KELOMPOK 2 :
ALIFFATUL NURCAHYO
B91217062
Puji syukur kepada ALLAH SWT yang telah memberi nikmat, kesempatan untuk
mengerjakan tugas makalah ini. Shalawat dan salam tidak lupa kami panjatkan kepada Nabi
Muhammad SAW, terimakasih kepada DR.H. Sunarto AS, M.EI dan Dinar Ayu Candra
Agustin,S.Sos, M.Kom.I yang telah memberikan kepercayaan kepada saya untuk
mengerjakan tugas ini. Tidak lupa saya juga mengucapkan banyak terimakasih atas bantuan
dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik materi maupun
pikirannya.
Semoga buku ini memberikan manfaat kepada kita semua apabila ada kesalahan
dalam pembuatan atau penulisan saya harap para pembaca memakluminya karena kami
semua masih dalam proses belajar.
Penulis
i
DAFTAR ISI
ii
BAB 1
PEMBAHASAN
TEKNIK MENYUSUN MATERI PIDATO
Menurut Larry King, ada 4 dasar yang dapat membuat percakapan menjadi berhasil,
yaitu kejujuran, sikap yang benar, minat terhadap orang lain, dan keterbukaan terhadap diri
sendiri. Kemauan untuk berbicara, merupakan unsure dasar lain untuk menjadi pembicara
yang baik.1 Kesalahan beberapa pembicara adalah mengabaikan susunan alur dari isi
pembicaraan mereka.2Kita akan lebih percaya diri dalam kemungkinan sukses ketika kita
mengembangkan rencana bicara yang efektif-strategi untuk mencapai tujuan kita. Berikut
adalah recana berbicara yang efektif-strategi:
1. Memilih tujuan berbicara tertentu yang sesuai untuk audiens dan kesempatan
2. Memahami audiens dan beradaptasi dengan mereka
3. Mengumpulkan dan mengevaluasi informasi yang akan digunakan dalam pidato
4. Mengatur dan mengembangkan ide-ide menjadi outline pidato yang terstruktur
dengan baik
5. Memilih alat bantu visual yang sesuai untuk audien
6. Mempraktikkan kata-kata dan penyampaian pidato.3
Ada saatnya di mana kita lebih baik diam. Bila insting kita menyuruh untuk diam,
perhatikanlah. Ciri-ciri pembicara terbaik: pandang suatu hal dari sudut pandang yang baru,
memiliki cakrawala yang luas, antusias, tidak pernah membicarakan diri mereka sendiri,
sangat ingin tahu, menunjukkan empati, mempunyai selera humor, punya gaya bicara sendiri,
dan jadi diri sendiri.4 Pilihan kata juga menentukan perhatian dan kesan audiens. Inilah hal-
hal yang harus diperhatikan setiap menyusun naskah. Pemilihan topik juga diusahakan
menarik dan mudah diingat.5
Sebelum menyusun naskah pidato, yang harus diperhatikan ialah bahan pidato yang
akan dibahas. Memilih bahan yang tepat dimaksudkan untuk menyesuaikan materi dengan
situasi dan kondisi saat pidato berlangsung.6 Menulis naskah pidato harus melalui empat
kegiatan yaitu, mengumpulkan bahan, menentukan topik dan tujuan, membuat kerangka, dan
menguraikan isi naskah pidato secara terperinci. Penjelasannya adalah sebagai berikut.
1. Mengumpulkan Bahan
Bahan-bahan menulis pidato dapat diperoleh dari Buku-buku, perturan-peraturan,
majalah-majalah, dan surat kabar merupakan sumber informasi yang kaya yang dapat
digunakan sebagai bahan dalam rangka menguraikan isi pidato. Kita bisa mengikuti petunjuk
Culloght (1986: 8) bahwa topik ceramah bisa diperoleh dari beberapa sumber, yaitu:
1
Larry King, Seni Berbicara Kepada Siapa Saja, Kapam Saja, Dimana Saja (Jakarta: PT Gramedia
Pustaka Utama, 2010), hh 6-12
2
Ongky Hojanto, 64 Tip dan Trik Presentasi, Public Speaking Mastery in Action (Jakarta: PT
agramedia Pustaka Utama, 2018 ) h.94
3
Rodolph F, Vrdeber & Kathen S, The Challenge of Effective Speaking, 13th edition (USA: Thomson
Higher Education, 2004) h.21
4
Ibid.hh. 65-66
5
Moh Ali Aziz, Bersiul di Tengah Badai (Surabaya: UINSA Press, 2015), h.4
6
Alwisral Imam Zaidallah, Strategi Dakwah; Dalam Membentuk Da’i dan Khotib Profesional,
(Jakarta: Kalam Mulia, 2002), h. 83
1
a. Diri Sendiri : sumber pengetahuan yang paling baik adalah yang kita
kumpulkan dari lingkungan kita. Jika kita memnilih topik yang
berkaitan dengan sesuatu yang kita alami sendiri, maka kita
adalah orang yang paling tahu tentang hal tersebut.
b. Orang lain : Jika tidak memiliki pengalaman dari masalah yang
dibicarakan, kita bia bertanya kepada teman, guru atau orang
yang ahli dalam hal tersebut.
c. Kepustakaan : Kunjungilah sejumlah perpustakaan dan bacalah buku,
majalah, dan surat kabar yang memberikan inspirasi.
d. Lain-lain media : Kita harus mengembangkan “Antena Pengumpul
Pengetahuan” ke segala arah. Jika kita mendengarkan televisi
ataupun radio, jangan pasif, tapi sediakan pulpen dan kertas
dan tulislah hal yang dapat dipertimbangkan untuk dijadikan
topik.7
Selain itu topik yang dipilih juga harus memperhatikan tujuan,tempat serta media
ceramah. Tujuan dakwah merupakan hasil akhir dari terlaksananya kegiatan dakwah. Dengan
kata lain, tujuan dakwah merupakan sesuatu yang dikonsepsikan dan diinginkan akan tercapai
oleh semua pendakwah, dan sudah menjadi keharusan bahwa setiap pendakwah yang hendak
melakukan aktivitas dakwahnya, pasti mempunyai tujuan yang jelas mengenai pesan dakwah
yang akan disampaikan kepada mitra dakwah yang menjadi sasaran dakwahnya. Sehingga
pesan dakwah yang disampaikan akan lebih mengena kepada mitra dakwah. Secara general,
tujuan dakwah adalah untuk mengatasi berbagai permasalahan umat dengan cara
menyampaikan ajaran islam, yang didalamnya terkandung upaya untuk memperdalam tingkat
7
Moh Ali Aziz, Teknik Khutbah Komunikatif (Surabaya: UINSA Press, 2014), hh.81-82
8
Jalaluddin Rakhmat, Retorika Modern Pendekatan Praktis, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2004),
h. 205
2
kesalehan umat, maupun merubah umat dari hal-hal yang negatif.9 Aktivitas dakwah juga
bertujuan memberikan pemahaman yang baik hingga berakhir pada pengalaman ajaran islam
secara keseluruhan.10
Moh. Ali Aziz, merinci tujuan dakwah menjadi empat macam, yang meliputi:
pertama, mengajak orang-orang non islam untuk memeluk agama islam. Kedua,
mengislamkan orang islam , artinya meningkatkan kualitas iman, islam dan ihsan kaum
muslimin, sehingga mereka menjadi orang-orang yang mengamalkan islam secara
keseluruhan. Ketiga, menyebar kebaikan dan mencegah timbulnya dan tersebarnya bentuk-
bentuk kemaksiatan yang akan menghancurkan sendi-sendi kehidupan individu dan
masyarakat, sehingga menjadi masyarakat yang tentram dengan penuh keridhoan Allah. Dan
Keempat, membentuk individu dan masyarakat yang menjadikan islam sebagai pegangan dan
pandangan hidup dalam segala segi kehidupannya, baik politik, ekonomi, sosial, dan
budaya.11
9
Wahyu Ilaihi, Rekayasa Sosial Sebagai Strategi Dakwah Perspektif Al-Qur’an, dalam Jurnal Ilmu
Dakwah, vol. 7, no. 1 (Surabaya: Fakultas Dakwah IAIN Sunan Ampel, April 2003), h.47.
10
Sri Astutik, Kreatifitas dan Dakwah Islamiyah, dalam Jurnal Ilmu Dakwah, Vol. 3, No. 2 (Surabaya:
Fakultas Dakwah IAIN Sunan Ampel, Oktober 2000), h.35.
11
Moh. Ali Aziz, Diktat Ilmu Dakwah (Surabaya: Fakultas Dakwah IAIN Sunan Ampel,tt), hh. 38-39.
3
Alur dasar pidato, yaitu rangkaian isi pidato yang mengikuti alur dasar pidato
yang bergerak melalui tiga tahap:
a) tahap perhatian, yaitu tahap pertama yang dilakukan pembicara dengan baik;
c) tahap penyajian, yaitu merupakan tahap pembicara menyajikan materi pidato yang
telah dipersiapkan melalui naskah kerangka pidato.
Pada dasarnya menulis teks pidato, ceramah, atau khitobah itu sama. Berikut
teknik menulis pidato saja, beberapa sistematika yang harus diketahui dalam
menulis pidato adalah sebagai berikut:
1. Mencantumkan salam pembuka dan sapaan kepada hadirin.
2. Memaparkan pendahuluan dalam bentuk ucapan terima kasih atau rasa
syukur.
3. Menggunakan isi atau inti pokok pidato dengan menggunakan kalimat yang
lugas dan jelas serta gaya bahasa yang menarik.
4. Menentukan simpulan isi pidato, sekaligus harapan berbentuk anjuran atau
gerakan.
12
Dinna Ferdianti, Cendekia Berbahasa, (Jakarta: Grafindo Media Pratama, 2005), hh. 144-145
4
5. Mencantumkan salam penutup.13
BAB 2
ANALISA
Menurut saya salah satu faktor keberhasilan khitobah atau pidato adalah persiapan.
Karena dengan melakukan persiapan sebelumnya, kita menjadi lebih siap dan kemungkinan
gagal atau tidak berhasilnya semakin menipis. Karena bagaimana pun juga seseorang yang
melakukan persiapan terlebih dahulu akan lebih baik jika dibandingkan dengan seseorang
yang spontan.
Dalam persiapan pidato terdapat banyak hal yang harus dilakukan. Dari semua yang
sudah saya paparkan di atas, menurut saya ada hal yang harus dilakukan, yaitu membaca
,menulis, dan mengulang. Dengan membaca kita dapat memperluas wawasan sehingga
memiliki banyak pengetahuan untuk disampaikan. Menulis merupakan cara mengingat yang
mudah dan cukup tinggi tingkat keberhasilannya. Hal ini sesuai pula dengan firman Allah
Q.S Al-Alaq (96): 3-4:
13
https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=http://digilib.uinsby.ac.id/5283/5/Bab%2
5202.pdf&ved=2ahUKEwil98KehM3gAhVZcCsKHS19DU8QFjAFegQIARAB&usg=AOvVaw3Z5SKxBd3m
TmNPSRwq8ASK diakes pada tanggal 21 Februari 2019 pukul 21.37 WIB
14
Kementrian Agama RI. Al-Qur’an dan Tafsirnya Edisi yang Disempurnakan. Jakarta: Widya
Cahaya, 2011.
5
BAB 3
PENUTUP
1. Kesimpulan
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa menyusun materi pidato harus melalui
beberapa kegiatan yaitu:
a. Mengumpulkan bahan
b. Menentukan topik dan tujuan
c. Menyusun kerangka
d. Menguraikan isi
Sebelum menyusun naskah pidato, yang harus diperhatikan ialah bahan pidato yang
akan dibahas. Memilih bahan yang tepat dimaksudkan untuk menyesuaikan materi dengan
situasi dan kondisi saat pidato berlangsung.
6
DAFTAR PUSTAKA
Ali Aziz, Moh . Bersiul di Tengah Badai. Surabaya: UINSA Press. 2015.
Ali Aziz, Moh. Diktat Ilmu Dakwah . Surabaya: Fakultas Dakwah IAIN Sunan Ampel,tt.
Ali Aziz, Moh . Teknik Khutbah Komunikatif . Surabaya: UINSA Press. 2014.
Astutik, Sri . Kreatifitas dan Dakwah Islamiyah, dalam Jurnal Ilmu Dakwah, Vol. 3, No. 2 . Surabaya: Fakultas
Dakwah IAIN Sunan Ampel. Oktober 2000.
https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=http://digilib.uinsby.ac.id/5283/5/Bab%25202.pdf&
ved=2ahUKEwil98KehM3gAhVZcCsKHS19DU8QFjAFegQIARAB&usg=AOvVaw3Z5SKxBd3mT
mNPSRwq8ASK diakes pada tanggal 21Februari 2019 pukul 21.37 WIB.
Ilaihi, Wahyu. Rekayasa Sosial Sebagai Strategi Dakwah Perspektif Al-Qur’an, dalam Jurnal Ilmu Dakwah,
vol. 7, no. 1. Surabaya: Fakultas Dakwah IAIN Sunan Ampel. April 2003.
Kementrian Agama RI. Al-Qur’an dan Tafsirnya Edisi yang Disempurnakan. Jakarta: Widya Cahaya.
2011.
King, Larry . Seni Berbicara Kepada Siapa Saja, Kapam Saja, Dimana Saja. Jakarta: PT Gramedia Pustaka
Utama. 2010.
Ongky, Hojanto. 64 Tip dan Trik Presentasi, Public Speaking Mastery in Action. Jakarta: PT gramedia Pustaka
Utama. 2018.
Rakhmat, Jalaluddin. Retorika Modern Pendekatan Praktis. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. 2004.
Rodolph F, Vrdeber & Kathen S, The Challenge of Effective Speaking, 13th edition . USA: Thomson Higher
Education. 2004.
Zaidallah, Alwisral Imam. Strategi Dakwah; Dalam Membentuk Da’i dan Khotib Profesional. Jakarta: Kalam
Mulia, 2002.