Anda di halaman 1dari 4

MERINTIS USAHA BARU DAN MODEL PENGEMBANGANNYA (7)

1. Cara Memasuki Dunia Usaha à ada 3 cara :

1) Merintis usaha baru ( starting) yaitu membentuk dan mendirikan usaha baru dengan modal, ide,
organisasi, dan manajemen yang dirancang sendiri.

Ada tiga bentuk :

a) Perusahaan milik sendiri ( sole proprietorship)

b) Persekutuan (partnership)

c) Perusahaan berbadan hukum ( corporation) à modal saham- saham

2) Membeli perusahaan orang lain ( buying)

3) Kerja sama Manajemen ( Franchising ) à dukungan awal : pemilihan tempat,

rencana bangunan, pembelian peralatan, pola arus kerja, pemilihan karyawan, pembukuan,
pencatatan, riset, nasehat hukum, dan sumber permodalan

1) Merintis Usaha Baru

Harus memiliki kompetensi usaha:

(1) Kemampuan teknik

(2) Kemampuan pemasaran

(3) Kemampuan finansial

(4) Kemampuan hubungan

Dalam merintis usaha baru harus diperhatikan :

( 1 ) Bidang dan jenis usaha yang dimasuki

( 2 ) Bidang usaha dan bentuk kepemilikan yang akan dipilih.

( 3 ) Tempat usaha yang akan digunakan

( 4 ) Organisasi usaha yang akan dipilih

( 5 ) Jaminan usaha yang mungkin diperoleh

( 6 ) Lingkungan usaha yang akan berpengaruh

Lingkungan Usaha

A. Lingkungan Mikro à lingkungan yg ada kaitan langsung dg operasional

perusahaan, seperti : pemasok,karyawan, pemegang saham, majikan, manajer,


direksi, distributor, pelanggan, dan lainnya.

B. Lingkungan Makro à lingkungan diluar perusahaan yang dapat mempengaruhi

daya hidup perusahaan secara keseluruhan, yang meliputi :

(1) Lingkungan ekonomi à tingkat inflasi, tingkat bunga, fluktuasi mata uang asing

(2) Lingkungan teknologi à kemampuan pesaing unt. Menciptakan nilai tambah

secara cepat melalui perubahan teknologi harus diperhatikan oleh perusahaan tsb.

(3) Lingkungan Sosiopolitik à kekuatan sosial dan politik berpengaruh pada tingkah laku
masyarakat. Tetapi bagi wirausaha yang pandai memanfaatkan peluang dari lingkungan tersebut

(4) Lingkungan Demografi dan gaya hidup à kelompok masyarakat, gaya hidup,

kebiasaan, pendapatan, dan struktur masyarakat bisa menjadi peluang.

(2) Lingkungan teknologi à kemampuan pesaing unt. Menciptakan nilai tambah secara cepat melalui
perubahan teknologi harus diperhatikan oleh perusahaan tsb.

(3) Lingkungan Sosiopolitik à kekuatan sosial dan politik berpengaruh pada tingkah laku masyarakat.
Tetapi bagi wirausaha yang pandai memanfaatkan peluang dari lingkungan tersebut

(4) Lingkungan Demografi dan gaya hidup à kelompok masyarakat, gaya hidup, kebiasaan,
pendapatan, dan struktur masyarakat bisa menjadi peluang.

Hambatan – hambatan dalam memasuki industri baru :

(1) Sikap dan Kebiasaan pelanggan. Loyalitas pelanggan kepada perusahaan baru masih kurang.

(2) Biaya Perubahan yaitu biaya-biaya untuk pelatihan kembali para karyawan, dan penggantian alat
dan sistem yang lama.

(3) Respon dari pesaing yang ada yang secara agresif akan mempertahan pangsa pasar yang ada.

Paten, Merek Dagang, dan Hak Cipta à sangat penting bagi perusahaan terutama Untuk melindungi
penemuan-penemuan, identitas, dan nama perusahaan, serta

Keorisinilan produk-produk yang dihasilkan perusahaan

2) Membeli Perusahaan yang Sudah didirikan

ada beberapa masalah internal dan eksternal ;

(1) Masalah eksternal :

- apakah mempunyai daya saing dalam harga dan kualitas ?

- bagaimana segmen pasarnya

- sejauh mana agresifitas pesaingnya ?


- apakah ada industri yang dominan ?

- Bagaimana ukuran dan pertumbuhan pasarnya ?

- Bagaimana dengan perubahan teknologi yang ada ?

(2) Masalah internal :

- image atau reputasi perusahaan

- masalah karyawan, masalah konflik antara manajemen dan karyawan yang sukar
diselesaikan oleh pemilik baru.

- masalah lokasi

- masalah masa depan lainnya.

Ada 4 hal kritis untuk menganalisa perusahaan yang akan dibeli :

(a) Alasan pemilik menjual perusahaan

(b) Potensi produk dan jasa yang dihasilkan à Harus dianalisa ; komposisi dan

karakteristik pelanggan, serta komposisi dan karakteristik pesaing yang ada

(c) Aspek legal yang dimiliki perusahaan à prosedur pemindahan dan balik nama

dari penjual ke pembeli.

(d) Kondisi keuangan perusahaan yang akan dijual à sehat atau tidak

3) Kerja sama Manajemen/ Waralaba/ franchising

Perusahaan induk ( franchisor) mengizinkan franchisee untuk menggunakan nama, Tempat/ daerah,
bimbingan, latihan karyawan, periklanan, dan perbekalan materi yang berlanjut.

Dukungan awal meliputi : Pemilihan tempat, Rencana bangunan, pembelian peralatan, Pola arus
kerja, Pemilihan karyawan, Periklanan, Grafik, Bantuan pada acara pembukaan.

Bantuan yang berlanjut :

- Pencatatan

- Konsultasi

- Pemeriksaan dan standar

- Promosi

- Pengendalian kualitas

- Nasehat hukum

- Riset
- Material lainnya

2. Profil Usaha Kecil dan Model Pengembangannya

- Kontrol atau pengawasan pada usaha kecil biasanya informal

- Segala aturan tidak tertulis

Beberapa kreteria usaha kecil :

(1) Memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp. 200 jt. Tidak termasuk tanah dan

bangunan

(2) Memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak Rp. 1 miliar .

Beberapa kekuatan usaha kecil :

1. Memiliki kebebasan untuk bertindak

2. Fleksibel

3. Tidak mudah goncang

Kerangka Pengembangan Usaha Kecil

Ada 6 tahap pengembangan bisnis :

- Tahap konsepsi

- tahap survival

- Tahap stabilisasi

- orientasi pertumbuhan

- pertumbuhan yang cepat dan

- kematangan

Setiap tahap perubahan gaya kepemimpinan wirausaha dan keterampilan yang diperlukan
cenderung berubah.

Ada 2 keterampilan :

- Manajeman Personal

- Manajemen keuangan

Anda mungkin juga menyukai