Anda di halaman 1dari 23

KATA PENGANTAR

Alhamdulilah dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT karena atas
limpahan rahmat dan karunia-Nya lah kami dapat menyelesaikan tugas yang diberikan
oleh dosen yang kemudian dilanjutkan dengan penyusunan makalah dengan judul
“MODEL KOMUNIKASI”
Dan harap penulis semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk maupun
menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.
Karena keterbatas pengetahuan maupun pengalaman penulis, penulis yakin masih
banyak kekurangan dalam makalah ini, oleh karena itu penulis sangat mengharapkan
saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Unaaha, 7 April 2022

Penulis
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Komunikasi memegang peran penting dalam tugas-tugas sebagai penyuluh pertanian
yaitu menyampaikan materi kepada sasaran. Tujuan utama dalam penyuluhan pertanian,
pada dasarnya ditujukan untuk tercapainya perubahan-perubahan perilaku masyarakat
yaitu peningkatan pengetahuan, sikap dan ketrampilan demi terwujudnya mutu hidup
yang lebih baik dari sisi ekonomi, sosial, lingkungan, budaya, ideologi, politik,
pendidikan, kesehatan dan sebagainya.
Tujuan yang ingin dicapai dalam komunikasi di penyuluhan pertanian adalah agar
materi atau pesan-pesan yang disampaikan membawa perubahan yang lebih baik. Untuk
mencapai perubahan tersebut perlu didukung pemahaman yang kuat tentang unsur-unsur
dalam komunikasi. Perubahan yang ingin dicapai dalam komunikasi adalah pengetahuan
(cognitive), sikap (affective), maupun keterampilan (psycho-motoric) pada sasaran
setelah menerima materi yang disampaikan penyuluh. Hal ini sejalan dengan UU RI
Nomor 16 Tahun 2006 bahwa sistem penyuluhan pertanian merupakan seluruh
rangkaian pengembangan kemampuan, pengetahuan, keterampilan serta sikap pelaku
utama (pelaku kegiatan pertanian) dan pelaku usaha melalui penyuluhan. UU nomor 16
menyebutkan bahwa Penyuluhan Pertanian adalah suatu proses pembelajaran bagi pelaku
utama (pelaku kegiatan pertanian) serta pelaku usaha agar mereka mau dan mampu
menolong dan mengorganisasikan dirinya dalam mengakses informasi pasar, teknologi,
permodalan, dan sumberdaya lainnya, sebagai upaya untuk meningkatkan produktivitas,
efisiensi usaha, pendapatan, dan kesejahteraannya, serta meningkatkan kesadaran dalam
pelestarian fungsi lingkungan hidup.
Model komunikasi adalah representasi suatu fenomena, baik nyata atau pun abstrak,
dengan menonjolkan unsur-unsur terpenting fenomena tersebut. Menurut Sereno dan
Mortensen model komunikasi merupakan deskripsi ideal mengenai apa yang dibutuhkan
untuk terjadinya komunikasi. Sedangkan B. Aubrey Fisher mengatakan model
komunikasi adalah analogi yang mengabstraksikan dan memilih bagian dari keseluruhan,
unsur, sifat atau komponen yang penting dari fenomena yang dijadikan model 
Model komunikasi adalah gambaran yang sederhana dari proses komunikasi
yang memperlihatkan kaitan antara satu komponen komunikasi dengan komponen
lainnya. Model adalah kerangka kerja konseptual yang menggambarkan penerapan teori
untuk kasus-kasus tertentu. Sebuah model membantu kita mengorganisasikan data-data
sehingga dapat tersusun kerangka konseptual tentang apa yang akan diucapkan atau
ditulis.
Model komunikasi menjelaskan tiga asumsi dasar yaitu model linear merupakan
proses penyampaian pesan dari sumber pengirim pesan pada penerima pesan baik
melalui tatap muka maupun media massa, model sirkular adalah suatu proses
komunikasi yang terjadi dalam bentuk percakapan secara tatap muka dengan
menggunakan saluran gelombang udara, model interaksional merupakan kegiatan
mengamati hubungan antara pengirim dan penerima.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa yang dimaksud dengan Komunikasi Penyuluhan?
2. Apa tujuan Penyuluhan dan Komunikasi pertanian?
3. Apa yang dimaksud dengan model komunikasi?
4. Bagaimana model Komunikasi Tahap 1, Komunikasi Tahap 2, dan Komunikasi
Tahap 3?

1.3 Tujuan Penulisan Makalah


1. Untuk mengatahui pengertian Komunikasi Penyuluhan
2. Untuk mengetahui tujuan dari penyuluhan Komunikasi Pertanian
3. Untuk mengetahui pengertian Model Komunikasi
4. Untuk mengetahui Model Komunikasi Tahap 1, Komunikasi Tahap 2, dan
Komunikasi Tahap 3.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Komunikasi Penyuluhan
Ada beberapa pengertian mengenai komunikasi dalam penyuluhan pertanian,
antara lain:
a. Komunikasi merupakan suatu proses yang dilakukan individu dalam
hubungannya dengan individu lainnya, atau individu dalam kelompok,
organisasi maupun dalam masyarakat guna menciptakan, mengirimkan dan
menggunakan serta mempertukarkan informasi untuk mengkoordinasi
lingkungannya dan orang lain.
b. Komunikasi merupakan suatu proses penyampaian dan penerimaan pesan-
pesan dari seseorang (sumber, penyuluh) kepada orang lain (penerima,
sasaran, pelaku utama/pelaku usaha) secara timbal balik (two-way traffic
communication).
Manusia tidak dapat hidup jika tidak berkomunikasi dengan manusia
lain, yaitu terutama lingkungan sekitarnya, dimana ia selsalu berinteraksi
dengan orang lain, misalnya komunitas kampus, kantor, pasar, bandara,
stasiun, terminal, dan di masyarakat. Komunikasi sudah menjadi
kebutuhan manusia. Komunikasi tidak mungkin dipisahkan dari
keseharian dan setiap aktivitas manusia. Meskipun posisi komunikasi
sangat esensial, tetapi para ahli dalam memaksimalkan komunikasi masih
sangat beragam. Secara sederhana komunikasi dapat terjadi apabila ada
kesamaan antara penyampaian pesan dengan orang yang menerima pesan.
Kesamaan disini bisa dimaknai dengan kesamaan terhadap makna yang
diterima. Senada dengan hal ini bahwa komunikasi atau communication
berasal dari bahasa latin “com-munis”. Yang berarti sama. Apabila kita
berkomunikasi (to communication), ini berasal dalam keadaan berusaha
untuk menimbulkan kesamaan.
Komunikasi juga dianggap sangat penting bagi suatu keberhasilan
suatu organisasi. Argumen ini tentulah melihat bahwa setiap orang atau
individu dalam suatu organisasi selalu terlibat dalam pengalihan informasi.
Dimana dalam sebuah organisasi banyak ditemukan bagian-bagian, seperti
yang sering dilihat dalam struktur organisasi. Karena itu  maka Parton
(1992:3) mengatakan komunikasi terdiri dari pengalihan informasi dan
pengertian di antara bagian-bagian dan orang dalam suatu organisasi serta
berbagai cara dan media yang terlibat dalam pertukaran. Oleh karena itu
komunikasi efektif sangat penting bagi keberhasilan organisasi.
Dalam penyuluhan harus mengandung unsur-unsur sebagai berikut :
1. Pendidikan untuk mengubah pengetahuan, sikap, dan keterampilan.
2. Membantu masyarakat agar mampu menolong dirinya sendiri, oleh
karenanya harus ada kepercayaan dari masyarakat sasaran.
3. Belajar sambil melakukan sesuatu, sehingga ada keyakinan atas kebenaran
terhadap apa yang di ajarkan.
Penyuluhan juga harus memperhatikan hal-hal sebagai berikut :
 Penyuluhan adalah proses pengembangan individu maupun kelompok
untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat sehingga meningkatkan
harkat dan martabatnya.
 Penyuluhan adalah pekerjaan yang harus diselaraskan dengan budaya
masyarakat setempat.
 Penyuluhan adalah proses dua arah dan harus merupakan pendidikan yang
berkelanjutan.
 Penyuluhan adalah hidup dengan saling berhubungan, saling menghormati
dan saling mempercayai.
 Penyuluhan harus mampu menumbuhkan cita-cita yang melandasi untuk
berfikir kreatif, dinamis, dan inovatif.
 Penyuluhan harus mengacu pada kenyataan-kenyataan dan selalu
disesuaikan dengan keadaan yang dihadapi.

2.2 Tujuan Penyuluhan Pertanian dan Komunikasi Pertanian


1. Tujuan Penyuluhan Pertanian
Tujuan penyuluhan pertanian adalah dalam rangka menghasilkan
SDM pelaku pembangunan pertanian yang tangguh, bertani lebih baik,
(better farming), berusaha tani lebih menguntungkan (better bussines),
hidup lebih sejartera (better living) dan lingkungan lebih sehat.
Penyuluhan pertanian dituntut agar mampu menggerakan masyarakat ,
memberdayakan petani, pengusaha pertanian dan pedagang pertanian serta
mendampngi petani untuk:
1. Membantu menganalisis situasi-situasi yang sedang mereka hadapi dan
melakukan perkiraan ke depan.
2. Membantu mereka memperoleh pengetahuan/informasi guna memecahkan
masalah.
3. Membantu mereka menemukan masalah
4. Membantu mereka mengambil keputusan dan
5. Membantu mereka menghitung besarnya resiko atas keputusan yang
diambilnya.
Keberhasilan penyuluhan pertanian dapat dilihat dengan indikator
banyaknya petani, pengusaha pertanian yang mampu mengelola dan
mengerakan usahanya secara mandiri, ketahanan pangan yang tangguh,
tumbuhnya usaha pertanian skala rumah tangga sampai menengan berbasis
komoditi unggulan di desa. Selanjutnya usaha tersebut diharapkan dapat
berkembang mencapai skala ekonomis. Semua itu berkolerasi pada
keberhasilan perbaikan ekonomi masyarakat, peningkatan pendapatan dan
kesejahteraan masyarakat, lebih dari itu akan bermuarta pada peningkatan
pendapatan daerah.

2. Tujuan Komunikasi Penyuluhan Pertanian


Dalam kegiatan penyuluhan pertanian komunikasi terjadi karena
penyuluh berusaha untuk menyampaikan pesan/ informasi kepada petani,
dari petani kepenyuluh, dan dari petani kepetani lainya. Dengan demikian
dapat disimpulkan bahwa komunikasi mempunyai peran yang sangat
penting dalam proses penyuluhan pertanian. Adapun tujuan organisasi
antara lain:
1. informatif, artinya bahwa komunikasi bertujuan menyampaikan informasi
informasi yang bersifat obyektif dan nyata.
2. Persuasif, artinya komunikasi bertujuan untuk menggugah hati dan perasaan
sasaran atau komunikan sehingga mau mengikuti atau melakukan tindakan/
perubahan atas kemauan sendiri sesuai yang diharap komunikator.
3. Entertainment, artinya bahwa komunikasi bertujuan untuk menghibur
komunikan, membuat mereka senang, tidak bersikap apatis maupun
pesimis.
Komunikasi pertanian juga memiliki beberapa tujuan, yaitu di
antaranya:
1. Membantu sesama petani
Dengan adanya komunikasi pertanian, para petani bisa membantu
petani lainnya untuk maju. Komunikasi pertanian memungkinkan petani
lainnya untuk mempelajari hal-hal penting dalam dunia pertanian. Dengan
begitu, potensi para petani dapat digali semaksimal mungkin.
2. Memberikan pendapat untuk acuan
Komunikasi pertanian memungkinkan para petani atau pemberi
penyuluhan untuk memberikan pendapat kepada petani lainnya mengenai
dunia pertanian. Dengan begitu, para petani yang diberikan pendapat atau
saran akan dapat membuat keputusan yang tepat terkait dengan strategi
pertanian yang dilakukannya.
3. Sarana berbagi informasi
Komunikasi pertanian adalah sarana berbagi informasi mengenai
masalah-masalah dalam dunia pertanian dan cara mengatasinya. Para
petani dapat bertukar informasi dan pengalaman mereka satu sama lain
sehingga bisa menjadi pembelajaran bagi petani lainnya. Dengan begitu,
wawasan para petani mengenai dunia pertanian akan semakin meningkat. 

2.3 Pengertian model Komunikasi


Model Komunikasi adalah Sebuah penjelasan atau yang menjelaskan
proses terjadinya komunikasi manusia secara sederhana. Model diperlukan
untuk membantu menjelaskan berbagai pemahaman dan konsep yang
terasa abstrak.
Berikut beberapa pengertian Model Komunikasi menurut para ahli:
1. Menurut Aubrey Fisher, Model adalah sebuah analogi yang mengabstraksi
dan memilih bagian dari keseluruhan, unsur, sifat, atau komponen yang
penting dari sebuah fenomena yang dijadikan sebagai model.
2. C. David Mortenson (1972), mendefinisikan model sebagai representasi
sistematis dari suatu objek atau peristiwa dalam bentuk ideal dan abstrak yang
berguna dalam komponen dasar dari proses komunikasi dan bagaimana
keterkaitannya.
3. Menurut Sereno dan Mortensen (dalam Mulyana 2001) suatu model
merupakan deskripsi ideal mengenai apa yang dibutuhkan untuk menjelaskan
terjadinya komunikasi.
4. Menurut West dan Turner (2007) Model menjelaskan perkembangan
komunikasi, tetapi menekankan bagian berbeda dalam proses terjadinya
komunikasi. Model memberikan gambaran, atau representasi visual, dari
interaksi yang kompleks.
5. Menurut Werner J.Severin dan James W. Tankard, Jr, model membantu
merumuskan teori dan menyarankan hubungan antara teori dan model.
Makanya model dan teori tak bisa dipisahkan.
6. Sedangkan Menurut Werner J.Severin dan James W. Tankard, Jr, model
membantu merumuskan teori dan menyarankan hubungan antara teori dan
model. Makanya model dan teori

2.4 Model Komunikasi 1 tahap, Komunikasi 2 tahap, dan Komunikasi 3


tahap.

1. Komunikasi 1 tahap (Model linear)


A. Pengertian Model Komunikasi Lienar
Komunikasi linear merupakan suatu proses penyampaian pesan dari
seorang komunikator kepada komunikan secara langsung maupun tidak
langsung yang mmanfaatkan berbagai media komunikasi. Dimana
komunikasi ini ini hanya terjadi satu arah saja tanpa terjadi timbal balik
terhadap pesan yang disampaikan komunikator. Sehingga secara singkat
dapat dikatakan bahwa komunikasi linier merupakan komunikasi satu
arah.
Claude Shannon dan Warren Weaver mendeskripsikan komunikasi
sebagai proses linear karena tertarik pada teknologi radio dan telepon dan
ingin mengembangkan suatu model yang dapat menjelaskan bagaimana
informasi melewati berbagai saluran (channel). Lebih lanjut Claude
Shannon dan Warren Weaver menjelaskan bahwa Model linear berasumsi
bahwa seseorang hanyalah pengirim atau penerima. Tentu saja hal ini
merupakan pandangan yang sangat sempit terhadap partisipan-partisipan
dalam proses komunikasi. Suatu konsep penting dalam model ini adalah
gangguan (noise), yakni setiap rangsangan tambahan dan tidak
dikehendaki yang dapat mengganggu kecermatan pesan yang disampaikan.
Gangguan ini selalu ada dalam saluran bersama sebuah pesan yang
diterima oleh penerima.

B. Elemen Komunikasi Linear


Berikut adalah beberapa elemen yang ada di dalam komunikasi linear,
diantaranya adalah:
1. Sumber (source)
Sumber disini merupakan asal dari mana pesan disampaikan. Dalam hal
ini tentu saja yang menjadi sumber yakni komunikator atau dia yang
memberikan pesan atau informasi. Sumber pesan disini juga dapat berupa
media masa dan lain sebagainya dimana pesan tersebut disematkan.
Seumber pesan menjadi elemen yang pertama dalam komunikasi termasuk
dalam komunikasi linier ini. jika yang menjadi sumber pesan tidak ada
maka komunikasi pun tidak akan terjadi.
2. Pesan
Pesan merupakan elemen penting dalam sebuah komunikasi, termasuk
dalam komunikasi linier. Dimana pesan inilah yang menjadi inti dari
sebuah komunikasi. Pesan dalam komunikasi linier ini disampaikan secara
satu dari seorang komunikator sebagai sumber pesan ataupun media
komunikasi tertentu kepada komunikan atau penerima pesan tersebut.
Kunci dari pesan dalam komunikasi linier adalah bahwa pesan ini terjadi
secara satu arah tanpa adanya timbal balik dari penerima pesan tersebut.
3. Media
Media dalam komunikasi termasuk dalam model komunikasi linier ini
menjadi sebuah hal yang penting. penggunaan media yang sesuai tentu
akan menunjang tersampainya pesan dengan baik dari pengirim kepada
penerima pesan. Dalam komunikasi linier ini media digunakan pada jenis
komunikasi yang tidak langsung yakni biasanya melalui media elektronik
maupun media cetak dan bahkan media digital berupa internet.
4. Penerima (receiver)
Penerima pesan merupakan mereka yang menjadi sasaran komunikan
atau pengirim pesan. Seorang penerima pesan atau komunikan dalam
komunikasi linier ini tidak dapat memberikan timbal balik atas pesan yang
diterima. Jadi dalam komunikasi linier ini seorang komunikan hanya
menerima pesan saja. Bahwa ia hanya sekedar menerima informasi dari
komunikator tanpa dapat memberikan timbal balik atas informasi atau
pesan tersebut.
5. Efek
Efek yang dihasilkan dari model komunikasi linier ini tentu saja
adalah efek tidak langsung. Mengingat, komunikasi linier ini merupakan
komunikasi yang mana si penerima pesan tidak dapat memberi timbal
balik secara langsung alias berupa komunikasi satu arah. efek dari
komunikasi linier lebih kepada bagaimana si penerima pesan menyikapi
informasi atau pesan yang diterimanya terlepas dari si pengirim pesan.
meskipun dalam hal ini si pengirim pesan tidak menutup kemungkinan
memiliki tujuan dan mengarapkan efek tertentu dari pesan yang
disampaikan.
C. Hambatan dalam Komunikasi Linear
Di dalam komunikasi akan selalu ada hambatan komunikasi yang
menjadikan komunikasi tersebut menjadi tidak efektif. Berikut adalah
gangguan komunikasi dari komunikasi linear.
a. Hambatan semantik
Gangguan semantik ini berkaitan dengan berbagai masalah dan
gangguan terkait dengan pemilihan dan penggunaan bahasa. Dalam hal ini
penggunaan bahasa menjadi sangat penting dan sangat berpengaruh bagi
keberlangsugan komunikasi linier agar pesan yang disampaikan oleh
komunikator dapat diterima oleh komunikan. Seorang komunikator harus
memperhatikan dan menyesuaikan penggunaan bahasa dengan keperluan
komunikasinya.
Dalam kaitannya komunikan atau target penerima pesan adalah
masyarakat umum tentu penggunaan bahasa yang digunakan haruslah
bahasa yang umum dan mudah dimengerti oleh masyarakat. Lain halnya
jika yang menjadi sasaran penerima pesan adalah kelompok tertentu maka
dapat di sesuaikan dengan penggunaan bahasa yang dimengerti oleh
kelompok tersebut. Oleh karenanya penggunaan bahasa haruslah sesuai
dengan kebutuhan.
b. Hambatan fisik (eksternal)
Gangguan fisik atau eksternal ini berkaitan dengan gangguan yang
disebabkan oleh kondisi lingkungan fisik diluar proses komunikasi. Hal ini
berkaitan dengan dengan penggunaan saluran dan media yang terkadang
tidak sesuai atau tidak maksimal. Hal ini berdampak pada
ketidakmaksimalan ketersampaian pesan kepada sasaran atau penerima
pesan atau komunikan. Oleh karenanya penggunaan media dan saluran ini
menjadi sangat penting untuk di pertimbangkan, mulai dari fungsi dan
penggunanya, kesesuaianya, kefektifan dan efisiensi penggunaanya.
Sehingga apa yang menjadi hambatan dari gangguan fisik ini dapat
dihindari.
c. Hambatan psikologis
Gangguan psikologis ini sebagaimana namanya merupakan gangguan
yang menyakngut aspek psikologis dari seorang komunikator maupaun
komunikan. Aspek psikologis ini meliputi perasaaan, prasangaka dan hal
psikologis lain yang dapat mempengaruhi aluar komunikasi linier ini.
kondisi psikologis dan kejiwaan seseorang dapat mempengaruhi
berlangsungnya dan kelancaran suatu komunikasi. Dalam hal ini akibat
dari adanya prasangaka tertentu terhadap suatu informasi kerap kali
mengakibatkan tidak tersampainya pesan atau informasi tersebut kepada
mereka yang menjadi sasaran.. bahka terkadang mengurungkan niat dari
pada komunikan atau penerima pesan itu sendiri untuk menerima pesanya.
d. Hambatan fisiologis.
Gangguan fisiologis ini berkaitan dengan kondisi tubuh fisik atau
biologis atau badan dari seorang komunikator maupaun komunikan.
Dalam hal ini kondisi fisik seseorang yang tidak sedang pada kondisi
semestinya seperti sakit dapat mempengaruhi alur komunikasi atau
tersampainya komunikasi yang ditujukan kepadanya.

Dalam hal ini seseorang tersebut menjadi tidak mengerti atau tidak
paham akan suatu informasi tertentu. Kondisi fisik ini menjadi sangat
berpengaruh dalam komunikasi linier yang tidak memiliki timbal balik
mengingat komunikasi ini hanya terjadi satu arah saja. Oleh karenanya
memerlukan konsentrasi dari kedua belah pihak baik komunikator
maupaun  komunikan. Sehingga dalam komunikasi linier ini kondisi
fisiologis seseorang menjadi sangat penting demi tersampainya pesan
dengan baik.

D. Manfaat Mempelajari Model Komunikasi Linear


Sebagai seorang pembelajar komunikasi tentu model komunikasi
linier ini menjadi sebuah model yang penting dalam penggunaanya untuk
berbagai keperluan. Dengan mempelajari model komunikasi internal ini
kita dalpat mengetahui secara lebih dalam mengenai model komunikasi
ini. disisi lain kita juga menjadi lebih paham terkait dengan berbagai
hambatan yang mengiringinya sehingga kita dapat menghindari apa yang
menjadi hambatan dari komunikasi tersebut. Harapanya jika kita
mempraktekan komunikasi linier ini maka akan berjalan dengan baik tanpa
adanya suatu hambatan yang mengakibatkan komunikaasi ini menjadi
tidak berjalan dengan baik.

2. Komunikasi tahap 2 (Model Interaksional)


A. Pengertian Model Komunikasi Interaksional
Model komunikasi interaksional atau disebut juga dengan model
komunikasi konvergen adalah model komunikasi yang memiliki kesamaan
dengan model komunikasi transaksional karena keduanya merupakan
model komunikasi dua arah. Namun, model komunikasi interaksional
sebagian besar digunakan untuk media baru atau new media seperti
internet. Salah satu model komunikasi yang termasuk model komunikasi
interaksional adalah model komunikasi Schramm.
Menurut Schramm (1997) model komunikasi interaksional
menggambarkan komunikasi sebagai sebuah proses dimana partisipan
komunikasi saling bertukar posisi sebagai pengirim pesan dan penerima
pesan serta membentuk makna bersama dengan cara mengirim dan
menerima umpan balik dalam konteks fisik dan psikologis. Tidak
seperti model komunikasi linear, dalam model komunikasi interaksional
terdapat unsur umpan balik yang membuat proses komunikasi menjadi
lebih interaktif karena berlangsung secara dua arah.
B. Konsep Model Komunikasi Interaksional
Konsep dari model komunikasi interaksional ini adalah mulanya
sumber mengirimkan sebuah pesan untuk penerimanya. Hal pertama inilah
disebut juga dengan meng-encode pesan. Pesan yang sudah di-
encode akan diterima oleh penerima pesan dengan meng-decode pesan
demi mendapatkan pesan atau informasi. Setelah itu, penerima pesan
menjadi sumber, meng-encode pesan lain, memberi upan balik, dan
mengirimkan kembali pesan pada pengirim pesan pertama.
Pesan terbentuk oleh karena kedua atau lebih partisipan komunikasi
memiliki bidang pengalaman masing-masing. Bidang pengalaman tersebut
dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti budaya, sosial, psikologis,
situasi, hingga media komunikasi yang digunakan. Adanya tumpang tindih
bidang pengalaman dalam komunikasi, membuat para partisipan dapat
memperluas bidang pengalamannya masing-masing. Beberapa faktor
tersebut akan mempengaruhi penafsiran pesan oleh partisipan komunikasi.
Selain hal tersebut adapun konsep lain yang terdapat di dalam model
komunikasi interaksional seperti gangguan atau beberapa hambatan dalam
komunikasi misalnya perbedaan bahasa, masalah jaring, dan beberapa hal
lain yang dapat mempengaruhi jalannya komunikasi.

C. Komponen
Dalam model komunikasi interaksional terdapat komponen-komponen
komunikasi yang mendukung berlangsungnya proses komunikasi.
Komponen-komponen tersebut adalah sebagai berikut :
 Sumber atau pengirim pesan – orang yang menginisiasi pesan.
 Encoder – orang yang mengirim pesan. Encoder dan decoder adalah orang
yang sama dengan sumber. Sumber berperan sebagai encoder ketika
mengirimkan pesan dan berperan sebagai decoder ketika menerima pesan.
 Decoder – orang yang menerima pesan. Decoder dan encoder adalah
orang yang sama dengan penerima pesan. Sumber kedua meng-
decode pesan kemudian mengirimkan pesan lain, meng-encode pesan
tersebut, dan mengirimkannya kepada sumber pertama.
 Penerima pesan – orang yang menerima pesan. [AdSense-B]
 Pesan – informasi yang dikirim selama proses interaksi.
 Umpan balik – decoder membentuk pesan kedua setelah menerima pesan
pertama.
 Gangguan – berbagai hal yang dapat mengganggu jalannya proses
komunikasi dan dapat terjadi di setiap tahapan komunikasi.
 Hambatan – berbagai hal yang menghambat jalannya proses komunikasi
seperti hambatan fisik, hambatan mekanis, hambatan semantik, dan lain-
lain.
 Bidang pengalaman – pengalaman dan pengetahuan yang sumber miliki
dan bedampak pada proses pembentukan dan penafsiran pesan. Yang
termasuk dalam bidang pengalaman adalah latar belakang budaya, perilaku
sosial, dan lain-lain. Menurut Wilbur Schramm, bidang pengalaman
merupakan faktor penting dalam komunikasi. Jika bidang pengalaman
sumber sama dengan bidang pengalaman penerima pesan, maka
komunikasi akan berlangsung dengan lancer. Namun sebaliknya, bila
bidang pengalaman sumber tiidak sama dengan bidang pengalaman
penerima pesan, maka komunikasi yang efektif tidak akan terjadi.

D. Karakteristik Model Komunikasi Interaksional
Karakteristik utama dalam model komunikasi ini adalah komunikasi
dua arah. Karakteristik dari model komunikasi interaksional adalah
seorang sumber menggunakan indera (channels) dala mengirimkan pesan
kepada orang lain atau penerimanya. Penerima pesan akan menerima dan
memahami pesan secara serempak dan akan menjadi sumber. Kemudian,
sumber akan memberikan reaksi atau umpan balik. Proses komunikasi
interaksional tercapai secara ideal jika maksud pesan tersebut dapat
diterima, dicapai, dan dipahami.

E. Manfaat Model Komunikasi Interaksional


Dalam model komunikasi interaksional terdapat manfaat yang dapat
dipelajari antara lain :
 Komunikasi yang terjadi antar pribadi akan meningkatkan hubungan
insani atau human relations. Oleh karena itu, dapat menghindari atau
meminimalisir terjadinya konfilk antar pribadi, meminimalisir adanya
ketidakpastian terhadap sesuatu, hingga mendapatkan dan berbagi
pengetahuan dan pengalaman dengan lawan bicara.
 Komunikasi yang terjadi secara publik dapat menumbuhkan dan meningkatkan
semangat kebersamaan atau solidaritas. Hal tersebut juga dapat mempengaruhi
orang lain, memberi sebuah informasi, mendidik, hingga dapat menghibur para
penerima pesan.
 Komunikasi yang dilakukan secara massa akan memberikan manfaat dengan
menyebarluaskan sebuah informasi, meratakan pendidikan, dapat
merangsang pertumbuhan ekonomi, hingga menciptakan kegembiraan bagi
seseorang.
 Komunikasi juga bermanfaat agar kita lebih memahami orang lain. Selain itu,
dapat menangkap apa kemauan dari lawan bicara.
 Komunikasi juga bertujuan agar gagasan yang dikemukakan dapat diterima oleh
orang lain. Salah satu langkah supaya gagasan tersebut dapat diterima oleh orang
lain adalah dengan melakukan pendekatan persuasif dan tidak boleh memaksa
kehendak orang lain.
 Komunikasi juga bermanfaat agar orang lain tergerak untuk melakukan sesuatu.

F. Kritik
Model komunikasi interaksional tidak terlepas dari kritik yang dilontarkan oleh
para ahli. Adapun kritik terhadap model komunikasi interaksional adalah sebagai
berikut :

 Umpan balik tidak terjadi secara simultan


 Umpan balik terjadi secara tertunda atau membutuhkan waktu yang lama
 Umpan balik bersifat tidak langsung
 Komunikasi tidak berjalan secara dinamis
 Pola komunikasi dapat diprediksi
 Komunikasi menjadi bersifat linear manakala penerima pesan tidak
memberikan respon atau umpan balik

3. Komunikasi tahap 3 (Model Sirkular)


A. Pengertian Komunikasi Model Sirkular
Model komunikasi sirkuler merupakan salah satu model
proses komunikasi yang digambarkan oleh Osgood dan Scrhamm,
dimana model ini banyak diberlakukan dalam bentuk komunikasi
antar pribadi.

Circular Theoryatau Teori sirkular ini dikembangkan oleh


Charles E.Osgood danWilbur Schramm, yang menitik beratkan
pembahasan pada perilaku pelaku-pelaku utama dalam proses
komunikasi (Efenndy, 2000). Model sirkuler ini ditandai dengan adanya
unsurfeedback, hal ini berarti proses komunikasi tidak berawal dari
satu titik dan berakhir padatitik yang lain. Pada dasarnya proses
komunikasi itu berbalik satu lingkaran penuh, dalammodel Osgood,
input diartikan sebagai beberapa bentuk dari energi fisik dan stimuli
yangdiberi sandi dalam bentuk yang diubah oleh implus-implus sensoris.

Dari penjelasan tentang teori diatas, maka fungsi teori komunikasi


sirkular dapat dijabarkan sebagai berikut :

1. Fungsi Memberikan Penerangan atau Penjelasan.


Teori ini menerangkan bahwa setiap pesan yang disampaikan akan
langsung dapat diterima oleh sikomunikan, teori ini sama dengan system
pemasaran. Mempergunakan dimensi komunikasi ini dipergunakan agar
mengetahui langkah- langkah dalam penggunaan teori ini, Menerangkan tentang
jenis- jenis komunikasi yaitu kerumunan, audience, massa dan publik. Menurut
Schramm, komunikasi senantiasa membutuhkan setidaknya tiga unsure, sumber
( source), pesan ( messeg) dan sasaran ( destination).
Sumber boleh jadi seorang individu ( berbicara, menulis,
menggambar, memberi isyarat) atau suatu organisasi komunikasi ( seperti
surat kabar, penerbit, stasiun televisi, atau studio film). Pesan dapat
berbentuk tinta pada kertas, gelombang swara di udara, implus dalam arus
listrik, lambaian tangan, bendera diudara, atau setiap tanda yang dapat di
tafsirkan. Sasarannya mungkin individu yang mendengarkan.
2. Fungsi Memberikan Ramalan atau Perkiraan.
Dari fungsi ini, maka ada tiga hal yang di ramalkan oleh teori ini
yaitu:
1. menciptakan saling pengertian,
2. menciptakan saling kerjasama,
3. menciptakan saling mencari keuntungan.
Menurut Schramm, meskipun dalam komunikasi lewat radio atau
telpon enkoder dapat berupa mikrofon dan dekonder adalah earphone,
dalam komunikasi manusia, sumber dan encoder adalah satu orang
sedangkan decoder dan sasaran adalah orang lainnya. Dan sinyalnya
adalah bahasa untuk menuntaskan suatu tindakan kounikasi
(communication act), suatu pesan harus disandi balik.
3. Fungsi Memberikan Pandangan.
Yang ditentuka oleh teori ini adalah kalau kita sering menyampaikan pesan pada
seseorang secara terus menerus, maka komunikasi atau pesan yang disampaikan
pasti akan berhasil. Bila kedu lingkaran memiliki wilayah bersama yang besar,
maka komunikasi mudah dilakukan. Semakin besar wilayah tersebut, semakin
miriplah bidang pengalaman ( field of expererience) yang dimiliki kedua pihak
yang berkomunikasi. Bila kedua lingkaran itu tidak bertemu – artinya tidak ada
pengalaman bersama – maka komunikasi tidak mungkin berlangsung bila wilayah
yang sempit itu kecil – artinya bila pengalaman sumber dan pengalaman sasaran
sangat jauh berbeda- beda maka sangat sulit untuk menyampaikan makna dari
seorang kepada orang lainnya.
Schramm menekankan pada perilaku para pelaku utama dalam
proses komunikasi. Pada model Schramm, tidak membedakan antara
fungsi pada komunikator dan receiver. Menggambarkan bagian-bagian itu
sebagai sesuatu yang sama, menganggap keduanya memiliki fungsi-fungsi
yang sama, yaitu fungsi encoding, decoding dan interpreting. Fungsi
encoding sama dengan fungsi transmisi, sedangkan fungsi decoding sama
dengan fungsi receiving. Pendekatan dengan model sirkuler ini berbeda
dengan model komunikasi linier yang tradisional, yang secara jelas
memisahkan peran pengirim dan penerima. Sebaliknya, pada model ini
pengirim dan penerima dapat bergantian memainkan peran.
4. Fungsi Memberikan Strategi.
Teori sirkuler umumnya berangkat dari paradigma antar pribadi, di
mana kedudukan komunikator dan komunikan relatif setara. Munculnya
paradigma baru ini merupakan pemisahan dari paradigma yang lama
tentang komunikasi yang linear. Model sirkuler dikritik karena adanya
kesamaan tingkat (equality) antara komunikator dan komunikan.
Dalam menyusun suatu strategi komunikasi untuk dioperasikan
dengan taktik-taktik komunikasi sebagai penjabaran, pertama-tama ia
harus menghayati proses komunikasi yang akan ia lancarkan. Sebagaiamna
proses komunikasi harus berlangsung secara “berputar” (circular), tidak
“melurus” (linear); ini berarti idenya sebagai ekspresi dari panduan dan
peristiwa yang kemudian berbentuk pesan, setelah sampai kepada
komunikan, harus diusahakan agar efek komunikasinya dalam bentuk
tanggapan mengarus menjadi unpan balik.
Dengan lain perkataan komunikator harus tahu efek atau akibat dari
komunikasi yang di lancarkannya itu, apakah positiif sesuai dengan tujuan,
apakah negative. Jika setelah dievakuasi unpan balik komunikasinya itu
positif, maka pola komunikasi yang sama dapat dipergunakan lagi untuk
pesan lain yang harus dikomunikasikan; bila ternyata negatif, pada
gilirannya harus di teliti factor-faktor penghambat yang menyebabkan
kegagalan komunikasinya itu.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
1. Ada beberapa pengertian mengenai komunikasi dalam penyuluhan pertanian,
antara lain:
c. Komunikasi merupakan suatu proses yang dilakukan individu dalam
hubungannya dengan individu lainnya, atau individu dalam kelompok,
organisasi maupun dalam masyarakat guna menciptakan, mengirimkan dan
menggunakan serta mempertukarkan informasi untuk mengkoordinasi
lingkungannya dan orang lain.
d. Komunikasi merupakan suatu proses penyampaian dan penerimaan pesan-
pesan dari seseorang (sumber, penyuluh) kepada orang lain (penerima,
sasaran, pelaku utama/pelaku usaha) secara timbal balik (two-way traffic
communication).
2. Tujuan penyuluhan pertanian dan komunikasi penyuluhan pertanian
 Tujuan penyuluhan pertanian adalah dalam rangka menghasilkan SDM
pelaku pembangunan pertanian yang tangguh, bertani lebih baik, (better
farming), berusaha tani lebih menguntungkan (better bussines), hidup lebih
sejartera (better living) dan lingkungan lebih sehat.
 Tujuan komunikasi penyuluhan pertanian yaitu: Membantu sesama petani,
Memberikan pendapat untuk acuan, Sarana berbagi informasi.
3. Model Komunikasi adalah Sebuah penjelasan atau yang menjelaskan proses
terjadinya komunikasi manusia secara sederhana. Model diperlukan untuk
membantu menjelaskan berbagai pemahaman dan konsep yang terasa abstrak.
4. Model Komunikasi ada 3 yaitu:
 model komunikasi 1 tahap (model linear) merupakan suatu proses
penyampaian pesan dari seorang komunikator kepada komunikan
secara langsung maupun tidak langsung yang mmanfaatkan berbagai
media komunikasi.
 Komunikasi 2 tahap (model intereksional), Model komunikasi
interaksional atau disebut juga dengan model komunikasi konvergen
adalah model komunikasi yang memiliki kesamaan dengan model
komunikasi transaksional karena keduanya merupakan model
komunikasi dua arah.
 Komunikasi 3 tahap (model sirkular). Model komunikasi sirkuler
merupakan salah satu model proses komunikasi yang
digambarkan oleh Osgood dan Scrhamm, dimana model ini
banyak diberlakukan dalam bentuk komunikasi antar pribadi.
3.2 Saran
Adapun saran atau rekomendasi perbaikan dari makalah ini adalah
untuk untuk mencari referensi yang lebih baik apabila pembaca merasa
ada kekurangan maka pembaca dapat mencari refensi yang lebih lengkap.

DAFTAR PUSTAKA
file:///C:/Users/ACER/Downloads/Documents/PELAKSANAAN
%20PENYULUHAN.pdf
https://penaalaufa.blogspot.com/2017/03/pengertian-tujuan-dan-fungsi-
penyuluhan.html
https://penaalaufa.blogspot.com/2017/03/pengertian-tujuan-dan-fungsi-
penyuluhan.html

Anda mungkin juga menyukai