Anda di halaman 1dari 16

MODUL PEMBELAJARAN KOMUNIKASI MASSA

MATA KULIAH KOMUNIKASI EFEKTIF

Dosen Pengampu : Ibu Defie Septiana Sari, S.SiT., M.Kes

Disusun Oleh :
1. Annisa Vina Indra Saputri (18111067)
2. Erika Nur Fitriana (18111085)
3. Neneng Cici Mardiyanti (18111103)
4. Suci Kusuma Wardani (18111119)

DIII REKAM MEDIS DAN INFORMASI KESEHATAN


POLITEKNIK KESEHATAN BHAKTI MULIA SUKOHARJO
2018/2019

i
KATA PENGANTAR

Penulis mengucapkan syukur atas limpahan nikmat sehat, baik itu berupa sehat
fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis mampu untuk menyelesaikan pembuatan
modul dengan judul “Komunikasi Massa”.
Penulis tentu menyadari bahwa modul ini masih jauh dari kata sempurna dan
masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, penulis
mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk modul ini, supaya modul ini
nantinya dapat menjadi modul yang lebih baik lagi. Kemudian apabila terdapat banyak
kesalahan pada modul ini penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya.
Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membimbing dalam menulis modul ini. Demikian, semoga modul ini dapat bermanfaat.
Terima kasih.

Sukoharjo, 02 Juni 2019

Penulis

ii
DAFTAR ISI

Sampul ................................................................................................................... i
Kata Pengantar ..................................................................................................... ii
Daftar Isi ................................................................................................................ iii
Bab I. Materi ......................................................................................................... 1
A. Pengertian Komunikasi Massa ............................................................... 1
B. Proses Komunikasi ................................................................................. 4
C. Bentuk Komunikasi Massa ..................................................................... 8
D. Efek Komunikasi Massa ........................................................................ 9
BAB II. Soal dan Kunci Jawaban ....................................................................... 11
Daftar Pustaka ....................................................................................................... 14 Commented [WS1]: LAKUKAN PEMBENARAN PADA PENULISAN
DAFTAR ISI, BISA MELIHAT CONTOH PENULISAN DAFTAR ISI PADA
BUKU SUMBER MATERI

iii
BAB I
MATERI

A. Pengertian Komunikasi Massa


Dalam percakapan sehari-hari orang cenderung mengartikan komunikasi
massa sama dengan alat atau benda-benda fisik yang berfungsi sebagai media
massa, seperti radio, televisi, film, surat kabar, dan sebagainya. Padahal
pengertian yang sebenarnya bukanlah begitu. Dalam pembahasan ini, pengertian
komunikasi massa yang dimaksud berbeda dengan yang disebut di atas.
Komunikasi massa diartikan sebagai suatu proses penyampaian informasi atau
pesan-pesan yang ditujukan kepada khalayak massa dengan karakteristik tertentu,
sedangkan media massa merupakan salah satu komponen atau sarana yang
memungkinkan berlangsungnya proses komunikasi massa (Halik, 2013).
Wright (1975) mengajukan suatu rumusan kerja (working definition)yang
menekankan bahwa pengertian komunikasi massa tidak sinonim dengan
komunikasi yang menggunakan alat-alat, seperti radio, televisi, atau teknikteknik
modern yang lain. Sekalipun teknologi modern tersebut memang esensial bagi
proses komunikasi massa, namun kehadirannya tidak selaluber makna sebagai
suatu komunikasi massa. Menurut Wright:”Bukan komponen-komponen
tekniknya yang membedakan peralatan tertentu sebagai media massa, melainkan
komunikasi massa merupakan suatu jenis khusus komunikasi yang melibatkan
kondisi-kondisi operatif yang distingtif, terutama di antaranya adalah keadaan
khalayak,keadaan pengalaman komunikasi (communication experience) yang
dirasakan oleh mereka yang ikut serta, dan keadaan komunikator (1975; hlm. 5)”.
Menurut Wright, tiga hal yang mencirikan suatu komunikasi untuk dapat
disebut sebagai komunikasi massa adalah dengan melihat pada:
a. Keadaan atau sifat khalayak (the nature of audience),
b. Pengalaman komunikasi, dan
c. Keadaan komunikator.

1
Komunikasi massa, menurut McQuail (1975) mempunyai beberapa
karakteristik berikut ini:
1. Membutuhkan organisasi formal yang kompleks untuk pelaksanaan kegiatan
operasionalnya. Produksi suatu surat kabar, atau penyiaran televisi, menyangkut
penggunaan sumber modal, kemudian pengendalian keuangan. Juga
memerlukan pengembangan personel yang berketerampilan tinggi, manajemen,
penerimaan, dan penerapan pengawasan normatif sehingga suatu mekanisme
akuntabilitas ataupertanggungjawaban terhadap otoritas eksternal dan khalayak
yangdilayani perlu ada.
2. Komunikasi massa ditujukan kepada khalayak yang luas. Komunikasi massa
bersifat publik, dalam arti isinya terbuka bagi semuaorang dan distribusinya
relatif tidak berstruktur serta bersifat informal.
3. Komposisi khalayak komunikasi massa bersifat heterogen. MenurutWirth
(1948), masa terdiri dari anggota yang heterogen dalam artimeliputi orang yang
hidup dalam kondisi yang berbeda, dengan budayayang beraneka, datang dari
strata masyarakat yang bervariasi,mempunyai pekerjaan yang berbeda sehingga
mempunyai minat, standarhidup, dan tingkat prestise, kekuasaan, dan pengaruh
yang berbeda-beda pula.
4. Media massa dapat melakukan kontak yang simultan dengan orang dalam
jumlah yang besar dan jauh dari sumber, serta amat terpisah-pisah satu sama
lain.
5. Dalam komunikasi massa, hubungan antara komunikator dengan khalayak
bersifat impersonal karena khalayak yang anonim dituju oleh komunikator yang
dikenal hanya dalam peranan publiknya (public role) sebagai komunikator.
6. Khalayak komunikasi massa merupakan suatu kolektivitas yang merupakan
keunikan masyarakat modern dengan beberapa sifatnya yang distingtif.
Ruben dan Steward (2006:356-357) menjelaskan bahwa karakter
komunikasi publik dan komunikasi massa sebagai berikut.
a. Memiliki audiens.
b. Bukan bersifat pribadi (impersonal).
c. Direncanakan, dapat diprediksi dan bersifat formal.

2
d. Kontrol dilakukan oleh pembicara atau komunikator. Pembicara di sinipunya
kemampuan untuk menciptakan informasi apa yang akan disampaikan.
e. Berpusat pada pembicara atau komunikator. Di sini pembicara mempunyai
akses untuk berbicara kepada semua audiens, namun audienstak punya akses
yang sama baik kepada pembicara maupun akses kepada sesama audiens.
f. Umpan balik (feedback) yang terbatas.
Setelah mengenal karakter komunikasi massa maka perlu juga Anda
mengetahui empat karakteristik massa(Potter, 2011:47), yaitu
a. Audiensnya sangat beragam atau heterogen;
b. Audiensnya anonim, komunikator tidak mengenal siapa audiensinya;
c. Audiens tidak saling mengenal;
d. Khalayak massa itu tidak bernaung di bawah organisasi, karena itu tidak ada
aturan dan struktur yang menyatukan mereka.

3
B. Proses Komunikasi
Schramm (Straubhaar, 2008:17) menjelaskan proses komunikasi dikenal
dengan penggunaan istilah SMCR model yang merupakan kependekan dari
Source, Message, Channel, dan Receiver. Straubhaar dalam penjelasan keempat
elemen itu menambahkan elemen lain, yaitu encoding, decoding, umpan balik
(feedback), dan gangguan (noise):
1. S – source atau disebut juga komunikator atau sumber informasi.
Sumber (source) komunikasi/informasi, yang disebut juga sebagai
komunikator, merupakan elemen pertama dalam proses komunikasi.
Sourcedapat berupa individu atau sekelompok orang yang perannya
sudahditentukan, misalnya dalam institusi media.
2. Proses encoding, proses yang menerjemahkan ide ke dalam suatu bentukagar
dapat dikomunikasikan.
Encoding dalam komunikasi massa terjadi ketika sumber informasi
menerjemahkan pemikiran dan ide dalam sebuah bentuk yang data ditangkap
atau dimengerti oleh pancaindera orang yang menerima pesan.
3. M - message yaitu pesan atau informasi yang akan disampaikan.
Pesan merupakan informasi yang sudah diolah dan disampaikan
olehsumber informasi. Ketika kita berbicara maka pesan adalah apa yang
kitakatakan. Ketika kita menulis surat maka apa yang kita tulis di kertas adalah
pesan.
4. C- channel atau saluran komunikasi adalah medium atau sistemtransmisi yang
digunakan untuk menyampaikan informasi.
Saluran merupakan medium atau sistem transmisi yang digunakan untuk
menyebarkan pesan atau informasi dari orang yang satu ke orang lain, darisatu
sumber ke receiver atau dari satu tempat ke tempat lain, seperti informasi
tentang bencana alam yang terjadi di suatu daerah yang disiarkan lewat televisi
atau radio ke audiens di kota lain
5. Proses decoding, proses yang menerjemahkan ide yang diterima kedalam
bentuk informasi sehingga dapat dimengerti.
Proses ini terjadi ketika receiver menerjemahkan atau
menginterpretasikan pesan ke dalam sebuah bentuk yang mempunyai makna

4
baginya.Contoh, ketika Anda membaca kalimat-kalimat ini, Anda sedang
melakukan proses decoding. Kalau Anda sedang mendengarkan radio ketika
membaca modul ini maka berarti Anda melakukan decoding terhadap dua
informasi(pesan) secara bersamaan.
6. R – receiver yaitu penerima pesan atau informasi.
Penerima pesan dapat saja merupakan seorang individu, sebuah
kelompok atau sebuah organisasi atau bahkan publik yang lebih besar dantidak
saling mengenal. Salah satu hal yang paling membedakan komunikasi massa
dari jenis lainnya adalah audiens.
7. E – effect, yaitu dampak dari penyampaian pesan atau informasi.
Umpan balik berarti memberikan suatu respons kepada
komunikator.Misalnya, dalam sebuah acara ‗Suara Anda‘ di Metro TV yang
ditayangkan setiap hari sekitar jam 7 malam. Dalam acara ini, sumber
informasi pertamaadalah pemandu acara tersebut yang kemudian meminta
audiens untuk mengomentari kasus pemberitaan yang ditayangkan oleh Metro.
Dalam proses umpan balik ini terjadi arus informasi yang terbalik.
Straubhaar menggambarkan proses komunikasi massa sebagaimana dapat
dilihat pada gambar 1. Model ini berlaku juga untuk semua jenis
humancommunication.
Commented [WS2]: Gambar lebih diperjelas

Gambar 1
Model SMCR
Sumber: Straubhaar, 2008

5
Gambar di atas menunjukkan contoh aplikasi teori SMCR pada televisi.
 S - source dalam gambar di atas adalah jaringan stasiun televisi dan
radio.
 M - message berbentuk kata-kata, bunyi, dan gambar bergerak.
 C - channel adalah transmitter atau satelit yang digunakan untuk
menyiarkan.
 R - receiver merupakan audiens yang mendengarkan radio atau menonton
televisi.
 Decoder - dalam gambar di atas berupa pesawat radio atau televisi.
 Encoder - dalam gambar di atas, sebagaimana digambarkan sebelumnya
adalah peralatan di studio radio atau televisi.
8. Umpan balik (feedback) merupakan respons dari penerima pesan yang dapat
membentuk dan mengubah pesan berikutnya yang disampaikan oleh sumber
komunikasi.
9. Gangguan (noise) dalam proses komunikasi. Noise didefinisikan sebagai
berbagai hal atau apa saja yang dapat mengganggu penyampaian pesan.
Empat unsur yang terdapat pada setiap peristiwa komunikasi massa,menurut
Blake dan Haroldsen (1975) sebagai berikut.
1. Komunikator. Dikarenakan sifat komunikasi massa maka komunikator disini
biasanya adalah pekerja profesional dari suatu organisasi komunikasi (seperti
penerbit, stasiun radio, televisi, ataupun perusahaan film) yang secara
sosiologis memang merupakan suatu pranata social (social institution).
2. Saluran. Untuk berlangsungnya komunikasi massa diperlukan saluran yang
memungkinkan disampaikannya pesan kepada khalayak yang dituju. Saluran
tersebut adalah media massa, yaitu sarana teknis yang memungkinkan
terlaksananya proses komunikasi massa tertentu. Saluran media massa ini,
melihat bentuknya dapat dikelompokkan atas:
a. media cetakan (printed media), yang mencakup surat kabar,majalah, buku,
pamflet, brosur, dan sebagainya;
b. media elektronik, seperti radio, televisi, film, slide, video, dan lain-lain.
3. Pesan. Berbeda dengan pesan-pesan yang disampaikan melalui bentuk
komunikasi antar pribadi, dalam komunikasi massa, pesan disampaikan secara

6
publik. Maksudnya, pesan dalam komunikasi massa ditujukan untuk semua
orang yang terjangkau oleh peristiwa komunikasi tersebut.Siapa saja yang
dapat menangkap pesan tersebut, dapat menafsirkan dan menggunakannya
untuk kepentingan masing-masing.Secara umum, pesan-pesan tersebut dapat
dikelompokkan menjadi pesan-pesan yang informatif, edukatif, dan persuasif.
4. Khalayak. Setiap komunikasi tentulah ditujukan kepada pihak tertentu sebagai
penerima pesan yang disampaikan. Dalam komunikasi massa,penerima ini
adalah mereka yang menjadi khalayak dari media massa yang bersangkutan.
Khalayak komunikasi massa bersifat luas, heterogen dan anonim.
Proses komunikasi massa secara menyeluruh dapat dipandang dari tiga cara,
yaitu:
1. dari sudut pandang media, proses ini merupakan pemilihan komunikator dan
pesan-pesan dengan suatu tujuan untuk memenuhi kebutuhan komunikasi dari
khalayak atau publik tertentu;
2. dari sudut calon komunikator, proses ini merupakan masalah mendapatkan
akses kepada sarana transmisi agar menjangkau suatu khalayak tertentu;
3. dari sudut pandang khalayak, merupakan masalah memilih apa yang berguna
dari suatu rentang pesan-pesan (range of messages) yang tersedia bagi mereka
karena organisasi media mempunyai kata-kata final tentang apa yang
disampaikan melalui saluran media dan seterusnya tentang akses dan apa
yang tersedia maka pandangan mereka harus dianggap sebagai yang paling
tepat untuk mencirikan keseluruhan proses tersebut.

7
C. Bentuk Komuniklasi Massa
1. Surat Kabar
Surat kabar media massa yang paling tua dibandingkan dengan jenis media
massa lainnya. Sejarah mencatat keberadaan surat kabar dimulai sejak
ditemukannya mesin cetak di Jerman oleh Johan Guternberg. Prototipipe surat
kabar oertama kali diterbitkan di Bremen Jerman tahun 1609 dan di tahun yang
sama surat kabar yang sesungguhnya ada di Humberg,Vienna, Amsterdam dan
Antwep. (Hiebert, Ungurait, Bohn, dalam karlinah, 1999)
2. Radio
Ketika kemunculan televisi pada tahun 1950 banyak orang memperkirakan
kiamatnya radio. Tetapi terbukti radio adalah media massa elektronik yang
paling luwes, sehingga masih bertahan hingga saat ini. Keunggulan radio
adalah data berada di mana saja, di tempat tidur ketika orang mau tidur, di
dapur, di mobil, atau ditempat bencana (saat gempa Yogya radio bisa diakses di
sana). Radio memiliki kemampuan menjual pada khalayak bagi pengiklan yang
produknya dirancang khusus untuk kalangan tertentu.
3. Televisi
Televisi adalah media komunikasi yang paling popular karena sifatnya yang
audio visual. Di Amerika rata-rata disetel tujuh jam sehari. Televisi AS meniru
pola radio. Sejak awal televisi adalah dual system, stasiun komersil local, dan
jaringan nasional. Bahkanacara meniru radio. Di Indonesia kita kenal istilah tivi
public, tivi komunitas, dan televisi berlangganan.

8
D. Efek Komunikasi Massa
1. Efek kognitif komunikasi massa
Komunikasi massa memberikan efek kognitif, sebab pesan yang disampaikan
melalui komunikasi tersebut memberikan informasi baru bagi penerimanya.
Informasi tersebut bisa berupa data atau gambaran mengenai suatu benda,
seseorang, media, ataupun tempat yang sebelumnya belum pernah dikunjungi
secara langsung oleh komunikan. Contoh efek kognitif komunikasi massa
adalah penonton televisi menjadi tahu bagaimana kondisi di Antartika meski
belum pernah berkunjung kesana, setelah melihat tayangan documenter
mengenai benua Antartika di televisi.
2. Efek afektif komunikasi massa
Efek afektif berkaitan dengan perasaan atau emosi. Komunikasi massa
menimbulkan efek afektif, ketika pesan yang disampaikan komunikator
menimbulkan perasaan tertentu, atau merubah perasaan komunikan. Misalnya
publik menjadi merasa iba dan tergerak untuk menolong korban, ketika
melihat liputan mengenai korban bencana alam yang terjadi di siatu daerah.
Contoh lain misalnya, seorang pemuda yang terinspirasi setelah melihat tayang
program televisi mengenai pengusaha muda Dari sebuah stasiun televisi.
3. Efek behafioral komunikasi massa
Efek behafioral berkaitan dengan perilaku atau tindakan komunikan yang
terlibat dalam komunikasi massa. Efek behavioral yang terjadi pada tiap
individu akan berbeda dengan individu lainnya. Contohnya, seorang anak yang
mwnonton berita tawuran yang dilakukan oleh anak sekolahan sehingga
menimbulkan kerusakan serta korban yang mengalami luka parah. anak
tersebut mungkin akan mengambil tindakan untuk tidak melakukan tawuran,
karena hal tersebut berakibat buruk. Namun, bisa jadi ada anak lain, yang
memandang aksi tawuran tersebut merupakan aksi yang keren dalam membela
kelompoknya, sehingga malah termotivasi untuk tawuran.

9
BAB II
SOAL DAN KUNCI JAWABAN

Soal :

1. Apa yang dimaksud dengan pengertian komunikasi massa menurut Charles


Wright?
2. Sebutkan tiga hal yang menurut Wright mencirikan suatu komunikasi untuk
dapat disebut sebagai komunikasi massa!
3. Sebutkan bentuk-bentuk komunikasi massa!
4. Tuliskan efek kognitif komunikasi massa !
5. Sebutkan empat unsur yang terdapat pada setiap peristiwa komunikasi massa
menurut Blake dan Haroldsen, jelaskan secara singkat!

10
Kunci jawaban :

1. Wright (1975) mengajukan suatu rumusan kerja (working definition) yang


menekankan bahwa pengertian komunikasi massa tidak sinonim dengan
komunikasi yang menggunakan alat-alat, seperti radio, televisi, atau
teknikteknik modern yang lain. Sekalipun teknologi modern tersebut memang
esensial bagi proses komunikasi massa, namun kehadirannya tidak selalu
bermakna sebagai suatu komunikasi massa. Menurut Wright:”Bukan
komponen-komponen tekniknya yang membedakan peralatan tertentu sebagai
media massa, melainkan komunikasi massa merupakan suatu jenis khusus
komunikasi yang melibatkan kondisi-kondisi operatif yang distingtif, terutama
di antaranya adalah keadaan khalayak, keadaan pengalaman komunikasi
(communication experience) yang dirasakan oleh mereka yang ikut serta, dan
keadaan komunikator
2. Menurut Wright, tiga hal yang mencirikan suatu komunikasi untuk dapat
disebut sebagai komunikasi massa adalah dengan melihat pada:
a. Keadaan atau sifat khalayak (the nature of audience),
b. Pengalaman komunikasi, dan
c. Keadaan komunikator.
3. Surat kabar, radio dan televisi.
4. Contoh efek kognitif komunikasi massa adalah penonton televisi menjadi tahu
bagaimana kondisi di Antartika meski belum pernah berkunjung kesana, setelah
melihat tayangan documenter mengenai benua Antartika di televisi.
5. -Komunikator. Dikarenakan sifat komunikasi massa maka komunikator disini
biasanya adalah pekerja profesional dari suatu organisasikomunikasi (seperti
penerbit, stasiun radio, televisi, ataupun perusahaanfilm) yang secara sosiologis
memang merupakan suatu pranata social (social institution).
-Saluran. Untuk berlangsungnya komunikasi massa diperlukan saluranyang
memungkinkan disampaikannya pesan kepada khalayak yangdituju. Saluran
tersebut adalah media massa, yaitu sarana teknis yangmemungkinkan
terlaksananya proses komunikasi massa tertentu
-Pesan. Berbeda dengan pesan-pesan yang disampaikan melalui bentuk
komunikasi antarpribadi, dalam komunikasi massa, pesan disampaikan secara

11
publik. Maksudnya, pesan dalam komunikasi massa ditujukan untuk semua
orang yang terjangkau oleh peristiwa komunikasi tersebut.
-Khalayak. Setiap komunikasi tentulah ditujukan kepada pihak tertentusebagai
penerima pesan yang disampaikan.

12
DAFTAR PUSTAKA

Fitriansyah, Fifit. 2018. Efek Komunikasi Massa Pada Khalayak (Studi Deskriptif
Penggunaan Media Sosial dalam Membentuk Perilaku Remaja). Cakrawala.
Vol. 18 No.2.
Halik, Abdul. 2013. Komunikasi Massa. (http://repositori.uin-
alauddin.ac.id/338/1/KOMUNIKASI%20MASSA%20full.pdf, Diakses tanggal 02
Juni 2019).
Heychael, Muhammad. Sarwono, Billy K. 2015. Hakikat Komunikasi Massa dan Era
Informasi. (repository.ut.ac.id/4453/1/SKOM4315-M1.pdf, Diakses tanggal
02 Juni 2019).
Nasution, Zulkarimein. 2014. Komunikasi Massa dan Masyarakat.
(http://repository.ut.ac.id/4416/2/SKOM4205-M1.pdf, Diakses tanggal 02
Juni 2019).
Setiawati, Ira. 2008. Peran Komunikasi Massa dalam Perubahan Budaya dan Perilaku
Masyarakat. Fokus Ekonomi. Vol.3 No.2.
Liliweri, Alo. 2011. Dasar-Dasar Komunikasi Kesehatan. Yogyakarta : Pustaka
Belajar.
Wahyuni, Isti Nursih. 2014. Komunikasi Massa. Yogyakarta : Graha Ilmu.
Rakhmat, Jalaludin. 2009. Psikologi Komunikasi. Bandung : PT Remaja Rosdakarya.
Arifin, Anwar. Ilmu Komunikasi: sebuah pengantar ringkas. Jakarta : PT Rajagrafindo
Persada.
Soyomukri, Nurani. 2016. Pengantar Ilmu Komunikasi. Yogyakarta : Ar-ruzz Media.

13

Anda mungkin juga menyukai