Anda di halaman 1dari 14

ANALISIS MANAJEMEN

INDUSTRI KORAN KOMPAS

Elga Megri Tamar


Chintya Genis
Sylvia Yolanda
Natalina Pakpahan
Putri Raudatul Munawaroh
Josua Situmorang
Risa Nur Inayah

Latar Belakang

Memasuki zaman globalisasi sekarang


ini, memiliki wawasan yang luas dan
pengetahuan tentang segala sesuatu
yang terjadi disekitar kita adalah
merupakan salah satu aspek yang
penting dalam kehidupan. Sejalan
dengan perkembangan dunia,
berkembang pula sarana dan prasarana
dalam berkomunikasi. Salah satu alat
komunikasi yang banyak diminati oleh
masyarakat saat ini adalah surat kabar.

Profil Perusahaan

Struktur
Organisasi

Manajemen
Redaksional

Strategi
Pemasaran

Rubrik Koran
Kompas

Analisis STP
Koran Kompas

PROFIL PERUSAHAAN

Sejarah

Ide awal penerbitan harian Kompas


datang dari Jenderal Ahmad Yani
yang mengutarakan keinginannya
kepada Frans Seda untuk
menerbitkan surat kabar yang
berimbang, kredible, dan
independen. Frans kemudian
mengemukakan keinginan itu
kepada dua teman baiknya,
Auwjong Peng Koen atau yang lebih
dikenal dengan Kanisius Ojong
(1920-1980) dan Jakob Oetama.
Kompas mulai terbit pada tanggal
28 Juni 1965 berkantor di Jakarta
Pusat dengan tiras 4.800 eksemplar.

Menjadi institusi yang


memberikan pencerahan
bagi perkembangan
masyarakat Indonesia yang
demokratis dan
bermartabat serta
menjunjung tinggi asas dan
nilai kemanusiaan.

Mengantisipasi dan
merespon dinamika secara
profesional sekaligus
memberi arah pada
perubahan (trend setter)
dengan menyediakan dan
menyebarluaskan informasi
yang terpercaya.

Visi

Misi
Amanat Hati Nurani
Rakyat

Motto

STRUKTUR ORGANISASI

MANAJEMEN REDAKSIONAL

Perencanan

Pengorganisasian

Penggerakan

Pengawasan

STRATEGI PEMASARAN
Public Relation

Advertising

Direct selling

Sales Promotions

Interactive Marketing

RUBRIK KORAN KOMPAS

Koran
Kompas
mempunyai
rubrik atau tema berita yang
terbanyak, ada sekitar 11 rubrik
dari 50 halaman yang ada.
Diantaranya adalah : Politik
dan
Hukum,
Internasional,
Pendidikan dan Kebudayaan,
Lingkungan dan Kesehatan,
Ilmu
Pnegetahuan
dan
Teknologi, Teropong, Bisnis dan
Keuangan, Sosok, Klasika

ANALISIS STP KORAN KOMPAS


Segmentasi
Sebagian besar pembaca koran Kompas berasal
dari kelas menengah atas, tercermin dari kondisi
keuangan dan latar belakang pendidikan mereka.
Lebih dari 60% pembaca Koran Kompas adalah
lulusan perguruan tinggi dan sekitar 30% pembaca
pengeluaran bulanannya mencapai paling sedikit
Rp 2.250.000,00. Dan 64% dari total pembaca
berada pada usia produktif yaitu antara 20 - 40
tahun. Profil pembaca koran Kompas dari
klasifikasi jenis kelamin, Pria sebanyak 71,8 %
sedangkan wanita sekitar 28,2 %.

Targetting
Target pembaca dari koran Kompas ini
adalah kalangan muda yang intelektual dan
produktif. Koran Kompas memiliki target
pembaca yang mengutamakan mencari
pelanggan, dari total pembaca yang ada di
Indonesia sekitar 70% merupakan pelanggan
tetap dan hanya 30% lainnya lewat agen dan
tempat penjualan koran eceran.

Positioning
Positioning koran Kompas dari dulu memang sangat
melekat di pikiran masyarakat. Kompas merupakan koran
nasional dengan oplah terbesar (530.000 eksemplar) dan
beredar di semua propinsi. Koran ini terbukti sangat
terpercaya, akurat, dan mendalam sehingga koran lokal
sering menduplikasi berita dari rubrik koran Kompas.
Koran Kompas adalah salah satu media terpercaya
dengan readership (pembaca) tertinggi. Kompas satusatunya media yang mendapat penghargaan dari segi
jurnalisme dan indenpendensi. Pada usianya yang ke-48
ini, positioning koran Kompas sebagai media paling
dipercaya semakin kuat.

Kesimpulan
Sejak tahun 1969, Kompas merajai penjualan surat kabar
secara nasional. Pada tahun 2004, tiap hariannya mencapai
530.000 eksemplar, khusus untuk edisi minggunya
mencapai 610.000 eksemplar. Pembaca koran ini mencapai
2,25 juta orang di seluruh Indonesia. Pada awal
perkembangannya Kompas dicetak di percetakkan orang
(sehingga sering terlambat), baru pada tahun 1972, Kompas
mulai dicetak sendiri. Awalnya Kompas hanya terbit 4
halaman, saat ini Kompas terbit dengan 50 halaman. Motto
Kompas adalah Amanat Hati Nurani Rakyat. Dengan
demikian segala bentuk tulisan yang dipublikasikan di
Kompas dimaksudkan untuk menjadi representasi hati
nurani rakyat Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai