Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH PROMOSI KESEHATAN DAN

EPIDEMIOLOGI
“KOMUNIKASI INTRA PERSONAL DAN
INTERPERSONAL”
OLEH

NAME : HENDRI SATRIA PUTRA PRATAMA


NIM : B191019
PRODI : D3 TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIK

POLITEKNIK MEDICA FARMA HUSADA


MATARAM 2020

1
DAFTAR ISI

Daftar Isi................................................................................................. 2

Kata Pengantar...................................................................................... 3

I. Pendahuluan
I.I Latar Belakang.......................................................................... 4
I.II Rumusan Masalah................................................................... 4
I.III Tujuan..................................................................................... 4
II. Pembahasan
II.I Pengertian Komunikasi............................................................ 5
II.II Tujuan Komunikasi.................................................................. 6
II.III Komunikasi Intrapersonal...................................................... 7
II.IV Contoh Komunikasi Intrapersonal......................................... 8
II.V Komunikasi Interpersonal....................................................... 12
II.VI Ciri Ciri Komunikasi Interpersonal......................................... 10
II.VII Contoh Komunikasi Interpersonal........................................ 11
III. Penutup
III.I Kesimpulan.............................................................................. 12
III.II Daftar Pustaka....................................................................... 12

2
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Mahakuasa karena telah


memberikan kesempatan pada penulis untuk menyelesaikan makalah ini.
Atas rahmat dan hidayah-Nya lah penulis dapat menyelesaikan makalah g
berjudul “Komunikasi Intrapersonal dan Interpersonal” tepat waktu.
Makalah “Komunikasi Intrapersonal dan Interpersonal” disusun guna
memenuhi tugas Ibu Eri Fitrianingsih, S. Si pada Mata Kuliah Komunikasi
Promosi Kesehatan dan Epidemiologi di Politeknik Medica Farma Husada
Mataram. Selain itu, penulis juga berharap agar makalah ini dapat
menambah wawasan bagi pembaca tentang Komunikasi.

Penulis mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya. Tugas yang


telah diberikan ini dapat menambah pengetahuan dan wawasan terkait
Komunikasi. Penulis juga mengucapkan terima kasih pada semua pihak
yang telah membantu proses penyusunan makalah ini.

Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna.


Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan penulis terima
demi kesempurnaan makalah ini.

Kopang, 16 Juni 2020

Penulis

3
I. PENDAHULUAN
I.I Latar Belakang

Komunikasi pada dasarnya adalah suatu proses untuk


menyampaikan (ide, pesan, gagasan) dari satu pihak ke pihak lain agar
saling mempengaruhi di antara keduanya, komunikasi dapat dilakukan
secara lisan atau ferbal yang dapat dimengerti oleh kedua pihak.
Komunikasi dapat di katakan terdiri dari suatu rangkaian yang saling
berhubungan dengan tujuan akhir yang mempengarui perilaku, sikap dan
kepercayaan. Kegagalan dalan berkomunikasi sering timbul karena
hambatan dalam proses komunikasi. Dalam proses komunikasi antar
komunitas, maka fungsi komunikasi yang dilakukan antara dua komunitas
yang berbeda itu merupakan jembatan atas perbedaan di antara mereka.
Fungsi menjembatani itu dapat terkontrol melalui pesan - pesan yang
mereka pertukarkan, keduanya saling menjelaskan perbedaan tafsir atas
sebuah pesan sehingga menghasilkan makna yang sama (Alo Liliweri,
2003:42)
Komunikasi sendiri pada dasarnya merupakan jembatan antara
orang yang satu dengan orang yang lain, orang yang satu dengan
kelompok orang yang lain, atau pun kelompok yang satu dengan
kelompok yang lain yang berfungsi sebagai penghubung sehingga
terjalinnya sebuah relasi antar perseorangan ataupun antar kelompok.
Didalam Komunikasi terdapat banyak jenis komunikasi 2 diantarany
adalah komunikasi intrapersonal dan komunikasi interpersonal. Intra
personal dan interpersonal adalah metode yang bertolak belakang dalam
komunikasi dimna komunikasi berperan untuk merubah seseorang atau
merubah diri sendiri

I.II Rumusan Masalah

Adapun rumusan makalah ini adalah Apasih Komunikasi


Intrapersonal dan interpersonal beserta contohnya

I.III Tujuan

Tujuan Makalah ini adalah mengetahui komunikasi intrapersonal


dan interpersonal beserta contoh contohnya

4
II. PEMBAHASAN
II.I Pengertian Komunikasi

Sebagai mahluk sosial, manusia senantiasa ingin berhubungan


dengan manusia lainnya. Ia ingin mengetahui lingkungan sekitarnya,
bahkan ingin mengetahui apa yang terjadi dalam dirinya. Rasa ingin tahu
ini memaksa manusia perlu berkomunikasi. Kata komunikasi dalam
bahasa inggris berasal dari kata latin communis yang berarti “sama”,
communico, comunication, atau comunicare yang berarti “membuat sama”
(to make common). Istilah pertama (comunis) adalah istilah yang paling
sering disebut sebagai asal - usul kata komunikasi, yang merupakan akar
dari kata - kata latin lainya.

Komunikasi adalah proses mentransfer informasi atau pesan -


pesan dari pengirim pesan sebagai komunikator kepada penerima pesan
sebagai komunikan, dalam proses komunikasi bertujuan mendapatkan
umpan balik dari komunikan untuk mencapai saling pengertian antara
kedua belah pihak sebelum komunikan mengirim informasi kepada
komunikan, terlebih dahulu dalam komunikan diberi makna sesuai dengan
konsep yang dimilikinya. Artinya dengan berkomunikasi manusia dapat
saling berhubungan satu sama lain (Effendy, 2003 : 8).

Proses komunikasi mengacu pada tindakan, oleh satu orang atau


lebih, melalui pengirim dan penerima pesan yang terdistorsi oleh
gangguan, sehingga terjadi dalam konteks tertentu, mempunyai pengaruh
tertentu, dan ada kesempatan untuk melakukan umpan balik. Adapun
bagian bagian dalam komunikasi antara lain :

a. Lingkungan (konteks)
Komunikasi, memiliki 3 dimensi yakni :
1) Fisik, ruang dimana komunikasi berlangsung.
2) Sosial - Psikologis, tata hubugan status diantara pihak yang
terlibat, peran yang dijalankan, dan aturan budaya dimana
orang - orang berkomunikasi (persahabatan/permusuhan,
formalitas/nformalitas).
3) Temporal (waktu), mencakup waktu dalam hitungan ja, hari
ataupun sejarah dimana komunikasi berlangsung.
b. Sumber –Penerima
Komunikator (sumber) dan komunikan (penerima) merupakan
suatu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Setiap orang yang
terlibat dalam komunikasi dapat menjadi sumber sekaligus
penerima jika dalam komunikasi tersebut terjadi umpan balik. Hal
tersebut berlaku pada komunikasi interpersonal maupun
intrapersonal.

5
c. Encoding – Decoding
Enkoding - dekoding juga merupakan satu kesatuan yang tidak
dapat dipisahkan. Dimana dalam suatu komunikasi terdapat proses
menghasilkan pesan (beribicara, menulis, bahasa isyarat) yang
disebut encoding, kemudian dilanjutkan dengan proses menerima
dan menerjemahkan pesan yang disebut decoding
d. Umpan Balik
Umpan balik sangat mungkin bahkan selalu terjadi dalam setiap
proses komunikasi. Umpan balik bisa didapatkan dari diri sendiri
maupun orang lain yang dapat berupa bahasa verbal maupun
nonverbal.
e. Gangguan (Noise)
Gangguan merupakan gangguan tak terancang/situasional dalam
komunikasi yang mendistorsi pesan. Gangguan dapat berupa
gangguan fisik (ada orang lain yang berbicara) psikologis
(pemikiran yang sudah ada di kepala), dan sistematik (salah
mengartikan makna).

II.II Tujuan Komunikasi

Setiap proses komunikasi memiliki tujuan untuk efisiensi dan


efektifitas. Efisiensi maksudnya adalah dengan sumber daya yang ada,
tetap diusahakan sebuah proses komunikasi mencapai hasil yang
maksimal. Ketika seorang komunikator menyampaikan pesan, materi
pesan yang disampaikan sebisa mungkin mendapatkan feed back yang
positif dari penerima pesannya, efektifitas diartikan sebagai cara
mengoptimalkan setiap fungsi. komponen dalam proses komunikasi.
Setiap unsur yang terlibat dalam proses komunikasi, baik itu komunikator,
media, pesan, maupun komunikan harus memainkan perannya secara
tepat untuk menciptakan iklim yang kondusif sehingga proses komunikasi
mencapai tujuannya. (Komala, 2009 : 139 - 140)

Menurut Effendy (2003: 32) menyatakan bahwa tujuan sentral dari


kegiatan komunikasi terdiri atas tiga tujuan utama, yaitu : 1). To secure
understanding 2). To establish acceptance 3). To motivate action.
Maksudnya adalah to secure understanding, memastikan komunikan
mengerti pesan yang diterimanya. Jika kata komunikasi sudah dapat
dimengerti dan diterima, maka penerimanya itu harus dibina (to establish
acceptance). Pada akhirnya kegiatan dimotivasikan (to motivate action).
Hal ini juga diperjelas oleh Widjaja (2002 : 10), bahwa tujuan komunikasi
adalah :
a. Supaya yang kita sampaikan dapat dimengerti, sebagai
komunikator kita harus menjelaskan kepada komunikan dengan
sebaik - baiknya dan tuntas sehingga dapat mengerti dan mengikuti
apa yang kita maksud.

6
b. Memahami orang lain, kita sebagai komunikator harus mengerti
benar aspirasi masyarakat tentang apa yang diinginkan, jangan
menginginkan kemauannya. Keinginan berbagai pihak dapat
terpenuhi dengan pendekatan komunikasi antar pribadi.
c. Supaya gagasan dapat diterima orang lain, kita harus berusaha
agar gagasan kita dapat diterima orang lain dengan pendekatan
teori persuasif bukan memaksakan kehendak.
d. Menggerakkan orang lain untuk melakukan sesuatu,
menggerakkan sesuatu itu dapat bermacam -macam, mungkin
berupa kegiatan. Kegiatan yang dimaksud adalah kegiatan yang
lebih banyak mendorong, namun yang penting harus diingat adalah
bagaimana cara yang baik melakukannya.

II.III Komunikasi Intrapersonal


Komunikasi Intrapersonal berasal dari 3 kata yaitu Komunikasi,
Intra dan Personal atau pribadi. Komunikasi adalah “suatu proses
pertukaran informasi diantara individu melalui sistem lambang-lambang,
tanda-tanda, atau tingkah laku”. Intra menurut KKBI diartikan dengan
“bentuk terikat di dalam; bagian dalam”. Sedangkan Personal diartikan
sebagai “bersifat pribadi atau perseorangan”. Menurut Blake dan
Harodlsen, Komunikasi intrapribadi atau dikenal juga dengan istilah
komunikasi intrapersonal adalah peristiwa komunikasi yang terjadi dalam
diri pribadi seseorang. Bagaimana setiap orang mengkomunikasikan
dirinya atau berbicara pada dirinya sendiri. Hal ini dikarenakan setiap
orang dapat menjadi objek bagi dirinya sendiri melalui penggunaan
simbol-simbol yang digunakan dalam proses komunikasi. Melalui simbol-
simbol ini apa yang dikatakan seseorang kepada orang lain dapat memiliki
arti yang sama bagi dirinya sendiri sebagaimana berarti bagi orang lain.
Hafied Cangara mendefinisikan Komunikasi Intrapersonal sebagai
proses komunikasi yang terjadi didalam diri individu, atau dengan kata lain
proses berkomunikasi dengan diri sendiri. Terjadinya proses komunikasi
disini karena adanya seseorang yang memberi arti terhadap suatu objek
yang diamatinya atau terbetik dalam pikirannya. Objek dalam hal ini bisa
saja dalam bentuk benda, kejadian alam, peristiwa, pengalaman, fakta
yang mengandung arti bagi manusia, baik yang terjadi di luar maupun di
dalam diri seseorang.
Dalam proses pengambilan keputusan, sering kali seseorang
dihadapkan pada pilihan Ya atau Tidak. Keadaan seperti ini membawa
seseorang pada situasi berkomunikasi dengan diri sendiri, terutama dalam
mempertimbangkan untung ruginya suatu keputusan yang akan diambil.
Cara ini hanya bisa dilakukan dengan metode komunikasi Intrapersonal
(Intrapersonal Communication/komunikasi dengan diri sendiri). Armawati
Arbi memahami Komunikasi Intrapersonal (intrapribadi) sebagai
kemampuan seseorang berdialog dan berperan sebagai saya dan aku
dalam mengatur perencanaan melalui kecerdasan IQ, mempersiapkan
penataan melalui kecerdasan RQ/spiritual quotient/SQ, melaksanakan

7
penerapannya melalui kecerdasan nafs quotient/ Nafs Q, dan
mengevaluasi perencanaan melalui kecerdasan EQ
II.IV Contoh Kominukasi Intrapersonal
1. Diri Sendiri Kepada Tuhan Yang Maha Esa
Contoh kasus komunikasi intrapersonal yang pertama
adalah komunikasi intrapersonal antara diri sendiri dan Tuhan
Yang Maha Esa. Komunikasi kepada Yang Maha Kuasa
termasuk ke dalam komunikasi intrapersonal karena komunikasi
berupa doa yang diucapkan oleh diri sendiri dan untuk diri
sendiri. Selain itu, berdoa juga membuat manusia dapat berpikir
lebih baik lagi untuk kehidupan dengan memunculkan
pemikiran-pemikiran positif yang berhubungan dengan agama,
sehingga manusia mampu meningkatkan keimanannya.
2. Komunikasi Di Media sosial
Komunikasi yang dilakukan di media sosial juga
termasuk ke dalam contoh kasus dalam komunikasi
intrapersonal. Sebagai kaum milenial kita lebih banyak
melibatkan komunikasi dengan kecanggihan teknologi,
sehingga komunikasi menjadi lebih mudah dan cepat
tersampaikan. Komunikasi yang dilakukan dalam media sosial
ini dapat dikategorikan sebagai komunikasi intrapersonal karena
kebanyakan pengguna media sosial menulis status tentang
perasaannya sendiri walaupun dengan tujuan untuk dilihat oleh
publik. Informasi yang disampaikan oleh pengguna media sosial
memang cenderung memamerkan emosional diri sendiri dan
menceritakan kehidupan diri sendiri, sehingga dikategorikan
sebagai contoh kasus dalam komunikasi intrapersonal.
3. Komunikasi Pada Saat dilingkungan Masyarakat
Ketika seseorang ingin membeli baju baru maka ia pergi
ke toko baju yang diinginkannya. Akan tetapi ketika sampai di
lokasi ada beberapa baju yang ia suka, hati pun terasa bimbang
untuk memilih baju mana yang akan ia beli. Hal ini terjadi
komunikasi intrapersonal dimana orang yang ingin membeli baju
tersebut berpikir untuk memilih baju yang mana yang ingin dibeli
untuknya
4. Saat Adaptasi dan sosialisasi di masyarakat
Proses adaptasi dengan lingkungan sekitar juga
termasuk ke dalam komunikasi intrapersonal. Pasalnya orang
yang akan berinteraksi dengan orang baru akan berpikir dan
berdialog dalam hati apakah dirinya dapat beradaptasi dengan
keadaan lingkungan dan karakter masyarakat yang seperti itu.
Dialog dan pemikiran yang terjadi dalam diri sendiri ini
terjadi secara spontanitas karena manusia pasti akan berpikir
dan bertanya pada hatinya sendiri ketika ingin mengambil suatu
tindakan termasuk beradaptasi di lingkungan yang baru
dikenalnya.

8
5. Keberadaan Persepsi
Persepsi termasuk ke dalam contoh kasus dalam
komunikasi intrapribadi. Setiap orang memiliki persepsi atau
sudut pandang yang berbeda-beda. Persepsi adalah tindakan
menafsirkan suatu informasi dengan memberikan gambaran
dan pemahaman pada suatu permasalahan. Hal ini juga
dikategorikan sebagai contoh kasus dalam komunikasi
intrapersonal.
6. Pencarian Jati Diri
Seorang yang sedang melakukan proses pencarian jati
diri juga menggunakan komunikasi intrapersonal. Pencarian jati
diri dilakukan sebagai kenyamanan diri sendiri untuk
menghadapi kehidupan di dunia.
Setiap orang memiliki karakter yang berbeda-beda,
untuk itu pencarian jati diri sangat penting dalam membangun
karakter yang baik dalam diri seseorang. Pencarian jati diri ini
melibatkan komunikasi intrapersonal karena dilakukan dengan
terfokus mengandalkan diri sendiri, menenangkan diri sendiri,
membangun kepercayaan diri sendiri, dan kebaikan lainnya
yang berhubungan dengan diri sendiri.
7. Intropeksi Diri
Komunikasi intrapersonal juga digunakan dalam
memperbaiki diri sendiri misalnya dalam berintropeksi. Ketika
seseorang dirundung berbagai masalah maka ia akan
merenungkan kesalahan apa saja yang pernah dibuat olehnya.
Komunikasi intrapersonal dilakukan untuk merenungkan
diri, memaafkan masa lalu, dan menjadi pribadi yang lebih baik
lagi. Komunikasi intrapersonal juga membangun rasa optimis
dalam diri sendiri untuk mencapai perubahan diri yang lebih baik
lagi dan tidak mengulangi kesalahan yang sama.
8. Jatuh Cinta
Seorang yang sedang jatuh cinta cenderung suka
mengkhayal hal-hal yang indah tentang dirinya dan orang yang
disukainya. Orang yang mengkhayal sebenernya ia sedang
melakukan proses komunikasi intrapersonal karena mengkhayal
merupakan hal yang berhubungan dengan berpikir. Oleh karena
itu, berkhayal adalah salah satu contoh kasus dalam komunikasi
intrapersonal

9
II.V Komunikasi Interpersonal
Komunikasi Interpersonal sejatinya adalah lawan dari komunikasi
intrapersonal dimana komunikasi ini langsung berhadapan antar individu
dan mendapatkan timbal balik dari lawan bicara
Berikut pengertian Komunikasi interpersonal menurut para ahli :

1. Effendi
Menurut Effendi komunikasi interpersonal merupakan komunikasi antar
komunikator dengan komunikan, komunikasi ini dianggap paling efektif
dalam mengubah pola pikir , sikap, pendapat atau perilaku seseorang,
karena sifatnya yang dialogis berupa percakapan.

2. Mulyana
Menurut Mulyana komunikasi interpersonal merupakan suatu
komunikasi yang terjadi antara orang-orang secara tatap muka, yang
memungkinkan setiap pesertanya akan menangkap reaksi orang lain
secara langsung, baik secara verbal ataupun nonverbal. Komunikasi
interpersonal ini iyalah komunikasi yang hanya dua orang, seperti suami
istri.

3. Cangara
Menurut Cangara komunikasi interpersonal sangat penting untuk
meningkatkan hubungan antar individu, menghindari dan mengatasi
konflik pribadi, mengurangi ketidakpastian, berbagi pengetahuan dan
pengalaman dengan orang lain, mengendalikan perilaku, memberi
motivasi, sebagai pernyataan emosi, dan memberikan suatu informasi.

4. Muhammad
Menurut Muhammad komunikasi interpersonal merupakan suatu
proses pertukaran informasi diantara seseorang dengan seorang lainnya
atau biasanya pada antara dua orang yang dapat langsung diketahui
balikannya

5. De Vito

Menurut De Vito komunikasi interpersonal merupakan suatu proses


pengiriman dan penerimaan pesan di antara dua orang atau lebih, formal
maupun informal. Komunikasi interpersonal dimengerti sebagai umpan
balik yang saling berkaitan satu sama lain dengan tujuan untuk membantu
seseorang meningkatkan efektivitas pribadi dan efektivitas antara pribadi.
Komunikasi interpersonal mengharuskan pelaku untuk bertatap muka
antara dua orang atau lebih dengan membawakan pesan verbal maupun
non verbal sehingga masing-masing bisa memahami satu sama lain dan
berinteraksi secara efektif.

10
II.VI Ciri Ciri Komunikasi Interpersonal

 Terjadi secara spontan dan tanpa adanya tujuan


 Adanya timbal balik bergantian dalam saling memberi maupun
menerima informasi antara komunikator dan komunikan.
 Adanya kedekatan antara kedua belah pihak yaitu komunikator dan
komunikan harus berani membuka hati, siap menerima
keterusterangan pihak lain.
 Adanya rasa percaya antara kedua belah pihak.
 Saling mencoba memahami perasaan satu sama lain.
 Saling memperlihatkan dukungan satu sama lain.
 Komunikasi terasa nyaman dan positif.
 Adanya umpan balik baik berbentuk tanggapan, ekspresi dan
emosi diberikan secara langsung kecuali komunikasi interpersonal
yang tidak bersifat tatap muka maka ekspresi wajah tidak dapat
ditampilkan.
 Proses komunikasi berlangsung secara bergantian dimana fungsi
komunikan dan komunikator dapat dipertukarkan.

II.VII Contoh Komunikasi Interpersonal

Contohnya seperti interaksi antar manusia dalam kehidupa nyata,


contoh pertama ketika Anda dan teman anda mendiskusikan suatu materi
kuliah yang sulit dimengerti, saling menyampaikan pendapat masing –
masing tentang materi tersebut. Contoh kedua adalah komunikasi yang
terjadi dalam kegiatan belajar mengajar di kelas antara dosen dengan
mahasiswanya. Contoh ketiga ketika saya sedang memiliki suatu
masalah, saya selalu berbicara (mengobrol) dengan orang tua saya untuk
mencari solusinya. Mengobrol merupakan komunikasi interpersonal
karena dilakukan antara satu orang dengan orang lain yang
memungkinkan adanya feedback secara langsung. Berkomunikasi juga
bisa dilakukan melalui dunia maya atau dengan menggunakan internet,
seperti chatting melalui akun sosial media Anda seperti melalui Gmail,
Facebook, Skype, dan media sosial lainnya.

11
III. PENUTUP
III.I Kesimpulan

Komunikasi Merupakan hal terpenting yang dilakukan untuk sarana


menyebarkan informasi maupun sarana dalam menjalin relasi atau
hubungan satu sama lai antar manusia, Komunikasi yang efektif sangat
diperlukan apalagi dalam komunikasi massa dalam hal ini komunikasi
promosi kesehatan yang menyangkut komunikasi antar individu dan
kelompok sehingga sangat diperlukannya komunikasi yang efektif. Dalam
hal ini juga Komunikasi Promosi Kesehatan haru memperhatikan
hambatan yang akan dihadapi ketika menyebarkan informasi tentang
kesehatan sehingga harus melakukan upaya untuk meminimalisir
hambatan tersebut sehingga informasi dapat tersampaikan dan terjadinya
timbal balik yang positif diantara komunikan dan komunikator.

III.II Daftar Pustaka

https://pakarkomunikasi.com/contoh-kasus-dalam-komunikasi-
intrapersonal

Rahmiana. (2019). Media kajian Komunikasi Islam. Komunikasi


Intrapersonal dalam komunikasi islam, 2, 78-79

https://pakdosen.co.id/komunikasi-interpersonal/
#Pengertian_Komunikasi_Interpersonal-2

12

Anda mungkin juga menyukai