Anda di halaman 1dari 6

ANALISIS DEMOGRAFI DAN KEPENDUDUKAN

PROVINSIANALISIS DEMOGRAFI DAN KEPENDUDUKAN


PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2000-2030

Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-tugas Dan Memenuhi Syarat-syarat UAS Pada


Mata Kuliah KLH

Disusun oleh:

Sandy Aditya Pratama : 1941020092

Dosen Pengampu:
Siti Maryani

Pengembangan masyarakat Islam

FAKULTAS DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI


UNIVERSITAS NEGRI ISLAM
RADEN INTAN LAMPUNG
1442 H/ 2020 M
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Informasi mengenai jumlah penduduk untuk wilayah kabupaten/kota pada suatu
waktu tertentu dibutuhkan dalam perencanaan program dan penentuan kebijakan di
wilayah tersebut. Ketersediaan data penduduk dapat dipenuhi dari hasil sensus
penduduk ataupun survei tentang kependudukan namun sayangnya tidak setiap
tahun tersedia. Oleh karena itu, perlu dibuat suatu perkiraan mengenai jumlah
penduduk untuk wilayah kabupaten/kota untuk mengisi kekosongan pada tahun-
tahun tertentu atau untuk masa yang akan datang. Ketersediaan data penduduk
selain jumlahnya juga dilengkapi dengan karakteristik jenis kelamin dan umur.
Secara nasional dan pada tingkat provinsi informasi penduduk masa yang datang
diproyeksikan menggunakan metode komponen, dimana metode tersebut
mempertimbangkan pengaruh kelahiran, kematian, dan perpindahan. Untuk tingkat
kabupaten/kota dilakukan estimasi penduduk dengan mempertimbangkan laju
pertumbuhan untuk masing-masing kabupaten/kota, dimana jumlahnya dipagu dari
hasil proyeksi provinsinya. Metode estimasi yang digunakan untuk memperkirakan
penduduk masa yang akan datang menggunakan metode geometrik. Pemilihan
metode ini didasarkan kesesuaian pertambahan secara geometrik dengan
perkembangan jumlah penduduk dan disadari bahwa belum dapat dilakukannya
proyeksi komponen untuk kabupaten/kota karena komponen pertumbuhan belum
tersedia lengkap.
Analisa penduduk kabupaten/kota menurut kelompok umur, Kelahiran,
Kematian, dan jenis kelamin yang disajikan dalam publikasi ini mencakup kurun
waktu tigapuluh tahun, mulai tahun 2000 sampai dengan 2030. Pembuatan
proyeksi dengan kurun waktu tersebut dimaksudkan agar hasilnya dapat digunakan
untuk berbagai keperluan terutama perencanaan di masa datang.
1.2 Sumber data
Pembuatan proyeksi penduduk memerlukan sumber data yang berkualitas,
kelengkapan cakupan serta memiliki reabilitas yang baik. Persyaratan ini dapat
dipenuhi dari data hasil sensus penduduk juga survei kependudukan lainnya yang
senantiasa dilakukan oleh BPS secara berkala.
Sensus penduduk 2000
Pada SP2000 pengumpulan data secara serentak mulai tanggal 1 Juni 2000
sampai dengan 30 Juni 2000. Pendataan dilakukan secara lengkap dengan
wawancara menggunakan kuesioner yang diolah dengan scanner.
Sensus penduduk 2010
Pada SP2010 dilakukan pengumpulan data penduduk dan perumahan dengan
jumlah variable sebanyak 43 pertanyaan dan pencacahan secara serentak
dilakukan selama bulan Mei 2010. SP2010 memiliki hari sensus yaitu pada 15
Mei 2010. Seperti sensus sebelumnya kuesioner diolah dengan scanner.
Dari data sensus yang tersedia dapat diperoleh gambaran tentang pola dan tingkat
kelahiran, kematian dan perpindahan di Indonesia. Selalu digunakannya sumber
data dari sensus akan memberikan indikator yang dapat dipercaya karena adanya
kesamaan metodologi dan konsep definisi yang dipakai secara
berkesinambungan. Dengan kata lain menjajarkan parameter demografi masa lalu
hingga perkiraan dimasa yang akan datang tidak mengandung penyimpangan
yang disebabkan oleh perbedaan metodologi dan konsep definisi.
Pengumpulan data kependudukan lainnya yang dilakukan BPS seperti: Survei
Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI), Survei Sosial Ekonomi Nasional
(SUSENAS), Survei Penduduk Antar Sensus (SUPAS), digunakan sebagai potret
keadaan penduduk pada tahun survei tersebut juga digunakan sebagai koreksi
terhadap parameter demografi yang dihasilkan oleh sensus. Semua data hasil
sensus penduduk dan survei kependudukan yang menghasilkan parameter
demografi digunakan sebagai dasar pertimbangan dalam penyusunan asumsi pada
proyeksi penduduk dengan metode komponen.
Wilayah Jumlah Penduduk (Jiwa)
2020
Lampung Barat 304 874
Tanggamus 603 706
Lampung Selatan 1 019 789
Lampung Timur 1 051 994
Lampung Tengah 1 290 407
Lampung Utara 618 818
Way Kanan 453 921
Tulang Bawang 455 891
Pesawaran 448 410
Pringsewu 403 115
Mesuji 200 999
Tulang Bawang Barat 274 905
Pesisir Barat 155 883
Bandar Lampung 1 068 982
Metro 169 507
Total 8 521 201

BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Analisi Demografi
Demografi merupakan gambaran dari keseluruhan penduduk yang berada di
suatu tempat tertentu. Oleh karena itu, Demografi memiliki cakupan yang sangat
luas. Namun, biasanya demografi menggunakan objek atau variabel yang umum
di kalangan masyarakat. Pada umumnya, demografi dapat berupa angka ataupun
simbol yang meliputi ukuran, struktur, distribusi data dan perubahan jumlah
penduduk.
Daerah Provinsi Lampung meliputi areal dataran seluas 35.288,35 Km2
termasuk pulau-pulau yang terletak pada bagian sebelah paling ujung tenggara
pulau Sumatera, dan dibatasi oleh : Provinsi Sumatera Selatan dan Bengkulu, di
Sebelah Utara Selat Sunda, di Sebelah Selatan Laut Jawa, di Sebelah Timur
Samudra Indonesia, di Sebelah Barat.
Penduduk Provinsi Lampung pada waktu Sensus Penduduk tahun 1961,
1971,1980, 1990, 2000 dan 2010 masing-masing sebesar 1.667.511, 2.775.695,
4.624.785, 6.015.803, 6.659.869 dan 7.608.405 orang. Luas wilayah Lampung
tercatat 33.553,55 km2

Penduduk Provinsi Lampung berdasarkan Sensus Penduduk tahun 2020


sebanyak 9.007.848 jiwa

Anda mungkin juga menyukai