Soal:
1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan sistem agroforestri? Dan mengapa sistem
agroforestri menjadi salah satu sistem pertanian berkelanjutan? (30)
Jawab.
- Agroforestri atau disebut juga dengan wanatani memiliki definisi yang beragam.
Agroforestri merupakan salah satu sistem pengelolaan lahan hutan dengan tujuan
untuk mengurangi kegiatan perusakan/perambahan hutan sekaligus meningkatkan
penghasilan petani secara berkelanjutan. Pengertian lain dari agroforestri adalah
sistem penggunaan lahan terpadu yang memiliki aspek sosial dan ekologi,
dilaksanakan melalui pengkombinasian pepohonan dengan tanaman pertanian dan/atau
ternak (hewan), baik secara bersama-sama atau bergiliran, sehingga dari satu unit
lahan tercapai hasil total nabati atau hewan yang optimal dalam arti
berkesinambungan.
- Agroforestri pada dasarnya terdiri atas tiga komponen pokok yaitu kehutanan,
pertanian dan peternakan. Masing-masing komponen ini sebenarnya dapat berdiri
sendiri sebagai satu bentuk sistem penggunaan lahan. Hanya saja sistem-sistem
tersebut umumnya ditujukan pada produksi satu komoditi khas atau kelompok produk
yang serupa. Selain ketiga kombinasi tersebut terdapat kombinasi lain yang termasuk
ke dalam agroforestri yaitu:
1. Agrisilvikutur merupakan kombinasi antara komponen atau kegiatan kehutanan (pepohonan,
perdu, palem, bambu, dll.) dengan komponen pertanian.
2. Silvopastura merupakan kombinasi antara komponen atau kegiatan kehutanan dengan
peternakan.
3. Agrosilvopastura merupakan kombinasi antara komponen atau kegiatan pertanian dengan
kehutanan dan peternakan/hewan.
4. Beberapa contoh kombinasi yang menggambarkan sistem yang lebih spesifik
yaitu Silvofishery merupakan kombinasi antara komponen atau kegiatan kehutanan dengan
perikanan.
5. Apiculture merupakan budidaya lebah atau serangga yang dilakukan dalam kegiatan atau
komponen kehutanan.
- Kelembagaan
Keberhasilan usaha tani tidak terlepas dari peran kelembagaan agribisnis apabila
peran tersebut belum maksimal maka pengembagan agribisnis akan terhambat.
Maka kemaksimalan kelembagaan yang ada sepertihalnya tersedianya took sarana
produksi,pedagang /pengumpul, pengerajin , kelompok tani , penyuluh dan
perguruan tinggi yang cukup baik kinerjanya dalam menjalankan fungsi
kelembagaan.
- Produktivitas lahan
Pada awalnya untuk menghasilkan lebih banyak pangan memerlukan luasan lahan
budidaya sehingga lahan merupakan sumberdaya pertanian yang utama dengan
dimulainya revolusi hijau ( intersifikasi pertanian) dan kepentingan nisbi lahan
berkurang karena masukan pertanian, pupuk, mekanisasi, pestisida, irigasi dan
benih unggul. Memberikan sumbangan signifikasn terhadap kenaikan produksi
pangan.
- Fisik/Iklim
Keberhasilan Pertanian terpadu juga dipengaruhi oleh keadaan fisik lahan,
lingkungan dan iklim yang ada pengelolaan lahan yang tepat dengan cara dan
waktu yang tepat serta pada tempat, bahan dan sumberdaya manusia yang tepat
mempengaruhi keberhasilan pertanian terpadu
- Sosial
Pertanian Terpadu merupakan sistem yang mengabungkan Kegiatan Pertanian,
Peternakan, Perikanan, Peternakan dan Kehutanan serta bidang Ilmu lainnya untuk
meningkatkan produktivitas dan konservasi lahan
- Kebudayaan
Kebiasan -kebiasaan masyarakat dalam melaksanakan pertanian secara mono
kultur perlu ada perubahan pola dimana pertanian terpadu dapat menjamin
pertanian berkelanjutan
- Politik
Ketentuan atau paerturan yang mendasari pelaksaanaan pertanian berkelanjutan
serta konservasi lahan (issu iklim global) berpengaruh terhadap harga jual
produksi
4. Berikan contoh model sistem pertanian terpadu! Sertakan dengan gambar dan uraian
penjelasannya! (30)
Jawab
PERTANIAN TERPADU CERMAT
- Pertanian terpadu cerdas mandiri dan terintegrasi yaitu model pertanian yang
mengembagkan suatu kawasan pesisir untuk menjadi Pusat pertanian Terpadu
yang terdiri dari persawahan, perikanan , wisata, adat, budaya ,ekonomi dan bisnis
dan Perusahaan Airminum Desa.
Uraian penjelasan:
- Sistem pertanian terpadu merupakan sistem integrasi pertanian yang
menggabungkan beberapa sektor, seperti pertanian, peternakan dan sektor lain
(perkebunan, perikanan, dan kehutanan) sebagai solusi untuk meningkatkan
produktivitas lahan dan konservasi lingkungan. Sistem pertanian terpadu dapat
menghasilkan empat produk (4F), yaitu bahan bakar (fuel), pupuk (fertilizer),
pakan ternak (feed), dan makanan (food). Produk tersebut merupakan kebutuhan
dasar dalam menjalankan usaha pertanian dan usaha peternakan sehingga akan
menciptakan usaha yang berkelanjutan serta mengurangi pengeluaran dari luar.
Sistem pertanian terpadu diharapkan dapat menghasilkan pakan yang murah,
sumber energi terbarukan berupa biogas, dan pupuk organik yang dapat
dimanfaatkan untuk usaha pertanian.
- Keuntungan yang diperoleh dari sistem pertanian terpadu adalah terjadinya
peningkatan keluaran hasil (output) yang lebih bervariasi. Selain itu, secara
ekonomi sistem pertanian terpadu memiliki keuntungan lainnya yaitu memperkecil
resiko kegagalan panen. Gagal atau menurunnya panen dari salah satu komponen,
masih dapat ditutupi oleh adanya hasil (panen) dari komponen yang lain dan
meningkatkan pendapatan petani, karena input yang diberikan akan menghasilkan
output yang bervariasi dan berkelanjutan. Sistem pertanian terpadu berfungsi
sebagai penghasil jasa yang tidak tampak nyata (intangible) terutama dalam hal
stabilisasi kualitas lingkungan.
- Contoh yang dapat diterapkan pada sistem pertanian terpadu yaitu penggabungan
beternak sapi dan budidaya tanaman jagung, dengan kegiatan pemanfaatan kotoran
sapi menjadi pupuk organik dengan metode vermicomposting dan produksi biogas.
Hasil dari proses vermicomposting tersebut adalah pupuk organik ramah
lingkungan dan dikenal dengan kascing (bekas cacing). Selanjutnya kascing
tersebut digunakan untuk memenuhi kebutuhan pupuk dalam bertani jagung dan
sayuran. Jagung muda yang dihasilkan dapat dijual ke pasar, sedangkan tebon
jagung dapat digunakan sebagai sumber pakan hijauan setelah melewati proses
fermentasi menjadi silase jagung. Jerami padi yang berasal dari hasil panen juga
dapat dimanfaatkan untuk pakan ternak.
- Kualitas dari jerami dapat ditingkatkan melalui teknologi fermentasi dan amoniasi.
Selain itu, lumpur dari reaktor biogas (Bio Slurry), dan urin sapi yang telah diberi
bioaktivator dapat digunakan sebagai pupuk cair yang mengandung kadar nitrogen
yang cukup tinggi.