Kelompok 4 :
2021
Kata Pengantar
Makalah ini telah kami susun dengan sebaik mungkin. Untuk itu, kami
menyampaikan terima kasih kepada bapak Dr. Muhammad Husni Ritonga, MA
selaku dosen Filsafat Komunikasi yang telah membimbing kami dalam
pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, kami menyadari bahwa masih ada kekurangan
baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu, dengan
segala kerendahan hati, kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar
kami dapat menyusun makalah selanjutnya dengan lebih baik. Akhir kata, kami
berharap makalah ini dapat memberikan manfaat maupun inspirasi bagi pembaca.
Penulis
Kelompok 4
i
Daftar isi
Kata Pengantar.............................................................................................i
Daftar Isi.......................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang......................................................................................1
B. Rumusan Masalah……………………………………………………. 1
C. Tujuan.....................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
A. Hakikat Komunikasi..................................................................................3
B. Landasan Komunikasi...........................................................................….3
A. Simpulan.................................................................................................8
B. Saran........................................................................................................8
Daftar Pustaka............................................................................................9
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Manusia juga tidak dapat tidak melakukan, karena manusia sendiri memiliki
perasaan dan juga pikiran yang harus disampaikan kepada manusia lainnya dalam
bentuk sebuah pertanyaan. Tanpa komunikasi , tidak akan pernah ada dan tidak
terjadi proses interaksi dan proses pemindahan pesan antar sesame manusia. Itulah
sebabnya komunikasi ini merupakan kebutuhan vital bagi manusia. Dan juga
proses komunikasi akan terus – menerus berlangsung selama manusia hidup.
Menyadari betapa sangat pentingnya komunikasi bagi manusia, maka kami akan
mebahas tentang hakikat dan landasan komunikasi manusia serta juga hubungan
komunikasi antar manusia.
B. Rumusan Masalah
1
Anwar Arifin. 1995. Ilmu Komunikasi. Jakarta : PT. Raja Grafindo. Hal. 19
1
C. Tujuan
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Hakikat Komunikasi
Hakikat komunikasi yaitu suatu proses dimana pernyataan antar manusia , yang
dimana pernyataan itu adalah suatu pikiran atau perasaan seseorang kepada orang
lain dengan menggunakan bahasa sebagai alat penyalurnya. Dalam “bahasa”
komunikasi pernyataan dinamakan pesan (massage). Orang yang menyampaikan
pesan disebut sebagai komunikator, sedangkan orang yang menerima pernyataan
disebut juga dengan komunikan. Untuk lebih jelasnya, komunikasi berarti proses
penyampaian pesan oleh komunikator kepada komunikan. Jika dianalisis lebih
lanjut pesan komunikasi sendiri terdiri dari dua aspek yaitu :
Konkretnya isi pesan itu sendiri adalah pikiran ataupun perasaan, sedangkan
lambang adalah bahasa.
Proses penyampaian pesan (isi pesan dan lambang / code, berupa pikiran,
perasaan dan bahasa verbal / non verbal) oleh komunikator kepada komunikan.
Proses dari penyampaian pesan dari komunikator (penyampai pesan) kepada
komunikan (penerima pesan) melalui media yang menimbulkan efek tertentu. 2
Hakikat komunikasi adalah tentang penyampaian pesan, selama ada pesan yang
disampaikan maka itu adalah komunikasi.3
B. Landasan Komunikasi
3
dari komunikator (penyampai pesan) kepada komunikan (penerima pesan) melalui
media yang dapat menimbulkan efek tertentu.
4
d. Penerima
Penerima (receiver) disebut juga sasaran atau tujuan (destination),
komunikate (communicate), penyandi balik (decoder), khalayak
(audience), pendengar (listener), penafsir (interpreter) atau
komunikan. Penerima yaitu pihak yang menerima pesan dari
sumber. Penyandi balik yaitu proses menerjemahkan atau
menafsirkan seperangkat simbol verbal maupun nonverbal yang
diterima menjadi gagasan yang dapat mudah dipahami.
e. Efek
Efek adalah apa yang terjadi pada penerima setelah ia mendapat
pesan tersebut. Efek yaitu perbedaan antara apa yang dipikirkan,
dirasakan, dan juga dilakukan oleh penerima sebelum dan sesudah
menerima pesan. Efek bisa terjadi pada pengetahuan, tingkah laku
dan juga sikap dari seseorang.
5
dikomunikasikan, setelah tahu apa arti atau informasi apa yang
akan dikirimkan, maka informasi tersebut dapat dirubah ke dalam
kode atau sandi – sandi tertentu sesuai dengan aturannya sehingga
menghasilkan berupa suatu pesan.
3) Komunikasi bersifat interaksi dan transaksi
Maksud dari komunikasi bersifat interaksi adalah saling bertukar
komunikasi, misalnya seseorang berbicara kepada temannya
mengenai sesuatu, kemudian temannya yang mendengar
memberikan reaksi atau komentar terhadap apa yang sedang
dibicarakannya itu. Begitu juga selanjutnya berlangsung secara
teratur ibarat orang yang bermain lempar bola, proses tersebut
dinamakan transaksi.
4) Komunikasi dapat terjadi disengaja maupun tidak disengaja
Komunikasi yang disengaja terjadi apabila pesan yang mempunyai
maksud tertentu dikirimkan kepada penerima yang dimaksudkan.
Komunikasi ternyata juga dapat terjadi secara tidak disengaja,
misalnya seseorang memakai pakaian yang cerah tanpa bermaksud
memberi pesan kepada orang lain, tetapi tanpa sengaja orang lain
yang melihatnya menangkap pesan dari sesuatu pakain yang
dipakainya.
6
dapat dilihat pada rumusan Laswell dan juga Aristoteles. Pola komunikasi
menurut Laswell yaitu mengikuti rumusan : “who say what to whom in what
channel with what effect”6. Sedangkan dalam komunikasi Aristoteles, kedudukan
manusia sebagai pelaku komunikasi meliputi pembicara dan juga pendengar.
Rumusan komunikasi menurut Aristoteles sendiri terdiri dari 4 unsur, yaitu ada
pembicara, argumen, pidato, dan juga pendengar.
Sehingga demikian posisi manusia berada pada “who and whom” pada rumusan
Laswell serta “pembicara dan pendengar” pada komunikasi Aristoteles. Maka,
menjadi mutlak untuk memahami manusia secara filosofis agar komunikasi kita
menjadi efektif. Sebagaimana manusia mempunyai tiga anima (jiwa) 7:
BAB III
PENUTUP
6
/Ibid/ Etika dan Filsafat Komunikasi. Hal.99
7
/Ibid/ Etika dan Filsafat Komunikasi. Hal.99
8
/Ibid/ Etika dan Filsafat Komunikasi. Hal. 108 – 109
7
A. Simpulan
Hakikat komunikasi yaitu suatu proses dimana pernyataan antar manusia , yang
dimana pernyataan itu adalah suatu pikiran atau perasaan seseorang kepada orang
lain dengan menggunakan bahasa sebagai alat penyalurnya. Berbicara tentang
landasan komunikasi, berarti membicarakan tentang konsep – konsep dasar
komunikasi yang dimana mencakup definisi komunikasi, komponen dasar
komunikasi dan juga prinsip – prinsip komunikasi. Dalam setiap kehidupan
manusia memerlukan pemahaman yang lebih mendalam atas segala hal yang
dilakukannya, termasuk juga di dalam proses komunikasi. Proses komunikasi
adalah suatu aktivitas yang diperlukan untuk mengadakan dan melakukan
tindakan komunikatif baik yang dilakukan oleh komunikator, komunikan atau
aktivitas penyampaian pesan, noise yang bisa saja terjadi dalam setiap tindakan
komunikatif yang lainnya.
B. Saran
Kita harus belajar lebih banyak lagi mengenai Hakikat dan Landasan Komunikasi
Manusia agar kita memiliki pengetahuan yang cukup luas dan tidak hanya
berpatokan pada satu referensi buku saja tetapi harus lebih banyak membaca dan
belajar dengan buku yang lain nya.
Daftar Pustaka
8
Effendy, Onong Uchjana. 2003. Ilmu, Teori dan Filsafat Komunikasi. Bandung :
Citra Aditya Bakti.