesionalisme. Mereka
memberikan kerangka kerja yang membantu jurnalis membuat keputusan
yang etis dalam melaporkan berita dan menjaga kepercayaan publik dalam
media. Kode etik ini juga membantu menjaga kebebasan pers dan
integritas media massa dalam masyarakat.

BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Media massa adalah kekuatan besar dalam masyarakat modern yang
membutuhkan struktur kelembagaan yang kuat, pengelolaan jurnalistik
yang etis, dan kepatuhan terhadap kode etik jurnalistik. Pemahaman
tentang struktur media, proses jurnalistik, dan prinsip etika adalah
penting untuk menjaga kualitas dan integritas informasi yang disajikan
kepada masyarakat. Sebagai konsumen media, kita juga memiliki
peran dalam mendukung media yang berpegang pada standar-standar
ini. Dengan demikian, kita dapat memastikan bahwa media massa
terus berfungsi sebagai pilar penting dalam masyarakat yang
demokratis dan berinformasi.
DAFTAR PUSTAKA

Saragih, M. Y. (2019). Media Massa dan Jurnalistik: Studi Pemaksaan


antara Media Massa Cetak dan Jurnalistik. Jurnal Pemberdayaan
Masyarakat, 6(1), 12.
Raharjo, R. S. (2017). Media Relations di Media Massa. Profetik: Jurnal
Komunikasi, 9(2), 05-14.
Arsam. (2014) “Olygopoli, Kepemilikan Media, dan Kebijakan Negara”.
At-Tabsyir: Jurnal Komunikasi Penyiaran Islam, 2, 1 (2014): 149-
168.
Brs. (2014). Kementerian Komunikasi dan Informatika. Retrieved May 25,
2019,from
https://kominfo.go.id/content/detail/4286/penggunainternet-
indonesia-nomor-enamdunia/0/sorotan_media

Anda mungkin juga menyukai