Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

Konsep Dasar dan Filosofi Komunikasi Agribisnis

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Komunikasi Agribisnis

Dosen Pengampu:
Dr. Dedi Djuliansah, Ir., M.P
Dr. Abdul Mutolib
Hendar Nuryaman, S.P., M.P
Nurul Risti Mutiarasari, S.P., M.Si

Disusun oleh:
Miftah Farid NPM 215009001

Tiara Citra Julianti Dewi NPM 215009011

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SILIWANGI
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT penulis panjatkan atas segala nikmat dan
karunia-Nya sehingga makalah dengan judul ”Konsep Dasar dan Filosofi
Komunikasi Agribisnis” bisa tersusun dengan baik.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa laporan ini masih jauh dari
sempurna, sehingga masukan serta saran yang sangat membangun senantiasa
penulis nantikan untuk perbaikan. Semoga hasil penulisan ini memberikan
manfaat dan inspirasi bagi pembaca.

Tasikmalaya, 31 Januari 2023

Tim Penyusun
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL i
KATA PENGANTAR ii
DAFTAR ISI iii

BAB 1. PENDAHULUAN 1
1.1. Latar Belakang 1
1.2. Tujuan Praktikum 3
1.3. Manfaat Praktikum 3
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA 4
2.1. Aspek Budidaya 4
2.2. Aspek Pemasaran Terhadap Produk 5
BAB 3. METODE PRAKTIKUM 6
3.1. Lokasi Praktikum 6
3.2. Waktu Praktikum 6
3.3. Metode Pengambilan Data 6
3.4. Metode Analisis 6

DAFTAR PUSTAKA 22
LAMPIRAN-LAMPIRAN 23
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Komunikasi merupakan kegiatan yang dilakukan oleh mahkluk sosial


untuk berinteraksi satu sama lain. Komunikasi sebagai dasar hubungan antara
sesama manusia telah berperan besar dalam berbagai kepentingan interaksi baik
secara verbal maupun nonverbal, formal dan informal dengan berbagai pilihan
saluran media ke para pelaku kepentingannya. Melalui komunikasi, manusia dapat
mengeksplorasi, menemukan, dan mencapai pemahaman yang lebih baik dalam
keberhasilan rencana hidupnya. Maka dari itu, diperlukan pengetahuan,
keterampilan, pengalaman, etika dan kualitas diri yang dapat membantu seorang
komunikator mampu atau kompeten di dalam menyampaikan pesan-pesan
bisnisnya melalui pemahaman konsep dasar komunikasi.

Secara etimologi, istilah communication berasal dari bahasa Latin communis


(sama), selain itu communico, communicatio, communicare yang berarti membuat
sama (to make common). Secara sederhana komunikasi dapat terjadi apabila ada
kesamaan antara penyampaian pesan (komunikator) dan orang yang menerima
pesan (komunikan) (Mulyana, 2007). Secara terminologi, para ahli komunikasi
memberikan pengertian komunikasi menurut sudut pandang dan pendapat mereka
masing-masing diantaranya (Vardiasnyah, 2008) mengungkapkan definisi
komunikasi menurut Jenis & Kelly yaitu, komunikasi adalah suatu proses melalui
mana seseorang (komunikator) menyampaikan stimulus (biasanya dalam bentuk
kata-kata) dengan tujuan mengubah atau membentuk perilaku orang lainnya
(khalayak).

Komunikasi sebagai kegiatan antarmanusia dalam filosofinya diperkenalkan oleh


Aristoteles melalui retorika sebagai ilmu pertama mengenai pernyataan antar
manusia. Filosofi komonuikasi dapat diartikan sebagai cara berpikir yang radikal
dan menyeluruh untuk mengupas sesuatu sedalam-dalamnya secara fundamental,
metodologis, sitematis, analitis, kritis, dan holistis. Berkaitan dengan filsafat
komunikasi, komunikasi bertujuan untuk mengubah sikap (to change the attitude),
mengubah pendapat (to change the opinion), mengubah perilaku (to change the
behavior), mengubah masyarakat (to change the society), serta berfungsi untuk
menginformasikan (to inform), mendidik (to educate), menghibur (to entertain),
dan mempengaruhi (to influence). Tujuan komunikasi tersebut berfungsi dalam
mencapai keberhasilan suatu usaha/kepentingan dalam berbagai rumpun bidang,
salah satunya yaitu pertanian.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud komunikasi?


2. Apa tujuan dari proses komunikasi?
3. Apa yang dimaksud komunikasi agribisnis?
4. Apa saja unsur-unsur komunikasi?
5. Apa filosofi dari komunikasi?
6. Apa prinsip-prinsip dalam proses komunikasi?

1.3 Tujuan

1. Untuk memahami konsep dasar komunikasi agribisnis.


2. Untuk mengetahui unsur-unsur dalam proses komunikasi.
3. Untuk memahami filosofi dari komunikasi
4. Untuk mengatahui prinsip-prinsip dalam komunikasi.

1.4 Manfaat

1. Dapat memahami konsep dasar dalam komunikasi


2. Dapat memahami unsur-unsur yang terlibat dalam proses komunikasi
3. Dapat memahami filosofi dan prinsip-prinsip dalam komunikasi
4. Dapat mengimplementasikan proses komunikasi yang efektif
BAB 2

PEMBAHASAN

2.1 Konsep Dasar Komunikasi


Menurut pengertian etimologi, Istilah communication berasal dari bahasa
Latin communis (sama), selain itu communico, communicatio, communicare yang
berarti membuat sama (to make common). Istilah communis adalah istilah yang
paling sering disebut sebagai asal-usul kata komunikasi. Kata lain yang mirip
dengan komunikasi diantaranya komunitas (community) artinya menekankan
kesamaan atau kebersamaan. Secara sederhana komunikasi dapat terjadi apabila
ada kesamaan antara penyampaian pesan (komunikator) dan orang yang menerima
pesan (komunikan) (Mulyana, 2007).
Secara terminologi, para ahli komunikasi memberikan pengertian komunikasi
menurut sudut pandang dan pendapat mereka masing-masing diantaranya:
(Vardiasnyah, 2008) mengungkapkan beberapa definisi komunikasi secara istilah
yang dikemukakan para ahli :
1. Jenis & Kelly menyebutkan: Komunikasi adalah suatu proses melalui
mana seseorang (komunikator) menyampaikan stimulus (biasanya dalam
bentuk kata-kata) dengan tujuan mengubah atau membentuk perilaku
orang lainnya (khalayak).
2. Berelson & Stainer: Komunikasi adalah suatu proses penyampaian
informasi, gagasan, emosi, keahlian, dan lain-lain. Melalui penggunaan
simbol-simbol seperti kata-kata, gambar-gambar, angka-angka, dan
lainlain.
3. Gode “Komunikasi adalah suatu proses yang membuat sesuatu dari yang
semula yang dimiliki oleh seseorang (monopoli seseorang) menjadi
dimiliki dua orang atau lebih.
4. Brandlun “Komunikasi timbul didorong oleh kebutuhan-kebutuhan untuk
mengurangi rasa ketidakpastian, bertindak secara efektif,
mempertahankan atau memperkuat ego.
Menurut (Effendy, 2000) dalam bukunya mengemukakan tujuam dari
komunikasi, yaitu:
1. Perubahan sikap, yaitu komunikan dapat merubah sikap, setelah dilakukan
suatu proses komunikasi.
2. Perubahan pendapat, yaitu perubahan pendapat dapat terjadi dalam suatu
komunikasi yang tengah dan sudah berlangsung dan itu tergantung
bagaimana komunikator menyampaikannya.
3. Perubahan perilaku, yaitu perubahan perilaku dapat terjadi bilamana dalam
suatu proses komunikasi apa yang dikemukakan komunikator sesuai
dengan yang disampakainnya dan ini tergantung dari kredibiltas
komunikator itu sendiri.
4. Perubahan sosial, yaitu perubahan yang terjadi dalam tatanan masyarakat
itu sendiri sesuai dengan lingkungan ketika berlangsungnya komunikasi.
Selain itu, fungsi komunikasi yang dikemukakan oleh (Effendy, 2000)
dalam bukunya, yaitu:
1. Menginformasikan (to inform), adalah fungsi yang memberikan informasi,
menyebarluaskan suatu berita atau informasi kepada masyarakat mengenai
peristiwa yang terjadi, ide, serta segala sesuatu yang disampaikan orang
lain.
2. Mendidik (to educate), adalah fungsi komunikasi yang menjadi sarana
pendidikan.
3. Menghibur (to entertain), adalah fungsi komunikasi yang berguna sebagai
sarana menyampaikan hiburan atau menghibur orang lain.
4. Mempengaruhi (to influence), adalah fungsi komunikasi yang memberikan
berbagai informasi kepada masyarakat dan juga dapat digunakan untuk
mempengaruhi setiap individu yang berkomunikasi, tentunya berusaha
saling mempengaruhi pikiran komunikan dan jika lebih jauh lagi berusaha
merubah sikap dan tingkah laku komunikan sesuai dengan yang
diharapkan.
Komunikasi agribisnis adalah proses menciptakan, menyampaikan,
menerima, dan mengolah pesan-pesan yang berkaitan dengan usaha pertanian,
dimulai dari aspek budidaya, pasca panen, dan pengolahan dan berakhir pada
tahap pemasaran. Komunikasi Agribisnis merupakan proses penyampaian dan
penerimaan suatu pesan atau informasi antara dua orang atau lebih dengan
terjadinya hubungan dan pengaruh yang menimbulkan efek sehingga menjadikan
suatu persepsi dan apresiasi dalam kegiatan manajemen bisnis mulai dari
perusahaan yang menghasilkan sarana produksi bagi usaha tani, usaha proses
produksi pertanian, serta perusahaan yang menangani pengolahan, pengangkutan,
penyebaran, penjualan secara borongan maupun secara eceran kepada konsumen
akhir.

2.2 Unsur-unsur Komunikasi


Unsur-unsur dalam komunikasi adalah hal-hak yang harus ada agar
komunikasi bisa berlangsung dengan baik. Menurut Laswell unsur-unsur
komunikasi adalah:
1. Pengirim/komunikator (sender, encoder, source)
Komunikator adalah pihak yang mengirimkan pesan kepada pihak
lain. Komunikator mengemukakan hal-hal yang terkandung dalam
pikirannya secara jelas kepada pihak yang menerima berita, sehingga
komunikan mudah dan informatof untuk memahami dan menaggapinya.
2. Pesan (message)
Isi berita atau pesan yang akan disampaikan oleh pihak pengirim
kepada pihak penerima. Isi dari apa yang akan disampailan harus jelas
sehingga dapat diterima oleh pihak penerima berita dengan jelas.
Saluran/media (channel)
Media dalam menyampaikan suatu pesan/berita digolongkan atas
empat macam, yakni: (1) Media antarpribadi, untuk hubungan perorang
(antarpribadi) media yang digunakan ialah kurir/utusan, surat, dan telpon.
(2) Media kelompok, dalam aktivitas komunikasinya melibatkan khalayak
yang banyak sehingga media komunikasi yang digunakan adalah media
kelompok, misalnya, rapat, seminar, dan konferensi. (3) Media publik,
biasanya melibatkan ratusan khalayak sehingga media komunikasi yang
digunakan adalah rapat akbar. (4) Media massa, jika khalayak tersebar
tanpa diketahui di mana mereka berada, maka biasanya digunakan media
massa. Media massa adalah alat yang digunakan dalam penyampaian
pesan dari sumber kepada khalayak (penerima) dengan menggunakan alat-
alat komunikasi mekanis seperti surat kabar, film, radio, dan televisi.
3. Penerima/komunikan (receiver, decoder)
Penerima adalah elemen penting dalam proses komunikasi, karena
dialah yang menjadi sasaran dari komunikasi. Jika suatu pesan tidak
diterima oleh penerima, akan menimbulkan berbagai macam masalah yang
sering kali menuntut perubahan, apakah pada sumber, pesan, atau saluran.
4. Efek (effect, impact, feedback)
Efek merupakan hasil akhir dari suatu komunikasi, yaitu sikap dan
tingkah laku orang sesuai atau tidaknya dampak yang ditimbulkan dari
suatu komuikasi.

Reaksi atau tanggapan yang diberikan oleh pihak penerima berita


disebut respon atau umpan balik. Dengan adanya tanggapan dari pihak
penerima berita maka komunikator akan dapat mengetahui apakah berita
yang dikirim tersebut sampai dan dimengerti atau tidak oleh pihak
komunikan. Dengan adanya respon dari pihak komunikan maka akan
terjadi proses komunikasi dua arah yang dikenal dengan sebutan “two
ways communication.”

2.3 Filosofi Komunikasi


Komunikasi sebagai kegiatan antarmanusia mulai diperkenalkan oleh
Aristoteles melalui retorika sebagai ilmu pertama mengenai pernyataan antar
manusia (Sobur, 2004). Komunikasi berlangsung antar pemberi pesan
(komunikator) dan penerima pesan (komunikan) agar mempunyai kesamaan
makna.
Filsafat ilmu komunikasi di antaranya akan memberikan pertanyaan suatu
pengetahuan yang menelaah secara mendasar mengenai keilmuan komunikasi dari
historisnya, teori-teorinya, metode-metodenya, prinsip-prinsip metodologi yang
digunakan, sampai pada semua hal yang terkait pada cakupan komunikasi.
(Setiawan, 2019).
Pertanyaan-pertanyaan di atas berkaitan dengan penyelidikan sistematis
studi terhadap:

1. Metafisika dan ontologi


Metafisika adalah suatu studi tentang sesuatu yang ada di belakang
gejala-gejala fisik seperti: bergerak, berubah, hidup, dan mati. Metafisika
juga sebagai studi atau pemikiran tentang sifat yang terdalam (ultimate
nature) dari kenyataan atau keberadaan
2. Epistemologi
Epistemologi berkaitan dengan penguasaan pengetahuan dan lebih
fundamental lagi bersangkutan dengan kriteria bagi penilaian terhadap
kebenaran dan kepalsuan, tepat apabila dihubungkan dengan metodologi.
Perdebatan apakah ilmu komunikasi adalah sebuah ilmu atau bukan sangat
erat kaitannya dengan bagaimana proses penetapan suatu bidang menjadi
sebuah ilmu. Dilihat sejarahnya, ilmu komunikasi dikatakan sebagai ilmu
tidak terlepas dari ilmu-ilmu sosial yang terlebih dahulu ada. Aksiologi
3. Aksiologi
Aksiologi merupakan asas mengenai cara bagaimana menggunakan
ilmu pengetahuan yang secara epistemologis diperoleh dan disusun.
Aksiologi adalah cabang filsafat yang berkaitan dengan nilai-nilai seperti
etika, estetika, atau agama. Dalam hubungannya dengan filsafat
komunikasi, aksiologi adalah suatu kajian terhadap apa itu nilai-nilai
manusiawi dan bagaimana cara melembagakannya atau
mengekspresikannya. Jelaslah, pentingnya seorang komunikator untuk
terlebih dahulu mempertimbangkan nilai (value judgement), apakah pesan
yang akan dikomunikasikan etis atau tidak, estetis atau tidak.
2.5 Prinsp-prinsip Komunikasi
Prinsip komunikasi yaitu penjabaran lebih luas mengenai hakikat dari
komunikasi. Tiap pakar komunikasi mempunyai istilah berbeda untuk
menjelaskan prinsip komunikasi. Seperti William B. Gudykunst dan Young Kim
mengistilahkannya sebagai asumsi komunikasi. Sementara, beberapa pakar
komunikasi di Indonesia, seperti Hafied Cangara memberinya istilah dimensi
komunikasi. Sedangkan Deddy Mulyana menyebutnya sebagai prinsip
komunikasi.
Menurut (Mulyana, 2007) dalam bukunya menjelaskan 12 prinsip-prinsip
komunikasi yaitu:

1. Komunikasi adalah proses simbolik


Komunikasi merupakan proses penyampaian dan pertukaran simbol,
lambang, tanda, atau gambar dari komunikator kepada komunikan.
Lambang yang dimaksud meliputi kata-kata (pesan verbal), perilaku
nonverbal, dan objek yang maknanya disepakati bersama. Lambang pada
dasarnya tidak mempunyai makna, proses komunikasilah yang memberi
makna pada lambang. Bila ada orang yang mengatakan bahwa kata-kata
mempunyai makna, maka yang ia maksudkan sebenarnya adalah bahwa
kata-kata itu mendorong orang untuk memberi makna (yang telah disetujui
bersama) terhadap kata-kata itu. Komunikasi telah terjadi bila penafsiran
telah berlangsung, terlepas dari apakah komunikasi itu disengaja atau
tidak.
2. Setiap perilaku mempunyai potensi komunikasi
Komunikasi terjadi bila seseorang memberi makna pada perilaku orang
lain atau perilakunya sendiri. Setiap perilaku seseorang memiliki potensi
untuk ditafsirkan seperti gerak tubuh dan raut wajah, terlepas apakah
orang itu sedang berkomunikasi atau tidak.
3. Komunikasi memiliki dimensi isi dan dimensi hubungan
Dimensi isi diartikan secara verbal yakni, apa yang dikatakan
menunjukkan isi dari komunikasi. Dimensi hubungan diartikan secara
nonverbal yakni, menunjukkan bagaimana cara mengatakan atau
mengisyaratkan hubungan pelaku komunikasi dan bagaimana pesan itu
ditafsirkan.
4. Komunikasi berlangsung dalam berbagai tingkat kesengajaan
Komunikasi dilakukan dalam berbagai tingkat kesengajaan, baik dari
komunikasi yang tidak disengaja sama sekali hingga komunikasi yang
benar-benar direncanakan.
5. Komunikasi terjadi dalam konteks ruang dan waktu
Komunikasi diasumsikan terjadi pada ruang dan waktu tertentu. Ruang
mempengaruhi makna terhadap suatu pesan, hal ini berimplikasi pada
suasana psikologis pelaku komunikasi mempengaruhi pesan disampaikan.
Begitu pun dengan waktu, seperti dering telepon pada malam hari pada
saat orang beristirahat juga akan mempengaruhi pesan yang dikirimkan.
6. Komunikasi melibatkan prediksi peserta komunikasi
Komunikasi memerlukan prediksi terlebih dahulu terhadap sikap/tata
krama yang akan dilakukan agar sesuai dengan lawan bicaranya. Adanya
prediksi membuat orang lebih nyaman dan tenang dalam berkomunikasi.
7. Komunikasi bersifat sistematik
Sistem dasar yang berpengaruh terhadap proses komunikasi adalah sistem
internal dan sistem eksternal. Sistem internal adalah seluruh sistem nilai
yang dibawa individu ketika ia melakukan komunikasi. Nilai-nilai ini
diperoleh selama dia bersosialisasi dalam lingkungan sosialnya seperti.
Contoh dari sistem internal adalah kepribadian, pengalaman, motif hidup,
dan lainnya. Sementara, sistem eksternal merupakan situasi lingkungan.
8. Semakin mirip latar belakang sosial-budaya, semakin efektif komunkasi
Kesamaan latar belakang, seperti suku dan pendidikan, akan membuat
orang lebih mudah berkomunikasi. Karena kedua belah pihak punya
makna yang sama terhadap simbol yang saling dipertukarkan.
9. Komunikasi bersifat nonsekuensial (tidak berurutan)
Komunikasi melibatkan respon sebagai bukti bahwa pesan telah
dikirimkan, diterima, serta dimengerti. Sehingga proses komunikasi
bersifat nonsekuensial atau dalam artian tidak berlangsung satu arah.
10. Komunikasi bersifat prosesual, dimanis, dan transaksional
Komunikasi dikatakan sebagai proses karena komunikasi tidak
mempunyai awal dan tidak mempunyai akhir sehingga komunikasi
merupakan proses yang berkelanjutan. Komunikasi dikatakan sebagai
proses yang dinamis artinya, dalam proses komunikasi para peserta
komunikasi saling mempengaruhi, seberapun kecilnya pengaruh tersebut.
Efek dari komunikasi sebagai proses yang dinamis dan transaksional ini
adalah bahwa para pelaku komunikasi berubah (dari sekedar berubah
pengetahuannya hingga berubah pandangannya, keyakinannya dan
perilakunya).
11. Komunikasi bersifat irreversible
Sifat irreversibel ini adalah implikasi dari komunikasi sebagai proses yang
selalu berubah seiring dengan suatu peristiwa, perilaku hanya berlangsung
dalam waktu dan tidak dapat “diambil kembali”. Maka dari itu, harus
berhati-hati untuk menyampaika pesan kepada orang lain, sebab efeknya
tidak bisa ditiadakan sama sekali.
12. Komunkaso bukan panasea untuk menyelesaikan berbagai masalah
Prinsip komunikasi ini menjelaskan bahwa komunikasi bukan satu-satunya
solusi pemecahan masalah. Karena komunikasi hanya salah satu faktor
pendukung dalam penyelesaian masalah.
BAB III

PENUTUP

3.1 Simpulan
Komunikasi merupakan hal yang mendasar dalam kehidupan manusia.
Komunikasi menjadi suatu fenomena terbentuknya suatu masyarakat yang
terintergrasi oleh informasi. Secara etimologi, istilah communication berasal dari
bahasa Latin communis (sama) yang berarti membuat sama (to make common)..
Secara terminologi, komunikasi adalah suatu proses melalui mana seseorang
(komunikator) menyampaikan stimulus (biasanya dalam bentuk kata-kata) dengan
tujuan mengubah atau membentuk perilaku orang lainnya (khalayak).
Filosofi komonuikasi dapat diartikan sebagai cara berpikir yang radikal
dan menyeluruh untuk mengupas sesuatu sedalam-dalamnya secara fundamental,
metodologis, sitematis, analitis, kritis, dan holistis. Komunikasi bertujuan untuk
mengubah sikap (to change the attitude), mengubah pendapat (to change the
opinion), mengubah perilaku (to change the behavior), mengubah masyarakat (to
change the society), serta berfungsi untuk menginformasikan (to inform),
mendidik (to educate), menghibur (to entertain), dan mempengaruhi (to
influence). Unsur-unsur dari komunikasi yaitu komunikator, pesan, media,
komunikan, dan efek. Prinsip-prinsip dari komunikasi penjabaran lebih luas
mengenai hakikat dari komunikasi. Prinsip komunikasi terbagi atas 12 penjabaran
lebih menurut Mulyana (2007) dalam bukunya.
3.2 Saran

Anda mungkin juga menyukai