Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala anugerah yang telah di
berikan baik berupa kesehatan, waktu, dan segala kemudahan dalam penyusunan makalah ini
sehingga makalah ini dapat disusun sebagaimana mestinya dan selesai tepat pada waktunya.
Tujuan kami menyusun makalah ini adalah untuk memenuhi tugas yang diberikan oleh
dosen. Makalah ini secara umum membahas tentang Komponen-komponen Komunikasi.
Dalam penyusunan makalah ini mungkin masih banyak kekurangan dalam isi maupun
pembahasannya. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran dari pembaca.
Harapan kami semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan,
petunjuk maupun pedoman, juga membantu menambah pengetahuan dan pengalaman bagi
para pembaca, sehingga untuk kedepannya kami dapat memperbaiki bentuk maupun isi
makalah ini dengan lebih baik.
Akhir kata penyusun megucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah
mendukung dan melancarkan penyusunan makalah ini.
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................................................................1
DAFTAR ISI.............................................................................................................................2
BAB I_PENDAHULUAN........................................................................................................3
1.1.
Latar Belakang.............................................................................................................3
1.2.
Rumusan Masalah.......................................................................................................3
1.3.
Tujuan..........................................................................................................................4
BAB II_ISI...........................................................................................................................5-11
2.1
Pengertian Komunikasi...............................................................................................5
2.2
2.3
Komponen-komponen Komunikasi.........................................................................6-9
2.4
Proses Komunikasi.................................................................................................9-11
BAB III_PENUTUP...............................................................................................................12
3.1.
Kesimpulan................................................................................................................12
3.2.
Saran..........................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
1.1.
LATAR BELAKANG
Sebagai makhluk social manusia senantiasa selalu ingin berhubungan
dengan manusia lainnya. Ia ingin mengetahui lingkungan sekitarnya, bahkan
ingin mengetahui apa yang terjadi dalam dirinya. Rasa ingin tahu ini memaksa
manusia perlu berkomunikasi. Dalam hidup bermasyarakat, orang yang tidak
pernah berkomunikasi dengan orang lain niscaya akan terisolasi dari
masyarakatnya. Bnayak pakar yang menilai bahwa komunikasi adalah suatu
kebutuhan yang sangat fundamental bagi seseorang dalam kehidupan
bermasyarakat. Professor Wilbur Schramm meneyebutkan bahwa komunikasi
dan masyarakat adalah dua kata kembar yang tidak dapat dipisahkan satu sama
lainnya. Sebab tanpa komunikasi masyarakat tidak akan terbentuk, sebaliknya
tanpa masyarakat maka manusia tidak mungkin dapat mengembangkan
komunikasi (Schramm dalam Hafited Cangara; 1982)
Banyak pakar yang menilai bahwa komunikasi adalah suatu kebutuhan
yang sangat fundamental bagi seseorang dalam kehidupan bermasyarakat.
Professor Wilbur Schramm meneyebutkan bahwa komunikasi dan masyarakat
adalah dua kata kembar yang tidak dapat dipisahkan satu sama lainnya. Sebab
tanpa komunikasi masyarakat tidak akan terbentuk, sebaliknya tanpa
masyarakat maka manusia tidak mungkin dapat mengembangkan komunikasi
(Schramm dalam Hafited Cangara; 1982)
Apa yang mendorong manusia sehingga ingin berkomunikasi dengan
manusia lainnya. Teori dasar biologi menyebutkan adanya dua kebutuhan,
yakni kebutuhan untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya dan
kebutuhan untuk meneyesuaikan diri dengan lingkungannya. Dalam sebuah
proses komunikasi, ada sesuatu yang tidak bisa terlepas dari proses komunikasi
itu sendiri itulah yang disebut komponen komunikasi. Dimana komponen
komuniasi sangat menunjang agar komunikasi berjalan dengan efektif.
1.2.
RUMUSAN MASALAH
1.2.1 Apa yang dimaksud dengan komunikasi?
1.2.2 Apa yang dimaksud dengan komponen komunikasi?
1.2.3 Apa sajakah yang termasuk dalam komponen-komponen komunikasi?
1.2.4 Bagaimanakah proses terjadinya komunikasi?
1.3.
TUJUAN
3
1.3.1
1.3.2
1.3.3
1.3.4
BAB II ISI
4
Jadi, komponen merupakan sesuatu yang mutlak harus ada dalam proses
komunikasi agar kemunikasi berjalan dengan efektif.
2.3 TUJUAN DAN FUNGSI KOMUNIKASI
A. Tujuan komunikasi:
Tujuan komunikasi dari sudut kepentingan sumber/pengirim/komunikator, yaitu:
1. Menberikan informasi
2. Mendidik
3. Menyenangkan/menghibur
4. Mengajukan suatu tindakan persuasif
Tujuan komunikasi dari sudut kepentingan penerima/komunikan, yaitu:
1. Memahami informasi
2. Mempelajari
3. Menikmati
4. Menerima atau menolak informasi
B. Fungsi Komunikasi
Fungsi komunikasi ditinjau dari arti yang lebih luas tidak hanya diartikan
sebagai pertukaran berita dan pesan tetapi sebagai kegiatan individu dan kelompok
mengenai tukar menukar data, fakta dan ide. Maka fungsinya dalam setiap sistem
sosial adalah sebagai berikut:
1. Informasi
Pengumpulan, penyimpanan dan penyebaran berita, gambar, fakta, dan pesan yang
dibutuhkan agar dapat mengenai secara jelas terhadap kondisi lingkungan dan
orang lain agar dapat mengambil kepentingan yang benar.
2. Sosialisasi
Menginginkan orang bersikap dan bertindak sebagai anggota masyarakat yang
efektif sehingga sadar akan fungsi sosialnya sehingga ia dapat berpikir di dalam
masyarakat.
3. Motivasi
Menjelaskan setiap tujuan masyarakat dalam jangka pendek maupun jangka
panjang.
4. Perdebatan dan diskusi
Menyediakan dan saling tukar menukar fakta yang perlu untuk memungkinkan
persetujuan atau menyelesaikan perbedaan pendapat mengenai masalah publik.
5. Pendidikan\
Pengalihan ilmu pengetahuan sehingga mendorong perkembangan intelektual yang
diperlukan semua bidang kehidupan.
6. Memajukan kebudayaan
Penyebaran hasil kebudayaan dan seni dengan maksud melestarikan kebudayaan.
7. Hiburan
Penyebaran simbol, suara, serta imej dari drama, tari kesenian, masalah dan lainlain untuk kesenangan kelompok atau individu.
8. Integrasi
Kesempatan untuk memperoleh pesan agar kelompok maupun individu saling
kenal dan menghargai kondisi, pandangan, Dan Keinginan orang lain
2.4 KOMPONEN-KOMPONEN KOMUNIKASI
6
Komponen komunikasi atau Unsur komunikasi adalah hal-hal yang harus ada
agar komunikasi dapat berlangsung baik. Komponen-komponen komunikasi yaitu:
1. Pengirim atau komunikator (sender)
Komunikator adalah seseorang atau sekelompok orang yang
menyampaikan pikirannya/perasaannya kepada orang lain. Komunikator dapat
bertindak secara individual atau secara kolektif yang melembaga. Sekelompok
orang secara kolektif yang melembaga adalah para kerabat kerja (crew) media
massa. Berita yang dimuat dalam surat kabar adalah hasil kerja kolektif antara
reporter, penyunting berita (desk editor), redaktur, korektor, lay-outer dan lainlain. Sama halnya dengan film, komunikatornya adalah kolektif yang terdiri
dari penulis cerita, penulis skenario, sutradara, aktor/aktris, juru kamera dan juga
produser serta lainnya. Komunikasi dalam manajemen umumnya individual.
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan Komunikator, yaitu:
a. Penampilan
Khusus dalam komunikasi tatap muka atau yang menggunakan media
pandang dengan audio visual, seorang komunikator harus menyesuaikan diri
dengan lingkungan dan komunikan. Penampilan ini sesuai dengan tata krama
dengan memperhatikan keadaan, waktu dan tempat.
b. Penguasaan masalah
Seseorang yang tampil atau ditampilkan sebagai komunikator haruslah
betul- betul menguasai masalahnya. Apabila tidak, maka setelah proses
komunikasi berlangsung akan menimbulkan ketidakpercayaan terhadap
komunikator dan akhirnya terhadap pesan itu sendiri yang akan menghambat
terhadap efektivitas komunikasi.
c. Penguasaan bahasa
Komunikator harus menguasai bahasa dengan baik. Bahasa ini adalah
bahasa yang digunakan dan dapat dipahami oleh komunikan. Penguasaan
bahasa akan sangat membantu menj elaskan pesan- pesan apa yang ingin kita
sampaikan kepada audience.
2. Encoding
Encoding adalah suatu aktifitas internal pada komunikator dalam
menciptakan pesan melalui pemilihan simbol-simbol verbal dan non verbal, yang
disusun berdasarkan aturan-aturan tata bahasa, serta disesuaikan dengan
karakteristik komunikan.
Dalam ilmu komunikasi kita menamai tindakan menghasilkan pesan
(misalnya, berbicara atau menulis) sebagai enkoding (encoding). Dengan
menuangkan gagasan-gagasan kita ke dalam gelombang suara atau ke atas
selembar kertas, kita menjelmakan gagasan-gagasan tadi ke dalam kode tertentu.
Jadi, kita melakukan enkoding.
Oleh karenanya kita menamai pembicara atau penulis sebagai enkoder
(encoder), dan pendengar atau pembaca sebagai dekoder (decoder). Seperti halnya
sumber-penerima, kita menuliskan enkoding-dekoding sebagai satu kesatuan yang
7
P
B
KETERANGAN
A : Komunikator
B : Komunikan
P : Pesan yang disampaikan A kepada B
D : Feedback atau umpan balik
9. Respon
Adalah tanggapan, yakni seperangkat reaksi kepada komunikan setelah
diterpa pesan atau yakni apa yang telah diputuskan oleh penerima untuk dijadikan
sebagai sebuah tanggapan terhadap pesan. Respon dapat bersifat positif, netral,
maupun negatif. Respon positif apabila sesuai dengan yang dikehendaki
komunikator. Netral berarti respon itu tidak menerima ataupun menolak keinginan
komunikator. Dikatakan respon negatif apabila tanggapan yang diberikan
bertentangan dengan yang diinginkan oleh komunikator.
10. Konteks komunikasi
Komunikasi selalu terjadi dalam suatu konteks tertentu, paling tidak ada
tiga dimensi yaitu ruang, waktu, dan nilai. Konteks ruang menunjuk pada
lingkungan konkrit dan nyata tempat terjadinya komunikasi, seperti ruangan,
halaman dan jalanan. Konteks waktu menunjuk pada waktu kapan komunikasi
tersebut dilaksanakan, misalnya: pagi, siang, sore, malam. Konteks nilai, meliputi
nilai sosial dan budaya yang mempengaruhi suasana komunikasi, seperti: adat
istiadat, situasi rumah, norma pergaulan, etika, tata krama, dan sebagainya.
9
Sender
Encodin
g
Messag
Decodin
g
Receive
r
Media
Noise
Feedbac
k
Respon
Berdasarkan pada bagan atau gambar proses komunikasi tersebut, suatu pesan,
sebelum dikirim, terlebih dahulu disandikan (encoding) ke dalam simbol-simbol yang
dapat menggunakan pesan yang sesungguhnya ingin disampaikan oleh pengirim.
Apapun simbol yang dipergunakan, tujuan utama dari pengirim adalah menyediakan
pesan dengan suatu cara yang dapat memaksimalkan kemungkinan dimana penerima
dapat menginterpretasikan maksud yang diinginkan pengirim dalam suatu cara yang
tepat. Pesan dari komunikator akan dikirimkan kepada penerima melaui suatu saluran
atau media tertentu. Pesan yang di terima oleh penerima melalui simbol-simbol,
selanjutnya akan ditransformasikan kembali (decoding) menjadi bahasa yang
dimengerti sesuai dengan pikiran penerima sehingga menjadi pesan yang diharapkan
(perceived message) .
Hasil akhir yang diharapkan dari proses komunikasi yakni supaya tindakan
atau pun perubahan sikap penerima sesuai dengan keinginan pengirim. Akan tetapi
makna suatu pesan dipengaruhi bagaimana penerima merasakan pesan itu sesuai
10
konteksnya. Oleh sebab itu, tindakan atau perubahan sikap selalu didasarkan atas
pesan yang dirasakan.
Adanya umpan balik menunjukkan bahwa proses komunikasi terjadi dua arah,
artinya individu atau kelompok dapat berfungsi sebagai pengirim sekaligus penerima
dan masing-masing saling berinteraksi. Interaksi ini memungkinkan pengirim dapat
memantau seberapa baik pesan-pesan yang dikirimkan dapat diterima atau apakah
pesan yang disampaikan telah ditafsirkan secara benar sesuai yang diinginkan.
Dalam kaitan ini sering digunakan konsep kegaduhan (noise) untuk
menunjukkan bahwa ada semacam hambatan dalam proses komunikasi yang bisa saja
terjadi pada pengirim, saluran, penerima atau umpan balik. Dengan kata lain, semua
unsur-unsur atau elemen proses komunikasi berpotensi menghambat terjadinya
komunikasi yang efektif. Hambatan tersebut diuraikan dalam hambatan-hambatan
dalam komunikasi.
KESIMPULAN
Komunikasi adalah proses penyampaian informasi (pesan, ide, gagasan)
dari satu pihak kepada pihak lain (dari komunikator kepada komunikan).
Komunikasi dapat dilakukan dengan 4 cara yaitu: dengan lisan (Verbal),
dengan gerah tubuh (Non Verbal), dengan cara tatap muka dan dengan cara
komunikasi bermedia misalnya: media cetak, elektronik dll.
11
3.2.
SARAN
Semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman
bagi para pembaca, Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk maupun
menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.
DAFTAR PUSTAKA
http://dedhysmart.blogspot.co.id/2014/11/makalah-komponen-komunikasi.html
http://kummakpknistirahma.blogspot.co.id/2016/05/komponen-komunikasi_24.html
http://lindaratnasari.blogspot.co.id/2014/03/komponen-komunikasi.html
http://sutiyononasional.blogspot.co.id/2012/03/makalah-komunikasi.html
https://id.wikipedia.org/wiki/Komunikasi
http://tipsserbaserbi.blogspot.co.id/2014/12/proses-komunikasi-dan-penjelasannya.html
12
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/20279/4/Chapter%20II.pdf
http://sutiyononasional.blogspot.co.id/2012/03/makalah-komunikasi.html
13