Anda di halaman 1dari 13

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala anugerah yang telah di
berikan baik berupa kesehatan, waktu, dan segala kemudahan dalam penyusunan makalah ini
sehingga makalah ini dapat disusun sebagaimana mestinya dan selesai tepat pada waktunya.
Tujuan kami menyusun makalah ini adalah untuk memenuhi tugas yang diberikan oleh
dosen. Makalah ini secara umum membahas tentang Komponen-komponen Komunikasi.
Dalam penyusunan makalah ini mungkin masih banyak kekurangan dalam isi maupun
pembahasannya. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran dari pembaca.
Harapan kami semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan,
petunjuk maupun pedoman, juga membantu menambah pengetahuan dan pengalaman bagi
para pembaca, sehingga untuk kedepannya kami dapat memperbaiki bentuk maupun isi
makalah ini dengan lebih baik.
Akhir kata penyusun megucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah
mendukung dan melancarkan penyusunan makalah ini.

Mataram, 3 November 2016

Penyusun

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................................................................1
DAFTAR ISI.............................................................................................................................2
BAB I_PENDAHULUAN........................................................................................................3
1.1.

Latar Belakang.............................................................................................................3

1.2.

Rumusan Masalah.......................................................................................................3

1.3.

Tujuan..........................................................................................................................4

BAB II_ISI...........................................................................................................................5-11
2.1

Pengertian Komunikasi...............................................................................................5

2.2

Tujuan dan Fungsi Komunikasi...............................................................................5-6

2.3

Komponen-komponen Komunikasi.........................................................................6-9

2.4

Proses Komunikasi.................................................................................................9-11

BAB III_PENUTUP...............................................................................................................12
3.1.

Kesimpulan................................................................................................................12

3.2.

Saran..........................................................................................................................12

DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN

1.1.

LATAR BELAKANG
Sebagai makhluk social manusia senantiasa selalu ingin berhubungan
dengan manusia lainnya. Ia ingin mengetahui lingkungan sekitarnya, bahkan
ingin mengetahui apa yang terjadi dalam dirinya. Rasa ingin tahu ini memaksa
manusia perlu berkomunikasi. Dalam hidup bermasyarakat, orang yang tidak
pernah berkomunikasi dengan orang lain niscaya akan terisolasi dari
masyarakatnya. Bnayak pakar yang menilai bahwa komunikasi adalah suatu
kebutuhan yang sangat fundamental bagi seseorang dalam kehidupan
bermasyarakat. Professor Wilbur Schramm meneyebutkan bahwa komunikasi
dan masyarakat adalah dua kata kembar yang tidak dapat dipisahkan satu sama
lainnya. Sebab tanpa komunikasi masyarakat tidak akan terbentuk, sebaliknya
tanpa masyarakat maka manusia tidak mungkin dapat mengembangkan
komunikasi (Schramm dalam Hafited Cangara; 1982)
Banyak pakar yang menilai bahwa komunikasi adalah suatu kebutuhan
yang sangat fundamental bagi seseorang dalam kehidupan bermasyarakat.
Professor Wilbur Schramm meneyebutkan bahwa komunikasi dan masyarakat
adalah dua kata kembar yang tidak dapat dipisahkan satu sama lainnya. Sebab
tanpa komunikasi masyarakat tidak akan terbentuk, sebaliknya tanpa
masyarakat maka manusia tidak mungkin dapat mengembangkan komunikasi
(Schramm dalam Hafited Cangara; 1982)
Apa yang mendorong manusia sehingga ingin berkomunikasi dengan
manusia lainnya. Teori dasar biologi menyebutkan adanya dua kebutuhan,
yakni kebutuhan untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya dan
kebutuhan untuk meneyesuaikan diri dengan lingkungannya. Dalam sebuah
proses komunikasi, ada sesuatu yang tidak bisa terlepas dari proses komunikasi
itu sendiri itulah yang disebut komponen komunikasi. Dimana komponen
komuniasi sangat menunjang agar komunikasi berjalan dengan efektif.

1.2.

RUMUSAN MASALAH
1.2.1 Apa yang dimaksud dengan komunikasi?
1.2.2 Apa yang dimaksud dengan komponen komunikasi?
1.2.3 Apa sajakah yang termasuk dalam komponen-komponen komunikasi?
1.2.4 Bagaimanakah proses terjadinya komunikasi?

1.3.

TUJUAN
3

1.3.1
1.3.2
1.3.3
1.3.4

Mahasiswa dapat mengetahui pengertian dari komunikasi


Mahasiswa dapat mengetahui pengertian dari komponen komunikasi
Mahasiswa dapat mengetahui komponen-komponen komunikasi
Mahasiswa dapat mengetahui proses terjadinya komunikasi

BAB II ISI
4

2.1 PENGERTIAN KOMUNIKASI


Komunikasi atau communicaton berasal dari bahasa Latin communis yang
berarti 'sama'.Communico, communicatio atau communicare yang berarti membuat
sama (make to common). Secara sederhana komuniikasi dapat terjadi apabila ada
kesamaan antara penyampaian pesan dan orang yang menerima pesan. Oleh sebab itu,
komunikasi bergantung pada kemampuan kita untuk dapat memahami satu dengan
yang lainnya (communication depends on our ability to understand one another).
Komunikasi adalah proses penyampaian informasi (pesan, ide, gagasan) dari
satu pihak kepada pihak lain. Secara umum, komunikasi dilakukan secara lisan atau
verbal yang dapat dimengerti oleh pihak yang pertama dan yang ke dua. jika tidak ada
bahasa verbal yang dapat dimengerti satu sama lain, komunikasi masih dapat
dilakukan dengan menggunakan gerak tubuh, menunjukkan sikap tertentu, misalnya
tersenyum, menggelengkan kepala, mengangkat bahu. Cara seperti ini adalah
komunikasi nonverbal.
Komunikasi yang baik pada umumnya mempunyai ciri-ciri, yaitu:
a. pesan yang disampaikan jelas
b. penerimaan warta dalam situasi yang tepat / siap
c. cara yang digunakan effisien
Sifat Komunikasi
a. Komunikasi Verbal (verbal communication)
1. Komunikasi Lisan (oral communication)
2. Komunikasi Tulisan (written communication)
b. Komunikasi Nonverbal (nonverbal communication)
1. Komunikasi Kial (gestural/body communication)
2. Komunikasi gambar (pictorial communication) dan Lain-lain
c. Komunikasi Tatap Muka (face-to-face-communication)
d. Komunikasi Bermedia (mediated communication)
2.2 PENGERTIAN KOMPONEN
Istilah komponen sering disebut dengan berbagai istilah. Ada yang menyebut
dengan istilah unsur, bagian, dan elemen.
Dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia, komponen berarti bagian yang
merupakan seutuh. Sedang yang dimaksud unsur, berarti bagian yang penting dalam
suatu hal. Dengan demikian yang dimaksud dengan komponen atau unsur ialah bagian
dari keseluruhan dalam sesuatu hal.

Jadi, komponen merupakan sesuatu yang mutlak harus ada dalam proses
komunikasi agar kemunikasi berjalan dengan efektif.
2.3 TUJUAN DAN FUNGSI KOMUNIKASI
A. Tujuan komunikasi:
Tujuan komunikasi dari sudut kepentingan sumber/pengirim/komunikator, yaitu:
1. Menberikan informasi
2. Mendidik
3. Menyenangkan/menghibur
4. Mengajukan suatu tindakan persuasif
Tujuan komunikasi dari sudut kepentingan penerima/komunikan, yaitu:
1. Memahami informasi
2. Mempelajari
3. Menikmati
4. Menerima atau menolak informasi
B. Fungsi Komunikasi
Fungsi komunikasi ditinjau dari arti yang lebih luas tidak hanya diartikan
sebagai pertukaran berita dan pesan tetapi sebagai kegiatan individu dan kelompok
mengenai tukar menukar data, fakta dan ide. Maka fungsinya dalam setiap sistem
sosial adalah sebagai berikut:
1. Informasi
Pengumpulan, penyimpanan dan penyebaran berita, gambar, fakta, dan pesan yang
dibutuhkan agar dapat mengenai secara jelas terhadap kondisi lingkungan dan
orang lain agar dapat mengambil kepentingan yang benar.
2. Sosialisasi
Menginginkan orang bersikap dan bertindak sebagai anggota masyarakat yang
efektif sehingga sadar akan fungsi sosialnya sehingga ia dapat berpikir di dalam
masyarakat.
3. Motivasi
Menjelaskan setiap tujuan masyarakat dalam jangka pendek maupun jangka
panjang.
4. Perdebatan dan diskusi
Menyediakan dan saling tukar menukar fakta yang perlu untuk memungkinkan
persetujuan atau menyelesaikan perbedaan pendapat mengenai masalah publik.
5. Pendidikan\
Pengalihan ilmu pengetahuan sehingga mendorong perkembangan intelektual yang
diperlukan semua bidang kehidupan.
6. Memajukan kebudayaan
Penyebaran hasil kebudayaan dan seni dengan maksud melestarikan kebudayaan.
7. Hiburan
Penyebaran simbol, suara, serta imej dari drama, tari kesenian, masalah dan lainlain untuk kesenangan kelompok atau individu.
8. Integrasi
Kesempatan untuk memperoleh pesan agar kelompok maupun individu saling
kenal dan menghargai kondisi, pandangan, Dan Keinginan orang lain
2.4 KOMPONEN-KOMPONEN KOMUNIKASI
6

Komponen komunikasi atau Unsur komunikasi adalah hal-hal yang harus ada
agar komunikasi dapat berlangsung baik. Komponen-komponen komunikasi yaitu:
1. Pengirim atau komunikator (sender)
Komunikator adalah seseorang atau sekelompok orang yang
menyampaikan pikirannya/perasaannya kepada orang lain. Komunikator dapat
bertindak secara individual atau secara kolektif yang melembaga. Sekelompok
orang secara kolektif yang melembaga adalah para kerabat kerja (crew) media
massa. Berita yang dimuat dalam surat kabar adalah hasil kerja kolektif antara
reporter, penyunting berita (desk editor), redaktur, korektor, lay-outer dan lainlain. Sama halnya dengan film, komunikatornya adalah kolektif yang terdiri
dari penulis cerita, penulis skenario, sutradara, aktor/aktris, juru kamera dan juga
produser serta lainnya. Komunikasi dalam manajemen umumnya individual.
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan Komunikator, yaitu:
a. Penampilan
Khusus dalam komunikasi tatap muka atau yang menggunakan media
pandang dengan audio visual, seorang komunikator harus menyesuaikan diri
dengan lingkungan dan komunikan. Penampilan ini sesuai dengan tata krama
dengan memperhatikan keadaan, waktu dan tempat.
b. Penguasaan masalah
Seseorang yang tampil atau ditampilkan sebagai komunikator haruslah
betul- betul menguasai masalahnya. Apabila tidak, maka setelah proses
komunikasi berlangsung akan menimbulkan ketidakpercayaan terhadap
komunikator dan akhirnya terhadap pesan itu sendiri yang akan menghambat
terhadap efektivitas komunikasi.
c. Penguasaan bahasa
Komunikator harus menguasai bahasa dengan baik. Bahasa ini adalah
bahasa yang digunakan dan dapat dipahami oleh komunikan. Penguasaan
bahasa akan sangat membantu menj elaskan pesan- pesan apa yang ingin kita
sampaikan kepada audience.
2. Encoding
Encoding adalah suatu aktifitas internal pada komunikator dalam
menciptakan pesan melalui pemilihan simbol-simbol verbal dan non verbal, yang
disusun berdasarkan aturan-aturan tata bahasa, serta disesuaikan dengan
karakteristik komunikan.
Dalam ilmu komunikasi kita menamai tindakan menghasilkan pesan
(misalnya, berbicara atau menulis) sebagai enkoding (encoding). Dengan
menuangkan gagasan-gagasan kita ke dalam gelombang suara atau ke atas
selembar kertas, kita menjelmakan gagasan-gagasan tadi ke dalam kode tertentu.
Jadi, kita melakukan enkoding.
Oleh karenanya kita menamai pembicara atau penulis sebagai enkoder
(encoder), dan pendengar atau pembaca sebagai dekoder (decoder). Seperti halnya
sumber-penerima, kita menuliskan enkoding-dekoding sebagai satu kesatuan yang
7

tak terpisahkan untuk menegaskan bahwa anda menjalankan fungsi-fungsi ini


secara simultan. Ketika anda berbicara (enkoding), anda juga menyerap tanggapan
dari pendengar (dekoding).
3. Pesan (message)
Pesan yaitu apa yang dikomunikasikan oleh sumber kepada penerima.
Pesan merupakan seperangkat simbol dan/atau non verbal yang mewakili perasaan,
nilai, gagasan atau maksud dari komunikator. Pesan mempunyai tiga komponen,
yaitu makna, simbol yang digunakan untuk menyampaikan makna dan bentuk atau
organisasi pesan.
4. Channel (saluran/media)
Media merupakan alat atau wahana yang digunakan komunikator untuk
menyampaikan pesannya kepada penerima. Media digunakan dalam komunikasi
apabila komunikan berada di tempat yang jauh dari komunikator dan/atau
jumlahnya banyak.
Apabila komunikannya hanya seorang, maka digunakan media seperti
surat, telepon, telegram dan sebagainya. Jika jumlahnya banyak, digunakan papan
pengumuman, pengeras suara dan lain-lain. Bilamana komunikan jauh dan banyak
jumlahnya, maka digunakan surat kabar, televisi, radio dan sejenisnya. Oleh karena
itu, penggunaan media bergantung kepada banyak tidaknya dan jauh tidaknya
komunikan.
5. Decoding
Decoding merupakan kegiatan internal dalam diri penerima. Melaui indera,
penerima mendapatkan macam-macam data dalam bentuk mentah, berupa katakata dan simbol-simbol yang harus diubah kedalam pengalaman-pengalaman yang
mengandung makna. Secara bertahap dimulai dari proses sensasi, yaitu proses di
mana indera menangkap stimuli. Atau Kita menamai tindakan menerima pesan
(misalnya, mendengarkan atau membaca) sebagai dekoding (decoding). Dengan
menerjemahkan gelombang suara atau kata-kata di atas kertas menjadi gagasan,
anda menguraikan kode tadi. Jadi, anda melakukan dekoding.
Oleh karenanya kita menamai pembicara atau penulis sebagai enkoder
(encoder), dan pendengar atau pembaca sebagai dekoder (decoder). Seperti halnya
sumber-penerima, kita menuliskan enkoding-dekoding sebagai satu kesatuan yang
tak terpisahkan untuk menegaskan bahwa anda menjalankan fungsi-fungsi ini
secara simultan. Ketika anda berbicara (enkoding), anda juga menyerap tanggapan
6. Receiver atau penerima (Komunikan)
Adalah seseorang yang menerima, memahami, dan menginterpretasi pesan.
Dalam proses komunikasi interpersonal, penerima bersifat aktif, selain menerima
pesan melakukan pula proses interpretasi dan memberikan umpan balik.
Berdasarkan umpan balik dari komunikan inilah seorang komunikator akan dapat
mengetahui keefektifan komunikasi yang telah dilakukan, apakah makna pesan
dapat dipahami secara bersama oleh kedua belah pihak yakni komunikator dan
komunikan.
7. Gangguan (noise)

Adalah gangguan tidak terencana yang terjadi dalam proses komunikasi


sebagai akibat diterimanya pesan lain oleh komunikan yang berbeda dengan pesan
yang disampaikan oleh komunikator lainnya.
Gangguan atau noise atau barier beraneka ragam, untuk itu harus
didefinisikan dan dianalisis. Noise dapat terjadi di dalam komponen-komponen
manapun dari sistem komunikasi. Noise merupakan apa saja yang mengganggu
atau membuat kacau penyampaian dan penerimaan pesan, termasuk yang bersifat
fisik dan phsikis.
8. Umpan balik (feedback)
Di dalam proses komunikasi ini sebagai unsur-unsurnya kita mengenal pula
istilah, feedback, yaitu arus umpan balik dalam rangka proses komunikasi. Di
mana arus yang umpan balik ini selalu diharapkan oleh seseorang atau kelompok
orang yang melakukan kegiatan komunikasi, dalam arti feedback yang
menyenangkan artinya penyampaian message dari komunikator mendapat
tanggapan yang menyenangkan dari komunikan, hingga seterusnya terjalin
hubungan yang intim dan, favourable dalam berkomunikasi.
Proses Feedback

P
B
KETERANGAN
A : Komunikator
B : Komunikan
P : Pesan yang disampaikan A kepada B
D : Feedback atau umpan balik

9. Respon
Adalah tanggapan, yakni seperangkat reaksi kepada komunikan setelah
diterpa pesan atau yakni apa yang telah diputuskan oleh penerima untuk dijadikan
sebagai sebuah tanggapan terhadap pesan. Respon dapat bersifat positif, netral,
maupun negatif. Respon positif apabila sesuai dengan yang dikehendaki
komunikator. Netral berarti respon itu tidak menerima ataupun menolak keinginan
komunikator. Dikatakan respon negatif apabila tanggapan yang diberikan
bertentangan dengan yang diinginkan oleh komunikator.
10. Konteks komunikasi
Komunikasi selalu terjadi dalam suatu konteks tertentu, paling tidak ada
tiga dimensi yaitu ruang, waktu, dan nilai. Konteks ruang menunjuk pada
lingkungan konkrit dan nyata tempat terjadinya komunikasi, seperti ruangan,
halaman dan jalanan. Konteks waktu menunjuk pada waktu kapan komunikasi
tersebut dilaksanakan, misalnya: pagi, siang, sore, malam. Konteks nilai, meliputi
nilai sosial dan budaya yang mempengaruhi suasana komunikasi, seperti: adat
istiadat, situasi rumah, norma pergaulan, etika, tata krama, dan sebagainya.
9

2.5 PROSES KOMUNIKASI


Proses komunikasi adalah langkah-langkah di antara seorang sumber dan
penerimanya yang menghasilkan transfer dan pemahaman makna. Pesan tersebut
disampaikan dari seorang pengirim kepada seorang penerima. Ia disandikan dengan
cara diubah menjadi suatu bentuk simbolis dan dialihkan melalui perantara (saluran)
kepada penerima, yang lalu menerjemahkan ulang (membaca sandi ) pesan yang
diberikan pengirim.
Dalam suatu proses komunikasi, komponen utama yaitu komunikator, pesan
dan komunikan, namun komunikasi dapat berlangsung efektif bila dalam proses
tersebut meliputi komponen-komponen

Sender

Encodin
g

Messag

Decodin
g

Receive
r

Media

Noise

Feedbac
k

Respon

Berdasarkan pada bagan atau gambar proses komunikasi tersebut, suatu pesan,
sebelum dikirim, terlebih dahulu disandikan (encoding) ke dalam simbol-simbol yang
dapat menggunakan pesan yang sesungguhnya ingin disampaikan oleh pengirim.
Apapun simbol yang dipergunakan, tujuan utama dari pengirim adalah menyediakan
pesan dengan suatu cara yang dapat memaksimalkan kemungkinan dimana penerima
dapat menginterpretasikan maksud yang diinginkan pengirim dalam suatu cara yang
tepat. Pesan dari komunikator akan dikirimkan kepada penerima melaui suatu saluran
atau media tertentu. Pesan yang di terima oleh penerima melalui simbol-simbol,
selanjutnya akan ditransformasikan kembali (decoding) menjadi bahasa yang
dimengerti sesuai dengan pikiran penerima sehingga menjadi pesan yang diharapkan
(perceived message) .
Hasil akhir yang diharapkan dari proses komunikasi yakni supaya tindakan
atau pun perubahan sikap penerima sesuai dengan keinginan pengirim. Akan tetapi
makna suatu pesan dipengaruhi bagaimana penerima merasakan pesan itu sesuai
10

konteksnya. Oleh sebab itu, tindakan atau perubahan sikap selalu didasarkan atas
pesan yang dirasakan.
Adanya umpan balik menunjukkan bahwa proses komunikasi terjadi dua arah,
artinya individu atau kelompok dapat berfungsi sebagai pengirim sekaligus penerima
dan masing-masing saling berinteraksi. Interaksi ini memungkinkan pengirim dapat
memantau seberapa baik pesan-pesan yang dikirimkan dapat diterima atau apakah
pesan yang disampaikan telah ditafsirkan secara benar sesuai yang diinginkan.
Dalam kaitan ini sering digunakan konsep kegaduhan (noise) untuk
menunjukkan bahwa ada semacam hambatan dalam proses komunikasi yang bisa saja
terjadi pada pengirim, saluran, penerima atau umpan balik. Dengan kata lain, semua
unsur-unsur atau elemen proses komunikasi berpotensi menghambat terjadinya
komunikasi yang efektif. Hambatan tersebut diuraikan dalam hambatan-hambatan
dalam komunikasi.

BAB III PENUTUP


3.1.

KESIMPULAN
Komunikasi adalah proses penyampaian informasi (pesan, ide, gagasan)
dari satu pihak kepada pihak lain (dari komunikator kepada komunikan).
Komunikasi dapat dilakukan dengan 4 cara yaitu: dengan lisan (Verbal),
dengan gerah tubuh (Non Verbal), dengan cara tatap muka dan dengan cara
komunikasi bermedia misalnya: media cetak, elektronik dll.
11

Komponen komunikasi atau Unsur komunikasi adalah hal-hal yang


harus ada agar komunikasi dapat berlangsung baik. Komunikasi memiliki
beberapa komponen yaitu:
Pengirim atau komunikator (sender)
Encoding
Pesan (message)
Channel (saluran/media)
Decoding
Receiver atau penerima (Komunikan)
Gangguan (noise)
Umpan balik (feedback)
Respon
Konteks komunikasi

3.2.

SARAN
Semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman
bagi para pembaca, Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk maupun
menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.

DAFTAR PUSTAKA

http://dedhysmart.blogspot.co.id/2014/11/makalah-komponen-komunikasi.html
http://kummakpknistirahma.blogspot.co.id/2016/05/komponen-komunikasi_24.html
http://lindaratnasari.blogspot.co.id/2014/03/komponen-komunikasi.html
http://sutiyononasional.blogspot.co.id/2012/03/makalah-komunikasi.html
https://id.wikipedia.org/wiki/Komunikasi
http://tipsserbaserbi.blogspot.co.id/2014/12/proses-komunikasi-dan-penjelasannya.html

12

http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/20279/4/Chapter%20II.pdf
http://sutiyononasional.blogspot.co.id/2012/03/makalah-komunikasi.html

13

Anda mungkin juga menyukai