Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

KONSEP MEDIA KOMUNIKASI


Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pengembangan Media
Promosi Kesehatan

Disusun Oleh :
ENJELIA 2019.D.03.065
MAYNA MARIA ROSALINA 2019.D.03.070
SHELA APRILIANTI ELIZABETH 2019.D.03.073

YAYASAN EKA HARAP PALANGKA RAYA


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
PRODI S1 KESEHATAN MASYARAKAT
TAHUN 2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa,


karena berkat rahmat-Nya saya bisa menyelesaikan makalah yang
berjudul “Konsep Media komunikasi” ini diajukan guna
memenuhi tugas mata kuliah Pengembangan Media Komunikasi.
Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
telah membantu sehingga makalah ini dapat diselesaikan tepat
pada waktunya. Makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh
karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun sangat saya
harapkan demi sempurnanya makalah ini. 
Semoga makalah ini memberikan informasi bagi masyarakat
dan bermanfaat untuk pengembangan wawasan dan peningkatan
ilmu pengetahuan bagi kita semua.

Palangka Raya, 28 Maret 2022

DAFTAR ISI

i
KATA PENGANTAR.........................................................................................................
DAFTAR ISI......................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang.............................................................................................
1.2. Rumusan Masalah........................................................................................
1.3. Tujuan..........................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN
2.1. Media...........................................................................................................
2.2. Pengertian Komunikasi................................................................................
2.3. Pengertian Media Komunikasi.....................................................................
2.4. Fungsi Komunikasi......................................................................................
2.5. Tipe-Tipe Komunikasi.................................................................................
2.6. Landasan Teoritis Penggunaan Media Komunikasi....................................
2.7. Manfaat Media Dalam Komunikasi...........................................................
2.8. Pemilihan Media........................................................................................

BAB III PENUTUP


3.1. Kesimpulan................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Media merupakan alat komunikasi penghubung antar manusia,
yang sudah menjadi kebutuhan manusia dalam kesehariannya. Media
saat ini sudah bermacam – macam bentuknya atau sering disebut
dengan media massa. Dengan adanya media, maka terjadi sebuah
komunikasi, karena komunikasi adalah suatu proses penyampaian
pesan dari satu individu kepada individu lainnya.
Dengan kata lain komunikasi massa adalah komunikasi melalui
media massa, jelasnya merupakan singkatan dari komunikasi melalui
media massa. Komunikasi massa diartikan sebagai jenis komunikasi
yang ditujukan kepada sejumlah khalayak yang tersebar, keterogen,
dan anonym melalui media cetak atau elektronis, sehingga pesan yang
didapat bisa di terima secara serentak dan sesaat. Psikologi
Komunikasi (Rakhmat, 2008:189). Seperti yang di katakan kutipan
diatas, bahwa media elektronik adalah bagian salah satu dari media
massa. Salah satunya adalah media online atau internet, dan yang
paling populer adalah media sosial, walaupun saat ini media sosial
belum terakui sebagai dari bagian media massa elektronik namun pada
kenyataannya media ini memerlukan alat elektronik.
Media sosial yang saat ini menjadi bagian alat komunikasi
manusia, memang sulit di pisahkan dari kehidupan. Media ini cukup
berpengaruh terhadap kehidupan manusia seperti dalam dunia hiburan,
bisnis, pendidikan, sampai ke ranah 3 perpolitikan. Perkembangannya
sangat pesat, karena setiap pergantian bulannya media ini selalu cepat

3
berubah – ubah. Ruang lingkup media sosial sangatlah luas di
dalamnya kita dapat mengakses berbagai kebutuhan informasi, karena
pada dasarnya media yang satu ini dapat memberikan informasi yang
cepat walaupun belum tentu akurat

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa Itu Media?
2. Apa Itu Pengertian Komunikasi?
3. Apa Itu Pengertian Media Komunikasi?
4. Apa Itu Fungsi Komunikasi?
5. Apa Itu Tipe-Tipe Komunikasi?
6. Apa Itu Landasan Teoritis Penggunaan Media Komunikasi?
7. Apa Itu Manfaat Media Dalam Komunikasi?
8. Apa Itu Pemilihan Media?

1.3 Tujuan
1. Untuk Mengetahui Apa Itu Media.
2. Untuk Mengetahui Apa Itu Pengertian Komunikasi.
3. Untuk Mengetahui Apa Itu Pengertian Media Komunikasi.
4. Untuk Mengetahui Apa Itu Fungsi Komunikasi.
5. Untuk Mengetahui Apa Itu Tipe-Tipe Komunikasi.
6. Untuk Mengetahui Apa Itu Landasan Teoritis Penggunaan Media
Komunikasi.
7. Untuk Mengetahui Apa Itu Manfaat Media Dalam Komunikasi.
8. Untuk Mengetahui Apa Itu Pemilihan Media.

4
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Media

Kata media berasal dari bahasa Latin yaitu “medius” yang secara
harafiah dapat diartikan “tengah”, “perantara”, “pengantar”. Dalam
bahasa Arab, media dapat diartikan sebagai pengantar, atau pengantar
pesan dari pengirim kepada penerima pesan. Gerlach dan Ely (1971)
dalam Arsyad 1997, mengatakan bahwa apabila dipahami secara garis
besar, maka media adalah berupa manusia, materi, atau kejadian yang
membangun kondisi setiap orang untuk memperoleh pengetahuan,
sikap ataupun keterampilan. Association of Education and
Communication Technologi (AECT,1977), mendefinisikan bahwa
media merupakan bentuk dan saluran yang digunakan untuk
menyampaikan pesan dan informasi. Sesungguhnya cukup banyak
pengertiaan “media” yang disampaikan oleh para pakar, namun dapat
disimpulkan bahwa media merupakan suatu sarana atau perangkat
yang berfungsi sebagai perantara atau saluran dalam suatu proses
komunikasi antara komunikator dengan komunikan. Menurut Kempt,
pesan yang masih berada dalam pikiran (mind) komunikator tidak
akan dapat diterima dengan baik oleh komunikan apabila tidak
dibantu dengan media atau perantara (Asyar, 2011).

5
2.2 Pengertian Komunikasi

Pengertian komunikasi sampai saat ini cukup banyak dibahas,


namun sesungguhnya memiliki pemahaman yang hampir sama.
Hovland (1948), menyatakan bahwa komunikasi adalah “the process
by which an individual (the communicator) transmits stimuli (ussualy
simbols) to modify the behavior of other individuals (communitiees)”
(proses di mana komunikator menyampaikan rangsangan dalam
bentuk lambang untuk mengubah langkah laku orang lain). Wilbur
Schramm (1954), merumuskan bahwa arti komunikasi adalah “geƫting
the receiver and the sender “tuned” together for particular massage
(menyebabkan penerima dan pengirim bersesuaian terhadap pesan
tertentu). Menurut Kincaid (1981 dalam Cangara, 2005), komunikasi
didefi nisikan sebagai suatu proses antara dua orang atau lebih yang
membentuk ataupun melakukan pertukaran informasi, yang pada
saatnya akan menimbulkan saling pengertian yang mendalam. Rogers
menspesifi kasikan hakikat suatu hubungan dengan adanya
pertukaran informasi atau pesan, yaitu menginginkan terjadinya
perubahan sikap dan langkah laku serta kebersamaan dalam
menciptakan saling pengertian dari orang-orang yang ikut serta dalam
proses komunikasi.

6
2.3 Pengertian Media Komunikasi

Media komunikasi memiliki peran cukup penting dalam proses


pembelajaran, istilah media komunikasi dapat diartikan sebagai
seperangkat alat bantu yang digunakan oleh pendidik dalam rangka
berkomunikasi dengan sasaran didik. Alat bantu yang digunakan
tersebut dikenal dengan istilah “media”, sedangkan “komunikasi”
merupakan cara penyampaiannya (Danim, 1995).

2.4 Fungsi Komunikasi

Menurut Riswandi (2008), komunikasi memiliki fungsi-fungsi


sebagai berikut:

a. Fungsi sosial, yang menunjukkan bahwa komunikasi


berfungsi
untuk membangun konsep diri, eksistensi dan aktualisasi diri,
serta kelangsungan hidup, memupuk hubungan, serta
mencapai kebahagiaan.
b. Fungsi ekspresif, dalam hal ini komunikasi mampu
menyampaikan perasaan, kesadaran, bahkan pandangan hidup
atau ideologi manusia. Perasaan-perasaan tersebut dapat
disampaikan melalui pesan-pesan non verbal.
c. Fungsi ritual, fungsi ini merupakan komunikasi yang sering
digunakan dalam upacara-upacara. Dalam kegiatan tersebut
biasanya orang-orang mengucapkan kata-kata atau
menampilkan perilaku tertentu yang bersifat simbolik.

7
d. Fungsi instrumental, dalam fungsi ini komunikasi mempunyai
beberapa tujuan, seperti; memberi informasi, mengajar,
memotivasi, merubah (sikap, keyakinan, dan perilaku),
menyarankan tindakan, serta menghibur.

2.5 Tipe-Tipe Komunikasi

Klasifikasi tipe-tipe komunikasi di kalangan pakar


komunikasisangat kompleks, yang didasarkan atas pandangan
masing-masing pakar. Pada hakikatnya tipe komunikasi dapat
dibedakan menjadi 4 yaitu, komunikasi dengan diri sendiri,
komunikasi antar pribadi, komunikasi publik, dan komunikasi massa.

1. Komunikasi dengan diri sendiri, merupakan proses


komunikasi dengan diri sendiri. Komunikasi ini sering terjadi
pada saat seseorang dihadapkan dengan dua pilihan. Keadaan
seperti ini sering membawa orang tersebut berkomunikasi
terutama untuk mempertimbangkan pilihan yang diberikan.
2. Komunikasi antar pribadi, merupakan proses komunikasi yang
berlangsung antara dua orang atau lebih, dan terjadi secara
tatap muka. Menurut R. Wayne Pace (1979 dalam Cangara,
2005) “interpersonal communication is communication
involving two or more people in face to face seƫ ng”.
3. Komunikasi publik, sering juga disebut komunikasi pidato,
komunikasi kolektif, komunikasi retorika. Komunikasi ini
menunjukkan bahwa komunikasi ini dilakukan di depan
khalayak dengan bertatap muka. Pesan yang disampaikan
pada komunikasi publik biasanya tidak spontanitas, tetapi
terencana dan dipersiapkan lebih awal.

8
4. Komunikasi massa, merupakan proses komunikasi yang
berlangsung dengan pengiriman pesan kepada khalayak yang
sifatnya massal, melalui media seperti radio, televisi, surat
kabar, dan lain-lain (Cangara, 2005).

2.6 Landasan Teoritis Penggunaan Media Komunikasi

Salah satu gambaran yang paling sering dijadikan sebagai landasan


teori penggunaan media dalam proses pembelajaran adalah “Dale’s
Cone of Experience” (Kerucut dari Edgar Dale, 1969). Kerucut
tersebut menunjukkan bahwa hasil belajar seseorang diperoleh paling
banyak dari pengalaman langsung (konkret), melalui benda tiruan,
sampai kepada lambang verbal (abstrak). Tingkat keabstrakan dapat
dilihat pada gambar berikut:

9
Dasar pengembangan kerucut Edgar Dale bukanlah tingkat kesulitan,
melainkan tingkat keabstrakan, jumlah dan jenis indra yang berperan
dalam penerimaan pesan. Pengalaman langsung akan memberikan
kesan paling utuh dan paling bermakna mengena informasi dan
gagasan yang terkandung dalam pengalaman tersebut.

2.7 Manfaat Media Dalam Komunikasi

Dalam berkomunikasi, baik berupa pembelajaran, penyuluhan, dan


lain-lain, media dapat digunakan untuk mengatasi kesulitankesulitan
dalam proses komunikasi tersebut. Beberapa manfaat media dalam
komunikasi, antara lain:

10
1. Mengurangi verbalisme, dan meletakkan dasar-dasar berpikir yang
lebih nyata.
2. Menambah perhatian sasaran, lebih menarik, membangkitkan
minat, dan memberi motivasi.
3. Pembelajaran/komunikasi lebih interaktif, dengan cara
meningkatkan partisipasi sasaran
4. Menembus batas ruang dan waktu.
5. Mengembangkan sikap belajar mandiri.
6. Waktu pembelajarn dapat diperpendek, dan lain-lain.

2.8 Pemilihan Media

Pemilihan media merupakan ke- putusan yang menarik dan


menentukan terhadap ketepatan jenis media yang akan digunakan,
yang selanjutnya sangat mempengaruhi efektvitas dan efisiensi.

Pemanfaatan media dalam berkomunikasi sebaiknya direncanakan


dengan matang, disesuaikan dengan materi, tempat, maupun sasaran.
Pada kenyataannya seringkali pemilihan media didasarkan atas perti
mbangan-pertimbangan seperti merasa sudah akrab dengan media
yang telah tersedia, merasa bahwa media yang digunakan mampu
menggambarkan dengan lebih baik, media yang digunakan dianggap
menarik, serta mampu menuntun secara lebih sistematis. Henich et.al
(1982 dalam Arsyad, 1997), mengajukan model perencanaan dalam

11
pemilihan media yang efektif, pendapat tersebut dikenal dengan
istilah “ASSURE” (Analyze learner characteristic, State objective,
Select or modify, Utilize, Requere learner response, and Evaluate).
Model ini mengenalkan enam kegiatan utama dalam pemilihan media
dalam pembelajaran, yaitu:

1. Analize learner characteristic (A), yaitu menganalisis


kelompok sasaran baik dari segi tingkat pendidikan, usia,
maupun menganalisis karakter khusus seperti tingkat
pengetahuan, keterampilan, maupun sikap sasaran.
2. State objective (S), yaitu merumuskan tujuan pembelajaran,
dalam hal ini perlu dipikirkan perilaku apa yang ingin
dibentuk oleh penyuluh. Berdasarkan tujuan yang telah
ditetapkan, maka akan dapat ditentukan media yang akan
digunakan.
3. Select or modify media (S), yaitu memilih, memodifi kasi,
atau merancang dan mengembangkan materi serta media
dengan tepat. Dalam hal ini media yang digunakan dapat
menghemat biaya, waktu dan tenaga. Hal lain yang perlu
diperhatikan sehubungan dengan prinsip ini adalah apakah
media yang digunakan mampu membangkitkan perhatian
sasaran, menyampaikan informasi dengan benar, berkualitas,
dan mampu melibatkan sasaran untuk berpartisipasi.
4. Utilize (U), yaitu setelah media ditentukan, maka persiapan
penggunaan media tersebut perlu diperhatikan, yang meliputi
lama waktu penggunaan, persiapan ruangan, fasilitas yang
tersedia, serta hal-hal lain yang mendukung.

12
5. Requere learner respons (R), dengan menggunakan media
yang dipilih hendaknya mampu memotivasi sasaran untuk
memberi tanggapan atau respon sebagai umpan balik dari
materi yang disampaikan.
6. Evaluate (E), yaitu media yang digunakan juga memiliki sifat
evaluatif. Tujuan evaluasi dalam hal ini adalah untuk
mengetahui tingkat pencapaian tujuan pembelajaran melalui
media yang digunakan.

Menurut Widodo (1991), pada umumnya beberapa prinsip yang perlu


dipertimbangkan dalam memilih media antara lain:

1. Mengetahui dengan jelas tujuan mengapa memilih media tersebut.


2. Tidak didasarkan atas kesenangan pribadi.
3. Menyadari setiap media memiliki kelebihan dan kekurangan, atau
tidak ada media yang sempurna.
4. Media disesuaikan dengan materi yang akan disampaikan.
5. Pengguna media harus memahami ciri-ciri media, sehingga dapat
disesuaikan dengan metode yang akan digunakan.
6. Pemilihan media disesuaikan dengan kondisi lingkungan.
7. Pemilihan media didasarkan atas tingkat kemampuan sasaran.

Media merupakan bagian dari sistem instruksional, sehingga dalam


pemilihan media perlu diperhatikan beberapa kriteria, seperti:

1. Sesuai dengan tujuan, apakah untuk merubah perilaku kognitif,


afektif, atau psikomotor.
2. Tepat untuk mendukung materi, yang dapat berupa ; konsep,
prinsip, atau fakta.

13
3. Praktis, luwes, dan tahan lama. Perlu diingat bahwa media yang
mahal belum tentu efektif dalam mencapai tujuan pembelajaran.
4. Pengguna menguasai cara penggunaannya.
5. Sesuai dengan kelompok sasaran.
6. Apabila menggunakan media yang disertai suara, maka suara
harus disesuaikan dengan suara aslinya.
7. Media disesuaikan dengan ketersediaan waktu.

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Pada hakikatnya pengertian “media” merupakan suatu sarana


atau perangkat yang berfungsi sebagai perantara atau saluran dalam
suatu proses komunikasi antara komunikator dengan komunikan.
Media komunikasi dapat diartikan sebagai seperangkat alat bantu
yang digunakan oleh pendidik dalam rangka berkomunikasi dengan

14
sasaran didik. Dalam berkomunikasi, baik berupa pembelajaran,
penyuluhan, dan lain-lain, media dapat digunakan untuk mengatasi
kesulitan-kesulitan dalam proses komunikasi tersebut.

Pemanfaatan media dalam berkomunikasi sebaiknya


direncanakan dengan matang, disesuaikan dengan materi, tempat,
maupun sasaran. Pada kenyataannya seringkali pemilihan media
didasarkan atas pertimbangan-pertimbangan seperti sudah merasa
nyaman dengan media yang telah tersedia, merasa bahwa media yang
digunakan mampu menggambarkan dengan lebih baik, media yang
digunakan dianggap menarik, serta mampu menuntunnya secara lebih
sistematis. Henich et al (1982 dalam Arsyad, 1997), mengajukan
model perencanaan dalam pemilihan media yang efektif, pendapat
tersebut dikenal dengan istilah “ASSURE” (Analyze learner
characteristic, State objective, Select or modify, Utilize, Requere
learner response, and Evaluate).

Media dalam pembelajaran dapat diklasifi kasikan menjadi


beberapa kelompok, tergantung cara pemilahan dari masing-masing
pakar. Misalnya Menurut Asyar (2011), media dapat dikelompokkan
menjadi empat, yaitu: media visual, media audio, media audio visual,
dan multimedia, serta masih banyak lagi klasifi kasi lain yang
dikemukakan oleh para pakar media.

15
DAFTAR PUSTAKA

http://digilib.uinsby.ac.id/12812/6/Bab%202.pdf

https://core.ac.uk/download/pdf/11520552.pdf

http://repository.poltekkesdenpasar.ac.id/4340/1/Media%20komunikasi
%20dalam%20penyuluhan.pdf

16

Anda mungkin juga menyukai