Anda di halaman 1dari 17

FLEBOTOMI

“ PENGAMBILAN DARAH METODE CLOSE SYSTEM ”

Dosen Pembimbing :

I Ketut Adi Santika, Amd. AK

Disusun Oleh :

Thitania Faraz Nata ( P07134019120 )

Kelas 1C / Semester II

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN DENPASAR

TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIS

TAHUN AJARAN 2020


KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Tuhan Yang Maha Esa Yang Maha Pengasih lagi Maha
Panyayang, saya panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan
rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada saya, sehingga saya dapat menyelesaikan tugas
mata kuliah Flebotomi dalam bentuk pembuatan makalah ini dengan baik.

Adapun makalah ini tentang Pengambilan Darah Metode Close System yang telah
saya usahakan semaksimal mungkin. Untuk itu saya tidak lupa menyampaikan banyak terima
kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam pembuatan makalah ini. Namun tidak
lepas dari semua itu, saya menyadari sepenuhnya bahwa ada kekurangan baik dari segi
penyusun bahasanya maupun segi lainnya. Oleh karena itu dengan lapang dada dan tangan
terbuka saya membuka selebar-lebarnya bagi pembaca yang ingin memberi saran dan kritik
sehingga saya dapat memperbaiki makalah ini.

Akhirnya saya mengharapkan semoga dari makalah ini dapat diambil hikmah dan
manfaatnya sehingga dapat menambah pengetahuan dan memberikan inpirasi terhadap
pembaca.

Denpasar, 05 Mei 2020

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR…………………………………………..........................................i

DAFTAR ISI……………………………………………….........................................…...ii

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang……………….....................................…......……...............…..….…..1

1.2. Rumusan Masalah………….......................…….....……………........................…......2

1.3. Tujuan……………………………......................….................………………….……2

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Teknik Pengambilan Darah Metode Close System.........................................................3

2.2 Urutan Tabung Dan Isi Tabung Dalam Metode Close System.............................……..5

2.3 Fungsi Vacutainer Sesuai WHO/Rujukan Di RSUP Sanglah.........................................6

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan…………………………………………..….....................................…....12

3.2 Saran………………………………………....................................................…….....13

DAFTAR PUSTAKA……………………………...................................….....................iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Tabung vakum pertama kali dipasarkan oleh perusahaan AS BD (Becton-Dickinson) di


bawah nama dagang Vacutainer. Jenis tabung ini berupa tabung reaksi yang hampa udara,
terbuat dari kaca atau plastik. Ketika tabung dilekatkan pada jarum, darah akan mengalir
masuk ke dalam tabung dan berhenti mengalir ketika sejumlah volume tertentu telah tercapai.

Jarum yang digunakan terdiri dari dua buah jarum yang dihubungkan oleh sambungan
berulir. Jarum pada sisi anterior digunakan untuk menusuk vena dan jarum pada sisi posterior
ditancapkan pada tabung. Jarum posterior diselubungi oleh bahan dari karet sehingga dapat
mencegah darah dari pasien mengalir keluar. Sambungan berulir berfungsi untuk melekatkan
jarum pada sebuah holder dan memudahkan pada saat mendorong tabung menancap pada
jarum posterior.

Keuntungan menggunakan metode pengambilan ini adalah, tak perlu membagi-bagi


sampel darah ke dalam beberapa tabung. Cukup sekali penusukan, dapat digunakan untuk
beberapa tabung secara bergantian sesuai dengan jenis tes yang diperlukan. Untuk keperluan
tes biakan kuman, cara ini juga lebih bagus karena darah pasien langsung dapat mengalir
masuk ke dalam tabung yang berisi media biakan kuman. Jadi, kemungkinan kontaminasi
selama pemindahan sampel pada pengambilan dengan cara manual dapat dihindari.

Kekurangannya sulitnya pengambilan pada orang tua, anak kecil, bayi, atau jika vena
tidak bisa diandalkan (kecil, rapuh), atau jika pasien gemuk. Untuk mengatasi hal ini
mungkin bisa digunakan jarum bersayap (winged needle).
1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana teknik pengambilan darah metode closed system?


2. Bagaimana urutan tabung dan isi tabung dalam metode close system?
3. Bagaimana kegunaan masing-masing tabung untuk pemeriksaan laboratorium sesuai
WHO atau pemeriksaan rujukan di RSUP Sanglah?

1.3 Tujuan

1. Untuk mengetahui Teknik pengambilan darah metode closed system dengan baik dan
benar
2. Untuk mengetahui urutan tabung dan isi tabung dalam metode closed system
3. Untuk mengetahui kegunaan masing-masing tabung untuk pemeriksaan laboratorium
sesuai WHO atau pemeriksaan rujukan di RSUP Sanglah
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Teknik Pengambilan Darah Metode Close System

Berikut teknik pengambilan darah vena menggunakan metode close system sebagai
berikut :

1) Gunakanlah jas lab dan handscoon dengan baik dan benar.


2) Siapkan jarum, holder¸ vacutainer, tourniquet¸ kapas, hypafix atau plester dan alcohol
swab 70%.
3) Tanyakanlah identitas pasien (nama, tanggal lahir, dan alamat) pastikan pasien
tersebut sesuai dengan surat rujukan dokter.
4) Buatlah pasien merasa nyaman.
5) Pasang jarum pada holder, pastikan terpasang erat.
6) Pasangkanlah tourniquet pada lengan pasien 3 sampai 4 jari dari lekukan siku tangan.
7) Mintalah pasien untuk mengepalkan tangan yang menjadi lokasi sampling pembuluh
darah.
8) Pilih bagian vena median cubital atau cephalica. Setelah itu, Lakukan perabaan
(palpasi) untuk memastikan posisi vena; vena teraba seperti sebuah pipa kecil, elastis
dan memiliki dinding tebal. Jika vena tidak teraba, lakukan pengurutan dari arah
pergelangan ke siku, atau kompres hangat selama 5 menit daerah lengan.
9) Antisepsis disekitar lokasi sampling menggunakan alcohol swab
70%.Selanjutnya,biarkan kering dan jangan menyentuh daerah yang telah
diantisepsis.
10) Setelah lokasi kering, bukalah jarum menggunakan satu tangan, usakahan penutup
jarum mudah dijangkau.
11) Gunakan tangan kanan untuk sampling pembuluh darah vena dengan posisi ibu jari
diatas jarum dan jari yang lain berada di bawah jarum.
12) Fiksasi pembuluh darah yang akan ditusuk dengan ibu jari tangan kiri.
13) Posisikan kemiringan jarum sesuai dengan kedalaman pembuluh vena sekitar 10-30
derajat.
14) Posisikan lubang jarum menghadap ke atas.
15) Penusukkan berada di sisi pembuluh darah agar jika terjadi reposisi yang tidak
disengaja, darah tetap mengalir ke dalam vacutainer.
16) Penusukkan harus dilakukan dengan yakin.
17) Setelah jarum telah masuk pada pembuluh vena, pastikan darah berada pada indikator
jarum.
18) Jika darah telah berada di indikator, ubahlah posisi tangan kanan yang memegang
jarum menjadi tangan kiri dengan tetap mempertahankan letak dan sudut penusukkan.
19) Jari telunjuk dan jari tengah tangan kanan mulai mengambil vacutainer dengan cara
menjepit lalu masukkan ke dalam holder dan dorong menggunakan jari jempol
sementara selanjutnya jari telunjuk dan tengah menahan holder dengan cara menjepit
holder tersebut sehingga jarum bagian posterior tertancap pada vacutainer, maka
darah akan mengalir masuk ke dalam vacutainer tersebut. Tunggu sampai darah
berhenti mengalir. Jika memerlukan beberapa tabung, setelah tabung pertama
terisi,cabut dan homogenkan segera dengan membentuk angka 8 atau membolak-
balikkan tabung tersebut sebanyak delapan kali lalu letakkan pada rak tabung dan
ganti dengan tabung kedua, begitu seterusnya.
20) Lepas torniquet dan minta pasien membuka kepalan tangannya setelah volume darah
telah mencukupi untuk kebutuhan pemeriksaan.
21) Selanjutnya,tahan holder menggunakan jari telunjuk kanan dan jari tengah kanan
dengan cara menjepit holder tersebut, sisa jari tangan kanan menarik vacutainer.
22) Ambilah kapas menggunakan tangan kanan dan letakkan diatas daerah penusukkan.
Lalu tekan kapas beberapa saat. Minta pasien memegang kapas sembari si flebotomis
mengeluarkan jarum.
23) Ubah posisi tangan kiri yang memegang jarum menjadi tangan kanan.
24) Lepaskan jarum dan tutuplah jarum dengan satu tangan.
25) Apabila darah tetap keluar, gantilah dengan kapas yang baru.
26) Rekatkan kapas menggunakan hypafix atau plester.
27) Buanglah jarum pada safety box dan tulislah identitas pasien pada table vacutainer
yang telah tersedia.

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam Teknik pengambilan darah vena dengan metode
closed system sebagai berikut :

a) Pemasangan tourniquet (tali pembendung)


Pemasangan dalam waktu lama dan terlalu keras dapat menyebabkan
hemokonsentrasi(peningkatan nilai hematokrit/ PCV dan elemen sel), peningkatan
kadar substrat (protein total, AST, besi, kolesterol, lipid total). Melepas turniket
sesudah jarum dilepas dapat menyebabkan hematoma.
b) Jarum dilepaskan sebelum tabung vakum terisi penuh sehingga mengakibatkan
masukknya udara ke dalam tabung dan merusak sel darah merah.
c) Penusukan
d) Penusukan yang tidak sekali kena menyebabkan masuknya cairan jaringan sehingga
dapat mengaktifkan pembekuan. Di samping itu, penusukan yang berkali-kali juga
berpotensi menyebabkan hematoma. Tusukan jarum yang tidak tepat benar masuk ke
dalam vena menyebabkan darah bocor dengan akibat hematoma.
e) Kulit yang ditusuk masih basah oleh alkohol menyebabkan hemolisis sampel akibat
kontaminasi oleh alkohol, rasa terbakar dan rasa nyeri yang berlebihan pada pasien
ketika dilakukan penusukan.
f) Setelah penusukkan tabung yang berisi darah tidak boleh dikocok karena dapat
menyebabkan hemolisis.

2.2 Urutan Tabung Dan Isi Tabung Dalam Metode Closed System

Apabila dalam satu pemeriksaan diperlukan mengambil darah lebih dari satu
pemeriksaan dan menggunakan lebih dari satu macam tabung,maka seorang phlebotomis
harus melakukan pengurutan tabung vacum sebagai berikut :

1. Tabung kultur/mikro
 Tabung tutup pink(Pediatrik) : Tabung berisi potassium EDTA, digunakan
untuk pemeriksaan imunohematologi.
 Tabung tutup biru gelap(Dewasa) : Tabung ini berisi EDTA yang bebas
logam, umumnya digunakan untuk pemeriksaan trace element (zink,copper,
mercury) dan toksikologi. Tabung ini di design untuk tidak terkontaminasi
oleh logam.

2. Tabung tutup biru terang. Tabung ini berisi natrium sitrat/sodium sitrat.
Umumnya digunakan untuk pemeriksaan koagulasi dan untuk pemeriksaan
hematologi (mis. PPT, APTT).

3. Tabung tutup merah.


Tabung ini tanpa penambahan
zat additive atau clot activator,darah akan menjadi beku dan serum dipisahkan
dengan pemusingan. Umumnya digunakan untuk pemeriksaan kimia darah,
imunologi, serologi dan bank darah (crossmatching test)

4. Tabung tutup kuning. Tabung ini berisi gel separator (serum separator tube/SST)
yang fungsinya memisahkan serum dan sel darah. Setelah pemusingan, serum
akan berada di bagian atas gel dan sel darah berada di bawah gel. Umumnya
digunakan untuk pemeriksaan kimia darah, imunologi dan serologi
5. Tabung tutup hijau. Tabung ini berisi natrium atau lithium heparin, umumnya
digunakan untuk pemeriksaan fragilitas osmotik eritrosit, kimia darah.

6. Tabung tutup ungu atau lavender. Tabung ini berisi EDTA. Umumnya digunakan
untuk pemeriksaan darah lengkap dan bank darah (crossmatch).

7. Tabung tutup abu- abu. Tabung


ini berisi natrium fluoride,kalium oxalate,dan potassium oxalate,digunakan untuk
pemeriksaan glukosa.

Urutan pengambilan darah ini ditunjukkan untuk menghindari kontaminasi antar


tabung.Beberapa kegagalan dalam sampling menggunakan tabung vakum yaitu :

 Kevakuman tabung berkurang (jarum telah menembus tutup karet tabung).


 Posisi jarum salah karena lubang jaum menempel pada bagian atas/bawah dinding
vena dan jarum masuk terlalu dalam atau kurang dalam,serta jarum masuk kedalam
vena yang kolaps.

2.3 Fungsi Vacutainer Untuk Pemeriksaan Laboratorium Sesuai WHO/Rujukan Di


RSUP Sanglah

1) Tabung dengan Tutup Merah

Tabung Phlebotomi Warna Tutup Merah


Keterangan :
 Tidak terdapat zat Additive
 Tindakan : Darah Beku, dan serum dipisahkan oleh sentrifius
 Digunakan untuk pemeriksaan : Kimia, Imunologi dan Serologi, Bank Darah
(crossmatch)
Tabung dengan Tutup Warna Emas

2) Tabung Phlebotomi Tutup Warna Emas

Keterangan :
 Tidak terdapat zat Additive
 Tindakan : Pemisah tabung serum (SST) berisi gel di bagian bawah untuk
memisahkan darah dari serum dengan cara sentrifugasi
 Digunakan untuk pemeriksaan : Kimia, Imunologi dan Serologi
3) Tabung dengan Tutup Warna Hijau Terang

Keterangan :
 Zat Additive : Plasma Separating Tube (PST) dengan heparin Lithium
 Tindakan : Anticoagulates dengan htestinglithium; Plasma dipisahkan
dengan gel PST di bagian bawah tabung
 Digunakan untuk pemeriksaan : Kimia

Berisi Lithium Heparin sangat banyak digunakan sebagai antikoagulan karena


tidak mengganggu analisa beberapa macam ion yang ada dalam darah.
Direkomendasikan untuk pemeriksaan Kimia Darah, Kreatinin dan BUN,
elektrolit dan enzim.

4) Tabung dengan Tutup Warna Ungu


Berisi antikoagulan K2EDTA, untuk mencegah pembekuan darah. Umumnya
digunakan untuk pemeriksaan Hematologi. Yang membedakan hanyalah isi dari
antikoagulannya saja dibandingkan dengan K3EDTA lavender. Dinding tabung
bagian dalam dilapisi pengawet sehingga dapat memperpanjang waktu hidup dan
metabolisme Sel darah Merah setelah proses pengambilan darah.

Berisi antikoagulan K2EDTA (Ethylene Tetra Acetic Acid) yang berbentuk


Spray dry. Setelah darah masuk penuh ke tabung ‘segera mungkin’ lakukan
homogenisasi sebanyak 6x untuk menghindari penggumpalan thrombosit karena
pada situasi thrombosit sangat bagus darah cepat sekali menggumpal. Agar mesin
dapat membaca leukositenya disarankan sample darah yang masuk ketabung
minimal 75% dari ml tabung yang dipakai. Ukuran tersedia 1 ml, 2 ml, 3 ml, 4 ml,
6 ml dan 8 ml.

5) Tabung dengan Tutup Warna Biru Terang

Keterangan :
 Zat Additive : Natrium sitrat
 Tindakan : Bentuk garam kalsium untuk menghilangkan kalsium
 Digunakan untuk pemeriksaan : Tes koagulasi (protime dan waktu
protrombin), full draw required
6) Tabung dengan Tutup Warna Hijau

Keterangan :
 Zat Additive : Sodium heparin atau heparin lithium
 Tindakan : Inactivates trombin dan tromboplastin
 Digunakan untuk pemeriksaan : Untuk tingkat lithium, menggunakan
heparin natrium
 Untuk level amonia, menggunakan heparin natrium atau lithium
7) Tabung dengan Tutup Warna Biru Tua

Keterangan :
 Zat Additive : EDTA
 Tindakan : Tabung ini di design untuk tidak terkontaminasi oleh logam
 Digunakan untuk pemeriksaan : Untuk Test Trace Elemen (seng,
tembaga, timah, merkuri) dan toksikologi

Berisi Trisodium sitrat 3,2% sesuai standart NCCLS dengan rasio sample darah :
citrate = 9 : 1 (rasio yang selalu konstan akurasinya). Didesign khusus untuk tes
koagulasi dan agregasi thrombosit. Dilapisi oleh double cover, yaitu : Poly Propylene
(bagian dalam) agar tidak ada penguapan aditive, terjaga kevakuman. Poly Ethyline
(bagian luar) mampu mengurangi insiden aktivasi platelet. Tersedia ukuran 1,8 ml,
2,7 ml dan 4,5 ml (Full Draw).

8) Tabung dengan Tutup Warna Gray Terang

Keterangan :
 Zat Additive : Sodium fluoride dan kalium oksalat
 Tindakan : Agen Antiglycolytic mempertahankan glukosa sampai 5 hari
 Digunakan untuk pemeriksaan : Glucoses, requires full draw (may cause
hemolysis if short draw)

Berisi Kalium Oxalate berfungsi sebagai antikoagulan dan NaF yang berfungsi
sebagai pengawet sehingga dapat menstabilkan kadar gula darah selama 24 jam pada
suhu ruangan dan selama 48 jam jika disimpan pada suhu 4°C. NaF menghambat
enzim Phosphoenol Pyruvate dan kerja urease (mencegah Glycolysis). Ukuran
tersedia 2 ml, dan 3 ml.
9) Tabung dengan Tutup Warna Kuning

Keterangan :
 Zat Additive : ACD (acid-citrate-dextrose)
 Tindakan : Complement inactivation
 Digunakan untuk pemeriksaan : HLA tissue typing, paternity testing,
DNA studies
10) Tabung dengan Tutup Warna Kuning – Hitam

Keterangan :
 Zat Additive : Kaldu campuran
 Tindakan : Menjaga kelangsungan hidup mikroorganisme
 Digunakan untuk pemeriksaan : Mikrobiologi - aerob, anaerob, jamur
11) Tabung dengan Tutup Warna Hitam

Keterangan :
 Zat Additive : Natrium sitrat (buffered)
 Tindakan : Forms calcium salts to remove calcium
 Digunakan untuk pemeriksaan : Westergren Sedimentation Rate;
requires full draw
12) Tabung dengan Tutup Warna Orange

Keterangan :
 Zat Additive : Trombin
 Tindakan : Untuk memeriksa cepat bekuan darah
 Digunakan untuk pemeriksaan : STAT serum kimia

Tabung tidak hampa/vakum, berisi Clot Activator yang berisi gel. Digunakan
untuk laboratorium yang tidak memerlukan tabung vakum untuk mengumpulkan
darah. Dapat digunakan pemeriksaan Kimia darah dan Serologi. Ukuran tabung 5 ml.

13) Tabung dengan Tutup Warna Coklat Terang

Keterangan :
 Zat Additive : Sodium heparin
 Tindakan : Inactivates trombin dan tromboplastin; isinya hampir tidak
ada timbal
 Digunakan untuk pemeriksaan : Serum lead determination
14) Tabung dengan Tutup Warna Pink

Keterangan :
 Zat Additive : Kalium EDTA
 Tindakan : Bentuk garam kalsium
 Digunakan untuk pemeriksaan : Immunohematology
15) Tabung dengan Tutup Warna Putih

Keterangan :
 Zat Additive : Kalium EDTA
 Tindakan : Bentuk garam kalsium
 Digunakan untuk pemeriksaan : Molecular/PCR and bDNA testing
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Pengambilan darah dengan teknik closed systems lebih baik karena teknik closed systems
lebih aman dibandingkan dengan open systems. Jika ukuran jarum (gauge) yang dimasukan
kedalam vena guna pengambilan darah terlalu besar, maka akan merobek pembulu darah dan
menyebabakan perdarahan (hematoma). Jika jarum terlalu kecil akan merusak sel-sel darah
merah selama sampling dan tes laboratorium yang akan diperiksa menjadi valid. Penggunaan
sistem tabung vakum (vakum extraction tube systems) merupakan teknik pengambilan closed
systems untuk mengumpulkan spesimen darah dan mengurangi terkena percikan darah serta
meberikan kemudahan pengambilan darah dengan volume banyak melalaui venipuncture
tunggal. Sistem vakum ini banyak digunakan di negara-negara maju, meskipun aman namun
perlu keterampilan dan pelatihan untuk flebotomis, sistem vakum dapat digunakan pula
dengan jarum bersayap kupu-kupu.

Tabung vakum merupakan tabung yang telah hampa udara, sehingga saat pengambilan
darah maka akan tersedot sendiri dengan gaya vakum tabung ini. Tabung vakum rata-rata
terbuat dari kaca antipecah atau plastik bening dengan berbagai ukuran volume yang berisi
zat additif didalamnya yang sudah terurut sesuai dengan isi dan keggunaanya masing-masing.
Jadi pada saat mengambil darah harus menggunakan teknik dan kegunaan serta urutan tabung
yang benar agar tidak terjadinya kesalahan dalam persiapan sampel yang bisa menyebabakan
hasil yang tidak akurat.

3.2 Saran

Bagi tenaga analis diharapkan dapat memanfaatkan makalah ini untuk menambah
pengetahuan tentang pemeriksaan laboratorium khususnya pada pengambilan darah dengan
menggunakan metode closed system yang berguna bagi profesi dan orang
disekitar.Sehingga,kita sebagai tenaga analis juga dapat melakukan pengambilan darah
dengan metode ini dengan baik dan benar.

DAFTAR PUSTAKA

1. https://www.academia.edu/31132344/makalah_Plebotomi
2. http://vongolafamily7th.blogspot.co.id/2013/09/macam-macam-tabung-vakum
untuk.html
3. http://labkesehatan.blogspot.co.id/2009/12/phlebotomy.html
4. http://imadanalis.blogspot.co.id/2012/03/urutan-pengambilan-darah-dengan-
tabung.html/
5. http://www.mltunite.com/2012/08/cara-pengambilan-darah-vena.html/
6. https://www.scribd.com/document/347053513/Closed-System-1

Anda mungkin juga menyukai