Anda di halaman 1dari 7

Nama : Ibrahim Ali, A.

Md
NPM : 2240201078
Jurusan : Agroteknologi
Kelas : Kerjasama Pemda Tana Tidung

RESUME

PENYULUHAN DAN KOMUNIKASI PERTANIAN

DOSEN : DR. NIA KURNIASIH S,SP.MP


SILABI:
1. Pendahuluan (Penyuluhan dan Komunikasi)
2. Sejarah Penyuluhan
3. Falsafah, Prinsip dan Etika Penyuluhan Pertanian.
4. Proses Belajar dalam Penyuluhan Pertanian.
5. Peran Penyuluh
6. Prinsip dasar dan unsur komunikasi
7. Adopsi,inovasi dan difusi dalam Penyuluhan Pertanian.
8. Metode dan Media Penyuluhan
9. Visi, Misi, pendekatan dan Strategi Penyuluhan.
10. Organisasi Penyuluhan Pertanian
11. Rencana Program penyuluhan
12. Evaluasi Penyuluhan Pertanian
• Kodrat manusia memiliki karakteristik perilaku (P,S,K), daya nalar dan kreatifitas yang
berbeda.
• Karakteristik mempengaruhi kinerja dan produktifitasnya.
• Diperlukan pendidikan.

A. PENYULUHAN PERTANIAN
DEFINISI PENYULUHAN :
• Penyuluhan pertanian berasal dari kata penyuluhan dan pertanian. Scr harafiah
penyuluhan berasal dari kata suluh yang berarti obor atau pelita atau pemberi terang.
Pemberi terang artinya bahwa penyuluhan diharapkan dapat meningkatkan
pengetahuan, keterampilan dan sikap yang diberi penyuluhan. Pengetahuan
meningkat apabila terjadi perubahan dari tidak tahu menjadi tahu dan yang sudah
tahu menjadi lebih tahu. Keterampilan meningkat apabila pertadi perubahan dari
yang tidak mampu menjadi mampu melakukan suatu pekerjaan yang bermanfaat.
Sikap meningkat apabila terjadi perubahan dari yang tidak mau menjadi mau
memanfaatkan kesempatan-kesempatan yang diciptakan.

• Penyuluhan Pertanian adalah pemberdayaan petani dan keluarganya beserta


masyarakat pelaku agribisnis melalui kegiatan pendidikan non formal di bidang
pertanian agar mereka mampu menolong dirinya sendiri baik di bidang ekonomi,
social maupun politik sehingga peningkatan pendapatan dan kesejahteraan mereka
dapat dicapai.
Departemen Pertanian (2002)

– A.H.Savile , suatu bentuk mengembangkan masyarakat terutama dibidang


pertanian yang menggunakan proses pendidikan sebagai cara pendekatannya
untuk memecahkan masalah-masalah yang dihadapi masyarakat.
– Jack Ferner, ilmu terapan yang secara khusus mempelajari teori, prosedur dan
cara yang dapat digunakan untuk menyampaikan teknologi baru kepada petani
melalui proses pendidikan, sehingga petani mengerti, menerima dan
menggunakan teknologi baru untuk memecahkan masalah-masalah.
– M.F Milikan dan David Hapgod, usaha peningkatan produktifitas usahatani,
alam jangka pendek dan jangka panjang, melalui suatu proses pendidikan luar
sekolah yang sesuai bagi masyarakat desa pada semua umur untuk
meningkatkan keterampilan guna memecahkan semua persoalan yang
dihadapi.
– B.E Swason dan J.B. Clear, 1984), merupakan rangkaian proses penyampaian
informasi kepada petani dengan tujuan meningkatkan pengetahuan,
keterampilan dan sikap.
– Totok Mardikunto, 2002, proses perubahan sosial, ekonomi dan politik untuk
memberdayakan dan memperkuat kemampuan masyarakat melalui proses
belajar bersama yang partisifatip, agar terjadi perubahan prilaku pada diri
semua stekholders (individu, kelompok, kelembagaan)yang terlibat dalam
proses pembangunan demi terwujudnya kehidupan yang semakin berdaya,
mandiri, dan partisifatip yang semakin sejahtera secara berkelanjutan.

– Dari beberapa definisi diatas dapat disimpulkan bahwa penyuluhan pertanian adalah
sebagai suatu sistem pendidikan non formal yang disertai dengan berbagai dorongan
untuk mencapai tujuan tertentu.

PENYULUHAN DAN PENERANGAN


• Persamaan :
keduanya mempunyai pengertian penyampaian pesan-pesan dari satu pihak ke pihak
lain melalui proses komunikasi.

PERBEDAAN PENYULUHAN DAN PENERANGAN


1. Tujuan penyuluhan lebih jauh dibanding penerangan yaitu mengadakan perubahan
timbulnya hasrat atau keinginan sasaran, sehingga kesadarannya sendiri tanpa
paksaan melakukan penilaian mencoba yang pada akhirnya menerapkan pesan yang
disampaikan penyuluh,
2. Penerangan merupakan kegiatan seseorang untuk memberikan penjelasan atau
informasi agar orang lain tahu sehingga mencurahkan perhatian, pengertian dan
kesadaran terhadap informasi yang disampaikan. Penerang hanya cukup
menyampaikan pesan tanpa mempunyai target merubah prilaku sasaran.
3. Penyuluhan bersifat dua arah (Two way trafics comunication)
4. Penerangan bersifat satu arah (One way trafics comunication)
5. Penerangan digunakan metode masal dan kelompok.
6. Penyuluhan metodenya disesuaikan dengan adopsi dan kondisi sasara.
7. Pada penyuluhan materinya memperhatikan kelayakan teknis. Ekonomi, sosial dan
aspek lingkungannya, artinya secara teknis dapat dilakukan oleh petani, secara
ekonomi menguntungkan, secara sosial tidak bertentangan dengan norma dan agama
dan memperhatikan kelestarian lingkungan.
PENYULUHAN PERTANIAN SBG SISTEM PENDIDIKAN :

1. Sebagai sistem pendidikan penyuluhan pertanian merupakan pendidikan


informal/luar sekolah.
2. Bila dilihat dari ruang lingkupnya penyuluhan pertanian merupakan pendidikan sosial.
3. Jika ditinjau dari sasaran penyuluhan pertanian merupakan pendidikan orang dewasa.
4. Ditinjau dari fungsinya penyuluhan pertanian merupakan pendidikan pembangunan.

PEMAHAMAN PENYULUHAN

1. Penyuluhan sebagai penyebarluasan informasi


• Sebagai agen penyebarluasan informasi
• Aktif menyaring informasi
• Memperhatikan informasi dari dalam (kearifan lokal/enogenus teknology)
• Pentingnya informasi yang menyangkut hak-hak politik

2. Penyuluhan sebagai Proses Penerangan


“suluh” Memberikan terang dalam kegelapan.
Tidak hanya bersifat searah tapi berlangsungnya komunikasi timbal balik

3. Penyuluhan sebagai perubahan perilaku, merubah perilaku (P,S,K) semua stakeholders.


4. Penyuluhan sebagai proses perubahan sosial (hub antar manusia, nilai, pranata sosial),
mencakup aspek politik dan ekonomi.
5. Penyuluhan sebagai proses pemberdayaan .
6. Penyuluhan sebagai proses komunikasi pembangunan

B. KOMUNIKASI
• Kebutuhan manusia--motif ekonomi dan sosial
• Manusia makhluk sosial (homo socious)
• Interaksi manusia-sharing-pengungkapan pikiran dan perasaan-dengan
percakapan
• Komunikasi-proses pernyataan antar manusia
• Penyataan-pesan/messages (verbal dan non-verbal)
• Pemberi pesan:komunikator; penerima:komunikan
KONSEPTUALISASI KOMUNIKASI

Komunikasi sebagai tindakan satu arah


• Komunikasi sebagai proses linier, pesan mengalir dari pengirim dan berakhir pada
penerima (source oriented communication)
• Harold Laswell: “Who says What In Which Channel To Whom With What Effect?”

Pesan
Sumber Penerima
Saluran

Komunikasi sebagai interkasi


• Komunikasi sebagai suatu proses sebab-akibat, atau aksi-reaksi yang arahnya
bergantian
• Ada interkasi antara komunikator dan komunikan dengan adanya (umpan balik/feed-
back)--menentukan efektivitas komunikasi

Pesan

saluran
Sumber Penerima
Umpan balik

KOMUNIKASI SEBAGAI TRANSAKSI

• Komunikasi dipandang sebagai proses pembentukan makna oleh dua orang atau lebih
• Komunikasi bersifat dinamis, terjadi penafsiran perilaku antara pihak yang terlibat
komunikasi dengan bahasa verbal dan non verbal.
• Misalnya ketika seseorang sedang mendengarkan pesan, pada saat yang sama dapat
mengirimkan pesan secara verbal/non-verbal (menyela, mendehem, mengangguk,
mengangkat bahu, dll)

TUJUAN DARI KOMUNIKASI DAN PENYULUHAN PERTANIAN :

• Tujuan penyuluhan pertanian adalah meningkatkan perilaku dan kemampuan petani


sehingga dapat meningkatkan kesejahteraannya.
• Tujuan penyuluhan pertanian diarahkan pada terwujudnya perbaikan teknis bertani
(better farming), perbaikan usahatani (better business) dan pernbaikan kehidupan
petani dan masyarakatnya (better living).

JENIS-JENIS TUJUAN PENYULUHAN PERTANIAN DIBEDAKAN ATAS DASAR

(a) dampak yang dihasilkan,


(b) tingkatan tujuan,
(c) waktu pencapaian,
(d) komponen perilaku sasaran yang akan diubah, dan
(e) aspek usahatani,

UNTUK MENCAPAI TUJUAN PENYULUHAN MEMERLUKAN PERBAIKAN-PERBAIKAN


LAIN YANG MENYANGKUT :

1. Perbaikan kelembagaan pertanian (better organization) demi terjalinnya kerjasama


dan kemitraan antar steakholders.
2. Perbaikan kehidupan masyarakat (better community) yang tercermin dari perbaikan
pendapatan, stabilitas keamanan dan politik.
3. Perbaikan usaha dan lingkungan hidup (better enviroment) demi kelangsungan
usahataninya.

BERDASARKAN TINGKATAN WAKTU PELAKSANAANNYA, MAKA DALAM PRAKTEK


TUJUAN PENYULUHAN PERTANIAN DAPAT DIKLASIFIKASIKAN MENJADI BEBERAPA
TUJUAN YAITU :

1. Tujuan Dasar, yaitu mewujudkan kesejahteraan petani beserta keluarganya dan


masyarakat adil dan makmur.
2. Tujuan Umum, yaitu untuk meningkatkan produksi dan pendapatan petani diperlukan
perubahan yang meliputi perubahan keterampilan, sikap dan pengetahuan.
3. Tujuan Kerja/operasional, yaitu pertama bagi penyuluh itu sendiri supaya mempunyai
kemampuan untuk mempengaruhi, memotivasi dan menggerakan petani sehingga
dengan keyakinannya sendiri menerapkan teknologi yang dianjurkan. Kedua bagi
petani agar mau melaksanakan dan melakukan kegiatan-kegiatan yang bermanfaat
dalam kegiatan usahataninya.

BERDASARKAN JANGKAUAN WAKTU PELAKSANAANNYA TUJUAN PENYULUHAN


PERTANIAN DIBEDAKAN MENJADI :

• Tujuan Jangka Panjang, biasanya tujuan ini dapat dicapai pada kurun waktu 25 tahun.
• Tujuan jangka Pendek, biasanya tujuan ini dapat dicapai pada kurun waktu 5 tahun
yang merupakan penjabaran dari tujuan jangka panjang.

APAPUN TUJUAN PENYULUHAN HENDAKNYA DITETAPKAN DENGAN MENGACU PADA


KRETERIA SMART YANG DIKEMUKAKAN OLEH SUHARDIYONO (1960) :

• S = Specific :
Artinya rencana kerja yang disusun harus menggambarkan tujuan khusus yang ingin
dicapai.
• M = Measurable
Artinya tujuan yang ingin dicapai dari suatu rencana kerja harus dapat diukur.
• A = Achieveable
Artinya tujuan yang telah ditetapkan harus dapat dicapai oleh para petani secara
keseluruhan.
• R = Realistic
Artinya tujuan harus realistis dengan keadaan para petani dan sarana
pendukungnya.
• T = Time Bond
Artinya Tujuan harus dapat diwujudkan dalam kurun waktu tertentu yang telah
ditetapkan.

PROSES PENDIDIKAN DAN DORONGAN YANG DILAKUKAN PADA PENYULUHAN


PERTANIAN DIARAHKAN PADA :

1. Menimbulkan perubahan dalam hal pengetahuan, sikap dan motif tindakan kepada
petani ke arah tujuan yang telah ditentukan.
2. Menuntun, mempengaruhi pikiran, perasaan dan kelakuan para petani kearah
mencapai taraf dan tingkat kehidupan yang lebih baik.
3. Menimbulkan dan memelihara semangat para petani agar selalu giat memperbaiki
usaha taninya
4. Membantu para petani agar mereka mampu memecahkan dan menyelesaikan
masalah-masalah yang dihadapinya.

Anda mungkin juga menyukai