Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

PARADIGMA DAN PELIPUTAN PEMBANGUNAN

Disusun Oleh :

NAMA : BAGAS SAPUTRA

NIM : ( 2020503066 )

Dosen Pengampu :

SUMAINA DUKU, M.Si

PROGRAM STUDI JURNALISTIK

FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN FATAH PALEMBANG

2020/2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah Jurnalisme pembangunan tepat pada
waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas Ibu
SUMAINA DUKU, M.Si Pada Program Studi Jurnalistik Mata Kuliah Jurnalisme Pembangunan
Selain itu, makalah ini bertujuan untuk menambah wawasan Umum dan Dasar bagi para
pembaca dan juga bagi penulis.

Saya mengucapkan terima kasih kepada Ibu SUMAINA DUKU, M.Si selaku Dosen pada
Program Studi Jurnalistik Mata Kuliah Jurnalisme Pembangunan yang telah memberikan tugas
ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang saya
tekuni.

Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian
pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini. Saya menyadari, makalah yang
saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, krtik dan saran yang membangun
akan saya nantikan demi kesempurnaan makalah ini.

Palembang, 08 Oktober 2021

( Bagas Saputra )
DAFTAR ISI

BAB I .............................................................................................................................................. 4

Pendahuluan .................................................................................................................................... 4

A Latar Belakang ................................................................................................................. 4

B. Rumusan Masalah ............................................................................................................ 4

C. Tujuan Masalah ................................................................................................................ 4

BAB II............................................................................................................................................. 5

Pembahasan..................................................................................................................................... 5

A. Paradigma dan Teori - Teori Awal Pembangunan ........................................................... 5

B. Peliputan Pembangunan ................................................................................................... 7

BAB III ........................................................................................................................................... 9

Penutup ........................................................................................................................................... 9

A Kesimpulan....................................................................................................................... 9

B Saran ................................................................................................................................. 9

Daftar Pustaka ............................................................................................................................... 10


BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Jurnalisme mengandung makna sebagai kegiatan yang berkaitan dengan


mengumpulkan, menulis mengedit, dan menyajikan berita melalui media cetak ataupun
media elektronik. Jurnalisme merupakan kata serapan dari bahasa Inggris journalism.
Seperti halnya dengan bahasa Inggris journalism yang besumber dari kata journal yang
merupakan terjemahan dari bahasa latin diurna yang berarti harian atau setiap hari juga
terdapat istilah lain mengenai jurnalisme Yaitu jurnalistik dan publisistik. Jurnalistik masuk ke
dalam bahasa Indonesia dari serapan kata journalistic bahasa Belanda dan kata journalistic
berasal dari kata du jour yang bermakna hari yaitu kejadian hari ini yang diberitakan dalam
lembaran tercetak.

Secara sederhana pembangunan dapat dimaknai sebagai usaha atau proses untuk
melakukan perubahan ke arah yang lebih baik. Dalam pelaksanaannya, pembangunan memiliki
berbagai kompleksitas masalah. Menurut beberapa pakar, teori-teori pembangunan dapat
dikelompokkan ke dalam dua paradigma, yaitu Modernisasi dan Ketergantungandalam
paradigma Modernisasi termasuk teori-teori makro tentang pertumbuhan ekonomi dan perubahan
sosial, dan mikro tentang nilai-nilai individu yang menunjang proses perubahan tersebut.
Sedangkan paradigma Ketergantungan mancakup teoriteori Keterbelakangan
(Underdevelopment), Ketergantungan (Dependent Development), dan Sistem Dunia (World
System Theory) sesuai dengan klasifikasi Larrain

B. Rumusan Masalah

a. Jelaskan apa yang dimaksud dengan Paradigma dan Teori – Teori Pembangunan !
b. Jelaskan apa yang dimaksud Peliputan Pembangunan !
C. Tujuan Masalah
a. Untuk mengetahui penjelasan mengenai Paradigma dan Teori – Teori Pembangunan
b. Untuk mengetahui maksud dari Peliputan Pembangunan
BAB II
PEMBAHASAN

A. PARADIGMA DAN TEORI – TEORI AWAL PEMBANGUNAN


Menurut beberapa pakar, teori-teori pembangunan dapat dikelompokkan ke dalam dua
paradigma, yaitu Modernisasi dan Ketergantungan dan Sistem dunia. Di dalam paradigma
Modernisasi termasuk teori-teori makro tentang pertumbuhan ekonomi dan perubahan sosial, dan
mikro tentang nilai-nilai individu yang menunjang proses perubahan tersebut. Sedangkan
paradigma Ketergantungan mancakup teoriteori Keterbelakangan (Underdevelopment),
Ketergantungan (Dependent Development), dan Sistem Dunia (World System Theory) sesuai
dengan klasifikasi Larrain (1994).

Di dalam Paradigma Keterbelakangan termasuk Teori Underdevelopment Baran, Frank,


Amin, dan Wallerstein (World System Theory), karena mereka lebih mencurahkan perhatian
kepada pengaruh ekonomi global terhadap keterbelakangan di Dunia Ketiga. Sedangkan
Associated Dependent Development (Cardoso dan Faletto) dan Dependent Development (Evans)
dimasukkan ke dalam Paradigma Ketergantungan, karena kedua teori ini lebih memberikan
perhatian kepada kemungkinan pertumbuhan ekonomi di negara-negara yang sedang
membangun, walaupun ada ketergantungan terhadap ekonomi global.

Paradigma-paradigma pembangunan yang disusun oleh para teoritisi dan perencanaan


pembangunan tidak bisa dipungkiri lebih berputar kepada pendekatan teoritis dan keilmuan
daripada sebuah kajian konseptual yang lebih mengacu kepada praktek. Pendekatan
pembangunan mulai yang diwarnai oleh pendekatan ekonomi yang sejak pemikir klasik seperti
Adam Smith yang mengajarkan tentang pasar dengan “invisible hand”nya, David Ricardo
dengan perdagangan bebas antar negara dengan keunggulan komparatif, disusul Karl Marx
dengan “ekonomi terpimpin”, hingga John Maynard Keyness yang mengusulkan perpaduan
antara kebebasan dan pengaturan oleh pemerintah, atau yang lebih kotemporer seperti teori
Tarikan Besar (Big Push) hingga Pertumbuhan Seimbang (Balanced Growth) maupun
pendekatan politik kulturalis, yakni yang percaya bahwa kemajuan bisa diperoleh dengan injeksi
nilai-nilai maju (biasanya mengacu kepada nilai di negara maju sendiri) ataupun yang
strukturalis, yakni yang percaya bahwa hanya perubahan secara struktural yang bisa membuat
negara berkembang menjadi maju. Karena yang terjadi adalah struktur yang tidak benar, bukan
nilai yang tidak benar pada amatan saya pada akhirnya merupakan akumulasi pendekatan yang
saling melengkapi, dan tidak perlu saling dipertentangkan. Teori pembangunan dalam ilmu sosial
dapat dibagi ke dalam tiga paradigma besar, modernisasi ketergantungan dan sistem dunia.

a) Modernisasi
Paradigma modernisasi mencakup teori-teori makro tentang pertumbuhan
ekonomi dan perubahan sosial dan teoriteori mikro tentang nilai-nilai individu yang
menunjang proses perubahan. Dengan semakin meningkatnya kompleksitas kehidupan
masyarakat yang menyangkut berbagai aspek, pemikiran tentang modernisasi pun tidak
lagi hanya mencakup bidang ekonomi dan industri, melainkan telah merambah ke seluruh
aspek yang dapat mempengaruhi kehidupan masyarakat. Oleh karena itu, modernisasi
diartikan sebagai proses trasformasi dan perubahan dalam masyarakat yang meliputi
segala aspeknya, baik ekonomi, industri, sosial, budaya, dan sebagainya.
Oleh karena dalam proses modernisasi itu terjadi suatu proses perubahan yang
mengarah pada perbaikan, para ahli manajemen pembangunan menganggapnya sebagai
suatu proses pembangunan di mana terjadi proses perubahan dari kehidupan tradisional
menjadi modern, yang pada awal mulanya ditandai dengan adanya penggunaan alat-alat
modern, menggantikan alat-alat yang tradisional.
b) Ketergantungan
Paradigma ketergantungan mencakup teori-teori keterbelakangan (under-
development) ketergantungan (dependent development) dan sistem dunia (world system
theory) sesuai dengan klasifikasi Larrain. Teori ketergantungan adalah salah satu teori
pembangunan yang dikembangkan pada akhir tahun 1950an yang menekankan pada
konsep ekonomi yang mengidentifikasi ketergantungan finasial antara negara maju dan
negara Dunia Ketiga.
Teori ini muncul sebagai reaksi terhadap teori pembangunan sebelumnya yaitu
teori modernisasi yang sangat mendominasi sejak akhir tahun 1940an. Selain itu, dunia
dihadapkan pada adanya kenyataan bahwa pertumbuhan ekonomi di Negara-negara
industri maju ternyata tidak serta merta mengarah pada pertumbuhan di Negara-negara
miskin. Menurut teori ketergantungan, pembangunan di Negara-negara berkembang dan
Negara sedang berkembang Dunia Ketiga sebagai sesuatu yang sama. Dasar
kesejahteraan Negara-negara yang berada di pusat kehidupan internasional ialah akibat
dari eksploitasi terhadap Negara-negara lain yang ada di periferinya. Kaum elit setempat
dan perusahaan multinasional mempertahankan pengaturan sosial dan struktural yang
menimbulkan ketergantungan itu. Teori ketergantungan pada intinya berusaha untuk
menjelaskan keadaan terbelakang banyak Negara di dunia dengan memeriksa pola
interaksi antar bangsa dan dengan alasan bahwa ketidaksetaraan antar bangsa merupakan
bagian intrinsik dari interaksi tersebut.
c) Sistem Dunia
Sistem dunia merupakan sebuah pembagian kerja secara teritorial dalam produksi,
pertukaran benda/barang dan bahan mentah. Pembagian kerja mengacu pada daya dan
hubungan produksi dalam ekonomi dunia secara keseluruhan. Pembagian kerja ini
mengakibatkan keadaan dua daerah yang saling bergantung, yaitu negara inti dan negara
pinggiran. Secara geografi dan budaya kedua negara tersebut sama sekali berbeda, satu
fokus pada padat modal dan satu lagi pada padat karya. Sementara itu, negara semi
periferi bertindak untuk zona penyangga selang inti dan pinggiran serta memiliki
campuran macam keaktifan yang benar di negara inti dan periferi. Menurut Wallerstein,
sistem dunia kapitalis dibagi ke dalam tiga jenis, yaitu:
❖ Negara Core atau pusat, yakni negara yang mengambil keuntungan paling banyak,
karena kelompok ini dapat memanipulasikan sistem dunia sampai batas-batas
tertentu.
❖ Negara semi-periferi atau setengah pinggiran, yakni negara yang mengambil
keuntungan dari negara-negara pinggiran yang merupakan pihak yang paling
dieksploitir.
❖ Negara periferi atau pinggiran.

B. PELIPUTAN PEMBANGUNAN ( DEVELOPMENT REPORTING )

Peliputan Jurnalisme pembangunan (journalism reporting of development) adalah


jurnalisme yang bertujuan untuk memberikan pemahaman dan menyadarkan masyakarat tentang
pembangunan. Di sini jurnalis berusaha meyakinkan masyarakat akan masa depan, sehingga
mereka dapat berpartisipasi dalam pembangunan Peliputan jurnalisme pembangunan
mengutamakan proses daripada peristiwa. Bahkan penekanan dalam berita pembangunan
bukanlah pada kejadian yang terjadi pada waktu atau hari tertentu, melainkan pada apa yang
berlangsung semasa periode tertentu.

Seorang jurnalis pembangunan memandang kepada proses pembangunan tersebut,


berhenti sesaat, dan menoleh ke belakang serta melihat ke depan untuk menyampaikan kepada
khalayak, proses perubahan sosial dan ekonomi yang bersifat berkesinambungan dan berjangka
panjang. Dengan pendekatan ini, berita pembangunan berbeda secara signifikan dengan yang
selama ini disebut spot news dan action news. Idealnya peliputan jurnalisme pembangunan
mendekati isu pembangunan pada tingkat makro dan mikro, dan dapat berbeda bentuknya pada
level nasional dan internasional. Dalam meliput berita, jurnalis pembangunan secara kritis
mengkaji, mengevaluasi, dan memberitakan:

❖ Perbedaan antara rencana program dengan yang diimplementasikan.


❖ Perbedaan antara dampaknya terhadap masyarakat seperti yang diklaim oleh pemerintah
dan yang sebenarnya.
❖ Relevansi suatu proyek pembangunan dengan kebutuhan nasional, terutama kebutuhan
lokal.

Konsep peliputan jurnalisme pembangunan ini mulai diperkenalkan, berawal dari


pemikiran bagaimana menemukan rumusan atau model komunikasi yang cepat, murah, dan
massal bagi tujuan pembangunan. Lahirnya konsep ini banyak didorong para praktisi yang
berlatar belakang wartawan dengan memanfaatkan potensi media komunikasi dalam kegiatan
pembangunan melalui kebijakan pemberitaan yang mendukung peliputan pembangunan.

Jurrnalistik pembangunan adalah bentuk atau gaya jurnalistik yang punya semangat
optimistik bahwa perbaikan kehidupan masyarakat dan kemajuan dilakukan dengan berbagai
kegiatan yang terencana oleh pemerintah bersama masyarakat. Kunci jurnalistik pembangunan
adalah sikap optimistik, bukan pesimistik. Jurnalistik pembangunan menumbuhkan semangat
persuasif dan partisipasif yang dapat membangkitkan gairah kerja, baik dikalangan rakyat
ataupun aparatur pemerintah.
BAB III

PENUTUP
A. KESIMPULAN
Paradigma teori-teori seperti pembangunan dikelompokkan ke dalam beberapa
paradigma, yaitu Modernisasi dan Ketergantungan dan Sistem dunia Peran Jurnalisme warga
terhadap pencegahan penyebaran berita informasi palsu (Hoax) Studi terhadap akun media sosial
Instagram MedanTalk, yaitu bahwa persoalan jurnalisme warga sekarang ini adalah pengirim
tidak mencatumka informasi secara jelas dan tempat atau waktu keterangan tidak jelas.

Media sosial dan Jurnalisme Warga mempunyai peranan strategis selain sebagai
transformasi informasi, media sosial juga dapat menjadi sarana komunikasi antar sesama
masyarakat maupun antara masyarakat dengan pemerintah dalam menyampaikan keluhan
maupun menyampaikan berbagai aspirasi. Sesuai dengan teori modernisasi, masyarakat modern
lebih produktif, anak berpendidikan lebih baik, dan orang-orang miskin menerima kesejahteraan.
Asumsi utama dari teori sistem dunia sangat berhubungan dengan ilmu sosial utamanya yakni
sosiologi, ekonomi dan politik.

B. SARAN
Diharapkan kita semua baik yang tua maupun yang muda agar dapat mewujudkan Para-
digma Pembangunan yang baik di negeri kita yang tercinta ini yaitu Indonesia. Yakni melalui
peningkatan kualitas sumber daya manusia, potensi, perbaikan sistem Dasar Jurnalisme.

Pembuatan makalah ini jauh dari kata sempurna, maka dari pada itu penulis
mengharapkan saran dan kritik untuk perbaikan di masa yang akan datang. Sekian dari saya,
mohon maaf jika banyak salah terutama dalam pengetikan dan kata kata yang tidak tepat mohon
dimaklumi karena saya pribadi masih banyak kekurangan dan bimbingannya. Semoga makalah
ini bisa berguna bagi para pembacanya.
DAFTAR PUSTAKA

Awanda, Erna. 2007. Perspektif Teori Modernisasi dan Teori Dependensi.

https://ruangdosen.wordpress.com/2008/10/11/jurnalisme-pembangunan/

http://unguviolet9.blogspot.com/2014/01/jurnalisme-pembangunan.html

http://repository.unas.ac.id/652/1/Buku%20Teori%20Pembangunan.pdf

Anda mungkin juga menyukai