Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

MANAJEMEN KOMUNIKASI MASSA

Oleh :

NUR WULAN YUNIARTI LIESTIAWAN


NIM 1910110059
RANTI HANDAYANI
NIM 1910110035

Dosen Pengampu :

Furqon Arifin, S.Pd.I, M.MPd

SEMESTER VI

PROGRAM STUDI HUKUM EKONOMI SYARIAH

STAI YAMISA

2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT. Atas rahmat dan hidayah-
Nya sehingga penyusunan makalah ini dapat diselesaikan. Shalawat dan salam
semoga tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW, keluarga serta para sahabat.
Tujuan dibuatnya makalah ini aadalah untuk memenuhi salah satu tugas dari
dosen pengampu Bpk. Furqon Arifin, S.Pd.I, M.MPd yang berjudul “Manajemen
Komunikasi Massa”. Penulis menyadari masih jauh dari sempurna masih banyak
kekurangan baik dalam segi penulisan dan penempatan kata-kata. Untuk itu
penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi tercapainya
kesempurnaan dalam makalah berikutnya. Semoga makalah ini dapat bermanfaat
untuk para pembaca sekalian.

Bandung, Mei 2022

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................ii
DAFTAR ISI..........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang..........................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah.....................................................................................5
1.3 Tujuan........................................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Komunikasi.............................................................................6
2.2 Pengertian Manajemen Komunikasi.........................................................7
2.3 Pengertian Komunikasi Massa..................................................................8
2.4 Ciri – Ciri Komunikasi Massa...................................................................9
2.5 Fungsi Komunikasi Massa......................................................................11
2.6 Proses Komunikasi Massa.......................................................................11
2.7 Komponen Komunikasi Massa................................................................12
2.8 Komunikasi Massa Yang Efektif.............................................................14
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan..............................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................17

iii
BAB I

PENDAHULUAN

3.1 Latar Belakang

Manajemen komunikasi merupakan sebuah patokan atau landasan


seseorang untuk bisa berkomunikasi, agar terjalin suatu pesan yang efektif.
Pesan yang disampaikan pun harus dapat dipahami atau dimengerti oleh
lawan bicaranya. Inilah yang disebut dengan proses komunikasi. Lebih
spesifiknya yaitu proses penyampaian pesan dari komunikator kepada
komunikan melalui media apa dengan mengharapkan timbal balik dari
komunikan.

Komunikasi massa adalah proses komunikasi yang dilakukan


melalui media massa dengan berbagai tujuan komunikasi dan untuk
menyampaikan informasi kepada khalayak luas. Media massa adalah
media komunikasi dan informasi yang melakukan penyebaran informasi
secara masal dan dapat diakses oleh masyarakat secara masal pula
(Bungin, 2006 : 72). Dalam kehidupan sehari- hari, manusia tidak terlepas
dari yang namanya komunikasi karna manusia saling membutuhkan baik
dari segi persoalan sosial, agama, budaya, politik dan lain sebagainya.

Perkembanggan media komunikasi modern dewasa ini telah


memungkinkan orang di seluruh dunia untuk dapat berkominikasi. Hal ini
dimungkinkan karena adanya berbagai media (chanel) yang dapat
digunakan sebagai sarana penyampai pesan. Media penyiaran, yaitu radio
dan televisi merupakan salah satu bentuk media massa yang efesien dalam
mencapai audiennya dalam jumlah yang sangat banyak. Media penyiaran
merupakan organisasi yang menyebarkan informasi yang berupa produk
budaya atau pesan yang mempengaruhi dan mencerminkan budaya dalam
masyarakat (Morissan,2008 : 14)

Saat ini, media massa tidak bisa lagi dipisahkan dari kehidupan
manusia, karena media massa, baik cetak maupun elektronik sudah
menjadi kebutuhan hidup. Mulai dari masyarakat kota hingga pedesaan
memanfaatkan media massa untuk berbagai keperluan. Melalui media
massa, masyarakat minimal mendapatkan beragam hiburan dan informasi
terbaru tentang berbagai hal yang terjadi di berbagai belahan dunia.

iv
Kalaupun terjadi pengecualian, ada masyarakat yang belum menikmati
media massa, mungkin hanya bagi masyarakat suku terasing saja
(Moondry,2008:12).

Setiap manusia memiliki kebutuhan informasi yang berbeda–beda


Kebutuhan akan informasi tersebut bisa terpenuhi ketika mereka
mengonsumsi media yang menyajikan informasi seputar kebutuhan
mereka tersebut.

3.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah penulis uraikan, maka


pokok masalah yang diangkat dalam penulisan ini adalah ‘Bagaimana
Manajemen Komunikasi Massa Yang Efektif”

3.3 Tujuan

Dari permasalahan yang sudah dipaparkan diatas, maka tujuan


penulisan ini bertujuan adalah untuk mengetahui manajemen komunikasi
massa yang efektif.

v
BAB II

PEMBAHASAN

3.4Pengertian Komunikasi
Untuk memahami pengertian manajemen komunikasi, terlebih
dahulu dijelaskan pengertian komunikasi secara umum. Kata komunikasi
berasal dari bahaasa Latin communicatio yang berarti ‘pemberitahuan’
atau ‘pertukaran pikiran’. Jadi secara garis besar, dalam suatu proses
komunikasi haruslah terdapat unsur-unsur kesamaan makna agar terjadi
suatu pertukaran pikiran dan pengertian antara komunikator (penyebar
pesan) dan komunikan (penerima pesan).

Proses komunikasi dapat diartikan sebagai ‘transfer informasi’ atau


pesan (message) dari pengirim pesan sebagai komunikator dan kepada
penerima sebagai komunikan. Dalam proses komunikasi tersebut bertujuan
untuk mencapai saling pengertian (mutual understanding) antara kedua
pihak yang terlibat dalam proses komunikasi. Dalam proses komunikasi
komunikator mengirimkan pesan/informasi kepada komunikan sebagai
sasaran.

Adapun beberapa definisi komunikasi dari para pakar, sebagai


berikut :

1. Komunikasi adalah proses yang menggambarkan siapa mengatakan


apa dengan cara apa, kepada siapa dengan efek apa (Laswell)
2. Komunikasi adalah seni menyampaikan informasi, ide-ide sebagai
sikap atau emosi dari seseorang kepada orang lain (Edwin Emery)
3. Komunikasi adalah proses sosial, dalam arti pelempaaran
pesan/lambang yang mana mau tidak mau akan menumbuhkan
pengaruh pada semua proses dan berakibat pada bentuk perilaku
manusia dan adat kebiasaan (William Albig)

Dari beberapa definisi tersebut, maka dapat kita golongkan ada tiga
pengertian utama komunikasi yaitu :

1. Secara etimologis, komunikasi dipelajari menurut asal-usul kata, yaitu


komunikasi berasal dari bahasa Latin ‘communicatio’ dan perkataan

vi
ini bersumber pada kata ‘comminis’ yang berarti sama makna
mengenai sesuatu hal yang dikomunikasikan.
2. Secara terminologis, komunikasi berarti proses penyampaian suatu
pernyataan oleh seseorang kepada orang lain.
3. Secara paradigmatis, komunikasi berarti pola yang meliputi sejumlah
komponen berkorelasi satu sama lain secara fungsional untuk
mencapai suatu tujuan tertentu. Contohnya adalah ceramah, kuliah,
dakwah, diplomasi dan sebagainya. Demikian pula pemberitaan surat
kabar dan majalah, penyiaran radio dan televisi atau pertunjukan film
di gedung bioskop, dan lain-lain.

3.5Pengertian Manajemen Komunikasi


Manajemen komunikasi adalah perpaduan konsep komunikasi
dengan teori manajemen untuk diaplikasikan dalam berbagai latar tempat
terjadinya suatu komunikasi. Manajemen komunikasi adalah perencanaan
sismatis, penerapan, pemantauan dan revisi semua saluran komunikasi
dalam suatu organisasi, dan antar organisasi, jaringan atau teknologi
komunikasi. Sehingga pengertian manajemen komunikasi adalah
bagaimana cara mengelola proses komunikasi dalam berhubungan dengan
pihak lain dalam berkomunikasi.

Pengertian manajemen komunikasi menurut beberapa ahli antara


lain :

1. Menurut Parang Diwan (1999), manajemen komunikasi adalah proses


penggunaan berbagai sumber daya komunikasi secara terpadu melalui
proses perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengontrolan
unsur-unsur komunikasi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
2. Menurut Michael Kaye (1994), manajemen komunikasi adalah
bagaimana orang-orang mengelola proses komunikasi mereka dengan
orang lain dalam berbagai konteks komunikasi. Misalnya dalam situasi
komunikasi interpersonal, komunikasi kelompok dan komunikasi
massa.
3. Menurut Joan Gratto Liebler dan Larry L.Barker, manajemen
komunikasi adalah proses yang sistematis antara organisasi dalam
menjalankan fungsi-fungsi manajemen untuk menyelesaikan pekerjaan
melalui proses negosiasi pengertian/pemahaman antara satu individu
maupun lebih yang bertujuan mencapai tujuan bersama.

vii
Tujuan adanya manajemen komunikasi adalah untuk bisa
berinteraksi dengan baik, sehingga setiap orang mampu memahami dan
mengerti bagaimana cara berkomunikasi dengan baik. Selain itu,
manajemen komunikasi juga bisa dijadikan sarana informasi yang
membentuk cara orang lain dalam berinteraksi.

Tujuan manajemen komunikasi adalah mengembangkan interaksi


yang professional, membentuk keinginan yang baik (goodwill),
menumbuhkan rasa toleransi (tolerance), saling bekerjasama (mutual
understanding), saling menghargai (mutual appreciation) dan
mendapatkan opini yang menguntungkan baik dalam hubungan internal
maupun eksternal (Siagian.S, 1997)

3.6Pengertian Komunikasi Massa


Komunikasi massa adalah proses penyampaian informasi, ide, dan
sikap kepada banyak orang (biasanya dengan menggunakan mesin atau
media yang diklasifikasikan ke dalam media massa, seperti radio siaran,
televisi siaran, surat kabar/majalah dan film).

Definisi komunikasi massa menurut Bittner yang paling sederhana


dikemukakan oleh Bittner (Rakhmat,seperti yang disitir Komala, dalam
Karnilh, dkk. 1999), yakni : komunikasi massa adalah pesan yang
dikomunikasikan melalui media massa pada sejumlah besar orang (massa
communication is messeges communicated through a mass medium to a
large number of people). Dari definisi tersebut dapat diketahui bahwa
komunikasi massa itu harus menggunakan media massa. Jadi, sekalipun
komunikasi itu disampaikan kepada khalayak yang banyak seperti rapat
akbar di lapangan luas yang dihadiri oleh ribuan, bahakan puluhan ribu
orang, jika tidak menggunakan media massa, maka itu bukan komunikasi
massa. Media komunikasi yang termasuk media massa adalah radio siaran
dan televisi keduanya dikenal sebagai media eletronik; surat kabar dan
majalah keduanya dikenal sebagai media cetak; serta media film. Film
sebagai media komunikasi massa adalah film bioskop.

Definisi komunikasi massa menurut Gebner yang lebih rinci


dikemukakan oleh ahli komunikasi lain, yaitu Gebner (1967) “massa
communication is the technologically and institutionally based production
and distribution of the most broadly shared continuous flow of messeges in
industrial sociates”. (Komunikasi massa adalah produksi dan distribusi
yang berlandaskan teknologi lembaga dari arus pesan yang kontinyu serta
paling luas dimiliki orang dalam masyarakat indonesia (Rakhmat, seperti

viii
yang dikutip Komala, dalam Kamillah,dkk 1999)). Dari definisi Gebner
tergambar bahwa komunikasi massa itu menghasilkan suatu produk berupa
pesan-pesan komunikasi. Produk tersebut disebarkan, didistribusikan
kepada khalayak luas secara terus menerus dalam jarak waktu yang tetap,
misalnya harian, mingguan, dwimingguan atau bulanan. Proses
memproduksi pesan tidak dapat dilakukan perorangan, melainkan harus
oleh lembaga, dan membutuhkan teknologi tertentu, sehingga komunikasi
massa akan banyak dilakukan oleh masyarakat industri.

Pendapat para ahli komunikasi massa tersebut berbeda dengan


pendapat ahli psikologi sosial yang mengatakan komunikasi massa tidak
selalu harus menggunakan media massa. Pidato dihadapan orang banyak
disuatu lapangan, asal menunjukkan perilaku massa, dapat dikatakan
sebagai komunikasi massa. Menurut ahli psikologi sosial, orang-orang
yang berkumpul disuatu rapat umum pada mulanya hanya merupakan
kerumunan biasa (crowd) yang tidak saling peduli, kemudian merasa
sama-sama terikat oleh pidato yang dilakukan oleh orator, karena itu
kerumunan tadi berubah menjadi massa. Uraian ini akan membicarakan
komunikasi massa bukan dalam perspektif psikologi sosial. Oleh
karenanya, yang disebut dengan komunikasi massa adalah komunikasi
massa yang batasannya diberikan oleh para ahli komunikasi massa.

3.7Ciri – Ciri Komunikasi Massa


Ciri komunikasi massa adalah komunikasi yang menggunakan
media massa, baik media audio visual maupun media cetak. Komunikassi
massa selalu melibatkan lembaga, dan komunikatornya bergerak dalam
organisasi yang kompleks. Apabila pesan itu disampaikan melalui media
pertelevisian maka prosesnya komunikator melakukan suatu penyampaian
pesan melalui teknologi audio visual secara verbal maupun nonverbal dan
nyata. Adapun beberapa ciri-ciri komunikasi massa sebagai berikut :

a) Pesan Bersifat Umum


Komunikasi massa bersifat terbuka, artinya komunikasi massa itu
ditunjukkan untuk semua orang dan tidak ditunjukkan untuk
sekelompok orang tertentu. Oleh karena itu, komunikasi massa bersifat
umum. Pesan komunikasi massa dapat berupa fakta, peristiwa atau
opini. Namun tidak semua fakta dan peristiwa yang terjadi di
sekeliling kita dapat dimuat media massayang dikemas dalam bentuk
apapun harus memenuhi kriteria penting atau kriteria yang menarik.
b) Komunikannya Anonim dan Heterogen

ix
Pada komunikasi antarpersonal, komunikator akan mengenal
komunikannya dan mengetahui identitasnya. Sedangkan dalam
komunikasi massa, komunikator tidak mengenal komunikan (anonim),
karena komunikasinya menggunakan media dan tidak tatap muka
secara langsung. Disamping anonim komunikan komunikasi massa
adalah heterogen, karena terdiri dari berbagai lapisan masyarakat yang
berbeda, yang dapat dikelompokkan berdasarkan faktor usia, faktor
jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan, latar belakang budaya, agama
dan tingkat ekonomi.
c) Media Massa Menimbulkan Keserempakan
Kelebihan komunikasi massa dibandingkan dengan komunikasi
lainnya adlah jumlah sasaran khalayak atau komunikan yang
dicapainya relatif banyak dan tidak terbatas, bahkan lebih dari itu,
komunikan yang banyak tersebut secara serempak pada waktu yang
bersamaan memperoleh pesan yang sama.
Effendi (1981) mengartikan keserempakan media massa itu
sebagai keserempakan kontak dengan sejumlah besar penduduk dari
jarak yang jauh dari komunikator, dan penduduk tersebut satu sama
lainnya berada dalam keadaan terpisah. (Erdianto, 2007 : 9)
d) Komunikasi Lebih Mengutamakan Isi daripada Hubungan
Salah satu prinsip komunikasi mempunyai dimensi isi dan dimensi
hubungan (Mulyana, 2000 : 99). Dimensi isi menujukkan muatan atau
isi komunikasi yaitu apa yang dikatakan apa yang dilakukan,
sedangkan dimensi hubungan menunjukkan bagaimana cara
mengatakannya, yang juga mengisyaratkan bagaimana hubungan para
peserta komunikasi tersebut. Sementara Rakhmat (2003) menyebutnya
sebagai proporsi unsur isi dan unsur hubungan.
e) Komunikasi Massa Yang Bersifat Satu Arah
Selain ada ciri yang merupakan keunggulan komunikasi massa, ada
juga ciri komunikasi massa yang merupakan kelemahannya. Karena
komunikasinya melalui media massa, yang bersifat satu arah, maka
komunikator dan komunikasinya tidak dapat melakukan kontak secara
langsung.
f) Stimulasi Alat Indra Yang Terbatas
Ciri komunikasi massa lainnya yang dapat dianggap salah satu
kelemahannya, adalah stimulasi alat indra yang terbatas. Dalam
komunikasi massa, stimulasi alat indra bergantung pada jenis media
massa. Pada surat kabar dan majalah pembaca hanya melihat, pada
radio siaran dan rekaman auditif audience hanya mendengar,

x
sedangkan pada media televisi dan film audience menggunakan indra
penglihatan dan pendengar.

g) Umpan Balik Tertunda dan Tidak Langsung


Dalam dunia komunikasi komponen umpan balik atau yang lebih
populer disebut dengan feedback merupakan faktor penting dalam
proses komunikasi. Begitupula dengan komunikasi seringkali
dibutuhkan guna mendapatkan feedback yang disampaikan oleh
komunikasinya.
Umpan balik sebagai respon mempunyai respon mempunyai
volume yang tidak terbatas artinya komunikator komunikasi massa
tidak dapat dengan segera mengetahui reaksi khalayak terhadap pesan
yang disampaikannya. Tanggapan khalayak (audience) bisa diterima
lewat telepon, e-mail, twitter, facebook. Dengan demikian, proses
penyampaian feedback komunikasi massa bersifat indirect.
Sedangkan waktu yang dibutuhkan untuk menggunakan telepon, e-
mail, facebook, twitter, dsb, menunjukkan bahwa feedback dalam
komunikasi massa bersifat tertunda.

3.8Fungsi Komunikasi Massa


Beberapa pakar yang mengemukakan fungsi komunikasi adalah
Domminick yang terdiri dari surveillance (pengawasan), interpertations
(penafsiran), linkage (keterkaitan), transmissions of values (penyebaran
nilai) dan entertainment (hiburan).

Kemudian Effendy juga memberikan fungsi komunikasi massa


yakni sebagai informasi, pendidikan dan mempengaruhi. Selanjutnya
DeVito menyebutkan fungsi komunikasi massa secara khusus adalah
meyakinkan (to persuade), menganugerahkan status, membius
(narcotization), keciptakan rasa kesatuan, privatiasi dan hubungan para
sosial.

3.9Proses Komunikasi Massa


Suatu proses komunikasi tidak hanya berupa memberitahukan dan
mendengar saja namun didalam suatu proses komunikasi harus
mengandung pembagian ide, pikiran, fakta ataupun pendapat dari satu
orang kepada orang lain.

xi
Untuk memahami pengertian komunikasi sehingga dapat
dilancarkan secara efektif dapat dijelaskan dengan menjawab pertanyaan
dari paradigma Lasswell yang dikemukakan oleh Harold D. Lasswell,
yaitu : who says what in which channel to whom with what effect?
Paradigma Lasswell ini menunjukkan bahwa ada lima unsur dasar dalam
komunikasi, yakni :

1. Who (siapa) : Komunikator, orang yang menyampaikan pesan.


2. Says What (mengatakan apa) : Pesan, pernyataan yang didukung oleh
lambang dapat berupa ide atau gagasan.
3. In Which Channel (saluran) : Media, sarana, atau saluran yang
mendukung pesan bila komunikan jauh tempatnya atau banyak
jumlahnya.
4. To Whom (kepada siapa) : Komunikan, orang yang menerima pesan.
5. With What Effect (dampak) : Efek, dampak sebagai pengaruh dari
pesan atau dapat juga dikatakan sebagai hasil dari proses komunikasi.

Berdasarkan paradigma Lasswell tersebut dapat dikaji model


komunikasi yaitu :

Sender Message Media Receiver Effect

Feedback

Sender : Komunikator (pengirim informasi) yang menyampaikan pesan


kepada seseorang.

Message : Saluran komunikasi tempat berlalunya pesan dari komunikator


kepada komunikan .

Receiver : Komunikan (orang) yang menerima pesan dari komunikator.

Effect : Perbedaan antar apa yang dipikirkan, dirasakan dan dilakukan


oleh komunikan sebelum dan sesudah menerima pesan.

Feedback : Umpan balik, yakni tanggapan komunikan apabila tersampaikan


atau disampaikan kepada komunikator.

xii
3.10 Komponen Komunikasi Massa
Komponen-komponen komunikasi massa berbeda dari jenis
komunikasi lainnya. Hiebert, Uguran dan Bohn mengemukakan
komponen-komponen komunikasi massa meliputi : media, regulasi, filter,
audience, dan timbal balik.

Komunikator

Didalam komunikasi massa, komunikasi bukanlah seorang


individu melainkan sekelompok individu yang terlembaga. Karena salah
satu komponen komunikasi massa adalah komunikatornya terlembaga,
yang dimaksud dengan terlembagakan adalah bahwa komunikator di
dalam komunikasi massa adalah pemilik media, produser, aktor, presenter
dan lain sebagainya.

Komunikasi massa juga mempunyai perbedaan signifikan, karena


dia memiliki sifat dan syarat komunikator yang berbeda dengan bentuk
komunikasi lainnya.

Sifat Komunikator

Costlines

Didalam komunikasi selalu ada biaya (cost) bagi komunikator, karena


komunikasi massa adalah komunikasi yang menggunkan media dan tidak
ada yang gratis didalam media. Komunikator dalam komunikasi massa
adalah pemilik media, produser, presenter, dan lain-lain. Semua pekerja ini
harus dibayar dan digaji.

Complexity

Komunikasi massa tidak hanya memiliki satu komunikator. Banyaknya


komunikator ini membuat komunikator dalam komunikasi massa bersifat
kompleks, karena harus melalui banyak komunikator sebelum dapat
menyampaikan pesan. Informasi yang disampaikan dalam media tidak
dapat disampaikan secara mentah-mentah.

Competitiveness

Komunikasi data bersifat umum, artinya semua pihak yang memliki


kepentingan dapat menyampaikan pesan melalui komunikasi massa.
Pihak-pihak ini bisa saja pemerintah maupun swasta, mereka akan

xiii
memperebutkan audience agar mendengar, melihat, dan menerima
informasi yang mereka punya.

Syarat Komunikator

Komunikasi yang baik harus memiliki berbagai dimensi etos, yaitu faktor-
faktor yang membuat komunikasi dapat berjalan efektif. Misalnya terdiri
dari kredibilitas atraksi dan kekuasaan (Rakhmat, hal 257:2000)

Codes & Content

Komponen kedua dalam komunikasi biasanya berbentuk message atau


disebut juga pesan, tetapi didalam komunikasi massa message disebut
codes & content. Karena pesan didalam komunikasi massa sedikit berbeda
dibandingkan pesan dalam bentuk komunikasi lainnya. Didalam media,
terkadang content tersembunyi dan tidak terlihat, disembunyikan dalam
bentuk code yang harus dicerna dan diamati, karena pesan didalam
komunikasi massa harus mengikuti aturan-aturan, kode etik dan batasan-
batasan lainnya.

Gatekeeper

Gatekeeper pada media massa menentukan penilaian informasi penting


atau tidak, ia menaikkan berita yang penting dan menghapus informasi
yang tidak memiliki berita (Elvinaro, hal 36:2007). Didalam media massa
gatekeeper memiliki jabatan sebagai pemimpin redaksi, ia
bertanggungjawab secara formal dan informal terhadap pesan yang
disampaikan oleh media, pemimpin redaksi dapat ditangkap dan
dipidanakan bila pesan yang disebarkan melanggar peraturan.

3.11 Komunikasi Massa Yang Efektif


Dalam komunikasi tidak hanya terjadi pertukaran informasi saja
namun juga terjadinya kesepahaman antar kedua belah pihak. Hal inilah
yang dinamakan komunikasi efektif. Komunikasi efektif berarti bahwa
komunikator (sender) dan komunikan (receiver) sama-sama memiliki
pengertian yang sama tentang suatu pesan. Komunikasi dikatakan efektif
jika pesan diterima dan dimengerti sebagaimana dimaksud oleh pengirim
pesan, ada perbuatan timbal balik yang dilakukan secara sukarela oleh

xiv
penerima pesan, dan dapat meningkatkan kualitas hubungan antar pribadi
dan tidak ada hambatan.

Dalam komunikasi efektif, terdapat keterampilan utama yang harus


dimiliki yaitu keterampilan mendengarkan dan memahami dengan baik,
untuk kemudian mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang saling memiliki
keterkaitan dan mengarah pada suatu solusi atau ketenangan masing-
masing pihak. Sehingga tujuan yang ingin yang diraih dari komunikasi
efektif adalah solusi, bukan saling menyalahkan.

Komunikasi efektif terjadi apabila pesan yang diberitahukan


komunikator dapat diterima dengan baik atau sama oleh komunikan,
sehingga tidak terjadi salah persepsi. Berkomunikasi efektif berarti bahwa
komunikator dan komunikan sama-sama memiliki pengertian yang sama
tentang suatu pesan.

xv
BAB III

PENUTUP

3.12 Kesimpulan
Manajemen komunikasi ini adalah cara setiap individu dalam
mengelola proses komunikasi yang berhubungan dengan pihak lain dalam
hal berkomunikasi. Manajemen komunikasi akan membentuk suatu alur
komunikasi agar tetap berjalan dan untuk mengurangi konflik yang akan
muncul ketika berkomunikasi satu sama lainnya. Komunikasi massa
adalah jenis komunikasi yang disampaikan kepada khalayak ramai dengan
menggunakan beragam media massa dan dilakukan secara heterogen, serta
anonim. Salah satu komponen komunikasi massa adalah komunikator
maka untuk mendapatkan komunikasi yang efektif berarti komunikator
(sender) dan komunikan (receiver) harus sama-sama memiliki pengertian
yang sama tentang suatu pesan. Karena untuk mencapai komunikasi yang
efektif yaitu berhasil melahirkan kebersamaan (commonness),
kesepahaman antara sumber (source) dengan penerima (audience). Sebuah
komunikasi akan efektif apabila audience menerima pesan, pengertian, dan
lain-lain sama persis seperti apa yang dikehendaki oleh penyampai.

xvi
DAFTAR PUSTAKA

Romli, Khomsahrial. 2016. Komunikasi Massa. Jakarta : PT Grasindo

Suprapto, Tommy. 2009. Pengantar Teori dan Manajemen Komunikasi.

Yogyakarta : Media Pressindo

Saadah, Nurlailis. 2022. Ilmu Komunikasi dan Statistik. Bandung : CV Media

Sains Indonesia

Sumber lain :

https://www.google.com/search?
q=komunikasi+massa+yang+efektif&oq=kom&aqs=chrome.1.69i59l2j69i57j69i60l2.1782
j0j9&client=ms-android-vivo-rvo2&sourceid=chrome-mobile&ie=UTF-8

xvii

Anda mungkin juga menyukai