Ir. Pangerang, MP
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Dalam UU RI No. 16 Tahun 2006 disebutkan bahwa sistem penyuluhan
pertanian merupakan seluruh rangkaian pengembangan kemampuan,
pengetahuan, keterampilan serta sikap pelaku utama (pelaku kegiatan pertanian)
dan pelaku usaha melalui penyuluhan. Oleh karena itu dalam UU no. 16
disebutkan bahwa Penyuluhan Pertanian adalah suatu proses pembelajaran
bagi pelaku utama (pelaku kegiatan pertanian) serta pelaku usaha agar mereka
mau dan mampu menolong dan mengorganisasikan dirinya dalam mengakses
informasi pasar, teknologi, permodalan, dan sumberdaya lainnya, sebagai upaya
untuk meningkatkan produktivitas, efisiensi usaha, pendapatan, dan
kesejahteraannya, serta meningkatkan kesadaran dalam pelestarian fungsi
lingkungan hidup.
Pengertian tersebut mengandung makna bahwa didalam proses
pembelajaran inheren adanya proses-proses lain yang terjadi secara simultan,
yaitu:
A.
1.
2.
B.
BAB II
PENGERTIAN, TUJUANDAN UNSUR KOMUNIKASI DALAM
PENYULUHAN PERTANIAN
Pengertian
Ada beberapa pengertian mengenai komunikasi dalam penyuluhan
pertanian, antara lain :
Komunikasi merupakan suatu proses yang dilakukan individu dalam
hubungannya dengan individu lainnya, atau individu dalam kelompok,
organisasi maupun dalam masyarakat guna menciptakan, mengirimkan dan
menggunakan serta mempertukarkan informasi untuk mengkoordinasi
lingkungannya dan orang lain.
Komunikasi merupakan suatu proses penyampaian dan penerimaan pesanpesan dari seseorang (sumber, penyuluh) kepada orang lain (penerima, sasaran,
pelaku utama/pelaku usaha) secara timbal
balik (two-way traffic
communication).
Tujuan Komunikasi
Rangkuman
Komunikasi merupakan suatu ilmu yang multidisipliner ataupun
multidisipliner, artinya komunikasi digunakan pada setiap disiplin termasuk
didalamnya kegiatan penyuluhan pertanian.
Pengertian komunikasi pada dasarnya adalah terjadinya kesamaan persepsi
antara komunikator dan komunikan, sedangkan tujuan kmunikasi diantaanya
informatif, persuasif dan entertainment atau dengan kata lain dari tidak tahu
menjadi tahu, dan terjalinnya suatu suatu komuniksi minimal terdapat tiga unsur
didalamnya yaitu, sumber, pesan dan pener
BAB III
Uraian diatas memberikan gambaran bahwa proses komunikasi akan
berjalan baik atau mudah apabila diantara para pelaku komunikasi yang terlibat
terdapat banyak persamaan dalam hal kerangka referensi. Namun tidak berarti
bahwa komunikasi baru terjadi apabila kerangka referensi dari masing-masing
pelaku (sumber dan penerima) relatif sama. Artinya apabila kita ingin
berkomunikasi dengan seseorang secara baik, maka kita harus mengolah dan
menyampaikan pesan dalam bahasa dan cara-cara lain yang sesuai dengan tingkat
pengetahuan, pengalaman, orientasi, dan latar beiakang budayanya. Dengan kata
lain pihak sumber perlu mengenali karakteristik individual, sosial dan budaya
dari pihak penerima. Model lain yang menggambarkan berlangsungnya proses
komunikasi secara umum, diantaranya seperti dilihat pada Gambar 3.