Anda di halaman 1dari 10

KOMUNIKASI DALAM PRAKTIK KEBIDANAN

“KOMUNIKASI EFEKTIF”

OLEH
KELOMPOK 5 :
1. AISYAH RAMADHANI 224110442
2. CINDY AULIA AZRA 224110447
3. FEBRIANA SALSABILA 224110453
4. JEAN KARINA NANDA 224110458
5. MONA MELINDA PUTRI 224110463
6. OVANI DWI GUSTIANA 224110468
7. SITI NUR KHASANAH 224110475

KELAS : 1B
DOSEN PENGAMPU :
Dr. Yuliva, S.SiT, M.Kes

PRODI DIII KEBIDANAN


POLTEKKES KEMENKES RI PADANG

TAHUN AJARAN
2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji serta syukur kami ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, berkat rahmat
dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah Komunikasi dalam Pratik
kebidanan yang berjudul “Komunikasi Efektif” untuk memenuhi nilai tugas mata kuliah
Komunikasi dalam Pratik kebidanan.
Kami menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna namun berkat
bantuan, bimbingan, arahan dan dukungan dari berbagai pihak makalah ini dapat
diselesaikan tepat pada waktunya.
Kami berharap makalah ini dapat menjadi inspirasi yang dapat menambah
wawasan serta dapat membantu proses pembuatan makalah bagi generasi selanjutnya,
sehingga kritik dan saran yang bersifat membangun sangat kami harapkan demi
kesempurnaan makalah ini.

Padang,9 Febuari 2023

Penulis
DAFTAR ISI

Kata Pengantar…………………………………………………………………………….i
Daftar Isi …………………………………………………………………………………...ii
BAB I : PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang…………………………………………………………………………1
1.2 Rumusan Masalah …………………………………………………………………….2
1.3 Tujuan Penulisan……………………………………………………………………....2

BAB II : PEMBAHASAN…………………………………………………………………3
2.1 Pengertian Komunikasi Efektif……………………………………………………… 3
2.2 Unsur-Unsur Komunikasi Efektif…………………………………….………………3
2.3 Proses Komukasi Efektif……………………………..……………………………….4
BAB III : PENUTUP……………………………………………………………………...6
3.1 Kesimpulan……………………………………………………………………………6
3.2 Saran…………………………………………………………………………………..6
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………………..7
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Komunikasi merupakan seni penyampaiaan informasi (pesan, ide, sikap, atau gagasan)
dari komunikator atau penyampaian berita, untuk mengubah serta membentuk perilaku
komunikasi atau penerima berita (pola, sikap, pandangan, dan pemahamannya), kepola dan
pemahaman yang dikehendaki bersama. Menurut Taylor (1993) mengemukakan komunikasi
adalah proses pertukaran informasi atau proses yang menimbulkan dan meneruskan makna
atau arti, berarti dalam komunikasi terjadi penambahan pengertian antara pemberi informasi
dengan penerima informasi sehingga mendapatkan pengetahuan. Komunikasi harus
dilakukan secara efektif agar komunikasi itu dapat mudah dimengerti oleh komunikan,
komunikasi yang efektif dapat dilakukan apabila seseorang yang berkomunikasi memahami
tentang pengertian dari komunikasi efektif, proses komunikasi efektif dan unsur-unsur
komunikasi efektif.
Komunikasi adalah proses berbagi makna melalui perilaku verbal dan nonverbal. Segala
perilaku dapat disebut komunikasi jika melibatkan dua orang atau lebih frase dua atau lebih
perlu ditekankan karena sebagian literatur menyebut istilah komunikasi intrapersonal, yakni
komunikasi diri sendiri. Komunikasi terjadi jika setidaknya suatu sumber membangkitkan
respons pada penerima melalui penyampaian suatu pesan dalam bentuk tanda atau symbol,
baik bentuk verbal atau bentuk nonverbal, tanpa harus memastikan terlebih dulu bahwa
kedua pihak yang berkomunikasi punya suatu system simbol yang sama. Komunikasi efektif
terjadi apabila sesuatu (pesan) yang diberitahukan komunikator dapat diterima dengan baik
atau sama oleh komunikan, sehingga tidak terjadi salah persepsi.

Seperti yang kita ketahui dalam kehidupan sehari-hari kita tidak pernah lepas dari yang
namanya komunikasi, baik secara langsung maupun tidak langsung. Komunikasi secara
langsung salah satunya adalah dengan cara bertemu dan bertatap muka secara langsung
sedangkan komunikasi secara tidak langsung bisa melalui perantara orang ketiga yang
menyampaikan pesan nantinya. Hal ini pasti selalu ada di dalam kehidupan bermasyarakat.
Apalagi sifat manusia itu sendiri adalah makhluk sosial yaitu makhluk yang tidak dapat
hidup sendiri melainkan perlunya interaksi dengan manusia lainnya. Salah satu bentuk
konkret dari interaksi ini adalah komunikasi tersebut.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa pengertian komunikasi efektif ?
2. Apa unsur-unsur dalam membangun komunikasi efektif ?
3. Bagaimana proses komunikasi efektif ?

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian komunikasi efektif.
2. Untuk mengetahui unsur-unsur dalam membangun komunikasi efektif.
3. Untuk mengetahui proses komunikasi efektif.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Komunikasi Efektif

Komunikasi efektif yaitu komunikasi yang mampu menghasilkan perubahan sikap


(attitude change) pada orang yang terlibat dalam komunikasi. Komunikasi efektif
memungkinkan seseorang dapat saling bertukar informasi, ide, kepercayaan, perasaan dan sikap
antara dua orang atau kelompok yang hasilnya sesuai dengan harapan.
Komunikasi efektif adalah komunikasi yang mampu untuk menghasilkan perubahan
sikap pada orang yang terlihat dalam komunikasi. Tujuan komunikasi efektif adalah memberi
kemudahan dalam memahami pesan yang disampaikan antara pemberi dan penerima sehingga
bahasa lebih jelas, lengkap, pengiriman dan umpan balik seimbang, dan melatih menggunakan
bahasa non verbal secara baik. Ada beberapa pendapat para ahli mengenai komunikasi efektif,
antara lain:
a) Menurut Jalaluddin dalam bukunya Psikologi Komunikasi (2008:13)
menyebutkan, komunikasi yang efektif ditandai dengan adanya pengertian, dapat
menimbulkan kesenangan, mempengaruhi sikap, meningkatkan hubungan sosial
yang baik, dan pada akhirnya menimbulkan suatu tidakan.
b) Johnson, Sutton dan Harris (2001: 81) menunjukkan cara-cara agar komunikasi
efektif dapat dicapai. Menurut mereka, komunikasi efektif dapat terjadi melalui
atau dengan didukung oleh aktivitas role-playing, diskusi, aktivitas kelompok
kecil dan materi-materi pengajaran yang relevan. Meskipun penelitian mereka
terfokus pada komunikasi efektif untuk proses belajar- mengajar, hal yang dapat
dimengerti di sini adalah bahwa suatu proses komunikasi membutuhkan aktivitas,
cara dan sarana lain agar bisa berlangsung dan mencapai hasil yang efektif.
Komunikasi efektif adalah pertukaran informasi, ide, perasaan yang menghasilkan
perubahan sikap sehingga terjalin sebuah hubungan baik antara pemberi pesan dan penerima
pesan. Komunikasi efektif terjadi apabila pesan yang diberitahukan komunikator dapat diterima
dengan baik atau sama oleh komunikan, sehingga tidak terjadi salah persepsi. Berkomunikasi
efektif berarti bahwa komunikator dan komunikan sama-sama memiliki pengertian yang sama
tentang suatu pesan.

2.2 Unsur-unsur Dalam Membangun Komunikasi Efektif


Dalam proses komunikasi untuk mendapatkan hasil yang efektif perlu diperhatikan
unsur-unsur dari komunikasi, yaitu :
1) Komunikator (pandai menggunakan bahasa, intonasi, symbol dan mimic yang
menarik, simpati dan empati dari komunikannya).
2) Pesan (cara penyampaian, isi pesan sesuai dengan kebutuhan dan diminati oleh
komunikan )
3) Media (sesuai dengan pesan yang ingin disampaikan dan sesuai dengan kebutuhan
komunikan).
4) Perhatikan gangguan-gangguan yang mungkin akan menghambat proses
komunikasi.
5) Komunikan (latar belakang dan lain-lain).
6) Pengaruh atau umpan balik (yang diharapkan atau tujuan penyampaian pesan).
Komunikasi mempunyai dasar sebagai berikut: niat, minat, pandangan, lekat, dan
libat.
1) Niat menyangkut:
 Apa yang akan disampaikan
 Siapa sasaranya
 Apa yang akan dicapai
 Kapan akan disampaikan.
2) Minat, ada dua faktor yang mempengaruhi yaitu:
 Factor obyektif merupakan rangsang yang kita terima
 Fakto subyektif: merupakan factor yang menyangkut diri si penerima
stimulus.
3) Pandangan, merupakan makna dari informasi yang disampaikan pada sasaran
menafsirkan informasi yang diterima tergantung pada pendidikan pekerjaan,
pengalaman dan kerangka piker seseorang.
4) Lekat, merupakan informasi yang disimpan oleh si penerima.
5) Libat merupakan keterlibatan panca indra sebanyak-banyaknya.

2.3 Proses Komunikasi Efektif


suksesnya proses komunikasi sehingga dapat menghasilkan komunikasiyang efektif tentu saja
dipengaruhi oleh banyak faktor baik itu faktor komunikator maupun dari komunikan. faktor
dipengaruhi antara lain :
1) Pesan yang dirancang dan disampaikan sedemikian rupa, sehingga dapat menarik
perhatian komunikan. untuk merancang suatu pesan yang dapat menarik perhatian, ini
sebaiknya sebagai komunikator harus mencari tahu dulu karakteristik orang yang akan
kita beri pesan. Selain itu komunikator harus mempunyai kemampuan sebagai
penyampaian pesan yang menarik dan mudah dipahami.
2) Pesan harus menggunakan lambing. Lambing tertuju kepada pengalaman yang sama
antara komunikator dan komunikan, sehingga sama-sama mengerti. Sebaiknya pesan
disampaikan dengan beberapa metode dan tidak hanya secara lisan. Pesan yang
disampaikan dengan melibatkan beberapa panca indera misalnya dapat dilihat, didengar,
diraba akan lebih mudah dimengerti daripada pesan itu hanya disampaikan secara lisan.
Dalam komunikasi, setidaknya harus ada komunikator, pesan, saluran komunikasi, metode
komunikasisi, bentuk komunikasi, dan teknik komunikasi, usecara keseluruhan akan membentuk
jaringan komunikasi.
1) Komunikator adalah orang yang mau berkomunikasi dengan orang lain, disebut juga
2) Pesan adalah berita yang disampaikan oleh komunikator melalui lambing dan gerak.
3) Saluran komunikasi adalah sarana untuk menangkap lambing yang kemudian
diterjemahkan dalam bentuk persepsi yang memberi makna terhadap suatu stimulus atau
rangsangan.
4) Komunikan adalah pihak lain yang diajak berkomunikasi, yang merupakan sarana dalam
kegiatan komunikasi
BAB III
PENUTUP

3.1Kesimpulan
Komunikasi merupakan landasan bagi profesi bidan dalam memberikan asuhan
kebidanan karena tugas bidan adalah memberikan pelayanan kepada masyarakat. Proses
komunikasi merupakan suatu penyampaian pesan, ide, atau lambing kepada orang lain agar
dapat mencapai persepsi yang sama sesuai dengan yang dikehendaki oleh komunikator.
Tujuan berkomunikasi adalah memudahakan dan melancarkan pencapaian tujuan. Unsure
dasar komunikasi terdiri atas komunikator, pesan, saluran komunikasi, metode komunikasi,
komunikan, lingkungan, dan umpan balik.
Kemampuan menerapkan teknik komunikasi terapeutik dalam asuhan kebidanan
memerlukan latihan dan kepekaan serta ketajaman perasaan, karena komunikasi terjadi tidak
dalam kehampaan, tetapi dalam dimensi nilai,waktu,dan ruang yang turut memengaruhi
keberhasilan komunikasi yang terlihat melalui dampak terapeutik bagi klien dan juga
berpusat bagi bidan sebagai komunikator

3.2Saran
Sebagai seorang bidan, komunikasi adalah hal yang sangat penting dan merupakan kunci
utama keberhasilan seorang bidan. Sebaiknya dalam berkomunikasi dengan klien, seorang
bidan harusnya menjaga etika dan penampilannya dalam menghadapi kliennya.Menjaga
hak-hak priabdi dan hak-hak orang lain.Menghormati,menjaga perasaan klien, dengan
melihat kondisi ekonominya. Menjaga rahasia klien.
DAFTAR PUSAKA

M.Taufik Juliane. 2010 , Komunikasi Terapeutik Dan Konseling Dalam Praktik


Kebidanan.
Jakarta Selatan : Salemba Medika
Suryani, S.Kp, MHSc. 2005 , Komunikasi Terapeutik:Teori dan Praktik. Jakarta :EGC
http://situliatsitucoment.blogspot.com/2010/02/informative-communication
komunikasi.html
www.Sidesharen.Net/110201014/2-prosestahapanmedia-hambatan-dalam-komunikasi
kebidanan30.blogspot.com/2012/04/komunikasi-efektif.html

Anda mungkin juga menyukai