Anda di halaman 1dari 14

KOMPONEN KOMUNIKASI

DOSEN PEMBIMBING :

I GUSTI AYU SRI DHYANAPUTRI, SKM., MPH

DISUSUN OLEH KELOMPOK 2 KELAS 1C :

1. YOSEFA SASTRIANI ( P07134019111 )

2. THITANIA FARAZ NATA ( P07134019120 )

3. ANASTASIA BEATRIX NDODA ( P07134019149 )

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN DENPASAR


JURUSAN TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIS

TAHUN AJARAN 2020 / 2021

KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Tuhan Yang Maha Esa yang Maha Pengasih lagi Maha
Panyayang, kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan
rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas
mata kuliah Komunikasi dalam bentuk pembuatan makalah ini dengan baik.

Adapun makalah ini tentang Komponen Komunikasi yang telah kami usahakan
semaksimal mungkin. Untuk itu kami tidak lupa menyampaikan banyak terima kasih kepada
semua pihak yang telah membantu kami dalam pembuatan makalah ini. Namun tidak lepas
dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa ada kekurangan baik dari segi penyusun
bahasanya maupun segi lainnya. Oleh karena itu dengan lapang dada dan tangan terbuka
kami membuka selebar-lebarnya bagi pembaca yang ingin memberi saran dan kritik kepada
kami sehingga kami dapat memperbaiki makalah ini.

Akhirnya kami mengharapkan semoga dari makalah tentang Komponen Komunikasi


ini dapat diambil hikmah dan manfaatnya sehingga dapat memberikan inpirasi terhadap
pembaca.

Denpasar, 14 Januari 2020

Penyusun
i

DAFTAR ISI

Kata Pengantar……………………………………………………………....…………….…i

Daftar isi……………………………………………………………………..……………....ii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang…………………………...………………………………………………1


1.2 Rumusan Masalah………………………………….……………………………….…....2
1.3 Tujuan…………………………………………..……………………………………......2
1.4 Manfaat………………………………..……………………………………………..…..2

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Komunikasi…………...................................................................…………...3


2.2 Fungsi Komunikasi............................................................................................................3
2.3 Komponen Komunikasi……………………...............................................……………..4

BAB III PENUTUP


3.1 Kesimpulan………………………………………………..…………………….……….9
3.2 Saran….…………………………………………………………..………………….…..9

Darftar Pustaka…………………………………….………………………….………….…iii
ii

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Banyak pakar yang menilai bahwa komunikasi adalah suatu kebutuhan yang sangat
fundamental bagi seseorang dalam kehidupan bermasyarakat. Professor Wilbur Schramm
menyebutkan bahwa komunikasi dan masyarakat adalah dua kata kembar yang tidak dapat
dipisahkan satu sama lainnya. Sebab tanpa komunikasi masyarakat tidak akan terbentuk,
sebaliknya tanpa masyarakat maka manusia tidak mungkin dapat mengembangkan
komunikasi.

Dalam keseharian di sadari atau tidak komunikasi sudah menjadi bagian dari kehidupan
manusia itu sendiri. Untuk menjalin hubungan yang harmonis diperlukan rasa kemanusiaan
yang akrab dan saling pengertian sesama anggota masyarakat. Hal tu bisa terjadi karena
adanya komunikasi yang dilakukakan oleh anggota masyarakat. Dengan komunikasi kita
dapat meminimalisir konflik yang ada dalam kehidupan sehari-hari, baik itu konflik antar
individu, antar kelompok maupun konflik antar organisasi.

Apa yang mendorong manusia sehingga ingin berkomunikasi dengan manusia lainnya.
Teori dasar biologi menyebutkan adanya dua kebutuhan, yakni kebutuhan untuk
mempertahankan kelangsungan hidupnya dan kebutuhan untuk menyesuaikan diri dengan
lingkungannya.

Dalam ruang lingkup kesehatan, komunikasi juga merupakan hal yang sangat penting.
Komunikasi sebagai penghubung antara satu orang (petugas kesehatan) dengan orang lain
(pasien). Komunikasi memungkinkan terciptanya hubungan antara pasien dan petugas
kesehatan. Oleh karena itu, komunikasi sangatlah penting dalam segala bidang termasuk
dalam bidang kesehatan. Ilmu komunikasi sangatlah luas. Dalam sebuah proses komunikasi,
ada sesuatu yang tidak bisa terlepas dari proses komunikasi itu sendiri itulah yang disebut
komponen komunikasi. Dimana komponen komunikasi sangat menunjang agar komunikasi
berjalan dengan efektif.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan komunikasi ?


2. Apa saja fungsi komunikasi ?
3. Apa saja yang termasuk dalam komponen-komponen komunikasi ?

1.3 Tujuan

Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini yaitu :


1. Untuk mengetahui serta memahami pengertian dari komunikasi.
2. Untuk mengetahui serta memahami apa saja fungsi komunikasi.
3. Untuk mengetahui serta memahami apa saja dan seperti apa komponen komunikasi.

1.4 Manfaat

Adapun manfaat yang dapat diketahui dari makalah ini yaitu untuk menambah
wawasan mengenai komponen komunikasi serta dapat meningkatkan kemampuan
komunikasi.
2

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Komunikasi

Komunikasi berasal dari bahasa latin “cum” yaitu kata depan yang berarti dengan,
bersama dengan, dan “unus” yaitu kata bilangan yang berarti satu. Dari kedua kata- kata itu
terbentuk kata benda cummunio yang dalam bahasa Inggris menjadi cummunion yang berarti
kebersamaan, persatuan, persekutuan, gabungan, pergaulan, hubungan. Istilah komunikasi
dalam bahasa inggris “communication”, dari bahasa latin “communicatus” yang mempunyai
arti berbagi atau menjadi milik bersama, komunikasi diartikan sebagai proses sharing diantara
pihak- pihak yang melakukan aktifitas komunikasi tersebut. Komunikasi adalah proses
penyampaian informasi, gagasan, emosi, keahlian dan lain- lain. Melalui penggunaaan
simbol- simbol seperti kata- kata, gambar- gambar, angka- angka dan lain- lain. Komunikasi
secara umum adalah suatu proses pebentukan, penyampaian, penerimaan, dan pengolahan
pesan yang terjadi didalam diri seseorang dan atau diantara dua atau lebih dengan tujuan
tertentu.

2.2 Fungsi Komunikasi

Fungsi komunikasi menurut Effendy dapat dikelompokkan menjadi 4 bagian, seperti


yang tertulis dalam bukunya Ilmu Teori dan Filsafat Komunikasi adalah sebagai berikut :

1. Menyampaikan informasi (to inform)


Komunikasi berfungsi menyampaikan informasi, tidak hanya informasi tetapi juga
ide, gagasan, opini maupun komentar. Sehingga masyarakat dapat mengetahui
keadaan yang terjadi dimanapun.

2. Mendidik (to educate)

Komunikasi sebagai sarana informasi yang mendidik, menyebarluaskan kreativitas,


tidak hanya sekedar memeberi hiburan, tetapi juga memberi pendidikan untuk

membuka wawasan dan kesempatan untuk memperoleh penididikan secara luas, baik

untuk pendidikan formal disekolah maupun untuk diluar sekolah, serta memberikan
berbagai informasi tidak lain agar masyarakat lebih maju, lebih baik, dan lebih
berkembang.

3. Menghibur (to entertain)

Komunikasi juga memeberikan warna dalam kehidupan, tidak hanya informasi tetapi
juga hiburan. Semua golongan menikmatinya sebagai alat hiburan dan bersosialisasi.
Menyampaikan informasi dalam lagu, lirik dan bunyi maupun gambar dan bahasa.

4. Mempengaruhi (to influence)

Komunikasi sebagai sarana untuk mempengaruhi khalayak untuk memberi motivasi,


medorong untuk mengikuti kemajuan orang lain melalui apa yang dilihat, dibaca dan
didengar. Serta memperkenalkan nilai nilai baru untuk mengubah sikap dan perilaku
ke arah yang baik.
2.3 Komponen Komunikasi

Dalam proses komunikasi terdapat komponen komunikasi yang wajib terpenuhi


karena merupakan sebuah bentuk kesatuan yang utuh dan bulat. Bila salah satu unsur
tidak ada, maka komunikasi tidak akan terjadi ataupun kurang efekrif. Setiap komponen
dalam komunikasi itu mempunyai hubungan yang sangat erat dan saling ketergantungan
satu sama lainnya. Jalannya proses komunikasi beserta komponen-komponen komunikasi
pendukungnya telah coba digambarkan oleh para ahli melalui model-model komunikasi.
Beberapa model komunikasi yang telah kita kenal adalah model komunikasi
Aristoteles, model komunikasi Lasswell, model komunikasi Berlo, model komunikasi
Shannon dan Weaver, model komunikasi Barlund, dan model komunikasi Schramm.
Proses komunikasi selalu melibatkan beberapa komponen yaitu source, message,
encoding, channel, decoding, receiver, feedback, context, noise, dan effect.

a. Komunikator/Sumber/Pengirim Pesan (Communicator/Source/Sender)


Dalam proses komunikasi, yang menjadi sumber komunikasi adalah sender atau
pengirim pesan. Komunikator adalah seseorang yang mengirimkan pesan. Terdapat
beberapa faktor dalam diri komunikator yang menentukan efektivitas komunikasi yaitu
sikap komunikator dan pemilihan berbagai simbol yang penuh makna. Yang dimaksud
dengan sikap komunikator adalah bahwa komunikator harus memiliki sikap yang positif.
Sementara itu, yang dimaksud dengan pemilihan berbagai simbol yang penuh makna
yang dilakukan oleh komunikator adalah bahwa pemilihan simbol-simbol yang tepat
bergantung pada siapa yang menjadi khalayak sasaran dan bagaimana situasi lingkungan
komunikasi.

Dengan demikian, untuk menjadi komunikator yang baik, terdapat beberapa hal yang
harus kita pertimbangkan, diantaranya adalah :

 Kita harus mengenali siapa yang menjadi komunikate/penerima pesan/khalayak


sasaran.
 Pesan yang akan kita kirimkan kepada komunikate/penerima pesan/khalayak sasaran
harus jelas.
 Kita juga harus memahami mengapa kita mengirimkan pesan kepada
komunikate/penerima pesan/khalayak sasaran.
 Hasil apakah yang kita harapkan.

Jika sebagai komunikator kita tidak mempertimbangkan hal-hal di atas, maka


proses komunikasi akan menemui kegagalan atau akan kurang efektif.

b. Pesan (Message)
Yang dimaksud dengan pesan adalah informasi yang akan kita kirimkan kepada
komunikate/penerima pesan/khalayak sasaran. Pesan yang kita kirimkan dapat berupa
pesan-pesan verbal maupun pesan nonverbal. Agar pesan menjadi efektif, maka
komunikator harus memahami sifat dan profil komunikate/penerima pesan/khalayak
sasaran, kebutuhan khalayak sasaran, serta harapan dan kemungkinan respon yang
diberikan oleh komunikate/penerima pesan/khalayak sasaran terhadap pesan yang
dikirimkan.

Hal ini sangat penting baik dalam komunikasi tatap muka maupun komunikasi
bermedia. Tanpa adanya pesan, maka kita tidak memiliki alasan untuk melakukan
komunikasi. Jika kita tidak dapat mengemas informasi dengan baik, maka kita belum siap
untuk memulai proses komunikasi.

c. Encoding
Encoding adalah proses mengambil pesan dan mengirim pesan ke dalam sebuah
bentuk yang dapat dibagi dengan pihak lain. Informasi yang akan disampaikan harus
dapat di-encode atau dipersiapkan dengan baik. Sebuah pesan harus dapat dikirimkan
dalam bentuk dimana komunikate/penerima pesan/khalayak sasaran mampu
melakukan decode atau pesan tidak akan dapat dikirimkan.

Untuk dapat melakukan encode sebuah pesan, maka kita sebagai komunikator harus


memikirkan apa yang komunikate/penerima pesan/khalayak sasaran butuhkan agar dapat
memahami atau melakukan decode sebuah pesan. Kita harus menggunakan bahasa yang
dapat dengan mudah dimengerti dan konteks yang dikenal baik oleh
komunikate/penerima pesan/khalayak sasaran. Orang yang melakukan encode disebut
dengan encoder.

d. Media atau Saluran Komunikasi (Channel)


Media atau saluran komunikasi adalah media atau berbagai media yang kita gunakan
untuk mengirimkan pesan. Jenis pesan yang kita miliki dapat membantu kita untuk
menentukan media atau saluran komunikasi yang akan kita gunakan. Yang termasuk ke
dalam media atau saluran komunikasi adalah kata-kata yang diucapkan, kata-kata yang
tercetak, media elektronik, atau petunjuk nonverbal. Dalam komunikasi modern, yang
dimaksud media atau saluran komunikasi sebagian besar merujuk pada media komunikasi
massa seperti radio, televisi, dan lain-lain serta internet sebagai media komunikasi.
Pemilihan media atau saluran komunikasi yang tepat dapat menentukan sukses tidaknya
komunikasi yang kita lakukan.

e. Decoding
Decoding  terjadi ketika komunikate/penerima pesan/khalayak sasaran menerima
pesan yang telah dikirimkan. Dibutuhkan keterampilan komunikasi untuk
melakukan decode sebuah pesan dengan baik, kemampuan membaca secara menyeluruh,
mendengarkan secara aktif, menanyakan atau mengkonfirmasi ketika dibutuhkan.

Jika sebagai komunikator kita menemui orang yang mengalami kesulitan atau
kelemahan dalam keterampilan komunikasi, maka kita perlu untuk mengirim ulang pesan
dengan cara berbeda. Atau, kita dapat membantu komunikate/penerima pesan/khalayak
sasaran untuk memahami pesan dengan cara memberikan informasi tambahan yang
bersifat menjelaskan atau mengklarifikasi. Orang yang menerima pesan disebut
dengan decoder.

f. Komunikate/Penerima pesan (Communicatee/Receiver)


Komunikasi tidak akan terjadi tanpa kehadiran komunikate/penerima pesan. Ketika
komunikate/penerima pesan menerima sebuah pesan, maka ia akan menafsirkan pesan,
dan memberikan makna terhadap pesan yang diterima. Komunikasi dapat dikatakan
berhasil manakala komunikate/penerima pesan/ menerima pesan sesuai dengan apa yang
diinginkan oleh komunikator.

g. Umpan Balik (Feedback)


Apapun media atau saluran komunikasi yang digunakan untuk mengirimkan pesan,
kita dapat menggunakan umpan balik untuk membantu kita menentukan sukses tidaknya
komunikasi yang kita lakukan. Jika kita berada dalam komunikasi tatap muka dengan
komunikate/penerima pesan, maka kita dapat membaca bahasa tubuh dan memberikan
pertanyaan untuk memastikan pemahaman. Jika kita berkomunikasi secara tertulis maka
kita dapat mengetahui sukses tidaknya komunikasi melalui respon atau tanggapan yang
kita peroleh dari komunikate/penerima pesan.

Dalam beberapa kasus, umpan balik memiliki peran yang tak ternilai dalam
membantu kita sebagai komunikator untuk memperbaiki keterampilan komunikasi. Kita
dapat belajar apa yang berjalan dengan baik dan apa yang tidak sehingga kita dapat
berlaku secara efisien ketika kita melakukan komunikasi di lain waktu.

h. Konteks (Context)
Yang dimaksud dengan konteks dalam proses komunikasi adalah situasi dimana kita
melakukan komunikasi. Konteks dapat berupa lingkungan dimana kita berada dan dimana
komunikate/penerima pesan berada, budaya organisasi, dan berbagai unsur atau elemen
seperti hubungan antara komunikator dan komunikate. Komunikasi yang kita lakukan
dengan rekan kerja bisa jadi tidak sama jika dibandingkan dengan ketika kita
berkomunikasi dengan atasan kita. Sebuah konteks dapat membantu menentukan gaya
kita berkomunikasi.

i. Gangguan (Noise)
Dalam proses komunikasi, gangguan atau interferensi dalam
proses encode atau decode dapat mengurangi kejelasan komunikasi. Gangguan dalam
proses komunikasi dapat berupa gangguan fisik seperti suara yang sangat keras, atau
perilaku yang tidak biasa. Gangguan dalam proses komunikasi juga dapat berupa
gangguan mental, atau gangguan psikologis. Dalam proses komunikasi, gangguan dapat
berupa segala sesuatu yang dapat mengganggu dalam proses penerimaan, penafsiran, atau
penyediaan umpan balik tentang sebuah pesan.

j. Efek (Effect)
Yang dimaksud dengan efek dalam proses komunikasi adalah pengaruh atau dampak
yang ditimbulkan komunikasi yang dapat berupa sikap atau tingkah laku
komunikate/penerima pesan. Komunikasi dapat dikatakan berhasil apabila sikap serta
tingkah laku komunikate/penerima pesan sesuai dengan apa yang diinginkan oleh
komunikator. Namun, apabila efek yang diharapkan oleh komunikator dari
komunikate/penerima pesan tidak sesuai maka dapat dikatakan komunikasi menemui
kegagalan. Menurut Soeganda Priyatna, efek yang ditimbulkan dari proses komunikasi
dapat kita lihat dari adanya pendapat pribadi, pendapat publik, ataupun pendapat
mayoritas.

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Istilah komunikasi dalam bahasa inggris “communication”, dari bahasa latin


“communicatus” yang mempunyai arti berbagi atau menjadi milik bersama, komunikasi
diartikan sebagai proses sharing diantara pihak- pihak yang melakukan aktifitas
komunikasi tersebut. Komunikasi adalah proses penyampaian informasi, gagasan, emosi,
keahlian dan lain- lain.

Fungsi komunikasi menurut Effendy dapat dikelompokkan menjadi 4 bagian yaitu


menyampaikan informasi (to inform), Mendidik (to educate), Menghibur (to entertain),
Mempengaruhi (to influence).

Proses komunikasi selalu melibatkan beberapa komponen dan tahapan,


yaitu Komunikator /Sumber/Pengirim Pesan (Communicator/Source/Sender), Pesan
(Message), Encoding, Media atau Saluran Komunikasi (Channel), Decoding,
Komunikate/Penerima pesan (Communicatee/Receiver), Umpan Balik (Feedback),
Konteks (Context), Gangguan (Noise), Efek (Effect).

3.2 Saran

Sebagai makhluk sosial, tentunya komunikasi merupakan hal yang mutlak ada dalam
kehidupan kita. Tentunya kita tidak akan bisa hidup tanpa berkomunikasi dengan orang
lain. Maka dari itu, penting bagi kita untuk memperhatikan komunikasi untuk
menciptakan suatu komunikasi yang baik dan bisa dimengerti oleh si penerima. Dengan
adanya makalah ini, maka diharapkan kita dapat menciptakan suatu komunikasi yang baik
agar tidak terjadi kesalahpahaman dalam berkomunikasi yang akan berakibat fatal dan
bisa mendorong terjadinya konflik.

DAFTAR PUSTAKA

https://id.scribd.com/document/389737761/makalah-komponen-komunikasi
Diunggah oleh Windha Windhi pada tanggal 29 September 2018 - Diakses pada tanggal 14
Januari 2020

https://www.academia.edu/38653615/KOMPONEN-KOMUNIKASI
Diunggah oleh Sindhunata Upadhana pada tanggal 6 Februari 2019 - Diakses pada tanggal
14 Januari 2020
http://kummakpknistirahma.blogspot.com/2016/05/komponen-komunikasi-24.html?m=1

Diunggah oleh Isti Rahma Wanti pada tanggal 2 Mei 2016 - Diakses pada tanggal 15 Januari
2020

iii

Anda mungkin juga menyukai