Anda di halaman 1dari 12

TUGAS KELOMPOK DOSEN PENGAMPU

ILMU DAKWAH Pipir Romadi, S.kom.I,M.M

MAKALAH MATERI DAKWAH

Disusun oleh:

RAHMAD HIDAYAT
11744100701

ZUL ARI SAPUTRA


11744102290

Jurusan Manajemen Dakwah


Fakultas Dakwah Dan Komunikasi
Universitas Sultan Syarif Kasim Riau
Pekanbaru
2018
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr.Wb

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah swt. yang telah memberikan
kekuatan dan keteguhan hati kepada kami untuk menyelesaikan makalah ini. Sholawat
beserta salam semoga senantiasa tercurah limpahan kepada nabi Muhammad saw. yang
menjadi tauladan para umat manusia yang merindukan keindahan syurga.Penulisan makalah
ini bertujuan untuk mempelajari dan mengetahui tentang “MATERI DAKWAH”

Penulis menyadari, sebagai seorang pelajar yang pengetahuannya tidak seberapa yang
masih perlu belajar dalam penulisan makalah, bahwa makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang positif demi
terciptanya makalah yang lebih baik lagi, serta berdaya guna di masa yang akan datang.

Besar harapan, mudah-mudahan makalah yang sangat sederhana ini dapat bermanfaat
bagi semua orang.

Wasalamu'alaikum Wr.Wb.

Pekanbaru, 14 Mar 2018

PENYUSUN,

KELOMPOK
DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................................... 4


A. Latar belakang ............................................................................................................. 4
B. Rumusan masalah ........................................................................................................ 4
C. Tujuan penulisan ......................................................................................................... 4
BAB II PEMBAHASAN .......................................................................................................... 5
A. Pengertian materi dakwah ........................................................................................... 5
B. Sumber materi dakwah ................................................................................................ 5
1. Al-Qur’an dan hadits ............................................................................................... 5
2. Akal fikiran ulama (opini ulama) ............................................................................ 6
C. Macam-macam materi dakwah ................................................................................... 6
1. Masalah aqidah ........................................................................................................ 6
2. Masalah syariat ........................................................................................................ 7
3. Masalah akhlak ........................................................................................................ 8
4. Masalah muamalah .................................................................................................. 8
5. Masalah kehidupan .................................................................................................. 9
6. Masalah Manusia ..................................................................................................... 9
7. Masalah harta benda ................................................................................................ 9
8. Masalah Ilmu Pengetahuan .................................................................................... 10
BAB III PENUTUP ................................................................................................................ 11
D. Kesimpulan................................................................................................................ 11
E. Saran .......................................................................................................................... 11
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................................. 12
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Islam adalah agama dakwah, yaitu agama yang menugaskan umatnya untuk
menyebarkan dan menyiarkan Islam kepada seluruh umat manusia sebagai rahmat bagi
seluruh alam.
Karena tujuan utama dakwah adalah untuk mengajak mad’u kejalan yang benar yang
diridhai Allah. Maka materi dakwah harus bersumber dari sumber pokok ajaran Islam, yakni
al-Qur’an dan al-Hadist. Namun karena luasnya materi dari kedua sumber tersebut, maka
perlu adanya pembatasan yang disesuaikan dengan kondisi mad’u. dalam makalah ini, kami
akan membahas tentang materi dakwah, khususnya yaitu amar ma’ruf nahi mungkar.

B. Rumusan masalah

1. Pengertian materi dakwah


2. Sumber materi dakwah
3. Macam-macam materi dakwah

C. Tujuan penulisan

1. Mengetahui apa itu materi dakwah


2. Mengetahui sumber materi dakwah
3. Mengetahui macam-macam materi dakwah
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian materi dakwah

Materi Dakwah (Maddah Ad-Dakwah) adalah seluruh ajaran islam yang tertuang
dalam Al-Qur’an dan As-Sunnah, sedang pengembangannya mencakup kultur islam yang
bersumber dari kedua sumber islam tersebut. Pesan-pesan dakwah yang disampaikan kepada
umat adalah pesan-pesan yang berisi ajaran islam. Al-Qur’an adalah pesan dakwah yang
berisi peringatan dan berita gembira.1

Materi yang disampaikan oleh seorang da’i harus cocok dengan bidang keahliannya,
juga harus cocok dengan metode dan media serta objek dakwahnya.. Materi dakwah memuat
pesan-pesan dakwah Islam atau segala sesuatu yang harus disampaikan da,i kepada mad,u
yaitu keseluruhan ajaran Islam yang ada didalam Kitabullah maupun Sunnah Rasul. Pesan-
pesan dakwah yang disampaikan kepada mad’u adalah pesan dakwah yang berisi ajaran
Islam.2

B. Sumber materi dakwah

1. Al-Qur’an dan hadits

Agama islam adalah agama yang menganut ajaran kitab, yakni al-quran dan hadits
rasulullah saw dimana keduanya ini merupakan sumber ajaran islam. Oleh karena itu materi
dakwah tak boleh lepas dan berpatokan dari kedua sumber tersebut.

Menurut Hasby Al-Shiddiqiy, Al-Qur’an adalah kalam Allah SWT yang merupakan
mu’jizat yang diturunkan atau diwahyukan kepada Nabi Muhammad SAW dan membacanya
merupakan suatu ibadah. Sedangkan Al-hadits adalah segala sesuatu yang disandarkan
kepada Nabi Muammad SAW baik berupa perkataan, perbuatan, pernyataan (taqrir), dan
sebagainya.

Secara khusus Al-Qur’an menjadi nama bagi sebuah kitab yang diturunkan kepada
Nabi Muhammad SAW, dan sebutan Al-Qur’an tidak terbatas pada sebuah kitab dengan
seluruh kandungannya, tapi juga bagian ayat-ayatnya juga dinisbahkan kepadanya.

1
Hafi anshari, pemahaman dan pengalaman ilmu dakwah, (surabaya : al-ikhlas,1993), h. 140
2
H.M.yunan yusuf, manajemen dakwah, (jakarta : kencana, 2006), h, 26
Hadis atau Al-hadits menurut bahasa al-jadid yang artinya sesuatu yang baru lawan
dari al-qadim (lama) artinya yang berarti menunjukkan kepada waktu yang dekat atau waktu
yang singkat seperti (orang yang baru memelukagama islam). Hadis juga sering disebut
dengan al-khabar yang berarti berita, yaitu sesuatu yang dipercakapkan dan dipindahkan dari
seseorang kepada orang lain. secara umum fungsi hadis adalah untuk menjelaskan makna
kandungan Al-Qur’an yang sangat dalam dan global atau li al-bayan (menjelaskan). Hanya
penjelasan itu kemudian oleh para ulama diperinci ke berbagai bentuk penjelasan.

2. Akal fikiran ulama (opini ulama)

Islam menganjurkan umatnya untuk berfikir, berijtihad menemukan hukum-hukum


sebagai tafsiran dan takwil al-quran dan hadits. Maka dari itu hasil penelitian dan hasil
pemikiran ulama juga dapat dijadikan sumber kedua setelah al-quran dan hadist untuk
berdakwah. Dengan catatan penemuan baru tidak bertentangan dengan al-quran dan hadist
bisa di jadikan pedoman untuk sumber berdakwah

C. Macam-macam materi dakwah

Pada dasarnya materi dakwah Islam tergantung pada tujuan dakwah yang hendak
dicapai. Namun secara global dapatlah dikatakan bahwa materi dakwah dapat diklafikasikan
menjadi beberapa hal pokok yaitu.3

1. Masalah aqidah

Aspek akidah adalah yang akan membentuk moral (akhlak)manusia. Oleh karena itu,
yang pertama kali dijadikan materi dalam dakwah Islam adalah masalah aqidah atau
keimanan. Aspek akidah ini yang akan membentuk karakter ber-taqarrub (medekatkan diri
pada Allah) seorang hamba dengan haq (benar).

Sebab, jika seorang hamba tidak memiliki pengetahuan tentang akidah yang benar,
dikhawatirkan jalan menuju Allah bisa salah. Oleh sebab itu, bagi seorang da’i, materi akidah
ini harus diutamakan dalam berdakwah. Aqidah adalah pokok kepercayaan dalam agama
Islam. Aqidah Islam disebut Tauhid dan merupakan inti dari kepercayaan. Dalam Islam,
Aqidah merupakan I’tiqad Bathiniyyah yang mencakup masalah-masalah yang erat kaitannya
dengan rukun Iman. Masalah aqidah atau keyakinan ini sesuai dengan sabda nabi
Muhammad, SAW: “Hendaknya engkau beriman kepada Allah, para malaikatnya, Kitab-

3
Asmuni syukir, dasar-dasar strategi dakwah islam, (surabaya : Al-ikhlas, 1983), h 55-60
kitabnya, Para Rasulnya, hari akhir, dan adanya takdir baik dan buruk (yang diciptakan oleh-
Nya” (HR. Muslim dari Umar

Ciri-ciri yang membedakan aqidah dengan kepercayaan agama lain yaitu :


1) Keterbukaan melalui persaksian (syahadat).
2) Cakrawala pandangan yang luas dengan memperkenalkan bahwa Allah adalah
Tuhan seluruh alam.
3) Ketahanan antara iman dan Islam atau antara iman dan amal perbuatan.

Orang yang memiliki iman yang benar (hakiki) akan cenderung untuk berbuat baik dan akan
menjauhi perbuatan jahat, karena perbuatan jahat akan berkonsekuensi pada hal-hal yang
buruk. iman inilah yang berkaitan dengan dakwah Islam dimana amar ma’ruf nahi
mungkar dikembangkan yang kemudian menjadi tujuan utama dari suatu proses dakwah.4

2. Masalah syariat

Secara etimologi kata syari’ah berasal dari bahasa Arab, dari kata syara’a yang berarti
jalan. . Secara terminologis, Muhammad Ali al-Sayis mengartikan syari’ah dengan jalan
“yang lurus”. Kemudian pengertian ini dijabarkan menjadi: “Hukum Syara’ mengenai
perbuatan manusia yang dihasilkan dari dalil-dalil terperinci”.
Syariah dalam islam adalah berhubungan erat dengan amal lahir (nyata) dalam rangka
mentaati semua peraturan/hukum Allah guna mengatur hubungan antara manusia dengan
tuhanya dan mengatur pergaulan hidup antara sesama manusia. Hukum atau syari’ah sering
disebut sebagai cermin peradaban dalam pengertian bahwa ketika ia tumbuh matang dan
sempurna maka peradaban mencerminkan dirinya dalam hukum-hukumnya.
Materi dakwah yang bersifat Syari’ah ini sangat luas dan mengikat seluruh umat
Islam. Disamping mengandung dan mencakup kemaslahatan sosial dan moral. Materi dakwah
in dimaksudkan untuk memberikan gambaran yang benar dan kejadian secara cermat
terhadap hujjah atau dalil-dalil dalam melihat persoalan pembaruan. Sehingga umat tidak
terperosok kedalam kejelekan, karena yang diinginkan dalam dakwah adalah kebaikan.

Hukum atau syari’ah seperti wajib, haram, sunah, makruh dan mubah. Hukum-hukum
tersebut tidak saja diterangkan klasifikasinya, melainkan juga hikmah-hikmah yang
terkandung didalamnya.

4
H.M.yunan yusuf, manajemen dakwah, (jakarta : kencana, 2006), h, 26
3. Masalah akhlak

Pengertian akhlak adalah kebiasaan kehendak itu bila membiasakan sesuatu maka
kebiasaannya itu disebut akhlak .Jadi pemahaman akhlak adalah seseorang yang mengerti
benar akan kebiasaan perilaku yang diamalkan dalam pergaulan semata – mata taat kepada
Allah dan tunduk kepada-Nya. Oleh karena itu seseorang yang sudah memahami akhlak
maka dalam bertingkah laku akan timbul dari hasil perpaduan antara hati nurani, pikiran,
perasaan, bawaan dan kebiasaan dan yang menyatu, membentuk suatu kesatuan tindakan
akhlak yang dihayati dalam kenyataan hidup keseharian.
Berdasarkan pengertian ini, maka ajaran akhlaq dalam Islam pada dasarnya meliputi
kualitas perbuatan manusia yang merupakan ekspresi dari kondisi kejiwaannya, Islam
mengajarkan kepada manusia agar berbuat baik dengan ukuran yang bersumber dari Allah
SWT.
Pembahasan akhlak berkaitan dengan masalah tabiat atau kondisi temperatur batin
yang mempengaruhi perilaku manusia. Ajaran akhlak dalam Islam pada dasarnya meliputi
kualitas perbuatan manusia yang merupakan ekspresi dari kondisi kejiwaannya. Akhlak
merupakan ekspresi mulia bagi seseorang, lebih-lebih bagi para da’i.
Secara etimologis, kata akhlaq berasal dari bahasa arab, jamak dari khuluqun yang
berarti budi pekerti, perangai, dan tingkah laku atau tabi’at. Sedangkan secara terminology,
pembahasan akhlaq berkaitan dengan masalah tabi’at atau kondisi temperatur batin yang
mempengaruhi perilaku manusia. Sabda Rasulullah: sesungguhnya aku diutus dipermuka
bumi ini untuk menyempurnakan Akhlak.
berdasarkan hal tersebut dapat disimpulkan bahwa apa yang menjadi sifat Allah SWT,
pasti dinilai baik oleh manusia sehingga harus dipraktikkan dalam perilaku sehari-hari.

4. Masalah muamalah

Islam merupakan agama yang menekankan urusan muamalahlebih besar porsinya daripada
urusan ibadah. Ibadah dalam muamalahdisini diartikan sebagai ibadah yang mencakup
hubungan dengan Allah dalam rangka mengabdi kepada Allah SWT.

Statement ini dapat dipahami dengan alasan :

1) Dalam al-Qur’an dan al-Hadits mencakup proporsi terbesar sumber hukum yang
berkaitan dengan urusan muamalah.
2) Ibadah yang mengandung segi kemasyarakatan diberi ganjaran lebih besar daripada
ibadah yang bersifat perorangan.
3) Melakukan amal baik dalam bidang kemasyarakatan mendapatkan ganjaran lebih
besar dari pada ibadah sunnah.5

5. Masalah kehidupan

Kehidupan yang dianugerahkan Allah kepada manusia merupakan modal dasar yang
harus dipergunakan secermat mungkin. Dakwah memperkenalkan dua jenis kehidupan, yaitu
kehidupan di bumi yang sangat terbatas ruang dan waktu. Dan kehidupan akhirat yang
terbatas dan kekal abadi sifatnya.

6. Masalah Manusia

Bahwa manusia adalah makhluk yang mempunyai hak hidup, hak memilki, hak
berketurunan, hak berfikir sehat, dan hak menganut keyakinan yang di imani. Serta diberi
kehormatan untuk mengemban penegasan Allah yang mencakup:

1) Pengenalan yang benar dan pengabdian yang tulus kepada Allah


2) Pemeliharaan dan pengembangan dirinya dalam perilaku dan perangai yang luhur
3) Memelihara hubungan yang baik, yang damai, dan rukun dengan
lingkungannya (sosial dan cultural)

7. Masalah harta benda

‫صا ِل َحاتُ َخي ٌْر ِع ْندَ َر ِب َك ثَ َوابًا َو َخي ٌْر أَ َم ًل‬


َّ ‫ْال َما ُل َو ْال َبنُونَ ِزينَةُ ْال َح َياةِ الدُّ ْن َيا ۖ َو ْال َباقِ َياتُ ال‬
Artinya: Harta dan anak-anak adalah perhiasan kehidupan dunia tetapi
amalan-amalan yang kekal lagi saleh adalah lebih baik pahalanya di sisi Tuhanmu
serta lebih baik untuk menjadi harapan.(Al-kahfi: 46)

Maksudnya disini tidak akan dibenci dan hasrat untuk memilikinya tidak dimatikan
dan tidak dibekukan. Akan tetapi ia hanya dijinakkan dengan ajaran qona’ah dan dengan
ajaran cinta sesama dan kemasyarakatan, yaitu ajaran infaq (pengeluaran dan pemanfaatan)
harta benda bagi kemaslahatan diri dan masyarakat.

5
Ibid, h 28
8. Masalah Ilmu Pengetahuan

Dakwah menerangkan tentang pentingya ilmu pengetahuan, sebab ilmu pengetahuan


adalah hak semua manusia islam menetapkan tiga jalur ilmu pengetahuan:

1) Mengenal tulisan dan membaca


2) Penalaran dalam penelitian atas rahasia-rahasia alam
3) Pengambaran di bumi sperti study tour dan ekspedisi ilmiah

Apabila semua sasaran dakwah sudah dikenal, pesan akan lebih mudah disiapkan.
Materi dakwah dapat dibedakan menurut jenis atau kelompok objek dakwah. Materi itu
dikelompokkan dengan kemasan yang baik sehingga mempunyai bobot yang dalam dan luas,
lebih lagi menyangkut hukum-hukum islam dan kemasyarakatan.
Kadar rasionalitas, aktual serta argumentatif perlu diperhitungkan, karena tidak
mustahil objek dakwah lebih menguasai dari pelaku dakwah. Semua materi dakwah itu tentu
harus merujuk pada sumber pokok, yaitu Al-qur’an dan Sunnah Rasullah. Bertolak dari
materi yang disampaikan itu kegiatan dakwah dalam bentuk implementatif mudah
dilaksanakan sebagai realisasi pengalamannya.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Kehidupan modern telah banyak memberikan manfaat bagi manusia. Namun, disisi
lain kehidupan tersebut memiliki banyak dampak negative. Untuk memperbaiki dampak
negative tersebut materi dakwah sangat diperlukan, karena tujuan dakwah adalah mengajak
manusia (mad’u) kajalan yang benar, yaitu jalan yang diridhai oleh Allah SWT. Dalam
berdakwah, materi dakwah harus disesuaikan dengan kondisi mad’u agar dakwah menjadi
berhasil. Untuk itu materi dakwah sangat diperlukan bagi seorang da’i

B. Saran

Demikianlah makalah ini kami sampaikan. Kami sadar makalah ini jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran sangat kami harapkan demi kesempurnaan
makalah yang akan datang. Semoga makalah ini bermanfaatdan dapat menambah
pengetahuan dan wawasan kita semua.
DAFTAR PUSTAKA

Asmuni, syukir. dasar-dasar strategi dakwah islam. surabaya : Al-ikhlas. 1983


Hafi, anshari. pemahaman dan pengalaman ilmu dakwah. surabaya : al-ikhlas. 1993
H.M, yunan, yusuf. manajemen dakwah. jakarta : kencana. 2006

Anda mungkin juga menyukai