Tentang
“Pendidikan Kewarganegaraani”
Di Susun Oleh :
Aditya Pratama 22045041
Dosen Pembimbing :
Huma Magridoni Koling, S.Pd, M.Pd
Puji syukur kehadiran Allah Swt. Selawat berserta salam kepada nabi
Muhammad Saw. yang telah melimpahkan rahmat, karunia, hidayah dan inayah -
Nya kepada kita sehingga dapat Menyelesaikan tugas Mata kuliah Pendidikan
Kewarganegaraan yang berbentuk makalah ini dengan judul Pendidikan
Kewarganegaraan.
Terima kasih penulis ucapkan kepada dosen yang membimbing, orang tua atas
doanya dan Kemudahan yang diberi oleh Allah Swt saya berhasil menyelesaikan
makalah Pendidikan Kewarganegaraan ini tanpa banyak kendala, dan kepada
temen-teman yang telah memberi Masukan dan motivasi kepada saya.
Semoga makalah ini dapat dipahami berguna dan bermanfaat bagi pembaca
terutama bagi saya. Dan penulis mohon kritik dan saran dari pembaca untuk
dijadikan bahan pertimbangan Dalam pembuatan makalah sehingga bisa membuat
makalah yang lebih baik. Dan saya meminta Maaf jika terdapat kesalahan dan
kekurangan yang terdapat dalam penulisan makalah yang Dibuat atau kata-kata
yang kurang berkenan, terima kasih.
DAFTAR ISI
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
pendidikan sekolah, masyarakat, dan orang tua, yang kesemuanya itu diproses
guna melatih para siswa untuk berpikir kritis, analitis, bersikap dan bertindak
Pendidikan Nasional pasal 9 ayat (2) yang menyatakan bahwa setiap jenis, jalur,
B. Rumusan Masalah
Kewarganegaraan
C. Tujuan
Pendidikan Kewarganegaraan
D. Manfaat
kewarganegaraan.
2. Bagi pembaca, diharapkan bisa menjadi referensi yang baik dan diperbaiki
PEMBAHASAN
menjadi profesional.
Guru dan Dosen dikemukakan bahwa profesional adalah pekerjaan atau kegiatan
kecakapa, memiliki standar mutu, ada norma dan diperoleh melalui pendidikan
profesi. Sarjana atau profesional dalam konteks hidup berbangsa dan bernegara,
Konsep warga Negara (citizen; citoyen) dalam arti negara modern atau negara
negara” dapat berarti warga anggota dari sebuah negara. Warga Negara adalah
anggota dari sekelompok manusia yang hidup atau tinggal di wilayah hukum
tidak sama dengan warga negara melainkan bersifat semi warga negara.
bersifat foedal sehingga dikenal istilah kawula Negara sebagai terjemahan dari
onderdaan.
Setelah Indonesia memasuki era kemerdekaan dan era modern, istilah kawula
negara telah mengalami pergeseran. Istilah kawula negara sudah tidak digunakan
lagi dalam konteks kehidupan berbangsa dan bernegara di Indonesia saat ini.
Istilah “warga negara ” dalam kepustakaan Inggris dikenal dengan istilah “ Civic
kewarganegaraan.
Konsep warga negara Indonesia adalah warga negara dalam arti modern,
bukan warga Negara seperti pada zaman Yunani kuno yang hanya meliputi
angkatan perang, artis dan ilmuwan. Menurut undang-undang yang berlaku saat
ini, warga negara adalah warga suatu negara yang ditetapkan berdasarkan
pedagang, dan profesi serta kelompok masyarakat lainnya yang telah memenuhi
mewujudkan Suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara
wajib untuk dipelajari dari tingkat Sekolah Dasar sampai Perguruan Tinggi. Ini
dikarenakan kita perlu diberi wawasan dan pendidikan untuk cinta tanah air dan
pengembangan nilai, moral, dan sikap perilaku mahasiswa. Misi dari pendidikan
menjadi warga negara yang baik, yang menjunjung tinggi nilai-nilai Pancasila
perguruan tinggi adalah pasal 37 ayat (1) dan (2) UU No. 20 Tahun 2003 tentang
didik menjadi manusia yang memiliki rasa kebangsaan dan cinta tanah air sesuai
hubungan antara warga negara serta Pendidikan pendahuluan bela negara sebagai
bekal agar menjadi warga negara yang dapat diandalkan oleh bangsa dan negara.
pengaruh globalisasi dan mengukuhkan semangat bela negara. Tujuan agar kita
memiliki akan kesadaran cinta tanah air, mengetahui tentang hak dan kewajiban
dalam usaha pembelaan negara, serta menjaga persatuan dan kesatuan bangsa
sebagai hari kebangkitan Nasional karena pada saat itulah dalam diri bangsa ini
organisasi lain yang tujuan akhirnya ingin Melepaskan diri dari penjajahan
Belanda. Pada tahun 1928, para pemuda yang berasal dari Nusantara berikrar
menyatakan diri sebagai bangsa Indonesia, bertanah air , berbangsa dan berbahasa
pengorbanan jiwa dan raga, pada tanggal 17 Agustus 1945. Soekarno dan Hatta,
lebih banyak dilakukan pada tataran social cultural dan dilakukan oleh para
untuk mencintai tanah air dan bangsa Indonesia. Seluruh pemimpin bangsa
yang dilakukan oleh pare pejuang, serta Kyai-kyai di pondok pesantren yang
pesendidikan sekolah dapat digali dari dokumen kurikulum sejak tahun 1957
sebagaimana dapat diidentifikasi dari pernyataan Somantri 1972 bahwa pada masa
orde lama mulai dikenal istilah : (1) Kewarganegaraan (1957) ; (2) Civics (1962) ;
(3) Pendidikan Kewarganegaraan (1968). Pada masa awal orde lama sekitar tahun
1957, isi mata pelajaran PKN membahas cara pemerolehan dan kehilangan
Dalam kurikulum 1968, mata pelajaran PKN merupakan mata pelajaran wajib
lainnya.
kurikulum sekolah tahun 1975. Namun mata pelajaran pun berubah menjadi
menyangkut Pancasila dan UUD 1945 yang dipisahkan dari mata pelajaran
Pada masa orde baru, mata pelajaran PMP ditunjukkan untuk membentuk
manusia Pancasila. Tujuan ini bukan hanya tanggung jawab mata pelajaran PMP
bahwa isi kurikulum setiap jenis, jalur, dan jenjang pendidikan wajib memuat : (1)
Kewarganegaraan.
Pasca order baru sampai saat ini, nama mata pelajaran pendidikan
diidentifikasi dari dokumen mata pelajaran PKN (2006) menjadi mata pelajaran
PPKN (2013).
tentang warga negara yang baik adalah warga Negara Yang Berjiwa
masa Orde Baru, warga negara yang baik adalah warga negara yang Pancasilais,
menjadi warga negara yang berperan serta secara aktif dalam sistem pemerintahan
Dapat kita lihat dari lemahnya penegakan hukum yang terjadi sekarang ini,
korupsi yang semakin merebak dengan wajah baru, kolusi dan nepotisme dengan
wajah demokrasi, primordialisme, etika politik kalangan elit kita terutama para
dengan baik dan terarah, agar konsep serta tujuan pembelajaran ini bisa menjadi
salah satu solusi pemecahan permasalahan yang sedang dihadapi bangsa ini.
Pada tahun 2045, bangsa Indonesia akan memperingati 100 Tahun Indonesia
merdeka. Bagaimana nasib bangsa Indonesia pada 100 Tahun Indonesia merdeka?
sebagai modal Indonesia pada Tahun 2045 (Lihat gambar tabel di bawah).
Indonesia pada tahun 2030-2045 akan mempunyai usia produktif (15-64 tahun)
yang berlimpah. Inilah Yang dimaksud bonus demografi. Bonus demografi ini
adalah peluang yang Harus ditangkap dan bangsa Indonesia perlu mempersiapkan
Apabila dipersiapkan dengan baik dan benar, tentunya cara yang paling Strategis
diharapkan akan mampu Mengantisipasi hari depan yang senantiasa berubah dan
selalu terkait dengan konteks dinamika Budaya, bangsa, negara, dalam hubungan
internasional serta memiliki wawasan kesadaran Bernegara untuk bela negara dan
memiliki pola pikir, pola sikap dan perilaku yang cinta tanah air Berdasarkan
Pancasila. Semua itu diperlakukan demi tetap utuh dan tegaknya Negara Kesatuan
perilaku yang cinta tanah air, wawasan nusantara, serta ketahanan nasional dalam
diri warga negara Republik Indonesia. Selain itu bertujuan untuk meningkatkan
bertanggung jawab, dan produktif serta sehat jasmani dan rohani. Pengembangan
tinggi. Hak dan kewajiban warga negara, terutama kesadaran bela negara akan
terwujud dalam sikap dan perilakunya bila ia dapat merasakan bahwa konsepsi
demokrasi dan hak asasi manusia sungguh– sungguh merupakan sesuatu yang
penuh rasa tanggung jawab dari peserta didik. Sikap ini disertai dengan perilaku
yang :
1. Beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta menghayati
bernegara.
3. Rasional, dinamis, dan sadar akan hak dan kewajiban sebagai warga
negara.
masalah yang dihadapi oleh masyarakat, bangsa dan negaranya secara konsisten
tetap memegang teguh nilai–nilai ini di semua aspek kehidupan, khususnya untuk
memiliki daya saing, Memelihara serta menjaga persatuan dan kesatuan bangsa
BAB III
PENUTUP
A.Kesimpulan
negara.
Inilah hasil dari penyusunan Makala yang ditulis oleh saya sendiri, saya
Penulis juga meminta saran, kritik dan masukan yang membangun dari teman-
teman yang membaca Makalah ini agar lebih sempurna dalam penulisannya.
DAFTAR RUJUKAN