Anda di halaman 1dari 14

Kepribadian Dan Kemampuan Berkomunikasi

Dibuat Untuk Melengkapi Tugas Dari Ibu Dosen Wardatul Asfiyah


M.A

PSIKOLOGI DAKWAH

OLEH

Ahmad Padri ( 2216.0006 ) ( BPI )

Clara Anggun Sela ( 2227.0001 ) ( KPI )

Fajar Suwarsono ( 2216.0002 ) ( BPI )

Psikologi Dakwah

Wardatul Asfiyah M.A

Semester 4

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM


BUMI SILAMPARI

0
Kata Pengantar

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Alhamdulillahirabbil’alamin, banyak nikmat yang Allah Ta’ala berikan, tetapi sedikit


sekali yang kita ingat. Segala puji hanya layak untuk Allah Tuhan seluruh sekalian alam atas
segala berkat, rahmat, taufik, serta hidayah-Nya yang tiada terkira besarnya, sehingga penulis
dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul ”Kepribadian Dan Kemampuan
Berkomunikasi” untuk memenuhi tugas individu Mata Kuliah Psikogi Dakwah.

Dalam penyusunan makalah ini, penulis memperoleh banyak bantuan dari berbagai
pihak, karena itu penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada pihak
yang terlibat dan kepada Ibu Dosen Wardatul Asfiyah M.A sebagai dosen Mata kuliah
Psikologi Dakwah, kedua orang tua dan segenap keluarga besar penulis yang telah
memberikan dukungan, kasih, dan kepercayaan yang begitu besar. Dari sanalah semua
kesuksesan ini berawal, semoga semua ini bisa memberikan sedikit kebahagiaan dan
menuntun pada langkah yang lebih baik lagi. Teman-teman yang telah membantu penulis
dalam menyelesaikan makalah ini baik itu bantuan tenaga, pikiran, dan waktunya. Serta
pihak-pihak lain yang belum penulis sebutkan terima kasih atas bantuannya.

Penulis tahu bahwa makalah ini banyak kekurangan dan kesalahan. Oleh karena itu,
penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar makalah ini dapat lebih baik
lagi. Akhir kata penulis berharap agar makalah ini bermanfaat bagi semua pembaca.

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Lubuklinggau, 3 Maret 2024

Penyusun

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR……………………………………………………………………… 1

DAFTAR ISI……………………………………………………………………………….. 2

BAB I PENDAHULUAN

1. Latar Belakang……………………………………………………………................ 3
2. Rumusan Masalah…………………………………………………………............... 3
3. Tujuan Penulisan……………………………………………………………………. 4

BAB II PEMBAHASAN

1. Pengertian kemampuan berkomunikasi…………………………………………….. 5


2. Aspek-aspek keterampilan komunikasi…………………………………………….. 6
3. Jenis-jenis kemampuan berkomunikasi…………………………………………….. 8
4. Upaya peningkatan kemampuan berkomunikasi…………………………………… 10

BAB III PENUTUP

1. KESIMPULAN……………………………………………………………………. 12
2. SARAN……………………………………………………………………………. 12

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………………... 13

2
BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Manusia adalah makhluk social. Ia hanya dapat hidup berkembang dan berperan sebagai
manusia dengan berhubungan dan bekerjasama dengan manusia lain. Salah satu cara
terpenting untuk berhubungan dan bekerjasama dengan manusia adalah komunikasi.

Komunikasi merupakan salah satu aspek terpenting dan kompleks bagi kehidupan
manusia. Manusia sangat dipengaruhi oleh komunikasi yang dilakukannya dengan manusia
lain, baik yang sudah dikenal maupun yang tidak dikenal sama sekali. Komunikasi memiliki
peran yang sangat vital bagi kehidupan manusia, karena itu kita harus memberikan perhatian
yang seksama terhadap komunikasi.

Setiap orang selalu berupaya memahami setiap peristiwa yang dialaminya. Orang
memberikan makna terhadap apa yang terjadi di dalam dirinya sendiri atau lingkungan
sekitarnya. Terkadang makna yang diberikan itu sangat jelas dan mudah dipahami orang lain,
namun terkadang makna itu buram, tidak dapat dipahami dan bahkan bertentangan dengan
makna sebelumnya. Dengan memahami komunikasi maka orang dapat menafsirkan peristiwa
secara lebih fleksibel dan bermanfaat.

Walaupun orang telah mempelajari komunikasi sejak zaman purbakala, namu nperhatian
terhadap pentingnya komunikasi baru muncul belakangan, yaitu pada awal abad ke-20.
Barnett Pearce (1989) menyebutkan, munculnya peran komunikasi sebagai penemuan
revolusioner(revolutionary discovery) yang sebagian besar disebabkan oleh penemua
nteknologi komunikasi, seperti radio, televisi, telepon, handphone, satelit, dan jaringan
computer.

3
2.Rumusan Masalah

1. Apa itu kemampuan berkomunikasi?


2. Aspek-aspek ketrampilan komunikasi
3. Apa saja jenis-jenis kemampuan berkomunikasi?
4. Apa saja upaya yang dapat dilaukan untuk meningkatkan kemampuan
berkomunikasi?

3.Tujuan Penulisan

1. Mengetahui pengertian dari kemampuan berkomunikasi.


3. Mengetahui jenis-jenis kemampuan berkomunikasi.
4. Mengetahui dan mengaplikasikan upaya untuk meningkatkan kemampuan
berkomunikasi

4
BAB II

PEMBAHASAN

1. PENGERTIAN KETERAMPILAN KOMUNIKASI


Komunikasi atau ”communication" berasal dari bahasa latin "communis". atau dalam
Bahasa Inggrisnya "commun" secara etimologi berarti "sama". Berkaitan dengan hal ini
Sowandi (1996:13) mengemukakan, "Apabila kita berkomunikasi (to commumcate), ini
berarti bahwa kita berada dalam keadaan berusaha untuk menimbulkan kesamaan".
Secara terminologis, komunikasi merupakan suatu istilah yang menunjukkan suatu
proses hubungan antara individu satu dengan lainnya yang berisi kegiatan menyampaikan
dan menerima pesan. Sehubungan dengan hal ini Effendi (1996:6) mengemukakan bahwa,
"Komunikasi adalah proses penyampaian suatu pesan oleh seseorang kepada orang lain
untuk memberi tahu atau mengubah sikap-sikap, pendapat atau perilaku". Sejalan dengan hal
ini Supihara (1999:15) menyatakan, "Komunikasi adalah proses penyampaian pesan-pesan
baik secara lisan maupun mempergunakan informasi". Komunikasi menurut Bulatau
(2007:70) dapat pula dipahami, ”Sebagai pengungkapan pribadi kepada orang lain".
Komunikasi juga dapat dipandang sebagai suatu peristiwa sosial yang terjadi di
tengah masyarakat. Sejalan dengan hal ini Rahmad (1990:9) menyatakan, "Komunikasi
adalah peristiwa sosial, peristiwa yang terjadi ketika manusia berinteraksi dengan orang
lain". Adapun Colin Cherry (dalam Mardikunto, 1992:69) menyebutkan:
Komunikasi adalah suatu proses dimana pihak-pihak peserta saling menggunakan
informasi dengan tujuan untuk mencapai pengertian yang sama (pengertian bersama) yang
lebih baik mengenai masalah-masalah yang penting bagi semua pihak yang bersangkutan.
Komunikasi bukan jawabannya sendiri, tetapi pada hakikatnya merupakan kaitan hubungan
yang ditimbulkan oleh penerima rangsangan dan pembangkitan balasan.
Pendapat lain tentang komunikasi sebagaimana dijabarkan oleh Suprapto dan
Fahrianoor (2004:5) yang menyebutkan bahwa :
Komunikasi dapat didefinisikan sebagai proses penyampaian pesan dalam bentuk simbol
atau lambang yang melibatkan dwperson atau lebih yang terdiri atas pengirim (komunikator)
dan penerima (komunikan) dengan maksud untuk mencapai tujuan bersama mengenai
masalah atau persoalan masing-masing pihak.
Berdasarkan definisi-definisi di atas dapat ditarik suatu kesimpulan mengenai makna
hakiki komunikasi yaitu suatu proses interaksi yang didalamnya terdapat maksud saling

5
melengkapi, memperbaiki, dan memahami persoalan-persoalan yang dialami oleh personil
teriibat dalam komunikasi tersebut. Dengan demikian dapatlah dipahami bahwa komunikasi
tidak sekedar media penyampaian pesan belaka (yang mungkin menguntungkan salah satu
pihak saja) melainkan lebih kepada jalinan antar personal (pribadi) antar pihak-pihak yang
terlibat di dalamnya.
Oleh sebab itu, agar komunikasi berjalan dengan baik dan lancar serta memberi
manfaat baik bagi pihak penyampai pesan maupun bagi pihak penerima pesan, maka
diperlukan adanya keterampilan komunikasi. Menurut Hafied Changara (2007:85)
keterampilan komunikasi adalah, ”Kemampuan seseorang untuk menyampaikan atau
mengirim pesan kepada khalayak (penerima pesan)”. Selanjutnya menurut Anwar Arifin
(2008:58) kemampuan komunikasi adalah, ”Keterampilan seseorang dalam menyampaikan
pesan yang jelas dan mudah dipahami oleh penerima pesan”.
Berdasarkan kedua pendapat di atas, maka dapat disimpulkan bahwa keterampilan
komunikasi adalah kemampuan seseorang untuk menyampaikan atau mengirim pesan yang
jelas dan mudah dipahami oleh penerima pesan. Untuk itu, agar mampu melakukan
komunikasi yang baik, maka seseorang harus memiliki ide dan penuh daya kreativitas yang
tentunya dapat dikembangkan melalui berbagai latihan dengan berbagai macam cara, salah
satunya membiasakan diri dengan berdiskusi.

2. ASPEK-ASPEK KETERAMPILAN KOMUNIKASI

Santrock (2007) membagi keterampilan komunikasi ke dalam tiga aspek utama yaitu:

A. Keterampilan Berbicara

Keterampilan berbicara mencakup keterampilan berbicara di depan kelas dan murid


menggunakan gaya komunikasi yang tidak menimbulkan kesan menghakimi lawan
bicaranya, bersikap asertif dan memberi ceramah yang efektif.

1) Keterampilan berbicara di depan kelas

Keterampilan berbicara di depan kelas dan murid mengomunikasikan informasi secara jelas.
Menurut Florez (dalam Santrock, 2007) keterampilan mengomunikasi informasi secara jelas
diindikasikan dengan:

a) Menggunakan tata bahasa dengan benar.

6
b) Memilih kosakata yang gampang dipahami dan tepat sasaran.

c) Menerapkan strategi untuk meningkatkan kemampuan lawan bicara dalam


memahami apa yang dikatakan.

d) Berbicara dengan tempo yang tepat.

e) Tidak menyampaikan hal-hal yang kabur.

f) Menggunakan perencanaan dan pemikiran logis sebagai dasar untuk berbicara.

2) Menggunakan gaya komunikasi yang tidak menimbulkan kesan menghakimi lawan


bicara

Menggunakan gaya komunikasi yang tidak menimbulkan kesan menghakimi lawan bicara
adalah penggunaan gaya komunikasi dengan menghindari beberapa pesan yang
mengakibatkan pembicara tampak menghakimi lawan bicara dan menempatkannya dalam
posisi defensif misalnya menggunakan pesan “saya” daripada “aku”.

3) Bersikap asertif

Bersikap asertif yaitu mengekspresikan perasaan, meminta apa yang diinginkan dan berkata
“tidak” untuk apa yang tidak diinginkan. Ketika seseorang bertindak tegas maka mereka
bertindak demi kepentingan diri yang terbaik, memperjuangkan hak yang sah,
mengekspresikan pandangan secara terbuka, bersikeras agar perilaku yang salah harus
diperbaiki dan menolak dipaksa atau dimanipulasi (Evertson dalam Santrock, 2007).

4) Keterampilan memberi ceramah yang efektif

Menurut Alverno (dalam Santrock, 2007) keterampilan memberi ceramah yang efektif
diindikasikan dengan:

a) Berbicara langsung dengan audien atau tidak hanya membaca catatan.

b) Mengemukakan tujuan yang ingin disampaikan.

c) Menyampaikan ceramah dengan melibatkan kontak mata, isyarat dan kontrol


suara yang pas

d) Menggunakan bahasa yang tepat

7
e) Menggunakan tata ceramah, termasuk di dalamnya adalah pendahuluan, isi
ceramah dan kesimpulan

f) Memasukkan bukti pendukung ide ataupun gagasan

g) Menggunakan media secara efektif

B. Keterampilan Mendengar

Keterampilan mendengar adalah kemampuan mendengar secara aktif. Keterampilan


mendengar secara aktif diindikasikan dengan:

a) Memberi perhatian cermat pada orang yang sedang berbicara misalnya


mempertahankan kontak mata dan mencondongkan badan pada lawan bicara.

b) Parafarasa yaitu menyatakan kembali apa yang baru saja dikatakan oleh lawan
bicara dengan kalimat sendiri, misalnya “apakah maksudmu itu berarti bahwa...”

c) Sinteksis tema dan pola yaitu meringkas tema utama dan perasaan lawan bicara
yang disampaikan dalam percakapan yang panjang, misalnya “mari kita tinjau kembali
apa yang sudah kita bicarakan bahwa...”

d) Memberi umpan balik atau tanggapan yang kompeten yaitu memberi tanggapan
secara cepat, jujur, jelas dan informatif.

3. JENIS-JENIS KETERAMPILAN KOMUNIKASI


Setiap komunikasi yang dilakukan, tentunya diharapkan menghasilkan sesuatu yang
bermanfaat bagi siapa saja yang terlibat dalam komunikasi tersebut. Komunikasi akan
berjalan dengan dinamis, apabila disertai adanya suatu reaksi dari pihak penerima pesan.
Reaksi ini menandakan bahwa pesan yang disampaikan mendapatkan
tanggapan.Ada beberapa jenis komunikasi yang perlu dipahami oleh setiap orang dalam
menjalan kehidupan sehari-hari. Menurut Asrori (2003:136) ialah, “Komunikasi verbal,
komunikasi fisik, komunikasi emosional”. Berikut penjelasan tentang keterampilan yang
dibutuhkan untuk masing-masing komunikasi tersebut :
a. Keterampilan komunikasi verbal

8
Komunikasi verbal adalah komunikasi yang terjadi bila dua orang atau lebih
melakukan kontak satu sama lain dengan menggunakan alat artikulasi atau pembicaraan.
Prosesnya terjadi dalam bentuk percakapan satu sama lain. Asrori (2003:136)
mengemukakan bahwa, “Dalam melakukan komunikasi verbal, seseorang harus terampil
dalam menggunakan kata-kata, menggunakan tata bahasa yang teratur dan sopan, serta
mampu menjadi pendengar yang baik bagi lawan bicara”.
Ini berarti, komunikasi verbal adalah komunikasi yang secara nyata dapat dilihat
melalui percakapan antara dua orang atau lebih, sehingga setiap orang yang melakukan
komunikasi verbal perlu untuk memiliki kemampuan dalam menggunakan kata-kata, tata
bahasa yang baik dan sopan, sehingga pesan yang disampaikan dapat mudah ditangkap oleh
penerima pesan (lawan bicara).
b. Keterampilan komunikasi fisik
Komunikasi fisik adalah komunikasi yang terjadi manakala dua orang atau lebih
melakukan kontak dengan menggunakan bahasa tubuh. Misalnya, ekspresi wajah, posisi
tubuh, gerak-gerik dan kontak mata. Asrori (2003:136) mengemukakan bahwa, “Seseorang
membutuhkan kemampuan untuk menggunakan isyarat non verbal, seperti ekspresi wajah,
lambaian tangan dan lain sebagainya, secara tepat agar pesan dapat diterima oleh penerima
pesan”.
Berarti, dalam menggunakan komunikasi fisik, seseorang diharuskan memiliki
kemampuan untuk menggunakan anggota tubuh secara tepat dan sesuai dengan yang
disampaikan, agar pesan dapat mudah diterima dan dipahami oleh penerima pesan.
c. Keterampilan komunikasi emosional
Komunikasi emosional adalah interaksi yang terjadi manakala individu melakukan
kontak satu sama lain dengan melakukan curahan perasaan. Misalnya, mengeluarkan air
mata sebagai tanda sedih, haru, atau bahkan terlalu bahagia. Asrori (2003:137)
mengemukakan bahwa, “Seseorang harus mampu mengontrol mental dan kondisi
kejiwaannya agar tetap dalam keadaan stabil”.
Berdasarkan pendapat ini, seseorang yang dikatakan terampil melakukan komunikasi
emosional adalah apabila dalam melakukannya ia tetap berada pada kondisi mental dan
kejiwaan yang stabil, sehingga hal-hal yang bersifat bentuk komunikasi emosinal seperti
sedih, haru dan senang tetap terlihat dalam bentuk yang wajar dan tidak berlebihan.

9
4. UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI
Banyak orang memiliki kemampuan dan keinginan yang besar, tetapi karena ia tidak
dapat mengkomunikasikannya kepada orang lain, kemampuan atau keinginan itu tidak dapat
dikembangkan atau terpenuhinya. Agar hal ini tidak terjadi, maka diperlukan adanya upaya
pengembangan keterampilan komunikasi yang dilakukan. Hafied Changara (2007:91)
mengemukakan bahwa, “Untuk mencapai komunikasi yang mengena, seorang komunikan
harus memiliki kepercayaan (credibility), daya tarik (attractive) dan kekuatan (power)”.
Ketiga hal ini perlu dikembangkan oleh setiap orang yang menginginkan komunikasi yang
dilakukannya berhasil.
a. Kepercayaan (credibility)
Komunikator yang baik dan efektif harus memiliki kredibilitas yang tinggi. Menurut
Kathleen S. Abraham (1997:181) kredibilitas adalah, “A set perception about excesss had by
source is so that accepted and followed by its hearer”. Artinya kredibilitas adalah
seperangkat persepsi tentang kelebihan-kelebihan yang dimiliki sumber sehingga diterima
dan diikuti oleh pendengarnya.
Pengembangan kepercayaan (credibility) dapat dikembangkan melalui teori
Aristoteles. Menurut Hafied Changara (2007:91) teori tersebut adalah, “Ethos,
pathos dan logos. Ethos ialah karakter pribadinya. Pathos ialah pengendalian
emosi. Logos ialah kemampuan argumentasi”. Artinya, untuk mengembangkan kepercayaan
atau kredibilitas, seseorang harus mampu memperkuat karakter pribadinya, mengendalikan
emosinya dan memiliki kemampuan berargumentasi yang baik dan berdasar.
b. Daya tarik (attractive)
Daya tarik adalah salah satu faktor yang harus dimiliki oleh seorang komunikator
selain kredibilitas. Faktor daya tarik (attractiveness) banyak menentukan berhasil tidaknya
komunikasi. Hafied Changara (2007:94) mengemukakan bahwa, “Pendengar atau pembaca
bisa saja mengikuti pandangan seorang komunikator, karena ia memiliki daya tarik dalam
hal kesamaan (similarity), dikenal baik (familiarity), disukai (liking) dan fisiknya (physic).
Kesamaan di sini dimaksudkan bahwa orang bisa tertarik pada komunikator karena
adanya kesamaan demografis seperti bahasa, agama, suku, daerah asal dan sebagainya.
Dikenal maksudnya seorang komunikator adalah seorang yang sudah lama dikenal oleh para
khalayak. Disukai artinya komunikator adalah orang yang disenangi dan disukai oleh
khalayak. Fisik artinya seorang komunikator akan dapat diterima dengan baik apabila
memiliki tampilan fisik yang baik dan menarik.

10
Katherin Miller (2005:59) mengemukakan bahwa, “Communicator capable to
become pleasant person and have appearance of interesting physical will is easily accepted
by hearer”.Artinya, komunikator yang mampu menjadi pribadi yang menyenangkan dan
memiliki penampilan fisik yang menarik akan dengan mudah diterima oleh khalayak. Oleh
sebab itu, untuk meningkatkan daya tarik maka seseorang harus mampu belajar dan
mengembangkan diri untuk menjadi pribadi yang menyenangkan dan menjaga penampilan
fisik.
c. Kekuatan (power)
Kekuatan dapat diartikan sebagai kekuasaan dimana khalayak dengan mudah
menerima suatu pendapat kalau hal itu disampaikan oleh orang yang memiliki kekuasaan.
Hafied Changara (2007:95) mengemukakan bahwa, “Kekuatan ialah kepercayaan diri yang
harus dimiliki seorang komunikator jika ia ingin mempengaruhi orang lain”.
Selanjutnya, Hafied Changara (2007:95) mengemukakan bahwa, “Kepercyaan diri
dalam komunikasi akan tumbuh apabila komunikator mampu memproyeksikan dirinya ke
dalam orang lain”. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa, apabila seseorang ingin
memiliki kekuatan dalam berkomunikasi, maka ia harus mampu mengembangkan
kepercayaan dirinya.

11
BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Komunikasi dapat didefinisikan sebagai proses penyampaian pesan dalam bentuk simbol
atau lambang yang melibatkan dwperson atau lebih yang terdiri atas pengirim (komunikator)
dan penerima (komunikan) dengan maksud untuk mencapai tujuan bersama mengenai
masalah atau persoalan masing-masing pihak.
Berdasarkan definisi-definisi di atas dapat ditarik suatu kesimpulan mengenai makna
hakiki komunikasi yaitu suatu proses interaksi yang didalamnya terdapat maksud saling
melengkapi, memperbaiki, dan memahami persoalan-persoalan yang dialami oleh personil
teriibat dalam komunikasi tersebut. Dengan demikian dapatlah dipahami bahwa komunikasi
tidak sekedar media penyampaian pesan belaka (yang mungkin menguntungkan salah satu
pihak saja) melainkan lebih kepada jalinan antar personal (pribadi) antar pihak-pihak yang
terlibat di dalamnya.
Oleh sebab itu, agar komunikasi berjalan dengan baik dan lancar serta memberi manfaat
baik bagi pihak penyampai pesan maupun bagi pihak penerima pesan, maka diperlukan
adanya keterampilan komunikasi. Menurut Hafied Changara (2007:85) keterampilan
komunikasi adalah, ”Kemampuan seseorang untuk menyampaikan atau mengirim pesan
kepada khalayak (penerima pesan)”. Selanjutnya menurut Anwar Arifin (2008:58)
kemampuan komunikasi adalah, ”Keterampilan seseorang dalam menyampaikan pesan yang
jelas dan mudah dipahami oleh penerima pesan”.

Saran

1. Meniningkatan kemampuan berkomunikasi dapat diraih dengan mengikuti organisasi


2. Bila kemampuan berkomunikasi sudah baik, maka cobalah berkomunikasi dengan orang
yang kurang baik dalam berkomunikasi

12
Daftar pustaka

Burhan Nurgiyantoro.1995. Penilaian dalam Pengajaran Bahasa dan Sastra Indonesia.


Yogyakarta: BPFE.

Supriyadi, dkk. 2005. Pendidikan Bahasa Indonesia 2. Jakarta: Depdikbud.

Ekhsan, M., & Mariyono, R. (2020). Pengaruh Gaya Kepemimpinan Islami, Budaya
Organisasi Islami dan Insentif terhadap Produktivitas Kerja Karyawan PT Yanmar
Indonesia. Jesya (Jurnal Ekonomi & Ekonomi Syariah), 3(2), 265-275.

Ekhsan, M., & Nurlita, D. (2020). Pengaruh Gaya Kepemimpinan, Pelatihan dan Promosi
Jabatan Terhadap Kinerja Karyawan. Jurnal Pengembangan Wiraswasta, 22(02), 113-120.

http://mungkinandaperlu.blogspot.com/2010/06/keterampilan-komunikasi.html

http://nayapanda.blogspot.com/2011/11/makalah-strategi-peningkatan-kemampuan.html

https://www.academia.edu/9621865/Makalah_Keterampilan_Berkomunikasi

http://tersandungcoretan.blogspot.com/2018/01/v-behaviorurldefaultvmlo_12.html

13

Anda mungkin juga menyukai