Disusun Oleh :
Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha E
sa atas segala berkat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
Makalah dengan judul “Teori Level Interpesonal Dalam Level Komunikasi”.
Maksud dari penyusunan Makalah ini adalah sebagai pemenuhan salah
satu tugas kuliah Magister Kesehatan dari dr. Rahmat
Dalam menyusun makalah ini, penulis menyadari akan banyaknya keku
rangan maupun kesalahan-kesalahan baik dari segi teknis maupun dari segi no
n-teknis. Tidak ada yang sempurna kecuali Tuhan Yang Maha Esa.
Akhir kata, dengan ini penulis berharap semoga Makalah ini dapat berm
anfaat bagi semua pihak sebagai sumber wawasan dan ilmu untuk pembaca dal
am bidang kesehatan
Penulis
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...................................................................................... 2
BAB I PENDAHULUAN................................................................................ 4
A. Latar Belakang...................................................................................... 4
B. Tujuan................................................................................................... 5
BAB II KAJIAN TEORI.................................................................................. 6
A. Level Komunikasi................................................................................. 6
B. Komunikasi Antarpribadi (Interpersonal Communication).................. 7
C. Aspek Penting dalam Komunikasi Interpersonal................................. 15
D. Manfaat Mempelajari Teori Komunikasi Interpersonal............................... 15
BAB III PEMBAHASAN................................................................................. 16
A. Aspek Penting dalam Komunikasi Interpersonal................................. 16
B. Manfaat Mempelajari Teori Komunikasi Interpersonal............................... 17
BAB IV KESIMPULAN.................................................................................. 18
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Komunikasi merupakan aktivitas dasar manusia. Dengan berkomunik
asi, manusia dapat saling berhubungan satu sama lain baik dalam kehidup
an seharihari di rumah tangga, di tempat pekerjaan, dalam masyarakat at
au dimana saja manusia berada.
Tidak ada manusia yang tidak terlibat dalam komunikasi. Komunikasi
memiliki peranan yang sangat penting dalam kehidupan manusia, baik sec
ara individu, kelompok, maupun dalam organisasi.
Ruben (dalam Muhamad, 2005:3) memberikan definisi mengenai ko
munikasi manusia yang lebih komprehensif, yaitu Komunikasi manusia ada
lah suatu proses melalui mana individu dalam hubungannya, dalam kelom
pok, dalam organisasi dan dalam masyarakat menciptakan, mengirimkan,
dan menggunakan informasi untuk mengkoordinasi lingkungannya dan ora
ng lain. Komunikasi yang berkualitas adalah komunikasi yang efektif
Komunikasi dianggap efektif paling tidak mengahasilkan 5 hal yaitu p
engertian, kesenangan, pengaruh pada sikap, hubungan yang makin baik
dan tindakan.
Steward L. Tubbs & Sylvia moss dalam bukunya Understanding Hum
an communication (1994:16) mengemukakan bahwa komunikasi yang efe
ktif disebut efektif apabila penerima menginterpretasikan pesan yang diter
imanya sebagaimana yang dimaksudkan oleh pengirim.
Sumber utama kesalahpahaman dalam komunikasi adalah cara pener
ima menangkap makna suatu pesan berbeda dari yang dimaksud oleh pen
girim, karena pengirim gagal mengkomunikasikan maksudnya dengan tep
at.
4
B. Tujuan
1. Untuk memenuhi tugas kuliah
2. Untuk memberikan pemahaman tentang teori komunikasi
interpersonal
5
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Level Komunikasi
Level atau tipe komunikasi lainnya antara lain dikemukakan oleh Jos
eph A DeVito dari City University of New York dalam bukunya Communicol
ogy (1982). Joseph A DeVito menyebutkan level komunikasi terdiri dari ko
munikasi antarpribadi (Interpersonal Communication), komunikasi kelomp
ok (Small Group Communication), Komunikasi Organisasi (Organizational C
ommunication), Komunikasi Massa (Mass Communication) dan Komunikasi
Publik (Public Communication)
6
B. Komunikasi Antarpribadi (Interpersonal Communication)
7
sering memberikan persepsi tertentu terhadap lawan bicara kita yang seja
tinya belum tentu sesuai dengan kepribadian yang dimiliki oleh orang itu.
Persepsi yang kita berikan tentang orang lain dipengaruhi oleh faktor pers
onal dan faktor situasional. Selain itu, cara pandang kita tentang orang lai
n atau sebaliknya juga dipengaruhi oleh konsep diri sehingga akan berpen
garuh juga terhadap pola interaksi yang kita lakukan serta proses hubung
an interpersonal yang berperan penting dalam pengembangan kepribadian.
8
2. Fundamental Interpersonal Relationship
Orientation atau FIRO
Teori Fundamental Interpersonal Relationship
Orientation (FIRO) merupakan sebuah teori yang dikenalkan oleh William
Schutz pada tahun 1958.
Teori ini menekankan pada 3 (tiga) macam kebutuhan manusia
yaitu kebutuhan inklusi, kebutuhan untuk memegang kontrol, dan
kebutuhan afeksi.
9
5. Constructivism Theory (Teori Konstruktivisme)
Constructivism yang digagas oleh Jesse Delia dkk pada tahun
1980 adalah sebuah teori ilmiah yang berupaya untuk menjelaskan
mengapa beberapa orang lebih sukses dalam mencapai tujuan komunikasi
interpersonal dibandingkan dengan orang lain. Teori ini juga memprediksi
orang yang lebih kompleks secara kognitif akan lebih sukses karena
kemampuannya dalam menggunakan logika rancangan retoris dalam
menyampaikan pesannya.
10
Social penetration theory atau teori penetrasi sosial adalah sebuah
teori yang digagas oleh Irving Alman dan Dalmas Taylor. Teori ini
membuat prediksi tentang pengembangan hubungan yang didasari pada
berbagai tingkatan pengungkapan atau penyingkapan diri ( self-
disclosure). Teori penetrasi sosial menyatakan bahwa dalam sebuah
hubungan yang dibangun, komunikasi bergerak dari tingkatan hubungan
yang tidak memiliki kedekatan ke tingkatan hubungan yang memiliki
kedekatan yang lebih dalam dan lebih pribadi. Semakin banyak waktu
yang kita habiskan dengan orang lain, maka kita akan semakin terbuka
kepada orang lain.
11
membuat komunikasinya lebih memiliki perbedaan dibandingkan dengan
yang lain.
12
14. Politeness Theory (Teori Etika)
Politeness theory dikenalkan kepada publik oleh Penelope
Brown dan Stephen Levinson pada tahun 1980. Teori ini berpendapat
bahwa orang akan menggunakan pesan-pesan yang berbeda tergantung
pada persepsinya terhadap situasi dan pendengar. Teori ini
menitikberatkan pada bagaimana orang membentuk pesan-pesan yang
ditujukan pada satu atau dua aspek wajah serta faktor-faktor lain yang
mempengaruhi produksi pesan.
13
Theory of planned behavior/reasoned action yang digagas oleh I.
Ajzen dan M. Fishbein menyatakan bahwa perilaku seseorang
ditentukan oleh perhatiannya terhadap penampilan perilaku yang pada
gilirannya fungsi sikap yang dimilikinya berdampak pada perilaku serta
kaidah subyektivitas yang dimiliki. Teori ini merupakan pengembangan
dari teori reasoned action dan merupakan teori yang memprediksi perilaku
terbatas karena perilaku dapat dibatasi dan direncanakan. Selain
digunakan dalam penelitian komunikasi interpersonal, teori ini juga
termasuk dalam teori komunikasi pemasaran serta teori komunikasi
persuasif.
14
Elaboration likelihood model dikenalkan oleh Richard E.
Petty dan J. Cacioppo yang didasarkan pada sebuah gagasan bahwa
sikap sangat penting karena sikap membimbing berbagai keputusan dan
perilaku lainnya. Sikap dapat dihasilkan dari sejumlah hal dan persuasi
adalah sumber utamanya. Dalam model ini terdapat dua rute pengaruh
persuasif, yaitu sentral dan peripheral. Selain digunakan dalam komunikasi
interpersonal, model ini juga digunakan dalam bidang public relations,
serta komunikasi pemasaran
15
Kita memahami pengertian komunikasi interpersonal.
Kita memhamai aspek penting dalam komunikasi interpersonal.
Kita memahami berbagai teori komunikasi interpersonal menurut par
a ahli.
BAB III
PEMBAHASAN
16
Kuantitatif (Quantitative) – interaksi diadik termasuk didalamny
a komunikasi impersonal.
Fungsional (Functional) – komunikasi bertujuan untuk mencapai
tujuan-tujuan interpersonal yang dirancang dengan suatu strategi dan
taktik tertentu sebagaimana dinyatakan dalam teori strategi komunika
si.
17
Kemampuan interpersonal pula yang membuat kita mampu bersikap
toleran, memiliki empati, dan menghargai orang lain. Bahkan, cara kita
menyampaikan dan menerima kritik pun dipengaruhi oleh keterampilan
interpersonal yang kita miliki. Disinilah kemampuan komunikasi
interpersonal sangat dibutuhkan
(https://akupintar.id/info-pintar/-/blogs/apa-itu-interpersonal-skill-
pengertian-contoh-dan-cara-meningkatkannya)
BAB IV
KESIMPULAN
Dari pembahasan pada BAB III diatas, dapat ditarik suatu kesimpulan,
bahwa :
1. Kemampuan Komunikasi sangat penting dimiliki oleh manusia
2. Komunikasi intrapersonal menjadi modalitas dari komunikasi
interpersonal
3. Komunikasi interpersonal menjadii kunci keberhasilan seseorang
dalam membangun relasi antar manusia
4. Mengembangkan kemampuan komunikasi interpersonal dapat
dilakukan dengan berlatih terus menerus dan mencoba berinteraksi
dengan orang lain dalam berbagai situasi agar kecerdasan
berkomunikasi semakin meningkat
18
DAFTAR PUSTAKA
https://katalisnet.com/level-komunikasi-jenis-jenis-komunikasi-berdasar
kan-audiens/
https://pakarkomunikasi.com/teori-komunikasi-interpersonal )
https://akupintar.id/info-pintar/-/blogs/apa-itu-interpersonal-skill-penge
rtian-contoh-dan-cara-meningkatkannya
19
20