Anda di halaman 1dari 11

TEKNIK KOMUNIKASI PERSUASIF

Makalah

Diajukan untuk memenuhi tugas


mata kuliah Komunikasi Anak Usia Dini
Dosen Pengampu:
Rahmi

Disusun oleh:
Febia Putri K 1401881
Fizia Melati Sukma 1403119
Nida Sari Fadillah 1400735
Rani Rahmawati 1407069
Trianda Ferlinda 1403756
Tri Yuli Trisnawati 1400882
Viena Septiarini S. 1405029

KELAS 02
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SYIAH KUALA
2020
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penyusun ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, atas
limpahan anugerah-Nya, sehingga penyusun dapat menyelesaikan tugas makalah
yang berjudul Komunikasi Persuasif dengan tepat waktu.

Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Komunikasi
Perkantoran yang diberi oleh Dr. H. Suwatno M.Si dan Drs. Alit Sarino M.Si.
Penyusun menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan baik dalam isi
maupun sistematikanya. Hal ini disebabkan oleh keterbatasan pengetahuan dan
wawasan penyusun. Oleh karena itu, penyusun mengaharapkan kritik dan saran demi
penyempurnaan makalah ini.

Akhir kata, penyusun mengucapkan terima kasih kepada Tuhan Yang Maha Esa
dan semua pihak yang telah membantu dalam menyusun makalah ini. Penyusun
mengharapkan semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca.

Bandung, 26 Maret 2016

Penyusun

i
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kehidupan sehari-hari setiap orang tentu dipengaruhi oleh komunikasi diri


sendiri dengan orang lain, bahkan oleh pesan yang berasal dari orang yang tidak kita
kenal. Karena komunikasi merupakan salah satu hal yang sangat kompleks, dan oleh
sebab itu banyak para ahli yang mengatakan bahawa sulit untuk didefinisikan.
Sementara itu, menurut Everett M. Rogers yang dikutip oleh Suranto A. W (2005, p.
15), bahwa komunikasi ialah proses yang di dalamnya terdapat suatu gagasan yang
dikirimkan dari sumber kepada penerima dengan tujuan untuk merubah perilakunya.

Komunikasi dapat ditentukan berhasil atau tidaknya tergantung bagaimana


komunikator dapat mempengaruhi komunikan, sehingga komunikan dapat bersikap
dan perilaku atau bertindak sesuai dengan apa yang diharapkan oleh komunikator.
Namun, permasalahannya adalah komunikator sangat perlu mengetahui pesan, dan
saluran yang bagaimana yang dapat mengubah sikap dan perilaku komunikan.

Dalam ilmu komunikasi, kita mengenal adanya komunikasi persuasif, yaitu


komunikasi yang bersifat mempengaruhi audience atau komunikan, sehingga
bertindak sesuai dengan apa yang diharapkan oleh komunikator. Menurut K.
Andeerson (Mulyana, 2005, p. 115) komunikasi persuasif didefinisikan sebagai
perilaku komunikasi yang mempunyai tujuan mengubah keyakinan, sikap atau
perilaku individu atau kelompok lain melalui transmisi beberapa pesan. Mengingat
pentingnya peran komunikasi persuasif dalam kehidupan sehari-hari, khususnya
dalam kehidupan anak, maka disusunlah makalah ini untuk menambah wawasan
mengenai komunikasi persuasif dengan anak.

1
1.2 Rumusan Masalah

Rumusan masalah yang terdapat dalam makalah ini adalah sebagai berikut:

a. Apa pengertian komunikasi persuasif?


b. Bagaimana prinsip komunikasi persuasif?
c. Bagaimana teknik komunikasi persuasif?

1.3 Tujuan

Tujuan dari penyusunan makalah ini adalah sebagai berikut:

a. Untuk mengetahui pengertian komunikasi persuasif.


b. Untuk mengetahui pengertian komunikasi persuasif.
c. Untuk mengetahui teknik-teknik komunikasi persuasif.

1.4 Manfaat

Manfaat dari penyusunan makalah ini adalah untuk menambah wawasan atau
pengetahuan dalam Komunikasi mengenai Komunikasi Persuasi, dan dapat dijadikan
sebagai bahan referensi tambahan dalam pembelajaran khususnya bagi penyusun dan
umumnya bagi pembaca.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Komunikasi Persuasif

2.1.1 Pengertian Komunikasi


Edward Depari mengemukakan pendapatnya bahwa komunikasi
adalah penyampaian gagasan, harapan dan pesan yang disampaikan melalui
lambang tertentu, mengandung arti, dilakukan oleh penyampai pesan
ditujukan kepada penerima pesan.
Dalam buku Teori Komunikasi [ CITATION Ste \p 4 \l 1033 ],
komunikasai adalah sebuah sistem (misalnya telepon atau telegraf) untuk
menyampaikan informasi dan perintah.
Dari beberapa pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa komunikasi
merupakan proses penyampaian suatu informasi, baik berupa pesan, simbol,
ide atau gagasan yang dilakukan oleh komunikator atau pengirim pesan
kepada komunikan atau penerima pesan.

Dari pengertian komunikasi yang telah diuraikan di atas, terdapat


beberapa unsur yang menjadi prasyarat terjadinya suatu komunikasi. Adapun
unsur-unsur komunikasi menurut H. A. W. Widjaja dalam sebuah skripsi
(Karlinda D., 2013) adalah sebagai berikut.

1) Sumber (Source)
Sumber dasar yang digunakan dalam rangka penyampaian pesan, yang
digunakan dalam rangka memperkuat pesan itu sendiri. Sumber dapat
berupa orang, lembaga, buku dan sejenisnya.
2) Komunikator
Komunikator dapat berupa individu yang sedang berbicara, menulis,
kelompok orang, organisasi komunikasi seperti radio, surat kabar dan lain

3
sebagainya. Dalam penyampaian pesan terkadang komunikator dapat
menjadi komunikan dan begitu pula sebagainya.
3) Komunikan
Komunikan atau penerima pesan dapat digolongkan dalam 3 jenis yaitu
personal, kelompok dan massa.
4) Pesan
Pesan adalah keseluruhan dari pada apa yang disampaikan oleh
komunikator. Pesan seharusnya mempunyai inti pesan (tema) sebagai
perintah di dalam usaha mencoba mengubah sikap dan tingkah laku
komunikan.
5) Saluran (Channel) atau media
Saluran komunikasi selalu menyampaikan pesan yang dapat diterima
melalui panca indera atau menggunakan media.
6) Hasil (Effect)
Effect adalah hasil akhir dari suatu komunikasi, yaitu sikap dan tingkah
laku orang, sesuai atau tidak dengan yang kita inginkan. Jadi apabila sikap
atau tingkah laku orang lain tersebut sesuai dengan keinginan kita, berarti
komunikasi dapat dikatakan berhasil demikian pula sebaliknya.

2.1.2 Pengertian Persuasif


Persuasif merupakan suatu teknik mempengaruhi manusia dengan
memanfaatkan/menggunakan data dan fakta psikologis maupun sosiologis
dari komunikan yang hendak dipengaruhi [ CITATION Jos10 \p 387 \l 1033 ].

Sedangkan Ronald L. Applbaum dan Karl W.E. Anatol [ CITATION


Ste \p 12 \l 1033 ], mendifinisikan Persuasi sebagai ”complex process of
communication by which one individual or group a specific response from
another individual or group” (Persuasi adalah proses komunikasi yang
kompleks ketika individu atau kelompok mengungkapkan pesan (sengaja atau

4
tidak sengaja) melalui cara-cara verbal dan non verbal untuk memperoleh
respons tertentu dari individu atau kelompok lain).

Dari pengertian pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa persuasi


merupakan usaha untuk mengubah sikap melalui penggunaan pesan, berfokus
terutama pada karakteristik komunikator dan komunikan.

Persuasi dapat didefinisikan sebagai sebuah proses yang mengubah


sikap, opini, dan perilaku. Karena persuasi merupakan suatu proses, maka
persuasi akan berhasil jika dipengaruhi oleh faktor-faktor yang berkaitan
dengan seluruh komponen komunikasi mulai dari komunikator, pesan,
saluran, hingga komunikan. Setiap bagian yang ikut andil di dalamnya
merupakan bagian yang saling terkait dan tidak dapat dihilangkan salah
satunya.

2.1.3 Pengertian Komunikasi Persuasif

H. A. W. Widjaja dalam bukunya [ CITATION HAW10 \p 66 \l 1033 ]


mengungkapkan pengertian komunikasi persuasif sebagai berikut:
Komunikasi persuasif berasal dari istilah persuation (Inggris). Sedangkan
istilah persuasion itu sendiri diturunkan dari bahasa Latin "persuasio", kata
kerjanya adalah to persuade, yang dapat diartikan sebagai membujuk, merayu,
meyakinkan dan sebagainya.

Menurut Deddy Mulyana, komunikasi persuasif adalah suatu proses


komunikasi dimana terdapat usaha untuk meyakinkan orang lain agar
publiknya berbuat dan bertingkah laku seperti yang diharapkan komunikator
dengan cara membujuk tanpa memaksanya.

Uraian penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud


dengan komunikasi persuasif adalah komunikasi yang bertujuan untuk
mengubah atau memengaruhi kepercayaan, sikap, dan perilaku seseorang

5
melalui penggunaan pesan sehingga bertindak sesuai dengan apa yang
diharapkan oleh komunikator.

Pada dasarnya komunikasi persuasi bertujuan menguatkan atau


mengubah sikap dan perilaku, sehingga penggunaan fakta, pendapat, dan
himbauan motivasional harus bersifat memperkuat tujuan persuasifnya.

3.1 Komunikasi Persuasif (bujukan) dengan Anak


Beberapa pakar pendidikan anak awal sangat menekankan pada karakteristik sifat
alami dari anak itu. Jean Jaques Rousseau, Filsuf Perancis pada masa Renesans,
menyarankan pendidikan anak yang “kembali ke alam” (a return to nature) dan pendekatan
yang bersifat alamiah dalam pendidikan anak. Anak akan berkembang tanpa hambatan,
karena pendidikan yang bersifat alamiah menghasilkan dan memacu berkembangnya
kualitas semacam kebahagiaan, spontanitas, dan rasa ingin tahu.
Dalam interaksi antara guru dan anak tersebut, berlangsung proses komunikasi.
Komunikasi pada anak akan berlangsung efektif, mengena pada benak anak, dan
memberikan pengaruh signifikan dalam proses belajarnya, jika pesan disampaikan dengan
memahami karakter anak itu, sehingga pesan-pesan itu dapat diterima anak sebagai
sesuatu hal yang menyenangkan.
Dalam ilmu komunikasi, banyak pendekatan yang bisa digunakan untuk melihat
komunikasi dalam dunia pendidikan. Dalam hal ini, penulis memilih pendekatan komunikasi
persuasif untuk menjelaskan komunikasi kepada anak. Persuasi sendiri merupakan usaha
pengubahan sikap individu dengan memasukkan ide, pikiran, pendapat, dan bahkan
fakta baru lewat pesan- pesan komunikatif (Roekomy, 1992). Pendekatan ini dipilih karena
dapat menjelaskan bagaimana komunikator (guru) harus memahami betul karakter komunikan
(anak) dalam proses komunikasi.

4.1 Teknik Komunikasi Persuasif (bujukan) dengan Anak


1. Bersikap Sejajar

6
7
BAB III
PENUTUP

3.1 Simpulan

Komunikasi persuasif adalah komunikasi yang bertujuan untuk mengubah


atau memengaruhi kepercayaan, sikap, dan perilaku seseorang melalui penggunaan
pesan sehingga bertindak sesuai dengan apa yang diharapkan oleh komunikator.

Proses komunikasi persuasif dilakukan dengan memperhatikan beberapa


aspek diantaranya adalah prinsip yang dijadikan landasan dalam melakukan persuasi,
tahap-tahap berlangsungnya persuasi dengan menggunakan model-model dalam
proses persuasi, dan penggunaan teknik serta strategi yang tepat dalam komunikasi
persuasi. Akan tetapi proses persuasi tidak akan berhasil jika persuader tidak mampu
mengatasi hambatan-hambatan yang terjadi dalam komunikasi persuasi. Dengan
menerapkan aspek-aspek yang telah disebutkan sebelumnya, maka persuader dapat
mencapai tujuan komunikasi persuasi yang efektif.

Perencanaan dan pengembangan pesan persuasif perlu dilakukan dalam


komunikasi persuasi, karena pesan persuasi merupakan unsur yang sangat berperan
penting dalam proses persuasi. Kemudian pengimplementasian komunikasi persuasi
dapat dikaitkan dengan hubungan masyarakat dalam kegiatannya yang memerlukan
adanya proses persuasi untuk mempengaruhi khalayak.

3.2 Saran

Dengan adanya makalah ini, disarankan kepada pembaca khususnya yang


berkepentingan dalam bidang komunikasi untuk lebih memahami bagaimana prinsip,
tahap, teknik, hambatan dalam komunikasi persuasif agar dapat dapat diaplikasikan
dalam kehidupan sehari-hari dan tidak terjadi hal-hal yang tidak diharapkan dalam
pencapaian tujuan komunikasi persuasi yang efektif.

Anda mungkin juga menyukai