Anda di halaman 1dari 4

LAPORAN PRAKTIKUM HORMON HCG DALAM URINE

A.      PENDAHULUAN

1.       TUJUAN dan MANFAAT

a.       Adapun tujuan praktikum ini adalah:

Ø  Untuk mengetahui prinsip-prinsip dan cara penentuan HCG dalam urine.

Ø  Untuk mengetahui cara menggunakan testpack pada percobaan HCG pada urine.

b.      Adapun manfaat praktikum kali ini adalah:

Ø  Mahasiswa mampu mengetahui cara kerja pada HCG di urine.

Ø  Mahasiswa mampu menggunakan teastpack pada ppengetesan HCG pada urine.

2.       DASAR TEORI

Sistem urinasi bertujuan untuk berlangsungnya eksresi bermacam-macam


produk buangan dari dalam tubuh. Sistem ini juga penting sebagai faktor untuk
mempertahankan homeokinetis (homeostatis), yaitu suatu keadaan yang relatif kostan
dari lingkungan internal di dalam tubuh. Hal tersebut mencakup faktor-faktor yang
beragam seperti keseimbangan air, pH, tekanan osmotik, tingkat elektrolit dan
konsentrasi banyak zat di dalam plasma (Fransdson, 1993).

Menurut Frandson (1993) Human Chorionic Gonadotropin (HCG) adalah suatu


glikoprotein yang mengandung galaktosa dan heksosamin. Kadar HCG meningkat
dalam darah dan urine segera setelah implantasi ovum yang sudah dibuahi. Dengan
demikian ditemukannya HCG merupakan dasar dari banyak test kehamilan (Murray,
199h9).

HCG disentesa pada urine retikulum endoplasma (RE) kasar, dan glikolisisnya
disempurnakan di apparatus golgi. HCG dapat juga digunakan dalam upaya
mensinkronkan ovulasi dan perkawinan. Yang diperlukan agar terjadi sesuatu konsepsi.
Bila terdapat HCG dalam urine, HCG dapat berikatan pada antibody dan demikian akan
mencegah aglutunasi partikel lateks yang dilapisi HCG yang diperlihatkan oleh antibody
tersebut. Dengan demikian ujian kehamilan negatif jika terjaddi aglutinasi (Peearce,
1997).
Dalam urine juga terdapat tingkat keasaman (pH). Urine dalam keadaan asam
dengan pH yang lebih rendah dari 6, ada asam yang dapat di tritrasi, ada ion-ion
amonium, tetapi tidak ada ion bikarbonat. Sel-sel tulubus ranala memiliki kemampuan
untuk membentuk amoniak (NH 3)  dari deaminasi asam amino. Asam amino tersebut
berdifusi kedalam tubulus dan segera bereaksi dengan ion-ion hidrogen membentuk ion-
ion amonium (NH4+) yang kemudian diekresikan kedalam urine, dalam kondisi dengan
klorida atau ion-ion negatif lainnya. Ini adalah cara untuk memindahkan ion hidrogen dan
klorida, sementara garam netral amonium klorida membantu mepertahankan pH normal
dari filtrasi. Reabsorsi bikarbonat dan ion-ion Na + ke dalam plasma darah, merupakan
cara yang penting guna mengontrol keseimbangan asam dan basa pH urine yang
terakhir, tergantung pada kuantitas berbagai ion yang terdapat didalamnya. Peningkatan
bikarbonat menyebabkan meningkatnya kebasaan (alkalinitas) urine. Urine yang asam
dapat dihasilkan oleh pertukaran natrium dengan ion-ion hidrogen atau amonium
klorida.

Urine yang terus menerus bersifat asam dapat terjadi pada asidosis respiratorik
atau asidosis metabolik dan pada piroksida (demam), sedangkan urine yang terus
menerus bersifat basa menyatakan adanya infeksi proteus, pH urine tetap 8 atau lebih
tinggi lagi. Urine yang terus menerus bersifat basa juga terjadi pada renal tubular
asidosis (penyakit ginjal dimana bikarbonat tidak dapat dikonservasikan), pada
kekurangan kalium dan pada sindrom Fanconi (penyakit ginjal dimana terjadi gangguan
ekresi amonia) (John, 1994).

B.      ALAT dan BAHAN

1.       Alat :

Ø  Gelas ukur

Ø  Testpack

2.       Bahan :

Ø  Urine orang hamil

Ø  Urine orang tidak hamil

C.      LANGKAH KERJA

1.       Urine wanita hamil dimasukkan kedalam gelas ukur .


2.       Urine wanita tidak hamil dimasukkan kedalam gelas ukur.

3.       Masing-masing wadah yang berisi urine dimasukkan testpeck selama ± 30 detik.

4.       Testpeck diangkat dan didiamkan selama ± 1-3 menit dan diamati proses apa yang
terjadi.

D.      HASIL PENGAMATAN

   

POSITIF                                           NEGATIF
URINE

Wanita Hamil Wanita Tidak Hamil

·         Berwarna kuning namun tidak ·         Berwarna kuning (pekat).


terlalu pekat.
·         Testpeck menunjukkan satu garis
·         Testpack menunjukkan dua garis berwarna merah, maka negatif hamil.
berwarna merah, maka positif
hamil.

E.       PEMBAHASAN

HCG berfungsi sebagai pertahanan corpus luteum yang membuat estrogen dan
progesteron sampai saat plasenta terbentuk sepenuhnya dan dapat membuat sendiri
cukup estrogen dan progesteron. Pada wktu kkadar HCG juga turun. HCG adalah
hormon yang terdapat pada urine semasa kehamilan pada manusia. Oleh sebab itu HCg
hanya dapat digunakan pada manusia saja, sedangkan pada hewan tidak dapat
digunakan.

Berdasarkan hasil pengamatan yang terjadi pada 2 perlakuan testpeck pertama


dicelupkan kedalam urine wanita hamil dan indikasi yang muncul pada testpacknya
adalah munculnya garis merah 2 menandakan bahwa urine tersebut terdapat HCG di
dalam urinnya yang biasa dimilii oleh wanita hamil. Testpack ke 2 dicelupkan ke urine
wanita tidak hamil dan indikasi yang muncul pada testpack tersebut adlah munculnya
garis merah 1, itu menandakan bahwa urine tersebut tidak sama sekali mengandung
HCG didalamnya yang biasanya terdapat pada wanita hamil.

F.       KESIMPULAN

1.       HCG adalah suatu glikoprotein yang mengandung galaktosa dan heksosamih.

2.       Pada testpack yang dicelupkan di urine orang hamil akan muncul garis merah 2.

3.       Pada testpack yang dicelupkan diurine orang normal atau tidak hamil akan muncul
garis merah 1.

4.       HCG dihasilkan oleh jaringan plasenta yang sedang berkembang setelah pembuahan.

5.       Prinsip kerja HCG test adalah reaksi penghambatan aglutinasi yang digunakan untuk
menunjukan hormon HCG yang disekresikan kedalam urine selama masa kehamilan.

Anda mungkin juga menyukai