Anda di halaman 1dari 10

NEWS ROOM DAN BISNIS

Oleh :

Risnawati Rahim (50500120022)

PRODI JURNALISTIK

FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR

TAHUN AJARAN 2022/2023


Pengertian NewsRoom

News room secara harfiah berarti ruang berita, yakni tempat dimana berita

diproyeksi, didapat, dan kemudian didistribusikan. Maka dinewsroom ada sumber

daya manusia yang terorganisir dalam beberapa departemn yang memiliki tugas

masing-masing. Redaksi di newsroom merupakan sumber daya utama.

News Room sebagaiamana arena social lainnya terdiri dari seperangkat

struktur dan agensi serta hubungan-hubungan diantaranya. Struktur dalam news room

dapat berupa peraturan yang tertulis maupun tidak tertulis, kebiasaan-kebiasaan,

sumber daya dibutuhkan untuk beroperasinya news room tersebut. Human agent

merujuk pada setiap orang yang memiliki wewenang dan tanggung jawab masing-

masing dalam news room, yaitu wartawan, editor, redaktur, cameramen, presenter,

penanggung jawab, bidang usaha, wakil penguasa, dan lain-lain.1

Konvergensi media yang terjadi di menarik perhatian untuk kebijakan institusi

dalam memproduksi dan mendistribusikan pesan di tengah persaingan industry

media. Persaingan ketat antarmedia terjadi karena perebutan porsi iklan sebagai

pemasukan utama media dalam system regulasi yang berlaku di Indonesia. Produksi

dan distribusi pesan dalam organisasi membutuhkan komunikasi dan manajemen

professional sebagai bentuk komunikasi bisnis yang dikaji.

1
Acan Mahdi, Berita sebagai representasi ideology media, Jurnal Al-Hikmah, Vol. 9, No. 2, 2015, Hal.
212
Konvergensi adalah aliran konten di platform beberapa media, kerjasama

antara industry beberapa media, kerjasama antara media, dan perilaku migrasi

khalayak media (Jenkins, 200:7). Platform media dalam konvergensi ini meliputi

media online yang terus mengalami perkembangan teknologi. Kondisi inilah yang

memunculkan pola kepemilikan bisnis media di Indonesia di dominasi oleh grup-grup

korporat yang tidak hanya menguasai satu jenis media, namun memiliki banyak

platform.

Konvergensi media adalah bentuk sosiologi komunikasi massa yang

menyebutkan bahwa pers, film, radio dan televise dan saat ini media online

merupakan perlembagaan komunikasi manusia. (Anwar Arifin: 2012:43).

Sedangkan regulasi dalam tahapan konvergensi media merupakan kebijakan

dari system komunikasi yang ada di Indonesia. Dimana regulasi sebagai aturan-aturan

social yang harus dipatuhi adalah peraturan perundang-undangan dan keputusan

pemerintah yang telah ditetapkan. Pertumbuhan konvergensi media ini mengalami

persoalan dalam perundungan.

Komunikasi bisnis merupakan salah satu bentuk komunikasi konvergensi media.

Menurut Soeganda dan Elvinaro komunikasi bisnis adalah komunikasi yang


dilakukan antarmanusia, manusia dengan institusi yang berkaitan dengan pertukaran

barang/jasa untuk memperoleh profit. 2

Model Newsroom

Pada 2009, publikasi Newsplex menjelaskan bahwa terdapat tiga model

newsroom yang dipengaruhi konsep organisasi dalam editorial department yakni

Multiple-media Newsroom(Newsroom 1.0), Cross media Newsroom (Newsroom

2.0), dan media Integrated Newsroom (Newsroom 3.0).

a) Newsroom 1.0 jurnalis media cetak dan media online bekerja dalam satu

lingkungan. Namun, jurnalis media cetak tidak diharuskan memproduksi

berita untuk media online, dan sebaliknya. Tanggung jawab media cetak dan

media online dikerjakan oleh orang yang berbeda.

b) Newsroom 2.0 Jurnalis sebagai pelaku yang mengumpulkan konten berita

sekaligus menghasilkan berita untuk semua channel. Tanggung jawab masing-

masing divisi (olahraga, berita, features) berbeda-beda dan menghasilkan

konten dalam format seperti video.

c) Newsroom 3.0 disebut integrated newsroom bertujuan untuk menyediakan

konten ke dalam banyak channel (multiple channels) dengan

mengintegrasikan alur berita cetakdan digital dari perencanaan hingga

produksi (Wan-FRA, h. 9).

2
Woro Harkandi, Kencana, Konvergensi Media, Jurnal Kajian komunikasi dan Pembangunan Daerah,
Vol. 8, No. 1, 2020, hal. 2-3
Dalam model ini, tidak ada penanggung jawab untuk setiap channel. Sebab

tanggung jawab peliputan untuk media cetak dan digital dipegang oleh kepala bagian.

Karena itulah tidak ada departemen online atau editor online seperti yang dijelaskan

dalam model newsroom 1.0 dan Newsroom 2.0.3

Organisasi Media

Organisasi media dan Jurnalis Kapitalisme, menurut Franz Magniz Suseno

(1999: 161-163), dapat dilihat sebagai system nilai atau sebagai system social-

ekonomi yang dimiliki oleh kelompok social yang menganutnya. Keduannya

memiliki logika dan mekanisme yang cukup unik . Sebagai system nilai, kapitalisme

bekerja pada tataran nilai individu atau kelompok dan dinamika yang ada di

dalamnya. Tataran tata nilai kapitalisme dapat dikatakan sebagai tataran nilai

intrumentalis, yakni terdapatnya nilai mengabdi, menjalankan, demi sebuah tataran

nilai yang lebih besar, berupa nilai tukar (exchange value) disbandingkan nilai pakai

(use value). Sedangkan, keunikan system kapitalisme mengembangkan ekonomi yang

bebas. Bebas dari pembatasan politik, system produksi tenaga kerja. Logika puncak

kaptalisme adalah keuntungan yang lebih besar untuk pengembangan selanjutnya,

dan seterusnya.

3
Lani Diana, De-convergence Newsroom Media di Indonesia Studi kasus terhadap Tempo Inti Media,
Jurna Ultimacomm, Vol. 9, No. 2, 2019, Hal. 24
Organisasi dan terminology kapitalisme biasanya disebut sebgai entitas

ekonomi, baik secara formal maupun social yang menghubungkan antara variable –

variable atau subsistem dalam hubungan yang bersifat structural.

Dalam konteks organisasi media, unsur pentingnya adalah awak media.

Ketika mempersoalkan tentang siapa para awak media, maka kita jugaharus

mempertanyakan bagaimana mereka melakukan peran dan profesinya tersebut.

Tentunya dari sudut siapa awak media, maka secara jelas disebut para jurnalis,

wartawan atau reporter dan lainnya.

Organisasi media dalam system kapitalisme cenderung berorientasi ekonomis.

Meski tak menuntup kemungkinan ada juga orientasi politiknya. Dalam konteks ini,

organisasi mediamerupakan strategi jangka panjang dari system kapitalisme yang

dianut media.

STRUKTUR ORGANISASI MEDIA

Struktur organisasi media massa dibagi menjadi 4 bagian utama yang di pimpin oleh

seorang pemimpin umum (PU) yaitu ;

1. Redaksi (Editor departemen)

2. Pemasaran (Marketing departemen)

3. Administrasi (Office)

4. Teknologi (Peralatan)
Bagian redaksi (Editor Department)

Pemred adalah (panglima tertinggi) para wartawan. Ia membawahkan jajaran redaksi,

mulai dari redaktur pelaksanaan (Managing Editor), Editor (Redaktur), Reporter dan

Fotografer, hingga Proof Reader (Korektor).

Bisnis Media

Pengertian Media

Media dalam ilmu komunikasi dapat diartikan dalam beberapa hal adalah sebagai

saluran (Wadah), sarana penghubung (Jaringan) dan alat-alat komunikasi. Media

dalam organisasi adalah berbagai macam sarana penghubung yang dipergunakan oleh

suatu organisasi dalam menjalin komunikasi dengan public, yaitu public internal dan

public eksternal untuk membantu pencapaian tujuan (Rahmanto, 2004).

Macam – macam media

a) Media cetak

House jurnal adalah suatu “pemberitaan untuk kalangan sendiri’ (private publication)

yang dibedakan dari camercial perss. Ada beberapa nama untuk house jurnal seperti

bulletin, berita atau Koran.

b) Surat Kabar
Surat kabar di Indonesia hadir dalam berbagai macam bentuk, yang perlu

diperhatikan dalam merencanakan dan membuat surat kabar adalah:

c) Frekuenzi Terbit

Frekuenzi penerbitan surat kabar dibedakan menjadi lima macam (Renald Kasali,

1993) sebagai berikut : a. 7x seminggu b. 6x seminggu c. 3x seminggu d. 2x

seminggu d. 1x seminggu.

d) Sirkulasi

surat kabar meruapakan media komunikasi massa yang dapat menjangkau sebagai

berikut: 1. Surat kabar nasional, 2. Surat kabar regional, 3. Surat kabar local.

Kekuatan dan kelemahan Surat kabar

 Kekuatan surat kabar

Surat kabar dapat menjangkau di berbagai daerah-daerah perkotaan sesuai dengan

cakupan pasarnya (market coverage).

Sesuai dengan kebiasaan konsumen membawa surat kabar sebagai referensi untuk

memilih barang. (Catalog value).

Konsumen memandang surat kabar memuat hal-hal yang actual yang perlu segera

diketahui oleh banyak pembacanya.


Mengutamakan pesan-pesan yang bersifat visual, berita-berita tertulis, gambar-

gambar, foto dengan warna dan tata letak yang khusus.

 Kelemahan surat kabar

Sekalipun jangkauannya bersifat massal, surat kabar dibaca orang dalam waktu

singkat dan kemungkinan hanya sekali dibaca, selain itu surat kabar juga cepat basi

(short life span).

Isi yang dipaksaan di halaman surat kabar yang tidak punya manajemen redaksi dan

tata letak yang baik bisa mengacaukan mata dan daya serap membaca (clutter).

Organisasi Bisnis

Perkembangan organisasi bisnis (perusahaan) dapat berjalan dengan didukung oleh

berbagai factor mulai dari sumber daya manusia (karyawan), modal, hasil produksi,

dan pemasaran serta dapat mengikuti pangsa pasar dan yang dibutuhkan oleh

konsumen (rosmadi, 2018: 37). Sinergitas antara pemasaran dan pemanfaatan

teknologi informasi (media social) dapat meningkatkan kinerja organisasi bisnis

(Kappelman, McLean, Johnson, & Gehart (2014: 239). Deannova, 2020).4

4
Suryani Musi, A. Anggeli ayu ningrat, Dewi Nur Fitri, Putri Andika, Risma Yulianti, Shildam Dirwas,
Asdar, Hasnawati Hamid, Muhammad Firdaus, Syaribulan, Hikma Aulia Ramadani, Ibnu Hajar,
Maulydia, Nadia, Sahrul Ramadoan, Aviva Afrat, Mellania, Astry, Asni, Grafika Dan Penerbitan,
(Kabupaten Solok: CV. Insan Cendekia Mandiri, 2021), hal. 92-100
DAFTAR PUSTAKA

Diana, L. (2019). De-convergence Newsroom Media di Indonesia Studi kasus terhadap


Tempo Inti Media. Jurnal Ultimacomm, 9(2), 24.

Harkandi, W. (2020). Kencana Konvergensi media. Jurnal kajian komunikasi dan


pembangunan daerah, 8(1), 2-3.

Mahdi, A. (2015). Berita sebagai representasi ideology media. Jurnal Al-Hikmah, 9(2), 212.

Suryani Musi, A. A. (2021). Grafika dan Penerbitan. Solok: CV. Insan Cendekia Mandiri.

Anda mungkin juga menyukai