DOSEN PENGAMPU:
Syahida djasang
DISUSUN OLEH:
HASRA
Nim: PO713203231068
1
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi allah swt yang telah memberikan penulis kemudahan sehingga dapat
menyelesaikan tugas ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-nya tentunya penulis tidak
akan sanggup menyelesaikan tugas ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga terlimpah
curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu nabi muhammad saw yang kita nanti-nantikan
syafaatnya diakhirat kelak.
Penulis mengucapkan syukur alhamdulillah kepada allah swt atas limpahan sehatnya,
baikberupa itu sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga kami mampu untuk
menyelesaikantugas dari mata kuliah yang berjudul " KONSEP KOMUNIKASI DAN KETETAPAN
INFORMASI"
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................................................2
DAFTAR ISI................................................................................................................................3
BAB I.........................................................................................................................................4
PENDAHULUAN........................................................................................................................4
1.1.LATAR BELAKANG...........................................................................................................4
1.2 RUMUSAN MASALAH.....................................................................................................4
1.3 TUJUAN..........................................................................................................................4
BAB II........................................................................................................................................5
PEMBAHASAN..........................................................................................................................5
2.1 PENGERTIAN MASYARAKAT MADANI.............................................................................5
2.2 TUJUAN MASYARAKAT MADANI.....................................................................................6
2.3 Karakteristik Masyarakat Madani...................................................................................7
2.5 Masyarakat Madani di Indonesia....................................................................................9
2.6 Strategi Membangun Masyarakat Madani di Indonesia.................................................9
BAB III.....................................................................................................................................11
KESIMPULAN..........................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………………………………………………….………12
3
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.LATAR BELAKANG
Komunikasi merupakan aktivitas dasar manusia. Dengan berkomunikasi, manusia
dapat saling berhubungan satu sama lain baik dalam kehidupan seharihari di rumah
tangga, di tempat pekerjaan, dalam masyarakat atau dimana saja manusia berada. Tidak
ada manusia yang tidak terlibat dalam komunikasi. Komunikasi memiliki peranan yang
sangat penting dalam kehidupan manusia, baik secara individu, kelompok, maupun
dalam organisasi. Ruben (dalam Muhamad, 2005:3) memberikan definisi mengenai
komunikasi manusia yang lebih komprehensif, yaitu Komunikasi manusia adalah suatu
proses melalui mana individu dalam hubungannya, dalam kelompok, dalam organisasi
dan dalam masyarakat menciptakan, mengirimkan, dan menggunakan informasi untuk
mengkoordinasi lingkungannya dan orang lain. Komunikasi yang berkualitas adalah
komunikasi yang efektif. Maksudnya adalah bagaimana dalam sebuah proses interaksi
komunikasi, pesan oleh komunikator dapat tersampaikan dengan baik, dan memberi efek
pada si penerima pesan (komunikator). Efek-efek yang diharapkan dalam berkomunikasi
antara lain efek kognitif (pengetahuan), efek pada sikap, maupun efek pada perilaku.
Melalui informasi dan pesan yang disampaikan melalui proses komunikasi, seseorang
yang tadinya tidak mengetahui apa-apa menjadi tahu, menjadi lebih paham akan pesan
yang disampaikan.
Ketepatan adalah kegiatan menyajikan informasi pada saat transaksi terjadi atau pada
saat informasi tersebut dibutuhkan, sehingga mampu menutup peluang bagi pesaing
untuk mengambil keputusan yang baik dan lebih cepat.
Pengertian informasii adalah pesan atau kumpulan pesan yang terdiri dari order
sekuens dari simbol, atau makna yang dapat ditafsirkan dari pesan atau kumpulan pesan.
Informasi dapat direkam atau ditransmisikan. Hal ini dapat dicatat sebagai tanda-tanda,
atau sebagai sinyal berdasarkan gelombang
4
2. Apa saja unsur komunikasi?
3. Apa peran komunikasi?
4. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi komunikasi?
5. Apa yang dimakasud dengan ketetapan informasi?
1.3 TUJUAN
1. Untuk mengetahui apa pengertian komunikasi.
2. Untuk mengetahui unsur-unsur komunikasi.
3. Untuk mengetahui apa yang di maksud dengan ketetapan informasi.
4. Untuk mengetahui peran komunikasi.
5. Untuk mengetahui Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi komunikasi.
5
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Komunikasi
Komunikasi adalah suatu proses interaksi dan pertukaran informasi dari satu individu
dengan individu lainnya dimana melalui proses tersebut individu yang satu dapat
mempengaruhi individu lainnya serta dapat diperoleh suatu pemahaman bersama.
Pihak yang mengawali komunikasi untuk mengirim pesan disebut sender dan ia
menjadi sumber pesan (source). Pengirim yang dimaksud disini adalah orang yang
6
belakang yang berbeda. Di bagian barat dikenal dengan sebutan civil society atau
disebut juga masyarakat madani. Masyarakat Madani sering disebut mujtama’ madani
yang merupakan konsep tatanan ideal bermasyarakat yang telah di terapkan oleh
Rasulullah Saw. Ketika membangun Madinah. Ada berbgai perbedaan definisi tentag
Masyarakat Madani tersebut antara lain :
1. Zbigniew Rau Dengan mengambil latar belakang kajian dari kawasan Eropa Timur
dan Uni Soviet Masyarakat Madani merupakan masyarakat yang berkembang dari
sejarah yang mengandalakan ruang yang individu dan perkumpulan tempat mereka
bergabung dan bersaing satu sama lain guna mencapai nilai yang mereka yakini.
2. Hang Sung-Jo Dengan kasus Korea Selatan menurutnya Masyarakat Madani
merupakan sebuah Kerangka hokum yang melindungi dan menjamin hak-hak dasar
individu, perkumpulan sukarela yang terbebas dari Negara.
Kedua definisi tersebut hanya sebagian kecil terjemahan dari civil society oleh
berbagai pakar yang masih memungkinkan adanya celah untuk mendefinisikan dengan
versi berbeda sesuai dengan kultur budaya yang melatarbelakangi. Jika menurut
genealogi istilah masyarakat madani dipadankan dengan civil society. Konsep ini
sebenarnya sudah dirumuskan sejak zaman Aristoteles (384-322 S.M). Menurut Dawam
Raharjo, pada masa itu masyarakat madani dikenal sebagai system kenegaraan dengan
menggunakan istilah koinonia politike yaitu sebuah komunitas politik tempat warga
dapat terlibat langsung dalam berbagai peraturan ekonomi politik dan pengambilan
keputusan.
7
adanya pemisahan unsur-unsur keduniaan dan kedamaian. Hal ini diperkuat dengan ayat
Al-Qur’an yang banyak membicarakan cara membentuk masyarakat yang ideal,
masyarakat yang toleran, dan masyarakat yang moderat. Konsep masyarakat madani di
telaah dari penafsiran Al-Qur’an dengan umat yang terbaik (khairah umah), masyarakat
yang seimbang(ummatan wasthan) dan masyarakat moderat ( ummah muqtasidah )
kutipan ayat-ayat tersebut sebagai berikut:
1. Khairah ummah dalam QS.Ali imran (3):110
ۗ َخ ْيًرا َّلُهْم ُكْنُتْم َخ ْيَر ُاَّمٍة ُاْخ ِرَج ْت ِللَّناِس َتْأُم ُرْو َن ِباْلَم ْع ُرْو ِف َو َتْنَهْو َن َع ِن اْلُم ْنَك ِر َو ُتْؤ ِم ُنْو َن ِباِهّٰللۗ َو َلْو ٰا َم َن َاْهُل اْلِكٰت ِب َلَك اَن
ِم ْنُهُم اْلُم ْؤ ِم ُنْو َن َو َاْكَثُرُهُم اْلٰف ِس ُقْو َن
Kamu (umat Islam) adalah umat terbaik yang dilahirkan untuk manusia (selama)
kamu menyuruh (berbuat) yang makruf, mencegah dari yang mungkar, dan beriman
kepada Allah. Seandainya Ahlulkitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka. Di
antara mereka ada yang beriman dan kebanyakan mereka adalah orang-orang fasik.
(Āli ‘Imrān [3]:110)
َو َك ٰذ ِلَك َج َع ْلٰن ُك ْم ُاَّم ًة َّوَس ًطا ِّلَتُك ْو ُنْو ا ُش َهَد ۤا َء َع َلى الَّناِس َو َيُك ْو َن الَّرُسْو ُل َع َلْيُك ْم َش ِهْيًد
Dan demikian pula Kami telah menjadikan kamu (umat Islam) ”umat pertengahan” agar
kamu menjadi saksi atas (perbuatan) manusia dan agar Rasul (Muhammad) menjadi saksi
atas (perbuatan) kamu. (Q.S. al-Baqarah [2]: 143)
ُّۖم ْقَتِص َد ٌة َو َلْو َأَّنُهْم َأَقاُم و۟ا ٱلَّتْو َر ٰىَة َو ٱِإْل نِج يَل َوَم ٓا ُأنِز َل ِإَلْيِهم ِّم ن َّرِّبِهْم َأَلَك ُلو۟ا ِم ن َفْو ِقِهْم َوِم ن َتْح ِت َأْر ُج ِلِهمۚ ِّم ْنُهْم ُأَّم ٌة
َو َك ِثيٌر ِّم ْنُهْم َس ٓاَء َم ا َيْع َم ُلوَن
Dan sekiranya mereka sungguh-sungguh menjalankan (hukum) Taurat dan Injil dan
(Al Quran) yang diturunkan kepada mereka dari Tuhannya, niscaya mereka akan
8
mendapat makanan dari atas dan dari bawah kaki mereka. Diantara mereka ada
golongan yang pertengahan. Dan alangkah buruknya apa yang dikerjakan oleh
kebanyakan mereka.
9
satunya tempat berhijrah nabi. Madinah merupakan potret kehidupan bermasyarakat
yang ideal untuk dijadikan panutan. Setiba di Madianah hal yang dilakukan oleh
Rasulullah adalah membangun masjid, masjid yang digunakan tidak hanya untuk
tempat ibadah saja tetapi juga untuk menyampaikan ajaran islam, selain itu juga
digunakan sebagai tempat istirahat untuk kaum Muhajirin. Setelah nabi menjadikan
masjid sebagai tempat ibadah langkah selanjutnya adalah mempersatukan kaum
muhajirin dan anshar. Mengutik dari Ibnu Qayyim, Rasulullah Saw. Mempersatukan
antara Muhajirin dan Anshar di rumah Anas bin Malik. Jumlah mereka Sembilan
puluh orang, separuh Muhajirin separuh lagi Anshar. Rasulullah Saw.mempersatukan
mereka dengan persamaan dan saling mewarisi setelah mereka mati. Kesepakatan ini
telah terhapus setelah turun surah Al-Anfal ayat 75 yang mengembalikan hak harta
waris kepada kaum kerabat, bukan karena ikatan persaudaraan non kerabat.
َٰٓل
َو ٱَّلِذ يَن َء اَم ُنو۟ا ِم ۢن َبْعُد َو َهاَج ُرو۟ا َو َٰج َهُدو۟ا َم َع ُك ْم َفُأ۟و ِئَك ِم نُك ْم ۚ َو ُأ۟و ُلو۟ا ٱَأْلْر َح اِم َبْعُضُهْم َأْو َلٰى ِبَبْع ٍض ِفى ِكَٰت ِب ٱِهَّللۗ ِإَّن
ٱَهَّلل ِبُك ِّل َش ْى ٍء َع ِليٌۢم
Artinya : Dan orang-orang yang beriman sesudah itu kemudian berhijrah serta
berjihad bersamamu maka orang-orang itu termasuk golonganmu (juga). Orang-
orang yang mempunyai hubungan kerabat itu sebagiannya lebih berhak terhadap
sesamanya (daripada yang bukan kerabat) di dalam kitab Allah. Sesungguhnya Allah
Maha Mengetahui segala sesuatu.
Hal ini mengartikan bahwa tali persaudaraan yang dibangun oleh Rasulullah
Saw. Sudah mulia luntur. Tidak hany sampai sini saja, setelah Rasulullah meletakkan
pilar pilar persatuan dan persaudaraan secara sesame muslim langkah berikutnya
adalah membuat perjanjian dengan penduduk madinah yang non muslim masyarakat
ini didomiansi oleh masyarakat Yahudi yang telah menetap jauh sebelum Rasulullah
Saw. Beserta para sahabat dating. Tujuan pembuatan perjanjiaan ini adalah untuk
mencapai ketentraman dan keamanan untuk seluruh manusia di bawah satu
peraaturan yang melindungi dan mengayomi. Setelah membuat orang madinah social
10
contrac atau piagam madinah penduduk madinah dibebaskan untuk memilih atau
meyakini keyakinan yang diyakini dan agama yang dianutnya. Begitulah Rasulullah
Saw. Ketika mengatur umatnya tidak hanya mengayomi tetapi juga mengatur agar
bisa hidup berdampingan dengan non muslim.
11
langkah untuk mewujudkan cita-cita bersama adalah perkara yang tidak mustahil dan
masyarakat madani pun dapat terealisasi.
12
BAB III
KESIMPULAN
Dalam proses mewujudkan masyarakat madani dibutuhkan perjuangan yang gigih secara
terus-menerus. Ia juga membutuhkan unsur-unsur sosial yang menjadi prasarat terwujudnya
masyarakat madani, seperti kerjasama yang baik antara pemerintah, dengan lembaga
kemasyarakatan, serta dengan masyarakat. Alasan dan tujuan masyarakat agar terciptanya
masyakat madani di kelurahan mutiara adalah agar segala macam bentuk kemajuan dan
pembangunan masyarakat dapat sepenuhnya dirasakan oleh masyarakat.
13
DAFTAR PUSTAKA
Charis, I., & Nuryansah, M. (2015). Pendidikan Islam dalam Masyarakat Madani
Indonesia. Mudarrisa: Jurnal Kajian Pendidikan Islam, 7(2), 229-258.
14