Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

DEFINISI KOMUNIKASI DAN TINGKATAN


PROSES KOMUNIKASI

Disusun Oleh :
1.
2.
3.
4.

Sarah Syarifah
Ira Linda Juanita
Syifa Chaerunissah
Ade Oktalita

[11213120064]
[11213120057]
[44213120031]
[44213120105]

Program S1 Fakultas Ilmu Komunikasi


Universitas Mercu Buana
Jakarta
2014

Kata Pengantar

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Alhamdulilahirabbilalamin, banyak nikmat yang Allah SWT berikan, tetapi


sedikit sekali yang kita ingat, segala puji hanya layak untuk Allah SWT. Tuhan
seru sekalian alam atas berkat, rahmat, taufik, serta hidayah-Nya yang tiada
terkira besarnya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah dengan judul
DEFINISI KOMUNIKASI DAN TINGKATAN PROSES KOMUNIKASI

Dalam penyusunannya, kami memperoleh banyak bantuan dari berbagai


pihak, karena itu kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada semua yang telah membantu serta berpartisipasi untuk pembuatan
makalah ini.

Dari sanalah semua kesuksesan ini berawal, semoga semua ini bisa
memberikan sedikit kebahagiaan dan menuntun pada langkah yang lebih baik
lagi. Meskipun kami berharap isi dari makalah ini bebas dari kekurangan dan
kesalahan, namun selalu ada yang kurang. Oleh karena itu, kami mengharapkan
kritik dan saran yang membangun agar makalah ini dapat lebih baik lagi. Akhir
kata kami berharap agar makalah ini bermanfaat bagi semua pembaca.

Jakarta, 13 Maret 2014

Penyusun
Kelompok Satu

DAFTAR ISI

Halaman
KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

ii

BAB I : PENDAHULUAN....................

1.1 Latar Belakang

1.2 Ruang Lingkup

1.3 Tujuan..

BAB 2 : PEMBAHASAN..

1.1 Pengertian Kata Komunikasi

1.2 Definisi Komunikasi..

1.3 Tingakatan Proses Komunikasi..

1.4 Etimologis..

1.5 Terminologis..

1.6 Fungsi Komunikasi

11

1.7 Jenis Komunikasi..

11

1.8 Alur & Komponen Komunikasi.

11

BAB 3 : PENUTUP .

12

KESIMPULAN.

12

SARAN.

12

DAFTAR PUSTAKA

13

Ii

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Komunikasi adalah proses pengiriman dan penerimaan informasi atau pesan
antara dua orang atau lebih dengan cara yang efektif, sehingga pesan yang
dimaksud dapat dimengerti. Dalam penyampaian atau penerima informasi ada dua
pihak yang terlibat yaitu :
1. Komunikator : Seseorang/kelompok orang yang menyampaikan informasi atau
pesan.
2. Komunikan : Seseorang/kelompok orang yang menerima pesan.
Dalam berkomunikasi keberhasilan komunikator atau komunikan sangat
ditentukan oleh beberapa faktor yaitu : Cakap, Pengetahuan, Sikap, Sistem Sosial,
Kondisi lahiriah. Menurut Lasswell, Effendy (1994:11-19) membedakan proses
komunikasi menjadi dua tahap, yaitu:
1. Proses Komunikasi Secara Primer
Proses komunikasi secara primer adalah proses penyampaian pikiran atau
perasaan seseorang kepada orang lain dengan menggunakan lambing (symbol)
sebagai media. Lambang sebagai media primer dalam proses komunikasi adalah
pesan verbal (bahasa), dan pesan nonverbal (kial/gesture, isyarat, gambar,
warna, dan lain sebagainya) yang secara langsung dapat/mampu
menerjemahkan pikiran atau perasaan komunikator kepada komunikan.
Komunikasi berlangsung apabila terjadi kesamaan makna dalam pesan yang
diterima oleh komunikan. Dengan kata lain, komunikasi adalah proses membuat
pesan yang setara bagi komunikator dan komunikan. Prosesnya sebagai berikut,
pertama-tama komunikator akan menyandi (encode) pesan yang akan
disampaikan kepada komunikan. Ini berarti komunikator memformulasikan
pikiran atau perasaannya ke dalam lambing (bahasa) yang diperkirakan akan
dimengerti oleh komunikan. Kemudian giliran komunikan untuk menerjemahkan
(decode) pesan dari komunikator. Ini berarti ia menafsirkan lambang yang
mengandung fikiran dan atau perasaan komunikator tadi dalam konteks
pengertian. Yang penting dalam proses penyadian (coding) adalah komunikator
dapat menyandi dan komunikan dapat menerjemahkan sandi tersebut (terdapat
kesamaan makna).
2. Proses Komunikasi Sekunder
Proses komunikasi secara sekunder adalah proses penyampaian pesan
oleh komunikator kepada komunikan dengan menggunakan alat atau sarana
sebagai media kedua setelah memakai lambang sebagai media pertama.

Seorang komunikator menggunakan media kedua dalam menyampaikan


komunikasi karena komunikasi sebagai sasaran berada di tempat yang relatif
jauh atau jumlahnya banyak. Surat, telepon, teleks, surat kabar, majalah, radio,
televisi, film, dsb adalah media kedua yang sering digunakan dalam komunikasi.
Proses komunikasi secara sekunder ini menggunakan media yang dapat di
klasifikasikan sebagai media massa (Surat kabar, televisi, radio, dsb) dan media
nirmassa (telepon, surat, megapon dsb) dari penjabaran diatas, komunikasi
berperan penting bagi kehidupan manusia, karena manusia itu sendiri dikenal
sebagai makhluk social. Setiap saat pasti manusia di dunia ini melakukan
komunikasi, baik itu komunikasi verbal maupun komunikasi non verbal.

1.2 Ruang Lingkup


Ruang lingkup makalah ini hanya tengtang Konseptualisasi Komunikasi dan
Tingkatan Proses Komunikasi.

1.3 Tujuan dan Manfaat


Selain untuk memenuhi dan melengkapi salah satu tugas mata kuliah komunikasi
umum, pembuatan makalah ini juga bertujuan untuk :
a. Dapat memahami dan mengerti apa yang dimaksud konseptualisasi komunikasi
dan tingkatan proses komunikasi.
b. Memahami dan mengaplikasikan konseptualisasi komunikasi
c. Mengetahui tingkatan proses komunikasi
Manfaat :
Adapun manfaat dari penulisan makalah ini, semata-mata hanya untuk kita
mempelajari dan mengetahui serta mengerti tentang ilmu dasar komunikasi.

BAB 2
PEMBAHASAN

1.1 Pengertian Kata Komunikasi


Kata KOMUNIKASI berasal dari bahasa latin COMUNIS yang berarti
membuat kebersamaan atau membangun kebersamaan antara dua orang atau
lebih. Akar dari kata COMUNIS adalah COMMUNICO yang artinya berbagi
(Stuart. 1993, dalam Vardiansyah, 2004:3). Dalam literature lain disebutkan
komunikasi juga berasal dari kata COMMUNICATION atau COMMUNICARE
yang berarti MEMBUAT SAMA (to make common). Istilah COMMUNIS adalah
istilah yang paling sering disebut sebagai asal-usul kata komunikasi, yang
merupakan akar dari kata latinyang mirip komuniksi menyarankan bahwa suatu
pikiran, suatu makna, atau suatu pesan dianut secara sama.
Dalam hal ini,yang dibagi adalah pemahaman bersama melalui pertukaran
pesan. Komunikasi sebagai kata kerja (verb) dalam bahasa Inggris,
communicate, berarti :
1.
2.
3.
4.

untuk bertukar pikiran-pikiran, perasaan-perasaan dan informasi


untuk membuat tahu
untuk membuat sama
untuk mempunyai sebuah hubungan yang simpatik. Sedangkan dalam kata
benda (noun)

communication, berarti :
1. pertukaran simbol, pesan-pesan yang sama, dan informasi
2. proses pertukaran diantara individu-individu melalui simbol-simbol yang sama
3. seni untuk mengekspresikan gagasan-gagasan
4. ilmu pengetahuan tentang pengiriman informasi (Stuart, 1983, dalam
Vardiansyah, 2004)
Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa komunikasi berasal dari akar kata
yang maknanya selalu :
1. melibatkan pertukaran simbol atau tanda baik verbal maupun nonverbal
2. terbangunnya relasi kebersamaan antara komunikator dengan komunikan
Simbol atau tanda verbal seperti bahasa lisan dan bahasa tulisan. Sementara
simbol atau tanda nonverbal seperti mimic, gerak-gerik serta suara. Terbangunnya
relasi kebersamaan ini bukan selalu sebagai hubungan yang positif seperti

keakraban atau keintiman melainkan terbentuknya kontak hubungan antara


pengirim pesan dengan penerima pesan melalui simbol atau tanda-tanda tertentu
yang bersifat verbal atau nonverbal. Aplikasi kontak simbol ini baik dilakukan
dengan diri sendiri (intrapersonal) maupun dengan pihak lain (antarpersonal).

1.2 Definisi Komunikasi


Kehidupan manusia di dunia tidak dapat dilepaskan dari aktivitas komunikasi
karena komunikasi merupakan bagian integral dari sistem dan tatanan kehidupan
sosial manusia dan masyarakat. Aktivitas komunikasi dapat dilihat pada setiap aspek
kehidupan sehari-hari manusia yaitu sejak dari bangun tidur sampai manusia
beranjak tidur pada malam hari. Bisa dipastikan sebagian besar dari kegiatan
kehidupan kita mengunakan komunikasi baik komunikasi verbal maupun nonverbal.
Namun, apa yang dimaksud dengan komunikasi itu sendiri ?
Pawito dan C Sardjono (1994 : 12) : mencoba mendefinisikan komunikasi
sebagai suatu proses dengan mana suatu pesan dipindahkan atau dioperkan (lewat
suatu saluran) dari suatu sumber kepada penerima dengan maksud mengubah
perilaku, perubahan dalam pengetahuan, sikap dan atau perilaku overt lainnya.
Sekurang-kurangnya didapati empat unsur utama dalam model komunikasi yaitu
sumber (the source), pesan (the message), saluran (the channel) dan penerima (the
receiver).
Wilbur Schramm : menyatakan komunikasi sebagai suatu proses berbagi
(sharing process). penguraiannya sebagai berikut : Komunikasi berasal dari katakata (bahasa) Latin communis yang berarti umum (common) atau bersama. Apabila
kita berkomunikasi, sebenarnya kita sedang berusaha menumbuhkan suatu
kebersamaan (commonnes) dengan seseorang. Yaitu kita berusaha berbagai
informasi, ide atau sikap. Seperti dalam uraian ini, misalnya saya sedang berusaha
berkomunikasi dengan para pembaca untuk menyampaikan ide bahwa hakikat
sebuah komunikasi sebenarnya adalah usaha membuat penerima atau pemberi
komunikasi memiliki pengertian (pemahaman) yang sama terhadap pesan tertentu
(Suprapto, 2006 : 2-3).
Dari uraian tersebut, definisi komunikasi menurut Schramm tampak lebih
cenderung mengarah pada sejauhmana keefektifan proses berbagi antarpelaku
komunikasi. Schramm melihat sebuah komunikasi yang efektif adalah komunikasi
yang berhasil melahirkan kebersamaan (commonness), kesepahaman antara
sumber (source) dengan penerima (audience)-nya. Menurutnya, sebuah komunikasi
akan benar-benar efektif apabila audience menerima pesan, pengertian dan lain-lain
persis sama seperti apa yang dikehendaki oleh penyampai.
Joseph A Devito : mengemukakan komunikasi sebagai transaksi. Transaksi
yang dimaksudkannya bahwa komunikasi merupakan suatu proses dimana
komponen-komponennya saling terkait dan bahwa para komunikatornya beraksi dan
bereaksi sebagai suatu kesatuan dan keseluruhan. Dalam setiap proses transaksi,
setiap elemen berkaitan secara integral dengan elemen lain (Suprapto, 2006 : 5).

Sedangkan, Larry A Samovar, Richard E Porter dan Nemi C Janin dalam


bukunya Understanding Intercultural Communication mendefinisikan komunikasi
sebagai berikut :
Communication is defined as a two way on going, berhaviour affecting process in
which one person (a source) intentionally encodes and transmits a message throught
a channel to an intended audience (receiver) in order to induce a particular attitude
or behaviour (Purwasito, 2003 : 198).
Dance dan Larson (dalam Vardiansyah, 2004 : 9) setidaknya telah
mengumpulkan 126 definisi komunikasi yang berlainan. Namun, Dance dan Larson
mengidentifikasi hanya ada tiga dimensi konseptual penting yang mendasari
perbedaan dari ke-126 definisi temuannya itu, antara lain :
1. Tingkat observasi atau derajat keabstrakannya
Definisi bersifat umum, misalnya definisi yang menyatakan komunikasi adalah proses
yang menghubungkan satu bagian dengan bagian lainnya dalam kehidupan.
Definisi bersifat khusus, misalnya definisi yang menyatakan bahwa komunikasi adalah
alat untuk mengirimkan pesan militer, perintah dan sebagainya melalui telepon, telegraf,
radio, kurir dan sebagainya.
2. Tingkat kesengajaan
Definisi yang mensyaratkan kesengajaan, misalnya definisi yang menyatakan bahwa
komunikasi adalah situasi-situasi yang memungkinkan suatu sumber mentransmisikan
suatu pesan kepada seorang penerima dengan disadari untuk mempengaruhi perilaku
penerima.
Definisi yang mengabaikan kesengajaan, misalnya dari Gode (1959) yang
menyatakan komunikasi sebagai proses yang membuat sesuatu dari yang semula
dimiliki oleh seseorang atau monopoli seseorang menjadi dimiliki dua orang atau lebih.
3. Tingkat keberhasilan dan diterimanya pesan
Definisi yang menekankan keberhasilan dan diterimanya pesan, misalnya definisi
yang menyatakan bahwa komunikasi adalah proses pertukaran informasi untuk
mendapatkan saling pengertian
Definisi yang tidak menekankan keberhasilan dan tidak diterimanya pesan,
misalnya definisi yang menyatakan komunikasi adalah proses transmisi informasi
Dari berbagai definisi komunikasi yang ada, Sasa Djuarsa Sendjaja dalam
bukunya Pengantar Ilmu Komunikasi mencoba menjabarkan tujuh definisi yang dapat
mewakili sudut pandang dan konteks pengertian komunikasi. Definisi-definisi tersebut
antara lain :
Komunikasi adalah suatu proses melalui mana seseorang (komunikator) menyampaikan
stimulus (biasanya dalam bentuk kata-kata) dengan tujuan mengubah atau membentuk
perilaku orang-orang lainnya (khalayak). Definisi ini seperti yang dikemukakan Hovland,
Janis & Kelley (1953).

Komunikasi adalah proses penyampaian informasi, gagasan, emosi, keahlian dan lainlain. Melalui penggunaan simbol-simbol seperti kata-kata, gambar-gambar, angka-angka
dan lain-lain. Komunikasi ini seperti yang dikemukakan Berelson dan Stainer (1964).
Komunikasi pada dasarnya merupakan suatu proses yang menjelaskan siapa,
mengatakan apa, dengan saluran apa, kepada siapa? Dengan akibat apa atau hasil
apa? (Who? Says what? In which channel? To whom? With what effect?). Definisi
seperti yang dikemukakan Lasswell (1960).
Komunikasi adalah suatu proses yang membuat sesuatu dari yang semula dimiliki oleh
seseorang (monopoli seseorang) menjadi dimiliki oleh dua orang atau lebih. Definisi ini
seperti yang dikemukakan Gode (1959).
Komunikasi timbul didorong oleh kebutuhan-kebutuhan untuk mengurangi rasa
ketidakpastian, bertindak secara efektif, mempertahankan atau memperkuat ego.
Definisi ini seperti dikemukakan Barnlund (1964).
Komunikasi adalah suatu proses yang menghubungkan satu bagian dengan bagian
lainnya dalam kehidupan. Definisi ini seperti yang disampaikan Ruesch (1957).
Komunikasi adalah seluruh prosedur melalui mana pikiran seseorang dapat
mempengaruhi pikiran orang lainnya. Definisi ini seperti yang dikemukakan Weaver
(1949) (Zubair, 2006).
Sementara Riswandi menyimpulkan beberapa karakteristik komunikasi berdasar
berbagai definisi yang dikemukakan para ahli, antara lain :
Komunikasi adalah suatu proses, artinya komunikasi merupakan serangkaian tindakan
atau peristiwa yang terjadi secara berurutan (ada tahapan atau sekuensi) serta
berkaitan satu sama lainnya dalam kurun waktu tertentu.
Komunikasi adalah suatu upaya yang disengaja serta mempunyai tujuan.
Komunikasi adalah suatu kegiatan yang dilakukan secara sadar, disengaja, serta
sesuai dengan tujuan atau keinginan dari pelakunya.
Komunikasi menuntut adanya partisipasi dan kerja sama dari para pelaku yang terlibat
kegiatan komunikasi akan berlangsung baik apabila pihak-pihak yang berkomunikasi
(dua orang atau lebih) sama-sama ikut terlibat dan sama-sama mempunyai perhatian
yang sama terhadap topik pesan yang disampaikan.
Komunikasi bersifat simbolis karena dilakukan dengan menggunakan lambang-lambang.
Lambang yang paling umum digunakan dalam komunikasi antar manusia adalah
bahasaverbal dalam bentuk kata-kata, kalimat, angka-angka atau tanda-tanda lainnya.
Komunikasi bersifat transaksional. Komunikasi pada dasarnya menuntut dua tindakan,
yaitu memberi dan menerima. Dua tindakan tersebut tentunya perlu dilakukan secara
seimbang atau porsional.
Komunikasi menembus faktor ruang dan waktu Maksudnya bahwa para pelaku yang
terlibat dalam komunikasi tidak harus hadir pada waktu serta tempat yang sama.

Dengan adanya berbagai produk teknologi komunikasi seperti telepon, internet, faximili,
dan lain-lain, faktor ruang dan waktu tidak lagi menjadi masalah dalam berkomunikasi.
(Riswandi, 2006).
Jika dilihat sekilas dari ulasan di atas, kiranya dapat ditarik benang merah bahwa
tiap ahli bisa memiliki pandangan beragam dalam mendefinisikan komunikasi.
Komunikasi terlihat sebagai kata yang abstrak sehingga memiliki banyak arti.
Kenyataannya untuk menetapkan satu definisi tunggal terbukti sulit dan tidak mungkin
terutama jika melihat pada berbagai ide yang dibawa dalam istilah itu.
Ilmu komunikasi merupakan ilmu pengetahuan sosial yang bersifat multidisipliner
sehingga definisi komunikasi pun menjadi banyak dan beragam. Masing-masing
mempunyai penekanan arti, cakupan, konteks yang berbeda satu sama lain, tetapi
pada dasarnya berbagai definisi komunikasi yang ada sesungguhnya saling
melengkapi dan menyempurnakan sejalan dengan perkembangan ilmu komunikasi
itu sendiri.

1.3 Tingkatan Proses Komunikasi


Menurut Denis McQuail, secara umum kegiatan/proses komunikasi dalam
masyarakat berlangsung dalam 6 tingkatan sebagai berikut :
a. Komunikasi Intra-Pribadi (Intrapersonal Communication)
Yakni proses komunikasi yang terjadi dalam diri seseorang, berupa
pengolahan informasi melalui pancaindra dan sistem syaraf.Contoh : berpikir,
merenung, menggambar, menulis sesuatu, dll.
b. Komunikasi Antar-Pribadi
Yakni kegiatan komunikasi yang dilakukan secara langsung antara
seseorang dengan orang lainnya.Misalnya percakapan tatap muka,
korespondensi, percakapan melalui telepon, dsbnya.
c. Komunikasi Dalam Kelompok
Yakni kegiatan komunikasi yang berlangsung di antara suatu kelompok.
Pada tingkatan ini, setiap individu yang terlibat masing-masing berkomunikasi
sesuai dengan peran dan kedudukannya dalam kelompok. Pesan atau informasi
yang disampaikan juga menyangkut kepentingan seluruh anggota kelompok,
bukan bersifat pribadi.Misalnya, ngobrol-ngobrol antara ayah, ibu, dan anak
dalam keluarga, diskusi guru dan murid di kelas tentang topik bahasan, dsbnya.
d. Komunikasi Antar Kelompok/Asosiasi
Yakni kegiatan komunikasi yang berlangsung antara suatu kelompok
dengan kelompok lainnya. Jumlah pelaku yang terlibat boleh jadi hanya dua atau

beberapa orang, tetapi masing-masing membawa peran dan kedudukannya


sebagai wakil dari kelompok/asosiasinya masing-masing.
e. Komunikasi Organisasi
Komunikasi organisasi mencakup kegiatan komunikasi dalam suatu
organisasi dan komunikasi antar organisasi.Bedanya dengan komunikasi
kelompok adalah bahwa sifat organisasi organisasi lebih formal dan lebih
mengutamakan prinsip-prinsip efisiensi dalam melakukan kegiatan
komunikasinya.
f.

Komunikasi Dengan Masyarakat Secara Luas


Pada tingkatan ini kegiatan komunikasi ditujukan kepada masyarakat
luas. Bentuk kegiatan komunikasinya dapat dilakukan melalui dua cara
:Komunikasi massa Yaitu komunikasi melalui media massa seperti radio, surat
kabar, TV, dsbnya.Langsung atau tanpa melalui media massa Misalnya
ceramah, atau pidato di lapangan terbuka.

1.4 Etimologis
1. The Latin root word comunicare means to make common kesamaan
pengertian, kesamaan persepsi.
2. Latin: communis atau communicatus atau common dalam bahasa Inggris
yang berarti sama, kesamaan makna (commonness).
3.

Inggris: communication = kb. 1 hubungan, komunikasi. 2 kabar. 3


pengumuman, pemberitahuan. to be in c. with berhubungan dengan. communications j. Sistim perhubungan .

1.5 Terminologis
1. Proses penyampaian suatu pesan oleh seseorang kepada orang lain untuk
memberi tahu atau mengubah sikap, pendapat, perilaku baik langsung maupun
tidak langsung.
2. Proses penyampaian pesan (ide, gagasan) dari satu pihak kepada pihak lain
agar terjadi saling mempengaruhi di antara keduanya (Wikipedia Indonesia).
3. The imparting, conveying, or exchange of ideas, knowledge, information, etc.
Pemberian, penyampaian, atau pertukaran ide, pengetahuan, informasi, dsb.
(The Oxford English Dictionary).
4. Komunikasi adalah suatu proses pertukaran informasi di antara individu melalui
sistem lambang-lambang, tanda-tanda, atau tingkah laku (Websters New
Collegiate Dictionary).
5. Who says what in which channel to whom and with what effects Siapa
mengatakan apa melalui saluran mana kepada siapa dan dengan pengaruh apa
(Harold Lasswell).
6. Pengalihan informasi untuk memperoleh tanggapan (JL. Aranguren).

7. Koordinasi makna antara seseorang dengan khalayak (Melvin L DeFleur).


8. Saling berbagi informasi, gagasan, atau sikap (Wilbur Schramm).
9. Proses pengalihan ide dari sumber kepada suatu penerima atau lebih dengan
maksud untuk mengubah tingkah laku mereka (Everett M. Rogers).
10. Proses dua orang atau lebih membentuk atau melakukan pertukaran informasi
dengan satu sama lainnya yang pada gilirannya akan tiba pada saling
pengertian yang mendalam (Rogers & D. Lawrence Kincaid).
11. Bentuk interaksi manusia yang saling pengaruh mempengaruhi satu sama
lainnya, sengaja atau tidak sengaja; tidak terbatas pada bentuk komunikasi
menggunakan bahasa verbal, tetapi juga dalam hal ekspresi muka, lukisan, seni,
dan teknologi (Shannon & Weaver)
12. Instrumen interaksi sosial berguna untuk mengetahui dan memprediksi setiap
orang lain, juga untuk mengetahui keberadaan diri sendiri dalam menciptakan
keseimbangan dengan masyarakat (David K. Berlo).
13. Reaksi suatu organisme terhadap suatu objek atau stimuli. Apakah itu berasal
dari seseorang atau lingkungan sekitarnya (Steven)
14. Suatu proses menyortir, memilih, dan mengirimkan simbol-simbol sedemikian
rupa sehingga membantu pendengar membangkitkan makna atau respons dari
pikirannya yang serupa dengan yang dimaksudkan komunikator (Raymond S.
Ross).
15. Pengalihan suatu pesan dari satu sumber kepada penerima agar dapat dipahami
(Prof. Dr. Alo Liliweri).
16. Transmisi informasi, gagasan, emosi, ketrampilan, dan sebagainya, dengan
menggunakan simbol-simbol kata-kata, gambar, figur, grafik dan sebagainya.
Tindakan atauproses transmisi itulah yang disebut dengan komunikasi (Bernard
Berelson & Gary A. Steiner).
17. Proses yang memungkinkan seseorang (komunikator) menyampaikan
rangsangan untuk mengubah perilaku orang lain (Menurut Carl I.Hovland).
18. Proses memahami dan berbagi makna (Judy C pearson & Paul E melson).
19. Proses makna di antara dua orang atau lebih (Stewart L. Tubbs & Sylvia Moss)
20. Transaksi dinamis yang melibatkan gagasan dan perasaan (William I. Gordon).
21. Seni untuk menyampaikan informasi, ide-ide, seseorang kepada orang lain (M.
Djenamar).
22. Proses pengoperan lambang yang berarti diantara individu-individu (William
Albig).
23. Komunikasi adalah alat dimana warga masyarakat dapatberpartisipasi dalam
demokrasi (Aristoteles).
24. Simbol/verbal/ujaran, komunikasi adalah pertukaran pikiran atau gagasan secara
verbal (Hoben).
25. Komunikasi merupakan proses yang dinamis dan secara konstan berubah
sesuai dengan situasi yang berlaku (Anderson).
26. Komunikasi adalah upaya yang bertujuan berbagi untuk mencapai
kebersamaan. Jika dua orang berkomunikasi maka pemahaman yang sama

terhadap pesan yang saling dipertukarkan adalah tujuan yang diinginkan oleh
keduanya (Lexicographer).
27. Komunikasi adalah suatu proses melalui mana seseorang (komunikator)
menyampaikan stimulus (biasanya dalam bentuk kata-kata) dengan tujuan
mengubah atau membentuk perilaku orang-orang lainnya (khalayak) (Hovland,
Janis & Kelley).
28. Komunikasi adalah suatu proses yang membuat sesuatu dari yang semula
dimiliki oleh seseorang (monopoli seseorang) menjadi dimiliki oleh dua orang
atau lebih (Gode).
29. Komunikasi adalah suatu proses yang menghubungkan satu bagian dengan
bagian lainnya dalam kehidupan (Ruesch).
30. Komunikasi adalah seluruh prosedur melalui mana pikiran seseorang dapat
mempengaruhi pikiran orang lainnya (Weaver).

1.6 Fungsi Komunikasi


1.

To Inform menginformasikan

2.

To Educate mendidik

3. To Entertain menghibur
4. To Influence mempengaruhi

1.7 Jenis Komunikasi


1. Verbal Communication (Lisan, Language) - Non Verbal Communication (Isyarat,
Gesture, Body Language).
2. Direct Communication (Tatap Muka) - Indirect Communication (Bermedia).
3. Intrapersonal Communication Interpersonal Communication Group
Communication Mass Communication.
4. Komunikasi Lisan Komunikasi Tulisan.
5. Komunikasi Politik, Komunikasi Budaya, Komunikasi Olahraga, Komunikasi
Pembangunan, Komunikasi Organisasi, Komunikasi Keluarga, dsb.

1.8 Alur & Komponen Komunikasi


1.

Komunikator/Sender Pengirim pesan

2. Encoding - Proses penyusunan ide menjadi simbol/pesan


3. Message Pesan
4. Media Saluran
5. Decoding - Proses pemecahan/ penerjemahan simbol-simbol
6. Komunikan/Receiver Penerima pesan
7.

Feed Back - Umpan balik, respon.

BAB 3
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Kata atau istilah komunikasi (dari bahasa Inggris
communication),secara etimologis atau menurut asal katanya adalah dari
bahasa Latin communicatus, dan perkataan ini bersumber pada kata communis.
Dalam kata communis ini memiliki makna berbagi atau menjadi milik bersama
yaitu suatu usaha yang memiliki tujuan untuk kebersamaan atau kesamaan
makna.
Di kehidupan ini komunikasi merupakan sesuatu yang sangat vital.
Komunikasi berperan penting bagi kehidupan manusia, karena manusia itu
sendiri dikenal sebagai makhluk social. Setiap saat pasti manusia di dunia ini
melakukan komunikasi, baik itu komunikasi verbal maupun komunikasi non
verbal. Namun , berkomunikasi dengan mengharapkan timbal balik yang positif
dari lawan bicara kita itu sulit,

B. SARAN
Dengan melalui makalah ini kami selaku penyusun mengharapkan
khususnya semua mahasiswa Fakultas Ilmu Komunikasi Jurusan Public Relation
UNIVERSITAS MERCU BUANA dapat mengetahui serta memahami tentang
Definisi Komunikasi dan Tingkatan Proses Komunikasi.

DAFTAR PUSTAKA

Buku :
Blake, Reed H., and Haroldsen, Edwin O. Taksonomi Konsep Komunikasi. Cetakan Ke1. Terj. Hasan Bahanan. Surabaya: Papyrus, 2003.
Pawito, dan C Sardjono. Teori-Teori Komunikasi. Buku Pegangan Kuliah Fisipol
Komunikasi Massa S1 Semester IV. Surakarta: Universitas Sebelas Maret, 1994.
Purwasito, Andrik. Komunikasi Multikultural. Cetakan Ke-1. Surakarta: Muhammadiyah
University Press, 2003.
Suprapto, Tommy. Pengantar Teori Komunikasi. Cetakan Ke-1. Yogyakarta: Media
Pressindo, 2006.
Vardiansyah, Dani. Pengantar Ilmu Komunikasi. Cetakan Ke-1. Bogor: Ghalia Indonesia,
2004.
Mulyana, Dedy. Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. 2005.
Hafied, Cangara. Pengantar Ilmu Komunikasi. 1998.

Anda mungkin juga menyukai