Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atasberkat dan rahmat-Nya
penyusun masih diberi kesehatan sehingga makalah ini dapat terselesaikan tepat pada
waktunya. Makalah yang berjudul “Teknik-teknik Komunikasi Teraupetik” ini
disusun untuk memenuhi tugas mahasiswa dari mata kuliah Komunikasi Keperawatan
di Poltekkes Kemenkes Jakarta 3 jurusan D-III Keperawatan.
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada Ibu Pipin Farida
S.Kp., M.Kes. selaku dosen pembimbing mata kuliah Komunikasi Keperawatan yang
telah memberikan pengarahan demi terselesaikannya makalah ini.Tidak lupa juga
bagi rekan dan semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan makalah
ini.Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna oleh karena itu,
kritik dan saran yang bersifat membangun sangat penyusun harapkan demi
kesempurnaan makalah ini dimasa mendatang.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para mahasiswa khususnya dan
masyarakat pada umumnya. Dan semoga makalah ini dapat dijadikan sebagai bahan
untuk menambah pengetahuan para mahasiswa, masyarakat dan pembaca.
Kelompok I
1
DAFTAR ISI
COVER
i
KATA PENGANTAR
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I PENDAHULUAN
2
3.1 Kesimpulan
9
3.2 Saran
9
DAFTAR PUSTAKA
3
BAB I
PENDAHULUAN
1. Siswa dapat mengetahui penting nya berkomunikasi dengan orang lain dan
orang banyak.
2. Siswa dapat menerapkan cara berkomunikasi dengan baik dan benar.
4
1.3 Rumusan Masalah
5
BAB II
PEMBAHASAN
2. 1 Pengertian Komunikasi
6
kesungguhan atau keseriusan bahwa informasi yang disampaikan adalah
penting, sedangkan pihak penerima harus memiliki kesungguhan untuk
memperhatikan dan memahami makna informasi yang diterima serta
memberikan respons yang sesuai.
7
Komunikator yang efektif memahami bagaimana proses komunikasi terjadi,
dan dapat memanfaatkannya untuk meningkatkan efektifitas komunikasi yang
dilakukannya.
Contoh: iklim, cuaca, suhu udara, bentuk ruangan, warna dinding, penataan
tempat duduk, jumlah peserta komunikasi, dan alat yang tersedia untuk
menyampaikan pesan.
Contoh: kapan berkomunikasi (hari apa, jam berapa, pagi, siang, sore, malam)
8
Klarifikasi berdasarkan komunikasi adalah indikator paling umum untuk
mengklarifikasikan komunikasi berdasarkan konteksnya atau tingkatnya adalah
jumlah peserta yang terlibat dalam komunikasi dan dikenal tipe-tipe komunikasi
sebagai berikut.
a. Proses komunikasi yang berlangsung antara dua orang atau lebih secara
tatap muka.
b. Komunikasi antarpribadi lebih efektif secara dialogis, antara dua orang
saling menyampaikan dan memberi pesan secara timbal balik.
c. Keduanya memasukkan pesan dan informasi, keduanya saling memberi dan
menerima.
d. Muncul pengertian bersama (mutual understanding), empati, saling
menghormati
1. Manusia
9
c. Sosiokultural, yaitu : posisi individu secaara sosiokultural mempengaruhi
perilaku komunikasi antar individu karena status sosiokultural membentuk
tatacara komunikasi.
d. Jenis Kelamin, yaitu : tannen (1990) menyatakan bahwa kaum perempuan
menggunakan teknik komunikasi untuk mencari konfirmasi,
meminimalkan perbedaan, dan meningkatkan keintiman, sementara kaum
laki-laki lebih menunjukkan independensi dan status dalam kelompoknya.
e. Peran dan Tanggungjawab, yaitu : petugas kesehatan lebih sering
menggunakan formal dan membicarakan kondisi klien karena
tanggungjawabnya serta membuat banyak tulisan dalam berkomunikasi
sebagai bentuk tanggunggugatnya.
f. Atensi, yaitu : atensi terhadap suatu hal dapat menyebabkan kemampuan
fungsi indra menurun dan bahkan berkurang sehingga kadang kala
seseorang yang sedang asyik bekerja tidak mennyahut panggilan rekan
kerjanya.
g. Sikap, yaitu : sikap individu dalam komunikasi dapat menghambat proses
komunikasi itu sendiri. Sikap yang hangat, bersahabat, ramah, dan terbuka
akan memungkinkan proses komunikasi yang terbuka dipertahankan.
h. Persepsi, yaitu : persepsi individu ketika berada dalam suatu proses
komunikasi dapat memengaruhi, menghambat, atau bahkan memutus
komunikasi yang sedang dilakukan.
i. Hubungan, yaitu : Hubungan yang erat antar individu pada suaut proses
komunikasi dapat mempengaruhi teknik dan materi komunikasi.
2. Pesan
a. Isi pesan, yaitu : isi pesan yang ingin disampaikan dapat mempengaruhi tehnik
komunikasi yang digunakan individu. Isi pesan yang menggembirakan biasanya
disampaikan dengan wajah berseri dan suara lantang.
10
b. Penyampaian pesan, yaitu : proses penyampaian pesan mempengaruhi
komunikasi karena beberapa penggunaan pola penyampaian pesan yang kurang
tepat mengakibatkan distorsi pesan dan bahkan tidak terjadi kontinuitas.
3. Lingkungan
Setiap orang mempunyai sifat yang unik dan masing-masing dapat membuat
penafsian dari pasa komunikasi yang dilakukan. Perbedaan penafsiran yang
disebabkan beberapa hal dapat menggangu jalannya komunikasi yang
efektif. Seseorang klien yang menunjukkan muka masam dapat mempunyai
beberapa arti:
1. Tidak bahagia,
2. Marah ,
3. Nyeri atau makna yang lain.
Menurut Perry & Potter (1987), persepsi seseorang, nilai, emosi, latar belakang
budaya dan tingkat pengetahuan seseorang dapat mempengaruhi jalannya pengiriman
dan penerimaan pesan (komunikasi) dalam pelayanan keperawatan.
11
Faktor-faktor yang mempengaruhi komunikasi dalam pelayanan keperawatan
adalah sebagai berikut:
a. Persepsi adalah cara seseorang mencerap tentang segala sesuatu yang terjadi
disekelilingnya. Persepsi seseorang juga dipengaruhi oleh pengalaman masa lalu.
Persepsi juga merupakan kerangka tujuan yang diharapkan dan hasil setelah
mengobservasi lingkungan.
b. Nilai adalah keyakinan yang dianut seseorang. Jalan hidup seseorang dipengaruhi
oleh keyakinan, fikiran dan tingkah lakunya. Nilai-nilai yang dianut perawat dalam
kontek komunikasi kesehatan tentunya beda dengan nilai-nilai yang dimiliki oleh
klien. Komunikasi yang terjadi antara perawat dan perawat atau kolega lainnya
mungkin terfokus pada bahasan tentang upaya peningkatan dalam memberikan
pertolongan maslaah kesehatan. Sedangkan komunikasi dengan klien hendaknya
lebih mengarah pada memberikan support dan dukungan nasehat dalam rangka
mengatasi masalah.
c. Emosi adalah subyektif seseorang dalam merasakan situasi yang terjadi
disekelilingnya. Komunikasi akan berjalan lancar dan efektif apabila tenaga
kesehatan termasuk perawat dalam mengelola emosinya. Kemampuan profesional
seseorang dapat diketahui dari emosinya dan menjadi ukuran awal seseorang
dalam merasakan, bersikap dan menjalankan hubungan dengan klien.
d. Latar belakang sosial budaya mempengaruhi jalannya komunikasi.
e. Perawat diharapkan dapat berkomunikasi dengan berbagai tingkat
pengetahuan yang dimiliki pasien. Dengan demikian perawat dituntut mempunyai
pengetahuan yang cukup tentang pertumbuhan dan perkembangan klien karena hal
tersebut sangat terkait dengan pengetahuan yang dimiliki oleh klien.
f. Peran seseorang mempengaruhi dalam menjalin hubungan dengan orang lain.
Dalam berkomunikasi akan sangat baik bila mengenal dengan siapa ia
berkomunikasi.
12
2.5 Prinsip – prinsip komunikasi
13
12. Perawat mampu memiliki sifat altruisme yang berarti menolong atau
membantu permasalahan klien tanpa mengharapkan imbalan apapun dari klien
13. Perawat harus mampu mengambil keputusan berdasarkan prinsip
kesejahteraan manusia
14. Bertanggung jawab pada setiap sikap dan tindakan yang dilakukan .
a. Bahasa
b. Lingkungan
14
Berkomunikasi dilingkungan yang kurang mendukung untuk
berkomunikasi dengan baik seperti dekat dengan mesin yang mengeluarkan
bunyi bising akan dapat mengganggu proses komunikasi. Kata-kata yang
diucapkan oleh pengirim bisa saja tidak diterima secara sempurna, dan pada
akhirnya dapat menimbulkan salah memaknai pesan yang dimaksudkan oleh
si pengirim.
c. Fisik
d. Psikologi
15
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
Belajarlah mulai dari berkomunikasi yang baik dan benar ketika berbicara
dengan orang lain.
Orang yang berkarisma cenderung terbuka dan sangat jujur dengan lawan
bicara mereka. Kejujuran yang disampaikan ternyata menarik lebih banyak
16
orang. Saat Anda mencoba untuk jujur, pada awalnya akan terasa sangat aneh
dan dibutuhkan latihan untuk membiasakannya. Bersikap jujur artinya Anda
melihat diri sendiri memiliki kesalahan dan kekurangan bersamaan dengan
keahlian dan bakat yang dimiliki. Saat Anda berbicara dengan jujur akan lebih
banyak orang yang mencari untuk mendapatkan saran dan pendapat.
Ingat setiap detail kecil dalam percakapan seperti apa yang dia sukai dan
lain sebagainya. Hal detail ini bisa Anda gunakan saat melakukan percakapan
di lain waktu dengan mereka. Memperhatikan dan mengingat hal detail
membuat orang lain merasa dihargai dan istimewa. Menerapkan teknik
berkomunikasi seperti yang disampaikan di atas membuat Anda menjadi
17
pribadi yang jauh lebih berkarisma. Karisma yang dimiliki bisa digunakan
untuk memberikan pengaruh kepada orang lain dan hal ini tentu saja sangat
penting dimiliki terutama bagi Anda yang menempati posisi kepemimpinan.
18