Anda di halaman 1dari 9

KOMUNIKASI

MAKALAH
(Untuk Memenuhi Tugas Kelompok Mata Kuliah Psikologi Dakwah)

Dosen Pengampu :
H. Zamhariri, S. Ag., M. Sos. I

Disusun Oleh :
PMI B/Kelompok 10
1. Sandy Aditya Pratama (1941020092)
2. Silvia Putri (1941020091)
3. Sumarsih (1941020059)

FAKULTAS DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI


JURUSAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM NEGRI RADEN INTAN LAMPUNG
1441 H / 2021 M
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang,
Puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan
rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami semua, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah tentang “Komunikasi”.
Shalawat beserta salam disanjungkan kepada Nabi Muhammad SAW yang
telah membawa umat dari alam kebodohan kepada alam yang penuh dengan ilmu
pengetahuan. Pada kesempatan ini tak lupa kami mengucapkan terima
kasihkepada Dosen Mata Kuliah Psikologi Dakwah yaitu Bapak H. Zamhariri, S.
Ag., M. Sos. I yang telah memberikan tugas makalah ini kepada kami.
Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena
itu kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar dapat lebih baik lagi
di kemudian hari. Akhir kata kami berharap semoga makalah ini dapat
memberikan manfaat maupun inspirasi terhadap pembaca.

Bandar Lampung, 20 Mei 2021

Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Mengapa komunikasi penting dalam suatu organisasi ? Pertanyaan ini
kerap dilontarkan oleh mereka yang perhatian terhadap kajian fenomena
komunikasi maupun mereka yang tertarik pada gejala-gejala keorganisasian.
Dalam kenyataan masalah komunikasi senantiasa muncul dalam proses
pengorganisasian. Komunikasi mempunyai andil membangun iklim
organisasi, yang berdampak kepada membangun budaya organisasi, yaitu nilai
dan kepercayaan yang menjadi titik pusat organisasi. Tujuan komunikasi
dalam proses organisasi tidak lain dalam rangka membentuk saling pengertian
(mutual understanding) . Pendek kata agar terjadi penyetaraan dalam kerangka
referensi, maupun dalam pengalaman.
Komunikasi sangatlah penting bagi suatu kumpulan atau organisasi. Karena
dengan adanya komunikasi informasi yang akan kita sampaikan pada
seseorang itu tak sia-sia atau dalam artian lain informasi itu sampai pada
sesuatu yang dikehendaki. Hal ini penting untuk diperhatikan, karena akan
berpengaruh pada tercapai tidaknya tujuan suatu organisasi.
Dengan demikian, maka kami merasa perlu untuk sedikit mengulas terkait
beberapa point , baik dari sisi definisi, peran komunikasi, proses komuniksi,
jenis komunikasi, hingga kontinum komunikasi.
1.2 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah sebagai berikut :
1. Apa yang dimaksud dengan komunikasi?
2. Apa tujuan dan manfaat komunikasi ?
3. Bagaiman proses komunikasi dalam dakwah ?
4. Bagaimana efek komunikasi dalam dakwah ?
1.3 Tujuan Masalah
1. Mampu mengetahui apa yang dimaksud dengan komunikasi
2. Mampu mengetahui tujuan dan manfaat komunikasi
3. Mampu mengetahui peran komunikasi
4. Mampu mengetahui komunikasi dalam proses dakwah
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Komunikasi


Kata komunikasi dalam bahasa inggris yaitu communication berasal dari
kata latin coomunicatio, dan sumber dari kata communis yang berarti sama-
sama. Sama disini maksudnya adalah sama makna. Secara etimologi
komunikasi berasal dari bahasa latin communis yang berarti ‘membuat
kebersamaan’ atau ‘membangun kebersamaan antara dua orang atau lebih’.
Akar kata communico yang artinya ‘berbagi’. Dalam hal yang dibagi adalah
pemahaman bersama melalui pertukaran pesan.
Adapun komunikasi menurut istilah terminologi banyak dikemukakan oleh
sarjana-sarjana yang menekuni ilmu komunikasi yaitu :
1. Anong Uchana mengatakan bahwa komunikasi adalah proses penyampaian
suatu pesan oleh seseorang kepada orang lain untuk memberi tahu atau
merubah sikap, pendapat atau perilaku, baik langsung secara lisan, maupun
tak langsung melalui media.
2. Rogers D. Lawrence Kincaid mendefinisikan komunikasi sebagai proses
dimana dua orang atau lebih membentuk atau melakukan pertukaran
informasi dengan satu sama lainnya.
3. William J. Seller memberikan komunikasi yang lebih bersifat universal.
Dia mengatakan bahwa komunikasi adalah proses dengan makna symbol
verbal dan non verbal dikirimkan, diterima, dan diberi arti.
4. James A. F Stoner mengartikan bahwa komunikasi adalah proses dimana
seseorang berusaha memberikan pengertian dengan cara pemindahan
pesan.
Jadi dapat disimpulkan bahwa komunikasi adalah suatu proses dimana
seseorang menyampaikan pesannya, baik dengan lambing bahasa maupun
dengan isyarat, gambar, simbol, gaya yang antara keduanya sudah terdapat
kesamaan makna, sehingga keduanya mengerti apa yang dikomunikasikan.
Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa seseorang yang berkomunikasi
berarti mengharapkan agar orang lain ikut berpartisipasi atau bertindak sesuai
dengan tujuan, harapan isi pesan yang disampaikan. Jadi diantara orang yang
terlibat dalam kegiatan komunikasi harus memiliki kesamaan makna atau arti
pada lambang-lambang yang digunakan untuk berkomunikasi, dan harus
bersama-sama mengetahui hal yang dikomunikasikan.
Komunikasi dakwah adalah proses penyampaian informasi atau pesan dari
seseorang atau sekelompok orang kepada seseorang atau sekelompok orang
lainnya yang bersumber dari al-Quran dan hadist dengan menggunakan
lambang-lambang baik secara verbal maupun non verbal dengan tujuan untuk
mengubah sikap, mendapat atau perilaku orang lain yang lebih sesuai ajaran
Islam, baik langsung secara lisan maupun tidak langsung melalui media. Dari
sisi audien, sebagai contoh seorang muslim dapat mengambil banyak manfaat
dan maraknya program agama Islam di radio. Muslim yang karena suatu
alasan menjadi sibuk dan tidak sempat menghadiri majelis ta’lim, dapat
memanfaatkan hadirnya nilai-nilai agama dengan perantaraan teknologi media
komunikasi dalam menjaga kontinuitas keberagamaannya. Salah satu sarana
teknologi media komunikasi dan infomasi yang mampu menjangkau
masyarakat luas diantaranya adalah radio. Oleh karena itu radio dianggap
efektif dalam penyampaian infomasi pada masyarakat. Media elektronik
seperti radio merupakan salah satu hasil kemajuan teknologi komunikasi
modern yang dapat dijadikan sebagai media dalam penyiaran berbagai
informasi.
2.2 Tujuan dan Manfaat Komunikasi
Tujuan Komunikasi
 Mengubah sikap “to change the attitude”
 Mengubah opini/pendapat/pandangan “to change the opinion”
 Mengubah perilaku “to change the behavior”
 Mengubah masyarakat “to change the society”
Fungsi Komunikasi
 Menginformasikan “to inform”
 Mendidik “to educate”
 Menghibur “to entertain”
 Mempengaruhi “to influence”
Jadi komunikasi punya fungsi isi, yang melibatkan pertukaran informasi
yang kita perlukan untuk menyelesaikan tugas dan fungsi hubungan, yang
melibatkan pertukaran informasi mengenai bagaimana hubungan kita dengan
orang lain.
Manfaat Komunikasi
1. Menyelesaikan masalah lebih cepat
Ketika didapati sebuah masalah maka biasanya selalu ada diskusi untuk
menyelesaikan masalah tersebut. Apabila orang-orang yang terlibat tidak
dapat saling berkomunikasi secara efektif, maka akan lebih susah untuk
mengerti maksud dari pembicaraan. Dampaknya adalah lebih sulit untuk
mencari akar permasalahan yang akhirnya membutuhkan waktu lebih lama
untuk menemukan solusinya.
2. Meningkatkan produktivitas
3. Hubungan Kerjasama yang lebih baik
2.3 Media Komunikasi
 Berdasarkan fungsinya
1. Fungsi produksi
Fungsi produksi adalah media komunikasi yang berguna untuk
menghasilkan informasi, contohnya : computer pengolah kata (word
processor).
2. Fungsi reproduksi
Fungsi reproduksi adalah media komunikasi yang kegunaannya untuk
memproduksi ulang dan menggandakan informasi, contohnya : audio
tapes recorder dan video tapes.
3. Fungsi penyampaian informasi
Fungsi penyampaian informasi adalah media komunikasi yang
digunakan untuk komunikasi yang dipergunakan untuk
menyebarluaskan dan menyampaikan pesan kepada komunikan yang
menjadi sasaran, contohnya : telephone, faximile, dll.
2.4 Komunikasi dalam proses dakwah
Komunikasi dakwah adalah proses penyampaian informasi atau pesan dari
seseorang atau sekelompok orang kepada seseorang atau sekelompok orang
lainnya yang bersumber dari al-Quran dan hadist dengan menggunakan
lambang-lambang baik secara verbal maupun nonverbal dengan tujuan untuk
mengubah sikap, pendapat atau prilaku orang lain yang lebih baik sesuai
ajaran Islam, baik langsung secara lisan maupun tidak langsung melalui media.
Dari sisi audien, sebagai contoh, seorang muslim dapat mengambil banyak
manfaat dari maraknya program agama Islam di radio. Muslim yang karena
suatu alasan menjadi sibuk dan tidak sempat menghadiri majelis ta’lim, dapat
memanfaatkan hadirnya nilai-nilai agama dengan perantaraan teknologi media
komunikasi dalam menjaga kontinuitas keberagamaannya.
Dakwah merupakan proses mengubah seseorang maupun masyarakat
(pemikiran, perasaan, prilaku) dari kondisi yang buruk kekondisi yang baik.
Secara sepesifik, dakwah Islam diartikan sebagai aktifitas menyeru atau
mengajak dan menlakukan perubahan kepada manusia untuk melakukan
kemakrufan dan mencegah dari kemungkaran. Berdasarkan penjelasan diatas,
maka seberapa besarnya aktifitas dakwah dapat berhasil secara optimal, jika
didukung oleh proses komunikasi yang baik dan efektif. Terkait dengan hal
ini, maka komunikator atau da’i juga harus memperhatikan tampilan diri
komunikator dan pesan yang akan disampaikan kepada mad’u atau
komunikan, sehingga terjalin proses komunikasi yang aktif.
Berangkat dari sebuah paradigma komunikasi dan dakwah yaitu paradigma
interaksional yang mempunyai karakteristik utama menonjolkan nilai
individual di atas segala pengaruh yang lainnya, maka penelitian ini menjadi
penting adanya. Pasalnya, manusia mempunyai esensi kebudayaan, saling
berhubungan, bermasyarakat dan memiliki buah pikiran. Justru itu, setiap
bentuk interaksi sosial dimulai dan berahir dengan mempertimbangkan diri
manusia.
Guna mencapai tujuan tersebut, ada beberapa teori yang peneliti anggap
tepat, yakni teori empati dan teori homofili. Kedua teori ini sangat berguna
dalam komunikasi antarpersonal (interpersonal communication) termasuk
dalam pelaksanaan dakwah. Keduanya relevan ditempatkan dalam kelompok
besar paradigma atau intraksional komunikasi dan dakwah. Dalam hal ini
penonjolan nilainilai dan harkat manusia di atas segala pengaruh yang lainnya
sangat dominan karena manusia adalah mahluk yang relatif sempurna.
Teori empati dan teori homofili merupakan salah satu teori komunikasi dan
dakwah. Teori empati secara sederhana adalah kemampuan menempatkan diri
pada situasi dan kondisi orang lain. Dalam hal ini K. Berlo memperkenalkan
teori yang dikenal dengan nama influence theory of empathi (teori penurunan
dari penempatan diri kedalam diri orang lain).artinya komunikator
mengandaikan diri, bagaimana kalau ia berada pada posisi komunikan.
2.5 Efek (sikap dan reaksi mad’u) dalam Komunikasi Dakwah
1. Kadar Efek Dakwah
Efek atau pengaruh adalah perbedaan antara apa yang dipikirkan, dirasakan,
dan dilakukan oleh penerima sebelum dan sesudah menerima pesan dakwah.
Yang lebih tinggi lagi dari kadar jenis efek atau dalam tahap proses;
 Terbentuknya suatu pengertian atau pengetahuan (knowledge)
 Proses suatu sikap menyetujui atau tidak menyetujui (attitude)
 Proses terbentuknya gerak pelaksanaan (practice)
2. Efek Berdasarkan Responsi Mad’u
Ada hal yang penting yaitu mengenai feedback atau umpan balik. Umpan
balik sangat memberikan peran yang sangat penting dalam komunikasi sebab
ia menentukan berlanjutnya komunikasi atau berhentinya komunikasi yang di
lancarkan oleh komunikator. Sifat dari umpan balik bisa bersipat positif atau
negatif. Bersifat positif adalah tangapan respon atau reaksi komunikan yang
menyenangkan komunikator sehinga komunikasi bisa berjalan dengan
sebaiknya. Sebaliknya umpan balik negatif adalah tanggapan komunikan yang
tidak menyenangkan komunikatornya sehingga komunikatornya engan untuk
melanjutkan komunikasinya. Untuk itu, komunikator yang baik adalah orang
yang selalu memperhatikan umpan balik, sehingga ia dapat mengubah gaya
komunikasi dikala ia mengetahui umpan balik dari komunikan bersifat negatif.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Komunikasi adalah suatu proses dimana seseorang menyampaikan
pesannya, baik dengan lambing bahasa maupun dengan isyarat, gambar,
simbol, gaya yang antara keduanya sudah terdapat kesamaan makna, sehingga
keduanya mengerti apa yang dikomunikasikan. Dengan demikian, dapat
dikatakan bahwa seseorang yang berkomunikasi berarti mengharapkan agar
orang lain ikut berpartisipasi atau bertindak sesuai dengan tujuan, harapan isi
pesan yang disampaikan. Komunikasi dakwah adalah proses penyampaian
informasi atau pesan dari seseorang atau sekelompok orang kepada seseorang
atau sekelompok orang lainnya yang bersumber dari al-Quran dan hadist
dengan menggunakan lambang-lambang baik secara verbal maupun non verbal
dengan tujuan untuk mengubah sikap, mendapat atau perilaku orang lain yang
lebih sesuai ajaran Islam, baik langsung secara lisan maupun tidak langsung
melalui media. Dari sisi audien, sebagai contoh seorang muslim dapat
mengambil banyak manfaat dan maraknya program agama Islam di radio.
Efek dalam komunikasi dakwah Efek atau pengaruh adalah perbedaan
antara apa yang dipikirkan, dirasakan, dan dilakukan oleh penerima sebelum
dan sesudah menerima pesan dakwah. Yang lebih tinggi lagi dari kadar jenis
efek atau dalam tahap proses Terbentuknya suatu pengertian atau pengetahuan
(knowledge), Proses suatu sikap menyetujui atau tidak menyetujui (attitude),
dan Proses terbentuknya gerak pelaksanaan (practice).
3.1 Saran
Sebagai makhluk sosial, tentunya komunikasi merupakan hal yang mutlak
ada dalam kehidupan kita. Tentunya kita tidak akan bisa hidup tanpa
berkumunikasi dengan orang lain. Maka dari itu, penting bagi kita untuk
memperhatikan faktor-faktor komunikasi verbal & non verbal untuk
menciptakan suatu komunikasi yang baik dan bisa dimengerti oleh si
penerima. Dengan adanya makalah ini, maka diharapkan kita dapat
menciptakan suatu komunikasi yang baik agar tidak terjadi miss komunikasi
yang akan berakibat fatal dan bisa mendorong terjadinya konflik.
DAFTAR PUSTAKA

Arni, Muhammad. 2009. Komunikasi Organisasi. Jakarta : Bumi Aksara


Changara. 1998. Ilmu Komunikasi. Jakarta : Bumi Aksara
H. A. W Widjaja. 2008. Komunikasi dan Hubungan Masyarakat. Jakarta : Bumi
Aksara
Soyomukti, Nurani. 2010. Pengantar Ilmu Komunikasi. Jogjakarta : Ar-Ruz Media
Uchana, Onong Efendi. 2008. Dinamika Komunikasi. Bandung : Remaja
Rosdkarya
Uchana, Onong Efendi. Ilmu komunikasi Teori dan Praktek. Bandung : Remaja
Rosdakarya
Wahyu Ilaihi, Ma, (Komunikasi Dakwah) PT. Remaja Roda Karya

Anda mungkin juga menyukai